BAB I PENDAHULUAN. yang telah mereka rintis. Namun, semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. negara, rusaknya moril karyawan serta dampak-dampak negatif yang lainnya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut, selain memberi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan informasi seperti saat ini lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat dunia. Semakin banyaknya kasus-kasus besar yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam usaha agar bisnis yang dikelolanya dapat tetap bertahan. Para

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan terhadap kinerja perusahaan (Wardhini, 2011:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bidang merupakan integral dari aktivitas perusahaan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. nepotisme, dan penggelapan lainnya, sehingga dalam proses verifikasi secara

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup masyarakat, hal ini seiring dengan tujuan pembangunan yang tertuang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era teknologi maju dan globalisasi, semua organisasi, apapun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan-perusahaan besar yang menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. good governance dan clean governance di Indonesia semakin meningkat. Melihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memastikan laporan keuangan tidak mengandung salah saji (misstatement)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap perusahaan yang berbentuk perseroan terbuka, bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dalam era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini pendeteksian penipuan (fraud) dan akuntansi forensik merupakan

Fenomena korupsi di Timor Leste dibuktikan dengan adanya penyalahgunaan kekuasaan, pemalsuan dokumen tender dengan memberi proyek jutaan dollar

TANGGUNG JAWAB AUDITOR. by Ely Suhayati SE MSi AK Ari Bramasto SE MSi Ak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

BAB I PENDAHULUAN. luar maupun di dalam organisasi. Fraud biasanya menyangkut penyajian yang secara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan laporan keuangan kecurangan Report To The Nation : On

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan go public membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Etika itu sendiri adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern. Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada manajemen pucak perusahaan, namun sebenarnya penyimpangan

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

Pedoman Kerja Komite Audit

BAB I PENDAHULUAN. pengauditan disebut dengan fraud akhir akhir ini menjadi berita utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing menghasilkan keuntungan dituntut untuk dapat menekan biaya agar

TINJAUAN PUSTAKA Kecurangan (Fraud) Menurut Sawyer et al. (2006: 339) kecurangan merupakan sebuah representasi yang salah atau penyembunyian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya agar berjalan efektif efisien dan ekonomis, dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fenomena mengenai kualifikasi personel pemeriksaan ini memang

MENDISAIN MEKANISME WHISTLEBLOWER YANG SESUAI UNTUK ORGANISASI ANDA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan rangkaian dari setiap kegiatan-kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebohongan yang disengaja, ketidakbenaran dalam melaporkan aktiva

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan barang dan jasa tetapi juga instansi pemerintah /BUMN/ sangat penting dalam pendukung kegiatan operasional.

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri perbankan merupakan salah satu komponen yang sangat

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Peranan auditor yang demikian penting dan strategis dalam berkembangnya

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN. mendukung untuk memajukan perusahaan. (Tugiman, 2006 : 167).

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan ekonomi. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. fraud pada perusahaan semakin tinggi. Tindak fraud tersebut berupa pengambilan

AUDITING II. Prinsip-prinsip Umum ISA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN. segala jenis kejahatan yang semakin merajalela. Tidak hanya kejahatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis finansial global, diperkirakan telah mempengaruhi pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dengan terjadinya era globalisasi yang melanda dunia akhir-akhir ini, mengakibatkan

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1

BAB I PENDAHULUAN. keuangan auditan lainnya maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Klien dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sangat mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan, penghilangan dokumen dan mark-up yang merugikan keuangan atau

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. para akuntan masih buruk. Pelanggaran-pelanggaran tersebut membuat timbulnya

PERTEMUAN 3: FRAUD DAN ERROR

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Tindakan kecurangan ini berkembang pesat ditengah-tengah perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perkembangan dunia akuntansi sudah sangat pesat. Namun setiap

Kebijakan Pengungkap Fakta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era masa kini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang telah sukses dalam pekerjaannya mengendalikan kinerja di dalam sebuah organisasi yang telah mereka rintis. Namun, semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala operasi dan kegiatannya memiliki risiko terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut mungkin memberi keuntungan bagi pihak yang melakukannya, akan tetapi membawa dampak yang cukup berbahaya terhadap perusahaan dan kinerja organisasi. Maraknya berita mengenai investigasi terhadap indikasi penyimpangan fraud di dalam perusahaan dan juga pengelolaan negara di surat kabar dan televisi semakin membuat sadar bahwa kita sebagai calon generasi bangsa harus melakukan perubahan untuk mengatasi ketidakberesan dari hal tersebut. Walaupun saat ini sorotan utama sering terjadi pada manajemen puncak perusahaan, atau terlebih lagi terhadap pejabat tinggi suatu instansi, namun sebenarnya penyimpangan-penyimpangan perilaku tersebut dapat juga terjadi di berbagai lapisan kinerja organisasi. Berbagai media massa baik koran, televisi maupun internet sering kali memberitakan peristiwa-peristiwa mengenai adanya suatu indikasi fraud (kecurangan) pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah yang dilakukan oleh para pegawainya. Sorotan utama topik tersebut diarahkan pada manajemen 1

2 puncak perusahaan atau terlebih lagi terhadap pejabat tinggi suatu instansi pemerintah, namun sebenarnya penyimpangan perilaku tersebut bisa juga terjadi di berbagai lapisan kerja organisasi. Kecurangan dan kinerja yang menurun dari karyawan dapat terjadi dikarenakan adanya motivasi di dalam diri mereka. Pada saat karyawan menganggap komitmen di dalam organisasi yang kurang sesuai dan adanya peluang untuk melakukan kecurangan, maka rasionalisasi membenarkan perilaku curang tersebut. Institute of Internal Auditors (IIA) menyebutkan kecurangan adalah meliputi serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan illegal yang sengaja dilakukan untuk menipu. Tindakan tersebut dapat dilakukan untuk keuntungan ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang diluar maupun di dalam organisasi. Sie Infokum Ditama Binbangkum (2008) menjelaskan bahwa kecurangan penyalahgunaan aktiva biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena melihat adanya peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan. (Sawyer, et al, 2002) ISA (International Standard on Auditing) menegaskan bahwa tujuan auditor adalah memberikan assurance yang memadai (Reasonable Assurance) bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material yang disebabkan oleh kesalahan (error) atau manipulasi (fraud). Salah satu definisi fraud adalah (1)

3 perbuatan melawan hukum, (2) perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan, niat jahat penipuan (deception), penyembunyian (concealment), penyalahgunaan kepercayaan (vialtion of trust). (3) perbuatan yang bertujuan untuk mengambil keuntungan yang haram (illegal advantage) yang dapat berupa uang, barang/harta atau tidak membayar jasa. (Tuanakotta, 2013:28) Kasus-kasus tindak kecurangan (fraud) yang terjadi di instansi pemerintah khususnya di dunia pendidikan kini kian marak terjadi. Kasus kecurangan dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru atau PPDB tahun ajaran 2014-2015. Adanya praktek terselubung oleh panitia atau kepala sekolah untuk memasukkan murid tertentu. Selain itu surat rekomendasi untuk siswa titipan dari anggota DPRD Kota Bandung dan pejabat.. Hasil temuan cukup banyak, seperti kelas khusus untuk siswa titipan dari pejabat yang masuk tanpa seleksi, laporan ganda, serta penyembunyian informasi daya tampung sekolah. Mereka hasil titipan pejabat juga organisasi masyarakat. Persoalan pendaftaran manual dalam sistem PPDB, dalam sistem manual, terjadi jual beli kursi yang nilainya mencapai Rp 20 miliar- Rp 30 miliar setiap tahun. Kecurangan itu melanggar aturan penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, perubahan sistem manual menjadi online terus didorong. (tempo.co nasional) Kasus lainnya, maraknya Surat Keterangan Tidak Mampu atau SKTM palsu. Sabtu, 4 Juli 2015. Banyaknya pendaftar yang menggunakan SKTM ini karena adanya indikasi perintah dari guru-gurunya yang meminta agar menggunakan SKTM agar diterima di sekolah negeri. Praktek pemalsuan SKTM palsu yang saat ini sedang disasar pihak kepolisian, dicurigai ada lurah yang tidak

4 profesional dengan tidak melakukan verifikasi ke rumah pengaju. Namun, ada juga kemungkinan lain berupa intimidasi. Setelah dilakukan verifikasi oleh tim yang berjumlah 100 orang yang terdiri dari pengawas dan kepolisian, terbukti hingga hari terakhir batas pengunduran diri bagi pendaftar yang menggunakan SKTM palsu angka yang mengundurkan diri mencapai ribuan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung, Elih Sudiapermana Pada intinya memang sebagai orang tua mencari cara supaya anak-anaknya masuk sekolah negeri, tapi kita akan mendidik bahwa cara-cara ini bukan cara-cara yang harus dipilih, lebih baik kan berjuang," katanya. (tribunnews.com) Lalu ada juga kasus mengenai modus baru agar anaknya bisa masuk sekolah favorit. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan insentif jarak dan membuat kartu keluarga baru di dekat sekolah yang dituju. Senin, 6 Juli 2015. Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan kebijakan yang dibuat oleh Wali Kota Bandung agar memasuki sekolah yang ada di daerah lingkungan tempat tinggal. Akan tetapi, kebijakan ini disalahgunakan untuk mendapatkan sekolah favorit yang dituju dengan membuat kartu keluarga baru di daerah lingkungan sekolah yang dituju dan dibuat secara mendadak. (pikiranrakyatonline.com) Peterson Dan Gibson (2003), yang dikutip oleh Rae dan Subramaniam (2008), mengungkapkan bahwa prosedur pengendalian internal yang buruk dipandang sebagai faktor dimana memungkinkan kecurangan untuk terjadi. Menurut COSO, pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya, yang

5 didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya tujuan perusahaan. Pengendalian internal yang berkualitas adalah pengendalian yang efektif dan mengacu pada pencapaian dan sasaran organisasi atas pengendalian yang dirancang. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan atau program yang dikaitkan dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengendalian internal dikatakan efektif apabila memahami tingkat sejauh mana tujuan operasi entitas tercapai, laporan keuangan yang diterbitkan dipersiapkan secara handal, hukum dan regulasi yang berlaku dipatuhi. Setiap organisasi bertanggung jawab untuk berusaha mengembangkan suatu perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan secara tertulis dan dapat dijadikan pegangan oleh seluruh pegawai (Amrizal, 2004). Pengendalian internal sangatlah penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan atau instansi. Ketidakefektifan pengendalian internal akan membuka kesempatan bagi pegawai untuk melakukan tindakan yang menyimpang atau kecurangan (fraud) karena pegawai akan memanfaatkan ketidakefektifan pengendalian internal itu sebagai suatu titik lemah perusahaan atau instansi dan melancarkan aksinya dalam melakukan kecurangan (fraud). Menurut Hatmoko (2006), komitmen organisasi adalah loyalitas karyawan terhadap organisasi melalui penerimaan sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi.

6 Sedangkan menurut Syaripudin (2015) mengungkapkan bahwa Komitmen organisasi menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi sehingga akan menimbulkan rasa ikut memiliki bagi karyawan terhadap organisasi. Dari berbagai kasus yang telah dibahas terlihat bahwa dalam penerapan komitmen dalam suatu organisasi masih sangat minim yang disebabkan oleh sistem pengendalian internal yang buruk. Sehingga kasus kecurangan (fraud) marak terjadi di berbagai organisasi contohnya seperti instansi pemerintah yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat luas yang mereka pimpin yang seharusnya menjadikan masyarakatnya sebagai pribadi yang jujur. Penelitian tentang faktor-faktor yang menyebabkan kecurangan (fraud) telah banyak dilakukan oleh beberapa peniliti. Penelitian ini adalah replikasi atau penelitian yang melanjutkan dan mengikuti penelitian mengenai kecurangan pegawai yang dilakukan oleh Dhermawati Putri Mustikasari (2013), Anik Fatun Najahningrum (2013), Rony Fransisco (2014), Anggit Purwitasari (2014), Rima Syaripudin (2015), namun dengan objek dan salah satu variabel yang berbeda. Objek dari penelitian ini adalah Dinas Pendidikan Kota Bandung. Berdasarkan penelitian yang sudah ada mengenai kecurangan pada entitas pemerintahan, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Peranan Sistem Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi dalam Pencegahan Kecurangan Pegawai (Studi pada Dinas Pendidikan kota Bandung).

7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang akan dibahas oleh penulis pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung? 2. Bagaimana komitmen organisasi yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung? 3. Bagaimana efektivitas pencegahan kecurangan (fraud) pegawai yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung? 4. Bagaimana peranan sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi dalam pencegahan kecurangan (fraud) pegawai yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung baik secara parsial atau simultan? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah pelaksanaan efektivitas sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung dapat dikatakan efektif dalam pelaksanaannya dan memiliki peranan penting dalam pencegahan kecurangan (fraud) pegawai.

8 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang diangkat dari topik diatas yaitu : 1. Mengetahui efektivitas sistem pengendalian internal yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. 2. Mengetahui pelaksanaan komitmen organisasi yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. 3. Mengetahui efektivitas pencegahan kecurangan (fraud) pegawai yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. 4. Mengetahui peranan sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi dalam pencegahan kecurangan (fraud) pegawai yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung baik secara parsial ataupun simultan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini : 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu misalnya dalam ilmu bagaimana sistem pengendalian internal yang memiliki efektivitas dan bagaimana pelaksanaan komitmen organisasi yang baik. Namun pengembangan ilmu pada penelitian ini khususnya dalam bidang fraud dan dapat digunakan untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang ada.

9 2. Manfaat Operasional a. Bagi Penulis Penelitian ini dapat memberikan peluang untuk menambah wawasan berpikir memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktik. Penelitian ini menambah pengetahuan mengenai peranan sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi sebagai sarana untuk mencegah kecurangan yang dilakukan oleh pegawai. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini memberikan masukan bagi manajemen dengan memastikan bahwa operasi yang dilakukan perusahaan akan berjalan efektif dan efisien apabila peranan sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi berjalan dengan baik untuk mencapai suatu tujuan dimasa yang akan datang. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan menjawab masalah yang sedang diteliti, maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil data di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Adapun waktu dan pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 hingga penelitian selesai.