The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

ABSTRAK

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

ABSTRAK


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

JURNAL. Oleh ERDIAN ANDESTAL NPM:

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN WORD SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

Iksan Gilang Perdana 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) ABSTRACT

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

Keywords: method of inquiry, scientific approach, learning biology

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DISERTAI SPEED TEST DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KELAS XI IPA SMAN 9 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 1 RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI

Oleh : ATIKA MUSLIMAH DEWI

ABSTRACT. Kywords : learning, concept maps, STAD, learning outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK FISIKA DALAM PEMBELAJARAN TUNTAS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA N 4 PADANG

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

ABSTRACT

BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

Transkripsi:

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. Silfia Afrina Fitri 1), Wince Hendri 2), Lisa Deswati 2) 1) Biology Education Student Guidance and Counseling Program University of Bung Hatta 2) Lecturer of Biology Faculty of Teacher Education Program University of Bung Hatta E-mail: Silvhiya.87@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the effect of Problem Based Learning model of the learning outcomes biology class X of SMAN 1 Palembayan. This study is experimental with randomized research design Posttest Only Control Group Design. Population in this research is class X of SMAN 1 Palembayan. Samples were taken by purposive sampling technique that is based on the average value is almost the same classes used a sample class. Furthermore, the technique of random to determine the experimental class and control class then obtained a class X IPA1 as experimental class and the class X IPA3 as the control class. Instrument used in this research is to test student learning outcomes while data analysis techniques using t test. Based on the research results obtained by the average value of the experimental class was 78.6 and 73 in the control class, seen from the results of data analysis has been done obtained t (1,89)> t table (1.68), then the hypothesis is accepted. Likewise, on the assessment of affective experimental class 82.6 and 79.3 in the control group and the experimental classroom psychomotor assessment 85 and 79.3 in the control class. From the results of this study concluded that the presence of significant positive effect on problem based learning models for biology student learning outcomes. It is recommended at a biology teacher to be able to apply the model of Problem Based Learning in the learning process. Keywords: Model problem based learning, learning outcomes. 1. PENDAHULUAN Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin maju, tuntutan akan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi dalam dirinya dan memberdayakan potensi alam dan lingkungan. Pendidikan terdiri dari beberapa bidang salah satunya adalah Biologi. Biologi merupakan bagian dari pendidikan sains yang mempelajari tentang makhluk hidup dan gejala kehidupan. Materi biologi banyak menuntut pemahaman konsep. Anggapan umum, pelajaran biologi merupakan pelajaran yang bersifat hafalan, padahal tidaklah demikian. Lufri (2010: 18) menyatakan bahwa materi atau bahan 1

pembelajaran biologi pada dasarnya berupa diketahui bahwa pembelajaran biologi di fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. Oleh karena itu, guru biologi harus mampu menyajikan materi pelajaran dengan kreatif sehingga siswa tidak lagi beranggapan bahwa pelajaran biologi adalah ilmu hafalan dan membosankan yang selesai dievaluasikan akan hilang dalam ingatan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan termasuk mata pelajaran Biologi. Baik dari segi pembenahan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan profesiona-lisme tenaga pengajar melalui program sertifikasi SMA N 1 Palembayan Kabupaten Agam masih berpusat pada guru dan guru belum menggunakan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik kurang aktif dalam belajar. Sebagian peserta didik mengerjakan aktivitas lain seperti berbicara dengan teman sebangku, dan tidak serius memperhatikan guru menjelaskan materi pembelajaran. Kemudian peserta didik tidak semuanya yang memiliki buku panduan belajar dan bahan ajar, sehingga peserta didik menerima saja pembelajaran dari guru. Maka dari itu, untuk guru, penyediaan peralatan laboratorium. meningkatkan minat dan motivasi peserta Meskipun berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah, Namun kenyatannya upaya tersebut belum mencapai hasil yang memuaskan terhadap hasil belajar siswa. Bahkan sering terdengar keluhan dari lembaga pendidikan tentang rendahnya mutu pendidikan, khususnya dalam mata pelajaran Biologi. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran biologi didik guru harus kreatif dalam merancang model pembelajaran supaya meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik, sehingga hasil belajar tercapai secara optimal. Siswa kurang aktif dalam belajar mengakibatkan hasil belajar biologi siswa rendah, sehingga tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Rendahnya hasil 2

belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata sebagai berikut: ujian semester I tahun pelajaran 2014/2015 Tabel 1. Nilai Rata-rata Ujian Semester I Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Palembayan Tahun Pelajaran 2014/2015 No Kelas Nilai Rata=Rata 1. X.1 58,10 2. X.2 56,05 3. X.3 57,95 Rata-rata 57,36 Sumber : Amasrul (Tata Usaha) SMAN 1 Palembayan (nilai diolah berdasarkan hasil ujian biologi semester I kelas X 2014/2015) Apabila masalah di atas tidak disikapi (Arends, 2008:46). secara bijak dan baik, maka permasalahan Pembelajaran problem based learning peserta didik akan berlanjut pada materi merupakan suatu pendekatan dalam berikutnya. Menyadari pentingnya hal tersebut perlu dilakukan sebuah upaya untuk membangkitkan minat dan motivasi peserta pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka didik yang berpengaruh terhadap hasil sendiri, mengembangkan inkuiri dan belajar. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan model Problem based learning. Problem based learning merupakan pembelajaran berdasarkan masalah, telah dikenal sejak zaman Jonh Dewey. Dewey mendeskripsikan pandangan tentang pendidikan dengan sekolah sebagai cermin masyarakat yang lebih besar dan kelas akan menjadi laboratorium untuk penyelidikan dan penuntasan masalah kehidupan nyata keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri, hal ini diungkapkan Arends dalam Trianto(2007: 68). Dapat dipahami bahwa problem based learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar, dengan membangun cara berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, serta mengkostruksi pengetahuan dan konsep yang 3

esensial dari materi pelajaran. Jadi problem kemandirian belajar dan keterampilan sosial based learning memiliki gagasan bahwa peserta ddik. Kemandirian belajar dan pembelajaran dapat efektif dan dicapai jika kegiatan pembelajaran dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan dan dipresentasikan dalam suatu konteks. Menurut Tan (Rusman, 2012: 229) problem based learning merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam problem based learning kemampuan berfikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Tujuan utama problem based learning bukanlah penyampaian sejumlah besar pengetahuan kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan sendiri. problem based learning juga dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan sosial itu dapat terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah (hosnan, 2014: 299). Bloom mengelompokkan hasil belajar dalam tiga wilayah (domain) atau dikenal taksonomi bloom yaitu : (1) Ranah Kognitif (Pengetahuan), (2) Ranah Afektif (Sikap), (3) Ranah Psikomotor (Keterampilan). Penilaian yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar meliputi penilaian ranah kognitif, afektif, psikomotor. Penilaian pada ranah kognitif maksudnya pengukuran hasil belajar siswa yang berkaitan dengan memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, dan penalaran. Bentuk penilaian yang dilakukan dapat berupa kuis maupun ujian akhir dalam bentuk ujian tulis (Sudjana, 2011: 22 ) Penilaian pada ranah afektif digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa yang berkaitan dengan keaktifan siswa 4

ketika belajar. Penilaian dapat dilakukan pada saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa. Penilaian ranah psikomotor digunakan untuk mengukur hasil belajar didapat setelah melakukan kegiatan belajar yang meliputi penguasaan terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk siswa yang berkaitan dengan gerak dalam Mengetahui pengaruh penggunaan model melakukan pekerjaan. Penilaian dapat dilakukan pada saat kegiatan praktikum di laboratorium. Bentuk penilaiannya menggunakan rubrik penskoran dimana aspek penilaian disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran. Menurut Iryanti (2004:56) Penilaian hasil belajar hendaknya melibatkan kegiatan ranah kognitif, afektif dan psikomotor, karena antara ketiga aspek saling terkait satu sama lain. Beberapa ahli menyatakan bahwa setiap orang dapat diramalkan perubahannya apabila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tinggi. Hasil belajar afektif dan psikomotor ada yang tampak pada saat proses belajar mengajar berlangsung ada pula yang tampak setelah pelajaran diberikan problem based learning terhadap hasil belajar biologi kelas X SMA N 1 Palembayan Kabupaten Agam dan Mengetahui ranah afektif dan psikomotor siswa pada kelas X SMAN 1 Palembayan. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di SMAN 1 Palembayan pada kelas X semester II tahun ajaran 2014/2015. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang akan akan dilaksanakan adalah penelitian Eksperimen. Pada pelaksanaan Penelitian diberikan perlakuan terhadap 2 kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diterapkan model problem based dalam praktek kehidupannya sehari-hari. learning dan kelas kontrol pembelajaran Dengan demikian dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang dilakukan dengan model konvensional. Rancangan dari penelitian ini adalah 5

Randomized Control Group Posttest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Palembayan yang terdaftar tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel dengan purposif sampling dengan mengambil nilai hasil ujian semester 1 biologi kelas X SMA N 1 Palembayan dengan menghitung nilai ratarata masing-masing kelas. Kemudian kelas yang memiliki rata-rata yang mendekati dijadikan sampel. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan secara random dengan diadakan undian yang terambil pertama ditetapkan sebagai kelas eksperimen (X.1) dan yang terambil yang kedua ditetapkan sebagi kelas kontrol ( X.3). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu pembelajaran biologi siswa Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes tertulis untuk ranah kognitif. Sebelumnya soal uji coba harus reliabel sehingga soal pasti valid, soal di uji tingkat kesukaran soal dan daya beda agar soal tes akhir benar valid dan lembar observasi untuk ranah afektif dan rubrik penskoran untuk ranah psikomotor di isi oleh satu orang observer yaitu guru biologi kelas X SMA Negeri 1 Palembayan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini didapat dari hasil belajar siswa melalui tes akhir pada kegiatan pembelajaran dan merupakan hasil pembelajaran tentang pokok bahasan ekosistem, tes yang digunakan berbentuk objektif, sebelum tes akhir dilakukan maka soal diuji cobakan terlebih dahulu pada kelas dengan menggunakan model Problem yang bukan sampel yaitu kelas X 2 SMA N 1 Based Learning sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa setelah penelitian dilakukan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang langsung diambil dari tes hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes akhir yang diberikan. Palembayan. Jumlah soal yang diuji cobakan sebanyak 45 butir soal dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Pada validitas soal uji coba terdapat 25 soal yang dipakai dan 20 soal yang dibuang, soal yang dipakai dijadikan sebagai alat evaluasi tes akhir 6

belajar pada kelas sampel. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa pada tes akhir, maka diperoleh data hasil belajar siswa seperti pada tabel 2. Tabel 2. Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, dan Varians Kelas Sampel Kelas N X S S 2 Eksperimen 20 78,6 67,83 8,23 Kontrol 20 73 95,79 9,78 Dari tabel 10 terlihat bahwa nilai terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan rata-rata, simpangan baku dan varians kedua kelas sampel, pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata tinggi dari pada kelas kontrol namun perbedaan rata-ratanya tidak signifikan. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 78,6 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 73. Untuk menarik kesimpulan tentang hasil uji homogenitas terhadap hasil belajar kedua kelas sampel. a. Ranah Kognitif 1. Uji Normalitas Uji normalitas tes akhir pada kedua kelas sampel didapatkan harga L0 dan Lt untuk taraf nyata α = 0,05 seperti terlihat pada tabel 3 berikut ini belajar biologi siswa dilakukan analisis secara statistik. Sebelum uji hipotesis Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas N Α L o L t Ket Eksperimen Kontrol 20 2 0,05 0,05 0,083 0,090 0,190 0,190 Normal Normal Berdasarkan dari tabel 11 terlihat mengetahui apakah data yag diperoleh bahwa kedua kelas sampel memiliki L o < L t, hal ini menandakan bahwa data terdistribusi secara normal. mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji F yang tersaji pada Tabel 4. Uji homogenitas bertujuan untuk Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas F hitung F tabel Keterangan Eksperimen Kontrol 0,05 1,41 2,16 Varians Homogen 7

Dari Tabel 4 tampak bahwa F hitung < F tabel yang berarti kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen. homogenitas, diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Rata-rata nilai Taraf signifikan (0,05) Eksperimen 78,6 1,68 Kontrol 73 1,68 Dari hasil analisa data didapatkan siswa yang mana sikap siswa atau afektif ini t hitung = 1,89 dan t tabel 1,68 dengan dk = 38 taraf signifikan (α) = 0,05 ini berarti t hitung > t tabel, dengan demikian hipotesis diterima. 1. Penilaian Aspek Afektif dinilai langsung oleh guru bidang studi biologi siswa kelas X yang berperan sebagai observer. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Pada proses pembelajaran berlangsung, peneliti juga menilai sikap Tabel 6. Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 82 79 2 83 80 3 83 79 Rata-rata (%) 82,6 79,3 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa rata-rata penilaian afektif siswa untuk pertemuan 1, 2 dan 3 jika dipersentasikan dinilai langsung oleh guru bidang studi Biologi kelas X. Hasil penilaian tersebut selama tiga kali pertemuan dapat dilihat pada pada kelas eksperimen yaitu 82,6% dan rata-rata nilai psikomotornya yang tersaji kelas kontrol 79,3%. Hal ini menunjukan dalam tabel 7. perbedaan nilai tidak terlalu signifikan 2. Penilaian aspek psikomotor Penilaian aspek psikomotor juga 8

Tabel 7. Hasil Penilaian Aspek Psikomotor Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 85 80 2 83 78 3 87 80 Rata rata (%) 85 79,3 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa penilaian psikomotor siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk pertemuan 1, 2 dan 3 perbedaan nilainya tidak terlalu signifikan yaitu dengan rata-rata jika dipersentasikan kelas eksperimen adalah 85% dan kelas kontrol 79,3%. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, terlihat bahwa hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model problem based learning lebih tinggi daripada pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil penilaian kognitif biologi yang diperoleh dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dimana nilai rata-rata kelas eksperimen 78,6 dan kelas kontrol 73 begitu juga dengan penilaian afektif dan psikomotor. Peningkatan hasil belajar siswa disebabkan karena adanya pengaruh penerapan model problem based learning. Ini terlihat pada kelas eksperimen dimana siswa lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat serta bekerjasama dalam memecahkan masalah. Selain itu, siswa berdiskusi dimana siswa tersebut mampu mengeluarkan ide-ide mereka dengan sendirinya tanpa rasa takut dan siswa tampil di depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Di sini terlihat adanya motivasi dan semangat siswa dalam proses pembelajaran. Model Problem based leraning lebih mengarahkan siswa untuk lebih bisa saling bekerjasama dan berbagi pengetahuan antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Hal ini setara dengan pendapat vigotsky (Rusman, 2013-244) bahwa interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Dengan adanya kerjasama tiap pasangan kelompok ini sangat membantu mereka dalam mempresentasikan hasil belajar dan lebih bersemangat untuk mengikuti diskusi 9

tersebut. Model Problem Based Learning, dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan keterampilan komunikasi siswa. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rusman (2012) keuntungan Problem Based Learning dapat mengembangkan keterampilan intradisipliner, Menciptakan lingkungan belajar yang aktif serta meningkatkan motivasi dan berfikir kritis siswa hal ini sesuai dengan hasil penelitian diperoleh hasil belajar siswa meningkat dari biasanya dan rata-rata siswa juga meningkat melebihi KKM sekolah yaitu 75. Pada model Problem based Learning ini siswa dibagi ke dalam kelompok diskusi, Wisudawati dan Sulistyowati (2014:90) menyatakan bahwa Problem Based Learning menyarankan untuk bekerja sama dalam suatu kelompok, dapat berpasangan atau kelompok kecil. Bekerja kelompok berguna dalam menyelesaikan masalah yang kompleks menjadi mudah, karena dalam bekerja berkelompok dapat menambah motivasi, pengembangan berfikir, dan kemampuan soaial yang tinggi. Pada kelas kontrol pembelajaran berlangsung seperti biasa yaitu menggunakan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kelas ini memiliki nilai rata rata di bawah kelas eksperimen yaitu 73. Hal ini disebabkan siswa hanya menerima materi dari guru saja dan dalam proses pembelajaran kurangnya interaksi siswa dengan guru. Ini disebabkan karena guru hanya menerangkan materi di depan kelas sehingga proses pembelajaran seperti ini mengakibatkan siswa menjadi jenuh dan cepat lupa akan materi yang telah disampaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Syah (2010:163) penyebab kejenuhan ini adalah karena siswa sudah letih sehingga perasaan bosan pada siswa pun muncul. Ini dikarenakan siswa tersebut kehilangan motivasi dan konsolidasi. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model problem based learning lebih baik (78,6) dari pada hasil 10

belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (73) di kelas X IPA SMA N 1 Palembayan. 2. Hasil uji hipotesis didapatkan t hitung = 1,89 > t tabel 1,68, maka H o ditolak H 1 diterima dengan berarti terdapat pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar biologi kelas X SMA N 1 Palembayan. 3. Hasil penilaian afektif pada kelas eksperimen (82,6) kelas kontrol (79,3) menunjukkan perbedaan meskipun tidak terlalu signifikan serta terdapat juga perbedaan dari hasil penilaian psikomotor pada kelas eksperimen (85) dan kelas kontrol (79,3). Saran 2. Guru harus lebih memperhatikan pengelolaan kelas dalam penerapan model problem based learning dalam proses pembelajaran agar siswa benar-benar belajar dengan baik, aktif dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah. DAFTAR PUSTAKA Arends, R I. (2008). Learning To Teach. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Lufri. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi Teori, Praktik, dan penelitian. Padang: UNP Press Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran. Jakarta : Grafindo. Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Wisudawati, A.Widi; Sulistyowati, E. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara. 1. Guru dapat menggunakan model problem based learning sebagai alternatif dalam usaha meningkatkan hasil belajar biologi siswa. 11