BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelititan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (Sunariyah, 2010:4).

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. adanya sumber-sumber yang dapat menghasilkan keuntungan. Untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yesus Kristus atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi, alangkah baiknya apabila kita tidak hanya menempatkan

Bab I. Pendahuluan. perekonomian di Indonesia. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Horne Wachowizc (2004),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEBAHASAN. akan menganalisis kinerja keuangan PETROSEA Tbk, RESOURCE ALAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan yang sedang memerlukan dana. Di mana melalui pasar

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH RETURN ON EQUITY, RETURN ON INVESTMENT DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PT FORTUNE INDONESIA, Tbk NENY HERAWATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelititan Perekonomian merupakan suatu faktor yang penting bagi kemajuan suatu negara. Dalam mendorong persaingan dan mendorong perusahaan untuk tumbuh menjadi besar serta mampu memperoleh laba, maka dibutuhkan berbagai usaha untuk memperoleh dana yang sangat besar. Setiap unit usaha mengumpulkan dana yang bertujuan untuk melakukan ekspansi maupun penambahan modal kerja. Salah satu usaha untuk memperoleh sumber dana adalah dengan cara menerbitkan saham perusahaan dan melakukan penjualan saham pada masyarakat. Hal ini bisa terlaksana pada perusahaan yang terbuka dan dilakukan di pasar modal. Pasar modal merupakan wadah investasi bagi para pemodal yang menyangkut kepentingan banyak pihak dan wadah untuk mencari dana bagi perusahaan. Pasar modal akan mempertemukan pihak yang melakukan investasi (investor) dengan pihak yang menerima investasi (dalam hal ini perusahaan). Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atau penghasilan dan aktiva perusahaan. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Dengan demikian jika seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan. Transaksi pembelian saham oleh investor akan menentukan pergerakan harga saham. Pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi secara pasti. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak investor yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak investor yang ingin menjual sahamnya, maka harga saham tersebut akan bergerak turun. Namun, dalam jangka panjang, kinerja perusahaan emiten dan pergerakan harga saham umumnya akan bergerak searah. Meskipun demikian perlu diingat, tidak ada bursa saham yang terus-menerus naik dan juga tidak

ada bursa saham yang terus-menerus turun. Pergerakan harga saham selama jangka waktu tertentu umumnya membentuk suatu pola tertentu. Saat ini pergerakan harga saham yang cukup aktif pergerakannya adalah saham pada sektor pertambangan. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor eksplorasi sumber daya alam dan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di Indonesia. Hal inilah yang menarik untuk dijadikan suatu penilaian kinerja perusahaan. Sebagai gambaran meroketnya harga komoditas pertambangan membawa pengaruh positif pada iklim investasi. Berikut ini adalah daftar closing price perusahaan pada sector pertambangan : Tabel 1.1 Perkembangan Harga Saham Sektor Pertambangan 2005 2009 Emiten 2005 2006 2007 2008 2009 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Rp 3,575 Rp 8,000 Rp 4,475 Rp 1,090 Rp 2,200 PT Apexindo Pratama Duta Tbk Rp 700 Rp 1,730 Rp 2,100 Rp 2,450 Rp - PT Bumi Resources Tbk Rp 760 Rp 900 Rp 6,000 Rp 910 Rp 2,425 PT Central Korporindo Internasional Tbk Rp 25 Rp 160 Rp 210 Rp 50 Rp 60 PT Citatah Industri Marmer Tbk Rp 50 Rp 35 Rp 87 Rp 50 Rp 68 PT Energi Mega Persada Tbk Rp 750 Rp 520 Rp 1,490 Rp 84 Rp 193 PT Internasional Nickle Indonesia Tbk Rp 13,150 Rp 31,000 Rp 96,250 Rp 1,930 Rp 3,650 PT Medco Energi Internasional Tbk Rp 3,375 Rp 3,550 Rp 5,150 Rp 1,870 Rp 2,450 PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rp 6,900 Rp 11,600 Rp 15,350 Rp 1,860 Rp 3,900 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Rp 1,800 Rp 3,525 Rp 12,000 Rp 6,900 Rp 17,250 PT Timah Tbk Rp 1,820 Rp 4,425 Rp 28,700 Rp 1,080 Rp 2,000 Sumber : Indonesian Capital Market Directory 2009, Data diolah kembali Hal di atas menyebabkan beberapa perusahaan besar yang bergerak dalam bidang pertambangan ini melakukan go public di Bursa Efek Indonesia di anggap dapat memberikan peluang keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham ataupun investor lain yang jeli melihat peluang yang ada. Investor melakukan investasi yang ditanamkan berupa surat-surat berharga, misalnya saham dan obligasi dengan harapan akan memperoleh

keuntungan. Selain memberikan keuntungan-keuntungan berupa dividen dan capital gain, investasi dalam saham juga dapat pula memberikan kemungkinan kerugian, yang merupakan risiko dan bentuk ketidakpastian dari suatu investasi. Risiko dan ketidakpastian ini sering kali sulit diprediksikan oleh para investor. Oleh karena itu, untuk mengurangi kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, salah satunya informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan, biasanya didasarkan pada kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Investor membutuhkan informasi-informasi keuangan dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Salah satu sumber informasi yang dapat dipergunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi adalah laporan keuangan. Informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan memuat data yang berguna dalam penilaian dan peramalan analisis saham. Karena itu publikasi laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan saat yang ditunggu para investor untuk mengetahui perkembangan dari perusahaan, yang digunakan sebagai salah satu faktor pertimbangan untuk membeli dan menjual saham yang mereka miliki. Dalam hal ini investor melakukan analisis secara fundamental yaitu analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan tersebut memerlukan ukuran tertentu. Ukuran yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan masukan yang sangat penting dalam analisis investasi, terutama untuk menentukan tingkat pengembalian modal yang tercermin dari harga saham perusahaan. Rasio keuangan banyak macamnya, diantaranya yang digunakan investor adalah rasio profitabilitas. Ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dilihat dari rasio profitabilitas, dimana ROI dan ROE sebagai salah satu alat analisisnya. ROI merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan

laba dari suatu investasi. Sedangkan ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan dari investasi pemegang saham. Dengan demikian jika ROI dan ROE suatu perusahaan tinggi berarti perusahaan itu memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi pemegang saham. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan, karena hal tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada para pemegang sahan yang dapat dilihat juga dari rasio profitabilitas, yaitu Earning per Share (EPS) suatu perusahaan. Oleh karena itu dengan mengetahui EPS suatu perusahaan maka investor dapat menilai potensi pendapatan yang akan diterimanya. Dengan demikian EPS dapat mencerminkan pendapatan di masa yang akan datang. EPS merupakan suatu indikator yang berpengaruh terhadap harga saham, karena laba perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi penilaian investor akan keadaan perusahaan. Dimana apabila EPS meningkat, investor menganggap perusahaan mempunyai prospek yang cerah di masa yang akan datang sehingga akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Jadi, semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan oleh perusahaan untuk pemegang saham. Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik adalah perusahaan yang mampu menghasilkan laba untuk pembiayaan terhadap hutang-hutang perusahaan maupun bagi pemilik modal. Bagi pemilik modal laba yang besar akan menguntungkan sebab timbal balik bagi pemilik modal adalah laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan, yang bisa diperoleh pemegang saham atau disebut juga dengan rasio probabilitas modal sendiri. Para investor akan melihat tingkat pengembalian modal yang mereka tanamkan diperusahaan tersebut, apabila tingkat pengembalian terhadap modal yang mereka tanamkan besar, maka investor tidak perlu mengkhawatirkan terhadap modal yang mereka tanamkan, karena selain tingkat keuntungan yang diperolehnya dari

perbandingan laba setelah pajak juga akan memiliki jumlah saham yang beredar atau laba per lembar saham (Earning Per Share) dan juga akan meningkatkan harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul : Pengaruh Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang dirumuskan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perkembangan ROI, ROE dan EPS pada perusahaan sektor pertambangan yang Go Public di BEI periode 2005-2009? 2. Bagaimana perkembangan harga saham pada perusahaan sektor pertambangan yang Go Public di BEI periode 2005-2009? 3. Bagaimana pengaruh ROI, ROE dan EPS terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan yang Go Public di BEI periode 2005-2009? 1.3. Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun skipsi yang merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk menganalisis perkembangan ROI, ROE dan EPS pada perusahaan sektor pertambangan yang Go Public di BEI periode 2005-2009. 2. Untuk menganalisis perkembangan harga saham pada Perusahaan sektor pertambangan yang Go Public di BEI periode 2005-2009.

3. Untuk menganalisis pengaruh ROI, ROE dan EPS terhadap harga saham pada Perusahaan sektor pertambangan yang Go Public di BEI periode 2005-2009. 1.4. Manfaat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian yang dilakukan dapat berguna antara lain: 1. Bagi penulis Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat mengadakan perbandingan antara teori yang telah didapatkan dengan kenyataan yang ada dilapangan serta sejauh mana teori tersebut dapat diaplikasikan. 2. Bagi Peneliti lain Penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan tambahan referensi yang dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi penelitian penelitian selanjutnya. 3. Bagi Investor Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan bermanfaat sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi khususnya dalam pembelian saham di BEI. 1.5. Kerangka Pemikiran Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, dalam hal ini pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus funds) dengan cara melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten dan pihak yang membutuhkan dana (entities) dengan cara menawarkan surat berharga dengan cara Go Public terlebih dahulu pada badan otoritasi di pasar modal sabagai emiten. Pada pasar saham atau stock exchange kedua pihak dipertemukan sehingga terjadi mekanisme pasar berdasarkan permintaan dan penawaran. Pergerakan harga pun ditentukan oleh permintaan dan penawaran melalui

mekanisme pasar yang ada. Pasar modal merupakan bagian dari financial market dimana barang yang diperdagangkan mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun. Menurut www.wikipedia.org, pasar saham adalah pasar untuk perdagangan saham perusahaan yang di pegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham, perdagangan, dan prakiraan indeks saham). Setiap perusahaan selalu ingin memberikan nilai tambah (added value) bagi para shareholder, maka harga saham perusahaan yang selalu naik akan menarik perhatian investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Investasi yang dipilih pun akan memberikan keuntungan bagi para investor di masa depan atau dalam hal ini investasi adalah penanaman modal yang biasanya dalam jangka panjang untuk mengadakan aktiva (harta) tetap atau pembelian saham-saham, surat-surat berharga dengan maksud memperoleh keuntungan. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang. Pada dasarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko, sehingga investor tidak tahu pasti hasil yang akan diperolehnya dari modal yang telah dikeluarkan untuk berinvestasi, dan juga dalam hal pengambilan keputusan. Oleh karena itu, keputusan investor harus didukung dengan analisis yang baik. Misalnya dengan menggunakan laporan keuangan sebagai alat analisisnya. Laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena adanya laporan keuangan dapat menunjukkan seberapa sehat perusahaan serta mengetahui besarnya laba/rugi perusahaan serta informasi penting lainnya. Menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) hal 2 par. (06-07) menyebutkan bahwa : Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan posisi

keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laopran lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Dari laporan keuangan investor dapat menilai keuangan perusahaan dan memprediksi laba di masa yang akan datang dan tentang resiko atas nilai perusahaan tersebut. Jadi laporan keuangan memberikan informasi yang diperlukan oleh investor. Menurut www.wikipedia.org, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut perlu untuk diketahui oleh sesorang investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Investor mengetahui laporan keuangan dari publikasi yang dilakukan oleh emiten. Publikasi ini sangat penting seperti yang diungkapkan oleh Munawir (2004 ; 5) : "Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha / pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilainilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan." Laporan keuangan tidak mempunyai arti bagi investor sebelum dilakukan analisis terhadapnya. Analisis yang umum digunakan terutama dalam analisis saham adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari perbandingan suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang menunjukkan situasi dan operasi perusahaan. Return on investment atau return on assets menujukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. ROI mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dengan keseluruhan dana atau sumber daya yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam usaha memperoleh laba.

Menurut Martono (2002 : 60) ROI dapat diperoleh dengan rumus : ROI Tingkat ROE yang tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan akan memberikan peluang tingkat pengembalian atau pendapatan yang cukup besar bagi para investor. Tingkat pengembalian yang tinggi memiliki kemungkinan pendapatan yang diharapkan oleh investor akan naik pula dan hal ini akan berdampak pada peningkatan harga saham. Hal ini dikemukan oleh Zvi, Bodie, Kane, Alex and Marcus, Alan J (2003 ; 465), bahwa : " This indicates that a high ROE does not in and of itself imply the stock is good buy. The price of the stock already may be bid up to reflect an attractive ROE". Di samping itu penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Syahib Natarsyah (2000) dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, hasilnya diperoleh bahwa ROE sebagai salah satu variabel fundamental menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Menurut Martono (2002 : 52) ROE dapat diperoleh dengan rumus : NetIncome ROE= TotalEquity Rasio ini sangat umum digunakan oleh investor karena rasio ini merefleksikan kemungkinan tingkat laba yang bisa diperoleh pemegang saham, karena pemegang saham berarti sebagai pemilik dari perusahaan. Dengan demikian ROE yang tinggi berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Kondisi perusahaan yang baik akan menghasilkan laba yang tinggi sehingga kemungkinan menghasilkan tingkat pengembalian atas saham yang besar. Didalam jurnalnya, Raja Lambas J. Panggabean menyatakan ROE merupakan salah satu indicator profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan keseluruhan dalam menghasilkan laba. Meskipun demikian hasil penelitaannya menyatakan bawah ROE tidak memilik kolerasi yang siginfikan dengan harga saham.

Analisis probabilitas lainnya yang biasa digunakan oleh para investor untuk melakukan penilaian pendapatan atas saham adalah analisis earning per share (EPS). Menurut Harahap (2004 : 297) : Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham menghasilkan laba. Sedangkan menurut Agus Sartono ( 2001 : 9) : " Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat, sementara itu harga saham terbentuk dipasar modal dan diterbitkan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham." Dengan demikian EPS menggambarkan jumlah laba yang diperoleh untuk setiap lembar saham bagi pemiliknya. Besarnya EPS akan mempengaruhi terhadap kenaikan saham tersebut di pasar modal. Demikian pula sebaliknya apabila tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya rendah, maka akan mempengaruhi terhadap penurunan harga saham. Perusahaan yang stabil biasanya akan memperhatikan stabilitas pertumbuhan EPS yang fluktuatif. Untuk menghitung EPS digunakan rumus sebagai berikut : Dapat disimpulkan, kondisi suatu perusahaan diantaranya dicerminkan oleh ROI, ROE dan EPS, dengan demikian ROI, ROE dan EPS dapat mempengaruhi harga saham. Bila ROI dan ROE suatu perusahaan menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka harga sahamnya akan menurun pula. Sebaliknya perusahaan yang memiliki ROI dan ROE yang meningkat, maka harga sahamnya pun akan meningkat. Demikian pula apabila perusahaan memiliki EPS menurun, maka harga sahamnya akan menurun. Sebaliknya bila perusahaan memiliki EPS yang meningkat, maka harga sahamnya pun meningkat. Hal ini menjelaskan bahwa kinerja suatu perusahaan diukur dengan

rasio profitabilitas yaitu ROI, ROE dan EPS. Dari rasio profitabilitas yang diperoleh, manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat melakukan pengambilan keputusan setelah menilai kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara efektif dan efisien. Hal ini merupakan daya tarik bagi investor yang mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan tersebut. Perhatian para investor terpusat pada pasar modal yaitu harga saham. Harga saham di pasar modal ditentukan oleh permintaan dan penawaran para investor terhadap harga saham. Harga saham mencerminkan harapan untuk suatu periode waktu di masa mendatang. Harga saham akan mengalami perubahan (naik atau turun) dari satu waktu ke waktu yang lain. Perubahan harga tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, harga akan cenderung naik. Sebaliknya kalau terjadi kelebihan penawaran, harga saham akan cenderung turun (www.okezone.com : 2008). Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kesepakatan investor didasarkan pada analisis fundamental. Melalui analisis fundamental, investor mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Jika suatu perusahaan mempunyai masa depan yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor, maka transaksi saham perusahaan tersebut mengalami kenaikkan dan tingkat harga akan mengikuti laju perkembangan dari kondisi perusahaan tersebut. Sebagai misal perusahaan mempunyai kinerja yang bagus dan diperkirakan akan dapat mempertahankan kondisinya, maka permintaan akan saham yang bersangkutan mungkin akan meningkat dan baik secara langsung atau tidak langsung akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dilihat bagan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Pasar Modal Investor Analisis Teknikal Analisis Fundamental Laporan Keuangan Rasio Profitabilitas ROI (X 1 ) ROE (X 2 ) EPS (X 3 ) Harga Saham Keterangan : = faktor-faktor yang diteliti = faktor-faktor yang tidak diteliti Hipotesis Berdasarkan bagan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut : H1: Terdapat pengaruh signifikan dari ROI terhadap harga saham. H2: Terdapat pengaruh signifikan dari ROE terhadap harga saham. H3: Terdapat pengaruh signifikan dari EPS terhadap harga saham.

H4: Terdapat pengaruh signifikan dari ROI, ROE dan EPS terhadap harga saham. 1.6. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menggambarkan atau melukiskan atas setiap data aktual serta fenomena yang ada. Menurut Moch. Nazir (2004:7), pengertian metode deskriptif sebagai berikut : "Metode deskripsi adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang." Tujuan dari penelitian deskripsi ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan definisi metode verifikatif menurut Lexy J. Moleong (2004:46) sebagai berikut : "Metode verifikasi adalah penelitian yang berupaya untuk menguji jawaban masalah tentang hasil pemikiran yang kebenarannya bersifat sementara (hipotesis)." Bentuk atau jenis penelitian ini dalam pelaksanaannya adalah deskripsi-verifikatif dengan metode penelitian explanatory survey, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menafsirkan hubungan antara variabel dengan cara menginterpretasikan terlebih dahulu kesimpulan yang akan diperoleh melalui pengajuan hipotesis. Alat statistik yang digunakan yaitu : analisis korelasi, analisis regresi berganda, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis secara parsial digunakan uji t 2 pihak, sedangkan pengujian hipotesis secara simultan digunakan uji F. Peneliti terdahulu yang meneliti tentang Pengaruh Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham adalah :

1. Meidawati (2006) : Analisis pengaruh ROE, NPM dan EPS terhadap harga saham pada aneka industry yang go public di BEJ periode 1999-2005, menghasilkan keseimpulan bahwa ROE & EPS secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Serta secara simultan ROE, NPM dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 2. Reyna Ayu Listiana (2008) : Pengaruh ROE dan EPS terhadap harga saham pada industry barang konsumsi periode 2002-2006, menghasilkan kesimpulan yaitu secara parsial ROE tidak memiliki pengaruh secara siginfikan terhadap harga saham sedangkan EPS berpengaruh secara siginifikan terhadap harga saham. Serta secara simultan ROE dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 3. Hana Patricia (2008) : Pengaruh ROI dan EPS terhadap harga saham pada industry food and beverages periode 2003-2007, menghasilkan kesimpulan yaitu secara parsial ROI tidak memiliki pengaruh secara siginfikan terhadap harga saham sedangkan EPS berpengaruh secara siginifikan terhadap harga saham. Serta secara simultan ROI dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan untuk perusahaan sektor pertambangan pada periode 2005-2009, dengan mengambil data sekunder berupa laporan keuangan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Widyatama Bandung. Dalam rangka memperoleh yang diperlukan guna penyusunan skripsi, maka penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2009 sampai Maret 2010.