BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Guided Discovery Berdasarkan Hasil Telaah dan Validasi

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PERMAINAN KIMIA KOTAK KATIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

KELAYAKAN TEORITIS LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) GUIDED DISCOVERY PADA MATERI DUNIA HEWAN KELAS X SMA

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI DIAGRAM GAYA NORMAL, GAYA LINTANG, DAN MOMEN DI KELAS X TGB 1 SMK NEGERI 1 SIDOARJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

Edu Geography

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 5 PEKANBARU

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang di pahami dan di mengerti dengan benar. Ernawati (2003;8) mengemukakan

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

Darmawati, Arnentis dan Sri Iryani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

Kelayakan Perangkat Pembelajaran Berorientasi PBI dan Pendidikan Karakter pada Materi Daur Ulang Limbah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENULIS TEKS REPORT DI SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Rini Tri Irianingsih 47

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Bioscientist Vol. 3 No.2, ISSN

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG MEDIA PEMBELAJARAN PHET SIMULATION PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY PADA PERKULIAHAN TAKSONOMI TUMBUHAN

Transkripsi:

KELAYAKAN TEORITIS LEMBAR KERJA SISWA MAKE A MATCH MATERI TRANSPOR MELALUI MEMBRAN KELAS XI SMA THE THEORITICAL FEASIBILITY OF A MAKE A MATCH STUDENTS WORKSHEET OF MEMBRANE TRANSPORT FOR 2 nd SENIOR-HIGH-SCHOOL STUDENTS Yunita Triana Devi, Sri Kentjananingsih, Yuni Sri Rahayu Jurusan Biologi FMIPA UNESA Jalan Ketintang Gedung C3 Lt. 2 Surabaya 60231, Indonesia e-mail: youneeta03@gmail.com Abstract- Most teachers often use teaching method that doesn t cause enough activity of the student. The students are not motivated and not understanding the abstract materials such as membrane transport. The purpose of this research is to produce a make a match student worksheet of the membrane transport material, which is feasibility to the applied in teaching learning process of the high school students. This worksheet was developed using 4-D models from Thiagarajan. The results showed that this student worksheet is included in good to excellent category. Keywords: student worksheet, make a match, membrane transport Abstrak- Metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran kurang membuat siswa aktif. siswa tidak termotivasi dan kurang memahami materi yang bersifat abstrak seperti transpor melalui membran. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) make a match pada materi transpor melalui membran, mendeskripsikan kelayakan teoritis LKS make a match berdasarkan penilaian para pengampu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model 4-D dari Thiagarajan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan dinyatakan sangat layak dengan kategori hingga sangat. Kata kunci: lembar kerja siswa, make a match, transpor melalui membran I. PENDAHULUAN Pembelajaran seringkali terpusat pada guru (teacher centered) sehingga kurang membuat siswa aktif. Suasana pembelajaran menjadi membosankan dan membuat siswa kurang termotivasi dan kurang memahami materi yang diajarkan terlebih pada materi yang abstrak dan banyak berisi konsep-konsep seperti transpor melalui membran. Guru dituntut memahami berbagai metode atau model pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal (Mulyasa, 2005). Suatu alat yang dapat digunakan untuk memfasilitasi guru dalam meningkatkan aktivitas siswa adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin menggembangkan suatu LKS non eksperimen yang mampu meningkatkan aktivitas siswa. Lembar kerja siswa yang dikembangkan berupa lembar kerja siswa make a match (mencari pasangan). Lembar kerja siswa make a match dilengkapi kartu-kartu berpasangan. Pembelajaran make a match menciptakan suasana yang menyenangkan untuk belajar dan mampu membuat siswa aktif sehingga pembelajaran menjadi terpusat pada siswa (student centered). Make a match merupakan pembelajaran yang setiap siswanya memegang satu kartu soal atau jawaban dan siswa dituntut untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam menemukan kartu jawaban maupun kartu soal yang dipegang pasangannya dengan batas waktu tertentu (Anisabitah, 2012) Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan lembar kerja siswa make a match pada materi transpor melalui membran kelas XI SMA yang layak ditinjau dari kelayakan teoritis berdasarkan penilaian telaah tiga dosen biologi dan satu guru biologi SMA. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penilitian pengembangan yaitu mengembangkan suatu lembar kerja siswa dengan mengacu pada model 4-D dari Thiagarajan yang dilakukan melalui tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Namun, penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan tanpa adanya tahap penyebaran karena keterbatasan waktu penelitian. Pengembangan lembar kerja siswa make a match dilaksanakan di Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya. Tahap uji coba terbatas 20 siswa kelas XI dengan telaah guru mata pelajaran biologi dilakukan di SMAN 1 Nganjuk, yaitu pada bulan Juni 2013. Kelayakan lembar kerja siswa make a match secara teoritis adalah tingkat kualitas lembar kerja siswa yang didapatkan dari hasil telaah yang dilakukan tiga dosen biologi dan satu guru biologi. Lembar kerja siswa make a match dikatakan layak secara teoritis apabila kriteria kelayakan mencapai 61% dengan kategori minimal. Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan terdiri atas dua LKS, yaitu LKS make a match part 1 dan LKS make a match part 2. Pada LKS make a match part 1 dilengkapi dengan kartu-kartu berisi konsep dan contohcontoh transpor melalui membran yang terdiri atas difusi sederhana, difusi terfasilitasi, osmosis, transport aktif, endositosis dan eksositosis. Pada LKS ini siswa yang telah dibagi dalam kelompok diminta menganalisis kartukartu yang telah diacak dan mengelompokkanya sesuai konsep yang benar kemudian siswa dalam kelompok Yunita Triana Devi, Dkk: Kelayakan Teoritis Lembar Kerja Siswa Make A Match 273

diminta menjawab pertanyaan dalam LKS. Pada LKS make a match part 2 masing-masing siswa mendapatkan satu kartu berupa kartu soal atau kartu jawaban, siswa diminta mencari pasangan kartu yang dipegangnya dan siswa menunjukkan kepada guru untuk diberi poin. Rancangan desain awal LKS, antara lain: a. Cover Pada cover LKS make a match part 1 terdapat penanda jenis LKS yaitu LKS make a match part 1 di sisi kanan atas, untuk topik LKS yaitu transpor melalui membran dibuat dengan menggunakan wordart dan berada di bagian tengah atas dari halaman cover. Di bagian bawah cover ditambahkan gambar yang menunjukkan beberapa proses transpor melalui membran supaya lebih menarik. Untuk bagian bawah cover sebelah kiri ada kotak untuk menuliskan nama anggota kelompok. Pada LKS bagian tepi diberi frame berwarna hijau supaya terlihat rapi dan menarik. Untuk cover LKS make a match part 2 hampir sama dengan cover LKS make a match part 1, tapi di bagian kanan atas tertulis penenda jenis LKS make a match part 2, dan di bagian kiri bawah terdapat kotak untuk menulis nama siswa. b. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang harus dicapai siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan LKS make a match. Tujuan pembelajaran pada LKS ditulis secara singkat dan jelas dengan kalimat yang operasional. c. Alokasi waktu Alokasi waktu dicantumkan dalam hitungan menit, pada LKS make a match part 1 ataupun LKS make a match part 2. d. Alat dan bahan Alat dan bahan yaitu berupa barang-barang yang dibutuhkan saat melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan LKS make a match yaitu LKS make a match part, kartu make a macth, alat tulis, buku Biologi untuk SMA kelas XI semester 1. e. Ringkasan materi Ringkasan materi berisi konsep utama dari materi transpor melalui membran meliputi penjelasan konsep-konsep difusi sederhana, difusi terfasilitasi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis untuk LKS make a match part 1, sedangkan untuk LKS make a match part 2 berisi contoh-contoh dari masing-masing konsep transpor melalui membran. f. Petunjuk kegiatan Petunjuk kegiatan berisi petunjuk atau penuntun bagi siswa dalam melakukan kegiatan make a match. Petunjuk kegiatan dituliskan dengan kalimat yang operasional dan komunikatif supaya siswa tidak merasa kesulitan untuk memahaminya. Pada bagian atas dari petunjuk kegiatan terdapat gambar yang menarik untuk memotivasi siswa. g. Lembar tugas siswa Pada LKS make a match part 1 lembar tugas siswa berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa secara berkelompok. Pertanyaanpertanyaan yang disajikan berhubungan dengan kartu-kartu make a match part 1 yang telah mereka cocokkan sebelumnya. Lembar tugas siswa pada LKS make a match part 2 tidak lagi berupa pertanyaan-pertanyaan melainkan berupa kolom-kolom kosong terdiri atas kolom kartu soal dan kolom kartu jawaban yang harus diisi oleh siswa sesuai pasangan kartu yang telah mereka temukan. Pada lembar tersebut juga terdapat kolom untuk poin yang diperoleh siswa, kolom tersebut diisi oleh guru sesuai tingkat kecepatan menemukan kartu. h. Daftar pustaka Daftar pustaka berisi daftar buku referensi yang digunakan untu menyusun ringkasan materi dan pertanyaan-pertanyaan dalam LKS make a match. i. Kartu make a match Kartu make a match part 1 berjumlah 18 kartu yang harus dikelompokkan siswa menjadi 6 konsep utama yaitu konsep difusi sederhana, difusi terfasilitasi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis sehingga tiap konsep mempunyai 3 kartu yang berisi pecahan masing-masing konsep utama tersebut. Kartu make a match part 1 berwarna merah muda (pink) dan dibagian atas kartu terdapat nama topik. Kartu make a match part 2 dibagi menjadi kartu soal dan kartu jawaban. Jumlah kartu disesuaikan dengan jumlah siswa. Sama seperti kartu make a match part 1, kartu make a match part 2 pada bagian atas juga dicantumkan nama topik, tetapi warnanya berbeda. Untuk kartu soal berwarna hijau sedangkan untuk kartu jawaban berwarna oranye. Ukuran kartu make a match part 1 maupun kartu make a match part 2 sama yaitu 9x10 cm, dengan bahan kertas glossy dan dibungkus mika supaya lebih tebal dan tidak mudah rusak. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan teknik telaah. Telaah dilakukan oleh tiga dosen biologi UNESA dan satu guru biologi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Analisis ini dilakukan pada hasil validasi LKS make a match. Kelayakan LKS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Persentase kelayakan yang diperoleh dengan rumus di atas akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan interpretasi skor sebagai berikut: 81% - 100% = sangat 61% - 80% = 41% - 60% = cukup 21% - 40% = kurang 0% - 20% = sangat kurang (Riduwan, 2009) Yunita Triana Devi, Dkk: Kelayakan Teoritis Lembar Kerja Siswa Make A Match 274

Kelayakan LKS make a match berdasarkan hasil telaah diharapkan minimal mencapai skala pengukuran yaitu 61% - 80% hingga skala pengukuran sangat yaitu 81% - 100%. LKS make a match pada materi transport pada membran dianggap layak bila kriteria kelayakan isi, kebahasaan dan penyajiannya mencapai 61%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dikembangkan lembar kerja siswa make a match pada materi transpor melalui membran. Lembar Kerja Siswa ini merupakan LKS non eksperimen. Lembar Kerja Siswa non eksperimen tidak seperti LKS eksperimen yang berisi petunjuk praktikum. Lembar Kerja Siswa non eksperimen dijadikan pedoman untuk memahami konsep atau prinsip dari suatu materi tanpa memuat eksperimen dan hanya memuat ketrampilan proses tertentu. Lembar Kerja Siswa non eksperimen masih dibedakan lagi menjadi beberapa macam sesuai dengan tujuannya (Maryati, 2012). Lembar kerja siswa yang dikembangkan peneliti ada 2 jenis yaitu LKS make a match part 1 dan LKS make a match part 2. Masing-masing lembar kerja siswa make a match dilengkapi dengan kartu-kartu make a match. LKS make a match pada materi transpor melalui membran dinilai kelayakan teoritisnya meliputi 6 aspek yaitu identitas, teknik, konstruksi, didaktik, materi, dan kartu make a match. Hasil penilaian kelayakan menunjukkan kategori hingga sangat. Hasil penilaian kelayakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. A B C D Tabel 1. Hasil Telaah LKS make a match pada materi transpor melalui membran Aspek yang dinilai Skor Penilaian P1 P2 P3 P4 Identitas 1. Kesesuaian topik pada LKS dengan pokok bahasan 2. Kesesuaian alokasi waktu untuk 4 3 3 3 melakukan kegiatan Teknik 1. Kesesuaian tulisan dan huruf 4 4 3 4 2. cover dengan topik 3. Kesesuaian petunjuk penggunaan LKS Konstruksi 1. Kalimat yang digunakan jelas, operasional, dan tidak 4 4 3 4 menimbulkan makna ganda 2. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh peserta didik 3. Kesesuaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Didaktik 1. Variasi kegiatan pembelajaran saat - 3 4 4 Kategori kelayakan Aspek yang dinilai penggunaan LKS 2. Mengembangkan kemampuan komunikasi peserta didik 3. Kegiatan pembelajaran dengan make a match merupakan kegiatan yang menyenangkan E Materi 1. Materi yang disampaikan sesuai dengan konsep 2. Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran F Kartu Make a Match Skor Penilaian P1 P2 P3 P4-4 4 4-4 4 4 1. Kualitas fisik 2. Kualitas isi 3. Kualitas gambar Kategori kelayakan Berdasarkan kriteria interpretasi skor dari Riduwan (2009), skor 3 dengan persentase 75% termasuk kategori dan skor 4 dengan persentase 100% termasuk dalam kategori sangat. Berdasarkan tabel di atas yaitu penilaian LKS make a match pada materi transpor melalui membran yang dilakukan oleh tiga dosen biologi FMIPA UNESA dan satu guru biologi SMA Negeri 1 Nganjuk menunjukkan bahwa skor penilaian kelayakan dari keseluruhan aspek banyak yang 4 dengan kategori sangat, skor paling adalah 3 dengan kategori. Skor yang paling banyak diberikan oleh penelaah adalah skor 4 yang menunjukkan bahwa 3 aspek dalam butir penilaian LKS terpenuhi. Pada aspek identitas poin ke-2 yaitu pada pernyataan Kesesuaian alokasi waktu untuk melakukan kegiatan terdapat 3 penelaah yang memberi skor 3. Dapat dilihat pada kriteria butir penilaian LKS pada lampiran 1, untuk kriteria 1) Mencantumkan alokasi waktu dan Alokasi waktu dituliskan dalam hitungan menit telah terpenuhi pada LKS sehingga kemungkinan penelaah memberi skor 3 karena pada aspek ke-3 yaitu Alokasi waktu sesuai dengan alokasi waktu untuk melakukan kegiatan belum terpenuhi karena memang mempertimbangkan kegiatan make a match membutuhkan waktu yang lebih banyak. Pada aspek teknis poin ke-2 tentang kesesuaian tulisan dan huruf, penelaah 1, 2, dan 4 memberi skor 4 sedangkan penelaah 3 memberi skor 3 karena menurut penelaah 3 jenis huruf yang digunakan pada pertanyaanpertanyaan LKS 1 kurang jelas jadi harus diganti jenis huruf yang jelas dan mudah dibaca siswa. Pada aspek konstruksi poin pertama pada pernyataan kalimat yang digunakan jelas, operasional, dan tidak menimbulkan makna ganda, penelaah 3 memberikan skor 3 karena pada LKS ada beberapa kalimat yang kurang operasional sehingga kalimat sulit dipahami siswa. Pada aspek didaktik tidak ada skor oleh penelaah 1 dikarenakan adanya perubahan lembar telaah oleh penelaah 2 sehingga aspek didaktik yang sebelumnya di Yunita Triana Devi, Dkk: Kelayakan Teoritis Lembar Kerja Siswa Make A Match 275

telaah oleh penelaah 1 belum lengkap. Selain itu, pada aspek didaktik poin pertama tentang variasi kegiatan pembelajaran saat penggunaan LKS penelaah 2 memberi skor 3 karena menurut penelaah 2 saat uji coba kemungkinan tidak semua siswa akan melakukan variasi kegiatan yang meliputi mencari pasangan kartu, diskusi kelompok dan klasikal, serta mengamati dan menganalisis pernyataan dalam kartu make a match. Berdasarkan analisis data pada tabel 1 mengenai hasil telaah untuk menentukan kelayakan LKS secara teoritis menunjukkan bahwa LKS make a match yang dikembangkan layak digunakan dengan kategori hingga kategori sangat jika ditinjau dari syaratsyarat penyusunan LKS menurut Depdiknas (2006). Dari hasil telaah terhadap LKS yang dikembangkan, skor 4 paling banyak ditujukan pada aspek materi dan kartu make a match. Hal ini menunjukkan bahwa LKS make a match yang dikembangkan berisi materi yang telah sesuai dengan konsep dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu, ditinjau dari kartu make a match sebagai pelengkap LKS sangat layak untuk digunakan karena kualitas fisik dan gambar pada kartu sangat, kualitas isi juga sangat layak (dapat dilihat pada tabel 1). Kartu merupakan bagian penting dalam kegiatan pembelajaran make a match karena inti dari kegiatan tersebut adalah memasangkan kartu-kartu berisi konsep dari materi yang dipelajari. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Huda (2011) bahwa hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran make a match adalah kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan kartu yang lain berisi jawaban. Kartu make a match yang telah dikembangkan peneliti memenuhi kelayakan kualitas fisik yang terdiri dari warna kartu menarik, cerah, sesuai dengan warna tulisan dan dapat dibedakan antara kartu soal dan kartu jawaban, bahan kartu bagus dan tidak mudah rusak, kualitas isi kartu yang terdiri dari isi kartu sesuai dengan topik dan materi dalam LKS, kartu-kartu saling mempunyai pasangan yang cocok/ sesuai, dan pernyataan atau pertanyaan yang ada pada kartu mengacu pada kontekstual, kualitas gambar pada kartu terdiri dari gambar pada kartu jelas dan dapat diamati, gambar pada kartu sesuai dengan pernyataan atau pertanyaan yang ada pada kartu dan materi. Salah satu aspek dalam penyusunan LKS menurut Depdiknas (2006) adalah aspek didaktik. Aspek didaktik dari LKS make a match yang dikembangkan meliputi variasi kegiatan pembelajaran, mengembangkan kemampuan komunikatif siswa, dan kegiatan pembelajaran dengan make a match merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tidak adanya skor pada penelaah 1 untuk aspek didaktik karena pada penelaah 2 terdapat revisi lembar telaah dan terjadi penambahan aspek didaktik yang sebelumnya belum tercantum pada lembar telaah. Variasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik make a match yang difasilitasi dengan LKS ini meliputi mencocokkan/ memasangkan kartu-kartu make a match, diskusi kelompok dan klasikal, mengamati/ menganalisis isi dan gambar dalam kartu make a match. Variasi kegiatan dalam suatu pembelajaran sangat diperlukan agar siswa tidak bosan dan lebih termotivasi dalam belajar. Salah satu aspek didaktik dalam sebuah LKS yaitu mampu mengembangkan kemampuan komunikasi pada siswa. LKS make a match ini memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi dalam bentuk diskusi kelompok, mengemukakan pendapat dan saling melakukan tanya jawab. Aspek didaktik dalam kategori kegiatan pembelajaran dengan make a match merupakan kegiatan yang menyenangkan merupakan salah satu kelebihan dari LKS make a match ini. Dengan menggunakan teknik make a match ini siswa mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan (Huda, 2011). Pernyataan tersebut didukung dari data hasil telaah LKS make a match pada aspek didaktik poin ketiga pada kategori kegiatan pembelajaran dengan make a match merupakan kegiatan yang menyenangkan tiga penelaah memberi skor 4 dan dari hasil respon siswa sebagian besar menunjukkan respon positif pada tiap aspek dan memberi tanggapan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan LKS make a match menyenangkan. Strategi mencari pasangan ini merupakan strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini, 2008). Dari keseluruhan data penilaian yang diperoleh terhadap Lembar Kerja Siswa make a match yang dikembangkan yang menunjukkan penilaian positif diharapkan LKS make a match ini mampu memfasilitasi siswa dengan kelebihan teknik pembelajaran make a match yaitu: (1) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, secara kognitif maupun fisik, (2) karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan, (3) meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, (4) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, (5) efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil mempresentasikan hasil kerjanya (Karina, 2012). IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa make a match pada materi transpor melalui membran kelas XI SMA layak secara teoritis dengan kategori hingga sangat. DAFTAR PUSTAKA Anisabitah, N. dan T. Sunarti. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) dengan Metode Make a Match terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Alat Optik di MTs NU Trate Gresik. Jurnal Yunita Triana Devi, Dkk: Kelayakan Teoritis Lembar Kerja Siswa Make A Match 276

Pendidikan Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya Depdiknas. 2006. Instrumen Penilaian Tahap II: Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Huda, M. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Karina, I. N. H. Warastiti, R. Marlina, I. Suyanto, dan K. C. Suryandari. 2012. Peningkatan Pembelajaran di Sekolah Dasar dengan Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match. Jurnal Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret Maryati, A. M. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen dan Non-Eksperimen Berbasis Inkuiri Struktur pada Subpokok Materi Pergeseran Kesetimbangan Kimia. Jakarta: Repositori.upi.edu Universitas Pendidikan Indonesia Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Zaini, H. Munthe, B. Aryani, S.A. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Yunita Triana Devi, Dkk: Kelayakan Teoritis Lembar Kerja Siswa Make A Match 277