BAB I PENDAHULUAN. Didalam al-quran telah dijelaskan pada surat ar-rum: 41. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lingkungan hidup di Indonesia sekarang ini mulai sangat

BAB III METODE PERANCANGAN

REKLAMASI BENTUK LAIN PADA LAHAN BEKAS TAMBANG

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

PEMBINAAN TEKNIS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DAN UDARA BAGI INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

Pencemaran Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. mendasar yang harus diwujudkan untuk melangsungkan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan hidup disebabkan berbagai hal, salah satunya pertumbuhan penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa permasalahan lingkungan yang muncul akibat eksploitasi sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Kota dan Kabupaten Madiun tidak lepas dari semakin

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

Perancangan Rumah Susun Sederhana di Kota Kediri BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kepadatan penduduk sekaligus berpengaruh pada kebutuhan

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah kawasan perbatasan Sidoarjo - Surabaya (dalam hal ini Desa Wonocolo, Kecamatan Taman).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumberdaya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dengan lingkungannya dan diantaranya terjalin suatu hubungan fungsional

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuhan-tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat

Hakikat Arsitektur. Prolog. Dian P.E Laksmiyanti, S.T, M.T

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

BAB I PENDAHULUAN. Model Genesi dalam Jurnal : Berkala Ilmiah Teknik Keairan Vol. 13. No 3 Juli 2007, ISSN

BAB III ISU STRATEGIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. maupun wisata rekreasi. Wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut pun akan sedikit terganggu. Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya. hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan budaya dengan sendirinya juga mempunyai warna

Nama:Rendra Styawan NIM: PENCEMARAN LINGKUNGAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH di Sidoarjo BAB I PENDAHULUAN

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 TANGGAL : 27 JUNI 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. keterbelakangan ekonomi, yang lebih dikenal dengan istilah kemiskinan, maka

BAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap lingkungan yang memunculkan tuntutan tanggung jawab

LAPORAN TAHUNAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2010

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB III UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Mustapa (2014: 129) Pembaruan di bidang pendidikan merupakan upaya mutlak untuk

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam al-quran telah dijelaskan pada surat ar-rum: 41 Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Dari ayat di atas dijelaskan bahwa kerusakan yang ada di darat dan laut ini disebabkan oleh perbuatan tangan manusia yang mana kerusakan itu menjadikan permasalahan yang berkelanjutan sampai sekarang salah satunya adalah pemanasan global. Pemanasan global merupakan pemanasan yang terjadi karena efek rumah kaca yang berlebihan sehingga berdampak pada berbagai permasalahan terutama pada permasalahan lingkungan.dampak dari pemanasan global ini, secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka waktu singkat ataupun lama, hingga berbagai cara menanggulangi pemanasan global itu tertuju pada suatu ekosistem lingkungan yang semakin lama menjadi rusak. Jika dihubungkan dengan sejarah peradaban modern sekarang, kerusakan yang terjadi adalah buah dari penuhanan terhadap diri manusia. Manusia modern menganggap bahwa manusia adalah pusat alam semesta, dan memandang alam ada untuk ditaklukan dan untuk melayani manusia, sehingga bentuk kehidupan 1

manusia yang modern ini dapat mengubah keadaan dan keseimbangan ekosistem alam dan lingkungan. Perubahan inilah yang menjadikan sumber malapetaka lingkungan yang sedang dihadapi sekarang. Sebuah Tafsir dari surat ar-rum: 41 pada tafsir ibnu Katsir menjelaskan bahwa: Status hadits: Hasan: al-albani(shahih Jami : 3130) Sesungguhnya apabila seorang yang fajir(yang kerap melakukan dosa-dosa) meninggal dunia, maka manusia, negeri-negeri, pepohonan dan binatangbinatang beristirahat darinya(merasa tentram). Dalam tafsir tersebut menjelaskan apabila seorang yang fajir (yang kerap melakukan dosa-dosa) meninggal maka manusia, negeri, pepohonan dan binatang akan hidup tentram. Dapat dijelaskan juga apabila seorang yang telah melakukan kerusakan di bumi ini meninggal maka lingkungan alam sekitar dapat tumbuh dan berkembang selaras dan seimbang tanpa adanya kerusakan. Penjelasan surat ar-rum sekaligus tafsirnya tersebut menjadikan perlu adanya suatu wadah pendidikan, penelitian serta pengetahuan yang dapat mendidik, mengajak dan menyadarkan manusia akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar yaitu dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH). PPLH merupakan suatu sistem pembelajaran yang melingkupi berbagai tatanan kehidupan makhluk hidup beserta lingkungannya. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup ini bersifat informal, terbuka dan dekat dengan alam sehingga selain memberi pembelajaran pendidikan, pengetahuan dan penelitian juga 2

menambah kesadaran akan cinta terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Sifat yang dekat dengan alam serta alami ini, membawa manusia akan mengkaji terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya, dalam hal ini disebut sebagai arsitektur ekologi. (http://id.shvoong.com)/extractscience/2003965-pengertian-ekologi/#ixzz1hr8). Di Indonesia, terutama di Jawa Timur terdapat PPLH, tepatnya di desa Seloliman, Trawas, Mojokerto. PPLH Seloliman berdiri sejak tahun 1990 dari sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO). Lembaga ini mempunyai visi dan misi untuk menunjang upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup melalui bidang pendidikan dengan pelayanan yang bersifat informal dan terbuka, sehingga masyarakat peduli dan sadar akan kerusakan dan permasalah lingkungan yang terjadi akibat aktivitas kehidupan sehari-hari. PPLH ini diperuntukan bagi masyarakat sekitar khususnya dan bagi semua lapisan atau golongan masyarakat luas umumnya. (www. PPLH seloliman.com) Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar sangat perlu bagi semua manusia. Di Malang sebagai kota bunga sangat perlu adanya PPLH, yang mana daerah di kota Malang sekarang banyak terjadi kemacetan, pencemaran baik air maupun udara dan lain sebagainya. Pencemaran air yang terjadi di Malang terutama daerah bantaran sungai Brantas sangat tinggi, karena banyak limbah dari perusahaan yang dibuang langsung ke sungai tanpa ada pengolahan kembali. Kepala BLH Kabupaten Malang Cholis Bidajati, mengakui, dari 1.300 perusahaan yang ada di daerah Malang, sekitar 900 di antaranya tidak mengelola limbahnya 3

secara benar dan rata-rata limbah industrinya dibuang ke sungai. (http://nasional.kompas.com/read/2011/11/13/18560081/function.simpleexmlload-file) Gambar 1.1. Pencemaran Air Sumber : http://nasional.kompas.com Gambar 1.2 Pencemaran Air Sumber : http://nasional.kompas.com 4

Selain dari pencemaran air, pencemaran udara di kota Malang juga semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh minimnya lahan terbuka hijau di dearah tersebut. Menurut WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) jumlah ruang terbuka hijau (RTH) sebagai daerah resapan air di Kota Malang terus berkurang dari tahun ke tahun. Dari luas lahan 110,6 km2 saat ini hanya tersisa 2-3,5 % saja. Padahal idealnya jumlah RTH sebesar 30-40% dari luas kota. (http://nasional.kompas.com/read/2011/11/13/18560081/function.simplexml-loadfile). Dari permasalahan tersebut maka timbul gagasan rancangan sebuah Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) di Malang, yang mana antara PPLH yang berada di Seloliman dengan PPLH yang di Malang memiliki perbedaan diantaranya di Malang melingkupi Indonesia bagian timur. Di Malang memiliki objek yang lebih lengkap dengan fasilitas tempat wisata. Selain itu penempatan atau letak dari PPLH di daerah Seloliman merupakan daerah yang memiliki potensi yang mendukung untuk PPLH sedangkan di Malang berada di pusat Kota. Sehingga dalam hal ini, perlu adanya suatu pembelajaran, pendidikan, pengetahuan dan penelitian tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alamnya. Khususnya pada masyarakat malang dan umumnya bagi masyarakat luas. PPLH ini dirancang melalui pendekatan Arsitektur Ekologi dengan harapan agar hubungan antara lingkungaan binaan manusia dan lingkungan alaminya menjadi baik seimbang selaras bertimbal balik yang saling menjaga dan menguntungkan, Untuk itu perlu adanya suatu desain rancangan yang dapat menaungi, melindungi dan menjaga lingkungan alam, agar semuanya dapat hidup 5

dengan selaras dan seimbang di lingkungan yang nyaman dan aman sehingga tercapainya kehidupan yang sejahtera. 1.2 Rumusan masalah Bagaimana rancangan pusat pendidikan lingkungan hidup dengan pendekatan arsitektur ekologi yang bermuatan nilai-nilai islami? Bagaimana rancangan pusat pendidikan lingkungan hidup dapat memenuhi kebutuhan masyarakat? 1.3 Tujuan Menghasilkan rancangan pusat pendidikan lingkungan hidup dengan pendekatan arsitektur ekologi dapat bermuatan nilai-nilai islami. Menghasilkan rancangan pusat pendidikan lingkungan hidup dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. 1.4 Manfaat a. Manfaat bagi Masyarakat. Menambah lapangan pekerjaan Menambah pengetahuan Meningkatkan kualitas hidup masyarakat b. Manfaat bagi Pengunjung. Menambah pengetahuan. Dapat melakukan penelitian. Dapat memulihkan jasmani dan rohani 6

c. Manfaat bagi Pemerintah. Membantu permasalahan didaerah Mengembangkan potensi wilayah Tuggulwulung, Malang. 1.5 Batasan Permasalahan Ruang lingkup pada Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup meliputi: 1.5.1 Ruang Lingkup Objek Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup menitikberatkan pada ekosistem lingkungan. Fokus pada Pendidikan Darat Pendidikan Lingkungan bagi Proses Penyadaran Pendampingan bagi pemberdayaan masyarakat 1.5.2 Ruang Lingkup Tema Menggunakan pendekatan arsitektur ekologi. 7