BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pembinaan sumber daya manusia (SDM) di resource center (RC) SLB Negeri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Negeri di Kabupaten Aceh Selatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1)

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Temuan penelitian menggambarkan bahwa kondisi objektif implementasi

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. humanistik untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik yang dilakukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN NASIONAL SADAR TERTIB ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

U R A I A N Belanja Pegawai 23,100, Belanja Barang Dan Jasa 889,440,000.00

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republi

OLEH: KEPALA PUSDIKLAT APARATUR

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENINGKATAN KEMAMPUAN LEMBAGA

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

MAISYAROH UNIVERSITAS NEGERI MALANG 30 NOVEMBER 2013

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PENYELENGGARAAN PERSANDIAN UNTUK PENGAMANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENINGKATAN KAPASITAS PELAKSANA KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah aset atau unsur yang paling penting diantara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan sebelumnya yang berdasar pada fenomena-fenomena esensial di

2012, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KERANGKA NASIONAL PENG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya maka dihasilkan temuan sebagai berikut:

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-RESEPSIONIS SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 15,44

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Urusan Pemerintahan Organisasi. : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : Dinas Pendidikan

Sumba Barat. Demikian halnya dalam konteks pembangunan di Kabupaten Sumba Barat, Master Plan ini juga telah disinergikan dengan rancangan RPJMD 2010

BAB VIII PENUTUP. dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Wajar kalau setiap sekolah mengalami banyak kendala walaupun. persoalannya berbeda-beda tapi substansinya sama yaitu bagaimana

VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data dan temuan penelitian di lapangan pada bab IV,

SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. dan lingkungan mengalir melalui tahap-tahap yang saling berkaitan ke arah

INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR OLEH AGUNG HASTOMO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015

Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Sumatera Utara Tahun 2016

P A N D U A N PELAKSANAAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA TUTOR ( KKT ) KKT KEAKSARAAN, KKT PAUD (TK,KB, TPA,SPS) DISUSUN OLEH TIM UPTD PKB

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pelatihan di BBPPK Lembang, dapat disimpulkan bahwa alur pengembangan

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM) SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR Oleh AGUNG HASTOMO

panduan dasar dalam melaksanakan program kerja, a. Isi program kerja PGRI dalam meningkatkan profesionalisme guruguru,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA PAREPARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TAMAN ANAK SEJAHTERA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-TENAGA PENDUKUNG SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 53,833,824, BELANJA LANGSUNG 668,877,348,000.00

Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal

KEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG

INSTRUMEN KAJI BANDING DALAM RANGKA AKREDITASI PUSKESMAS DALAM WILAYAH KOTA TERNATE TAHUN 2016 NO DAFTAR PERTANYAAN ELEMEN PENILAIAN POKJA UKM

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kajian Awal Persiapan Pelaksanaan Rekrutmen Hakim oleh Mahkamah Agung RI Tahun 2017

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN AKHIR BANTUAN KEUANGAN FORUM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) KOTA SURAKARTA TAHUN 2015

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. yang penulis lakukan terhadap responden dan informan tentang

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

Transkripsi:

119 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian mengenai manajemen pembinaan sumber daya manusia (SDM) di resource center (RC) SLB Negeri Citeureup Cimahi disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan pembinaan SDM di resource center Perencanaan pembinaan SDM di resource center disusun ke dalam pola grand design dan dilakukan secara komprehensif yang menyangkut aspek-aspek yang lebih luas untuk meningkatkan kompetensi personil sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Perencanaan program peningkatan kompetensi berdasarkan pada need assessment sehingga program yang dilaksanakan berdasarkan pada kebutuhan guru. Selain itu program pelatihan berorientasi pada program layanan yang diberikan lembaga RC agar terdapat keseimbangan antara kompetensi personil dengan program yang akan dilaksanakan. Perencanaan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan unsur-unsur terkait dalam pengelolaan lembaga RC. Selain itu pembinaan SDM di resource center dilakukan dengan pelaksanaan magang langsung di perusahaan/industri keterampilan.

120 2. Pengorganisasian pembinaan SDM di resource center Pengorganisasian pembinaan SDM di resource center melibatkan unsur-unsur yang terlibat dalam pengelolaan sekolah yakni kepala sekolah, para pembantu kepala sekolah, guru, masyarakat dan orang tua. Masyarakat dan orang tua dilibatkan agar mereka lebih memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengelolaan sekolah. Struktur organisasi RC merupakan bagian integral dalam struktur sekolah sehingga tidak terkesan bahwa RC merupakan lembaga tersendiri. Struktur organisasi RC merupakan struktur organisasi sekolah yang menggambarkan adanya peningkatan peran SLB. Dengan demikian RC tidak diarahkan kepada pendirian lembaga baru melainkan sebagai peningkatan peran lembaga SLB. 3. Pelaksanaan pembinaan SDM di resource center Pelaksanaan pembinaan SDM di resource center dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pelatihan baik internal maupun eksternal, kegiatan pertemuan ilmiah dan kegiatan-kegiatan kolektif guru serta dilakukan pola magang ke lembaga-lembaga keterampilan tertentu. Pelaksanaan pembinaan juga dilakukan melalui hubungan kerja sama antara RC dengan pihak luar RC yang bergerak dalam bidang pendidikan seperti lembaga kediklatan, LSM, serta lembaga lain, baik milik pemerintah maupun swasta. Pelaksanaan pembinaan tersebut dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun.

121 4. Evaluasi pembinaan SDM di resource center Evaluasi pembinaan SDM di resource center tidak hanya berorientasi pada hasil yang dicapai tetapi juga berorientasi kepada proses pelaksanaan pembinaan. Pelaksanaan pembinaan dievaluasi agar prosesnya lebih baik. Evaluasi pembinaan SDM di resource center dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan RC sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Evaluasi dilakukan secara bertahap, berkala, dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi dilakukan dalam kurun waktu mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan. Hal ini dilakukan agar pembinaan yang dilakukan dapat terkendali sehingga secara cepat dilakukan perbaikan. 5. Hambatan dan upaya yang dilakukan lembaga dalam mengatasi hambatan pembinaan SDM di resource center. Hambatan yang dihadapi RC yang diakibatkan karena masalah kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai dan seimbang antara tugas pokok dan fungsi RC diupayakan melalui pelaksanaan diklat yang dilakukan secara internal maupun eksternal. Upaya ini diawali dengan adanya pemetaan kompetensi yang dimiliki guru yang dijadikan sebagai dasar untuk menyusun program pembinaan SDM. Selain itu dilakukan pertemuan-pertemuan ilmiah berupa seminar, workshop, in house training serta kegiatan kolektif guru di

122 gugus sekolah. Upaya lain yang dilakukan ialah melalui penigkatan kualifikasi pendidikan formal ke jenjang S1 maupun jenjang S2. Masalah masih kurangnya dukungan anggaran, maka RC melakukan kerja sama dengan pihak luar seperti lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Masalah belum seimbangnya antara tuntutan peran RC dengan jumlah kompetensi yang dimiliki guru, maka dilakukan dengan pola pembagian tugas yang memadai serta melibatkan praktisi ahli dari lembaga lain. Masalah belum jelasnya regulasi yang mengatur lembaga RC maka dilakukan sosialisasi dan audiensi dengan pihak pemerintah daerah dan DPR sehingga akan lahir aturan yang jelas mengenai lembaga RC. Masalah belum adanya system monitoring dan evaluasi dari pemerintah, maka dilakukan pelaporan yang dilakukan secara berkala kepada pihak dinas pendidikan mengenai kegiatan RC. Masalah belum optimalnya kerja sama dengan pihak luar maka dilakukan upaya melalui sosialisasi peran RC ke lembaga pemerintah dan non pemerintah. Sedangkan belum optimalnya kerja sama dengan SLB yang memiliki peran sebagai RC dilakukan melalui kegiatan-kegiatan kolektif guru secara berkala.

123 B. Rekomendasi 1. Bagi Dinas Pendidikan a. Dalam rangka memperkuat peran RC di sekolah luar biasa, maka dinas pendidikan hendaknya memprogramkan kegiatan Bidang PLB dan Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PLB. b. Mengupayakan regulasi yang menjadi payung hukum keberadaan RC ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga keberadaan RC tidak hanya diatur dengan SK Kepala Dinas, tetapi diperkuat dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) agar dukungan kebijakan program dari sektor anggaran lebih memadai. c. Menyusun dan melaksanakan perangkat sistem nonitoring dan evaluasi kegiatan RC, dalam rangka meningkatkan kepedulian dan kinerja personil RC. 2. Bagi lembaga RC a. Pembinaan SDM dilakukan berlandaskan kepada hasil need assessment sehingga program pembinaannya sesuai dengan kebutuhan guru dan berorientasi kepada tugas pokok RC. b. Pola pembinaan yang dilakukan diarahkan pada peningkatan kompetensi guru yang memiliki keahlian pada bidang tertentu sehingga sistem pembinaannya mengarah kepada unsur spesialisasi keahlian.

124 c. Resource center melakukan koordinasi dengan resource center yang lain sehingga dapat melakukan kerja sama dalam pembinaan SDM. d. Menggunakan model hipotetik manajemen pembinaan SDM di RC, sebagaimana yang terdapat pada lampiran. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti berikutnya yang tertarik untuk mengkaji lembaga RC, maka disarankan melakukan pengkajian kepada aspek manajemen sumber daya yang lain di luar SDM seperti manajemen sarana dan prasarannya, manajemen anggaran, manajemen hubungan kerjasamanya, dan manajemen program RC sebagai lembaga dukungan (support system) pendidikan inklusif.