Tatap muka ke : 10 POKOK BAHASAN VII VII. SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGGEMUKAN SAPI POTONG

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

tumbuh lebih cepat daripada jaringan otot dan tulang selama fase penggemukan. Oleh karena itu, peningkatan lemak karkas mempengaruhi komposisi

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

VIII. PRODUKTIVITAS TERNAK BABI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membajak sawah oleh petani ataupun digunakan sebagai

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

PENDAHULUAN. Hasil sensus ternak 1 Mei tahun 2013 menunjukkan bahwa populasi ternak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

MATERI DAN METODE. Materi

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Indonesia akan pentingnya protein hewani untuk kesehatan dan kecerdasan

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat

TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terus

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KALIMANTAN SELATAN

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

TINJAUAN PUSTAKA. lokal adalah sapi potong yang asalnya dari luar Indonesia tetapi sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

TINJAUAN PUSTAKA. Hewan Qurban

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Bahan Kering (BK) 300, ,94 Total (g/e/hr) ± 115,13 Konsumsi BK Ransum (% BB) 450,29 ± 100,76 3,20

DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... ABSTRACT... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan Sapi Pedet

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

Pemotongan Sapi Betina Produktif di Rumah Potong Hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kandungan Nutrien Daging pada Beberapa Ternak (per 100 gram daging) Protein (g) 21 19, ,5

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

: PENGGEMUKAN SAPI DI INDONESIA

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Menurut

TINJAUAN PUSTAKA. Gaduhan Sapi Potong. Gaduhan adalah istilah bagi hasil pada bidang peternakan yang biasanya

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PERSENTASE KARKAS DAN KOMPONEN NON KARKAS KAMBING KACANG JANTAN AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN DAN ENERGI YANG BERBEDA SKRIPSI.

HASIL DA PEMBAHASA. Konsumsi Bahan Kering Ransum

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang banyak

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,

TINJAUAN PUSTAKA. : Artiodactyla. Bos indicus Bos sondaicus

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

PENDAHULUAN. Tujuan utama dari usaha peternakan sapi potong (beef cattle) adalah

PENGEMBANGAN PERBIBITAN KERBAU KALANG DALAM MENUNJANG AGROBISNIS DAN AGROWISATA DI KALIMANTAN TIMUR

V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

PENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk.

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

BAB I PENDAHULUAN. kerbau. Terdapat dua jenis kerbau yaitu kerbau liar atau African Buffalo (Syncerus)

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya dari pulau Madura. Sapi Madura merupakan ternak yang dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terutama untuk daerah pedalaman pada agroekosistem rawa dengan kedalaman air

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP

POKOK BAHASAN I I. PENDAHULUAN. Mengetahui peranan ternak potong dan peluang bisnis pada ternak potong.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya penurunan kemampuan induk dalam mencukupi kebutuhan nutrient

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

Tatap muka ke 2 & 3 POKOK BAHASAN II II. FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN PROSES PRODUKSI TERNAK POTONG

SUSTAINABILITY OF LIVESTOCK PRODUCTION

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

Transkripsi:

Tatap muka ke : 10 POKOK BAHASAN VII VII. SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU Tujuan Instruksional Umum : Mengetahui sistem produksi ternak kerbau sungai Mengetahui sistem produksi ternak kerbau lumpur Tujuan Instruksional Khusus : Mengetahui fungsi ternak kerbau Mengetahui problem dan prospek perkembangan ternak kerbau sungai dan kerbau lumpur Mengetahui sistem produksi ternak kerbau sungai dan kerbau lumpur Mengetahui laju pertumbuhan, produksi daging dan kualitas karkas daging kerbau. Uraian Materi : Fungsi ternak kerbau Kerbau di beberapa negara dipelihara dengan berbagai macam tujuan, karena ternak kerbau merupakan ternak yang multi purpose, antara lain : Sebagai ternak kerja (di Asia Tenggara) Sebagai ternak penghasil susu (India, Pakistan, Timur Tengah, Mediterania, Eropa Timur) Sebagai ternak penghasil daging (di banyak negara). Tipe kerbau sungai dari India dan Pakistan merupakan bangsa kerbau perah yang telah terseleksi untuk penghasil susu. Kerbau sungai mempunyai kromosom 2n = 50. Dengan kata lain, kerbau lumpur yang mempunyai kromosom 2n = 48 di Asia Tenggara mempunyai peranan yang sangat kecil karena tidak dikhususkan sebagai ternak penghasil susu. Problem dan prospek perkembangan kerbau Ada beberapa faktor yang menjadi problem bagi perkembangan ternak kerbau, antara lain :

95 Nutrisi Ternak kerbau membutuhkan pakan yang lebih banyak dibandingkan dengan sapi, karena kerbau mempunyai BB yang juga lebih besar. Hal ini yang menyebabkan petani kadang sulit memenuhi kebutuhan pakan kerbau, walaupun kerbau mampu beradaptasi dengan pakan yang mempunyai kualitas gizi rendah seperti jerami. Kerbau mampu mencerna serat kasar lebih baik dibandingkan dengan sapi, namun di tingkat petani pola pemberian pakannya baik tingkat pemberian pakan maupun tatalaksananya masih rendah. Pakan hanya berasal dari sisa hasil pertanian, rumput lapangan dan tanaman liar. Dengan kondisi pakan seperti tersebut, wajar kalau tingkat produktivitas ternak kerbau menjadi rendah. Perbaikan genetik Perbaikan mutu genetik pada ternak kerbau sulit dilaksanakan karena belum ada recording, jumlah pejantan (bull) sedikit, juga perlu dilakukan crossing antara kerbau lumpur dengan kerbau perah untuk menghasilkan kerbau tipe daging, perah dan kerja. Namun hal ini membutuhkan waktu yang lama dan sulit dilakukan di tingkat petani. Manajemen gudel (calves) Mortalitas gudel lebih dari 60 % (60 70%) pada bulan I kelahiran, hal ini disebabkan karena gangguan pernafasan dan pencernaan. Oleh karena itu untuk mengurangi tingkat kematian anak kerbau, pola pemeliharaannya perlu lebih diperhatikan, terutama masalah pakan dan kesehatan. Manajemen kerbau dewasa Penyakit dan parasit Produksi daging Sistem Produksi Ternak Kerbau Secara umum karakteristik produksi kerbau dari petani di pedesaan adalah sebagai berikut : Integrated dengan produksi pertanian

96 Lahan marginal, produk non marketable Tenaga kerja keluarga Teknologi tradisional, biaya minim Belum berorientasi pada pasar Tingkat resiko ekonomi rendah. Tujuan pemeliharaan ternak kerbau : Membantu mengurangi resiko dalam usaha pertanian Sebagai tabungan Sebagai ternak kerja Sebagai penghasil pupuk Sebagai status sosial Untuk meningkatkan income, penghasil pangan (daging dan / susu). Produksi daging kerbau Kontribusi daging kerbau sulit diketahui, karena biasanya data statistik yang ada menggabungkan produksi daging sapi dan daging kerbau sebagai beef. Dengan perkembangan mesin-mesin pertanian menyebabkan penggunaan kerbau sebagai ternak kerja akan menurun, sehingga pemeliharaannya bisa lebih ditujukan untuk produksi daging dan susu. Kerbau sungai yang dapat tumbuh cepat dan menghasilkan karkas dengan kualitas sama dengan sapi pedaging, dapat digunakan untuk memperbaiki bangsa kerbau. Laju pertumbuhan kerbau : River buffalo umumnya tumbuh lebih cepat daripada beef cattle. River buffalo dapat tumbuh lebih dari 0,7 kg/hr, yang merupakan laju pertumbuhan maksimal dari kerbau lumpur (swamp buffalo).

97 Terdapat sedikit perbedaan laju pertumbuhan antara bull, steer dan heifer, tetapi performen relatif mereka pada kondisi stress terhadap nutrisi belum dievaluasi. Kerbau lumpur tidak dapat tumbuh secepat sapi pada kondisi pakan intensif. Apabila pakan diberikan secara hand-fed atau merumput pada roughages yang berkualitas rendah, performen sapi sama dengan kerbau lumpur. Selama periode kesembuhan, kerbau lumpur yang merumput di musim kering dengan nutrisi rendah dapat mengkompensasi pertumbuhan lebih baik daripada sapi. Di tingkat petani, perbedaan laju pertumbuhan karena jenis kelamin kecil. Laju pertumbuhan kerbau lumpur dibandingkan dengan sapi Variabel Kandang Pasture Sapi Kerbau Sapi Kerbau BB awal (kg) 194 295 268 352 ADG (kg/hr) 1,03 0,89 0,03 0,91 Sapi (Simmental cross breed) yang diberi pakan di kandang mempunyai ADG yang lebih tinggi daripada kerbau. Kerbau tumbuh hanya 89% dari sapi, tetapi kerbau mampu mempertahankan laju pertumbuhannya pada pasture, sementara Simmental hanya mempertahankan BB nya. Kerbau walaupun mempunyai pertumbuhan / potensi tumbuh rendah, tetapi daya adaptasi terhadap stress pada pasture lebih baik dibandingkan dengan Simmental cross breed. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan karkas Koefisien pertumbuhan alometrik untuk tulang, otot dan lemak pada karkas river buffalo dan swamp buffalo umumnya sama dengan sapi. Pada berat karkas yang sama, kerbau lumpur (bull) di Indonesia mempunyai persen karkas lebih besar daripada Frisian bull.

98 Kerbau jantan mempunyai otot karkas lebih banyak dan lemak karkas lebih sedikit dibandingkan dengan buffalo cow dan steer. Pengaruh jenis kelamin terhadap distribusi jaringan karkas pada kerbau hampir sama dengan pada sapi. Perkembangan komponen non karkas Saluran pencernaan kerbau lebih tebal dibandingkan dengan sapi dan memberikan kontribusi lebih banyak dalam meningkatkan berat badan. Rumen dan retikulum juga lebih besar, dinding lebih tebal dan berkembang lebih awal daripada sapi. Kerbau mempunyai dressing percentage yang lebih kecil daripada sapi. Internal dan eksternal offal lebih berat. Buffallo bull dan cows mempunyai berat offal internal dan eksternal yang berbeda, tetapi mempunyai dressing percentage yang sama. Kualitas daging Kualitas fisik daging kerbau rendah, karena sering digunakan untuk kerja. Di Italia, kerbau sungai dipelihara dalam feedlot, sehingga pakan yang diberikan untuk pertumbuhan bisa maksimal dan dipotong pada saat berat hidup optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerbau muda (14 18 bulan) mempunyai diameter serat lebih kecil dibandingkan dengan sapi Simmental betina dewasa, tetapi kerbau tua (10 16 tahun) diameter seratnya lebih besar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pengaruh umur terhadap diameter serat pada kerbau cukup besar dibandingkan dengan sapi.

99 Komposisi kimia daging kerbau dibandingkan dengan sapi Komposisi kimia (%) Kerbau Sapi Air 71,0 72,0 Protein 20,8 21,3 Lemak 7,1 3,1 Abu 0,9 0,8 Energi (KJ) 615 473 Swamp Buffalo Production Systems Sistem produksi ternak kerbau di tingkat peternak berbeda-beda, tetapi pada umumnya adalah : Kerbau sebagai ternak kerja Kerbau sebagai sumber protein Kerbau sebagai sumber produk yang digunakan oleh petani Kerbau sebagai sumber pendapatan. Kerbau sebagai ternak kerja Di banyak negara memanfaatkan tenaga ternak untuk memelihara / mengerjakan sawah kerbau berhubungan dengan PN (padi). Alasan penggunaan ternak karena ukuran / luas PN di Asia rata rata 1 5 Ha, rata rata secara nasional kurang dari 3 Ha sehingga penggunaan traktor menjadi kurang ekonomis. Selain untuk pengerjaan lahan, juga untuk memompa air, mengepres minyak, dari biji - bijian, gula, untuk transportasi dll. Masing-masing negara berbeda penggunaannya Kerbau sebagai sumber protein Di beberapa negara pemotongan kerbau berhubungan dengan upacara keagamaan / fungsi sosial lain. Di Thailand konsumsi daging sapi dan kerbau tinggi, termasuk LARB (darah segar dari pemotongan sapi dan kerbau) yang juga dikonsumsi.

100 Di Thailand ada istilah TOK POOD, yaitu sekumpulan orang (20 40 orang) yang beriuran untuk memotong kerbau, kemudian karkas dan organ dalamnya dipotong-potong, kemudian dibagi untuk orang-orang tersebut. Di beberapa negara kontribusi daging kerbau lebih tinggi dari pada daging sapi. Kerbau sebagai sumber produk yang bermanfaat Feses / manure kerbau dapat digunakan untuk pupuk Tanduk, kulit dan tulang sebagai bahan industri Kerbau juga dapat digunakan untuk adu kerbau, racing / perlombaan. Kerbau sebagai sumber income Sebagai sumber pendapatan ternak kerbau dipelihara untuk diambil daging dan susunya. Perbedaan performen kerbau dibandingkan dengan sapi Variabel Holstein cross breed Brahman cross Sapi Thailand Kerbau lumpur ADG (kg) 0,93 0,59 0,53 0,59 Feed gain (kg/kg) 0,62 9,23 8,09 11,10 Kerbau sebagai penghasil daging Umur 4 bl persentase karkas : 59,40 % Kerbau kebiri : 53,30 % Umur 1,5 th jantan : 49,26 % Umur 1,5 th betina : 47,72 % Kerbau dewasa jantan : 48,30 % Kerbau dewasa betina : 47 % Beberapa hambatan dan permasalahan kerbau di Indonesia : Kapasitas produksi rendah

101 Indikasi : o Kerbau di Indonesia lambat dewasa o Interval kelahiran relatif panjang o Deteksi berahi sulit Populasi pejantan yang baik relatif kurang Indikasi : Pejantan banyak dipotong Pejantan yang baik dijual karena harga tinggi Calf crop rendah (40 %), karena : o Pakan kurang baik o Tatalaksana kurang baik o Produksi susu induk rendah Mortalitas relatif tinggi terutama pada anak-anaknya, karena : o Faktor manajemen kurang baik o Masih banyak penyakit menular, terutama karena parasit o Pengendalian / pencegahan penyakit kurang Kualitas pakan rendah Masalah-masalah lain yang perlu mendapat perhatian Populasi menurun dari tahun ke tahun Orientasi pemeliharaan belum ke arah orientasi ekonomi Pendidikan petani relatif masih rendah Modal petani lemah, sulit mengembangkan ternak kerbau Belum mengetahui breeding management. Kerbau lumpur yang ada di Indonesia : Interval kelahiran lama Beberapa wilayah kurang pejantan Prestasi kerja relatif rendah (0,1 0,3 Ha/pasang/hari atau + 4 jam/hari)

102 Perbandingan pakan : Pada pakan yang sama laju pertumbuhan kerbau lebih baik dari pada sapi. Parameter Kerbau Sapi Berat lahir (kg) 43,49 44,87 Feed intake (kg) 1187 1510 ADG (kg) 0,698 0,485 FCR 1,7 3,12 Efisiensi energi (%) 19 14 Efisiensi protein (%) 44 29 Protein intake (%) 0,308 0,258 Pengaruh jenis kelamin terhadap laju pertumbuhan Latihan soal : Jenis Pertambahan bobot badan (kg) kelamin 0 6 bl 6 12 bl 12 18 bl Jantan 0,589 0,453 0,634 Betina 0,544 0,453 0,362 1. Jelaskan fungsi ternak kerbau bagi masyarakat petani di Indonesia! 2. Jelaskan kelebihan ternak kerbau dibandingkan dengan ternak sapi potong! 3. Jelaskan faktor-faktor yang menghambat perkembangan populasi ternak kerbau! RANGKUMAN SINGKAT Ada beberapa faktor yang menjadi problem bagi perkembangan ternak kerbau, antara lain nutrisi, perbaikan genetik, manajemen gudel (calves), manajemen kerbau dewasa, penyakit dan parasit dan produksi daging. Beberapa hambatan dan permasalahan kerbau di Indonesia adalah kapasitas produksinya rendah, populasi pejantan yang baik relatif kurang, calf crop rendah (40 %), mortalitas relatif tinggi terutama pada anak-anaknya, dan kualitas pakan rendah. Sedangkan masalah-masalah lain yang perlu mendapat perhatian adalah populasi menurun dari tahun ke tahun, orientasi pemeliharaan belum ke arah orientasi ekonomi, pendidikan petani relatif masih rendah, modal petani lemah, sulit mengembangkan ternak kerbau, belum mengetahui breeding management.