BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII METODE PELAKSANAAN CORE WALL DAN SHEAR WALL BESERTA TUGAS KHUSUS DI LAPANGAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR (PENGECORAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI, SHEAR WALL DAN CORE WALL)

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, salah satu dari tahapan itu adalah pemilihan penggunaan alat berat tower

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahapan dimana suatu kegiatan yang


BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu


BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB V METODE PELAKSANAANPEKERJAAN STRUKTUR ATAS

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Besi Dan Baja. A. Sejarah

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

PONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA - LABA

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. bagi wisatawan yang ingin berlibur atau wisatawan yang ingin melakukan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

Bab VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SHERWALL PADA GEDUNG BANK BCA CABANG RUNGKUT SURABAYA

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

TUGAS AKHIR RC Denny Ervianto

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

Transkripsi:

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat. Shear Wall berupa dinding beton yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi. Pada setiap lantai dapat berbeda penulangannya berdasarkan beban yang diterimanya. Semakin keatas, beban yang diterima semakin mengecil sehingga jarak antara tulangan besi semakin renggang. Beban mati dari balok dan pelat latai dari setiap lantai disalurkan ke Shear Wall yang terletak pada tengah bangunan. 7.1.1 Fungsi Shear Wall Secara umum fungsi Shear Wall pada gedung bertingkat ada dua, yaitu kekuatan dan kekakuan, artinya : A. Kekuatan 1. Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang diperlukan untuk melawan kekuatan gempa horizontal. 2. Ketika dinding geser cukup kuat, mereka akan mentransfer gaya horizontal ke elemen berikutnya dalam jalur beban di VII-1

bawah mereka, seperti dinding geser lainnya, balok, atau lantai. B. Kekakuan 1. Dinding geser juga memberikan kekakuan lateral untuk mencegah atap atau lantai di atas dari sisi goyangan yang berlebihan. 2. Ketika dinding geser cukup kaku, mereka akan mencegah membingkai lantai dan atap anggota dari bergerak dari mendukung mereka. 3. Jika suatu bangunan cukup kaku, maka bila mendapat gaya horizontal tidak begitu mengalami kerusakan struktural. 7.1.2 Spesifikasi Shear Wall dan Core Wall Spesifikasi dalam Shear Wall dan core wall antara lain : Bahan dasar : Besi ujung kolom D19 : Pengikat D13 : Besi utama D13 Lapis Lindung Tebal lapis lindung Panjang Lebar Fc Fy : Beton : 40 mm : 3000 mm : 400 mm : 50 mpa : 400 mpa VII-2

7.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Shear Wall dan Core Wall Pada bab ini penulis akan fokus membahas tentang pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall di Proyek Roseville Soho. Latar belakang kami mengambil fokus pada pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall adalah metoda pembangunan untuk perkerjaan Shear Wall dan Core Wall menggunakan 2 metode, yaitu metode climbing dan konvensional. Pada proyek Roseville Soho penggunaan struktur Shear Wall dan Cor Wall di digunakan unuk Tower A dan Tower C, sedangkan untuk Tower B tidak menggunakan struktur tersebut. tower A Gambar 7.1 Pekerjaan shear wall dan cor wall pada tower A VII-3

Tower C Gambar 7.2 Pekerjaan shear wall dan cor wall tower C Metoda yang tak biasa yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall terdapat dalam tahapan yang berbeda, yaitu pada tahapan pekerjaan pembangunannya yang menggunakan metoda climbing. Metoda climbing ini dipakai hanya untuk struktur jenis Shear Wall dan Core Wall, yang istimewa dari metoda ini adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding Shear Wall dan Core Wall itu sendiri. Keuntungan lain yang di dapat ketika memakai metoda climbing ini adalah menghilangkan kepala kolom yang seharusnya ada ketika pembangunan Shear Wall dan Core Wall. VII-4

7.2.1 Tahapan Pekerjaan Pengecoran Core Wall dan Shear Wall VII-5

7.2.2 Persiapan Hal yang harus dipersiapkan pertama kali adalah pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur Shear Wall secara detail. Gambar 7.3 Contoh Shop drawing detail pekerjaan Shear Wall dan Cor wall pada proyek Roseville Soho Gambar 7.4 Contoh Shop drawing pengecoran Block out pada proyek Roseville Soho VII-6

7.2.3 Pelaksanaan pekerjaan Shear Wall Tahapan pekerjaan Shearwall dan Corewall dengan menggunankan metoda climbing adalah sebagai berikut : a. Pemasangan mounting ring/angkur pada dinding Shear Wall. Angkur Gambar 7.5 Pemasangan Angkur pada Shear Wall b. Pemasangan tali climbing untuk mengangkat platform, posisi tali harus seimbang. Tali Climbing Gambar 7.6 Pemasangan tali climbing VII-7

c. Pengangkatan platform climbing, dengan bantuan tower crane dan dilakukan adjustment agar perletakan sesuai posisi angkur pada dinding Shear Wall. Gambar 7.7 Pengangkatan Platform Climbing d. Penempatan platform climbing Gambar 7.8 Penempatan Platform Climbing VII-8

f. Angkat bekisting Shear Wall dengan bantuan tower crane. Gambar 7.9 Pengangkatan Bekesting Shear Wall g. Menempatkan bekisting dinding Shear Wall pada sisi dalam/luar. Gambar 7.10 Mengatur Kelurusan Bekesting VII-9

h. Bekisting siap kemudian dilakukan pengecoran Shear Wall. Gambar 7.11 Pengecoran Shear Wall i. Jika usia beton telah cukup, bongkar bekisting dan lakukan kembali climbing untuk bekisting Shear Wall diatasnya. j. Setelah pembongkaran bekisting pada Shear Wall dan Core Wall dilakukan perawatan beton dengan cara menyemprotkan zat kimia khusus untuk perawatan beton. Perawatan beton ini dalam dunia proyek dikenal dengan istilah curing beton. Untuk zat kimia yang digunakan adalah curing compound (Antisol S produk SIKA). 7.3 Tugas-Tugas Khusus Di Lapangan Ketika pertama kali penulis memulai untuk kerja praktek di Proyek T- Plaza Residence, penulis mendapat form mengenai tugas yang dikerjakan selama di proyek. Sebagai acuan untuk pekerjaan dan lingkup pekerjaan dalam mengerjakan tugas dari Pembimbing Lapangan.. VII-10

7.3.1 Tugas Pengujian Slump Pengujian slump bertujuan untuk mengetahui kadar kekentalan dari adukan beton, dengan cara memeriksa tinggi slump-nya. Kekentalan adukan beton disesuaikan dengan sistem transpotasi, kerapatan tulangan, cara pemadatan dan jenis konstruksi. Spesifikasi slump yang diijinkan didalam proyek ini adalah 12 ± 2 cm. Peralatan yang digunakan dalam slump test ini adalah : a. Kerucut Abrams, yaitu kerucut dari besi terpancung dengan ukuran: 1) Tinggi kerucut : 30 cm 2) Diameter bagian atas : 10 cm 3) Diameter bagian bawah : 20 cm b. Tongkat besi dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm serta ujung yang dibulatkan. c. Alas kerucut yang rata, tidak menyerap air dan bersih, yang dipakai disini adalah papan multiplek. d. Ember e. Pengukur meteran Prosedur pengukuran slump test adalah sebagai berikut : a. Kerucut Abrams dibersihkan dan diletakan diatas papan multiplek. b. Adukan beton dimaksukan kedalam kerucut Abrams dalam tiga lapisan, dimana setiap lapisan ditusuk-tusuk dengan tongkat besi sebanyak 25 kali. VII-11

c. Setelah adukan selesai dimasukkan, bagian atas diratakan, selanjutnya cetakan didiamkan selama ± 0,5 menit. d. Setelah selang waktu tersebut, selanjutnya kerucut diangkat kearah vertikal secara perlahan-lahan. e. Setelah itu, penurunan puncak kerucut terhadap tingginya semula diukur dengan menggunakan pengukur meteran. Dari satu sampel, pengukuran dilakukan di tiga titik. Setelah itu nilai pengukuran tersebut dirata-ratakan. Hasil rata-rata tersebutlah merupakan nilai slump dari adukan beton tersebut. Apabila slump yang didapat memiliki nilai 12± 2 cm, maka adukan beton bisa untuk digunakan, namun apabila nilai slump jauh dari 12± 2 cm, maka adukan beton tersebut dikembalikan pada PT. Mix Beton untuk diganti adukan yang baru. Hal ini dilakukan karena apabila adukan beton terlalu encer, maka sangat berpengaruh terhadap penurunan kekuatan yang akan mempercepat kerusakan pada bangunan, serta apabila adukan beton terlalu kental yang disebabkan karena kurangnya kadar air, maka akan mengurangi mutu beton tersebut serta akan sulit mengalirkan adonan coran kedalam pompa beton. Oleh karena itu hasil pengujian slump harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 7.3.2 Tugas Perhitungan Pembesian Shear Wall dan Corewall Perhitungan pembesian Shear Wall dan Core Wall dilakukan untuk mengetahui jumlah dari besi tulangan yang diperlukan untuk kebutuhan besi tulangan yang terpakai, yang diawal perhitungan diketahui berat total besi tulangan dari struktur Shear Wall dan VII-12

Core Wall kemudian dilakukan pembagian terhadap berat total dengan satuan berat besi tulangan sesuai diameter yang terpakai. 7.3.3 Pengukuran Juru ukur / surveyor melakukan pekerjaan pengukuran dan pematokan marking area berupa titik-titik atau garis yang digunakan sebagai penentuan.. 7.3.4 Fabrikasi Tulangan Shear Wall Proses fabrikasi tulangan Shear Wall dilakukan di area yang terpisah dari lokasi pekerjaan namun cukup luas untuk menaruh, memotong, dan membengkokkan besi tulangan. Gambar 7.11 Fabrikasi tulangan Shear Wall VII-13