BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara, untuk mengatasinya maka Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. profesional, diharapkan karyawan bekerja secara produktif. Pengelolaan karyawan. dan pengembangan karirnya (Mangkunegara, 2011: 1).

BAB I PENDAHULUAN. itu harus siap menghadapi hal tersebut terutama perusahaan-perusahaan di Indoneisa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terasa dampaknya, baik ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Dikarenakan Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, perubahan dalam segala bidang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan oleh perusahaan.semakin ketat persaingan antar perusahaan maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

yang berkualitas merupakan aset yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama guna mencapai tujuan. pada keeksistensian perusahaan itu sendiri (Suandi:2001).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap jenis perusahaan yaitu perusahaan dagang, industri, jasa dan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan selalu berupaya untuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era industrialisasi global yang semakin kompetitif sekarang ini, arus

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan pekerjaannya dengan pendidikan yang cukup tinggi dan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran

PENGARUH BIAYA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA. (Studi kasus pada Perusahaan Putra Madani, macaroni ABG) Oleh : SIGIT GUST PRANATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini Indonesia sebagai salah satu negara berkembang harus siap untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hubungan Tingkat Penerapan Sistem Tepat Waktu (Just In Time) pada Sistem Produksi dengan Kinerja Non Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ike Kusdyah Rachmawati (2008:1) Ike Kusdyah Rachmawati (2008)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa

BAB I PENDAHULUAN. hidup bagi diri sendiri atau orang lain. Pembinaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai faktor produksi yang paling penting bagi perusahaan.salah satu

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era perdagangan bebas (globalisasi), persaingan antar perusahaan baik lokal maupun internasional semakin meningkat, sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dapat memenuhi tuntutan global tersebut. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor pendukung sekaligus penentu keberhasilan suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan fasilitas kerja, semuanya tidak akan mempunyai arti tanpa kehadiran sosok manusia yang menjadi pusat dan sumber inspirasi dari gerakan suatu organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas Sumber Daya Manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Sering dikatakan bahwa organisasi sebaik orangnya. Yaitu, kualitas organisasi bergantung pada mutu Sumber Daya Manusia organisasi tersebut. Agar mampu bersaing dan berkembang dengan pesat, banyak organisasi memasukkan pendidikan karyawan, pelatihan dan pengembangan sebagai bagian strategi utama organisasi. Manajer Sumber Daya Manusia dalam organisasi besar menempatkan pelatihan sebagai wilayah fungsional yang paling penting yang selanjutnya disusul rekrutmen dan seleksi, produktivitas dan kualitas, rencana suksesi, kepuasan kerja karyawan, kompensasi, globalisasi, dan diversitas (keragaman). 1

2 Pengembangan Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi, pengetahuan dan wawasan, keterampilan kerja, kemampuan manajerial, sikap dan kepribadian serta faktor-faktor lain yang terdapat pada diri manusia. Pengembangan Sumber Daya Manusia perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, karena Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan aset perusahaan yang sangat besar. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu cara untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai jalan agar manusia dapat diintegrasikan secara efektif dalam berbagai organisasi, sehingga dapat diperoleh Sumber Daya Manusia yang produktif. Sumber Daya Manusia yang produktif adalah Sumber Daya Manusia yang mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan mutu standar dan waktu yang lebih singkat. Efek Sumber Daya Manusia yang produktif akan mendorong peningkatan produktivitas dan penciptaan nilai pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia pada saat ini telah banyak dilakukan oleh perusahaan. Program pelatihan merupakan komponen penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang berfungsi untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam memenuhi tuntutan jabatan tertentu untuk menghadapi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Pelatihan biasanya memerlukan biaya yang cukup besar, biaya tersebut merupakan salah satu biaya investasi jangka panjang bagi perusahaan. Hal ini

3 akan memberikan peluang yang baik untuk memperoleh laba yang besar karena mempengaruhi peningkatan produktivitas karyawan. Setelah penulis melakukan wawancara dengan pimpinan di PT. Aprillia Professional Technology mengenai fenomena yang terjadi pada produktivitas karyawan PT. Aprillia Professional Technology yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk itu sangat diperlukan suatu kajian mengenai seberapa besar pengaruh pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan alasan-alasan di atas, penulis ingin mengkaji dan menelaah mengenai hubungan pelatihan dengan produktivitas kerja karyawan melalui penelitian dengan judul Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Aprillia Professional Technology. 1.2 Identifikasi Masalah Sumber Daya Manusia merupakan aset terbesar sebuah perusahaan yang penting baginya untuk terus dikembangkan kemampuan dari tiap individu karyawannya. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis bermaksud mengidentifikasikan berbagai masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan di PT. Aprillia Professional Technology? 2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan di PT. Aprillia Professional Technology?

4 3. Seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap produktivitas karyawan di PT. Aprillia Professional Technology? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mengolah, menganalisa, dan menginterprestasikan data dalam rangka menyusun skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelatihan di PT. Aprillia Professional Technology. 2. Untuk mengetahui bagaimana produktivitas kerja karyawan di PT. Aprillia Professional Technology. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap produktivitas di PT. Aprillia Professional Technology. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat memperluas wawasan dalam memahami bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai masalahmasalah yang berkaitan dengan pelatihan karyawan.

5 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak manajemen PT. Aprillia Professional Technology dalam melaksanakan proses pelatihan karyawan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. 3. Bagi Rekan-rekan Mahasiswa Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan yang bermanfaat. 4. Bagi Pihak Lain Dapat menjadi penambah referensi, yaitu untuk pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen dalam memahamai Manajemen Sumber Daya Manusia. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Sebagaimana kita ketahui bahwa Sumber Daya Manusia, modal dan teknologi merupakan faktor-faktor penting dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Dari keseluruhan faktor tersebut Sumber Daya Manusialah yang sangat berperan penting dalam upaya memperoleh tenaga-tenaga kerja atau karyawan yang memiliki kemampuan dan keteramilan yang memenuhi persyaratan atau tuntutan perusahaan. Sumber Daya Manusia harus digerakkan secara efektif, guna mencapai hasil (output) yang optimal. Artinya hasil yang diambil seimbang

6 dengan masukan (input) yang diolah, melalui perbaikan cara kerja, tenaga, waktu dan berbagai input lainnya maka akan diperoleh hasil yang lebih baik dan banyak hal yang dapat dihemat ; dengan kata lain waktu tidak terbuang sia-sia, tenaga dikerahkan secara efektif, pencapaian tujuan usaha bisa dilaksanakan dengan baik, efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan di atas, diperlukan adanya usaha yang didukung oleh semua pihak secara organisasional baik dari pihak manajemen maupun dari pihak karyawan. Dalam hal ini pihak manjemen, perlu melakukan terobosanterobosan baru untuk menggerakkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sumber Daya Manusia sebagai sumber daya yang paling esensial diantara sumber daya lainnya perlu mendapat pengelolaan yang seksama karena betapapun canggihnya teknologi yang digunakan, tidak berdaya guna tanpa didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal. Salah satu cara yang dipandang paling efektif untuk mengelola Sumber Daya Manusia adalah melalui pelatihan yang menyeluruh dan terencana. Menyeluruh dalam arti bahwa pelatihan perlu dilaksanakan bagi seluruh tingkat karyawan sedangkan terencana berarti bahwa pelatihan dilaksanakan berdasarkan program dan waktu yang dipikirkan secara matang. Pengertian Pelatihan menurut Mathis (2002 : 5) : Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang

7 spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Terkadang ada batasan yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa yang akan datang. Sedangkan Payaman Simanjuntak (2005 : 10) mendefinisikan : Pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seserang dengan keterampilan kerja. Oleh karena itu pelatihan pada dasarnya memberikan tujuan kepada karyawan agar dapat meningkatkan kemampuan kerja dan menumbuhkan pengertian tentang status dirinya dan tujuan perusahaan. Pentingnya pelatihan semakin dirasakan oleh pimpinan perusahaan terutama untuk karyawan baru karena mereka pada umumnya hanya mempunyai kecakapan tentang suatu disiplin ilmiah tertentu sehingga siap tahu dan bukan siap pakai. Oleh karena itu, karyawan baru membutuhkan pelatihan sebelum mereka dapat menjalankan tugas-tugas yang diwajibkan kepadanya. Melalui pelatihan diharapkan mereka akan lebih mengenal pelaksanaan kewajiban yang akan ditugaskan kepadanya. Sehingga setelah pelaksaan penelitian ini, diharapkan mereka dapat menyesuaikan dengan lingkungan kerjanya yang baru. Sedangkan bagi karyawan lama, mereka membutuhkan pelatihan ini sebagai persiapan bagi dirinya agar dapat menjalankan tugas atau pekerjaan yang lebih tinggi sehubungan akan dilakukannya transfer atau promosi terhadap dirinya, juga karena adanya tuntutan dari tugas-tugas yang dihadapinya saat ini. Penyelenggaraan program pelatihan perlu dilakukan secara terncana dan berkesinambungan serta harus

8 ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan karyawan baru maupun karyawan lama tersebut supaya produktivitas kerjanya baik dan dapat mencapai produktivitas yang optimal. Menurut L. Greenberg dalam Sinungan (2005 : 12), mendefnisikan Produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil, perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum. Dasar dari produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan memiliki kesediaan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan. Perwujudan sikap mental tersebut jika dikaitkan dengan kegiatan diri sendiri atau dengan pekerjaan, dapat berupa peningkatan pengetahuan, keterampilan, disiplin, dan metode kerja yang baik. Berdasarkan penjelasan diatas jelaslah terlihat betapa pentingnya pelatihan dalam konsep produktivitas. Pelatihan merupakan proses perbaikan dan peningkatan pengetahuan maupun keterampilan serta perubahan sikap dengan tujuan meningkatnya produktivitas kerja karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian pelatihan dan produktivitas diduga memiliki hubungan yang positif, hal inilah yang dijadikan landasan berpikir ilmiah dalam penelitian ini, kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

9 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian X Y Keterangan : X = Pelatihan Y = Produktivitas kerja karyawan = Hubungan antar variabel Dan supaya memiliki suatu arah pandangan terhadap penelitian yang dilaksanakan maka perlu adanya hipotesis yang dirumuskan sebagai anggapan atau jawaban sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki. Hipotesis ini berguna sebagai acuan pemikiran penelitian selama proses penelitian. Adapun hipotesis penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian ini adalah : Jika pelatihan dilaksanakan secara terprogram, maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat.

10 1.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Moh. Nazir, 2007 : 54). 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian merupakan daerah pengamatan tempat diadakannya penelitian untuk mengumpulkan data. Pada penyususnan skripsi ini lokasi yang dilakukan penulis pada PT. Aprillia Professional Technology yang beralamat di Jalan Terusan Ciliwung N0. 5 Bandung. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2013.