FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL DALAM PERSPEKTIF PECKING ORDER THEORY

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE SKRIPSI

PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

ANALISIS STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PHARMACEUTICALS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : ZAINUL ARIFIN / FE / EM

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG GO PUBLIK DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia saat ini yang semakin berkembang, banyak

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan dituntut mengelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal. Dalam hal ini menyebabkan. dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAKSI... vii BAB I PENDAHULUAN Manfaat penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh:

Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAKSI...

BAB I PENDAHULUAN. mengelolah dan menjalankan perusahaannya. Seorang manajer harus berhati-hati

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan utilitas pemiliknya yaitu

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

PENGARUH RENTABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kegiatan usahanya pemilik perusahaan melimpahkan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

SKRIPSI. Diajukan oleh : CANDRA PUSPITA /FE/EA. Kepada

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan intern (internal financing) (Riyanto, 2001). sempit, karena hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan dana.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak.

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali bidang ekonomi dan sosial budaya. Salah satu fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia usaha sangat tergantung pada masalah pendanaan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

pendanaan internal maupun eksternal. Brigham dan Houston (2011:153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha dan industri menjadi semakin ketat. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Oleh : ADEA LEVIE NPM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang (growth) serta bertahan hidup (going concern) sehingga nilai

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk bekerja

SKRIPSI. Oleh : SAGITA DARYONO /FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS YANG GO PUBLIC DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan proporsi penggunaan sumber dana internal yang didapat dari

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manager keuangan dalam

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA BANK-BANK YANG GO PUBLIC DI BEI SKRIPSI

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

RASIO HUTANG PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi demi memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Salah satu

Disusun Oleh : Maya Widiana / FE/ AK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul ANALISIS RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di zaman era globalisasi sekarang ini dunia bisnis memasuki persaingan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan. Persaingan demi kelangsungan hidup dan demi perkembangan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dewasa ini perusahaan selalu melakukan pengembangan dalam upaya. pihak luar dalam mengatasi masalah pendanaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan di dunia usaha saat ini semakin berkembang pesat. Pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya seminimal mungkin, maka dari itu perusahaan dituntut untuk

ANALISIS PENGARUH BLOCKHOLDER OWNERSHIP, STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG USULAN PENELITIAN

Transkripsi:

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL DALAM PERSPEKTIF PECKING ORDER THEORY PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA S K R I P S I Oleh: Noysia Perwitasari 0612010207/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL DALAM PERSPEKTIF PECKING ORDER THEORY PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA Yang diajukan Noysia Perwitasari 0612010207/FE/EM Telah disetujui untuk diseminarkan oleh : Pembimbing Utama Yuniningsih, SE., MSi. Tanggal :. Mengetahui Ketua Program Studi Manajemen Drs. Ec. Gendut Sukarno, MSi NIP. 030 191 295

SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL DALAM PERSPEKTIF PECKING ORDER THEORY PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA Yang diajukan Noysia Perwitasari 0612010207/FE/EM Telah disetujui untuk ujian lisan oleh : Pembimbing Utama Yuniningsih, SE., MSi. Tanggal :. Mengetahui Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi NIP. 030194437

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Hasil Rekapitulasi Data Olah Untuk Variabel Profitabilitas (X1) Lampiran 2 : Hasil Rekapitulasi Data Olah Untuk Variabel Likuiditas (X2) Lampiran 3 : Hasil Rekapitulasi Data Olah Untuk Variabel Ukuran perusahaan (X3) Lampiran 4 : Hasil Rekapitulasi Data Olah Untuk Variabel Resiko Bisnis (X4) Lampiran 5 : Hasil Rekapitulasi Data Olah Untuk Variabel Growth Opportunity (X 5 ) Lampiran 6 : Hasil Rekapitulasi Data Olah Untuk Variabel Struktur Modal (Y) Lampiran 7 : Input Data Lampiran 8 : Hasil Uji Normaslitas Lampiran 9 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda Lampiran 10 : Hasil Uji Heteroskedastisitas Lampiran 11 : Tabel Durbin Watson Lampiran 12 : Tabel Distribusi nilai F Lampiran 13 : Tabel Distribusi nilai t ix

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL DALAM PERSPEKTIF PECKING ORDER THEORY PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA Noysia Perwitasari Abstraksi Pada umumnya kondisi persaingan menuntut setiap perusahaan membaca dengan baik terhadap situasi internalnya baik dibidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan. Dalam usaha meningkatkan modal dengan menarik dana dari luar, perusahaan akan mempertimbangkan masalah jumlah dana dan jangka waktu untuk memperolehnya. Struktur modal mencerminkan imbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri didalam membelanjai aktiva yang ada perlu diperhatikan dengan baik komposisinya. Struktur modal perusahaan erat kaitannya dengan tingkat risiko, dalam perusahaan resiko bisnis akan meningkat jika menggunakan hutang yang tinggi. Hal ini juga akan meningkatkan kemungkinan kabangrutan. Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal dari pada eksternal perusahaan. Salah satu jenis perusahaan yang membutuhkan struktur permodalan yang cukup besar adalah perusahaan food and beverage, khususnya mereka yang bergerak dibidang industri food and beverage, kebutuhan permodalan perusahaan ini cukup besar, terutama untuk kebutuhan investasi yang sifatnya jangka panjang seperti lokasi dan bangunan perusahaan, mesin-mesin produksi maupun untuk membiayai kegiatan produksi itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, risiko bisnis dan growth opportunity berpengaruh terhadap struktur modal Sampel penelitian ini adalah 7 perusahaan Food and Beverage yang terdaftar pada BEI pada tahun 2000-2008. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengetahui pengaruhnya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Profitabilitas, Likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal pada perusahaan Food and Beverage yang go publik di PT. Bursa Efek Indonesia. Sedangkan Risiko bisnis dan Growth opportunity berpengaruh positif terhadap Struktur Modal pada perusahaan Food and Beverage yang go publik di PT. Bursa Efek Indonesia. Keywords: profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, growth opportunity, struktur modal x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya kondisi persaingan menuntut setiap perusahaan membaca dengan baik terhadap situasi internalnya baik dibidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan. Hal ini agar perusahaan dapat bertahan dalam situasi yang dihadapi. Perusahaan yang berskala nasional maupun internasional sangat membutuhkan modal yang besar untuk menjaga kelangsungan usahanya. Dalam usaha meningkatkan modal dengan menarik dana dari luar, perusahaan akan mempertimbangkan masalah jumlah dana dan jangka waktu untuk memperolehnya. Disamping itu jenis dana yang ditarik tidak kalah penting pula untuk jadi pertimbangan. Apakah dana yang ditarik itu berasal dari pinjaman atau modal sendiri (equity). Dalam pengelolaan bidang keuangan, salah satu unsur yang penting adalah kemampuannya memenuhi kebutuhan dana agar kegiatan usaha dapat berkembang. Struktur modal mencerminkan imbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri didalam membelanjai aktiva yang ada perlu diperhatikan dengan baik komposisinya. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan

yang berkaitan dengan komposisi uang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan yang dilakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas. Dalam perspektif manajemen keuangan, tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan, yang juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Pada sebuah perusahaan yang sudah go public, nilai sebuah perusahaan tercermin pada harga sahamnya yang diperdagangkan di bursa efek. Jika harga saham sebuah perusahaan turun maka nilai perusahaan tersebuut turun kekayaan pemegang sahamnya juga turun. Tujuan memaksimalisasi nilai perusahaan ini harus melandasi semua keputusan yang diambil dalam perusahaan. Pada umumnya perusahaan cenderung untuk menggunakan modal sendiri sebagai modal permanen, sedangkan modal asing hanya digunakan

sebagai pelengkap saja apabila dana yang dibutuhkan kurang mencukupi, maka penggunaan modal sendiri akan menjadi tanggungan terhadap keseluruhan resiko perusahaan dan merupakan jaminan bagi kreditur sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur dan merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan oleh karena itu diperlukan adanya kebijaksanaan dalam menentukan apakah kedutuhan dana perusahaan akan dibelanjai oleh modal sendiri atau modal asing dalam hal ini perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh dana tersebut (cost of capital). Dengan demikian berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang telah berkembang menjadi perusahaan besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi mengingt bahwa pada umumnya modal di artikan sebagai hasil produksi yang digunakan unutk produksi lebih lanjut, tetapi dalam perkembangan pada daya beli nilai ataupun kekuasaan untuk memakai barang-barang modal. Modal menjadi salah satu elemen penting dalam perusahaan karena baik dalam pembukaan bisnis modal sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai bisnisnya sumber dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan yang berasal dari laba ditahan dan depresiasi, serta dana dari luar perusahaan yang berasal dari hutang, yaitu dana yang berasal

dari para kreditur dan dana yang berasal dari peserta yang mengambil bagian dalam perusahaan yang akan menjadi modal sendiri. Dengan adanya pasar modal memberikan kesempatan bagi perusahaan yang ingin memperoleh tambahan dana bagi pengembangan perusahaan. Pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak pihak-pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang membutuhkan dana tersebut tanpa harus terlibat langsung di pasar modal. Setelah adanya pasar modal memungkinkan perusahaan Indonesia untuk memiliki modal yang lebih besar dari hutang. Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal dari pada eksternal perusahaan. Penggunaan dana internal lebih didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dana yang bersumber dari eksternal. Urut-urutan yang dikemukakan oleh teori ini dalam hal pendanaan adalah pertama laba ditahan diikuti dengan penggunaan hutang dan yang terakhir adalah penerbitan ekuitas baru. Pemilihan urutan pendataan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan dari tingkat cost of fund dari sumbersumber tersebut yang juga berkaitan dengan tingkat resiko suatu investasi. Struktur modal perusahaan erat kaitannya dengan tingkat risiko, dalam perusahaan resiko bisnis akan meningkat jika menggunakan hutang yang tinggi. Hal ini juga akan meningkatkan kemungkinan kabangrutan. Hasil penelitian membuktikan bahwa perusahaan dengan resiko yang tinggi

seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan kebangrutan (Titman & Wessels, 1998) Growth opportunity memiliki hubungan yang searah dengan struktur modal dalam perusahaan, seperti yang disampaikan oleh Lukas (2003), bahwa semakin cepat growth opportunity suatu perusahaan maka akan semakin banyak hutang dalam struktur modal perusahaan tersebut. Sesuai dengan pecking order theory profitabilitas memiliki hubungan yang cukup erat dengan struktur modal, yaitu dengan semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka akan semakin rendah tingkat penggunaan hutang dalam unsur struktur modal. Demikian juga halnya dengan likuiditas, dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuditas tinggi maka nilai tingkat hutang yang dimiliki perusahaan akan semakin rendah, menurut pecking order theory perusahaan yang memiliki likuidtas tinggi akan cenderung memiliki tingkat hutang yang rendah dalam struktur modalnya, karena perusahaan tersebut mempunyai sumber dana internal yang cukup besar. Menurut Lukas (2003:273), mengatakan bahwa hubungan resiko bisnis dengan strukur modal yaitu semakin tinggi resiko bisnis maka semakin rendah hutang perusahaan dalm struktur modal perusahaan. Sedangkan menurut Shyam-Sunder and Myers (1999) yang mengungkapkan bahwa dalam perusahaan besar mempunyai tingkat kesenjangan informasi (asymmetric information) yang lebih rendah dibanding perusahaan kecil. Implikasinya adalah perusahaan besar akan dapat memperoleh biaya ekuitas

yang lebih rendah dibanding perusahaan kecil, sehingga perusahaan besar akan cenderung lebih banyak menggunakan ekuitas disbanding perusahaan kecil. Salah satu jenis perusahaan yang membutuhkan struktur permodalan yang cukup besar adalah perusahaan food and beverage, khususnya mereka yang bergerak dibidang industri food and beverage, kebutuhan permodalan perusahaan ini cukup besar, terutama untuk kebutuhan investasi yang sifatnya jangka panjang seperti lokasi dan bangunan perusahaan, mesinmesin produksi maupun untuk membiayai kegiatan produksi itu sendiri. Selain itu perusahaan food and beverage merupakan perusahaan yang produknya sering digunakan oleh orang banyak dan mampu bertahan dalam kondisi kebijakan model apapun sehingga seburuk apapun kebijakan yang dibuat hampir pasti produk perusahaan ini tetap di beli dan diminati oleh konsumen. Jadi, bisa dikatakan bahwa produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Apabila kegiatan produksi tersebut tersendat beberapa waktu maka hal tersebut dianggap bad news bagi perusahaan karena proses produksinya memerlukan waktu yang relatif cepat (www.kompas.com). Untuk itu perusahaan harus memperkuat faktor internal agar dapat tetap berkembang dan bertahan, salah satu usaha untuk memperkuat faktor internalnya adalah dengan mengelola struktur modal dengan baik. Berdasarkan informasi mengenai struktur modal beberapa perusahaan yang bergerak di industri food and beverage cenderung mengalami penurunan struktur modal pada perusahaannya. Pada PT. Ades

Waters Indonesia Tbk tahun 2005 mengalami penurunan yang cukup besar dari tahun sebelumnya tahun 2004, hal ini bisa dilihat dari nilai struktur modal pada tahun 2004 sebesar 4,89 menurun menjadi -3,39. pada PT. Delta Djakarta Tbk mengalami penurunan struktur modal terbesar pada tahun 2007 menjadi sebesar 0,29 menjadi 0,32 dari tahun 2006. Pada PT. Indofod Sukse Makmur Tbk mengalami penurunan struktur modal pad tahun 2005 yaitu menjadi sebesar 2,43 dari tahun sebelumnya sebesar 2,74 tahun 2004. pada PT. Mayora Indah Tbk struktur modal menurun terbesarnya pada tahun 2004 dari tahun 2003, sebelumnya sebesar 0,60 menjadi 0,47. pada PT. Sekar Laut Tbk menurunan terbesarnya pada tahun 2007 yang menjadi sebesar 0,90 dari 3,03 pada tahun 2006. Sedangkan pada PT. Siantar Top Tbk terjadi penurunan struktur modal pada tahun 2004 yaitu sebesar 0,48 dari 0,68 tahun 2003. Dan pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food TBk penurunan terjadi pada tahun 2007 dari tahun 2006, dari 2,82 menjadi 1,26. (sumber: laporan keuangan perusahaan food and beverage) Dari data tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada berdasarkan struktur modal pada perusahaan food and beverage berfluktuatif dan cenderung meningkat. Hal tersebut menunjukkan bahwa modal banyak didanai dengan hutang daripada dibandingkan modal sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, resiko bisnis, ukuran perusahaan dan growth opportunity terhadap struktur modal dalam

perspektif pecking order theory pada perusahaan food and beverage yang go publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal? 2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal? 4. Apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal? 5. Apakah growth opportunity berpengaruh terhadap struktur modal? 1.3 Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah yang diungkapkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal 2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal 3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal 4. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal 5. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah growth opportunity berpengaruh terhadap struktur modal

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa digunkaan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan dasar penetapan capital structure optimal dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Bagi investor, dapat membantu memberikan informasi sehingga sebelum menanamkan modal dapat mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya. 3. Bagi peneliti, penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk menambah wawasan, pengetahuan sekaligus merupakan kesempatan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya dihadapi oleh perusahaan.