NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, SERASAH DAUN PISANG DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TUMBUH CAMPURAN JERAMI PADI DAN TONGKOL JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LIMBAH SEKAM PADI DAN DAUN PISANG KERING SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guru Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus ) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU DAN KULIT PISANG YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) MENGGUNAKAN TAMBAHAN MEDIA AMPAS AREN DAN BATANG SEMU PISANG

PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F2 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) PADA MEDIA AMPAS TAHU DAN KULIT KACANG TANAH

BAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai makhluk yang

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

98 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

TUGAS AKHIR SB091358

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA LIMBAH SEKAM PADI DAN DAUN PISANG KERING SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.

PEMANFAATAN AMPAS TAHU DAN DAUN KELOR SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI

Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan. Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TONGKOL JAGUNG PADA MEDIA TANAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri

182 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG. (Zea mays L)

Makalah Seminar Hasil. PENGARUH KOMPOS DAUN GAMAL DAN MOLASE SEBAGAI NUTRISI TAMBAHAN DALAM BAGLOG TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) E-144

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya

Suharnowo, Lukas S. Budipramana, Isnawati Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM AMPAS AREN DAN SERBUK KAYU DENGAN LAMA WAKTU PENGOMPOSAN TERHADAP HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

Yuni Ida Alfisyah Agus Sutanto. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleorotus ostreatus) AKIBAT KONSENTRASI PEMBERIAN MOLASE (GULA MERAH)

REKAYASA MEDIA TANAM MENGGUNAKAN TONGKOL JAGUNG DAN DEDAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DOLOMIT PADA MEDIA TANAM KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

I. PENGANTAR. konsumsi (edible mushroom), yang telah banyak dibudidayakan, karena selain

merang terutama selulosa (Subaryanto, 2011). Bersumber dari pernyataan tersebut, sangat mungkin sekali mengganti media tumbuh jamur merang yang

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) ABSTRAK

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kubung ketua kelompok wanita tani Sido Makmur

EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH

Perbedaan Pengaruh Media Tanam Serbuk Gergaji dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEH DAN KARDUS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

PENGARUH PENAMBAHAN DAUN PISANG KERING (KLARAS) DAN AIR LERI TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG DITANAM PADA BAGLOG

PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae ) PADA MEDIA CAMPURAN BATANG JAGUNG DAN JERAMI PADI YANG DITANAM PADA BAGLOG DAN KERANJANG

PENGARUH PENAMBAHAN KARDUS DAN AIR LERI TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG DITANAM PADA BAGLOG

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN SERABUT KELAPA (Cocos nucifera)

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN MOLASE DENGAN DOSIS YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur 2.2 Jamur Tiram Putih

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

BAB III METODE PENELITIAN

Effect of Kinds of Plant Medium and Length of Time of Composting to Harvest of Ear Mushroom (Auricularia polytricha)

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN BEBERAPA KONSENTRASI AMPAS SAGU (Metroxylon sp)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 2 MEI-2013 ISSN : Alan Randall Ginting 1*), Ninuk Herlina, Setyono Yudo Tyasmoro

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian

PENGARUH TAKARAN SUKROSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

SKRIPSI. PENAMBAHAN DEDAK PADI PADA MEDIA SERBUK GERGAJI TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan sebagainya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Jamur Tiram. serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik yang disebut dengan baglog.

PENGARUH VARIASI JENIS DAN KOMPOSISI SUBSTRAT PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

Nadia Merisya, Nurmiati *) dan Periadnadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) satu faktor

A005. PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Jamur Tiram. digunakan. Jenis dan komposisi media akan menentukan kecepatan pertumbuhan

PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG ( Volvariella volvaceae ) PADA MEDIA CAMPURAN BATANG JAGUNG DAN JERAMI PADI YANG DITANAM DALAM BAGLOG DAN KERANJANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,

ABSTRAK

Pemanfaatan Sisa Biomassa Tanaman Ganyong Sebagai Media Tambahan Pertumbuhan Jamur Tiram

PEMANFAATAN JERAMI PADI DAN PENAMBAHAN KOTORAN AYAM SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) SKRIPSI

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 6 No 3: Tahun 2017

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

Staf Pengajar Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta **Staf Pengajar Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS AREN DAN JERAMI PADI SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN UNTUK MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Disusun Oleh: PRATIWI YULIANA PUTRI A 420 100 130 FAKULTAS KEGURUAN DAN LMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS AREN DAN JERAMI PADI SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN UNTUK MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Pratiwi Yuliana Putri A420100130, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 60 halaman. E-mail: jezzlaleona@rocketmail.com ABSTRAK Jamur tiram disebut juga jamur kayu karena dapat tumbuh pada media kayu lapuk. Hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organism lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh limbah ampas aren dan jerami padi terhadap produktivitas jamur tiram putih. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dua faktor yaitu ampas aren (0%, 5%, 10%, 15%) dan jerami padi (0%, 5%, 10%, 15%) dengan dua ulangan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan ada pengaruh penambahan limbah ampas aren dan jerami padi bahwa A 2 P 3 penambahan ampas aren 10% dan jerami padi 15% berpengaruh paling baik terhadap lama penyebaran miselium yaitu 27,5 hari dan penambahan ampas aren 15% dan jerami padi 15% berpengaruh paling baik terhadap berat segar jamur tiram putih sebanyak 280g. Sehingga dengan menggunakan media tambahan limbah ampas aren dan jerami padi dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih. Kata Kunci: Ampas Aren, Jerami Padi, Jamur Tiram Putih, Pertumbuhan, Produktivitas

WASTE OF UTILIZATION DREG OF PALM AND RICE STRAW AS AN ADDITIONAL MEDIA ON THE GROWTH AND PRODUCTIVITY OF WHITE OYSTER MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) Pratiwi Yuliana Putri A420100130, Study Program of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education Science, Muhammadiyah University of Surakarta, 2014, 60 page. E-mail: jezzlaleona@rocketmail.com ABSTRAK Oyster mushroom is also called fungi can grow on wood because weathered wood medium. Life by taking food substances such as cellulose, glucose, lignin, protein, and starch compounds from other organisms. The purpose of this study was to determine the effect of palm pulp waste and rice straw on the productivity of oyster mushroom. This study uses a completely randomized design of two factors: the dregs of palm ( 0 %, 5 %, 10 %, 15 % ) and rice straw ( 0 %, 5 %, 10 %, 15 % ) with two replications. Based on the results of the study it can be concluded there is the effect of adding sugar and pulp waste rice straw pulp that A 2 P 3 addition of 10 % dreg of palm and 15 % rice straw affects most favorable to the spread of the mycelium is 27.5 long day and the addition of 15% dreg of palm and rice straw 15 % the best effect against the white oyster mushroom fresh weight as much as 280g. Therefore, by using additional media waste rice straw pulp and sugar can improve the growth and productivity of white oyster mushroom. Keyword : Dreg of Palm, Rice Straw, White Oyster Mushroom, Growth, Productivity

A. PENDAHULUAN Jamur tiram disebut juga jamur kayu karena dapat tumbuh pada media kayu lapuk, termasuk dalam kelompok Basidiomycetes, yakni jamur yang ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna putih pada sekujur media tanam (Sumarsih, 2010). Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga tidak melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organism lain. Chazali dan Pratiwi (2010: 22) menyebut bahwa selulosa merupakan bahan yang kaya akan kandungan karbon yang berfungsi dalam proses fermentasi mikroba. Kayu yang keras dan berdaun lebar mengandung selulosa yang dibutuhkan oleh jamur. Bekatul berfungsi sebagai sumber nutrisi, karbohidrat, dan sumber energi. Sedangkan CaCO 3 berfungsi sebagai pengatur ph atau menjaga keasaman media dan sebagai sumber mineral. Kandungan Ca berfungsi menetralisir asam yang dikeluarkan oleh miselium yang bisa menyebabkan ph lingkungan menjadi rendah. Limbah ampas aren yang berada di Desa Bendo, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten yang selama ini dibuang begitu saja dan hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak sehingga membuat aroma ditempat pembuangan ampas tidak begitu sedap. Untuk mengurangi hal ini maka akan saya jadikan sebagai media tambahan untuk pertumbuhan jamur tiram putih. Ampas aren ini mengandung bahan kering 85,8%, protein kasar 2,63%, serat kasar 15,90%, dan lemak kasar 0,48% (Utomo, dkk, 1983). Jerami padi sangat mudah didapatkan diarea persawahan sehingga pemanfaatannya dapat mengurangi masalah limbah. Jerami padi memiliki kandungan hemiselulosa 27%, selulosa 39%, lignin 12% dan abu 11%. Hemiselulosa dan selulosa tersusun dari monomer-monomer gula seperti glukosa. Sedangkan selulosa berbentuk serat-serat dan diikat oleh

hemiselulosa yang dilindungi lignin yang sangat kuat (Karimi, 2006) yang mengakibatkan miselium dapat cepat tumbuh dan muncul pada baglog. Hasil penelitian Suriawiria (2000) menunjukkan bahwa jerami padi berfungsi sebagai substrat tempat menempelnya miselium dan sumber nutrisi, terutama karbon. Sutrisno (1998) menyebut bahwa hasil produksi jamur tiram terbaik dengan perkembangan miselium, jumlah tubuh buah, frekuensi panen pada media tumbuh jerami padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah ampas aren dan jerami padi terhadap pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih. Parameter yang digunakan adalah lama penyebaran miselium (hari) dan berat segar (g). B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di dua tempat untuk pembuatan media dilaksanakan di (Balai Jamur) Desa Sembung, Mojolaban, Kecamatan Bekonang, Kabupaten Sukoharjo dan untuk pembudidayaan dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Jamur Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Desember 2013 hingga April 2014. Tahap pelaksanaan pertama mencari limbah ampas aren, jerami padi, dan bibit jamur tiram putih, membuat kompos jerami padi. Langkah awal mencampur komposisi rata 100% (800 g) serbuk kayu sengon dengan bahan-bahan seperti bekatul 10% (80 g), kapur 3% (24 g) dan air 70% terhadap masing-masing perlakuan pada 1 baglog didapat media standar adalah 904 g sebagai media kontrol, dengan penambahan ampas aren (0%, 5%, 10%, 15%) dan jerami padi (0%, 5%, 10%, 15%). Tahap pembuatan baglog yaitu memasukkan bahan sesuai perlakuan sampai padat lalu mengunci dengan cincin log kemudian menutupnya. Tahap sterilisasi yaitu memasukkan baglog kedalam drum selama 4 jam dengan suhu 100ºC dengan tekanan 1,5 atm, setelah 4 jam biarkan sampai dingin (selama 1 jam) buka tutup drum biarkan sampai dingin baru dipindah ke ruang inokulasi. Tahap inokulasi atau penanaman bibit jamur kedalam baglog

dimana harus dalam keadaan steril. Menuang bibit jamur kedalam log sampai bagian tinggi log dan memasang kertas koran lalu mengikat dengan karet plastik. Tahap pemeliharaan dan pemanenan yaitu menjaga kelembaban kumbung, menyiram 2 sampai 3 kali sehari, setelah miselium penuh dilakukan penyobekan 2-3 tempat pada baglog dan membuka penutup koran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor dengan 2 ulangan. Media standar serbuk kayu sengon (800g), bekatul (80g) dan kapur (24g) yaitu 904 g. Faktor pertama penambahan ampas aren dengan 4 taraf yaitu tanpa ampas aren (A 0 ), ampas aren 5% (A 1 ), ampas aren 10% (A 2 ), ampas aren 15% (A 3 ). Faktor kedua penambahan jerami padi dengan 4 taraf yaitu tanpa jerami padi (A 0 ), jerami padi 5% (A 1 ), jerami padi 10% (A 2 ), jerami padi 15% (A 3 ). Tabel 3.1 Rancangan Penelitian A P P 0 P 1 P 2 P 3 A 0 A 0 P 0 A 0 P 1 A 0 P 2 A 0 P 3 A 1 A 1 P 0 A 1 P 1 A 1 P 2 A 1 P 3 A 2 A 2 P 0 A 2 P 1 A 2 P 2 A 2 P 3 A 3 A 3 P 0 A 3 P 1 A 3 P 2 A 3 P 3 Analisis data yang digunakan adalah Analisis varian ANOVA dua jalur dengan uji lanjut menggunakan Duncans Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikansi 5%. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan selama tiga bulan penanaman dengan parameter (lama penyebaran miselium dan berat segar panen pertama, panen kedua). Salah satu indikator keberhasilan inokulasi yaitu dengan munculnya miselium. Apabila baglog tidak ditumbuhi miselium maka dinyatakan gagal. Berat segar juga merupakan indikator untuk mengetahui

pengaruh masing-masing perlakuan terhadap produktivitas jamur tiram putih. Tabel 1. Rerata lama penyebaran miselium, berat segar media ampas aren dan jerami padi terhadap pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih Perlakuan Lama Penyebaran Miselium (hari) VARIABEL PENELITIAN Berat Segar Panen pertama dan kedua (g) A 0 P 0 34,5** 227,5 A 0 P 1 30,5 219 A 0 P 2 28,5 237,5 A 0 P 3 27,5* 252,5 A 1 P 0 31 211,5** A 1 P 1 33 224 A 1 P 2 31 225 A 1 P 3 31,5 214,5 A 2 P 0 31,5 222 A 2 P 1 29,5 227,5 A 2 P 2 29,5 227,5 A 2 P 3 27,5* 232,5 A 3 P 0 30,5 225 A 3 P 1 31 240 A 3 P 2 29,5 265 A 3 P 3 28,5 280* Keterangan : *: perlakuan dengan pengaruh yang paling tinggi **: perlakuan dengan pengaruh yang paling rendah Berikut hasil perhitungan Duncans (DMRT) pada lama penyebaran miselium dan berat segar jamur tiram putih: Tabel 2. Hasil uji lanjut DMRT dari yang tertinggi sampai terendah pada lama penyebaran miselium penambahan ampas aren dan jerami padi terhadap pertumbuhan jamur tiram putih Ampas aren (hari) Jerami padi (hari) A 2 ampas aren 10% 29,50a P 3 jerami padi 15% 28,75a A 3 ampas aren 15% 29,88a P 2 jerami padi 10% 29,63a A 0 ampas aren 0% 30,25a P 1 jerami padi 5% 31,00b A 1 ampas aren 5% 31,63b P 0 jerami padi 0% 31,88b Keterangan : a, b : bahwa ada perbedaan nyata antara notasi a dan b Dari hasil analisis anava pada lama penyebaran miselium yaitu Fhitung (3,914) > Ftabel (2,54) sehinnga Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penambahan ampas aren dan jerami padi terhadap pertumbuhan jamur tiram putih. Setelah dilakukan uji lanjut Duncans diketahui perlakuan yang terbaik yait A 2 dan P 3.

Tabel 3. Hasil uji lanjut DMRT dari yang tertinggi sampai terendah pada berat segar penambahan ampas aren dan jerami padi terhadap produktivitas jamur tiram putih Ampas aren (g) Jerami padi (g) A 3 ampas aren 15% 252,50a P 3 jerami padi 15% 244,88a A 0 ampas aren 0% 234,13a P 2 jerami padi 10% 238,75ab A 2 ampas aren 10% 227,38a P 1 jerami padi 5% 227,63ab A 1 ampas aren 5% 218,75b P 0 jerami padi 0% 221,50b Keterangan : a, b : bahwa ada perbedaan nyata antara notasi a dan b Dari hasil analisis anava pada berat segar panen pertama sampai panen kedua yaitu Fhitung (2,641) > Ftabel (2,54) sehingga Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penambahan ampas aren dan jerami padi terhadap produktivitas jamur tiram putih. Setelah dilakukan uji lanjut Duncans diketahui perlakuan yang terbaik yait A 3 dan P 3. 2. Pembahasan Pemenuhan miselium diamati sejak munculnya miselium sampai memenuhi baglog. Salah satu indikator keberhasilan inokulasi adalah munculnya miselium. Pada penyebaran miselium, penyebaran yang paling cepat adalah pada perlakuan A 2 P 3 yaitu 27,5 hari. Perlakuan tersebut berpengaruh paling nyata pada penyebaran miselium jamur tiram putih. Hal ini karena jerami padi memiliki kandungan hemiselulosa 27%, selulosa 39%, lignin 12% dan abu 11%. Hemiselulosa dan selulosa tersusun dari monomer-monomer gula seperti glukosa. Sedangkan selulosa berbentuk serat-serat dan diikat oleh hemiselulosa yang dilindungi lignin yang sangat kuat (Karimi, 2006) yang mengakibatkan miselium dapat cepat tumbuh dan muncul pada baglog. Jerami padi juga berfungsi sabagai substrat tempat menempelnya miselium dan sumber nutrisi terutama karbon (Suriawiria, 2000). Pertumbuhan miselium dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti keasaman (ph), intensitas cahaya, suhu dan kelembaban (Chazali dan Pratiwi, 2010 hal: 25-27). Selain itu juga faktorfaktor yang mempengaruhi adalah kandungan air dan sumber nutrisi (Suriawiria, 2000: 62).

Pada pengamatan berat segar dari panen pertama sampai panen kedua diperoleh bahwa perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik terhadap berat segar yaitu perlakuan (A 3 P 3 ) penambahan ampas aren 15% dan jerami padi 15% dengan rata-rata berat jamur yaitu 280 g, hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi ampas aren dan jerami padi dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram putih dan berat segar ditentukan oleh kesuburan media dan adanya zat-zat makanan seperti karbohidrat, protein, selulosa, lignin, dan nutrisi. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan ampas aren 10% dan jerami padi 15% (A 2 P 3 ) berpengaruh paling baik pada lama penyebaran miselium yaitu 27,5 hari dan penambahan ampas aren 15% dan jerami padi 15% (A 3 P 3 ) berpengaruh paling baik terhadap produktivitas berat segar jamur tiram putih sebanyak 280g. Penambahan ampas aren 15% dan jerami padi 15% paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih. E. SARAN Bagi masyarakat terutama petani jamur tiram disarankan untuk memanfaatkan ampas aren dan jerami padi sebagai tambahan pada media tanam untuk meningkatkan produktivitas jamur tiram putih dan diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media ampas aren dan jerami padi tidak sebagai media tambahan tetapi media pengganti dari serbuk kayu untuk meningkatkan produktivitas jamur tiram putih. F. DAFTAR PUSTAKA Chazali, Syammahfuz dan Putri S. Pertiwi. 2010. Usaha Jamur Tiram Skala Rumah Tangga. Jakarta: Penebar Swadaya. Firdayanti, Mayrina dan Handajani Marisa. 2005. Studi karakteristik Dasar Limbah Industri Tepung Aren. Jurnal. Infrastruktur dan Lingkungan Binaan Vol. I No.2 Desember 2005. Diakses tanggal 21 Februari 2014.

Inggit, W. 2000. Pengaruh formulasi Media Tanam dengan Bahan Dasar Serbuk Gergaji terhadap Produksi Jamut Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal. MIPA Vol.3 No.2. September 2002. Diakses tanggal 11 November 2013. Mufarrihah, Lailatul. 2009. Pengaruh Penambahan Bekatul Dan Ampas Tahu Pada Media Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleorotus ostreatus). Skripsi. Malang: Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. (halaman: 3, 18-19, 20-21, 28, 45). Sukmadi, dkk. 2012. Optimasi Produksi Jamur Tiram Abu-abu (Pleurotus sajorcaju) Pada Campuran Serat Garut dan Jerami Padi. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP. Universitas Brawijaya. Malang. Jurnal. Sumarsih, S. 2010. Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Jakarta: Penebar swadaya. Sunanto, H. 1993. Aren Budidaya dan Multi Gunanya. Yogyakarta: Kanisius. Suriawiria. 1986. Pengantar Untuk Mengenal dan Menanam Jamur. Bandung: Angkasa. Suriawiria, H. 2000. Sukses Berargrobisnis Jamur Kayu: Shitake, Kuping, Tiram. Jakarta: penebar swadaya. Sutrisno, B. 1998. Pengaruh Jenis Media Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus florida). Skripsi: Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Utomo, R., T. Sutarno., L. Sukanto dan Surastri. 1983. Pengaruh Pemberian Ampas Pati Aren (Arenga pinnata) Terhadap Produksi Susu Sapi Perah Peranakan Friesien Holstein. Kumpulan makalah seminar Pemanfaatan Limbah Pangan Dan Limbah Pertanian Untuk Makanan Ternak. Skripsi. Bandung: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.