BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konstruktivistik. Paradigma konstruktivistik merupakan antithesis terhadap paham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sugiyono (2011:9)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan elemen yang penting untuk menjaga

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti harus menjaga jarak dengan informan. Akan tetapi pada post positivistik,

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif.penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivistik. Paradigma konstruktivistik dalam ilmu sosial merupakan kritik terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial yang diamati oleh sesorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua orang yang biasa dilakukan oleh kaum positivis. Paradigma kontruktivistik yang ditelusuri dari pemikiran Weber, menilai perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan perilaku alam karena manusia bertindak sebagai agen yang mengonstruksi dalam realitas sosial mereka, baik melalui pemberian makna maupun pemahaman perilaku di kalangan mereka sendiri. Kajian paradigma konstruktivistik ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti. Metodologi dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peneliti akan mengumpulkan serta menganalisis data yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti melihat adanya masalah masalah di Pemilu legislatif 2014, namun dalam hal ini penting bagi peneliti untuk mengetahui dan mengamati gerakan sebuah partai baru tentang bagaimana cara strategi komunikasi politik Caleg DPRD Partai NasDem, strategi Komunikasi Politik 41

42 Caleg DPRD Partai NasDem inilah yang akan menjadi fokus penelitian peneliti untuk meneliti dimana peneliti melihat adanya sebuah kendala/hambatan komunikator dalam melakukan komunikasi politik ini kepada public/konstituen. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai peneliti adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif terhadap suatu obyek tertentu, dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Hal tersebut membuat penelitian ini bersifat mendalam dan focus pada sasaran penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan setepat-tepatnya dan selengkap-lengkapnya dari suatu kasus yang bertujuan untuk mengetahui sebabsebab yang sesungguhnya terjadi bilamana terdapat aspek-aspek yang perlu diperbaiki. Peneliti ingin mengungkapkan studi kasus Caleg DPRD Partai NasDem Daerah Pemilihan 1 DKI Jakarta dalam melakukan strategi komunikasi politiknya terhadap public / konstituen dan juga media massa, guna mendapatkan dukungan penuh untuk mendapatkan kursi. Peneliti ingin melakukan analisis terhadap strategi komunikasi politik yang digunakan Caleg DPRD Partai NasDem dalam memenangkan Pemilu Legislatif 2014. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena fenomena ini tidak dapat dideskripsikan secara tepat hanya dengan menggunakan satu rangkaian atau skor atau label. Untuk itu penelitian menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif mengungkapkan data dari perspekstif subjek yang diteliti. Penelitian kualitatif dilakukan untuk

43 mengembangkan pemahaman. Penelitian kualitatif membantu mengerti dan menginterpretasi apa yang ada di balik peristiwa, latar belakang pemikiran manusia yang terlibat di dalamnya, serta bagaimana manusia meletakkan makna pada peristiwa yang terjadi. 3.3. Subyek Penelitian Didalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci yang sesuai dengan karakteristik pendekatan kualitatif. Untuk itu peneliti secara individu akan mencari informasi akan turun ke tengah-tengah masyarakat guna memperoleh data dari informan, Pemilihan informan dilakukan secara purposive, yaitu atas dasar apa yang kita ketahui tentang variasi-variasi yang ada. Adapun yang menjadi informan nya adalah : 1. Bestari Barus (Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta No.Urut 1) Bestari Barus merupakan Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta yang satu-satunya lolos menjadi Anggota Dewan. Hal ini tentu menarik untuk diteliti karena suatu kemenangan tentu ada strateginya yang meliputi aktivitas-aktivitas Caleg dalam hal mengemas pesan atau berkampanye pada khalayak luas. Dan ini patut untuk diketahui dan dapat dijadikan pembelajaran bagi kita semua.

44 2.Wibi Andrino (Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta No.2) Menurut data KPU, Wibi Andrino merupakan Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta termuda. Yang tentu ini unik untuk diteliti, terkait dengan bagaimana informan ini melakukan sebuah strategi komunikasi politiknya dengan para konstituennya. 3. Sondang Tarida Tampubolon (Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta No. urut 6) Sondang Tampubolon merupakan Caleg perempuan yang latar belakangnya dari sumatera, dan ini unik, karena jika kita bicara soal ras dan juga agama dua hal ini merupakan faktor penting yang terkadang menjadi sebuah pertimbangan oleh sipemilih dalam pemilu. Peneliti ingin melihat bagaimana dan seperti apa aktivitas komunikasi politik Sondang Tampubolon yang kita ketahui bahwa Jakarta pusat mayoritas kependudukan didominasi oleh warga Betawi, yang tentu dalam hal ini mayoritas muslim. 4. Benny Subani (Ketua Koordinator Pemenangan /Tim Sukses Bestari B.) Benny yang merupakan Ketua Koordinator pemenangan Bestari Barus tentu ini sangat menarik untuk diteliti. Karena setiap strategi yang dilakukan pasti tidak terlepas dari kontrol sang ketua koordinator pemenangan. 5. Anusa Sasadara (Ketua Koordinator Pemenangan/Tim Sukses Wibi A.) Anusa menarik untuk diteliti, selain karena menjabat sebagai Ketua Koordinator Pemenangan, Anusa juga memiliki kedekatan emosional dengan

45 Caleg yang didukungnya yaitu Wibi Andrino, karena mereka pernah satu kampus, satu fakultas, dan satu jurusan di Universitas Trisakti Jakarta. 6. Loisa Diana Raya (Ketua Koordinator Pemenangan/Tim Sukses Sondang Tarida Tampubolon) Loisa sering terlibat dalam aktivitas Garnita (Garda Wanita) NasDem bersama Sondang, dengan berbekal kedekatan inilah Loisa dipercaya menjadi Ketua Koordinator Pemenangan. Dan inilah yang menarik untuk diteliti. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian ditentukan jenis penelitiannya. Metode pengumpulan data dengan observasi, FGD, wawancara mendalam, dan studi kasus dalam Kriyantoro, Rachmat adalah teknik yang lazim digunakan oleh seseorang peneliti kualitatif. Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 3.4.1. Wawancara mendalam (Indeepth Interview) Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara.wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan baik yang telah digariskan maupun yang nantinya muncul secara spontan. Wawancara yang dilakukan

46 diharapkan untuk melengkapi apa yang tidak diperoleh dalam pengamatan penelitian 1. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman atau guide wawancara, dimana pewawancara dan infoman terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh dari hasil wawancara merupakan data primer yang nantinya akan dikroscek dengan data sekunder. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan Bestari Barus, Wibi Andrino, Sondang Tampubolon, Benny Subani, Anusa Sasadara, dan Loisa Diana Raya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam (indeepth interview) dengan narasumber untuk menggali informasi-informasi penting dan tajam seputar tema penelitian yang dipandu dengan sebuah guide interview sebagai bahan dasar wawancara, akan tetapi dalam aktualisasinya dapat berkembang sejalan dengan wawancara yang berlangsung. Karena salah satu keuntungan dalam wawancara mendalam adalah peneliti lebih mudah merekam hasil wawancara sehingga memudahkan peneliti menganalisisnya. Dalam wawancara mendalam peneliti juga dapat melakukan observasi tidak langsung sebagai pembantu dan pelengkap pengumpulan data. 1 Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003. Hal 98

47 3.4.2. Observasi tidak Langsung (Indirect Observation) Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan jenis observasi tidak langsung, dimana observer tidak ikut terlibat penuh (non participant) dalam kegiatan observasi tersebut, namun ada sumber informasi yang bisa menjelaskan dan memberikan informasi tentang objek atau informan yang akan diteliti. Tujuannya adalah untuk kroscek dari data primer. Peneliti mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dari perspektif merekam yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bestari Barus, Wibi Andrino dan Sondang Tampubolon untuk melihat strategi dan aktivitas komunikasi politiknya kepada konstituen. Serta sumber informasi lainnya adalah Benny Subani, Anusa Sasadara dan Loisa Diana Raya yang merupakan informan yang akan menjelaskan tentang strategi caleg-caleg mereka. 3.4.3. Studi Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang bersifat ilmiah dan buku lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu komunikasi politik dan strategi strategi didalamnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder.

48 3.4.4. Studi Dokumen Peneliti akan melakukan studi dokumen terhadap berbagai pemberitaan di media massa mengenai kampanye atau berita tentang kedua Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan perolehan data sekunder yang dapat mendukung data primer yang ada melalui studi terhadap dokumentasi audio, visual dan juga tertulis. Dan dengan mengumpulkan berbagai sumber tertulis berupa buku, jurnal ilmiah, dokumen pribadi, dokumen resmi, makalah dan sebagainya. Langkah ini penting, mengingat banyaknya tulisan- tulisan yang mengandung sudut pandang berbeda. 3.5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dapat dilakukan dengan

49 mengorganisasikan data, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan yang akan diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis penelitian model Miles dan Huberman. Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terusmenerus sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/ferification. Peneliti akan menerjemahkan pendapat-pendapat dari berbagai narasumber yang terkait dalam permasalahan yang diangkat, yaitu aktivitas komunikasi politik Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta lalu membuat simpulan dari hasil interpretasi. 3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Setiap riset harus dinilai. Ukuran penilaian berbeda antara riset kualitatif dengan riset kuantitatif. Secara umum, validitas riset kualitatif terletak pada waktu periset turun ke lapangan mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis interpretative data, bisa jadi Narasumber akan memberikan keterangan yang sepihak dan bersifat subjektif. Maka peneliti akan menggunakan jenis penilaian trustworthiness, yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek penelitian dalam mengungkapkan realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. 2. Selanjutnya peneliti akan menganalisis dengan metode analisis triangulasi, dimana analisis ini termasuk kedalam penilaian trustworthiness, ada beberapa 2 Rachmat Kriyantono,S.Sos.,M.Si, Teknik Praktisi Riset Komunikasi, Hal :70

50 macam triangulasi dalam setiap penelitian, yaitu : Triangulasi data, Triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, triangulasi periset, dan triangulasi metode 3. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Bentuk triangulasi yang akan dilakukan peneliti meliputi 4 : a. Triangulasi Data Yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data seperti mengumpulkan data dari instansi terkait dan hasil wawancara dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang memiliki sudut pandang yang berbeda. b. Triangulasi Sumber Yaitu meminta penjelasan berulang kepada informan mengenai informasi yang telah diberikannya untuk mengetahui ketegasan informasinya dalam suatu wawancara tambahan. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh valid. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan para narasumber, maka penelitian ini akan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai 3 Ibid,Hal:70 4 Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2003. Hal 126.

51 dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi politik Caleg DPRD Partai NasDem Daerah Pemilihan 1 DKI Jakarta dalam Memenangkan Pemilu Legislatif 2014. Dalam teknik ini, berarti peneliti akan membandingkan dan akan mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Langkah kedua triangulasi dengan metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Langkah ketiga yang dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan

52 data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data. Langkah terkahir yangt dilakukan dalam teknik triangulasi yaitu dengan teori, fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.