YAKIN TIDAK HILANG DENGAN KERAGUAN

dokumen-dokumen yang mirip
KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Hadits-hadits Shohih Tentang

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KAIDAH FIQH. Bagi Yang Menuntut Wajib Membawa Bukti Sedangkan Yang Mengingkari Cukup Bersumpah

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

HUKUM-HUKUM SEPUTAR N I F A S حفظه هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

KAIDAH FIQH. Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1438 H_2017 M

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Iman Kepada KITAB-KITAB

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Syarah Istighfar dan Taubat

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

BAHAYA Minuman KERAS

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

MENGENAL PERNIAGAAN HARAM


HADITS TENTANG RASUL ALLAH

ADAB AL-IJAARAH (Mempekerjakan Orang)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

DOA-DOA YANG DINUKIL DARI

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

PAKAIAN IHRAM DAN MENGINGAT KAIN KAFAN

Bacaan Tahlil Lengkap

حفظه هللا Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-abbad al-badr. Publication 1436 H/ 2015 M HAJI DAN TAUBAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

MAKNA dan CAKUPAN I B A D A H. Publication : 1437 H_2016 M. Makna dan Cakupan IBADAH

Transkripsi:

Kaidah Fiqih YAKIN TIDAK HILANG DENGAN KERAGUAN Sesuatu yang Yakin Tidak Bisa Hilang dengan Keraguan حفظه هللا Oleh: Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication: 1433 H_2012 M Sumber: Web Penulis di AhmadSabiq.com Download ± 500 ebook Islam di www.ibnumajjah.wordpress.com

KAIDAH FIQIH الي ق ي ل ي ز و ل ب لش ك Sesuatu yang Yakin Tidak Bisa Hilang dengan Keraguan.

MAKNA KAEDAH sesuatu. secaraالي ق ي bahasa adalah kemantapan hati atas ق ن ال م اء ف ا ل و ض Terambil kata kata bahasa Arab yang artinya :ي air itu tenang dikolam Adapun secaraالش ك bahasa artinya adalah keraguan. Maksudnya adalah apabila terjadi sebuah kebimbangan antara dua hal yang mana tidak bisa memilih dan menguatkan salah satunya, namun apabila bisa menguatkan.الش ك salah satunya maka hal itu tidak dinamakan dengan Hal ini dikarenakan bahwa sesuatu yang diketahui oleh seseorang itu bertingkat tingkat, yaitu: keyakinan hati yang berdasarkan pada dalil :الي ق ي persangkaan kuat :الظ ن Contoh: apabila seseorang sedikit meragukan sesuatu apakah halal ataukah harom, namun persangkaan yang kuat dalam hatinya berdasarkan dalil yang dia ketahui bahwa hal itu haram, maka persangkaan kuat الظ ن inilah yang dinamakan dengan

:الش ك Keraguan tanpa bisa memilih dan tidak bisa menguatkan salah satu diantara keduanya Persangkaan lemah :الو ى م Contoh : Pada kasus,الظ ن maka kemungkinan yang lemah, yaitu halalnya perbuatan tersebut itulah yang الو ى م dinamakan dengan Adapun kalau seseorang tidak mengetahui sama sekali, maka itulah kebodohan (اجل ه ل) dan ia terbagi menjadi dua macam: اجل ه ل ال ب س ي ط (Kebodohan yang ringan ) yaitu orang yang tidak tahu namun dia menyadari bahwa dirinya tidak mengetahui kebodohan )اجل ه ل berat) yaitu orang yang yang tidak ال م ر ك ب tahu tapi mengaku mengetahui. (Lihat Syarah Al Ushul min Ilmil Ushul oleh Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin hal : 69)

Jadi makna kaedah diatas adalah: Bahwa sebuah perkara yang diyakini sudah terjadi tidak bisa dihilangkan kecuali dengan sebuah dalil yang meyakinkan juga, dalam artian tidak bisa dihilangkan hanya sekedar dengan sebuah keraguan, demikian juga sesuatu yang diyakini belum terjadi maka tidak bisa dihukumi bahwa itu telah terjadi kecuali dengan sebuah dalil yang meyakinkan juga. (Lihat Al Madkhol Al Fiqhi oleh Mushthofa Az Zarqo hal : 961, Al Wajiz fi Idlohi Qowa id Fiqhil Kulliyah oleh DR. Al Burnu hal : 169) DALIL KAEDAH Kaedah ini terambil dari pemahaman banyak ayat dan hadits Rosululloh ىلص,هللا diantaranya: Firman Alloh Ta ala: و م اي ت ب ع أ ك ث ر ى م إ ل ظ ن ا إ ن الظ ن ل ي غ ن م ن ا ل ق ش ي ئ ا Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan, sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. (QS. Yunus : 36)

:هللا ىلص Hadits Rosululloh ع ن أ ب ى ر ي ر ة ق ال ق ال ر س ول ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م إ ذ ا و ج د أ ح د ك م ف ب ط ن و ش ي ئ ا ف أ ش ك ل ع ل ي و أ خ ر ج م ن و ش ي ء أ م ل ف ل ي ر ج ن م ن ال م س ج د ح ت ي س م ع ص و ت أ و ي د ر حي ا Dari Abu Huroiroh berkataهلليضر : Rosululloh bersabdaهللىلص : Apabila salah seorang diantara kalian merasakan sesuatu dalam perutnya, lalu dia kesulitan menetukan apakah sudah keluar sesuatu (kentut) ataukah belum, maka jangan membatalkan sholatnya sampai dia mendengar suara atau mencium bau. (HR. Muslim : 362) Imam Nawawi رمحو هللا berkata: Hadits ini adalah salah satu pokok islam dan sebuah kaedah yang besar dalam masalah fiqh, yaitu bahwa segala sesuatu itu dihukumi bahwa dia tetap pada hukum asalnya sehingga diyakini ada yang bertentangan dengannya, dan tidak membahayakan baginya sebuah keraguan yang muncul. (Lihat Syarah Shohih Muslim 4/39)

ع ن ع ب اد ب ن ت يم ع ن ع م و أ ن و ش ك ا إ ل ر س ول ا لل ص ل ى الل هم ع ل ي و و س ل م الر ج ل ال ذ ي ي ي ل إ ل ي و أ ن و ي د الش ي ء ف الص ل ة ف ق ال ل ي ن ف ت ل أ و ل ي ن ص ر ف ح ت ي س م ع ص و ت أ و ي د ر حي ا Dari Abbad bin Tamim dari pamannya berkata: Bahwasannya ada seseorang yang mengadu kepada Rosululloh bahwaهللىلص dia merasakan seakan-akan kentut dalam sholatnya. Maka Rosululloh bersabda: Janganlah dia batalkan sholatnya sampai dia mendengar suara atau mencium bau. (HR. Bukhori : 137, Muslim : 361) Imam Al Khothobi رمحو هللا berkata: Hadits ini menunjukkan bahwa keraguan tidak bisa mengalahkan sesuatu yang yakin. (Lihat Ma alimus Sunan 1/129) ع ن أ ب س ع يد ا ل د ر ي ق ال ق ال ر س ول ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م إ ذ ا ش ك أ ح د ك م ف ص ل ت و ف ل م ي د ر ك م ص ل ى ث ل ث أ م أ ر ب ع ا ف ل ي ط ر ح الش ك و ل ي ب ع ل ى م ا اس ت ي ق ن ث ي س ج د س ج د ت ي ق ب ل أ ن ي س ل م ف إ ن ك ان

ص ل ى خ س ا ش ف ع ن ل و ص ل ت و و إ ن ك ان ص ل ى إ ت ام ا ل ر ب ع ك ان ت ا ت ر غ يم ا ل لش ي ط ان هللاىلص berkata : Rosululloh هللايضر Dari Abu Sa id Al Khudri bersabda: Apabila salah seorang diantara kalian raguragu dalam sholatnya, sehingga tidak mengetahui sudah berapa rokaatkah dia mengerkakan sholat, maka hendaklah dia membuang keraguan dan lakukanlah yang dia yakini kemudian dia sujud dua kali sebelum salam, kalau ternyata dia itu sholat lima rokaat maka kedua sujud itu bisa menggenapkan sholatnya, dan jikalau ternyata sholatnya sudah sempurna maka kedua sujud itu bisa membuat jengkel setan. (HR. Muslim : 571) ع ن ع ب د الر مح ن ب ن ع و ف ق ال س ع ت الن ب ص ل ى الل هم ع ل ي و و س ل م ي ق ول إ ذ ا س ه ا أ ح د ك م ف ص ل ت و ف ل م ي د ر و اح د ة ص ل ى أ و ث ن ت ي ف ل ي ب ع ل ى و اح د ة ف إ ن ل ي د ر ث ن ت ي ص ل ى أ و ث ل ث ف ل ي ب ع ل ى ث ن ت ي ف إ ن ل ي د ر ث ل ث ص ل ى أ و أ ر ب ع ا ف ل ي ب ع ل ى ث ل ث و ل ي س ج د س ج د ت ي ق ب ل أ ن ي س ل م

Dari Abdur Rohman bin Auf هللايضر berkata : Saya mendengar Rosululloh هللاىلص bersabda: Apabila salah seorang dari kalian lupa dalam sholatnya, lalu dia tidak mengetahui apakah dia sudah sholat satu atau dua rokaat, maka anggaplah bahwa dia baru sholat satu rokaat, juga apabila dia tidak yakin apakah sudah sholat dua ataukah tiga rokaat, maka anggaplah bahwa dia baru sholat dua rokaat, begitu pula apabila dia tidak mengetahui apakah dia sudah sholat tiga ataukah empat rokaat maka anggaplah bahwa dia baru sholat tiga rokaat, lalu setelah itu sujudlah dua kali sebelum salam. (HR. Tirmidzi 398, Ibnu Majah 1209, Ahmad 1659 dengan sanad shohih) ع ن اب ن ع م ر ع ن الن ب ص ل ى الل هم ع ل ي و و س ل م ق ال ل ت ص وم وا ح ت ت ر و ه و ل ت ف ط ر وا ح ت ت ر و ه ف إ ن غ م ع ل ي ك م ف اق د ر وا ل و Dari Abdulloh bin Umar رضي هللا عنهما berkata: Rosululloh bersabda: Janganlah kalian puasa sehingga kalian هللاىلص melihat hilal Romadhon, juga janganlah kalian berbuka sehingga kalian melihat hilal Syawal dan jika hilal itu tertutupi mendung maka sempurnakanlah hitungan bulan tersebut. (HR. Nasa i 2122 dan lainnya dengan sanad shohih)

Tatkala mengomentari hadits yang mirip dengan ini, Imam Ibnu Abdil Bar رمحو هللا dalam At Tamhid berkata: Bahwa sesuatu yang yakin itu tidak bisa dihilangkan dengan sebuah keraguan, namun hanya bisa dihilangkan dengan keyakinan juga, karena Rosululloh memerintahkan manusia agar tidak meninggalkan sebuah keyakinan tentang keberadan mereka masih dalam bulan Sya ban kecuali dengan sebuah keyakinan yang ditandai dengan melihat hilal Romadhon atau menyempurnakan bilangan bulan tiga puluh hari. KEDUDUKAN KAEDAH Kaedah ini memiliki kedudukan yang sangat agung dalam islam, baik yang berhubungan dengan fiqh maupun lainnya, bahkan sebagian ulama menyatakan bahwa kaedah ini mencakup tiga perempat masalah fiqh atau mungkin malah lebih. (Lihat Al Asybah wan Nadlo ir oleh Imam As Suyuthi hal : 51) Imam Nawawi رمحو هللا berkata : Kaedah ini adalah adalah sebuah kaedah pokok yang mencakup semua permasalahan, dan tidak keluar darinya kecuali beberapa masalah saja. (Al Majmu Syarah Al Muhadzab 1/205)

Imam Ibnu Abdil Bar رمحو هللا berkata : Para ulama telah sepakat bahwa bahwa orang yang sudah hadats lalu dia ragu-ragu apakah dia sudah berwudlu kembali ataukah belum? bahwasannya keraguannya ini tidak berfungsi sama sekali, dan dia wajib untuk berwudlu kembali. Hal ini menunjukkan bahwa keraguan itu tidak digunakan menurut para ulama dan yang dijadikan patokan adalah sesuatu yang meyakinkan. Ini adalah sebuah dasar pokok dalam permasalahan fiqh. (Lihat At Tamhid 5/18, 25, 27) Imam Al Qorrofi رمحو هللا berkata: Ini adalah sebuah kaedah yang disepakati oleh para ulama, bahwasanya sesuatu yang meragukan dianggap seperti tidak ada. (Al Furuq 1/111) Imam Ibnu Najjar رمحو هللا berkata : Kaedah ini tidak hanya berlaku dalam masalah fiqh saja, bahkan bisa dijadikan dalil bahwasanya semua perkara yang baru itu pada dasarnya dihukumi tidak ada sampai diyakini keberadaannya, sehingga bisa kita katakan bahwa pada dasarnya orang itu tidak diberi beban syar i sehingga datang dalil yang berbeda dengan pokok ini, pada dasaranya sebuah perkataan itu dibawa pada hakekat maknanya, pada dasarnya sebuah perintah itu menunjukan pada sebuah kewajiban dan sebuah larangan

itu menunjukan pada keharaman serta masalah lainnya. (Lihat Syarah al Kaukab al Munir 4/443) PENERAPAN KAEDAH Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa kaedah ini mencakup hampir semua permasalahan syar i, maka cukup disini disebutkan sebagainnya saja sebagai sebuah contoh : Apabila ada seseorang yang yakin bahwa dia telah berwudlu, lalu ragu ragu apakah dia sudah batal ataukah belum, maka dia tidak wajib berwudlu lagi, karena yang yakin adalah sudah berwudlu, sedang batalnya masih diragukan. Dan begitu pula sebailknya, apabila orang yakin bahwa dia telah batal wudlunya, namun dia ragu-ragu apakah dia sudah berwudlu kembali ataukah belum? maka dia wajib wudlu lagi karena yang yakin sekarang adalah batalnya wudlu. Barang siapa yang berjalan diperkampungan lalu kejatuhan air dari rumah seseorang dari lantai dua, yang mana ada kemungkinan bahwa itu adalah air najis, maka dia tidak wajib mencucinya karena pada dasarnya air itu suci, dan asal hukum ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan sebuah keraguan, kecuali kalau didapati sebuah

tanda-tanda kuat bahwa itu adalah air najis, misalkan bau pesing dan lainnya. Barang siapa yang berjalan disebuah jalanan yang becek atau berlumpur yang ada kemungkinan bahwa air itu najis, maka tidak wajib mencuci kaki atau baju yang terkena air tersebut, karena pada dasarnya air adalah suci, kecuali kalau ada bukti kuat bahwa air itu najis. Barang siapa yang telah sah nikahnya, lalu dia ragu-ragu apakah sudah terjadi talak ataukah belum, maka nikahnya tetap sah dan tidak perlu digubris terjadinya talak yang masih diragukan. Orang yang pergi meninggakan kampung halaman dalam keadaan sehat namun bertahun-tahun tidak diketahui kabar beritanya, maka dia tetap dihukumi sebagai orang hidup yang dengannya tidak boleh diwarisi hartanya, sehingga datang berita yang meyakinkan bahwa dia telah meninggal dunia atau dihukumi oleh pihak pengadilan bahwa dia telah meninggal dunia. Seorang istri yang ditinggal suaminya pergi, maka dia tetap dihukumi sebagai seorang istri, yang atas dasar ini maka dia tidak boleh menikah lagi, kecuali kalau datang berita meyakinkan bahwa suaminya telah meninggal dunia atau telah menceraikannya atau dia mengajukan gugatan cerai ke pengadilan lalu pengadilan memutuskan untuk memisahkannya hubungan pernikahan dengan suaminya yang hilang beritanya.

Orang yang yakin bahwa dirinya telah berhutang, lalu dia ragu-ragu apakah dia sudah melunasinya ataukah belum, maka dia wajib melunasinya lagi kecuali kalau pihak yang menghutangi menyatakan bahwa dia telah melunasi hutang atau ada bukti kuat bahwa sudah lunas, misalkan ada dua orang saksi yang menyatakan bahwa hutangnya telah lunas. Wallohu a lam[]