SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH LATIHAN ROPE JUMP DENGAN METODE INTERVAL TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PADA CLUB SEPAK BOLA JOYO FC KOTA KEDIRI SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

Kata Kunci : Latihan, Rope Jump, Interval Training, kecepatan gerak lari.

PENGARUH PELATIHAN SQUAT JUMP

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN DRIBBLING, SHOOTNG, HEADING DAN THROW IN PADA SSB YUDHA BHIRAWA U-14 KECAMATAN TUGU TRENGGALEK

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

KONTRIBUSI ANTARA KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMK PEMUDA PAPAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

SKRIPSI. Disusun Oleh : TIKNO PRATOMO NPM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN PUTRA FUTSAL SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL ANAM NPM :

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 06 No. 2 Oktober 2016 hal. ( )

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek FKIP UNP Kediri.

PENGARUH LATIHAN BALLNASTIC TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA USIA TAHUN (Studi Pada SSB Bima Amora Mengganti Gresik)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

SKRIPSI. Oleh : DIDIK SISWANTO NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

PANDIK MOHAMMAD WIDODO NPM

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

PENGARUH PENGGUNAAN RING SESUNGGUHNYA DAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LAY UP SHOOT PADA SISWA SMKN 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I

SKRIPSI. Oleh : RIKI YANTO NPM :

Transkripsi:

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN BALLNASTIC TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMK 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM: 11.1.01.09.0513 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1

2

3

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN BALLNASTIC TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMK 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 ARGA RIZKY YUARTA NPM: 11.1.01.09.0513 FKIP Penjaskesrek Drs. Slamet Junaidi,M.Pd dan Ruruh Andayani Bekti, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Kekuatan otot tungkai merupakan komponen kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlet untuk menunjang performa atlet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah latihan ballnastic terhadap Kekuatan otot tungkai. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan pre test, post test dan treatment. Sampel penelitian sebanyak 20 sampel. Hasil penelitian diperoleh rata-rata kekuatan otot tungkai pada pre test sebesar 39,15 dan pada post test sebesar 44,20. Berdasarkan uji normalitas data pre test diperoleh tabel lebih besar dari hitung (9,488 > 2,383) dan post test (9,488 > 3,919), sehingga data berdistribusi normal. Perhitungan uji perbedaan rata-rata kekuatan otot tungkai sebelum dan sesudah diberi latihan menggunakan ballnastic diperoleh t hitung 16,290 nilai t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dengan df = 19 adalah 2,093. Karena t hitung lebih besar dari t tabel (16,290 > 2,093), maka Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan kekuatan otot tungkai sebelum dan sesudah diberi perlakuan atau latihan ballnastic. Kata kunci: Latihan, ballnastic, kekuatan otot tungkai 4

I. LATAR BELAKANG Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan tujuan untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Untuk meningkatkan prestasi yang lebih tinggi dibutuhkan kondisi fisik yang baik pula. Secara umum hampir semua cabang olahraga membutuhkan unsur fisik, terutama cabang olahraga permainan misalnya sepakbola, bolabasket, bolavoli, hoki dan sebagainya. Sepakbola berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat karena permainan ini dapat dimainkan oleh lakilaki dan perempuan (Sucipto, dkk. 2000 : 7). Permainan sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya liga, turnamen, kompetisi, dan pertandingan sepakbola pada jenjang umur, baik itu jenjang anak-anak maupun dewasa. Sepakbola merupakan permainan beregu, dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, satu diantara sebelas pemain tersebut adalah penjaga gawang. Permainan dilakukan dengan menggunakan kaki kecuali penjaga gawang boleh menggunakan tangan di daerah gawang. Tujuan dari permainan sepakbola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mencegah lawan memasukkan bola ke gawang sendiri (Sucipto, dkk. 2000 : 7). Untuk dapat menjadi pemain sepakbola yang baik, maka diperlukan komponen kondisi fisik yang baik pula. Komponen-komponen kondisi fisik dalam sepakbola tersebut merupakan unsur penting yang menjadi dasar atau fondasi dalam bermain sepakbola. Karena olahraga sepakbola menuntut kondisi fisik yang stabil untuk menghadapi pertandingan selama 2 x 45 menit, dimana para pemain sepakbola melakukan sprint dan lari dalam merebut dan menggiring bola. Kondisi fisik sendiri terdiri dari bermacam-macam. Kondisi fisik menurut Sajoto (1988: 10) Kondisi fisik dibagi menjadi 10 komponen yaitu kekuatan, daya tahan, power, kecepatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi. Jika atlet memiliki kondisi fisik yang baik maka akan mendukung kemampuan lainnya seperti kemampuan teknik, taktik dan mental. Namun, tidak semua komponen kondisi fisik tersebut menjadi kebutuhan utama pemain sepakbola. Dan dalam sepakbola, salah satu komponen kondisi 6

fisik yang dibutuhkan adalah kekuatan otot tungkai (Noer, 1994 : 63). Kekuatan merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh setiap pemain sepakbola. Menurut pendapat (Pearl & Moran dalam Suharjana, 2009 : 55) Dalam permainan sepakbola kekuatan otot antara lain berguna menjaga keseimbangan keseluruhan tubuh atau untuk melakukan kontak badan dengan lawan dan setara dengan pendapat dari (Saputra, Novit. 2013 : 3). Otot tungkai juga memberikan keseimbangan pada tubuh saat melakukan tembakan dalam permainan sepakbola, sehingga dengan adanya keseimbangan tersebut dapat membantu seorang pemain dalam pelaksanaan tembakan gol, sehingga kemungkinan bola masuk ke dalam gawang cukup besar. Sepak bola juga menuntut kekuatan otot yang berbeda dari jenis jenis olahraga lainnya, sehingga anda perlu memusatkan pengembangan kekuatan otot yang diperlukan dalam permainan sepakbola. (Koger, 2007 : 2). Maka, kekuatan otot tungkai merupakan salah satu komponen yang harus dilatih oleh seorang pemain sepakbola. Karena jika kekuatan otot tungkai kurang baik maka Artikel Skripsi tendangan yang dihasilkan tidak sesuai seperti yang diinginkan. Latihan pengembangan tubuh yang baik secara mental maupun secara fisik merupakan subjek yang menentukan prestasi. Maka semakin teratur pemain melakukan latihan, maka akan semakin baik pula keterampilan bermain sepakbola nya. Di dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai perlu adanya latihan, yaitu latihan dengan bola atau tanpa bola. Latihan dengan bola misalnya ballnastic (senam bola). Sehingga perlu adanya latihan ballnastic untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai seorang pemain sepakbola. Ballnastic adalah rangkaian latihan pengembangan kemampuan tubuh dan bola (jenis latihan fisik dengan menggunakan bola). Yang perlu digaris bawahi di sini adalah untuk menciptakan gerak yang meliputi pengembangan kekuatan, koordinasi dan social, serta latihan yang kompetitif dan kooperatif. Pemanasan ini bisa dilakukan oleh perorangan maupun kelompok saat latihan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh semua kelompok umur sepanjang masih dalam rentang kemampuan pemain. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot, kecepatan, kelincahan dan 6

koordinasi mata dan kaki. (Fleck dan Quinn, 2007 : 35). Dari penjelasan diatas, latihan ballnastic mempunyai pengaruh terhadap kondisi fisik dalam sepakbola salah satunya yaitu kekuatan otot tungkai, karena ballnastic mampu meningkatkan kekuatan otot tungkai. Singkatnya waktu persiapan untuk mengikuti turnamen / kompetisi perlu disiasati, agar dalam waktu yang singkat pemain sepakbola dapat memperoleh hasil yang hampir sama dengan latihan jangka panjang. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian dengan menggunakan modifikasi latihan ballnastic terhadap kekuatan otot tungkai pemain sepakbola dengan menambah jumlah waktu tiap interval gerakan. Setiap 2 minggu sekali jumlah waktu tiap interval akan terus meningkat sampai minggu ke 8. Di tambahnya waktu tiap interval setiap 2 minggu sekali dimaksudkan agar pemain mencapai permainan maksimal yang diharapkan seorang pelatih dengan waktu latihan yang singkat. II. METODE 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto (2006:12) penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan, mulai dari pengumpulan Artikel Skripsi data penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 2. Teknik Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen, karena dalam penelitian ini peneliti sengaja mambangkitkan timbulnya suatu kejadian, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan (Nazir, 1998:75). Menurut Moh. Nasir ( 2009 : 233 ) Jenis eksperimen terdapat 2 macam, yaitu eksperimen semu dan eksperimen murni. Eksperimen semu adalah rancangan percobaan yang belum secukupnya mempunyai sifat sifat suatu percobaan sebenarnya, namun eksperimen yang memiliki perlakuan. Dan Eksperimen Murni adalah rancangan dimana aturan untuk menempatkan perlakuan pada unit percobaan dibuat sedemikian rupa, sehingga memungkinkan membuat perbandingan antar kelompok dengan validitas tinggi dan dapat mengontrol sumber sumber variasi pada percobaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis eksperimen semu, karena eksperimen yang memiliki perlakuan, dan bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan, mengklarifikasi penyebab terjadinya suatu peristiwa. 7

III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di atas maka modifikasi latihan ballnastic memiliki pengaruh yang terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai, yaitu dengan perlakuan (treatment) selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu. Metode pelatihan Ballnastic ini dapat digunakan sebagai salah satu bentuk pelatihan untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai pada cabang olahraga sepakbola. Pada saat dilakukan treatment, kondisi fisiologis otot pemain sepakbola SMK 1 Grogol Kediri sangat berperan dalam menentukan kualitas kekuatan. Meskipun dilakukan dengan durasi interval waktu dan beban yang sama, tetapi hasil dari setiap gerakan yang dilakukan oleh pemain sepakbola SMK 1 Grogol Kediri tidak sama. Tetapi atlet tersebut sudah melakukan setiap gerakan tersebut dengan maksimal, jadi yang membuat sama adalah setiap gerakan ekpolsive yang telah dilakukan oleh setiap pemain tersebut. Menurut Suharno ( 1993 : 39-40 ), faktor faktor penentu kekuatan seseorang terdiri atas : 1. Besar kecilnya potongan melintang otot 2. Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, makin banyak fibril otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar. Artikel Skripsi 3. Tergantung besar kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar kekuatan. 4. Innervasi otot baik pusat maupun perifer. 5. Keadaan zat kimia dalam otot. 6. Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan tersebut pada saat bekerja makin besar. 7. Umur dan jenis kelamin juga menetukan baik dan tidaknya kekuatan otot. Sebelum diberikan perlakuan yaitu modifikasi latihan Ballnastic sampel memiliki rata rata kekuatan otot tungkai sebesar 39,15 dan setelah diberikan perlakuan sampel memiliki rata rata kekuatan otot tungkai sebesar 44,20. Pada analisis data, adapun beberapa sampel dalam melaksanakan tes kekuatan otot tungkai kurang mencapai hasil maksimal dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut : 1. Latihan yang kurang serius sehingga belum mencapai hasil yang maksimal. 2. Gerakan Ballnastic yang dilakukan kurang tepat. Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, ternyata diperoleh t hitung sebesar 16,290 sedangkan nilai t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dengan df = 19 adalah 2,093 yang berarti terdapat peningkatan 8

Afrizal, dkk. Tanpa Tahun. Perbandingan Pengaruh Latihan Hurdle Jumps Dan Box Jump Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Atlet Sekolah Sepak Bola Universitas Riau. (http://repository.unri.ac.id/xmlui/b itstream/handle/123456789/2446/ju rnal%20afrizal%20nim%2009 05132433.pdf?sequence=1, diunduh 3 Mei 2015). Ariawan, Dudut. 2012. Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Zig Zag Run Terhadap Kelincahan Atlet Sepakbola Usia 13-15 SSB ADIRAGA PUTRA MAGELANG. (http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/ 10/universitas%20negeri%20makas kekuatan otot tungkai setelah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa latihan menggunakan latihan Ballnastic diterapkan secara teratur, terprogram, berkesinambungan, serta disiplin yang tinggi terbukti dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai. Modifikasi latihan Ballnastic ini dapat diterapkan oleh para pelatih untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai. Maka dari itu dengan modifikasi latihan ballnastic ini dapat meningkatkan prestasi altlet dalam cabang olaharaga sepakbola. SIMPULAN Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis, serta hasil penelitian yang telah diuraikan. Maka selanjutnya dalam bab ini dapat dikemukakan kesimpulan secara menyeluruh. Terdapat pengaruh terhadap kekuatan otot tungkai setelah diberikan modifikasi latihan Ballnastic bagi pemain sepakbola. IV. DAFTAR PUSTAKA Afdhal, Muhammad. Tanpa Tahun. Peraturan Permainan (FIFA Laaw Of The Game 2010/2011). (http://biruhitamindonesia.blogspot. com/2012/03/peraturan-permainansepakbola-fifa-law.html?m=1, diunduh 10 April 2015). sar-digilib-unm-nadwisyam-465-1- nadwisy-m.pdf, diunduh 3 April 2015). Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Pt Rineka Cipta. Fleck Dan Quinn, 2007. Panduan Sepakbola Andal. Jakarta : Sunda Kelapa Puataka. 9

Lutan, Rusli. 2000. Dasar-Dasar Kepelatihan. Departemen Pendidikan Nasional. Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka. Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indoensia. Noer, A. 1994. Kepelatihan Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rohman, M. 2013. Pengaruh Latihan Ballnastic Terhadap Kecepatan Pemain Usia 15-18 Tahun.Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : Dahara Priza. Saputra, Novit. 2013. Pengaruh Kekuatan Otot Tungkai, Kecepatan Lari dan Ketepatan Tendangan Terhadap Hasil Tendangan Kearah Gawang PadaKlub Sepak Bola Persilang Divisi II Liga Jepara.Skripsi Tidak Artikel Skripsi Diterbitkan. Semarang. Universitas Negeri Semarang. Sucipto, dkk. 2000. Sepak Bola. Departemen Pendidikan Nasional. Subarjah, Herman. 2007. Dasar DasarKepelatihan. Jakarta :DepartemenPendidikanNasional. Sulistyo, Wahyu. Tanpa Tahun. Pengaruh Latihan Half Squat dan Latihan Quarter Squat Pada Kecepatan Tendangan dan Daya Ledak Otot Tungkai. (http://eprints.uns.ac.id/1981/1/158 1-3510-1-SM.pdf, diunduh 3Mei 2015). Widodo, Achmad. 1988. Pengaruh Latihan Interval dan Latihan Farrtlek Terhadap Kecepatan Menggiring Bola Pada Pemain Sepak Bola Putera Siswa Sekolah Menegah Atas. Tesis Tidak Diterbitkan. Surabaya : Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Widodo, Ahmad. 2007. Pengembangan Tes Rangkaian Fisik Untuk Pemain Sepak Bola. Disertasi Tidak Diterbitkan. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. 10