UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK UNTUK KELOMPOK A TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI METODE PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG BATHOK KELAPA PADA KELOMPOK B DI RA TAQWAL ILAH SEMARANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sujiono, dkk (2008) memaparkan bahwa motorik kasar terbentuk

BAB II LANDASAN TEORI

UPAYA MENINGATKAN KETANGKASAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN RANJAU PINTAR PADA KELOMPOK A TK AN NUR KALIWUNGU KENDAL TAHUN AJARAN 2012/2013

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SIMPAI PADA KELOMPOK B DI KB-TK ISLAM PERMATA 1 SEMARANG. Hanifah Etika Sari Mila Karmila

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BAKIAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK IRAMA DI TK abc123 PONTIANAK SELATAN

Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA KELOMPOK B MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN KURSI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA HAMPARAN PERAK

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

KARYA ILMIAH OLEH WIDIA PERMATA SARI NPM A1I111039

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

2014 USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TANGRAM PADA ANAK TK A2 RA NURUS SYUJA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

UPAYA MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH ANAK MELALUI BERMAIN ENGKLEK PUTAR DI TK B BUNGA BANGSA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN BAKIAK

PENGGUNAAN GERAKAN TARI KREASITERHADAP PERKEMBANGAN GERAK DASAR ANAK JURNAL. Oleh USWATUN HASANAH ( )

PENINGKATAN AKTIVITAS GERAK LOKOMOTOR, NONLOKOMOTOR DAN MANIPULATIF MENGGUNAKAN MODEL PERMAINAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MEDIA PILAR KARAKTER 2 PADA TK B DI RA PELANGI NUSANTARA 02 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) MODEL TERPADU MADANI

PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA KELOMPOK B2 TK ABA KERINGAN TURI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millatulhaq, 2014

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK UNTUK MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A TK RAISMA PUTRA DENPASAR

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

ARTIKEL. Oleh: YULI HARIYANTO NPM: Dibimbing oleh : 1. Hanggara Budi Utomo, M. Pd, M. Psi 2. Nur Lailiyah, M. Pd

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

STRATEGI GURU MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK BINA SARI PONTIANAK

PENERAPAN BERMAIN MUSIK PERKUSI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kulitas hidup. Kemampuan gerak dasar di bagi menjadi 3, yaitu. gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK MANIPULATIF MELALUI PERMAINAN BOLA BERANTING PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN ARTIKEL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI SEBAGAI DASAR MENUJU PRESTASI OLAH RAGA. Endang Rini Sukamti, MS FIK-UNY

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

GEOMETRI DAN PELUANG DALAM PERMAINAN BAS-BASAN SEDERHANA

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI METODE GERAK DAN LAGU PADA KELOMPOK B DI RA TAQWAL ILAH SEMARANG. Nastiti Ria Nugraheni Ismatul Khasanah

SKRIPSI. Oleh OKTOBER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Fungsional Pada Anak Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI LARI ESTAFET PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK UNTUK KELOMPOK A TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Rizky Amalina Dwi Prasetiyawati D.H Abstrak Peningkatan gerak lokomotor anak melalui permainan engklek pada kelompok A TK Kuncup Sari Semarang tahun ajaran 2015/2016 pada penelitian ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase pada siklus I yaitu 33,33% dalam kategori baik dan karena ada penyempurnaan dari beberapa kekurangan siklus I pada siklus II meningkat menjadi 86,66% dalam kategori baik. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan melalui permainan engklek dapat meningkatkan gerak lokomotor anak. Abstract The problems revealed in this research is how the increase in the locomotor movement of children through the hopscotch game in group A kindergarten Kucup Sari Semarang academic year 2015/2016? Goals to be achieved in this research is to improve the locomotor movement of children through play hopscotch for group A kindergarten Kuncup Sari The increase in the locomotor movement of children through the hopscotch game in group A kindergarten Kuncup Sari Semarang academic year 2015/2016 on this research indicated by an increase in the percentage of first cycle 33.33% in both categories, and since there is a refinement of some shortcomings the first cycle in the second cycle increased to 86.66% in both categories. Based on research that has been done, it can be concluded that the learning interesting and fun through the game of hopscotch can improve locomotor movement of the child. 62

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 10 ayat 3 menyatakan bahwa fisik motorik kasar mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, nonlokomotor, dan mengikuti aturan. Berdasarkan observasi di lapangan yang penulis lakukan di TK Kuncup Sari Semarang menunjukkan bahwa sebagian anak belum dapat mengatur keseimbangan tubuh saat melompat menggunakan satu kaki.anak masih sering jatuh saat melakukan tiga kali lompatan dengan satu kaki.reaksi gerakan anak lambat saat melakukan instruksi yang diberikan guru, hal itu terlihat ketika anak di minta untuk berjalan kesamping kanan/kiri namun anak melakukan gerakan berjalan menyerong.anak hanya memandangi teman sejawatnya saat melakukan gerakan melompat karena anak takut terjatuh saat melompat. Anak belum mengerti dan mengenal permainan tradisional engklek.permainan anak zaman sekarang kebanyakan menggunakan permainan modern yang di beli di toko dan game online, sehingga anak tidak mengenal permainan tradisional yang memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak.anak belum memahami tentang aturan dalam permainan engklek, misalnya saat pembagian urutan main banyak anak yang ingin mendapatkan giliran pertama ketika bermain. Koordinasi mata dan tangan anak kurang tepat saat melemparkan benda, misalnya saat anak melempar gacuk dalam kota kengklek, sebagian anak ada yang belum bisa melempar gacuk dalam kotak engklek yang diinginkan. 63

Upaya yang sudah guru lakukan untuk mengatasi beberapa permasalahan gerak lokomotor yang dialami anak, seperti melakukan gerakan melompat dengan satu kaki di atas karpet agar anak tidak takut sakit saat terjatuh. Namun saat media untuk melompat diubah dengan media yang keras (tanah, keramik, paving) anak akan kembali takut untuk melompat. Guru juga sudah mencoba untuk membujuk anak dengan memegang tangan anak saat melompat agar tidak terjatuh. Guru memberikan tanda di lantai menggunakan isolasi hitam sebelum memberikan instruksi gerakan kepada anak, agar anak dapat melakukan gerakan sesuai instruksi yang diberikan guru. Beberapa upaya yang sudah guru lakukan di atas belum dapat meningkatkan kemampuan gerak lokomotor anak seperti apa yang penulis inginkan. Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, penulis berupaya melakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi sebagai upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran dengan judul Upaya Meningkatkan Gerak Lokomotor Anak Melalui Permainan Engklek untuk Kelompok A TK Kuncup Sari Semarang. Penulis memilih permainan engklek karena dengan bermain engklek anak dapat mengembangkan kemampuan gerak lokomotor yaitu melompat dengan satu kaki dan anak dapat belajar mengenal salah satu permainan tradisional. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu Untuk meningkatkan gerak lokomotor anak melalui permainan engklek untuk kelompok A TK Kuncup Sari Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Kajian Teori a. Pengertian Gerak Lokomotor Menurut Ma mun dan Yudha dalam Setyoningrum (2012: 2) gerak lokomotor adalah kemampuan memindah tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh keatas seperti, lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skiping, melompat, meluncur. Pendapat lain, diungkapkan oleh Suharjana (2010: 8), gerak lokomotor adalah perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan 64

tersebut dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda seperti jalan, lari, berguling, menggeser, merayap, dan sebagainya, serta arah yang berbeda-beda pula. Pendapat lain, diungkapkan oleh Rahyubi (2012: 304), gerakan lokomotor sebagai gerakan-gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, sehingga dibuktikan dengan adanya perpindahan tubuh dari satu titik ke titik lain, seperti merangkak, berjalan, berlari, dan melompat. Beberapa uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa gerak lokomotor merupakan gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain, baik secara horisontal maupun vertikal. Gerakan tersebut seperti berjalan, berlari, melangkah, melompat, dan meloncat. b. Jenis-Jenis Gerak Lokomotor Menurut Suharjana (2010: 11), jenis-jenis gerak lokomotor adalah sebagai berikut : 1) Berjalan adalah gerakan kaki secara bergantian, dengan salah satu kaki selalu kontak dengan lantai. 2) Berlari adalah gerakan kaki yang cepat secara bergantian, kedua kaki meninggalkan tanah sebelum salah satu kaki bertumpu kembali. 3) Hop (jangkit) adalah gerakan melompat dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang sama. 4) Melompat/meloncat adalah gerakan memindahkan badan dari satu tempat ke tempat lain dengan satu/dua kaki. Pendapat lain, diungkapkan oleh Sujiono (2007: 12.3-12.4), berikut ini beberapa gerakan yang termasuk gerak lokomotor, antara lain: 1) Melangkah Memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggerakkan salah satu kaki ke depan, belakang, samping atau serong dengan diikuti kaki yang satunya lagi. 65

2) Berjalan Memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan melangkahkan kaki secara berulang-ulang dan bergantian dimana salah satu kaki pasti menginjak bumi. 3) Berlari Mirip berjalan, namun dengan jangkauan yang lebih jauh dan ada waktu, dimana kedua kaki tidak menginjak bumi. 4) Melompat Memindah tubuh ke depan dengan bertumpu pada salah satu kaki dan mendarat dengan kedua kaki. 5) Meloncat Memindahkan tubuh ke depan atau ke atas dengan bertumpu pada kedua kaki dan mendarat dengan satu kaki. Pendapat lain, diungkapkan oleh Arnenda (2014: 16-17), jenis-jenis gerak lokomotor sebagai berikut: 1) Berjalan Berjalan adalah suatu proses menghilangkan keseimbangan dan mengembalikannya secara bergantian ketika bergerak ke depan dalam posisi tegak. Berjalan, kaki bergerak secara bergantian dengan salah satu kaki selalu kontak dengan bumi atau lantai. Badan tegak dan mata terfokus ke depan. 2) Berlari Gerakan berlari merupakan perkembangan dari gerakan berjalan.gerakan dasar anggota tubuh pada saat berlari menyerupai gerakan berjalan.perbedaannya terletak pada irama ayunan langkah.pada gerakan lari iramanya lebih cepat dan saat-saat tertentu kedua kaki tidak menginjak tanah. 3) Melompat Melompat adalah gerakan memindahkan badan dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kedua kaki untuk menolak dan dua kaki untuk mendarat. 66

Beberapa uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa jenis gerak lokomotor sebagai berikut: 1) Berlari Berlari adalah gerakan kaki yang di lakukan secara bergantian. Apabila kaki kanan di depan maka lengan kiri dan kaki kiri di belakang, begitu sebaliknya. 2) Melangkah Memindahkan tubuh dengan mengunakan satu kaki baik dilakukan ke depan, belakang maupun samping dan diikuti oleh kaki satunya. 3) Melompat Melompat merupakan gerak memindah tubuh ke depan menggunakan satu kaki dengan berpijak kuat sehingga dapat mengangkat beban.baik dilakukan dengan kaki kanan maupun kaki kiri, dan mendarat dengan dua kaki. 4) Meloncat Meloncat merupakan gerakan yang dilakukan di tempat atau memindahkan tubuh kedepan dengan ke dua kaki secara bersamaan dan mendarat dengan menggunakan dua kaki. Tahap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Hildayani (2006: 8.15-8.17), pada usia ini anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir menyerupai orang dewasa. Perkembangan kemampuan motorik kasar atau kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuhnya, didukung dengan pertumbuhan otot dan tulang yang kuat, memungkinkan anak mampu melakukan hal-hal, seperti meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki selama lebih dari sepuluh detik. Secara umum, perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut: 67

Tabel 2.1. Perkembangan Motorik Kasar dalam Kemampuan Melompat Anak Usia 4-5 Tahun Kegiatan Usia 4 Tahun Usia 5 Tahun Melompat a. Kemampuan melompat meningkat dalam jarak; anak dapat melompat lebih jauh dan lebih tinggi. b. Anak dapat melompat dengan ketinggian kurang lebih 60-70 cm dengan kedua kaki mendarat bersamaan. c. Anak dapat melompat sejauh kurang lebih 25 cm. d. Anak dapat melompat 4-6 kalidengan satu kaki. Gerakan melompat yang dilakukan dapat digabungkan dengan gerakan lain, misalnya berlari lalu melompat sejauh kurang lebih 60-75 cm. Menurut Izzaty dalam Nugraheni (2015: 32), tahap perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun, sebagai berikut: Tabel 2.2.Tahap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun Perkembangan Motorik Kasar a. Berjalan b. Berlari c. Memanjat d. Melompat dari ketinggian kurang lebih 60-70 cm dengan kedua kaki mendarat bersamaan e. Mampu melompat sejauh kurang lebih 25 cm ke depan, kesamping, maupun kebelakang. 68

Menurut Beaty, Janice J (2013: 218), karakteristik motorik kasar usia 4 tahun antara lain: Mampu berjalan naik turun tangga dengan kaki bergantian 1) Berjalan mengikuti garis melingkar 2) Melompat dengan satu kaki 3) Berlari kuat dan kencang 4) Melompat ke atas, ke bawah dan ke depan 5) Memanjat naik, dan turun tangga. Beberapa uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tahap perkembangan motorik kasar dalam kemampuan melompat anak usia 4-5 tahun adalah kemampuan melompat anak meningkat lebih jauh, anak dapat melompat sejauh 25 cm, anak dapat melompat 4-6 kali dengan satu kaki dan anak mampu melompat ke berbagai arah (ke depan dan ke samping). c. Pengertian Permainan Engklek. Menurut Wardani (2010: 15), engklek merupakan permainan rakyat yang cukup menggunakan media gambar persegi empat berjumlah tujuh kotak yang di gambar di lantai ataupun di tanah menyerupai tanda tambah (+). Sedangkan alat bantu yang di gunakan adalah potongan genting untuk memainkannya. Pendapat lain, diungkapkan oleh Dharmamulya (2005: 145), engklek yaitu berjalan melompat dengan satu kaki. Engklek dapat dimainkan pada pagi, siang, maupun sore hari. Permainan ini dapat dilakukan dimana saja, di halaman rumah, emper rumah, lapangan, halaman sekolah, dan lain sebagainya. Sejalan dengan dua pendapat diatas, Mulyani (2013: 46) mengemukakan, dinamakan engklek karena cara bermainnya menggunakan satu kaki yang dalam bahasa Jawa artinya engklek. Jumlah pemain engklek bebas, biasanya dua sampai lima anak. Tempat bermain tidak memerlukan pekarangan luas tetapi datar sehingga bisa dilakukan di halaman rumah. Beberapa uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa engklek merupakan permainan yang menggunakan media gambar persegi empat yang menyerupai gambar tambah (+), berjumlah tujuh kotak. Alat bantu yang digunakan adalah gacuk yaitu dari pecahan genting yang bentuknya pipih. 69

engklek: d. Cara Memainkan Permainan Engklek Menurut Askalin (2013: 18-19), berikut merupakan cara memainkan 1) Pertama kali bermain dilakukan dengan hompimpa atau suten. 2) Semua genting diletakkan di kotak nomor 1 (kotak paling bawah) 3) Pemain pertama dapat memulai engklek,melewati kotak 1 (kotak yang terdapat genting). 4) Kemudian pemain meloncat ke kotak 2, 3, 4, 5 dan 6. 5) Pada kotak 7 pemain di perbolehkan menginjak dengan dua kaki. 6) Kemudian pemain melanjutkan permainannya dan berhenti di kotak 2 untuk mengambil gacuk yang terdapat di kotak 1 dan melangkah keluar kotak. 7) Jika tidak membuat kesalahan, pemain pertama dapat melanjutkan permainannya dengan melempar gacuk ke kotak dua. 8) Jika lemparan mengenai garis atau keluar dari kotak, pemain pertama tidak dapat melanjutkan permainan, permainan dilanjutkan oleh pemain kedua dan seterusnya. 9) Pemain kedua tidak boleh melewati kotak 1 dan 2 karena masih terdapat gacuk pemain lain, maka harus melompat ke kotak 3. Pendapat diatas sejalan dengan pendapat (Kristiani, 2014: 62-63), berikut ini cara memainkan permainan engklek: 1) Gambarlah petak-petak di atas tanah dengan menggunakan kapur. 2) Masing-masing pemain harus mempunyai gacuk yang terbuat dari pecahan genting. 3) Lemparkan gacuk pada salah satu petak yang telah digambar, tetapi jangan sampai terlempar melebihi petak. Jika melebihi, pemain akan dinyatakan batal bermain dan diganti oleh pemain berikutnya. 4) Mulailah melompat. Satu pemain harus menyelesaikan satu putaran, dimulai dan diakhiri di petak pertama. Petak yang sudah ada gacuk di atasnya tidak boleh diinjak oleh pemain, jadi pemain harus melompat ke petak berikutnya. 70

Pendapat lain diungkapkan oleh Mulyani, (2013: 47-49) cara memainkan engklek sebagai berikut: 1) Semua pemain berkumpul dan melakukan hompipah dan sut. 2) Anak yang pertama kali menang mulai bermain, dengan melempar gacuk di dalam kotak 1. 3) Kemudian melompat menggunakan satu kaki dari kotak 1 hingga kotak 6 dan berhenti di kotak 7. 4) Kemudian kembali lagi dan berhenti di kotak 2 dengan mengambil gacuk yang berada di kotak 1. 5) Setelah itu pemain melemparkan gacuk ke dalam kotak 2 begitu seterusnya. 6) Giliran dilakukan jika pemain gacuk melewati sasaran. Beberapa uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa cara memainkan permainan engkek adalah: 1) Gambarlah kotak-kotak di atas tanah menggunakan kapur dengan jumlah tujuh kotak, menyerupai tanda tambah (+). 2) Masing-masing pemain harus memiliki gacuk (potongan genting). 3) Lalukan hompimpa dan suten sebelum memulai permainan. 4) Semua pemain melempar gacuk ke kotak pertama, jangan sampai keluar dari kotak. 5) Pemain pertama di persilahkan melompati kotak pertama yang terdapat gacuk sampai satu putaran dengan satu kaki, kecuali pada kotak 7 pemain diperbolehkan menginjak dengan dua kaki. Apabila pemain pertama saat melompat menginjak garis atau keluar dari garis, maka permainan engklek di ganti oleh pemain kedua dan begitu seterusnya. 6) Pemain kedua tidak boleh melewati kotak 1 dan 2 karena masih terdapat gacuk pemain lain, maka harus melompat ke kotak 3. 3. Metode Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelompok A di TK Kuncup Sari Semarang tahun ajaran 2015/2016, yang menjadi subjek berjumlah 15 anak terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.penelitian tindakan kelas ini 71

dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus.tiap siklus terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. B. PEMBAHASAN 1. Hasil PEMBAHASAN Berdasarkan Siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa kemampuan gerak lokomotor anak melalui permainan engklek pada kelompok A TK Kuncup Sari Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Anak memerlukan waktu untuk membiasakan diri melompat dengan satu kaki dan memahami cara bermain engklek. Terbukti dalam bermain engklek masih ada beberapa anak yang mengalami kesulitan dalam bermain engklek, seperti: anak masih melompat menggunakan kedua kakinya, masih memerlukan bantuan untuk melompat dengan satu kaki, masih bingung arah lompatan dalam bermain engklek dan masih ada anak yang melompat dengan satu kaki secara bergantian. Siklus I pada pertemuan kedua dan ketiga sudah ada anak yang mengalami peningkatan, anak sudah mengetahui cara bermain engklek dan anak mampu melompat dengan satu kaki tanpa menginjak garis. Siklus II sudah mengalami banyak peningkatan, anak sudah mulai terbiasa melompat menggunakan satu kaki dalam bermain engklek. Berikut gambaran peningkatan kemampuan gerak lokomotor anak dari kondisi awal, siklus I dan siklus II: Indikator Melakukan gerakan melompat secara terkoordinasi Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Gerak Lokomotor Anak Persentase (%) Kriteria Kondisi Awal Siklus I Siklus II Baik 0% 33,33% 86,66% Cukup 26,67% 40% 6,67% Kurang 73,33% 26,67% 6,67% Jumlah 100% 100% 100% 72

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 86,66 73,33 40 33,33 26,67 26,67 6,67 6,67 Baik Cukup Kurang Kondisi Awal Siklus I Siklus II Grafik 4.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Gerak Lokomotor Anak Data dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat peningkatan kemampuan gerak lokomotor anak dari mulai kategori baik kondisi awal yaitu 0%, siklus I yaitu 33,33% dan siklus II yaitu 86,66%. Pada kategori cukup kondisi awal 26,67%, siklus I yaitu 40%, dan siklus II yaitu 6,67%. Kategori kurang pada kondisi awal 73,33%, siklus I yaitu 26,67%, dan siklus II yaitu 6,67%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan kelas, melalui permainan engklek dapat meningkatkan gerak lokomotor anak pada kelompok A TK Kuncup Sari Semarang tahun ajaran 2015/2016. C. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa melalui permainan engklek dapat meningkatkan gerak lokomotor anak kelompok A TK Kuncup Sari Semarang tahun ajaran 2015/2016.Hal tersebut ditandai dengan peningkatan rata-rata skor rekapitulasi hasil observasi. Rata-rata peningkatan kemampuan gerak lokomotor anak kelompok A TK Kuncup Sari Semarang pada kriteria baik, kondisi awal sebesar 73

0% mengalami peningkatan menjadi 33,33% pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 86,66% pada siklus II. Hal ini seiring dengan pendapat Rahyubi (2012: 304), gerak lokomotor sebagai gerakan-gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, sehingga dibuktikan dengan adanya perpindahan tubuh dari satu titik ke titik lain, seperti merangkak, berjalan, berlari, dan melompat. DAFTAR PUSTAKA Arnenda, Luli Pitakasari. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lokomotor Lari Melalui Pendekatan Bermain. http://eprints.uns.ac.id/18648/1.pdf. diunduh pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 13.20 Askalin.2013. 100 Permainan dan Perlombaan Rakyat. Yogyakarta: CV Andi Offset. Beaty, Janice J. 2013.Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenadamedia Group Dharmamulya, Sukirman, dkk. 2008. Permainan Tradisional Jawa. Yogyakarta: Kepel Press. Hildayani, Rini, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Kristiani, Dian. 2015. Ensiklopedia Negeriku Permainan Tradisional. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Mulyani, Sri. 2013. 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Langensari Publishing. Nugraheni, Septi. 2015. Peningkatan Keterampilan Motorik Kasar Melalui Permainan Engklek pada Anak KelompokA TK Puspasiwi 2 Sleman. http://eprints.uny.ac.id/23946/1/skripsi.pdf. diunduh pada tanggal 16 Februari 2016 pukul 18.36 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Pratiwi.2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar (Keseimbangan Tubuh) Anak Melalui Permainan Tradisional Engklek Di Kelompok B 74

Tunas Rimba II.file:///C:/Users/Sistem/Downloads/513-755-1- SM%20.pdf. diunduh pada tanggal 15 Februari 2016 Pukul 18.45 Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media. Rasyid, Harun dan Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. CV Wacana Prima. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenadamedia Group. Setyoningrum, Retno Safitri. 2012. Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Lokomotor (Kelincahan dan Kecepatan) Melalui Pendekatan Bermain. http:///c:/users/sistem/downloads/2882-4955-1-pb%20.pdf. Diunduh pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 09.15. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suharjana. 2010. Aktivitas Ritmik dalam Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs.%20F.%20Su harjana,%20m.pd./9.aktivitas%20ritmik%20dalam%20pendi DIKAN%20JASMANI%20DI%20SEKOLAH%20DASAR.pdf. diunduh pada tanggal 12 Februari 2016 pukul 19.45 Sujiono, Bambang, dkk. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wardani, Dani. 2010. 33 Permainan Tradisional yang Mendidik. Yogyakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. 75