CRITICAL THINKING SKILLS ENHANCEMENT PROSPECTIVE STUDENT TEACHERS MODEL WITH IMM-ISSP

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF RELATIVITAS KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MAKALAH

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume III No. 1, Maret 2009, ISSN : , Halaman : 21-30

USING COMPUTER SIMULATION TO IMPROVE CONCEPT COMPREHENSION OF PHYSICS TEACHER CANDIDATES STUDENTS IN SPECIAL RELATIVITY

MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAYA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan fisika zat padat adalah salah satu mata kuliah yang

PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT (MIA-PIZA)

KARAKTERISTIK MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT (MIA-PIZA)

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA

Korelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN KONSEP OPTIK BAGI CALON GURU

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS TINGGI BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU SD

Pengaruh Model Direct Instruction Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

Gunawan Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma penelitian ini dibangun dari empat pilar mendasar yaitu:

PENGARUH LATIHAN INFERENSI LOGIKA SISWA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA TOPIK GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP NEGERI 1 BOJONEGORO

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK

JOURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

EFEKTIVITAS MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK

UJME 6 (1) (2017)

ARTIKEL TUSZIE WIDHIYANTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ICT PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Keywords : Virtual Laboratory, Modern Physics, Generic Science Skills

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

OLEH: MIA BUDI AROFA NIM. E1M

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP

Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI

Journal of Innovative Science Education

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL TUTORIAL MATERI IMPULS DAN MOMENTUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Dwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA TOPIK SUHU DAN KALOR

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN LEVEL OF INQUIRY UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATOIUM VIRTUAL DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP KALOR PESERTA DIDIK

Analisis Didaktis Berdasarkan Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Kalor

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

Automotive Science and Education Journal

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

ANALYSIS OF CRITICAL THINKING SKILLS CLASS X SMK PATRONAGE STATE NORTH SUMATRA PROVINCE ACADEMIC YEAR

PF-25: PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN PHET TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Pengaruh Penerapan Praktikum Virtual Berbasis Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa SMA

Ria Septiana, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar, Noor Fadiawati, Nina Kadaritna Pendidikan Kimia, Universitas Lampung

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PENGUKURAN FISIKA ABSTRAK

Wahyu Isna Desilia*, Asmadi M. Noer**, Erviyenni *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI MAHASISWA TENTANG FLUIDA

Keefektifan Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap Kemampuan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI

Descey Natalia Simbolon* Chemistry Department of FMIPA State University of Medan. * ABSTRACT

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

Muhammad Amil Busthon, Hartatiek, Winarto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Penerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Rini Astuti*, Maria Erna**, Abdullah*** No.

Yosi Nofelia 1, Zulhelmi 2, Azizahwati 3 HP: ,

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Siti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri Haryati *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

Unnes Physics Education Journal

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

: 07/UP/SNK/HKI-Kaltim/2014 Lamp. : - : Undangan sebagai Pemakalah Oral Kepada Yth. Iis Intan Widiyowati di Universitas Mulawarman Samarinda

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

Transkripsi:

CRITICAL THINKING SKILLS ENHANCEMENT PROSPECTIVE STUDENT TEACHERS MODEL WITH IMM-ISSP Ketang Wiyono Physics Education, Sriwijaya University ketangw.fkipunsri@yahoo.com Liliasari Graduate School, Indonesia Education of University ABSTRACT This study aims to develop a model of adaptive interactive multimedia at the lecture introductory solid-state physics to enhance critical thinking skills of prospective student teachers. Research development using a mixed method research design to combine qualitative and quantitative research procedures in a study to solve the problem. The research was carried out with 1) the preliminary study phase, 2) design development phase, 3) the implementation phase of the 37 students LPTK model in South Sumatra as experimental class and 36 students as a control class. Instrument in the form of multiple choice tests to measure critical thinking skills of prospective student teachers. T test used to determine the increase in students critical thinking skills of prospective teachers. The results of experiments N-gain the highest grade in the indicator report based on observations of 0.77 (high category) and the lowest on the indicator to answer questions about the facts 0.55 (medium category), the class of N-gain control of the highest on indicators that can be acceptable to apply the principle of 0, 51 (medium category) and lowest on the indicator to answer questions about the facts 0.27 (low category). Concluded that the adaptive learning model of interactive multimedia introduction to solid-state physics (IMM-ISSP) was significantly more effective in improving critical thinking skills of prospective student teachers compared with conventional learning models. Key words: critical thinking skills, IMM-ISSP, prospective student teacher Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU DENGAN MODEL MIA-PIZA Ketang Wiyono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya ketangw.fkipunsri@yahoo.com Liliasari Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model multimedia interaktif adaptif pada perkuliahan pendahuluan fisika zat padat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru. Metode penelitian pengembangan menggunakan mixed method design untuk menggabungkan prosedur penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam satu studi untuk menyelesaikan masalah. Penelitian ini dilakukan dengan 1) tahap studi pendahuluan; 2) tahap pengembangan desain; 3) tahap implementasi model terhadap 37 mahasiswa LPTK di Sumatera Selatan sebagai kelas eksperimen dan 36 mahasiswa sebagai kelas kontrol. Instrumen berupa tes pilihan ganda untuk mengukur keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru. Uji t digunakan untuk menentukan peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru. Hasil N-gain kelas eksperimen tertinggi pada indikator melaporkan berdasarkan pengamatan 0,77 (kategori tinggi) dan terendah pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta 0,55 (kategori sedang), pada kelas kontrol N- gain tertinggi pada indikator menerapkan prinsip yang dapat diterima 0,51 (kategori sedang) dan terendah pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta 0,27 (kategori rendah). Disimpulkan bahwa model pembelajaran multimedia interaktif adaptif pendahuluan fisika zat padat (MIA-PIZA) secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Kata kunci : keterampilan berpikir kritis, MIA-PIZA, mahasiswa calon guru Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 2

A. Pendahuluan Selama ini sebagian dosen mengajarkan materi pendahuluan fisika zat padat dengan metode ceramah dan jarang sekali melakukan kegiatan praktikum di laboratorium. Hal ini yang menyebabkan kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep-konsep pendahuluan fisika zat padat yang bersifat abstrak dan mikroskopis. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa hasil belajar fisika zat padat pada suatu LPTK dalam lima tahun terakhir masih tergolong rendah yaitu sebesar 58 (2005), 56 (2006), 53 (2007), 56 (2008) 55 (2009) pada skala 1-100. Rendahnya hasil belajar fisika zat padat tersebut salah satunya disebabkan kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep-konsep fisika zat padat yang abstrak dan bersifat mikroskopis. Demikian juga dosen lebih cenderung menggunakan pendekatan matematis dalam mengajarkan konsep-konsep fisika zat padat. Agar konsep-konsep pendahuluan fisika zat padat yang abstrak dan mikroskopis mudah dipahami oleh mahasiswa perlu adanya inovasi dalam perkuliahan fisika lanjut. Salah satu inovasi dalam perkuliahan yaitu dengan pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk multimedia interaktif (Wiyono, 2009). Penggunaan multimedia interaktif adaptif selain dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa, juga diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang merupakan suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Pada materi relativitas khusus yang bersifat abstrak penggunaan multimedia interaktif dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional (Wiyono, 2009). Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 3

Keterampilan berpikir menjadi bekal mahasiswa kelak dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan masa mendatang. Berdasarkan prosesnya berpikir dapat dikelompokkan kedalam berpikir dasar dan berpikir kompleks. Keterampilan berpikir kompleks dibutuhkan untuk dapat menjalani suatu proses berpikir yang berkualitas. Proses berpikir kompleks yang disebut berpikir tingkat tinggi mencakup empat macam, yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif (Costa, 1985). Hasil-hasil penelitian tentang penggunaan TIK dalam pembelajaran fisika antara lain model pembelajaran fisika berbasis teknologi informasi (web) dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru pada materi termodinamika (Darmadi, 2007). Model pembelajaran hipermedia pada materi induksi magnetik dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika dan dapat meningkatkan keterampilan generik sains materi pokok induksi magnetik (Setiawan dkk, 2007). Model pembelajaran berbasis multimedia berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar fisika dengan rata-rata gain kelas eksperimen lebih unggul sebesar 4,73 terhadap rata-rata gain kelas kontrol sebesar 3,19. perbedaan tersebut signifikan pada taraf nyata 0,05 dengan probabilitas 0,00 dengan t hitung sebesar 4,064 yang lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar 2,060 (Wiendartun dkk, 2007). Penggunaan model pembelajaran inkuiri berbasis teknologi informasi dapat meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan keterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran Kimia untuk topik hidrolisis garam (Ikhsanuddin, 2007). Penggunaan Teknologi dalam pembelajaran fisika (Physics Education Technology/PhET) lebih produktif dibandingkan dengan metode tradisional seperti ceramah dan demonstrasi Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 4

(Finkelstein, 2006). Simulasi PhET untuk mekanika kuantum membantu kesulitan mahasiswa memahami mekanika kuantum yang menurut mahasiswa sulit karena bersifat abstrak (McKagan, 2007). Penggunaan program fisika yang berbasis web secara signifikan efektif pada skor-skor perbedaan rata-rata pretest dan posttest FCI siswa sekolah menengah dan meningkatkan prestasi mereka dalam memahami konsep gaya dan gerak (Damirci, 2007). Keterampilan berpikir kritis termasuk salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ennis berpikir kritis adalah kemampuan bernalar dan berpikir reflektif yang diarahkan untuk memutuskan hal-hal yang meyakinkan untuk dilakukan (Costa 1985). Berpikir kritis merupakan berpikir masuk akal dan reflektif yang difokuskan pada pengambilan keputusan tentang apa yang dilakukan atau diyakini. Masuk akal berarti berpikir berdasarkan atas fakta-fakta untuk menghasilkan keputusan yang terbaik. Reflektif artinya mencari dengan sadar dan tegas kemungkinan solusi yang terbaik. Berpikir kritis sebagai salah satu proses berpikir tingkat tinggi dapat digunakan dalam pembentukan sistem konseptual IPA peserta didik sehingga merupakan salah satu proses berpikir konseptual tingkat tinggi (Liliasari, 2002). Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru dengan model multimedia interaktif adaptif pendahuluan fisika zat padat (MIA- PIZA)? B. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan menggunakan mixed method design. Menurut Creswell & Plano Clark (2007) mixed method Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 5

design prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif dan metode dalam satu studi untuk menyelesaikan masalah. Secara umum penelitian dilakukan dalam 3 tahapan seperti pada gambar 1. Gambar 1. Desain Peneleitian Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu LPTK Negeri di Sumatera Selatan yang menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Fisika bagi mahasiswa calon guru fisika. Subyek penelitian adalah mahasiswa calon guru fisika semester V Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 6

program S1 Program Studi Pendidikan Fisika yang mengikuti mata kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat. Sampel untuk ujicoba terbatas berjumlah 7 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes yang digunakan untuk keterampilan berpikir kritis mahasiswa melalui pembelajaran fisika zat padat berbasis mutimedia interaktif adaptif. Tes berpikir kritis berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu diawal (tes awal) dan akhir (tes akhir). D. Hasil dan Pembahasan Peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa dinilai dari jawaban tes awal dan tes akhir setelah mengikuti perkuliahan. Indikator keterampilan berpikir kritis yang diteliti meliputi: (1) melaporkan berdasarkan pengamatan, (2) menemukan persamaan dan perbedaan, (3) menentukan definisi materi subyek, (4) menerapkan prinsip yang dapat diterima, (5) menggeneralisasi, (6) mengidentifikasi alasan yang dikemukakan, (7) menjawab pertanyaan tentang fakta. Perolehan skor tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perolehan skor tes awal, tes akhir dan N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol tiap indikator KBK Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pokok Bahasan %Tes %Tes %Ngain awal Akhir gain %Tes %Tes %N- N N awal Akhir Melaporkan berdasarkan 37.3 84.5 77 34.4 59.4 30 pengamatan Menemukan persamaan 29.7 80.6 71 19.4 43.5 41 dan perbedaan Menentukan definisi 24.3 83.8 76 27.2 61.7 41 materi subyek 37 36 Menerapkan prinsip yang 33.3 86.9 76 33.8 69.9 51 dapat diterima Menggeneralisasi 22.7 75.1 69 28.3 53.3 28 Mengidentifikasi alasan 21.2 77.5 71 20.4 48.6 33 yang dikemukakan Menjawab pertanyaan 34.1 75.1 55 27.8 50.6 27 Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 7

tentang fakta Berdasarkan persentase perolehan skor keterampilan berpikir kritis tes awal pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator melaporkan berdasarkan pengamatan sebesar 37,3% dan terendah terjadi pada indikator mengidentifikasi alasan yang dikemukakan sebesar 21,2% sedangkan pada kelas kontrol persentase perolehan skor tes awal tertinggi terjadi pada indikator melaporkan berdasarkan pengamatan sebesar 34,4% dan terendah terjadi pada indikator menemukan persamaan dan perbedaan sebesar 19,4%. Persentase perolehan skor indikator keterampilan berpikir kritis tes akhir pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator menerapkan prinsip yang dapat diterima sebesar 86,9% dan terendah terjadi pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta sebesar 75,1% sedangkan pada kelas kontrol persentase perolehan skor tes akhir tertinggi terjadi pada indikator menerapka prinsip yang dapat diterima sebesar 69,9% dan terendah terjadi pada indikator menemukan persamaan dan perbedaan sebesar 43,5%. Dengan demikian persentase pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap indikator setelah dilakukan tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan N-gain pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator melaporkan berdasarkan pengamatan yaitu sebesar 0,77 dengan kategori tinggi dan terendah terjadi pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta sebesar 0,55 dengan kategori sedang, sementara pada kelas kontrol N-gain tertinggi terjadi pada indikator menerapkan prinsip yang dapat diterima yaitu sebesar 0,51 dengan kategori sedang dan terendah terjadi pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta sebesar 0,27 Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 8

dengan kategori rendah. Dari analisis dapat diketahui peningkatan N-gain berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk mengetahui perbedaan antara penguasaan konsep tiap pokok bahasan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rekapitulasi hasil uji statisik keterampilan berpikir kritis untuk tiap indikator dapat dilhat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Perhitungan Statistik Keterampilan Berpikir Kristis pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen N o Indikator KBK Uji Normalitas (α= 0,05) Taraf Keterangan Signifikansi Eks Kon Eks Kon 1. KBK1 0.224 0.089 Normal Normal 2. KBK2 0.137 0.224 Normal Normal 3. KBK3 0.169 0.137 Normal Normal 4. KBK4 0.525 0.353 Normal Normal 5. KBK5 0.024 0.169 Tidak Normal Normal 6. KBK6 0.077 0.296 Normal Normal 7. KBK7 0.068 0.396 Normal Normal Uji Homogenitas 0.590 (Homogen) 0.369 (Homogen) 0.608 (Homogen) 0.626 (Homogen) 0.097 (Homogen) 0.041 (Tidak Homogen) 0.028 (Tidak Homogen) Uji-t atau uji Mann-Whitney (α= 0,05) Nilai U Taraf atau Signifikansi Ket t- hitung t=3.497 0.001 Signifikan t=3.800 0.000 Signifikan t=3.673 0.000 Signifikan t=2.624 0.011 Signifikan u=290.0 0.000 Signifikan u=269.5 0.000 Signifikan u=402.0 0.003 Signifikan Berdasarkan analisis statistik dapat terlihat bahwa semua data terdistribusi normal, dan homogen baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kecuali pada indikator KBK5 data kelas eksperimen tidak terdistribusi normal dan data pada KBK6 data tidak homogen. Selanjutnya dilakukan uji-t pada taraf signifikasi (α= 0,05) untuk indikator KBK1, KBK2,KBK3,KBK4,KBK7 dan uji Mann-Whitney untuk KBK5 dan KBK6. Hasil uji-t dan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa semua indikator keterampilan berpikir kritis berbeda secara signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan peningkatan keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 9

kelas kontrol. Disimpulkan bahwa penggunaan MIA-PIZA lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan model perkuliahan konvensional. Pembahasan Hasil analisis baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif menunjukkan bahwa model multimedia interaktif adaptif pendahuluan fisika zat padat (MIA-PIZA) efektif dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Efektivitas implementasi MIA-PIZA karena model ini dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep fisika yang bersifat absrak yang sulit untuk dipahami tanpa bantuan media seperti komputer. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil-hasil penelitian sebelumnya seperti model multimedia interaktif dapat meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan keterampilan berpikir kritis pada pokok bahasan relativitas khusus (Wiyono, 2009). Model multimedia interaktif yang digabung dengan model kolaboratif dan refelktif dapat meningkatkan keterampilan generik sains dan pemecahan masalah pada perkuliahan fisika dasar calon guru SMK (Widodo, 2010). Penggunaan komputer sebagai media dalam bentuk virtual laboratory fisika modern yang juga bersifat abstrak dapat meningkatkan keterampilan generik sains dan disposisi berpikir kritis mahasiswa calon guru (Gunawan, 2011). Hasil analisis bahwa rata-rata peningkatan keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol untuk semua indikator. Peningkatan ini sebagai implikasi dari model MIA-PIZA yang diterapkan pada perkuliahan. Dalam penelitian ini dapat mengembangkan 7 indikator dari 12 Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 10

indikator yang ada dalam bentuk soal pilihan ganda yaitu indikator : (1) melaporkan berdasarkan pengamatan, (2) menemukan persamaan dan perbedaan, (3) menentukan definisi materi subyek, (4) menerapkan prinsip yang dapat diterima, (5) menggeneralisasi, (6) mengidentifikasi alasan yang dikemukakan, (7) menjawab pertanyaan tentang fakta. Pengembangan indikator keterampilan berpikir kritis memperimbangkan karakteristik materi subyek pendahuluan fisika zat padat yang didapat dari hasil analisis konsep. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis tiap indikator kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Peningkatan tertinggi terjadi pada indikator melaporkan berdasarkan pengamatan yaitu sebesar 0.77 yang termasuk kategori tinggi dan terendah pada indikator menggeneralisasi yaitu sebesar 0.55 yang termasuk kategori sedang. Peningkatan keterampilan berpikir kritis sesuai dengan hasil hasil penelitian sebelumnya bahwa model multimedia interaktif dualism gelombang partikel dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (Budiman, 2008). Model multimedia interaktif optik fisis dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis guru-guru fisika peserta diklat dengan N-gain sebesar 0.40 (Yahya, 2008). Model multimedia interaktif elastisitas juga dapat meningkatkan penguasaan konsep bagi mahasiswa calon guru dibandingkan dengan calon guru yang memperoleh pembelajaran konvensional (Gunawan, 2008). Peningkatan tersebut akibat pengaruh model MIA-PIZA yang dapat memberikan ruang kepada mahasiswa dalam mengembangkan kreativitasnya, karena tampilan model yang dikembangkan dapat mengadaptasi berbagai gaya belajar mahasiswa yang berbeda-beda. Simulasi dan animasi yang diberikan serta Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 11

virtual-lab yang ada dapat memeberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih dapat berkreasi serta dapat lebih memahami materi pendahuluan fisika zat padat yang abstrak dan mikroskopis. Pada kelas kontrol peningkatan tertinggi terjadi pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta yaitu sebesar 0.51 yang termasuk kategori sedang dan terendah terjadi pada indikator menggeneralisasi yaitu sebesar 0.27 yang termasuk kategori rendah. Untuk semua indikator keterampilan berpikir kritis, kelas eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Efektivitas tersebut juga didukung oleh hasil observasi dan angket tanggapan mahasiswa dan dosen. Penggunaan multimedia interaktif adaptif selain dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa, juga diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang merupakan suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Pada materi relativitas khusus yang bersifat abstrak penggunaan multimedia interaktif dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional (Wiyono, 2009). Keterampilan berpikir menjadi bekal mahasiswa kelak dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan masa mendatang. Keterampilan berpikir kritis perlu dikembangkan dalam diri mahasiswa karena melalui keterampilan berpikir kritis mahasiswa dapat lebih mudah memahami konsep, peka akan masalah yang terjadi sehingga dapat memahami dan menyelesaikan masalah dan mampu mengaplikasikan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda. Pada materi fisika zat padat yang bersifat abstrak dan mikroskopis namun sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan keterampilan berpikir kritis agar mahasiswa mampu menyelesaikan Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 12

masalah-masalah yang berkaitan dengan aplikasi fisika zat padat dalam kehidupannya. D. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) karakteristik multimedia interaktif adaptif yang terdiri dari presentasi, teks, audio, simulasi, animasi dengan mengadaptasi gaya belajar mahasiswa dapat mempermudah mahasiswa dan dosen dalam mempelajari konsep-konsep pendahuluan fisika zat padat yang bersifat abstrak dan mikroskopis, (2) peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif adaptif secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. N-gain pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator melaporkan berdasarkan pengamatan yaitu sebesar 0,77 dengan kategori tinggi dan terendah terjadi pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta sebesar 0,55 dengan kategori sedang, sementara pada kelas kontrol N-gain tertinggi terjadi pada indikator menerapkan prinsip yang dapat diterima yaitu sebesar 0,51 dengan kategori sedang dan terendah terjadi pada indikator menjawab pertanyaan tentang fakta sebesar 0,27 dengan kategori rendah. E. Daftar Pustaka Budiman, Isep. dkk. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Dualisme Gelombang Partikel untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 48-55. Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 13

Costa, A.L. (1985). Goal for Critical Thingking Curriculum. In Costa A.L. (ed). Developing Minds : A. Resource Book for Teaching Thingking. Alexandria : ASCD. 54-57. Creswell, John W and Vicki L. Plano Clark. (2007). Designing and Conducting Mixed Methods Research. Thousand Oaks, CA : Sage. Damirci, Neset. (2007). A Study About Student Misconceptions In Force And Motion Concept By Incorporating A Web-Assisted Physics Program. The Turkish Online Journal of Educational Technology-TOJET Vol. 4 Darmadi, I Wayan. (2007). Model Pembelajaran Berbasis Web untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan GEnerik Sains Mahasiswa Calon Guru Pada Materi Termodinamika.Tesis SPs UPI Bandung : Tidak diterbitkan. Finkelstein, Noah et al. (2006). HighTech Tools for Teaching Physics: The Physics Education Technology Project. MERLOT Journal of Online Learning and Teaching Vol. 2, No. 3, September 2006 Department of Physics University of Colorado at Boulder Boulder, Colorado, USA. Tersedia di http://www.google.co.id/search?hl=id&q=journal%2bphet% 2BPdf&start=20&sa=N.(20 April 2008). Gunawan, dkk. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Calon Guru pada Materi Elastisitas. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 11-22. Gunawan. (2011). Pengembangan Model Virtual Laboratory Fisika Modern untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Disposisi Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak diterbitkan. Ikhsanuddin. (2007). Pembelajaran Inkuiri Berbasis Teknologi Informasi Untuk Mengembangkan Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Topik Hidrolisis Garam. Tesis SPs UPI Bandung : Tidak diterbitkan. Liliasari. (2002). Pengembangan Model Pembelajaran Kimia untuk Meningkatkan Strategi Kognitif Mahasiswa Calon Guru dalam Menerapkan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi. Laporan Penelitian Hibah Bersaing IX Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2001-2002. Bandung : FMIPA UPI. McKagan, S. B., et. al. (2007). Developing and Researching PhET simulations for Teaching Quantum Mechanics. Physics Education Research 1, 0709 : 4503. Setiawan, A dkk. (2007). Influence of Hypermedia Instruction Model on Magnetic Induction Topic to Comprehension of Physics Concept and Science Generic Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 14

Skill of Physics Teachers. Prossiding Seminar Internasional Pendidikan IPA. SPS UPI Bandung. Widodo, Wahono. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran MiKiR Pada Perkuliahan Fisika Dasar Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Pemecahan Masalah Calon Guru SMK Program Keahlian Tata Boga. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak diterbitkan. Wiendartun, dkk. (2007). The Effect of Multimedia Teaching and Learning on The Achievement of Physics Learning. Prossiding Seminar Internasional Pendidikan IPA. SPS UPI Bandung. Wiyono, Ketang. (2009). Penerapan model pembelajaran multimedia interaktif untuk meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis siswa SMA pada topik relativitas khusus. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak diterbitkan. Yahya, Shafwan; Agus Setiawan; Andi Suhandi. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Optika Fisis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Guru Fisika. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 56-63. Volume 14 No.1 Januari 2012, ISSN: 1410-1262 (Hal 10-16) Page 15