UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN PUZZLE KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK GEBANG 2 MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar. ragam. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MEDIA CELEMEK CERITA PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK - KANAK ABA TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

SRI SUGIYANTI NIM. A

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA ANAK TK PIVERI MASARAN SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA ANAK TK 03 KALIWULUH KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

JOURNAL PUBLIKASI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

JOURNAL PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagaian Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA ANAK KELMPOK B TK KEMALA BAYANGKARI 70 MASARAN SRAGEN TAHUN

JURNAL PUBLIKASI. Disusun Oleh SRI NURNGATINI NIM:A53HIII076

BAB I PENDAHULUAN. kelak di kehidupan yang akan datang. Harapan dan cita-cita para orang

S U Y A M T I NIM. A. 53A100055

JURNAL PUBLIKASI MENGEMBANGKAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA TAWANGMANGU, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Sri Wahyuni NIM X BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI METODE CANTOL RAUDHOH DI TK DHARMAWANITA SINGOPADU 2 KECAMATAN SIDOHARJO

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENGEMBANG KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BALOK BERGAMBAR DI KELOMPOK A DI TK PGRI II CELEP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MENGANYAM PADA KELOMPOK B TK 03 SURUH TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN BENTUK-BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK A TK MELATI BAWANG, BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Retno Sofyana Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI ARUM DEWI MARTHANTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGEMBANGANKEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BOWLING TAHUN. Guna Sarjana S-1

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK KANAK ANGGREK LANJARAN MUSUK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: NOFIKA ALFIANI A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KRISTEN KRIDAWITA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TUNGGULSARI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini SUNARSI NIM : A53H111029

PENERAPAN AKTIVITAS RITMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK ANAK KELOMPOK A TK IT AISYIYAH LABAN KEC. MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI MEDIA CELEMEK CERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II DAWUNG KECAMATAN SAMBIREJO TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: AGUSTIN DIAN HASTARIA NIM: A54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI MACANAN KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

Wahyu Budi Setyorini A54E13043

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, DI KELOMPOK B TK PGRI DUREN 01, TENGARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA GAMBAR SERI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guru mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI II SINE SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK TK PERTIWI PABLENGAN MATESIH KARANGANYAR TAHUN 2012

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Oleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IV SDN MOJOLUHUR

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap pertemuan mengalami peningkatan, yaitu keberanian berbicara anak sesuai

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

K A R M I NIM. A53B111043

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RETNO TRI WIDAYATI NIM : A53A100001

Transkripsi:

JURNAL PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN PUZZLE KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK GEBANG 2 MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Disusun Oleh TITIK PARYATI NIM. A. 53H111065 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014

ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN PUZZLE KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK GEBANG 2 MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Titik Pariyati A. 53H111065 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 128 halaman Tujuan penelitian ini adalah tujuan umum adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca melalui permainan puzzle kata pada anak kelompok B di Taman Kanakkanak Gebang 2 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action ressearch) dengan bentuk penelitian PTK. Subjek penelitian adalah seluruh anak yang berada di Taman Kanak-Kanak Gebang 2 Kecamatan Masaran Sragen tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 siswa. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi partisipan, dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model induktif interaktif, komponen pokok analisis induksi interaktif yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu siklus. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa Penggunaan permainan puzzlle kata dapat meningkatkan kemampuan membaca anak, hal tersebut dioperoleh dari data adanya peningkatan ketuntasan kemampuan membaca anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus III yakni sebelum tindakan ketuntasan anak hanya 9,1 %, pada siklus I sebesar 40,9 %, pada siklus II sebesar 72,7% dan pada siklus III sebesar 100 %. Penggunaan permainan puzzlle kata dapat meningkatkan kemampuan membaca anak karena dalam permainan puzzlle kata memuat peraturan-peraturan yang harus diikuti olah anak/pemain, dimana aturan ini dapat melatih anak untuk menggunakan penalarannya. Penalaran ini merupakan suatu alur pemikiran yang dilandasi oleh pemikiran secara matematis, sebab permainan puzzlle kata ini banyak dijumpai penamaan konsep membaca secara tidak disadari oleh anak Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui permainan puzzlle kata dapat mengembangkan kemampuan membaca pada anak TK Gebang 2 Masaran tahun pelajaran 2013/2014.. Kata Kunci : Meningkatkan Kemampuan Membaca Permainan Puzzle Kata 1

2 PENDAHULUAN Pada saat memasuki masa Taman Kanak-kanak, anak anak sudah memiliki sejumlah pengetahuan dasar dalam berbahasa yang didapat dari hasil belajar di rumah maupun berasal dari bahasa ibunya, dan hampir seluruh kaidah dasar tatabahasa dikuasainya. Pada kesempatan ini anak telah dapat membuat kalimat tanya, berita, negatif, majemuk dan sejumlah konstruksi yang lain. Mereka telah dapat menggunakan bahasa dalam konteks sosial yang beraneka ragam. Seberapa banyak penguasaan bahasa bagi anak yang baru masuk sekolah dasar, tentulah bermacam ragam sejalan dengan kemampuan yang dimiliki anak. Dengan bekal kemampuan bahas yang dimiliki anak, maka guru bertugas untuk mengembangkan penguasaan dan ketrampilan berbahasa si anak, agar anak terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Ketrampilan berbahasa seseorang meliputi ketrampilan berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Setiap ketrampilan tersebut erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan berbahasa yang lain dengan cara beraneka ragam. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada masa kecil belajar menyimak, kemudian baru belajar berbicara. Selanjutnya baru belajar keterampilan membaca dan menulis setelah mereka masuk sekolah. Keempat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) tersebut sangat erat kaitannya dengan proses berpikir seseorang dalam mendasari suatu bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pemikirannya, semakin terampil seseorang dalam berbahasa, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Keterampilan berbahasa tersebut dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara praktek dan banyak latihan. Dalam praktek pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Tatabahasa, kosakata, dan sastra disajikan dalam konteks, yaitu dalam kaitannya dengan keterampilan tertentu yang tengah diajarkan, bukan sebagai pengetahuan tatabahasa, teori pengembangan kosakata, teori sastra sebagai pendukung atau alat penjelas. Keterampilan-keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan pengajaran berbahasa Indonesia adalah keterampilan reseptif (keterampilan mendengarkan dan membaca) dan keterampilan produktif (keterampilan menulis dan berbicara). Pengajaran

3 berbahasa diawali dengan pengajaran keterampilan reseptif, sedangkan keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada tahap-tahap selanjutnya. Seterusnya, peningkatan keduanya itu menyatu sebagai kegiatan berbahasa yang terpadu. Penyampaian bahan dengan menggunakan prinsip keterpaduan dengan maksud agar bahan pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikaitkan antara satu aspek dengan aspek yang lain. Demikian pula dalam keterpaduan pembelajaran tersebut juga mengaitkan bidang studi bahasa Indonesia dengan bidang studi lainnya, yang memiliki sangkut paut dengan materi yang diajarkan. Membaca sebagai bahan pembelajaran berbicara, dapat dilaksanakan dengan cara bertumpu pada bahan bacaan sederhana, kemudian siswa diminta untuk menceritakan kembali isi bacaan tersebut. Pada tahap awal, sebelum siswa dapat membaca, hal itu dapat dilakukan oleh guru dan siswa menyimak, kemudian siswa disuruh untuk menyatakan kembali isi bacaan tersebut sesuai dengan hasil penyimakan mereka. Agar dapat menumbuhkan ketrampilan berbahasa anak khusus ketrampilan membaca di usia dini diperlukan metode pembelajaran bahasa secara khusus dan media khusus yang dapat membantu tercapai tujuan pengajaran bahasa. Penggunaan media sangat penting kehadirannya dalam pelajaran. Minimnya penggunaan media oleh guru selama ini perlu diatasi sedikit demi sedikit. Hal itu dimaksudkan agar siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya tetapi juga tinggi kualitas praktisnya. Siswa hanya dijejali teori teori tentang menulis, cara menulis, ketentuan ketentuan menulis sementara teori teori tersebut jarang dipraktikkan. Pembelajaran yang konvensional ini tentu saja jarang atau bahan tidak menggunakan media, padahal pemanfaatan media memiliki peran yang penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran, apalagi pemanfaatan media menggunakan suatu model permainan. Dunia anak adalah bermain. Proses belajar pada anak dilakukan melalui kegiatan bermain yang menyenangkan. Dalam dunia anak-anak terdapat berbagai jenis alat permainan. Untuk merangsang kecerdasan anak, sebaiknya anak bermain dengan alat permainan yang mengandung nilai-nilai edukatif (pendidikan), dan aman jika digunakan untuk bermain. Salah satu alat permainan yang bernilai edukatif adalah PUZZLE. Bermain puzzle selain menyenangkan juga meningkatkan keterampilan anak. Puzzle

4 merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya. Dengan terbiasa bermain puzzle, lambat laun mental anak juga akan terbiasa untuk bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang didapat saat ia menyelesaikan puzzle pun merupakan salah satu pembangkit motifasi untuk mencoba hal-hal yang baru baginya. Puzzle sudah bisa dimainkan oleh anak berusia 10 bulan, tentunya dengan kepingan gambar (puzzle) yang sedikit dan tingkat kesulitannya lebih mudah. Untuk awal, kenalkan anak anda dengan puzzle sederhana yang terdiri dari sebuah keping saja, misalnya gambar sapi. Jadi si kecil hanya memasukkan satu buah kepingan gambar tersebut kedalam lubangnya. Makin tinggi usia anak, biasanya tingkat kesulitan lebih rumit. Dari yang hanya satu kepingan gambar, kemudian menjadi sebuah gambar yang dipotong menjadi 2, 3, 4 dan seterusnya. Semakin banyak gambar dan kepingan gambarnya, semakin tinggi tingkat kesulitannya. Yang perlu diperhatikan orang tua adalah kemampuan tiap anak berbeda. Biasanya anak yang sejak dini sudah dikenalkan dengan puzzle akan lebih mahir dan terbiasa bermain puzzle. Oleh karena itu, para orang tua yang akan memilih puzzle untuk anaknya, jangan berdasarkan umur, tetapi bergantung kepada kemampuan si buah hati. Umumnya, anak-anak yang kuat kemampuan visualnya, akan lebih mudah dan cepat menyelesaikan permainan ini. Saat anak berain puzzle, berikan penghargaan dan dukungan pada setiap usaha anak. Misal, saat anak selesai menyusun puzzle, berikan penghargaan berupa tepuk tangan atau pujian. Hal ini akan membuat anak merasa percaya diri dan mempunyai keyakinan bahwa dirinya bisa melakukannya lagi. Rasa percaya diri dapat menambah rasa aman pada anak. Ajaklah anak untuk mulai menyusun sendiri atau membantu menyelesaikan apa yang sedang anda kerjakan. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian tindakan kelas ini diberi judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan membaca Melalui permainan puzzle kata Pada Anak Kelompok B TK Gebang 2 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Gebang 2 Masaran Sragen. Penelitian dilaksanakan selama selama 3 bulan mulai bulan Nopember 2013 sampai dengan

5 bulan Januari 2014. Subyek penelitian adalah Guru kelas serta siswa di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Gebang 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Obyek penelitian adalah kemampuan membaca serta pembelajaran dengan menggunakan kegiatan memainkan jari-jari tangan. Jenis penelitian adalah PTK dengan langkah-langkah 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini adalah mendata seberapa banyak anak yang mempunyai kemampuan membaca lemah, serta menyiapkan perangkat pengajaran dengan puzzle kata. 2. Pelaksanaan a. Tahap Perencanaan Tindakan Anak anak yang akan ditingkatkan kemampuan membaca adalah anak anak yang kemampuan membaca belum baik saat di sekolah maupun di rumah. Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain : 1) Pengumpulan data diri anak yang kemampuan kemampuan membaca yang rendah. 2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak dan memecahkannya. 3) Menentukan program pengajaran yang tepat yakni metode Pembelajaran dengan Dengan permainan puzzle kata b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan 1) Guru menerapkan pembelajaran dengan dengan permainan puzzle kata 2) Anak belajar dalam situasi dengan permainan puzzle kata 3) Memantau perkembangan kemampuan membaca yang terjadi pada anak. c. Tahapan Observasi Tindakan guru memonitor dan membantu anak jika menemui kesulitan selama pengajaran dengan dengan permainan puzzle kata d. Tahapan Refleksi Mengadakan refleksi dan eveluasi dari kegiatan a, b, c Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi siklus I dibuat siklus II yang meliputi: a. Tahap Perencanaan Tindakan b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

6 c. Tahap Observasi d. Tahap Refleksi. Demikkian juga untuk siklus dan evaluasi siklus III, selanjutnya anak mampu terlatih kemampuan membaca nya. Sumber data dapat ditemukan melalui pengamatan keseharian yang dilakukan anak, dimana anak sebelumnya masih belum bisa membaca dengan memainkan jarijari tangan, setelah berlatih dengan pembelajaran mampu membaca dengan baik. Dalam pengumpulan data yang dipergunakan peneliti ada 3 teknik. Teknik tersebut adalah Teknik Wawancara; Teknik Observasi; Metode Dokumentasi. Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan tercermin dengan adanya penigkatan yang signifikan terhadap kemampuan membaca. Adapun prosentase keberhasilan penelitian tiap siklus dapat dilihat pada sebuh tabel. Tabel 3.5 Rata rata Prosentase Keberhasilan Tiap Siklus Keberhasilan penelitian Rata rata prosentase kemampuan membaca anak dalam 1 kelas Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III 33 % 45% 67 % 88% HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang untuk meningkatkan kemampuan membaca dengan iringan musik perkusi dilakukan dalam 2 siklus mulai dari siklus I, siklus 2. Pada siklus 2 hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil meningkatkan kemampuan membaca siswa Taman Kanak-Kanak Gebang 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.1 Rangkuman Perbandingan Hasil Kemampuan Membaca Anak Taman Kanak-kanak Gebang 2 Masaran Sragen selama Pembelajaran Peningkatan keberhasilan dari Pra Skl No Uraian Skl 1 Skl 2 Pra Pra ke Pra Skl 3 1 ke 2 1 ke 3 2 ke 3 ke 1 2 ke 3 1 Rata-rata Skor 20 22 24 27 2 4 7 2 5 3 Rata-rata Nilai 62, 2 68,8 75 84,4 6,3 12,5 21,9 6,2 15.6 9,6 dalam skl 100 5

7 3 4 Jumlah anak yang tuntas Ketuntasan dalam % 2 9 16 22 7 14 20 5 11 6 9,1 % 40,9 % 72,7 % 100 % 31.8 63.6 90.9 31,8 59.1 27.3 Berdasarkan tabel 5.1 senamtiasa terlihat adanya peningkatan dari pra siklus ke siklus 1, dari pra siklus ke siklus 2, dari par siklus ke siklus 3, siklus 1 ke siklus 2, dari siklus 1 ke siklus 3 maupun dari siklus 2 ke siklus 3 ditinjau dari rata-rata skor kemampuan membaca, rata nilai dalam skala 100, jumlah anak yang tuntas maupun prosentase ketuntasan anak dalam belajar. Kemampuan membaca anak anak Taman Kanak-kanak Gebang 2 Masaran Sragen pada siklus I menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 24 (75 dalam skala 100), skor terendah 19 (59,4 dalam skala 100) dengan rata-rata 28 (70 dalam skala 100) sehingga siswa yang telah dinyatakan tuntas (memiliki aktifitas menunjukkan kemampuan membaca memadai atau memiliki nilai lebih 70 dalam skala 100) ada 9 anak dari 22 anak (40,9 %), sedangkan yang belum tuntas ada 13 anak dari 22 anak (59,1 %) Kemampuan membaca anak anak Taman Kanak-kanak Gebang 2 Masaran Sragen pada siklus II menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 26 (81,3 dalam skala 100), skor terendah 21 (65,6 dalam skala 100) dengan rata-rata 24 (75 dalam skala 100) sehingga siswa yang telah dinyatakan tuntas (memiliki aktifitas menunjukkan kemampuan membaca memadai atau memiliki nilai lebih 70 dalam skala 100) ada 22 anak dari 22 anak (72,7 %), sedangkan yang belum tuntas ada 6 anak dari 22 anak (27,3 %) Kemampuan membaca anak Taman Kanak-kanak Gebang 2 Masaran Sragen pada siklus III menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 30 (93,8 dalam skala 100), skor terendah 24 (75 dalam skala 100) dengan rata-rata 27 (84,4 dalam skala 100) sehingga siswa yang telah dinyatakan tuntas (memiliki aktifitas menunjukkan kemampuan membaca memadai atau memiliki nilai 70 dalam skala 100) ada 22 anak dari 22 anak (100 %), sedangkan yang belum tuntas ada 0 anak dari 22 anak (0 %) Dari deskripsi data diatas dapat dibuat suatu perbandingan antara sebelum Siklus, Siklus I, Siklus 2 dan siklus 3 pada tabel sebagai:

8 Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan membaca Anak Taman Kanak-kanak Gebang 2 Masaran Sragen Nilai Kemampuan Perkembangan Kemampuan membaca anak No membaca anak Sebelum Siklus Siklus I Siklus II Siklus III 1 17 1 siswa - siswa - Siswa - Siswa 2 18 3 siswa - siswa - siswa - siswa 3 19 4 siswa 1 siswa - siswa - siswa 4 20 6 siswa 3 siswa - siswa - siswa 5 21 4 siswa 3 siswa 1 Siswa - Siswa 6 22 2 siswa 6 siswa 5 siswa - siswa 7 23 2 siswa 4 siswa 5 siswa - siswa 8 24 - siswa 5 siswa 4 siswa 2 siswa 9 25 - siswa - siswa 3 Siswa 2 Siswa 10 26 - siswa - siswa 4 siswa 5 siswa 11 27 - siswa - siswa - siswa 5 siswa 12 28 - siswa - siswa - siswa 4 siswa 13 29 - siswa - siswa - siswa 2 siswa 14 30 - siswa - siswa - Siswa 2 Siswa 15 Siswa yang tuntas 2 siswa 9 siswa 16 siswa 22 siswa 16 Prsn Siswa Tuntas 9,1 % 40,9 % 72,7 % 100 % 17 Siswa Tak Tuntas 20 siswa 13 siswa 6siswa 0 siswa 18 Prsn Siswa Tak Tuntas 90,9 % 59,1 % 27,3 % 0 % Dari tabel di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut : Histogram Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan membaca Anak TK pada Sebelum Siklus, Siklus I; Siklus II,dan Siklus III

9 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa. penggunaan permainan puzzlle kata dapat meningkatkan kemampuan membaca anak, hal tersebut dioperoleh dari data adanya peningkatan ketuntasan kemampuan membaca anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus III yakni sebelum tindakan ketuntasan anak hanya 9,1 %, pada siklus I sebesar 40,9 %, pada siklus II sebesar 72,7% dan pada siklus III sebesar 100 %. Penggunaan permainan puzzlle kata dapat meningkatkan kemampuan membaca anak karena dalam permainan puzzlle kata memuat peraturan-peraturan yang harus diikuti olah anak/pemain, dimana aturan ini dapat melatih anak untuk menggunakan penalarannya. Penalaran ini merupakan suatu alur pemikiran yang dilandasi oleh pemikiran secara matematis, sebab permainan puzzlle kata ini banyak dijumpai penamaan konsep membaca secara tidak disadari oleh anak Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui permainan puzzlle kata dapat mengembangkan kemampuan membaca pada anak TK Gebang 2 Masaran tahun pelajaran 2013/2014. Melalui saran-saran di bawah ini diharapkan dapat membantu semua pihak dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca anak sebagai berikut: 1. Sebelum melakukan pembelajaran membaca harus dilakukan asesmen terlebih dahulu, agar diperoleh informasi yang berkaitan dengan kemampuan awal anak dalam membaca. 2. Sumber material atau alat peraga dapat menggunaka benda-benda yang ada di sekitar kita. Guru dapat membuat alat peraga dari kaleng bekas atau kardus bekas sepat untuk dibuat bentuk-bentuk geometri (kotak/kubus, silinder, kerucut). Guru juga dapat memanfaatkan biji-bijian yang beri warna sebagai alat untuk materi mengelompokkan warna atau membilang. 3. Peran orangtua di rumah diharapkan dapat turut terlibat dalam pembelajaran pra membaca ini. Orang tua di rumah dapat membimbing anaknya dengan cara mengulang materi membaca yang diberikan di sekolah. Orang tua menjalin komunikasi dengan guru kelas mengenai perkembangan kemampuan pra

10 membaca anaknya dan sekaligus menanyakan cara-cara mengajarkan pra membaca di sekolah supaya sejalan dengan cara belajar yag dilakukan di rumah. 4.Semua pihak (guru, orangtua, sekolah) harus aktif dan kreatif dalam mencari jalan keluar tentang permasalahan membaca bagi anak tunagrahita sedang ini. Peran aktif guru dan sekolah dapat berupa kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) antar sekolah, khususnya Taman Kanak-kanak (TK). Dalam kegiatan itu guru dapat membahas permasalahan belajar yang dialami oleh anak tunagrahita sedang. Peran aktif orangtua, diantaranya menjalin komunikasi dengan guru dan sekolah untuk membicarakan perkembangan anaknya serta membangun kerjasama melalui organisasi Persatuan Orang tua Murid dan sekolah

11 DAFTAR PUSTAKA Anggani Sudono, 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta. Grasindo Depdikbud, 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini. 2002. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Depdiknas. Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta., 2008. PTK. Jakarta: Bumi Aksara. Corsini, 2006. Metode Mengajar di Taman Kanak-Kanak, Bagian 2. Jakarta : Rineka Cipta. Desi Ratnasari, 2007. Peningkatan Keterampilan Berbicara Mengggunakan Bahasa Jawa Krama dengan Metode Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Kelas I Program Keahlian Teknik Mesin Otomotif 3 SMK Negeri 7 Semarang, Semarang: FBS UNNES Djamarah. S.B. & Zain A. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. HB Sutopo, 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta. UNS Press. Henry Guntur Tarigan, 2005. Membaca Sebagai suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa., 2005. Bandung: Angkasa Berbicara: Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. 2000. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung. Angkasa. 2004. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung. Angkasa. http://www.ayahbunda.co.id/artikel/balita/bermain.permainan/utakatik.asyik.dengan. puzzle/001/003/17/1/1 https://www.facebook.com/puzlleperagapaud/posts/312321352214552 Iskandarwassid, 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya. Kunto Puboyo. 2004. Bermain & Kreativitas Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

12 Lexy J. Moloeng, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Karya. Marmunah Hasan, 2010. PAUD. Jogyakarta: Diva Press. Moeslichatoen, R. 2007. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kank. Jakarta: Rineka Cipta. Reni Akbar Hawdi, 2002. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta. Grasindo Rima Nurul Azmi, 2013. Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Peraga Edukatif Puzzle https://atcontent.com/publication/869771879744999i3.text/- /Meningkatkan-Kreativitas-anak-melalui-Alat-permainan-Edukatif-Puzzle Soemiarti Patmonodewo, 2005. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta Subana, 2008. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta. Grasindo Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfa Beta. Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan & Konseling di Skolah. Yogyakarta : Andi Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung. Remaja Rosdakarya. Theo Riyanto, 2011. Pendidikan dan Pembelajaran Abstraktif. http://bruderfic.or.id/h-57/pendidikan-dan-pembelajaran-atraktif.html Tim Kamus, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. www.mediapendidikan.co.nr Manfaat Puzzle Bagi Anak