MEDIA MEDIKA MUDA. Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang -Semarang 50275, Telp MMM, Vol. 4 No. 2 April 2015 :

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR PSILOCYBE CUBENSIS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP RASA INGIN TAHU MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIUKUR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang merambah di Indonesia sejak tahun 1960 adalah

DETEKSI PSILOCIN URIN PADA MENCIT SWISS WEBSTER TERHADAP PEMBERIAN JAMUR PSILOCYBE CUBENSIS DOSIS BERTINGKAT.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan efek halusinasi yang terkenal di kalangan muda-mudi. Jamur

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal, Ilmu Kejiwaan, dan Ilmu Farmakologi. Semarang (UNNES) untuk pengandangan hewan coba, ekstraksi bahan, dan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR PSILOCYBE CUBENSIS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT SWISS WEBSTER DENGAN METODE ROTAROD MANUAL

BAB I PENDAHULUAN. narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya 1. Narkotika adalah zat atau obat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan

Pengaruh pemberian oral infusa suatu jamur Panaeolus terhadap aktivitas motorik dan rasa ingin tahu mencit jantan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR PSILOCYBE CUBENSIS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT SWISS WEBSTER DENGAN METODE ROTAROD MANUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Jamur ajaib atau magic mushroom yang berasal dari jamur tahi sapi

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK EFEK ANTIDEPRESI COKLAT HITAM (Theobroma cacao) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT Swiss Webster JANTAN

ABSTRAK. EFEK HIPNOTIK EKSTRAK ETANOL KANGKUNG (Ipomoea aquatica FORSK.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI FENOBARBITAL

PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA PURWOCENG

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum Vahl.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

PENGARUH PEMBERIAN METHANIL YELLOW PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 30 HARI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT BALB/C

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ALPUKAT (Persea

ABSTRAK. Dion A. P., 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr,. M.Kes

ABSTRAK. PENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN MEMORI MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster DENGAN MAZE LEARNING TEST

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes

ABSTRAK. Pembimbing II: Lusiana Darsono, dr., M.Kes

PENGARUH PEMBERIAN KLOROFIL TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS MODEL ANEMIA

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

Pembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes

EFEK DAGING BUAH NAGA

KARYA TULIS ILMIAH POTENSI EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

ABSTRAK PENGARUH KOPI ROBUSTA DAN KOPI ARABICA TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI PURIN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP MUKOSA GASTER PADA MODEL MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ASETOSAL

ABSTRAK. Kata kunci: HDL, ekstrak etanol, ekstrak protein, fraksi etil asetat, kedelai.

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

ABSTRAK. I Putu Gede Darma Eka Putra, 2014, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt., Pembimbing II : Pinandojo D.S., dr, Drs., AIF.

ABSTRAK. Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr.,m.kes Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes

: Minyak Buah Merah, Panjang Badan Janin, Mencit

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) TERHADAP MOTILITAS USUS SEBAGAI ANTIDIARE

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI

ABSTRAK. PENGARUH DEKOK BIJI DAUN SENDOK (Plantaginis semen) TERHADAP AKTIVITAS SEKSUAL MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN

ABSTRAK. Pengaruh Pemberian Vitamin B1, B6, dan B12 Terhadap Onset Terjadinya Kelelahan Otot Pada Mencit Swiss Webster Jantan

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.

ABSTRAK. Rhenata Dylan, Pembimbing I : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes Pembimbing II: Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK RIMPANG JAHE (Zingiberis rhizoma) SEBAGAI ANALGETIK PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS-WEBSTER

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA

ABSTRAK. Vivi Lingga, 2007 Pembimbing Utama : Sugiarto Puradisastra, dr.m.kes Pembimbing kedua : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

Kata kunci: waktu perdarahan, pencabutan gigi, ekstrak etanol daun teh (Camellia Sinensis L.Kuntze), mencit Swiss Webster.

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TEMPE KEDELAI PADA. MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA

EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

ABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK. Christina Melissa Siswanto, Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK AIR TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster

ABSTRAK. EFEK GASTROPROTEKTIF AIR PERASAN DAUN PISANG (Musa paradisiaca L.) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ASPIRIN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

PENGARUH INDUKSI KETAMIN DOSIS 2 MG/KgBB DAN. DEKSAMETASON DOSIS 0,2 MG/KgBB INTRAVENA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH EDUKASI TENTANG KESADARAN SITUASI TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN SITUASI PERAWAT BANGSAL DI RSUD dr.

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE PADA JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

UJI TOKSISITAS AKUT PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI DETAM 1 DAN DAUN JATI BELANDA PADA MENCIT SWISS WEBSTER

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian laporan hasil

ABSTRAK. Ivanna Susanty, 2011 Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP. KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

ABSTRAK. UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis panicdata Nees) PADA MENCIT

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

Maria Caroline Wojtyla P., Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt 2. Hartini Tiono, dr.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR PSILOCYBE CUBENSIS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP RASA INGIN TAHU MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIUKUR DENGAN MANUAL HOLE BOARD Kenny Farisan Badri 1, Sigit Kirana Lintang Bhima 2, Tuntas Dhanardhono 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. 2,3 Staf pengajar Bagian Forensik, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang -Semarang 50275, Telp. 02476928010 ABSTRAK Latar Belakang : Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe cubensis. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi. Efek psikologis dan perilaku dapat dilihat dari tingkat keingintahuannya. Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar. Tujuan : Mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe cubensis dosis bertingkat pada tingkat keingintahuan mencit. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Perlakuan : Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok dosis rendah (P1) yang diberi ekstrak Psilocybe cubensis dengan dosis 0,75 g/kg, kelompok dosis sedang (P2) dengan dosis 1,5 g/kg, dan kelompok dosis tinggi (P3) dengan dosis 3 g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai. Setelah itu, dilakukan uji Manual Hole Board selama 5 menit untuk mengetahui tingkat keingintahuannya. Perbedaan tingkat keingintahuan pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol dianalisis dengan indepent t test. Hasil : Rata-rata skor Manual Hole Board pada kelompok kontrol yaitu sebesar 29,80; pada kelompok dosis rendah mengalami penurunan skor menjadi 24,60; pada kelompok dosis sedang mengalami penurunan skor menjadi 18,20; sedangkan pada kelompok dosis tinggi juga mengalami penurunan skor menjadi 7,20. Semakin tinggi dosis yang diberikan pada mencit maka akan menurunkan skor Manual Hole Board secara signifikan (P<0,05) sehingga semakin turun pula tingkat keingintahuan pada mencit. Kesimpulan : Pemberian Psilocybe cubensis dengan dosis bertingkat dapat menurunkan tingkat keingintahuan pada mencit jantan Swiss Webster. Kata Kunci : Keingintahuan, Psilocybe cubensis, Manual Hole Boa ABSTRACT THE EFFECT OF MUSHROOM EXTRACT PSILOCYBE CUBENSIS MULTILEVEL DOSAGE OF TASTE LIKE TO KNOW MICE SWISS WEBSTER IS MEASURED MANUAL WITH HOLE BOARD Background : Psilocybin mushrooms are one of the hallucinatory effect that Psilocybe cubensis. Compounds contained in it may provide psychological effects, effects on the 120

nervous edge mapun behavior. Psychological and behavioral effects can be seen from the level of curiosity. Curiosity is an emotion related to the curious behavior such as exploration, investigation, and learning. Objectives : To determine and analyze the effect of Psilocybe cubensis mushroom extract at a dose rate of curiosity on the rise in male mice Method : experimental study, simple random sampling method Interventions : The samples used were male Swiss Webster mice amounted to 20 fish with specific inclusion criteria were divided into 4, the control group (P0), the low-dose group (P1) is given Psilocybe cubensis extract at a dose of 0.75 g / kg, medium-dose group (P2) at a dose of 1.5 g / kg, and high-dose groups (P3) at a dose of 3 g / kg. Each extract in mice dropped as much as 1 times before the study began. After that, test Manual Hole Board for 5 minutes to determine the level of curiosity. Differences in the level of curiosity in the treatment group compared with the control group were analyzed by t test indepent. Results : The average score Manual Hole Board in the control group is equal to 29.80; later in the low-dose group decreased an average score being 24.60; moderate dose group experienced a decline in score of 18.20, while in the high-dose group also score decreased to 7.20. The higher the dose given to the mice will lower the score Manual Hole Board significantly (P <0.05), further down the level of curiosity in mice. Conclusion : Giving Psilocybe cubensis with multilevel dose may decrease the level of curiosity in male Swiss Webster mice Key words : curiosity, Psilocybe cubensis, manual hole board 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang menjadikan narkotika sebagai barang yang ilegal dan tidak dibenarkan untuk disebarluaskan di negara ini. Salah satu masalah yang merambah di Indonesia sejak tahun 1960 adalah berkembangnya penyalahgunaan narkotika dan kenakalan remaja. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa penyalahgunaan narkotika di lingkungan pelajar sebesar 4,1% sebagai pengguna narkotika dari total keseluruhan pelajar dan mahasiswa 921.695 orang. 1 Salah satu jenis narkotika yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybin mushroom. Psilocybin mushroom adalah jamur yang mengandung alkaloid indol psikoaktif. Efek jamur psilocybin berasal dari psilocybin dan psilocin. 2 Efek dari jamur psilocybin bersifat subyektif dan berbeda-beda pada masing-masing penggunanya. Efek halusinasi psilocybin yang berasal dari jamur biasanya dapat 8 jam. Lama waktu dari 121

efek yang ditimbulkan tergantung dari bagaimana dosis yang diberikan, pengolahan jamur, dan metabolisme dari pengguna itu sendiri. 3 Perkembangan efek psilocybin dari Magic mushroom di Indonesia telah banyak disalahgunakan. Padahal senyawa psilocybin ini dapat memberikan efek halusinasi berat bila dikonsumsi dengan dosis yang berlebihan. Soemardji, Andreanus dan Soepardja mengemukakan bahwa Magic mushroom di Bali masih sering diperdagangkan dalam bentuk berbagai hidangan makanan, misalnya special ommelate. Mereka memperoleh argument tersebut berdasarkan hasil wawancara/survai di Bali (Kuta, Sanur, dan sekitarnya) tentang penggunaan jamur ini (Magic mushroom) dalam hidangan special ommelet. 4 Padahal, di Indonesia Magic mushroom dikategorikan sebagai narkotika sehingga peredaran jamur tersebut diawasi ketat oleh pemerintah karena tingkat ilegalitasnya. Bahaya dari pemakaian obat halusinogenik adalah efek psikis dan gangguan penilaian, yang bisa menyebabkan kecelakaan atau pengambilan keputusan yang salah sehingga dapat menimbulkan bahaya yang paling besar yaitu kematian. Misalnya, seorang pemakai halusinogen bisa berfikir bahwa ia dapat terbang, bahkan sampai melompat dari jendela untuk membuktikannya, sehingga terjadilah cedera berat hingga menyebabkan kematian. Halusinogen juga dapat merangsang otak. Efek yang ditimbulkan tergantung kepada suasana hati dan tempat pemakai mengkonsumsi halusinogen. Misalnya, pemakai yang sebelum menelan obat halusinogen telah mengalami depresi, cenderung akan merasa lebih sedih setelah menelan obat tersebut. 5 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dan memahami pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe cubensis dosis bertingkat pada tingkat keingintahuan mencit jantan Swiss Webster. 2. METODE Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk pengandangan dan uji penelitian dilaksanakan selama lima bulan, dimulai dari bulan Juli-Agustus. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with 122

control group design. Perlakuan yang diberikan dengan pemberian ekstrak jamur Psilocybe cubensis dosis bertingkat, sedangkan luaran (outcome) adalah menilai tingkat keingintahuan mencit dengan metode Manual Hole Board. Penelitian ini menggunakan sampel mencit jantan Swiss Webster yakni sebanyak 20 ekor mencit yang memenuhi kriteria inklusi mencit, umur 8 minggu, berat badan 20-25 gram, dan kondisi sehat, serta kriteria eksklusi mencit yaitu tidak bergerak secara aktif, mencit mati selama masa adaptasi, bobot mencit menurun, mencit mati selama masa adaptasi dan perlakuan. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu ekstrak Psilocybe cubensis dosis bertingkat dengan variabel terikat tingkat keingintahuan pada mencit. Analisis data dilakukan menggunakan uji parametrik independent t test. 3. HASIL Perbedaan Skor Manual Hole Board pada Kelompok Kontrol dengan Kelompok Dosis Rendah Tabel 1. Perbedaan Skor Manual Hole Board pada Kelompok Kontrol dengan Total MHB Keterangan : P0 : Kontrol Skor Kelompok Dosis Rendah Rerata (Jumlah Tengokan) ± SB P0 29,80 ± 1,304 P1 P 24,60 ± 1,140 0,00* P1 : Pemberian Psilocybe cubensis dosis rendah (0,75 g/kg) MHB : Manual Hole Boad Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok dosis rendah terjadi penurunan jumlah tengokan mencit Swiss Webster secara signifikan (P<0,05). 123

Perbedaan Skor Manual Holeh Board pada Kelompok Kontrol dengan Kelompok Dosis Sedang Tabel 2. Perbedaan Skor Manual Hole Board pada Kelompok Kontrol dengan Total MHB Keterangan : P0 : Kontrol skor Kelompok Dosis Sedang Rerata(Jumlah Tengokan)± SB P0 P2 29,80±1,304 18,20±1,304 0,00* P2 : Pemberian Psilocybe cubensis dosis sedang (1,5 g/kg) MHB : Manual Hole Boad Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa terjadinya penurunan jumlah tengokan mencit Swiss Webster secara signifikan pada kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok dosis sedang (P<0,05). P Perbedaan Skor Manual Hole Board pada Kelompok Kontrol dengan Kelompok Dosis Tinggi Tabel 3. Perbedaan Skor Manual Hole Board pada Kelompok Kontrol dengan Kelompok dosis tinggi Rerata(Jumlah Tengokan) ± SB P P0 P3 Total skor 29,80±1,304 7,20 ±1,789 0,00* MHB Keterangan : P0 : Kontrol P3 : Pemberian Psilocybe cubensis dosis tinggi (3 g/kg) MHB : Manual Hole Boad Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok dosis tinggi terjadi penurunan jumlah tengokan mencit Swiss Webster secara signifikan (P<0,05). 124

Perbandingan Skor Manual Hole Board antara Kelompok Kontrol, Dosis Rendah, Dosis Sedang, dan Dosis Tinggi 35 30 25 20 Rerata 15 SMHB 10 5 0 Kontrol P1 P2 P3 Gambar 1. Grafik Perbandingan skor Manual Hole Board antara Kelompok Kontrol, Dosis Rendah, Dosis Sedang, dan Dosis Tinggi Keterangan : SMHB : Skor Manual Hole Board P0 : Kontrol P1 : Pemberian Psilocybe cubensis dosis rendah (0,75 g/kg) P2 : Pemberian Psilocybe cubensis dosis sedang (1,5 g/kg) P3 : Pemberian Psilocybe cubensis dosis tinggi (3 g/kg) Berdasarkan grafik di atas menunjukkan perbandingan skor Manual Hole Board antara kelompok kontrol dengan seluruh kelompok perlakuan. Jika dilihat pada kelompok kontrol diperoleh skor yang tinggi dibandingkan kelompok perlakuan yaitu dengan rata-rata 29,80. Pada kelompok dosis rendah (Psilocybe cubensis 0,75 g/kg) terjadi penurunan skor rata-rata Manual Hole Board sehingga diperoleh skor sebesar 24,60. Pada dosis sedang (Psilocybe cubensis 1,5 g/kg) terjadi penurunan dibanding kelompok dosis rendah sehingga diperoleh skor rata-rata sebesar 18,20; sedangkan pada dosis tinggi (Psilocybe cubensis 3 g/kg) terjadi penurunan yang paling signifikan sehingga diperoleh skor rata-rata yaitu sebesar 7,20 dimana skor tersebut paling kecil diantara kelompok kontrol maupun perlakuan lainnya. 125

4. PEMBAHASAN Psilocybin mushroom telah digunakan di beberapa negara di dunia sebagai pengganti methadone untuk terapi pecandu narkotika. Psilocybin mushroom dipakai sebagai obat untuk mengobati penyakit neurologik dan psikiatrik. Selain efek negatif yang ditimbulkan Psilocybin mushroom sebenarnya memiliki manfaat, salah satu manfaatnya yaitu telah diteliti di seluruh dunia dan diekstraksi ke dalam bentuk obat dan dipasarkan dengan tujuan eksperimental dan sebagai agen psikoterapi. 5 Sebuah riset terbaru menemukan bahwa jamur Psilocybin memiliki potensi membantu mengobati depresi. Menurut Profesor Nutt (seorang peneliti neuropsikofarmakologi dari Imperial College London), tujuan penelitiannya tidak bermaksud untuk menyarankan makan jamur ini, tetapi pengobatan ini memiliki efek yang sangat penting untuk otak karena dapat menjelaskan kepada kita bagaimana cara otak bekerja. Para peneliti menyatakan, Psilocybin mungkin dapat menjadi suplemen efektif untuk psikoterapi. Psychedelics dianggap 'memperluas pikiran dalam meningkatkan aktivitas otak. Bahkan, Psilocybin juga memiliki kontribusi dalam memperlambat aliran darah ke hipotalamus otak. Jadi, penjelasan ini mungkin dapat menjadi jawaban mengapa beberapa konsumen Psilocybin merasa lebih baik. 6 Salah satu efek psikologis dan efek terhadap perilaku yang ditimbulkan dari mengkonsumsi Psilocybe cubensis yakni mengenai bagaimana tingkat keingintahuannya (rasa ingin tahu). Untuk mengetahui tingkat keingintahuan menggunakan uji Manual Hole Board. Manual Hole Board merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui rasa ingin tahu dan atau memori spasial eksperimen. Selain itu, metode tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui farmakologikal dan kelainan genetik pada tikus atau mencit. 7, 8 Hasil penelitian ini diperoleh skor rata-rata Manual Hole Board kelompok kontrol yaitu 29,80 sedangkan skor rata-rata kelompok dosis rendah yaitu 24,60. Skor rata-rata kelompok dosis sedang yaitu 18,20 dan skor rata-rata kelompok dosis tinggi yaitu 7,20. Kelompok kontrol merupakan kelompok mencit yang memiliki skor Manual Hole Board paling tinggi sehingga memiliki jumlah tengokan dan tingkat keingintahuan yang paling tinggi pula jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan (kontrol, dosis 126

sedang, dan dosis tinggi). Kelompok dosis tinggi merupakan kelompok mencit yang paling rendah skor rata-rata Manual Hole Board sehingga memiliki jumlah tengokan yang paling sedikit. Oleh karena itu dapat diperoleh kesimpulan bahwa pemberian ekstrak Psilocybe cubensis dengan dosis bertingkat mampu menurunkan tingkat keingintahuan mencit secara signifikan (P<0,05) yang dibuktikan dengan skor Manual Hole Board yang semakin menurun apabila diberi ekstrak Psilocybe cubensis dengan dosis yang semakin tinggi. Tingkat keingintahuan pada mencit dengan dosis bertingkat mengalami penurunan yang signifikan (P<0,05) mungkin dikarenakan absorpsi oral infusa dari senyawa aktif dalam jamur Psilocybe cubensis memerlukan dosis yang cukup besar untuk mencapai kadar dalam darah yang menghasilkan efek sehingga semakin tinggi dosis yang diberikan maka semakin tinggi pula penurunan tingkat keingintahuan mencitnya. 4 Selain itu, penurunan tingkat keingintahuan tersebut dapat mendukung teori dimana senyawa yang terkandung dalam Psilocybe cubensis dapat menurunkan aktivitas pada bagian thalamus khususnya berefek pada bagian anterior dan posterior cingulated cortex (PCC). PCC berperan penting dalam mengatur ego seseorang, misalnya ego untuk ingin tahu segala sesuatu (rasa ingin tahu). Penelitian ini masih kurang sempurna karena adanya keterbatasan dalam penelitian, misalnya ada beberapa aspek yang masih belum bisa dikendalikan dengan baik secara genetik, aktivitas fisik, dan nafsu makan mencit yang menjadi sampel dalam penelitian. Oleh karena itu diharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai pengaruh Psilocybe cubensis terhadap aktivitas motorik lainnya mengingat jumlah penelitian tentang tema ini masih terbatas. Sebagai salah satu penelitian awal mengenai pengaruh Psilocybe cubensis terhadap aktivitas motorik dalam hal ini tingkat keingintahuan untuk kedepannya diharapkan adanya penelitian ini dapat memicu penelitian-penelitian selanjutnya sehingga dapat menyempurnakan penelitian terdahulu. 127

5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Terdapat perbedaan tingkat keingintahuan mencit pada kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi Psilocybe cubensis dengan dosis bertingkat secara signifikan (P<0,05). Psilocybe cubensis pada dosis rendah (0,75 g/kg) mampu menurunkan skor Manual Hole Board secara signifikan (P<0,05) sehingga tingkat keingintahuan mencit menurun. Psilocybe cubensis pada dosis sedang (1,5 g/kg) mampu menurunkan skor Manual Hole Board secara signifikan (P<0,05) dibandingkan dengan kelompok dosis rendah sehingga tingkat keingintahuan mencit menurun. Psilocybe cubensis pada dosis tinggi (3 g/kg) mampu menurunkan skor Manual Hole Board secara signifikan (P<0,05) dibandingkan dengan kelompok dosis sedang sehingga tingkat keingintahuan mencit menurun. Skor Manual Hole Board pada kelompok perlakuan lebih rendah (mengalami penurunan) dibandingkan kelompok kontrol sehingga pemberian Psilocybe cubensis dengan dosis bertingkat semakin menurunkan tingkat keingintahuan mencit. Psilocybe cubensis pada dosis tinggi (3 g/kg) paling efektif menurunkan skor Manual Hole Board sehingga menurunkan tingkat keingintahuan pada mencit jantan Swiss Webster. Saran Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Psilocybe cubensis terhadap tingkat keingintahuan mencit dengan perbaikan metode yang sudah ada. Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mengatahui pengaruh Psilocybe cubensis terhadap tingkat psikologis lainnya sehingga dapat membantu ilmu kedokteran forensik tentang bahayanya penyalahgunaan Psilocybe cubensis. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Psilocybe cubensis terhadap tingkat keingintahuan dengan dosis bertingkat pada manusia agar dapat diketahui apakah memiliki efek yang sama jika dibandingkan dengan penelitian pada mencit. 128

UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dr. Sigit Kirana L.B, Sp. KF dan dr. Tuntas Dhanardhono, Msi.Med yang telah memberikan saran-saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Tidak lupa kepada dr. Rr. Mahayu Dewi Ariani, M.Si. Med selaku ketua penguji dan dr. Santosa, Sp. KF, M.H selaku penguji. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu hingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Lubis, Eka Azwin. Narkotika dan Era Baru Penyebarannya. http://m.kompasiana.com/post/regional/2012/05/28/narkotika-dan-era-barupenyebarannya/. 2012. 2. Carhart-Harris RL, Nutt DJ. "User perceptions of the benefits and harms of hallucinogenic drug use: a web-based questionnaire study". Journal of Substance Abuse 2010; 15 (4): 283 300. 3. Passie, Torsten., Seifert, Juergen., Schneider, Udo and M. Emrich, Hinderk. The Pharmacology of Psilocybin. http://files.shroomery.org/cms/4529203- pharmacologyofpsilocybin.pdf. 2002. 4. Soemardji, Andreanus and Supradja. Pengaruh Pemberian Oral Infusa Suatu Jamur Panaeolus terhadap Aktivitas Motorik dan Rasa Ingin Tahu Mencit Jantan. Majalah Farmasi Indonesia 2003; 14(4): 182-187. 5. Ichwan, Fajar. Magic Mushroom. http://fajarichwannoor.wordpress.com/2008/12/17/magic-mushroom/. 2008. 6. Seri, Sono. Atasi Depresi dengan Jamur Psilocybin. http://tipskesehatanz.blogspot.com/2012/11/atasi-depresi-dengan-jamur.html. 2012. 7. Cassaruba, Santangelo, Sorbera, and Crescimanno. Microstructural Assessment of Rodent Behavior in the Hole-Board Experimental Assay. Proceedings of Measuring Behavior. Eindhoven, The Netherlands: August 2010: 24-27. 8. Ohl, Sillaber, Binder, Keck, and Holsboer. Diferential analysis of Behavior and Diazepam-Induced Alterations in C57BL/6N and BALB/c mice using The Modified Hole Board Test. Journal of Psychiatric Research 2001; 3: 147-154. 129