PERHITUNGAN PPH 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KOJA Nama : Rezha Riski Ria NPM : 57213526 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan
LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang undang, dengan tidak mendapatkan imbalansecara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Sistem pajak yang berlaku adalah self assessement, yang artinya sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang, serta menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang.
LATAR BELAKANG Materi Kerja Praktik : 1. Bagi Penulis Kegiatan kerja praktek ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan perpajakan khususnya tentang pajak penghasilan 21 2. Bagi Institusi Kegiatan kerja prak tek ini dapat membantu Instansi melaksanakan kegiata noperasional nya. 3. Bagi pembaca Laporan kerja praktek ini diharapkan dapat digunakan sebagai media informasi bagi pembaca. Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik : 1. Untuk mengetahui proses perhitungan Pajak Penghasilan 21 pada Instansi Pemerintahan KPP Pratama Jakarta Koja. 2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban wajib pajak penghasilan (PPh) Pasal 21.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 adalah pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang pribadi, yaitu pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubung dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan sebagai mana dimaksud dalam pasal 21 Undang No.7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan sebagai mana telah di ubah pada undang-undang no 17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Rincian Penghasilan Tidak Kena Pajak Uraian Status PTKP Wajib Pajak Sendiri TK Rp 54.000.000 Kawin K Rp 4.500.000 Tanggungan ( Maksimal 3 ) 1-0 Rp 4.500.000 Tarif Pajak Penghasilan WP Orang Pribadi Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp 50.000.000 5 % Di atas Rp 50.000.000 s.d Rp 250.000.000 15 % Di atas Rp 250.000.000 s.d Rp 500.000.000 25 % Di atas 500.000.000 30 %
HASIL DAN PEMBAHASAN Sample Perhitungan PPh Pasal 21 Dwi Satrianto Mustafa Nugraha Hery Kustiono Aji Susanto Keterangan 67.457.471.0-403.000 35.459.544.9-015.000 66.966.726.3-528.000 66.966.726.3-528.000 (TK) (K/1) (K/2) (K/3) Gaji Setahun 50,400,000 74,400,000 69,600,000 97,200,000 Tunjangan Jamsostek 2,640,000 2,640,000 3,000,000 2,640,000 Tunjangan Makan 4,200,000 6,000,000 3,600,000 3,600,000 Tunjangan Transport 5,400,000 7,800,000 3,000,000 5,400,000 Tunjangan Lain-lain 3,600,000 3,600,000 2,400,000 3,600,000 Premi Asuransi 15,120,000 223,200 208,800 291,600.0 Penghasilan Bruto Setahun 81,360,000 94,440,000 81,600,000 112,440,000 (-) Pengurangan Biaya Jabatan (*) 4,068,000 4,722,000 4,080,000 5,622,000 5% x Penghasilan Bruto Iuran Pensiun 1,008,000 1,488,000 1,392,000 1,944,000 Jumlah 5,076,000 6,210,000 5,472,000 7,566,000 Penghasilan Netto Setahun/Disetahunkan 76,284,000 88,230,000 76,128,000 104,874,000 PTKP 54,000,000 63,000,000 67,500,000 72,000,000 Penghasilan Kena Pajak (PKP) 22,284,000 25,230,000 8,628,000 32,874,000 PPh Pasal 21 Terutang Setahun 1,114,200 1,261,500 431,400 1,643,700 PPh Pasal 21 Terutang Sebulan 92,850 105,125 35,950 136,975
HASIL DAN PEMBAHASAN Penjelasan : 1. Data-data gaji dan tunjangan dalam perhitungan diatas, berdasarkan status yang dimilki oleh Dwi Satrianto (TK), Mustafa Nugraha (K/1), Herry Kustiono (K/2) dan Aji Susanto (K/3), yang besarannya telah ditetapkan pada Perusahaan. 2. Premi asuransi yang diberikan oleh perusahaan digunakan tarif yang telah ditentukan pula oleh perusahaan asuransi yang digunakan, sebesar 0,30% atas gaji pokok 3. Pada biaya jabatan gaji bruto dikalikan dengan 5%, tarif tesebut telah ditetapkan pada undang-undang perpajakan dengan batas Rp. 6.000.000,- /tahun atau Rp. 500.000,-/bulan. 4. Iuran Pensiun dikenakan 2% dari gaji pokok merupakan tarif yang ditetapkan oleh perusahaan. 5. PTKP Pada Dwi satrianto sebesar Rp. 54.000.000, Mustafa Nugraha sebesar Rp 63.000.000, Herry Kustiono sebesar Rp 67.500.000 dan Aji Susanto sebesr 72.000.000
Kesimpulan 1. Bahwa proses perhitungan PPh 21 yang telah dihitung sendiri oleh wajib pajak yang membayar pajak pada Kantor Pajak Pelayanan (KPP) Pratama Jakarta Koja sebagian besar sudah benar dan sesuai dengan ketentuan perhitungan yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Koja. 2. Wajib pajak yang menyetorkan pajaknya juga telah banyak mengetahui Hak dan Kewajibannya sebagai wajib pajak yang menyetorkan pajak PPh 21.
SARAN 1. Perlu adanya ketelitian baik dari pihak wajib pajak maupun dari pihak KPP Pratama agar tidak terjadi kesalahan penyetoran pajak pph 21 baik itu yang kurang bayar maupun kurang bayar. 2. Wajib pajak harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai pembayar pajak khususnya pajak pph 21 agar wajib pajak tidak mudah untuk dipengaruhi dari pihak luar