BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seperti sekarang ini, setiap sekolah dituntut untuk dapat mengelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resvan Friandi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan, sebab dengan proses pendidikan manusia akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN., karena dengan bekal pendidikan khususnya pendidikan formal diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

Oleh : Sri Handayani NIM K

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui pendidikan. Semua orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, yang selanjutnya terwujudlah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

WAHYU INDRIANI PUTRI A.

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global dalam kehidupan. Dengan pendidikan ini pula harkat dan martabat seseorang akan terangkat, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, martabat di lingkungannya juga rendah. Namun apabila seseorang memiliki pendidikan yang tinggi, akan semakin tinggi pula martabat orang tersebut. Hal ini juga akan berlaku pada bangsa dan negara. Harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata dunia juga dipengaruhi oleh pendidikan penduduknya. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, serta memungkinkan para warganya untuk mengembangkan diri baik yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun rohani berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Upaya tersebut harus selalu ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tentang Pendidikan Nasional bab III pasal 5 yang berbunyi: Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Di bidang 1

2 pendidikan tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh lembaga salah satunya yang berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah. Sedangkan pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses untuk mengembangkan dirinya sehingga ia mampu memecahkan segala persoalan yang dihadapinya. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting bagi manusia karena pendidikan itu menunjang kuat kelangsungan hidup manusia seperti yang terdapat dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 adalah: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekauatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yakni manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif serta produktif dan mampu mengantisipasi era yang penuh tantangan. Karena bagaimanapun juga untuk anak menjadi pemikir yang efektif merupakan tujuan yang utama di pendidikan. Pemerintah memprogramkan wajib belajar 9 tahun dimana setiap warga negara khususnya usia sekolah yaitu 7 sampai 12 tahun wajib menciptakan kesempatan belajar sampai dengan minimal tamat sekolah lanjutan tingkat pertama. Seperti dikutip pada UU No. 20 tahun 2003 adalah: Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau

3 bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menenga Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain sederajat. Sekolah merupakan lembaga formal tempat siswa mengembangkan kemampuan dirinya. Disinilah peran sekolah dalam memaksimalkan setiap kemampuan siswa sehingga menghasilkan prestasi yang cemerlang. Berbicara masalah prestasi belajar sangatlah luas. Pihak pengelola pendidikan telah melakukan berbagai usaha untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, yang selanjutnya terwujudlah perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar dan fasilitas yang memadai untuk menciptakan kondisi proses belajar mengajar yang efektif. Menurut Uzer (1993: 9) Prestasi Belajar Siswa Dipengaruhi oleh Faktor yang berasal dari dalam diri dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang terdapat dalam diri siswa adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan siswa. Sedangkan yang termasuk faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajarnya. Permasalahan yang muncul sehubungan dengan pengelolaan dana bos dan prestasi belajar berdasarkan kenyataan dilapangan, diperoleh : rendahnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan dana BOS, masyarakat tidak punya wadah yang secara langsung menangani kritik dan saran tentang penggunaan dana BOS, kurang transfaranya pengelolaan dana BOS. Demikian pula terhadap prestasi belajar mulai dari siswa yang sering nyontek waktu ujian, sering terlambat dalam menyerahkan tugas, kurang aktif di dalam kelas, kurang pokus dalam belajar.

4 Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat berakibat turunnya daya beli masyarakat, juga akan berdampak negatif terhadap akses masyarakat miskin untuk mendapat pendidikan dan menghambat pencapaian wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Sedangakan UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 11 ayat (1) menyatakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dalam konteks ini pada prinsipnya progam Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya siswa dari keluarga miskin atau kurang mampu terhadap pendidikan yang berkualitas dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Mengingat pentingnya pendidikan didalam kehidupan maka seluruh komponen pendidikan seperti kurikulum, guru, siswa, sarana sekolah, dan fasilitas sekolah menjadi sangat strategis dalam pencapaian prestasi belajar. Oleh sebab itu dengan adanya dana BOS diharapkan semua komponen di atas dapat teroptimalkan, hal itu dapat tercapai dengan pengolaan dana BOS secara baik dan tepat sasaran. Disamping itu pengelolaan dana BOS secara efektif diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa pengelolaan BOS dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada sebuah sekolah, maka penulis tertarik menyususn skripsi ini dengan judul Pengaruh Pengelolaan

5 Dana Bantuan Operasional Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wiayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dikemukakan, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada sekolah dasar se-wilayah Kecamatan Ciranjang? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa sekolah dasar se-wilayah Kecamatan Ciranjang? 3. Seberapa besar pegaruh pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada Sekolah Dasar se-wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur? C. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data, dan informasi yang berkaitan dengan Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang, serta sebagai bahan dalam penyusunan Tugas Akhir (skripsi) yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti sidang sarjana pada Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

6 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Pengaruh Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: a. Bagaimana Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah pada Sekolah Dasar Se-wilayah Kecamatan Ciranjang. b. Bagaimana prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Se-wilayah Kecamatan Ciranjang. c. Seberapa besar Pengaruh Pengelolaan Dana BOS terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang. D. Manfaat Penelitian Selain memiliki tujuan, penelitian ini juga memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh penulis pada khususnya dan oleh pembaca pada umumnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu :

7 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk referensi ilmu Administrasi Pendidikan di dalam konteks organisasi, pengelolaan personil atau pengembangan sumber daya manusia dan dapat menambah perbendaharaan tulisan khususnya mengenai Pengaruh Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pikiran untuk studi perbandingan bagi pihak yang berminat dan tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi lembaga pendidikan (sekolah) pada Sekolah Dasar se-wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur tentang pentingnya pengelolaan dana BOS dan prestasi belajar pada siswa Sekolah Dasar se-wilayah Kecamatan Ciranjang. E. Asumsi Asumsi adalah suatu titik tolak pemikiran yang menjadi landasan dari penyelidikan suatu masalah. Hal ini sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2006 : 45) yang mengemukakan bahwa : Asumsi adalah titik pangkal penelitian dalam rangka penulisan skripsi, tesis atau desertasi itu.

8 Asumsi dapat berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran peneliti itu sendiri. Adapun asumsi yang penulis ajukan dalam hal penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bantuan Opersional Sekolah merupakan salah satu program kompensasi BBM yang untuk bidang pendidikan. BOS adalah komponen untuk biaya operasional non personil bagi sekolah. (Buku Panduan BOS, 2006 : 8) 2. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Winkel (1996:162) 3. Prestasi Belajar Siswa Dipengaruhi oleh Faktor yang berasal dari dalam diri dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang terdapat dalam diri siswa adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan siswa. Sedangkan yang termasuk faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajarnya. (Uzer, 1993: 9) 4. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut Berdasarkan uraian dari kerangka pemikiran di atas, penulis terusik untuk mencoba meneliti hubungan antara pengelolaan dana BOS dengan

9 prestasi belajar siswa. Agar lebih memperjelas akan digambarkan skema kerangka pemikiran pada gambar 1.1 sebagai berikut : Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah 1. Mekanisme penyaluran dana BOS 2. Mekanisme pengambilan dana BOS 3. Mekanisme penggunaan dana BOS 4. Pertanggungjawaban Peningkatan kualitas Guru, sumber belajar, kelengkapan sarana, dll. Prestasi belajar siswa Kognitif, Affektif, Psikomotor Motivasi belajar meningkat Gambar 1.1. Skema Kerangka Pemikiran Pengaruh Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Penggunaan Dana BOS 1) Uang formulir pendaftaran 2) Buku pelajaran pokok dan buku penunjang untuk perpustakaan 3) Biaya peningkatan mutu guru (MGMP, MKS, pelatihan, dll) 4) Ujian sekolah, UUB, ulangan harian 5) Membeli bahan-bahan habis pakai, misalnya buku tulis, kapur tulis, pensil, bahan praktikum. 6) Membayar biaya perawatan ringan 7) Membayar daya dan jasa 8) Membayar honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer 9) Membiayai kegiatan kesiswaan (remidial, pengayaan, ekstrakurikuler) 10) Memberi bantuan siswa miskin untuk biaya transportasi

10 11) Khusus untuk salafiyah dan sekolah keagamaan non Islam, dana BOS juga diperkenankan untuk biaya asrama/pondokan dan membeli peralatan ibadah F. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti yang harus diuji kebenarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1998: 67) yang mengemukakan bahwa: Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pengertian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Terdapat Pengaruh yang Signifikan Antara Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang. Adapun variabel dan indikator dari hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel X Variabel Y 1. Mekanisme Penyaluran dana BOS 2. Mekanisme Pengambilan dana BOS 3. Mekanisme Penggunaan dana BOS 4. Pertanggungjawaban Sekolah Gambar 1.2 Hipotesis Penelitian 1. Prestasi Akademik 2. Prestasi Non- Akademik

11 Keterangan : Variabel X : Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Variabel Y : Prestasi Belajar : Menunjukkan pengaruh antar kedua variabel G. Metode penelitian Metode penelitian merupakan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian secara efektif dan efisien, sebagaimana yang dikemukakan oleh Arief Fuchan (1992:5) bahwa: Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian, metode penelitian yang digunakan harus sesuai dengan permasalahan yang ada. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode asosiatif serta menekankan pada pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:35), metode deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat suatu perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lainnya. Tujuan dari penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara sistematis mengenai Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.

12 Sedangkan menurut Sugiyono (2010:35), metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan yang akan diteliti adalah Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. Selain mencari hubungan antara Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se- Wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur, dalam penelitian ini penulis mencari seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. Kemudian yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini merupakan pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara mengukur indikator-indikator variabel, sehingga dapat diperoleh gambaran umum mengenai masalah yang sedang diteliti. Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan pengumpulan data baik untuk data primer maupun data sekunder. Adapun teknik yang dilakukan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakaan (library research), penelitian lapangan (field research) yaitu jenis teknik pengumpulan data kuesioner. Skala yang digunakan untuk pengukuran data variabel X (Pengelolaan Dana BOS) dan Y (Prestasi Belajar) adalah Skala Likert. Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebar kepada responden berupa pernyataan positif. Sedangkan untuk

13 mengukur seberapa besar pengaruh pengelolaan dana bos terhadap prestasi belajar siswa, maka dapat diuji dengan pengujian statistik Korelasi Product Moment dan análisis regresi. Untuk selengkapnya mengenai metode penelitian ini akan dibahas pada BAB III (tiga). H. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada beberapa Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur, antara lain sebagai berikut : 1. SDN Ciranjang 01 2. SDN Cibogo 01 3. SDN Gununghalu 01 4. SDN Sindangjaya 01 5. SDN Nanggala 02 2. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan sumber data atau objek penelitian, dimana data diperoleh dan untuk ruang lingkup hasil penelitian diberlakukan. Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

14 yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono. 2010: 80) Maka dari itu sesuai dengan masalah, maka yang dijadikan populasi sebagai sumber data adalah seluruh guru di Sekolah Dasar Se- Wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. 3. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data yang dianggap mewakili seluruh populasi secara representatif. Menurut Sugiyono (2010:81), pengertian sampel adalah sebagai berikut: Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Untuk menentukan banyaknya sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, sehingga dapat benar-benar mewakili dari populasi penelitian atau sumber data, peneliti menggunakan sampel berdasarkan aturan yang dikemukakan oleh Arikunto (1996:120) bahwa : Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

15 penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih... Sehingga dalam menentukan sampel yang akan dipakai pada penelitian ini yaitu seluruh jumlah guru di Sekolah Dasar Se-Wilayah Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur yaitu sebanyak 65 responden. Yang biasa disebut dengan sampel populasi atau sampel total.