Lampiran1. Dosis. Konsentrasi Hara Makro dan Mikro dalam Larutan Pupuk Siap Pakai untuk Produksi Sayuran Daun

dokumen-dokumen yang mirip
Pupuk hidroponik A-B mix vegetatif merupakan ramuan pupuk untuk. kelompok tanaman vegetatif. Pupuk tersebut mengandung total N 200 ppm

LARUTAN HARA/MAKANAN DALAM HIDROPONIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. aquades, larutan hara hidroponik standart AB Mix (KNO 3, Ca(NO 3 ) 2,K 2 SO 4,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout penelitian. Vermikompos + ZA ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 2

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Lampiran 1. Data Pengamatan Jumlah Muncul Tunas (Tunas) PERLAKUAN ULANGAN

SISTEM HIDROPONIK DENGAN NUTRISI DAN MEDIA TANAM BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA ABSTRAK

BAB II HIDROPONIK NFT

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

Memahami Pembuatan Nutrisi Hidroponik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidroponik yang ada yaitu sistem air mengalir (Nutrient Film Technique). Konsep

TINJAUAN PUSTAKA. menerima nutrisi yang seimbang. Tanaman tersebut lebih sehat karena menghabiskan

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Pupuk Organik Cair AGRITECH

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

DAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

LAMPIRAN D1 E1 C5 B2 D3 B3 D6 E6 C10 B7 D8 B8 E4 A3 E2 B5 E3 B4 E9 A8 E7 B10 E8 B9 D5 F2 E5 A4 F4 C3 D10 F7 E10 A9 F9 C8

Kontaminasi No Perlakuan U1 U2 U3 U4 U5 U6 Total 1 B B B B B

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang akan ditanam, termasuk pada tanaman yakon yang. merupakan jenis tanaman perdu yang hidup secara liar.

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN

III. BAHAN DAN METODE

Teknologi Hidroponik (PNE 1408)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi dan Kandungan Nutrien Fodder Jagung

Materi 03 Tanaman dan Lingkungan Tumbuhnya. Benyamin Lakitan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

BAB I PENDAHULUAN. Unsur hara adalah nutrisi atau zat makanan yang bersama-sama dengan air

BAB I PENDAHULUAN. sintetis dan mulai beralih dengan mengkonsumsi obat-obatan herbal.

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

LAMPIRAN. No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

PENGARUH MACAM LARUTAN NUTRISI PADA HIDROPONIK SISTEM RAKIT APUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BABY KAILAN (Brassica oleraceae var.

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Famili: Brassicaceae; Genus: Brassica; Spesies: Brassica rapa L. ssp. chinensis (L.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMUPUKAN TANAMAN CABAI Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.

Unsur Hara Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 238/KPts/OT.210/4/2003 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN PUPUK AN-ORGANIK MENTERI PERTANIAN,

UNSUR HARA MIKRO I (Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl) Manfaat Kebutuhan Kahat dan Keracunan

LAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Persentase Data Pengamatan Kultur yang Membentuk Kalus. Ulangan I II III. Total A 0 B

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Serapan Hara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

Bahan Konsentrasi (g/ l) K 2 HPO g NaH 2 PO 4 H 2 O g (NH 4 ) 2 SO g MgSO 4.7H 2 O. 0.2 g mg FeSO 4. 7H 2 O. 4.

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada (Lactuca sativa L) adalah tanaman yang termasuk dalam famili

5 Kimia dalam Ekosistem. Dr. Yuni. Krisnandi

TINJAUAN PUSTAKA Limbah Budi Daya Jamur Tiram Unsur Hara Tanaman

BAB 7 INDUSTRI PUPUK. Pengantar

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pakcoy (Brassica chinensis ) Pakcoy (Brassica chinensis.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

Desti Diana Putri/ I.PENDAHULUAN

HIDROPONIK TANAMAN SAWI BEDA VARIETAS DENGAN FORMULASI NUTRISI AB MIX DAN FORMULASI RACIKAN SKRIPSI OLEH : VYVIAN W. SIAGIAN / AGROTEKNOLOGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

@BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nutrien tersebut memiliki

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

FOTOSINTESIS tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Transkripsi:

Lampiran1. Dosis Konsentrasi Hara Makro dan Mikro dalam Larutan Pupuk Siap Pakai untuk Produksi Sayuran Daun Unsur Hara Konsentrasi (ppm) Hara makro : N-NO3-, nitrat 214 N-NH4+,N-amonium 36 P, fosfor 62 K, kalium 300 Ca, kalsium 175 Mg, Magnesium 62 S, sulfur 110 Hara mikro : Mn, mangan 2 Cu, tembaga 0,1 Zn, seng 0,3 B, boron 0,7 Mo, molibdenum 0,05 UNSUR HARA MAKRO Pada Tabel tercantum, dibutuhkan 62 ppm fosfor. Unsur ini diperoleh dari KH 2 PO 4 yang mana total berat molekul KH 2 PO 4 adalah 136. Didalam 136 g KH 2 PO 4 ada 31 g fosfor sehingga untuk menyediakan 1 g fosfor dibutuhkan 136/31 KH 2 PO 4. Dan kebutuhan fosfor mencapai 62 ppm. Dengan demikian, untuk memperoleh 62 ppm dibutuhkan 136/31 x 62 = 272 g KH 2 PO 4. Sebanyak 272 g KH 2 PO 4 dilarutkan didalam air, otomatis ikut terlarut kalium didalamnya. Jumlah kalium yang terlarut perlu dihitung dengan cara : BM KH 2 PO 4 = 136, K di KH 2 PO 4 = 39/136. Berat K di KH 2 PO 4 = 39/136 x 272 g = 78 g Air pelarut KH 2 PO 4 sebanyak 1000 liter air, konsentrasi K = 78 ppm. Dan tanaman membutuhkan 300 ppm kalium. Jadi, masih ada 222 ppm lagi yang perlu ditambahkan. Maka digunakan KNO 3 Adapun total berat molekul KNO 3 adalah 101. Didalam 1 molekul KNO 3 ada 1 atom kalium. Jumlah KNO 3 yang dapat menyumbang 1 ppm K ialah 101/39 maka untuk memperoleh 222 ppm K ialah 101/39 x 222 = 574 g KNO 3. Dengan melarutkan 372 g KNO 3 akan memberikan sejumlah N. Komposisi N dalam KNO 3 dari berat atomnya ialah 14/101. Maka, dalam 372 g KNO 3 ikut terlarut 14/101 x 574 = 79 g N. Sehingga konsentrasi N dalam larutan nutrisi adalah 79 ppm.

Diketahui kebutuhan N sebesar 214 ppm. Telah tersedia 79 ppm N sehingga perlu penambahan 214 ppm 79 ppm = 135 ppm. Kekurangan N dapat diambil dari Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O. Adapun total berat molekul Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O adalah 236. Didalam 1 molekul terdapat 2 atom N. julah kalsium nitrat yang dilarutkan untuk mencapai 1 ppm N ialah 236/2. Maka kalsium nitrat yang dilarutkan untuk menambah 135 ppm adalah 236/28 x 135 = 1137 g Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O. Penambahan 1137 g Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O otomatis memasukkan pula sejumlah kalsium. Komposisi kalsium pada Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O adalah 40/236. Maka, jumlahb kalsium pada 1137 g Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O adalah 40/236 x 1137 = 192 g. 192 g dalam 1000 L = 192 ppm. Dan didapat bahwa kebutuhan kalsium juga terpenuhi. UNSUR HARA MIKRO Besi (Fe) diperoleh dari EDTA (bentuk chelate dari Fe). Bentuk chelate membuat besi lebih stabil. Dibutuhkan 2 ppm Mn dari MnSO 4.H 2 O yang berat molekulnya adalah 169. 1 ppm Mn = 169/55 g MnSO 4.H 2 O 2 ppm Mn = 169/55 x 2 = 6 g MnSO 4.H 2 0 Dibutuhkan 0,7 ppm B dari H 3 BO 3 yang berat molekulnya adalah 62. 1 ppm B = 62/11 g H 3 BO 3 0,7 ppm B = 62/11 x 0,7 = 3 g H 3 BO 3 Dibutuhkan 0,1 ppm Cu dari CuSO 4.5H 2 O yang berat molekulnya adalah 250. 1 ppm Cu = 250/64 g CuSO 4.5H 2 O 0,1 ppm Cu = 250/64 x 0,1 = 0,3 g CuSO 4.5H 2 O 0,5 ppm Mo dari (NH 4 ) 6 Mo 7.O 24.4H 2 O yang berat molekulnya adalah 1236. 1 ppm Mo = 1236/96 x 7 g (NH 4 ) 6 Mo 7.O 24.4H 2 O 0,5 ppm Mo = 1236/672 x 0,5 = 0,9 g (NH 4 ) 6 Mo 7.O 24.4H 2 O 0,3 ppm Zn dari ZnSO 4.7H 2 O yang berat molekulnya adalah 287. 1 ppm Zn = 287/65 g ZnSO 4.7H 2 O 0,3 ppm Zn = 287/65 x 0,3 = 1 g ZnSO 4.7H 2 O Maka diperoleh : UNSUR BERAT (g/1 L) KH 2 PO 4 0,272 KNO 3 0,574 Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O 1,137 MnSO 4.H 2 0 0,006 H 3 BO 3 0,003 CuSO 4.5H 2 O 0,0003 (NH 4 ) 6 Mo 7.O 24.4H 2 O 0,0009 ZnSO 4.7H 2 O 0,001

Lampiran 2. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 3 MST I II V0N0T0 8,45 11,85 20,3 10,15 V1N0T0 11,3 14,2 25,5 12,75 V2N0T0 9,1 6,15 15,25 7,63 V0N1T0 8,5 6,9 15,4 7,70 V1N1T0 8,8 9,9 18,7 9,35 V2N1T0 6,2 7,05 13,25 6,63 V0N0T1 11,55 9,4 20,95 10,48 V1N0T1 11,95 14,25 26,2 13,10 V2N0T1 7,8 7,65 15,45 7,73 V0N1T1 9,25 9,25 18,5 9,25 V1N1T1 12,25 8,55 20,8 10,40 V2N1T1 8,55 5,95 14,5 7,25 Total 113,7 111,1 224,8 Rataan 9,48 9,26 9,37 Lampiran 3. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 3 MST (Transformasi Arcsin) 1 0,28 0,28 0,10 4,84 tn 11 97,62 8,87 3,10 2,82 * V 2 67,04 33,52 11,71 3,98 * N 1 21,09 21,09 7,37 4,84 * T 1 2,67 2,67 0,93 4,84 tn V*N 2 5,35 2,68 0,93 3,98 tn V*T 2 0,33 0,17 0,06 3,98 tn N*T 1 1,00 1,00 0,35 4,84 tn V*N*T 2 0,13 0,07 0,02 3,98 tn Galat 11 31,49 2,86 Total 23 129,40 KK = 0,18

Lampiran 4. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 4 MST I II V0N0T0 11,15 16,45 27,6 13,80 V1N0T0 16,5 19,25 35,75 17,88 V2N0T0 14,4 8,4 22,8 11,40 V0N1T0 10,6 9,5 20,1 10,05 V1N1T0 11,75 11,65 23,4 11,70 V2N1T0 6,7 8,3 15 7,50 V0N0T1 14,75 15,15 29,9 14,95 V1N0T1 15,8 17,45 33,25 16,63 V2N0T1 10,3 8,7 19 9,50 V0N1T1 11,25 9,8 21,05 10,53 V1N1T1 13,05 10,3 23,35 11,68 V2N1T1 9,15 7,2 16,35 8,18 Total 145,4 142,15 287,55 Rataan 12,12 11,85 11,98 Lampiran 5. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 4 MST (Transformasi Arcsin) 1 0,44 0,44 0,10 4,84 tn 11 231,02 21,00 4,94 2,82 * V 2 114,89 57,45 13,52 3,98 * N 1 100,25 100,25 23,60 4,84 * T 1 0,13 0,13 0,03 4,84 tn V*N 2 8,70 4,35 1,02 3,98 tn V*T 2 2,76 1,38 0,32 3,98 tn N*T 1 1,63 1,63 0,38 4,84 tn V*N*T 2 2,67 1,33 0,31 3,98 tn Galat 11 46,73 4,25 Total 23 278,19 KK = 0,17

Lampiran 6. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 5 MST I II V0N0T0 20 21,4 41,4 20,70 V1N0T0 20,75 21,75 42,5 21,25 V2N0T0 14 10,55 24,55 12,28 V0N1T0 7,45 9,75 17,2 8,60 V1N1T0 12,9 14,25 27,15 13,58 V2N1T0 12,45 9,2 21,65 10,83 V0N0T1 10,5 17,1 27,6 13,80 V1N0T1 17,5 21,9 39,4 19,70 V2N0T1 12,35 10,5 22,85 11,43 V0N1T1 11,15 8,85 20 10,00 V1N1T1 16,9 12,05 28,95 14,48 V2N1T1 9,65 7,55 17,2 8,60 Total 165,6 164,85 330,45 Rataan 13,80 13,74 13,77 Lampiran 7. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 5 MST (Transformasi Arcsin) 1 0,02 0,02 0,00 4,84 tn 11 447,51 40,68 6,78 2,82 * V 2 170,30 85,15 14,19 3,98 * N 1 182,33 182,33 30,37 4,84 * T 1 14,18 14,18 2,36 4,84 tn V*N 2 36,42 18,21 3,03 3,98 tn V*T 2 5,88 2,94 0,49 3,98 tn N*T 1 14,65 14,65 2,44 4,84 tn V*N*T 2 23,74 11,87 1,98 3,98 tn Galat 11 66,03 6,00 Total 23 513,56 KK = 0,18

Lampiran 8. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 6 MST I II K0N0T0 16,1 30,25 46,35 23,18 V1N0T0 25,85 26,85 52,7 26,35 V2N0T0 27,5 13 40,5 20,25 V0N1T0 13,15 13,85 27 13,50 V1N1T0 18,1 13,5 31,6 15,80 V2N1T0 10,1 8,7 18,8 9,40 V0N0T1 24,7 26,1 50,8 25,40 V1N0T1 21,1 27,7 48,8 24,40 V2N0T1 16,35 15,55 31,9 15,95 V0N1T1 13,95 9,5 23,45 11,73 V1N1T1 15,8 13,7 29,5 14,75 V2N1T1 8,3 54,85 63,15 31,58 Total 211 253,55 464,55 Rataan 17,58 21,13 19,36 Lampiran 9. Data pengamatan parameter tinggi tanaman 6 MST (Transformasi Arcsin) 1 75,44 75,44 0,66 4,84 tn 11 1025,37 93,22 0,81 2,82 tn V 2 14,11 7,05 0,06 3,98 tn N 1 250,58 250,58 2,19 4,84 tn T 1 39,14 39,14 0,34 4,84 tn V*N 2 237,45 118,72 1,04 3,98 tn V*T 2 125,22 62,61 0,55 3,98 tn N*T 1 91,07 91,07 0,79 4,84 tn V*N*T 2 267,80 133,90 1,17 3,98 tn Galat 11 1260,74 114,61 Total 23 2361,55 KK = 0,55

Lampiran 10. Data pengamatan parameter jumlah daun 3 MST I II V0N0T0 4 4,5 8,5 4,25 V1N0T0 4 4 8 4,00 V2N0T0 2,5 2,5 5 2,50 V0N1T0 3 3 6 3,00 V1N1T0 2,5 3 5,5 2,75 V2N1T0 2,5 2,5 5 2,50 V0N0T1 4 3 7 3,50 V1N0T1 3,5 3,5 7 3,50 V2N0T1 3 3 6 3,00 V0N1T1 4 3,5 7,5 3,75 V1N1T1 4 3 7 3,50 V2N1T1 2,5 3 5,5 2,75 Total 39,5 38,5 78 Rataan 3,29 3,21 3,25

Lampiran 11. Data pengamatan parameter jumlah daun 3 MST (Transformasi Arcsin) 1 0,04 0,04 0,31 4,84 tn 11 7,50 0,68 5,14 2,82 * V 2 3,94 1,97 14,85 3,98 * N 1 1,04 1,04 7,86 4,84 * T 1 0,17 0,17 1,26 4,84 tn V*N 2 0,27 0,14 1,02 3,98 tn V*T 2 0,15 0,07 0,55 3,98 tn N*T 1 1,04 1,04 7,86 4,84 * V*N*T 2 0,90 0,45 3,38 3,98 tn Galat 11 1,46 0,13 Total 23 9,00 KK = 0,11 Lampiran 12. Data pengamatan parameter jumlah daun 4 MST I II V0N0T0 5 5 10 5,00 V1N0T0 5 5 10 5,00 V2N0T0 4 2,5 6,5 3,25 V0N1T0 4 4,5 8,5 4,25 V1N1T0 4 4 8 4,00 V2N1T0 3,5 3,5 7 3,50 V0N0T1 5 4 9 4,50 V1N0T1 4,5 3,5 8 4,00 V2N0T1 3 3,5 6,5 3,25 V0N1T1 5 3 8 4,00 V1N1T1 4,5 4 8,5 4,25 V2N1T1 4 3,5 7,5 3,75 Total 51,5 46 97,5 Rataan 4,29 3,83 4,06

Lampiran 13. Data pengamatan parameter jumlah daun 4 MST (Transformasi Arcsin) 1 1,26 1,26 4,12 4,84 tn 11 7,53 0,68 2,24 2,82 tn V 2 4,75 2,38 7,76 3,98 * N 1 0,26 0,26 0,85 4,84 tn T 1 0,26 0,26 0,85 4,84 tn V*N 2 1,08 0,54 1,77 3,98 tn V*T 2 0,33 0,17 0,54 3,98 tn N*T 1 0,51 0,51 1,67 4,84 tn V*N*T 2 0,33 0,17 0,54 3,98 tn Galat 11 3,36 0,31 Total 23 12,16 KK = 0,14 Lampiran 14. Data pengamatan parameter jumlah daun 5 MST I II V0N0T0 4 6 10 5,00 V1N0T0 6 5,5 11,5 5,75 V2N0T0 5 4 9 4,50 V0N1T0 3 4 7 3,50 V1N1T0 4 4,5 8,5 4,25 V2N1T0 4 3,5 7,5 3,75 V0N0T1 5 4,5 9,5 4,75 V1N0T1 4,5 4 8,5 4,25 V2N0T1 3 4,5 8 3,75 V0N1T1 4,5 3 7,5 3,75 V1N1T1 4,5 3,5 8 4,00 V2N1T1 2,5 3,5 6 3,00 Total 50 50,5 100,5 Rataan 4,17 4,21 4,19

Lampiran 15. Data pengamatan parameter jumlah daun 5 MST (Transformasi Arscsin) 1 0,01 0,01 0,02 4,84 tn 11 12,03 1,09 1,75 2,82 tn V 2 2,69 1,34 2,15 3,98 tn N 1 5,51 5,51 8,83 4,84 * T 1 1,76 1,76 2,82 4,84 tn V*N 2 0,27 0,14 0,22 3,98 tn V*T 2 0,90 0,45 0,72 3,98 tn N*T 1 0,51 0,51 0,82 4,84 tn V*N*T 2 0,40 0,20 0,32 3,98 tn Galat 11 6,86 0,62 Total 23 18,91 KK = 0,19 Lampiran 16. Data pengamatan parameter jumlah daun 6 MST I II V0N0T0 6,5 8,5 15 7,50 V1N0T0 8 7 15 7,50 V2N0T0 5,5 4,5 10 5,00 V0N1T0 5,5 4,5 10 5,00 V1N1T0 5 4,5 9,5 4,75 V2N1T0 3 3 6 3,00 V0N0T1 7 6,5 13,5 6,75 V1N0T1 6,5 5,5 12 6,00 V2N0T1 5 6 11 5,50 V0N1T1 4 3,5 7,5 3,75 V1N1T1 4 4,5 8,5 4,25 V2N1T1 3,5 3,5 7 3,50 Total 63,5 61,5 125 Rataan 5,29 5,13 5,21

Lampiran 17. Data pengamatan parameter jumlah daun 6 MST (Transformasi Arcsin). 1 0,17 0,17 0,38 4,84 tn 11 49,46 4,50 10,23 2,82 * V 2 11,08 5,54 12,61 3,98 * N 1 32,67 32,67 74,34 4,84 * T 1 1,50 1,50 3,41 4,84 tn V*N 2 0,58 0,29 0,66 3,98 tn V*T 2 3,00 1,50 3,41 3,98 tn N*T 1 0,04 0,04 0,09 4,84 tn V*N*T 2 0,58 0,29 0,66 3,98 tn Galat 11 4,83 0,44 Total 23 54,46 KK = 0,13 Lampiran 18. Data pengamatan parameter panjang akar I II V0N0T0 17,1 9,4 26,5 13,25 V1N0T0 11,8 9,45 21,25 10,63 V2N0T0 5,55 7 12,55 6,28 V0N1T0 6,8 6,95 13,75 6,88 V1N1T0 29,3 17,85 47,15 23,58 V2N1T0 25,4 9,6 35 17,50 V0N0T1 6,45 33,3 39,75 19,88 V1N0T1 20,25 6,35 26,6 13,30 V2N0T1 7,2 7,15 14,35 7,18 V0N1T1 5,75 40,7 46,45 23,23 V1N1T1 6,15 15,15 21,3 10,65 V2N1T1 6,3 8,8 15,1 7,55 Total 148,05 171,7 319,75 Rataan 12,34 14,31 13,32

Lampiran 19. Data pengamatan parameter panjang akar (Transformasi Arcsin) 1 23,31 23,31 0,20 4,84 tn 11 880,67 80,06 0,67 2,82 tn V 2 170,53 85,27 0,71 3,98 tn N 1 59,38 59,38 0,50 4,84 tn T 1 2,25 2,25 0,02 4,84 tn V*N 2 65,52 32,76 0,27 3,98 tn V*T 2 355,16 177,58 1,49 3,98 tn N*T 1 46,62 46,62 0,39 4,84 tn V*N*T 2 181,21 90,60 0,76 3,98 tn Galat 11 1311,98 119,27 Total 23 2215,95 KK = 0,82 Lampiran 20. Data pengamatan parameter bobot tajuk I II V0N0T0 0,585 0,42 1,005 0,50 V1N0T0 1,34 0,66 2 1,00 V2N0T0 1,435 0,495 1,93 0,97 V0N1T0 2,87 38,015 40,885 20,44 V1N1T0 10,8 9,685 20,485 10,24 V2N1T0 7,775 7,54 15,315 7,66 V0N0T1 2,605 0,94 3,545 1,77 V1N0T1 1,61 1,01 2,62 1,31 V2N0T1 0,485 0,385 0,87 0,44 V0N1T1 3,64 2,55 6,19 3,10 V1N1T1 2,7 2,595 5,295 2,65 V2N1T1 7,75 1,745 9,495 4,75 Total 43,595 66,04 109,635 Rataan 3,63 5,50 4,57

Lampiran 21. Data pengamatan parameter bobot tajuk (Transformasi Arcsin) 1 20,99 20,99 0,37 4,84 tn 11 754,77 68,62 1,22 2,82 tn V 2 43,13 21,56 0,38 3,98 tn N 1 305,98 305,98 5,45 4,84 * T 1 119,73 119,73 2,13 4,84 tn V*N 2 36,59 18,29 0,33 3,98 tn V*T 2 41,97 20,98 0,37 3,98 tn N*T 1 139,23 139,23 2,48 4,84 tn V*N*T 2 68,16 34,08 0,61 3,98 tn Galat 11 618,13 56,19 Total 23 1393,90 KK = 1,64 Lampiran 22. Data pengamatan parameter bobot segar I II V0N0T0 0,735 0,49 1,225 0,61 V1N0T0 1,545 0,935 2,48 1,24 V2N0T0 1,75 0,655 2,405 1,20 V0N1T0 3,09 44,75 47,84 23,92 V1N1T0 10,665 9,52 20,185 10,09 V2N1T0 8,82 7,835 16,655 8,33 V0N0T1 2,925 1,215 4,14 2,07 V1N0T1 2,24 1,2 3,44 1,72 V2N0T1 0,57 0,955 1,525 0,76 V0N1T1 3,99 3,05 7,04 3,52 V1N1T1 3,05 2,895 5,945 2,97 V2N1T1 8,475 1,875 10,35 5,18 Total 47,855 75,375 123,23 Rataan 3,99 6,28 5,13

Lampiran 23. Data pengamatan parameter bobot segar (Transformasi Arcsin) 1 31,56 31,56 0,40 4,84 tn 11 972,39 88,40 1,13 2,82 tn V 2 68,97 34,48 0,44 3,98 tn N 1 358,83 358,83 4,58 4,84 tn T 1 141,86 141,86 1,81 4,84 tn V*N 2 65,25 32,63 0,42 3,98 tn V*T 2 66,04 33,02 0,42 3,98 tn N*T 1 172,48 172,48 2,20 4,84 tn V*N*T 2 98,95 49,47 0,63 3,98 tn Galat 11 862,49 78,41 Total 23 1866,43 KK = 1,72

Lampiran 24. Foto Penelitian Benih Sawi yang disemaikan Sawi pada larutan Nutrisi AB MIX dengan non timer Sawi pada larutan Nutrisi AB MIX dengan timer Sawi pada larutan Nutrisi Racikan dengan timer Sawi pada larutan Nutrisi Racikan dengan non timer Panjang Akar Bobot tajuk Bobot segar