BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 46

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada saat ini, telah

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang ada di Indonesia mulai banyak. mengalami perkembangan dari segi macamnya.

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANG MULYA NOMOR : 445 / R0/SK/KM/2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan yang baru dimekarkan dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SELOMERTO 1 Jalan Banyumas Km. 7 Telp. (0286) SELOMERTO WONOSOBO 56361

KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DTP GUNUNGKENCANA JL. Gunungkencana- Bojongmanik Kode pos Telp

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. pegadungan RT 02 RW 04 Kelurahan Pegadungan Jakarta Barat. Luas tanah

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROVINSI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

I. PENDAHULAN. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Gambaran umum tempat penelitian dan batas wilayah kerja UPT Puskesmas

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PROFIL UPT PUSKESMAS SEMIN I

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS MEDOKAN AYU JL. MEDOKAN ASRI UTARA IV NO. 31 SURABAYA 12 JUNI JUNI 2017 PERIODE XLVIII

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT INFORMASI. Present By SIMKESMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 07 TAHUN 2011 T E N T A N G PENETAPAN NAMA PUSKESMAS DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Way Halim merupakan salah satu Kecamatan di Kota Bandar

Sistem Informasi Kesehatan

LAMPIRAN. Kebijakan Jampersal di Kota Yogyakarta? b. Bagaimana pelaksanaan Jampersal di Kota Yogyakarta tahun 2013?

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

UPAYA dan AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS ERNAWATY AKK 2011

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan ini dilalui oleh Jalan Raya Lampung-Bakauheni yang merupakan

BAB II HASIL SURVEY. untuk memberikan nama Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo tahun 1990.

Puskesmas Purworejo. Anda Puas Kami Bahagia. Masyarakat Sehat dambaan kita bersama. Jl Pasar kebonagung kecamatan purworejo Kota Pasuruan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENERBITAN IZIN SARANA KESEHATAN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-K TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PONDOK KESEHATAN DESA DI JAWA TIMUR

Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Transkripsi:

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Analisa Organisasi 3.1.1. Puskesmas Kabupaten Maros Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten yang secara astronomi terletak dibagian Barat Sulawesi Selatan antara 40-45 - 50 LS dan 109-20 -129-12 BT. Luas wilayah seluruhnya adalah 1.619,11 km 2 dan secara administrasi Pemerintahan terdiri atas 14 Kecamatan, 103 Desa atau Kelurahan. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Maros adalah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar Kondisi Topografi Kabupaten Maros sangat bervariasi mulai dari wilayah datar sampai bergunung-gunung. Hampir semua di kecamatan terdapat daerah pedataran yang luas keseluruhan sekitar 70.882 ha atau 43,8% dari luas wilayah Kabupaten Maros. Sedangkan daerah yang mempunyai 60

61 kemiringan lereng di atas dari 40% atau wilayah yang bergunung-gunung mempunyai luas 49.869 ha atau 30,8 dari luas wilayah Kabupaten Maros. Jumlah penduduk Kabupaten Maros setiap tahun terjadi peningkatan, pada tahun 2006 jumlah penduduk sebesar 297.618 jiwa. Menurut data BPS daerah setempat pada tahun 2006, jumlah keluarga miskin di Kabupaten Maros mencapai 22.216 KK, apabila diperkirakan dalam satu kepala keluarga sebanyak 5 (lima) orang, maka jumlah penduduk miskin di Kabupaten Maros menjadi sebanyak 111.080 jiwa (33,40% dari jumlah penduduk). Sedangkan Gakin yang mendapat pelayanan Kesehatan hanya sebanyak 13.639 atau 61,39% KK, jadi sebanyak 8.577 atau 36,61% KK tidak mendapatkan Fasilitas Keluarga Miskin. Puskesmas pada Kabupaten Maros tersebar pada 14 Kecamatan dengan cakupan 103 Desa atau Kelurahan. Puskesmas pada masing-masing Kecamatan menangani masyarakat yang berada dalam wilayah administrasi kecamatan tersebut. Sehingga, untuk setiap kecamatan mempunyai wilayah administrasi mencakup rata-rata sebanyak 7 desa. Dengan kata lain, wilayah kerja untuk setiap Puskesmas menangani masyarakat yang berada dari 7 desa di sekitar Puskesmas tersebut.

62 Dari 14 Puskesmas yang terdapat pada Kabupaten Maros, 9 puskesmas di antaranya, masih beroperasi secara manual. Puskesmas tersebut yaitu: 1. Puskesmas Hasanuddin 2. Puskesmas Tunikamasean 3. Puskesmas Carangki 4. Puskesmas Tompubulu 5. Puskesmas Camba 6. Puskesmas Cenrana 7. Puskesmas Ladange 8. Puskesmas Moncongloe 9. Puskesmas Simbang Sedangkan 5 di antaranya telah memiliki sistem terkomputerisasi untuk kegiatan operasional dalam gedung puskesmas. Untuk pencatatan kegiatan luar gedung, masih dilakukan secara manual. Kelima puskesmas tersebut adalah, sebagai berikut: 1. Puskesmas Alliritengae 2. Puskesmas Marusu 3. Puskesmas Barandasi 4. Puskesmas Bantimurung 5. Puskesmas Mandai

63 Puskesmas bertanggungjawab atas kondisi kesehatan masyarakat yang berada dalam wilayah kerjanya dan memantau perkembangan kesehatan pada wilayah tersebut. Untuk selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Maros yang dimana secara administratif setiap Puskesmas bertanggungjawab secara langsung kepada Dinas Kesehatan. Setiap Puskesmas wajib untuk melaporkan status serta kondisi kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya secara periodik. Data kesehatan tersebut nantinya dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Maros untuk dianalisis guna sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan daerah dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan perkembangan kesehatan masyarakat Kabupaten Maros. 3.1.2. Lambang Kabupaten Maros Gambar 3.1 Lambang Kabupaten Maros Makna lambang sebagai berikut: 1. Dasar dari lambang yang berbentuk PERISAI menggambarkan keuletan, ketangkasan dan kejujuran.

64 2. BAJAK (Rikkala atau Pajeko) menggambarkan kehidupan masyarakat yang berorientasi pada bidang pertanian 3. KERIS TERHUNUS yang pangkalnya bertuliskan MAROS menggambarkan sifat patriotik rakyat. 4. GUNUNG melambangkan keagungan dan air melambangkan pengairan serta daerah wisata 5. RANTAI MELINGKAR BERMATA 29 menggambarkan kekuatan dan persatuan rakyat 6. 17 BUAH PADI dan 4 KUNTUM BUNGA KEMIRI dan 5 HELAI DAUNNYA berada diatas sayap berbulu delapan mengingatkan kita terhadap detik proklamasi 17-8-1945 7. HURUF LONTARA menggambarkan dari tiga persekutuan masyarakat hukum adat 3.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan Sebagai unit kesehatan daerah, puskesmas Kabupaten Maros memiliki visi, misi dan tujuan yang sama dengan visi, misi dan tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten Maros. Visi pembangunan kesehatan Kabupaten Maros adalah Maros Butta Salewangang, Sehat 2009 Menuju Daerah Yang Berkesan Mapan dan Mandiri Misi pembangunan kesehatan Kabupaten Maros sebagai berikut:

65 1. Menggerakkan pembangunan Kabupaten yang berwawasan kesehatan. 2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata, dan terjangkau. 3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individi, keluarga dan masyarakat serta lingkungan. 4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten Maros adalah Meningkatnya kesadaran, keamanan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal serta terwujudnya desa sehat, kecamatan sehat hingga Kabupaten sehat. 3.1.4. Tugas Puskesmas Tugas puskesmas sesuai dengan Perda No.23 Tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja pusat kesehatan masyarakat adalah: Melaksanakan pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna, kepada masyarakat di wilayah kerjanya. 3.2. Struktur Organisasi Puskesmas

66 Kepala Puskesmas Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Kabupaten Maros

67 3.3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 3.3.1. Kepala Puskesmas Kepala UPT Dinas Kesehatan merupakan posisi tertinggi dalam struktur organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional Puskesmas pada wilayah kerjanya. Kepala Puskesmas bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros. 3.3.2. Bagian Koordinasi Administrasi Bagian Tata usaha mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, hubungan masyarakat, serta urusan umum pelaporan. 3.3.3. Bagian Koordinasi Upaya Kesehatan Perorangan Bagian Koordinasi UKP mempunyai tugas untuk mengepalai dan mengkoordinasikan tugas-tugas bagian upaya kesehatan perorangan meliputi rawat inap, rawat jalan, persalinan, UGD, KIA KB, Laboratorium, Farmasi, dan Klinik Gigi. Bagian Koordinasi UKP bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas. 3.3.4. Bagian Koordinasi Upaya Kesehatan Masyarakat Bagian Koordinasi UKM mempunyai tugas untuk mengepalai dan mengkoordinasikan tugas-tugas bagian upaya kesehatan masyarakat meliputi Imunisasi, Gizi Masyarakat, UKS, USILA, P2. Menular, PROMKES,

68 KESLING, dan Kesehatan Jiwa. Bagian Koordinasi UKP bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas. 3.3.5. Bagian Rawat Inap Bagian Rawat Inap mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan perawatan dalam Puskesmas bagi pasien yang dirawat dengan jangka waktu lebih dari satu hari dan membutuhkan pelayanan dan perawatan lebih intensif. 3.3.6. Bagian Rawat Jalan Bagian Rawat Jalan mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan perawatan dalam Puskesmas bagi pasien yang datang berobat namun tidak diwajibkan untuk menginap penanganan penyakit bersifat umum. 3.3.7. Bagian Persalinan Bagian Persalinan mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan persalinan dalam Puskesmas. 3.3.8. Bagian Unit Gawat Darurat (UGD) Bagian UGD mempunyai tugas untuk mengani dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dan perawatan Pasien yang membutuhkan pelayanan ekstra intensif dan seketika.

69 3.3.9. Bagian Klinik Ibu dan Anak Keluarga Berencana (KIA KB) Bagian Klinik Ibu dan Anak Keluarga Berencana mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan Puskesmas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan pelayanan Keluarga Berencana. 3.3.10. Bagian Laboratorium Bagian Laboratorium mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan dalam laboratorium Puskesmas. 3.3.11. Bagian Farmasi Bagian Farmasi mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan obatobatan Puskesmas. 3.3.12. Bagian Klinik Gigi Bagian Klinik Gigi mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan dan perawatan mulut, gigi dan gusi. 3.3.13. Bagian Imunisasi Bagian Imunisasi mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan pemberian layanan imunisasi kepada bayi.

70 3.3.14. Bagian Gizi Masyarakat Bagian Gizi Masyarakat mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan Puskesmas dalam upaya peningkatan gizi masyarakat. 3.3.15. Bagian Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Bagian Unit Kesehatan Sekolah mempunyai tugas untuk menangani dan mengkoordinasikan kegiatan promosi dan sosialisasi program pemerintah kepada sekolah-sekolah yang berada dalam lingkup kerja Puskesmas. 3.3.16. Bagian Usia Lanjut (USILA) Bagian USILA mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan meningkatkan kegiatan Puskesmas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kelompok usia lanjut serta perawatannya. 3.3.17. Bagian Pemberantasan Penyakit Menular (P2. Menular) Bagian P2. Menular mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dalam masyarakat.

71 3.3.18. Bagian Promosi Kesehatan (PROMKES) Bagian Promosi Kesehatan mempunyai tugas untuk menangani dan mengkoordinasikan kegiatan promosi dan sosialisasi program pemerintah kepada masyarakat. 3.3.19. Bagian Kesehatan Lingkungan (KESLING) Bagian Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas untuk menangani dan mengkoordinasikan kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat dalam wilayah kerjanya serta perawatan kesehatan kepada serta memberikan penyuluhan masyarakat. 3.3.20. Bagian Kesehatan Jiwa Bagian Kesehatan Jiwa mempunyai tugas menangani dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dan perawatan kesehatan gangguan jiwa kepada masyarakat. 3.3.21. Bagian Puskesmas Pembantu Merupakan unit yang melaksanakan upaya kesehatan kepada masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas bersangkutan.

72 3.3.22. Bagian Bidan Desa Bertugas malakukan pelayanan medik di dalam maupun diluar jam kerjanya dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas. 3.4. Sistem yang Sedang Berjalan Kabupaten Maros memiliki 14 Puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan. 5 diantaranya sudah memiliki Sistem Operasional Puskesmas yang mencakup kegiatan indoor yang terkomputerisasi. Namun, 9 Puskesmas lainnya masih menjalankan kegiatannya secara manual. Semua Puskesmas belum memiliki sistem operasional kegiatan outdoor yang terkomputerisasi. Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, Puskesmas yang berada di Kabupaten Maros menggunakan sistem berkas atau dokumen yang kemudian diolah menjadi laporan yang diinginkan. Sistem dalam Puskesmas diawali proses pendaftaran pasien baru. Data pasien dicatat dalam formulir pendaftaran pasien. Setiap pasien baru mendapatkan kartu berobat yang harus dibawa untuk kunjungan berikutnya. Pasien yang berkunjung harus menunjukkan kartu berobat. Petugas akan mencarikan berkas riwayat kunjungan (anamnese) pasien dan mencatat data kunjungan pasien. Setelah itu pasien akan ditangani oleh dokter Puskesmas. Diagnosa dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter akan dicatat pada berkas riwayat kunjungan pasien.

73 Pasien dengan dugaan kasus penyakit tertentu yang berada dalam cakupan kegiatan outdoor akan dirujuk dan terus dipantau oleh Puskesmas setempat. Semua pemeriksaan dan pengobatan yang diterima oleh pasien di rumah sakit daerah akan dicatat pada berkas formulir pencatatan penderita. Analisa sistem yang ditampilkan dalam diagram berikut ini hanya merupakan subsistem yang akan dibahas dalam penelitian ini, bukan sistem secara keseluruhan.

74 3.4.1. Diagram Konteks Pasien Bukti Kunjungan Pasien Kartu Berobat Permintaan Detail Pasien yang Dirujuk RSUD Kartu Berobat Keluhan Form Pendaftaran Pasien Sistem Pencatatan Puskesmas Surat Pengantar Rujukan Pasien Detail Pasien yang Dirujuk Laporan Penanganan Pasien Rujukan Dokter Diagnosa Permintaan Laporan Penanganan Pasien Rujukan Dinas Kesehatan Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Pencatatan Puskesmas

75 3.4.2. Data Flow Diagram Level Nol Keluhan Kartu Berobat Pasien Form Pendaftaran Pasien Surat Pengantar Rujukan Pasien RSUD Detail Pasien yang Dirujuk Kartu Berobat Informasi Pasien Pendaftaran Pasien 1.0 Perujukan 4.0 Permintaan Detail Pasien yang Dirujuk Detail Pasien yang Dirujuk Pasien Informasi Pasien Detail Kunjungan Pasien Detail Pasien Rujukan Detail Riwayat Kunjungan Pasien Pasien Rujukan Bukti Kunjungan Pasien Pendaftaran Rawat Jalan 2.0 Riwayat Kunjungan Pasien Info Penanganan Pasien Rujukan Kunjungan Pasien Detail Kunjungan Pasien Pencatatan Pasien Rujukan 5.0 Info Penanganan Pasien Rujukan Detail Kunjungan Pasien Penanganan Rawat Jalan 3.0 Detail Riwayat Kunjungan Pasien Riwayat Penanganan Pasien Rujukan Pembuatan Laporan 6.0 Detail Riwayat Penanganan Pasien Rujukan Permintaan Laporan Penanganan Pasien Rujukan Diagnosa Dokter Laporan Penanganan Pasien Rujukan Dinas Kesehatan Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level Nol

76 3.4.3. Data Flow Diagram Level Satu 3.4.3.1. DFD Level Satu Proses Pendaftaran Pasien Gambar 3.5 DFD Level Satu Proses Pendaftaran Pasien

77 3.4.3.2. DFD Level Satu Proses Pendaftaran Rawat Jalan Gambar 3.6 DFD Level Satu Proses Pendaftaran Rawat Jalan

78 3.4.3.3. DFD Level Satu Proses Penanganan Rawat Jalan Pasien Keluhan Identifikasi gejala 3.1 Kunjungan Pasien Gejala Detail Kunjungan Pasien Diagnosa Pemeriksaan Pasien 3.2 Gejala dan Hasil Pemerikasaan Pencatatan Riwayat Kunjungan Pasien 3.3 Detail Riwayat Kunjungan Pasien Dokter Riwayat Kunjungan Puskesmas Gambar 3.7 DFD Level Satu Proses Penanganan Rawat Jalan

79 3.4.3.4. DFD Level Satu Proses Perujukan Gambar 3.8 DFDLevel Satu Proses Perujukan

80 3.4.3.5. DFD Level Satu Proses Pencatatan Pasien Rujukan Pasien Rujukan Detail Pasien Rujukan Pendataan Pasien Rujukan RSUD 5.1 Detail Pasien Rujukan dan Riwayat Penanganan Rujukan RSUD Pencatatan Riwayat Penanganan Pasien Rujukan 5.2 Detail Riwayat Penanganan Pasien Rujukan Riwayat Penanganan Pasien Rujukan Gambar 3.9 DFDLevel Satu Proses Pencatatan Pasien Rujukan

81 3.5. Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi oleh sistem yang sedang berjalan yaitu: 1. Sistem manual yang saat ini berjalan pada puskesmas menyebabkan pencarian dan pengelolaan data membutuhkan waktu yang lama. 2. Penyimpanan data dalam bentuk kumpulan dokumen memiliki resiko yang lebih besar terhadap kemungkinan terjadi kehilangan data yang disebabkan beberapa faktor seperti kelalaian manusia atau kondisi fisik dokumen yang cenderung mudah rusak. Selain itu,data riwayat kunjungan pasien yang sudah lama tidak berkunjung akan sulit dicari dan ditelusuri kembali jika riwayat kunjungan disimpan dalam bentuk dokumen. 3. Sistem yang belum terintegrasi menyebabkan tingginya redundansi data. Data mengenai pasien tersebar di beberapa unit pelayanan sehingga memungkinkan pendaftaran pasien yang sama secara berulang-ulang. 4. Pembuatan laporan yang sulit dan lama dikarenakan data-data masih disimpan dalam bentuk dokumen sehingga pembuatan laporan memerlukan analisa dokumen satu per satu.

82 3.6. Solusi yang Diusulkan Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diusulkan untuk membangun sebuah sistem basis-data terintegrasi yang dapat memenuhi kebutuhan sebagai berikut: 1. Mampu menyediakan informasi riwayat kunjungan pasien secara rinci, seperti: Data pribadi pasien Riwayat anamnese (keluhan dan gejala) pasien Pencatatan diagnosa dokter Riwayat tindakan yang diberikan oleh dokter Riwayat kunjungan 2. Mampu menyediakan informasi kunjungan puskesmas 3. Mampu menyediakan pencatatan data pasien baru 4. Mampu menyediakan informasi pendaftaran pasien rawat jalan 5. Mampu menyediakan informasi pasien yang dirujuk ke RSUD berdasarkan penyakit tertentu 6. Mampu menyediakan informasi pasien yang dirujuk ke RSUD berdasarkan unit pelayanan bersangkutan 7. Mampu menyediakan laporan pencatatan pasien rujukan secara periodik.