HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KELENTURAN DENGAN KEMAPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA TIM SMAN 1 SEDINGINAN KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YUSNITA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAPKEMAMPUAN CHEST PASS TIM BASKET SMAN 1 KUBU KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh JUNAIDI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA SD NEGERI 006 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh AL AMIN

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

MARPION SAPUTRA NIM

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN FORWARD RUN DENGAN LATERAL SHUFFLE TERHADAP KELINCAHAN SISWA SMA NEGERI 2 PEKANBARU PADA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN KE GAWANG TIM SMAN 1 BANGKO KECAMATAN BANGKO JURNAL

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJR PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN 008 TERATAK AIR HITAM KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL

CONTRIBUTION OF AGILITY AND ENDURANCE (VO 2 MAX) WITH DRIBBLE SKILLS OF SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU FOOTBALL MAN TEAM

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 SIMPANG KANAN JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

TINJAUAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA TEAM SMPN 1 PANGEAN KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh YAN OKTA IRSYADI

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

KONTRIBUSI STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA PUTERA KELAS V SD NEGERI002 KINALI KECAMATAN KUANTAN MUDIK JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

RELATIONSHIP OF AGILITY TO THE ABILITY OF DRIBBLE ON THE GIRL S BASKETBALL TEAM SMAN 3 MANDAU

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

THE RELATIONSHIP BEETWEEN THE AGILITY WITH DRIBBLING SKILLS IN LEADING THE BALL AT CLUB FOOTBALL OF GEMPA FC PANGEAN DISTRICTS KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA

MHD. ARIF

JURNAL. Oleh ZULHERI

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 004 TELUK NILAP KECAMATAN KUBU BABUSSLAM JURNAL. Oleh JUNI RAFIANTO

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN KELINCAHAN TUBUH TERHADAP HASIL DRIBBLE BOLA PADA PERMAINAN BOLA BASKET. Heri Rustanto

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

Transkripsi:

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL Oleh SUPIAN 1405166524 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 AGILITY CORELATION WITH SOCCER DRIBBLING ABILITY ON EXTRACURRICULAR STUDENTS SMP NEGERI 2 KUBU Supian 1, Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes AIFO 2, Kristi Agust., M.Pd 3 piandoang.supian@yahoo.com 1, mr.ramadi59@gmail.com 2, kristi.agust@yahoo.com 3 PHYSICAL EDUCATION HEALT AND RECREATION FACULTY OF TEACHER TRAINNING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY ABSTRACT, The background of the problem in this research is not maximal yet soccer dribbling ability of being owned by the student extracurricular SMPN 2 Kubu. Of the few opportunities to attack by dribbling readable way and captured by the opponent. This problem is evident from observations of researchers at the time of the try out and the game, it is suspected because of the agility possessed by the students. Therefore, the purpose of this study was to determine whether there is a corelation with the dribbling soccer ability in extracurricular students SMPN 2 Kubu. This type of research is correlational comparing the measurement results of two different variables in order to determine the degree of correlation between these variables. As the independent variable (X) is agility, while the dependent variable (Y) is a soccer dribbling skills. This research data obtained from the tests using dodging run test and dribbling soccer test. The sample in this research is the students who follow football extracurricular totaling 30 people (total sampling). Based on the research results can be concluded as follows: "There is a significant corelation (significant) between agility with dribbling soccer ability in Extracurricular students SMP Negeri 2 Kubu. It is characterized by the results obtained by the rhitung = 0422> rtab = 0.361 ". Keywords : Agility, Dribbling, Soccer

2 HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU Supian 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Kristi Agust, M.Pd 3 piandoang.supian@yahoo.com 1, mr.ramadi59 @gamil.com 2, kristi.agust@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah belum masksimalnya kemampuan dribbling sepakbola yang dimilki oleh siswa ekstrakurikuler SMPN 2 Kubu. Dari beberapa kesempatan untuk menyerang dengan cara dribbling mudah dibaca dan direbut oleh lawan. Permasalahan ini terlihat dari observasi peneliti pada saat uji coba dan pertandingan, hal ini diduga karena faktor kelincahan yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola pada siswa ekstrakurikuler SMPN 2 Kubu. Jenis penelitian ini adalah korelasional membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. Sebagai variabel bebas (X) adalah kelincahan, sedangkan variabel terikat (Y) adalah kemampuan dribbling sepakbola. Data penelitian ini diperoleh dari hasil tes menggunakan dodging run test, dan tes dribbling sepakbola. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 30 orang (total sampling). Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : "Terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa Ekstrakurikuler SMP Negeri 2 Kubu. Hal ini ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu r hitung = 0.422 > r tab = 0.361. Kata kunci: Agility, Dribbling, Sepakbola

3 PENDAHULUAN Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk membela desa, daerah dan negara. Sepakbola yang sudah memasyarakat itu merupakan gambaran persepakbolaan di Indonesia khususnya negara maju pada umumnya. Permainan sepakbola adalah suatu permainan tim yang menuntut adanya kerjasama yang baik dan rapi, oleh karena itu kerja sama tim merupakan kebutuhan permainan sepakbola yang harus dipenuhi oleh setiap kesebelasan yang menginginkan kemenangan. Kemenangan tidak dapat diraih secara perseorangan dalam permainan tim, disamping itu setiap individu atau pemain harus memiliki kondisi fisik yang bagus dan teknik dasar yang baik pula. Tujuan olahraga bermacam-macam sesuai dengan olahraga yang dilakukan, tetapi olahraga secara umum meliputi memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani, memelihara dan meningkatkan kesehatan, meningkatkan kegemaran manusia berolahraga sebagai rekreasi serta menjaga dan meningkatkan prestasi olah raga setinggi-tingginya. Tujuan tersebut telah menjadi bagian yang terpenting untuk dicapai secara umum, tetapi tujuan khusus yang lebih penting adalah memenangkan pertandingan dalam permainan sepakbola. Keberhasilan akan diraih apabila latihan yang dilakukan sesuai dan berdasarkan prinsip latihan yang terencana, dan terprogram yang mempunyai tujuan tertentu. Untuk pencapaian tujuan dari sepakbola tersebut hendaknya dimulai pada usia dini agar prestasi yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian pendidikan olahraga disekolah mempunyai peranan yang sangat besar dalam menyediakan atlet pada usia dini, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, sampai pada perguruan tinggi hendaknya dapat menjadi cikal bakal pembinaan olahraga. Seperti halnya yang dilakukan oleh SMP Negeri 2 Kubu. Prestasi pada cabang sepakbola di SMP Negeri 2 Kubu masih tertinggal dengan SMP lain di tingkat kabupataen Rokan Hilir, hal ini terlihat dimana SMP Negeri 2 Kubu belum bisa meraih prestasi yang baik pada pertandingan antar sekolah 2015. Minimnya prestasi yang diraih SMP Negeri 2 Kubu dicabang sepakbola dikarenakan oleh beberapa faktor. Seorang pemain sepakbola tidak hanya melatih teknik dasar bermain bola seperti mengontrol, menendang, dan menggiring bola (dribbling). Tetapi juga melatih kondisi fisik sepeti kecepatan, kelincahan, kekuatan, koordinasi, dan kelenturan. Menggiring bola (dribbling) tidak hanya membawa bola menyusuri tanah dan lurus ke depan melainkan menghadapi lawan yang jaraknya cukup dekat dan rapat. Hal ini dituntut seorang pemain untuk memiliki kemampuan menggiring bola dengan baik. Menggiring bola adalah gerakan berlari menggunakan kaki untuk mendorong bola, sehingga ada perpindahan bola dari satu tempat ke tempat lain di daerah lapangan sepakbola. Kedua kaki ikut aktif dalam merubah arah bola berulang-ulang guna melewati lawan, agar daerah penyerangan terbuka lebar untuk mencari kesempatan menendang bola ke gawang lawan supaya menghasilkan gol. Rangkaian proses gerakan dribbling harus dilakukan dengan

kondisi fisik, seperti kelincahan, karena diduga ketepatan kelincahan dapat mempengaruhi hasil kemampuan dribbling. Berdasarkan hasil pengamatan sementara peneltiti di SMPN 2 Kecamatan Kubu didapati permasalahan yang mengakibatkan prestasi sepakbola di sekolah ini tidak optimal adalah kemampuan dribbling, kemampuan dribbling belum begitu baik hal ini tampak pada saat sesi uji coba dan pertandingan antar sekolah yg diikuti dimana terlihat bola masih jauh dari kaki sehingga sulit dikontrol, lalu dribbling mudah dicuri dan dibendung lawan, dan juga tidak dapat merubah arah dribbling untuk menghindari hadangan lawan. Permasalahan ini tentunya disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi fisik tidak bagus, kualitas latihan, mental pemain dan dukungan dari berbagai pihak, namun penulis menduga permasalahan ini karena salah satu faktor kondisi fisik yaitu kelincahan. Untuk mendapatkan gambaran yang akurat dan terarah mengenai permasalahan di atas, perlu dilakukan suatu penelitian yang lebih mendalam mengenai masalah ini. Dengan demikian penelitian ini nantinya diharapkan mampu menggambarkan data-data yang mendekati ke arah benar. Oleh Penulis mengungkapkan permasalahan ini ke dalam penelitian yang berjudul Hubungan kelincahan terhadap kemampuan dribbling pemain sepakbola SMP Negeri 2 Kubu. Menurut pendapat Poerwadarminto (1986) kelincahan berasal dari suku kata lincah yang berarti gesit atau cekatan. Lebih dijelaskan Sajoto (1988: 60) kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dari satu posisi ke posisi yang lain di area tertentu, atau seseorang yang mampu merubah satu posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik. Untuk mengembangkan kelincahan seseorang harus berlatih agar dapat bergerak dengan cepat dan mengubah arah tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Menurut Harsono (1998) menyatakan dalam bukunya tentang kelincahan sebagai berikut: orang yang lincah adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan, kesadaran, dan pada posisi tubuhnya. Berbagai pendapat tentang kelincahan, namun satu sama lain nya saling mendukung. Menurut Sajoto (1988:35) menjelaskan kelincahan merupakan bagian dari komponen kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam usaha untuk meningkatkan prestasi pada cabang olahraga. Pada hakikatnya kelincahan pada permainan sepakbola adalah kegiatan dalam menggerakkan badan atau anggota badan untuk menyelesaikan gerak secara lengkap dengan waktu yang singkat dalam situasi yang berbeda dan arah yang berubah di mana kegiatan tersebut diperoleh selama mengikuti latihan atau pun bermain. Dalam permainan sepakbola kondisi kelincahan diperlukan untuk mengontrol bola, mendribbling bola, saat melewati lawan dan berbalik dalam waktu yang singkat untuk mengatasi rampasan bola dari lawan. Pemain sepakbola yang memiliki kelincahan baik cenderung memiliki koordinasi gerakan yang lancar, karena koordinasi merupakan kerjasama antara sistem syaraf pusat dan otot-otot yang dipergunakan dalam melakukan gerakan. Dalam permainan 4

5 sepakbola akan kelihatan koordinasi gerakan yang baik, jika seorang pemain dapat bergerak ke arah bola yang datang sambil melakukan gerakan menahan bola, menendang dan merubah arah sesuai dengan keinginan saat bermain. METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola pada ssiwa ekstrakurikuler SMPN 2 Kubu. Korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk meningkatkan hubungan variable-variable yang berbeda dalam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontriibusi antara variable bebas dan variable terikat (Arikunto, 2006 : 131). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada SMPN 2 Kubu, sedangkan waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 30 orang menggunakan teknik total sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes menggunakan dodging run dan tes dribbling sepakbola. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Variable dalam penelitian ini terdiri dari kelincahan (X) dengan kemampuan dribbling (Y) sepakbola siswa Ekstrakurikuler SMP NEGERI 2 Kubu. Yang mana jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang. Agar lebih jelasnya masing-masing deskripsi data tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 1. Kelincahan Variabel kelincahan diukur dalam satuan detik dengan menggunakan bentuk Dodging run test. Berdasarkan tes yang dilakukan didapat skor tertinggi = 15,32 dan skor terendah = 20.61 menghasilkan rata-rata (mean) = 17,33, simpangan baku (standar deviasi) = 1.08. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi skor kelincahan ini, dapat dilihat pada histogram berikut ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor kelincahan Siswa Ekstrakurikuler SMPN 2 No Kelas Frekwensi Interval Absolut Relatif 1 15.32-16.42 4 13.33 2 16.43-17.53 13 43.33 3 17.54-18.64 10 33.33 4 18.65-19.75 2 6.67 5 19.76-20.86 1 3.33 Jumlah 30 100%

Frekuensi Relatif 6 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa yang melakukan tes kelincahan, 3 orang berada pada perolehan (15.32-16.42), kemudian 13 orang pada perolehan 16.43-17.53, sedangkan 10 orang berada pada perolehan (17.54-18.64), selanjutnya 2 orang pada perolehan (18.65-19.75), dan 1 orang pada perolehan (19.76-20.86). untuk lebih jelasya dapat di lihat pada histogram berikut ini: 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 43.33 33.33 18 13.33 6.67 3.33 15.32-16.42 16.43-17.53 17.54-18.64 18.65-19.75 19.76-20.86 Kelas Interval Gambar 1. Histogram variabel kelincahan 2. Kemampuan Dribling Variabel kemampuan Dribling diukur dengan melakukan tes dribling dalam satuan detik. Berdasarkan tes yang dilakukan didapat skor tertinggi = 19,42 dan skor terendah = 9.26 menghasilkan rata-rata (mean) = 13,38, simpangan baku (standar deviasi) = 2,95. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi skor kemampuan dribbling ini, dapat dilihat pada histogram berikut ini. Tabel 2. Distribusi Frekuensi skor kemampuan dribbling siswa Ekstrakurikuler SMP NEGERI 2 Kubu No Kelas Interval Frekwensi Absolut Relatif 1 9.26-11.36 11 36.67 2 11.37-13.47 6 20 3 13.48-15.58 6 20 4 15.59-17.69 3 10 5 17.70-19.80 4 13.33 Jumlah 30 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa yang melakukan tes kemampuan dribbling, 11 orang berada pada perolehan (9.26-11.36), kemudian 6 orang pada perolehan (11.37-13.47), sedangkan 6 orang berada pada perolehan (13.48-15.58), selanjutnya 3 orang pada perolehan

Frekuensi Relatif 7 (15.59-17.69), dan 4 orang pada perolehan (17.70-19.80). untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram di bawah ini: 40 35 30 25 20 15 10 5 0 36.67 B. Penyajian Persyaratan Analisis 20 20 Gambar 2. Histogram kemampuan dribbling a. Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors Sebelum melakukan pengujian hipotesis tentang hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas sebaran data. Hasil analisis normalitas sebaran data masing-masing variabel disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3. Rangkuman uji normalitas sebaran data dengan uji liliefors No Variabel N Lo Ltab Distribusi 1. kelincahan (X) 30 0.1489 0.161 Normal 2. Kemampuan dribling(y) 30 0.1548 0.161 Normal Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk kelincahan (X), skor Lo = 0,1361 dengan n = 30, sedangkan L tab pada taraf pengujian signifikan α=0,05 diperoleh 0.161 yang lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kelincahan berdistribusi normal. Kemudian hasil pengujian untuk kemampuan dribbling (Y), skor Lo = 0,1548 dengan n = 30, sedangkan L tab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0.161 lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kemampuan dribbling berdistribusi normal. Berdasarkan uraian di atas ternyata semua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) datanya tersebar secara normal, karena masing-masing variabel Lo nya kecil dari pada Ltab pada α = 0,05. Hal ini berarti bahwa data masing-masing variabel penelitian ini tersebar secara normal atau populasi darimana data sampel diambil berdistribusi normal. 10 13.33 9.26-11.36 11.37-13.47 13.48-15.58 15.59-17.69 17.70-19.80 Kelas Interval

8 b. Pengujian Hipotesis Pengajuan hipotesis ini terdapat hubungan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka didapat skor rata-rata kelincahan sebesar 17.33 dengan simpangan baku 1.08. Untuk skor rata-rata kemampuan dribbling didapat 13.38 dan simpangan baku 2.95. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kelincahan dan kemampuan dribbling sebagai berikut: Tabel 4. rangkuman Hasil Analisis r hitung r 2 hitung Taraf Signifikan Kesimpulan 0,422 0,178 α = 0,05 Signifikan Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan hasil analisis korelasi antara kelincahan terhadap kemampuan dribbling sepakbola, maka pengujian hipotesisnya dilanjutkan dengan uji t. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. rangkuman Hasil Uji t t hitung t tabel Dk Kesimpulan 2.46 1.70 28 Ho ditolak dan Ha diterima C. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan di atas ternyata ke dua hipotesis alternatif yang diajukan diterima kebenarannya, selanjutnya akan dikemukakan pembahasan yang lebih rinci sehubungan dengan diterimanya hipotesis tersebut. Dari hasil analisis yang telah diajukan terhadap pengujian hipotesis ini ternyata kedua variabel menunjukkan hubungan yang positif dan saling mempengaruhi. Hal ini didasarkan r hitung = 0.422> r tabel = 0.361 pada taraf signifikan α = 0,05. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari setiap kenaikan variable X (kelincahan) akan diikuti oleh variable Y (kemampuan dribbling) begitu sebaliknya. Berdasarkan analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa Ekstrakurikuler SMP NEGERI 2 Kubu. Besar koefisien korelasi antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola adalah 0.422, kontibusi yang disumbangkan kelincahan terhadap kemampuan dribbling adalah 17.8%. Hal ini berarti bahwa dengan meningkatkan factor kelincahan dalam program latihan sepakbola di Ekstrakurikuler SMP NEGERI 2 Kubu ternyata dapat meningkatkan kemampuan dribbling bola. Berdasarkan hasil penelitian ini mendukung pendapat Sajoto (1998:60) bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dari satu posisi ke posisi lain di area tertentu, atau seseorang yang mampu merubah

9 satu posisi ke posisi yang berbeda dengan kemampuan tinggi dan koordinasi gerak yang baik. Jelaslah, bahwa untukn meningkatkan kemampuan dribbling dalam sepakbola, maka diperlikan kelincahan untuk mendapatkan kemampuan yang lebih baik lagi. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tersebut, dibutuhkan kelincahan sebaik mungkin, karena telah terbukti dalam penelitian ini bahwa dalam kemampuan dribbling terdapat unsur ke.lincahan. Dalam permainan sepakbola, kelincahan dibutuhkan saat mengontrol bola, mendribel bola saat melewati lawan dan berbalik arah dalam waktu yang singkat untuk mengatasi bola beralih ke lawan. Pada pemain sepakbola yang kelincahannya baik akan memiliki koordinasi gerakan yang baik, hal ini timbul karena adanya kerjasama yang baik antara syaraf pusat dengan anggota tubuh yang dipergunakan dalam melakukan gerakan.kelincahan dalam sepakbola akan terlihat saat pemain melakukan gerakan merubah arah ke samping, belakang, atau ke depan. Dalam program latihan dalam mencapai hasil yang maksimal juga dibutuhkan kedisiplinan, kedisiplinan yang dimiliki pelatih akan menghasilkan kualitas di atas standar norma latihan itu sendiri. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu dapat dikemukakan kesimpulan yaitu : "Terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa Ekstrakurikuler SMP NEGERI 2 Kubu. Hal ini ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu r hitung = 0.422 > r tab = 0.361. Rekomendasi Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam hubungan kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa Ekstrakurikuler SMP NEGERI 2 Kubu yaitu: Disarankan kepada pelatih agar dapt memberikan program latihan yang mampu meningkatkan kelincahan kepada siswa karena kelincahan sangat dominan digunakan untuk kemampuan dribbling sepakbola, sehingga menghasilkan teknik yang sempurna. Pada atlet unruk lebih memperhatikan dan menerapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam peningkatan kemampuan dribbling dalam sepakbola dan untuk lebih mengembangkan kemampuan kondisi fisik lainnya. Untuk sekolah supaya lebih memperhatikan dan memberikan dukungan demi tercapainya prestasi sepakbola khususnya Ekstrakurikuler SMP NEGERI 2 Kubu. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan dribbling dalam sepakbola.

10 DAFTAR PUSTAKA Arsil. (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan. Djezed, Zulfar. (1998). Buku Pelajaran Sepakbola. Padang: FPOK IKIP Padang. Harsono. (1993). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Poerwadarminto. (1986). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Bahasa. Sardjono. (1981). Pengaruh Latihan Kondisi Fisik Terhadap Kecakapan Bermain SepakBola Sajoto, Mochmat. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan. Sneyer, Jef. (1988). Sepakbola Latihan dan Bermain. Jakarta: Rosda Jayapura. Suharno. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta