Perhimpunan INTI di Mata Seorang Indonesia Tionghoa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG. A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI 4 PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA. Hj. Desy Ratnasari, M.Si, M.

Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA DPR-RI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK

PLEASE BE PATIENT!!!

ORGANISASI KEMASYARAKATAN. (Studi Proses Kaderisasi Politik di Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila. Kabupaten Sleman) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN ORGANISASI

Kementerian Dalam Negeri 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH

BAB V PENUTUP. kemasyarakatan adalah kelompok kepentingan Asosiasonal. dibentuk atas tujuan yang eksplisit. Terorganisir dengan sangat baik pada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

SAMBUTAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN PADA HARI ULANG TAHUN KE 15 DHARMA WANITA PERSATUAN TAHUN 2014

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

PASAL 1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, dan pola pemikiran yang berbeda. Hal inilah yang secara tidak langsung

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG ORGANISASI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENDENGARKAN HATI NURANI

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

Kuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut. I. Identitas Diri 1. Nama : Usia :...Thn 3. Alamat :...

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN

POSDAYA BERSERI DUSUN I

ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan pemikiran-pemikiran mereka dalam masalah sosial politik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk masyarakat seperti kebebasan berpendapat atau freedom of

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

I. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Munas IX GM FKPPI tahun 2012, Jakarta, 24 Februari 2012 Jumat, 24 Pebruari 2012

LAPORAN RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG DAPIL KEPULAUAN RIAU

PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si

PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)

PERATURAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

2017, No tentang Pedoman Kerja Sama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dalam Bidang Kesatuan Bangs

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 20 SERI D. 20 =================================================================

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu Negara yang menjalankan sistem demokrasi,

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SAMBUTAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

KARANG TARUNA BINTIM

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

AMANAT PADA UPACARA HARI KESAKTIAN PANCASILA TINGKAT KOTA BANDUNG TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB II PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA MENJADI ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Habibi Serahkan Dokumen Tragedi 98

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

MENJAGA INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

Disajikan oleh: Dr. FAUZI, M.Ag. (Dosen FTIK IAIN Purwokerto)

Transkripsi:

Perhimpunan INTI di Mata Seorang Indonesia Tionghoa 09 April 2015 18:26:19 Diperbarui: 17 Juni 2015 08:19:38 Masa bakti kepengurusan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) PC Medan akan berakhir tahun ini (periode 2011-2015). Menjelang Musyawarah Cabang Medan, Siapakah kandidat yang cocok memimpin Perhimpunan INTI Medan untuk periode 2015-2019 yang akan datang? Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Riwayatmu Kini. Didirikan di Jakarta di hadapan Notaris James Herman Rahardjo pada tanggal 5 Februari 1999 oleh 18 orang Warga Negara Republik Indonesia, yang perduli terhadap penyelesaian Pemasalahan Tionghoa di Indonesia; Perhimpunan Indonesia Tionghoa, selanjutnya disebut Perhimpunan INTI didirikan untuk menyelesaikan berbagai Permasalahan Tionghoa yang diwariskan sejarah Kolonial Belanda sampai Pemerintahan Orde Lama dan Pemerintahan Orde Baru kepada generasi Reformasi. Dideklarasikan pada tanggal 10 April 1999 sebagai Hari Jadi Perhimpunan INTI; bertujuan bersama-sama dengan elemen-elemen bangsa yang lainnya membangun kembali Indonesia Raya yang terkoyak-koyak akibat Peristiwa Tragedi Mei 1998. Permasalahan Tionghoa di Indonesia pada pokoknya adalah masalah Lintas Etnis dan Kebangsaan. Sentimen-sentimen etnis yang diciptakan dan diwariskan oleh generasi masa lalu telah membuat Warga Negara Indonesia Tionghoa mendapat stigma negatif dalam beberapa aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Akibat hal ini; masalah Kebangsaan Warga Negara Indonesia Tionghoa mengalami kemunduran. Kebangsaan adalah kesadaran diri seseorang bahwa dia menjadi bagian dari sebuah 1

Bangsa dan Negara. Perasaan Kebangsaan individu bukan dibangun dari doktrin-doktrin pendidikan formal maupun non-formal atau strategi tertentu yang diprogramkan oleh pemerintah (misalnya Strategi Program Asimilasi bagi Warga Negara Indonesia Tionghoa yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru). Perasaan Kebangsaan individu muncul dari sikap pribadi dan sikap lingkungannya. Warga Negara Indonesia Tionghoa bangkit rasa kebangsaannya, jika pribadinya menerima Bangsa dan Negara ini menjadi bagian dari dirinya, demikian juga sebaliknya, Bangsa dan Negara ini menerima Warga Negara Indonesia Tionghoa menjadi bagian darinya. Inilah Paham Integasi Bangsa yang perlu diperjuangkan terus menerus demi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Perihal ini bukan hanya diungkapkan dalam pembicaraan dan tulisan saja; namun terlebih dari pada itu diwujudkan melalui sikap, ucapan, perilaku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, yang diimplementasikan ke dalam pembangunan bidang Idiologi, Politik, Sosial, Ekonomi, Budaya, Pertahanan dan Keamanan; bersama-sama dengan elemen-elemen Bangsa lainnya; membangun Negara Indonesia yang Adil dan Makmur dalam Damai Sejahtera dan Sukacita bagi segenap warga negara. Tragedi Mei 1998 telah menyadarkan kita semua, bahwa; selama ini (baca jaman Orde Baru) masyarakat kita memang sengaja dipecah belah melalui isu-isu SARA. Puncaknya terjadi Tragedi Mei 1998 yang mengawali Reformasi. Setelah kekuasaan Soeharto digulingkan pada tahun 1998, Indonesia menyambut era demokrasi dan reformasi. Himbauan (dari lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi Tionghoa, seperti Perhimpunan INTI) untuk memulihkan status orang Warga Negara Indonesia Tionghoa, semakin tinggi. Pemimpin dan Pemerintah Indonesia juga menyadari bahwa pertentangan antar etnis memberi kerugian bagi Ideologi, Politik, Sosial, Ekonomi, Budaya, Pertahanan dan Keamanan serta figur Indonesia di mata dunia intenasional. Sejak saat itulah (dari masa Kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid Gusdur sampai Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono SBY ) Pemerintah Indonesia mulai mencabut serangkaian kebijakan yang diskriminasi terhadap orang Tionghoa agar dapat meredakan kontradiksi antar etnis. Peran serta Warga Negara Indonesia Tionghoa membangun negri ini dalam bidang Politik, walaupun masih diragukan kredibilitas dan loyalitasnya oleh sebahagian kalangan; namun telah menunjukkan hasil-hasil positif. Amanah memimpin dalam bidang Politik ditunjukkan oleh Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Pekerjaan rumah bagi Perhimpunan INTI belum selesai. Kini masih banyak pekerjaan 2

rumah yang harus ditangani. Kaderisasi anggota Perhimpunan INTI untuk menjadi Warga Negara Indonesia yang berkarakter Kebangsaan yang kuat, mensosialisasikan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu : Pancasila, UUD-45 (amandemen), NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan fokus utama Perhimpunan INTI kini adalah meningkatkan sumbangsih pembangunan dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Perhimpunan INTI adalah Rumah Besar bagi seluruh Warga Negara Indonesia tanpa membedakan etnis, suku dan agama, yang penting bisa menerima AD / ART Perhimpunan INTI; adalah modal dasar yang kuat untuk menjadi organisasi yang lebih besar dan membawa manfaat positif bagi bangsa dan negara. Tugas dan kewajiban Perhimpunan INTI dan seluruh Warga Negara Indonesia Tionghoa kini semakin berat. Oleh sebab itu Perhimpunan INTI juga memfokuskan diri kepada membangun karakter Kebangsaan khususnya bagi Warga Negara Indonesia Tionghoa. Pemuda adalah generasi bangsa, wanita adalah pendidik awal generasi bangsa; ini sangat disadari oleh organisasi Perhimpunan INTI. Oleh sebab itu Perhimpunan INTI juga mempunyai sayap-sayap organisasi untuk menampung aspirasi kaum muda dan wanita. GEMA INTI (Generasi Muda Indonesia Tionghoa, PINTI (Perempuan Indonesia Tionghoa) dan YEC (Young Enterpreneur Council) didirikan untuk menjawab tugas dan tanggung jawab berat Perhimpunan INTI. Perhimpunan INTI bukanlah ormas Tionghoa semata, lebih dari pada itu, Perhimpunan INTI adalah Organisasi Kader yang berupaya mengkader seluruh putra-putri bangsa, diasah, asih dan asuh yang kemudian diwakafkan untuk membangun negri. Perhimpunan INTI PC Medan. Di bawah komando dan koordinasi Perhimpunan INTI Sumut dan Pusat; Perhimpunan INTI Pengurus Cabang Medan turut ambil bagian pembangunan Bangsa dan Negara dalam bebagai bidang berlandaskan pilar-pilar kebangsaan. Kaderisasi Perhimpunan INTI PC Medan telah melahirkan pengurus-pengurus dan anggota-anggota ranting Kecamatan. Delapan Pengurus Kecamatan (PK) telah dilantik dan dikukuhkan selama periode kepemimpinan seorang Srikandi Indonesia Tionghoa Medan, Ibu Dra. Lily MBA MH (masa bakti 2011-2015). Delapan Pengurus Kecamatan itu secara beturut, yaitu PK Medan Polonia, PK Medan Deli, PK Medan Petisah, PK Medan Denai, PK Medan Timur, PK Medan Johor, PK Medan Barat dan PK Medan Labuhan. Khabarnya akan dibentuk dan dilantik lagi PK Medan Belawan dan PK Medan Area, sebelum Musyawarah Cabang Medan. 3

Masa bakti kepengurusan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) PC Medan akan berakhir tahun ini (periode November 2011 - November 2015). Menjelang Musyawarah Cabang Medan, Siapakah kandidat yang cocok memimpin Perhimpunan INTI Medan untuk periode 2015-2019 yang akan datang? Seluruh kader Perhimpunan INTI memiliki hak yang sama, berhak dipilih dan memilh Ketua Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Kabupaten / Kotamadya maupun Pengurus Kecamatan dalam musyawarah yang ditetapkan syarat-syaratnya dalam AD / ART. Seluruh kader Perhimpunan INTI berpeluang dan berpotensi besar untuk menduduki jabatan Ketua untuk memimpin jalannya organisasi dalam jenjangnya masing-masing. Menjelang Musyawarah Cabang Perhimpunan INTI Medan, beberapa nama calon Ketua layak dipertimbangkan untuk diminta kesediaannya maju mencalonkan diri; diantaranya : Dra. Lily MBA MH (Ketua Perhimpunan INTI Medan periode 2011-2015); Rusmin Lawin (Ketua Bidang Promosi dan Investasi Perhimpunan INTI Sumut 2012-2017); Williem Hasli (Sekjen Perhimpuanan INTI Medan periode 2011-2015); Rudy Rachman MBA (Wakil Ketua Perhimpunan INTI Medan periode 2011-2015); Dr. Ferry Soemardi (Kepala Bidang Kesehatan Perhimpunan INTI PD Sumut periode 2012-2016); Juadi Halim (Wakil Ketua Perhimpunan INTI PC Medan periode 2011-2015) Guandi (Ketua Perhimpunan INTI Kecamatan Medan Timur periode 2014-2018); Joni Harun (Ketua Perhimpunan INTI Kecamatan Medan Johor periode 2014-2018). Ujung tombak segala aktifitas pokok Perhimpunan INTI masa kini terletak pada Pengurus Kecamatan. Pengurus Kecamatan bersentuhan langsung dengan akar umput masyarakat. Kekuatan basis Kecamatan Perhimpunan INTI perlu ekstra perhatian pada masa bakti Ketua Pengurus Cabang Medan (periode 2015-2019) ke depannya. Fokus aktifitas Perhimpunan INTI meningkatkan sumbangsih pembangunan dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. tidak akan berhasil jalan dengan mulus jika kepengurusan Perhimpunann INTI tingkat Kecamatan, lemah. Falsafah Perhimpunan INTI sebagai Rumah Besar, maka Pendiri adalah Pondasi, Pengurus Pusat adalah Konstruksi Bangunan, Pengurus Daerah adalah Konstruksi Kap/Atap, Pengurus Kabupaten/Kota adalah Pintu dan Jendela.. dan Pengurus Kecamatan adalah Interior Rumah Besar. 4

Penutup. Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa Perhimpunan INTI adalah Organisasi Kader. Oleh sebab itu Kaderisasi menjadi salah satu tolok ukur utama atas keberhasilan Organisasi. Pemilihan Ketua Perhimpuan INTI PC Medan nanti menjadi salah satu moment penting sebagai indikator berhasil atau tidaknya kaderisasi organisasi, khususnya di Sumatera Utara dan Medan. Siapapun yang terpilih nanti sebagai Ketua Perhimpunan INTI Pengurus Cabang Medan, harapan besarnya adalah tidak berlabel Partai Politik (sesuai AD/ART) supaya Perhimpunan INTI benar-benar menjadi GUDANG KADER demi kepentingan semua elemen bangsa dan negara yang mampu menggerakkan seluruh jajaran kepengurusan dan mampu menembus batas suku, agama, ras dan antar golongan. Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tjin/perhimpunan-inti-di-mata-seorang-indonesia-tionghoa_5535a3746ea8345411da42f9 5