Revitalisasi PG. Colomadu sebagai Kawasan Agrowisata di Kecamatan Colomadu

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MUSEUM SITUS DAYU SEBAGAI KAWASAN WISATA INTERAKTIF KEHIDUPAN MANUSIA PURBAKALA

PEMANFAATAN KAWASAN PABRIK GULA COLOMADU SEBAGAI KAWASAN WISATA INDUSTRI

PENGEMBANGAN MUSEUM SITUS DAYU SEBAGAI KAWASAN WISATA INTERAKTIF KEHIDUPAN MANUSIA PURBAKALA

PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Lingkungan untuk Manajemen. Pernerbit PT. Gramedia Pustaka Jakarta Utama, 2006

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

ANALISIS PERAN SOSIAL MEDIA UNTUK MEMPERKENALKAN DESTINASI PARIWISATA KABUPATEN KARANGANYAR

Pariwisata Obyek Wisata Alam

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KAMPOENG BAWEN MENJADI PUSAT AGRO WISATA JAWA TENGAH.

REVITALISASI TAMAN BALEKAMBANG SEBAGAI TEMPAT REKREASI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena memiliki area pertanian

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah maupun pemerintah pusat dapat memanfaatkannya sebagai sumber

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

HOTEL RESORT DI KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan. Youdastyo / Kompleks Wisata Perikanan Kalitirto I- 1

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menikmati suatu obyek dan daya tarik wisata secara sukarela, meskipun hal

Gigih Juangdita

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan jasmani maupun kebutuhan batin, hingga kesejahteraan manusia

BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

RESORT HOTEL DI TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN SURAKARTA. Gambar 1.1. Jaringan Transportasi Kota Surakarta dengan Kota Kota di Pulau Jawa Sumber : Widiyanto_2005,Analisis Penulis

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 ( balai pustaka Kamus Bahasa Indonesia 1988 ) 2 Ibid 3 Ibid

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Deskripsi Judul Judul Bee Center sebagai Area Wisata Lebah Madu di Subah Batang.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Jumlah. Jumlah Tahun.

- BAB I - PENDAHULUAN

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

PENATAAN ULANG TAMAN REKREASI BUDAYA SRIWEDARI SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1: Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara. Sumber: Pusdatin Kemenparekraf & BPS

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang Pernyataan Masalah.

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN [AUTHOR NAME] I-1

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Data Obyek. Karanganyar terdiri dari hutan alam, wisata alam, goa dan bumi

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA TLOGO DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

2015 PENGARUH PENYAMPAIAN PEOPLE,PHYSICAL EVID ENCE D AN PROCESS TERHAD AP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan paparan pendahuluan yang menunjukkan gejala-gejala

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

HOTEL WISATA BINTANG TIGA DI KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN REVITALISASI PABRIK GULA COLOMADU SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA DI KECAMATAN COLOMADU Pengertian Judul Untuk mendapatkan pengertian atau judul yang dimaksud maka perlu diuraikan terlebih dahulu definisi dan pengertian masing masing kata yang terdapat pada judul diatas. REVITALISASI PABRIK GULA COLOMADU : Suatu kegiatan penyesuaian fungsi pada suatu bangunan/ lokasi dengan dampak seminimal mungkin untuk tidak menuntut perubahan drastis/ hanya memerlukan dampak minimal. 1 : Bangunan dengan perlengkapan mesin mesin, tempat membuat suatu barang. 2 : Barang yang manis rasanya yang diambil dari air beberapa tumbuhan/ buah. 3 : Sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang berada di barat Kota Surakarta. Letak kecamatan ini secara geografis terpisah dari kecamatan-kecamatan lainnya (eksklave). Sebelah barat dan utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan Kota Surakarta, dan sebelah 1 W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka 2 Ibid 3 Ibid

2 KAWASAN ARGOWISATA selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. 4 : Daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu, seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, dsb. 5 : suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengakaman rekreasi,dan hubungan usaha di bidang pertanian. (perkebunan/ kehutanan, dsb). 6 Maksud dan pengertian judul: Kesimpulan yang dapat di ambil dari pengertian revitalisasi pabrik gula colomadu sebagai kawasan agrowisata adalah perencanaan bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk tujuan wisata yang selaras dengan lingkungan sekitar dengan mempertahankan, melestarikan, menghilangkan, merubah atau perombakan pada bangunan pabrik gula Colomadu. 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Umum Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang begitu penting, oleh karena itu perlu adanya media untuk mempromosikan kepada dunia internasional bahwa di Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Salah satu usaha untuk menampilkan hal-hal yang menarik agar para wisatawan datang mengunjunginya, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing ke Indonesia. Wisata juga merupakan industri yang mempunyai beberapa manfaat terhadap ekonomi, sosial budaya, yaitu antara lain : 4 Kecamatan Colomadu dalam angka 5 http://www.artikata.com/arti-333386-kawasan.html 6 SK menparpostel dan Mentri Pertanian 1989

3 a. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha tidak hanya industri pariwisata saja, melainkan di sektor lainnya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pembangunan pariwisata. b. Meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tujuan wisata yang berasal dari pengeluaran pengeluaran yang dibelanjakan oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. c. Menimbulkan rasa penghargaan terhadap lingkungan, nilai nilai budaya bangsa, menghidupkan kembali peninggalan bersejarah yang hampir punah. d. Mendorong terciptanya lingkungan hidup yang serasi dan harmonis, karena wisatawan yang tujuan pokoknya berekreasi, menginginkan suatu lingkungan yang menimbulkan suasana baru dari kejenuhan kehidupan sehari hari mereka. Dengan meningkatkan kebutuhan di bidang kepariwisataan, maka dalam penyediaan fasilitas-fasilitas pendukung haruslah menyesuaikan, dalam hal ini yaitu peningkatan di sektor pariwisata. Di Indonesia kegiatan wisata dan pembangunan sarana, serta fasilitas kepariwisataan di Indonesia telah di lakukan sejak dahulu. Namun demikian, kepariwisataan modern yang juga dikenal di Indonesia dewasa ini, dapat dikatakan merupakan hal yang relatif baru. Pariwisata modern merupakan salah satu produk Revolusi Industri yang dipelopori oleh Thomas Cook pada tanggal 5 Juli 1841 dengan inclusive tour-nya (paket wisata) dari Leicester Loughborough p.p. Selain itu, Thomas Cook pada tahun 1867 juga memperkenalkan penggunaan nilai tukar yang dikenal dengan voucer yaitu semacam surat bukti pembayaran. Karena pola perkembangan kepariwisataan yang terjadi saat sekarang tidak dapat dipisahkan dari kreatifitas Thomas Cook. Sebab itulah, maka ia diakui sebagai Arsitek atau Bapak Kepariwisataan Modern.

4 Pembangunan kawasan wisata bertujuan pula untuk mengenalkan keindahan alam, budaya dan adat istiadat yang luhur dan beraneka ragam kepada bangsa lain. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah dari tiga puluh lima kabupaten dan kota di propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Karanganyar merupakan daerah penghasil produk-produk unggulan di beberapa sektor, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, industri besar, dan industri pariwisata. Kabupaten Karanganyar berpotensi sebagai tempat tujuan wisata atau daerah tujuan wisata, hal ini terbukti banyak sekali memiliki asset asset wisata beragam dan beraneka ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah wilayah lain yang berada di propinsi Jawa Tengah. Wisata yang direncanakan di pabrik gula Colomadu ini di harapkan bisa mendukung kegiatan wisata di Kabupaten Karanganyar. Potensi wisata sebagaimana disebutkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pengembangan objek wisata yang kiranya tepat untuk Kabupaten Karanganyar sesuai dengan selera pengunjung. Kegiatan bidang pariwisata pada hakekatnya merupakan usaha ekonomi produktif, sehingga produk yang akan diajukan harus merupakan komoditas yang laku dan diminati serta digemari pembeli, agar wisatawan memilih berkunjung lebih lama di Kabupaten Karanganyar. Seiring dengan meningkatnya pelaku wisata yang melakukan perjalanan wisata, baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia, maka dengan berbekal pengalaman dan motivasi yang tinggi tertarik untuk memanfatan kawasan Pabrik Gula Colomadu. Berikut ini adalah data dari kunjungan wisatawan yang datang ke tempat wisata di Kabupaten Karanganyar.

5 Tabel 1.1. Data Kunjungan Wisatawan Untuk 5 (lima) Tahun Terakhir Kabupaten karanganyar Tahun 2007-2011 NO NAMA OBJEK 2007 2008 2009 2010 2011 1 Grojogan sewu 348.461 285.974 382.268 247.952 320.916 2 TR. Balekambang 33.200 20.206 18.119 16.629 14.366 3 Camping Lawu 3.730 1.510 0 0 4 Candi Sukuh 22.220 21.716 18.157 24.032 24.998 5 Candi Ceto 15.411 15.659 21.378 16.272 22.303 6 Puncak Lawu 4.517 4.436 3.303 37.275 3.229 7 Pringgodani 6.747 7.381 6.482 4.571 2.456 8 Sekipan 6.747 3.751 4.639 2.855 2.532 9 Wn.Gunung Bromo 6.164 4.738 3.501 2.000 3.082 10 Jabal Kanil 103 0 0 0 0 11 Cumpleng 103 64 0 402 558 12 Sapta Tirta 4.784 6079 4.206 4.468 4.550 13 Air Terjun Jumog 67.779 46.439 47.374 49.560 47.639 14 Air Terun Parangijo 29.846 22.326 35.123 37.275 33.453 15 Agrowisata Sondokoro 376.898 396.475 16 Outbond Griya Gayatri 3.824 6.197 17 Outbond Amanah 10.859 13.740 18 Astana Mangadeg 12.005 6.870 19 Astana Giribangun 168.135 172.882 20 Pura Pamacekan 6.415 3.355 21 BPTO 2.058 4.435 Jumlah 549.812 438.967 544.544 989.484 1.084.036 Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Karanganyar, 2012 1.1.2. Khusus Colomadu merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang berada di barat Kota Surakarta. Sebagian dari bandara Adisumarmo terletak di kecamatan Colomadu. Di Kecamatan Colomadu terdapat sebuah Pabrik Gula yaitu Pabrik Gula Colomadu, yang merupakan tanah hak milik Keraton

6 Surakarta, dengan luas lahan 22 Ha, bangunan ini didirikan pada tanggal 8 desember 1861, atas prakarsa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro IV dengan dibantu oleh R Kamp dari Jerman. Pada mulanya pabrik gula Colomadu ini bernama SF. Colomadu (SF = Suiker Fabriek yang berarti pabrik gula) dan sebagai pelaksananya adalah orang-orang Belanda. Pabrik gula ini ditutup atau ditidurkan pada awal abad ke-21, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1998, atas kebijakan pemerintah di sebabkan karena mengalami kerugian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peniduran pabrik gula Colomadu pada tahun 1998 telah mengubah kondisi sosial ekonomi Kecamatan Colomadu. Peniduran pabrik gula Colomadu dikarenakan kekurangan bahan baku untuk pabrik gula Colomadu sehingga dalam perjalanannya tidak mungkin beroperasi lagi. Perkembangan bisnis perumahan di wilayah Colomadu semakin membuat pabrik gula Colomadu kehilangan lahan lahan tebu, yang disebabkan adanya alih fungsi lahan tanaman tebu yang dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa adanya peniduran Pabrik Gula Colomadu telah mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Colomadu. Masyarakat Colomadu yang terkena dampaknya adalah para pekerja pabrik gula Colomadu dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya kepada pabrik gula Colomadu. Peniduran pabrik gula Colomadu membuat pendapatan mereka berkurang. Setelah peniduran tahun 1998 pabrik gula Colomadu kegiatan utamanya hanya menanam tebu di luar wilayah Colomadu. 7 Walaupun demikian sejatinya Kawasan Pabrik Gula Colomadu memiliki potensi, yaitu: 7 Eddy Riyanto, Perubahan sosial ekonomi masyarakat Colomadu akibat peniduran Pabrik Gula Colomadu tahun 1998-2007., Abstaksi 2010.

7 1. Letak Geografis yang strategis karena merupakan daerah hinterland Kota Solo terletak di jalur alternatif yang menghubungkan Solo Semarang dan Solo Jogja dan berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo. 2. Adanya lahan yang pemanfaatannya belum optimal yaitu tanah milik PTPN.IX eks Pabrik Gula. Colomadu seluas 22 Ha. 3. Sebagai pusat perdagangan diharapkan mampu menjadi pusat perdagangan internasional oleh karena letak yang sangat strategis dan ditunjang dengan fasilitas yang memadai seperti Bandara Internasional dan jalur lalu lintas kendaraan berupa rencana jalan Tol Solo Semarang. 4. Adanya bangunan Pabrik Gula yang pemanfaatannya belum optimal sehingga mengalami kerusakan, bangunan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bangunan cagar budaya karena sudah berumur ratusan tahun, dan memiliki nilai sejarah. 8 Dari beberapa potensi yang dimiliki oleh Pabrik Gula Colomadu, agar bangunan tersebut tidak mengalami kerusakan yang lebih parah karena umur yang sudah tua dan besar kemungkinan untuk tidak diaktifkan kembali karena sudah ada pabrik gula di Kabupaten Karanganyar yang masih aktif sampai sekarang, tepatnya di Tasikmadu. Oleh karena itulah, maka bangunan tersebut dapat dimanfaatkan kembali dengan merevitalisasi bangunan tersebut tetapi beralih fungsi menjadi kawasan wisata yang berbasis Agrowisata edukasi dan bangunan Heritage. Agrowisata edukasi ini bertujuan agar dijadikan sebagai media pembelajaran bagi wisatawan yang berkunjung dan masyarakat sekitar, sedangkan wisata Heritage sendiri sebagai pendukung dari Agro wisata edukasi tersebut agar menjadi daya tarik. 8 Pemberdayaan Asset Non Produktif Afdeling Colomadu Kab. Karanganyar

8 Daya tarik Pabrik Gula Colomadu sebagai daerah yang strategis dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, dan dikembangkan menjadi kawasan wisata karena memiliki petensi yang besar dari kawasan tersebut. Selain itu ada beberapa bangunan di pabrik gula Colomadu yang didalamnya masih ada kegiatan yaitu: 1. Kantor Administrasi Keuangan Umum di area Pabrik 2. Gedung Pertemuan Graha Giri Sarkara di area Pabrik 3. Kantor Regional II di area Perumahan Pabrik Gula Colomadu 4. Gedung Taman Kanak Kanak Pabrik Gula Colomadu di area Perumahan Pabrik Gula Colomadu 5. Rumah Dinas Karyawan di area Perumahan Pabrik Gula Colomadu 6. Bangunan Rumah Dinas No. 1 sebagai benda cagar budaya di area Pabrik 7. Patung KGPAA Mangkunegoro IV sebagai benda cagar budaya area Perumahan Pabrik Gula Colomadu 8. Resto Banaran 9 dan Kolam Renang Nyi Palungsih yang masih aktif dan menjadi tempat wisata bagi masyarakat Colomadu dan sekitarnya. Latar belakang masalah dalam memilih kawasan di daerah Kawasan Pabrik Gula Colomadu, Kabupaten Karanganyar tersebut menjadi salah satu daerah tujuan wisata yaitu agar lebih dikenal oleh masyarakat umum, terutama masyarakat dari luar Kabupaten Karanganyar dan wisatawan luar negeri. 1.2. Rumusan Permasalahan 1.2.1. Bagaimana membuka kembali kawasan pabrik gula Colomadu sebagai kawasan Agrowisata berbasis edukasi di kecamatan Colomadu. 1.2.2. Bagaimana mewujudkan suatu kawasan yang dapat di manfaatkan sebagai kawasan Agrowisata tanpa menghilangkan karakteristik

9 bangunan pabrik Gula Colomadu, sehingga memberikan nuansa bangunan yang selaras dengan lingkungan disekitar kawasan pabrik gula Colomadu. 1.3. Tujuan dan Sasaran 1.3.1. Tujuan Merevitalisasi bangunan pabrik Gula Colomadu menjadi Kawasan Agrowisata berbasis edukasi, agar dapat mewadai kegiatan yang terkait dengan Pabrik Gula Colomadu. 1.3.2. Sasaran Membuat rancangan kawasan dan fisik bangunan Pabrik Gula Colomadu sebagai Kawasan Agrowisata berbasis edukasi dengan mempertahankan karakteristik dari bangunan pabrik gula Colomadu yang selaras dengan lingkungan disekitarnya. 1.4. Lingkup Pembahasan 1.4.1. Batasan Batasan permasalahan dan persoalan dalam penulisan adalah ilmu arsitektur dan disiplin ilmu yang lain yang mendukung dalam proses perancangan. 1.4.2. Lingkup Pembahasan mengarah pada bangunan kolonial dan penataan kawasan Agrowisata. 1.5. Keluaran/ Desain yang dihasilkan Desain yang dihasilkan adalah sebuah Kawasan Agrowisata berbasis edukasi yang bisa mewadai kegiatan yang terkait dengan Pabrik Gula Colomadu. 1.6. Metodologi Pembahasan 1.6.1. Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur

10 Pencarian lewat buku buku pedoman, studi pustaka serta referensi lain. b. Observasi Pengamatan langsung terhadap objek yang menjadi kasus. c. Interview Mengadakan wawancara terhadap pihak yang terkait. d. Studi Komparatif Mengamati ke beberapa pabrik gula di Jawa Tengah dan Agrowisata perkebunan di daerah lain. 1.6.2. Pengolahan Data a. Identifikasi Data b. Analisa Data Pengamatan data dengan mempertimbangkan potensi potensi yang dapat mendukung penulisan proposal. c. Sintesa Hasil dari analisis dapat dibuat dalam bentuk kerangka yang berupa deskriptif. d. Hasil Hasil akhir berupa konsep hasil penelitian yang dipadukan dengan referensi yang ada sebagai dasar perencanaan dan perancangan. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penyusunan laporan ini dibagi dalam beberapa bab sabagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan meliputi pembahasan pengertian judul dan sub judul, latar belakang masalah, permasalahan, persoalan, tujuan

11 dan sasaran, lingkup dan batasan, metode pembahasan, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi referensi dan landasan teori dan buku yang membahas perencanaan kawasan agrowisata dan arsitektur kolonial. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN Pada bab ini berisi tinjauan umum dan khusus lokasi, serta yang berkaitan dengan objek kegiatan yang dilanjutkan dengan studi lingkungan kawasan yang akan direncanakan. BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pada bab ini berisi tentang analisa dan konsep makro serta analisa mikro, yang terdiri diantaranya : analisa dan konsep site, analisa dan konsep keruangan, analisa dan konsep massa, analisa dan konsep tampilan arsitektur (interior dan eksterior), analisa dan konsep struktur dan utilitas, analisa dan konsep penekanan arsitektur.