NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapai Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN KASUS DEFISIT PERAWATAN DIRI

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN.P DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI BERPAKAIAN / BERHIAS DIRUANG ARJUNA RSJD SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORI

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. MUHAMMAD ILDREM PROVSU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. L DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG JALAK RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.E DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG ARJUNA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RSJ DAERAH SURAKARTA

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun Oleh : DIAN ISMIA WARDANI J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. halusinasi. Meskipun bentuk halusinasinya bervariasi tetapi sebagian besar

2.7 Asuhan Keperawatan A. Pengkajian

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUANG SUMBODRO RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

KAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SADEWA RSJD KOTA SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN PADA Tn. E DI RUANG P8 WISMA ANTAREJA RSJ Prof. dr.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DIRUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.L DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi perkembangan individu secara fisik, mental, spiritual, dan sosial

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA HARGA DIRI RENDAH DI RUANG AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri,

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Koping individu tidak efektif

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : ARIS SETYAWAN J

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. W DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH AKTIVITAS MANDIRI: PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEMANDIRIAN PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

BAB IV PEMBAHASAN. Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDIRUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : EBNU HANGGA NURSITO J KARYA TULIS ILMIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARJUNA RSJ DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

RUMAH KARYA TULIS. ILMIAH Diajukan program J SURAKARTA

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARJUNA RSJ DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

KAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SADEWA RSJD KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang No. 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, mampu memberikan kontribusi pada komunitasnya.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. Y DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. E DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG AMARTA RSJD SURAKARTA

LAPORAN KASUS PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN PADA

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Tindakan Keperawatan

Gambaran Kinerja Perawat dalam Memenuhi Kebutuhan Personal Hygiene Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RSJD ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN MASALAH DEFISIT PERAWATAN DIRI

UPAYA MENINGKATKAN SOSIALISASI PADA KLIEN MENARIK DIRI DI RSJD ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

GAMBARAN PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KORBAN PASUNG DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut yang disertai dengan perilaku mengamuk yang tidak dapat dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

Asuhan Keperawatan pada Pasien Defisit Perawatan Diri

Upaya Meningkatkan Harga Diri Dengan Kegiatan Positif Pada Pasien Harga Diri Rendah

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

MANUSKRIP OLEH : FATIMA DA SILVA DE JESUS PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENELITIAN. Pengaruh Metode Token Economy Terhadap Aktifitas Perawatan Diri pada Pasien Defisit Perawatan Diri

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. E DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG AMARTA RSJD SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN PERSONAL HYGIENE MELALUI MOTIVASI PERAWATAN DIRI PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.J DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI DAN PAKAIAN/BERHIAS DI RUANGAN ABIMANYU RSJ DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun oleh : MUHAMMAD YUSUF DENY FAISAL J 200 110 042 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.J DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI DAN PAKAIAN/BERHIAS DI RUANGAN ABIMANYU RSJ DAERAH SURAKARTA (Muhammad Yusuf Deny Faisal, 2014, 59 halaman) ABSTRAK Latar Belakang : Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Defisit perawatan diri yang ditemukan Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dari data rekam medis defisit perawatan diri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga penulis tertarik untuk mengambil defisit perawatan diri. Tujuan : Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Tn. J dengan gangguan defisit perawatan diri. Meliputi: pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan didapatkan hasil, klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri, klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat, klien dapat melakukan kebersihan diri secara mandiri, klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri. Kesimpulan : Masalah keperawatan klien mengenai defisit perawatan diri, pada dasarnya dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagian besar masalah dapat teratasi dengan bantuan perawat ruangan dan keluarga. Karena peran keluarga sangatlah penting untuk proses penyembuhan klien. Kata Kunci : Defisit perawatan diri, Asuhan Keperawatan. i

NURSING CARE OF MR. J WITH SELF-CARE DEFICIT : PERSONAL HYGIENE AND DRESS IN ABIMANYU S ROOM AT THE HOSPITAL OF SURAKARTA REGION (Muhammad Yusuf Deny Faisal, 2014, 59 pages) ABSTRACT Background: Lack of self-care in patients with mental disorders are the result of canges in thought processes so the ability to perform self-care activities decreased. Self care deficit found in Mental Hospital of Surakarta from medical records of self-care deficit from year to year has increased, so the authors are interested in taking self-care deficits. Aim of Research: The purpose of this paper is to determine the nursing care on mr. J with self-care deficit. Include: assessment, nursing diagnosis, intervention, implementation and evaluation. Result: After the nursing care available, client proceeds to build a trusting relationship, the client can recognize the importance of personal hygiene, the client can perform personal hygiene with the help of the nurse, the client can independently perform personal hygiene, the client can maintain personal hygiene independently. Conclusion: The problem of nursing clients regarding self-care deficit, basically can perform so well and most of the problem scan be resolved with the help of nurses and family room. Because the role of the family is very important to the healing process of the client. Key words: self-care deficit, nursing care. ii

iii

A. Latar Belakang Berdasarkan hasil laporan rekam medik (RM) RSJD, didapatkan data dari bulan januari - februari 2014 tercatat jumlah pasien rawat inap 403 orang. Sedangkan jumlah kasus yang ada pada semua pasien baik rawat inap maupun rawat jalan yang masuk 13.904 orang di RSJD Surakarta. sedangkan dari data di ruang abimanyu pada bulan februari 2014, pasien dengan gangguan defisit perawatan diri menduduki peringkat kedua dengan jumlah pasien 102 dari 820 pasien yang masuk di ruang abimanyu RSJD Surakarta. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih rinci tentang Asuhan Keperawatan dengan gangguan Defisit Perawatan Diri. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka Penulis merumuskan bagaimanakah penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. J dengan masalah utama defisit perawatan diri : kebersihan diri dan pakaian/berhias Di ruang Abimanyu Rumah Sakit Jiwa Daerah. Tinjauan Teori 1. Pengertian Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam: Kebersihan diri, makan, barpakaian, berhias diri,makan sendiri,buang air besar atau kecil sendiri (toiletang), (Keliat B. A, dkk, 2011). 2. Etiologi Penyebab perawatan diri menurut (Keliat B. A, dkk, 2011)adalah sebagai berikut : a. Tidak ada kemauan merawat diri. b. Gangguan jiwa. 3. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala menurut (Keliat B. A, dkk, 2011) adalah sebagai berikut: a. Kurang merawat kebersihan diri: rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku panjang atau kotor. b. Tidak mampu berhias atau berdandan: rambut acakacakan, pakaian kotor, tidak rapi, tidak sesuai, pria tidak bercukur, wanita tidak berdandan. c. Tidak mampu makan sendiri: tidak mampu mengambil iv

makanan sendiri, makan berceceran, makan tidak pada tempatnya. d. Tidak mampu buang air besar atau kecil: BAB atau BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah BAB atau BAK. A. Tinjauan Keperawatan 1. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan menurut (Nanda dalam Damaiyanti dan Iskandar, 2012) adalah interpretasi ilmiah dari data pengkajian yang digunakan untuk mengarahkan perencanaan, implementasi, evaluasi keperawatan. Menurut Widodo, (2013) diagnosa keperawatan : a. Defisit perawatan diri : kebersihan diri berhubungan dengan menurunnya motivasi perawatan diri. b. Gangguan isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah. 2. Fokus Intervensi Menurut Widodo, (2013) intervensi keperawatan : Diagnosa 1 : Defisit perawatan diri : kebersihan diri berhubungan dengan menurunnya motivasi perawatan diri. TUM: Klien dapat meningkatkan minat atau motivasi dan mempertahankan kebersihan diri. TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. TUK 2: Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri. TUK 3: klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat. TUK 4: Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri. TUK 5: Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri. TUK 6: Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri. TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2014 pukul 09.00 WIB didapatkan data : Klien bernama Tn. J, klien bertempat tinggal di Sragen, klien berumur 33 tahun, jenis kelamin laki laki, klien beragama Islam, status menikah, pendidikan terakhir SMP. Klien masuk RSJD sejak tanggal 23 Januari 2014. Penanggung jawab klien adalah Tn. S, bertempat v

tinggal di Sragen, berusia 28 tahun, hubungan dengan pasien adalah adik ipar. B. Alasan Masuk Klien 1 tahun ini sering mengamuk, merusak barang, mencekik orang tua, sering melamun, bicara sendiri, tertawa sendiri, seering bicara kasar, dirantai ± 1 minggu. Lalu klien dibawa ke IGD RSJD Surakarta oleh adik iparnya. Kemudian klien dibawa ke ruang Abimanyu untuk mendapatkan perawatan selanjutnya. C. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah. 2. Defisit perawatan diri : kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan dengan kemampuan dan motivasi perawatan diri. D. Implementasi Keperawatan 1. Membina hubungan saling percaya 2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri dan cara mempraktekkannya 3. Melatih cara makan dan minum yang baik 4. Melatih BAB dan BAK yang baik 5. Melatih cara berdandan 6. Masukan dalam jadwal kegiatan terjadwal E. Evaluasi S : 1. Klien masih mengingat nama perawat, dan mengucapkan salam. 2. Klien menjawab salam. 3. Klien mengatakan sudah mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas setiap hari dan memotong kuku 4. Klien mengatakan mau berganti pakaian setiap hari, yang sudah diberikan oleh RS. 5. Klien melakukan aktivitas terjadwal. O : 1. Klien mau berjabat tangan, menjawab salam, kontak mata ada. 2. Klien mencatat dijadwal kegiatan harian dan melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan target, seperti : mandi dan sikat gigi minimal 2 kali sehari, makan 2 kali sehari menggunakan sendok dan piring memakai tangan kanan, memakai sampo, merapikan vi

rambut, mengganti baju setiap hari, eliminasi dengan baik dan mampu melakukan cara bersisir/berdandan dengan baik. A : SP 1-4 untuk klien tercapai. P : Intervensi dilanjutkan HASIL A. Pengkajian pada Tn. J didapatkan faktor predisposisi yaitu klien Tn J mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan dimasa lalu yaitu kesal terhadap istrinya karena selalu mengajak merantau, sedangkan klien sudah nyaman tinggal dirumahnya. Klien mengaku jarang ditengok istri dan keluarganya sehingga dia tidak memperdulikan kebersihan dirinya. Menurut Dermawan dan Rusdi ( 2013 ) Faktor presipitasi klien dengan defisit perawatan diri dapat disebabkan oleh penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Hal ini juga terjadi pada Tn. J. Tn. J mengatakan selama di rumah sakit klien cemas jarang dijenguk oleh istri dan keluarganya B. Diagnosa Keperawatan Menurut Herman (2011) defisit perawatan diri : kebersihan diri dan pakaian/ berhias memiliki kriteria evaluasi memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Data yang memperkuat penulis mengangkat diangnosa defisit perawatan diri : kebersihan diri dan pakaian/ berhias yaitu data subyektif yang diperoleh: Tn. J mengatakan jarang mandi karena sudah lama tidak bertemu keluarganya, klien merasa tidak berguna dan lebih suka menyendiri, di bangsal abimanyu RSJD Surakarta, Tn. J, juga mengatakan tidak ikut serta dalam kegiatan bermasyarakat karena tidak dihargai dan di rendahkan oleh masyarakat, sedangkan data obyektif yang didapat oleh penulis adalah Tn.J, tampak kurang rapi, badan tampak kotor, rambut tampak kotor, kuku panjang, mandi hanya pagi, gigi kotor. Keadaan pada dirinya tampak kotor. klien vii

juga memakai baju seragam dari RS. C. Intervensi dan Implementasi Dalam Pelatihan Keperawatan Jiwa Terkini (Anonim, 2014), Strategi Pelaksanaan untuk diagnosa defisit perawatan diri : kebersihan diri dan pakaian/berhias yaitu menjelaskan pentingnya kebersihan diri dan cara mempraktekkannya (sp 1 ), melatih cara makan dan minum yang baik (sp 2), melatih BAB dan BAK yang baik (sp 3), melatih caara berdandan (sp 4) Masukan dalam jadwal kegiatan harian klien, diulangi apabila perlu sampai strategi pelaksanaan tercapai. D. Evaluasi Evaluasi sudah dilakukan penulis dengan keadaan klien yang sesuai dengan kriteria hasil dan kekurangan penulis tidak bisa mencapai batas maksimal pada rencana yang diharapkan. Dalam melaksanakan strategi pelaksanaan keluarga, penulis mendelegasikan kepada perawat yang sedang bertugas di Abimanyu. SIMPULAN dan SARAN A. Simpulan Berdasarkan studi kasus asuhan keperawatan pada Tn. J dengan Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri dan Pakaian/Berhias yang telah penulis lakukan, dapat disumpulkan bahwa klien dapat membina hubungan saling percaya dengan baik, kemudian mampu melakukan strategi pelaksanaan defisit perawatan diri dari perawat sp 1-4. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis sampaikan untuk perbaikan dan peningkatan mutu dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan, penulis tujukan bagi : 1. Institusi dapat memberikan kepada mahasiswa mengenai adanya perumusan diagnosa tunggal khususnya pada asuhan keperawatan pada Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri dan Pakaian/Berhias. 2. Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam memberikan asuhan keperawatan dengan rencana tindakan keperawatan sesuai dengan Standart Operasional viii

Procedure (SOP) yang diterapkan khususnya pada masalah keperawatan Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri dan Pakaian/Berhias 3. Rumah sakit dapat meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan sesuai dengan Standart Operasional Prosedure (SOP) dan dilanjutkan SOAP khususnya pada pasien Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri dan Pakaian/Berhias Klien dan keluarga, diharapkan klien dapat mengikuti program terapi yang telah direncanakan oleh dokter dan perawat untuk mempercepat proses kesembuhan. Dan bagi keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dan perhatian dalam kebersihan diri klien selama di rumah sakit maupun di rumah. DAFTAR PUSTAKA Andriany, Megah. 2007. Aplikasi Teori Self-Care Deficit Orem Dalam Konteks Tuna Wisma. Volume 1 No 1. Semarang. Undip Studies. Anonim. 2014. Pelatihan Keperawatan Jiwa Terkini. Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Darmawan, Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Dalami, Ermawati. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Trans Info Media. Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Amplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan. Jakarta: Salemba Medika. Herman, Ade. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medica. Yosep, I. 2011. Keperawatan Jiwa, Edisi 4. Jakarta : Refika Aditama. Keliat, Budi dkk. 2005. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC Keliat, B. A. dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic Course). Jakarta : EGC. Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kemenkes RI. Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. ix

Ngadiran, A. 2010. Studi Fenomena Pengalaman Keluarga Tentang Beban dan Sumber Dukungan Keluarga Dalam Merawat Klien Dengan Halusinasi. Thesis.FIK UI. Riyadi, Sujono dan Teguh. 2013. Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 2. Yogyakarta : Graham Ilmu. Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Widodo, Arif. 2013. Penuntun Praktek Laboratorium Keperawatan Jiwa. Surakarta : UMS. x

xi