KOPI - Pemimpin sejati adalah ia yang mampu melihat pengikutnya dari berbagai sudut pandang, ia yang mampu menukarkan haknya kepada yang ia pimpin, ia yang meralakan waktunya untuk mengabdikan seluruhnya kepada yang ia pimpin. Pemimpin bukanlah suatu pangkat, derajat, kedudukan ataupun kekuasaan. Pemimpin adalah amanah, teladan, dan tanggung jawab. Lalu bagaimana dengan pemimpin negara ini? Pertanyaan yang cukup membuat dahi kita mengerut. Lihatlah negara ini, negara yang kaya, bangsa yang besar, namun kenyataannya? Miris ketika melihat banyak penduduk miskin, anak-anak terlantar, gelandangan hingga pengemis pun menjalar dimana-mana, seolah mereka tidak punya pemimpin yang menjadi pegangan. Pemimpin di era modernisasi saat ini seolah tak mempedulikan pengikutnya, seolah mengacuhkan segala jeritan yang terus menggema seantero negeri ini, menuntut KEADILAN. Bukankah mereka yang berada pada lapisan terbawah bangsa ini menjadi tanggung jawab negara? Namun kenapa hal itu harus terjadi? Saya sebagai penulis dengan mengatasnamakan mereka, mereka yang tersisih, mereka yang berada pada lapisan terbawah bangsa ini menyampaikan kriteria-kriteria presiden impian kami. Pemimpin masa depan kami, pemimpin yang tidak hanya haus akan kekuasaan, pemimpin yang tidak hanya memandang dengan sebelah mata, tetapi pemimpin yang berhati emas, pemimpin yang mampu melihat dengan mata hati. 1. Jujur, amanah, dapat dipercaya dan cerdas. Ketiga hal tersebut merupakan sifat-sifat rasul yang harus menjadi dasar seorang pemimpin. Kejujuran seorang pemimpin diperlukan, amanah dalam menyampaikan berita, dapat dipercaya sehingga rakyat tidak perlu kuwatir akan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya dan cerdas dalam berbagai hal. 2. Mempunyai jiwa nasionalisme tinggi. Bukan ia yang telah menjadi alumni seorang tentara, bukan ia yang pandai teori-teori nasionalisme dalam ilmu pendidikan. Tetapi presiden dengan jiwa nasionalisme tinggi adalah ia yang menangis melihat negerinya menderita, mendengar rakyatnya menangis, yang rela menukarkan kenyamanan tidurnya demi bangsa dan negara. Ia yang tidak rela negaranya dihina dan diinjak-injak harga dirinya oleh bangsa lain. 3. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Ia yang lebih mendahulukan tujuan 1 / 5
akhirat daripada maksud duniawi. Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa jalan akhirat itu lebih utama daripada kenikmatan dunia dengan seluruh isinya ini. Karena pandangannya yang selalu melihat akhirat sebagai tujuan, maka tidak ada yang sanggup menggoyahkan keyakinannya untuk menegakkan kebenaran. Begitulah yang seharusnya dipegang teguh seorang presiden. Bukan seorang yang telah lama berada di pesantren, bukan yang mendapat gelar ustadz atau kyai, tetapi presiden yang memiliki keyakinan dan iman yang teguh dalam menegakkan hukum dan keadilan di negeri ini. 4. Memiliki jiwa pemberani. Seperti yang dimiliki oleh sosok Soekarno, beliau memiliki rasa keberanian yang luar biasa yang belum pernah dimiliki oleh presiden negeri sekarang ini.keberaniannya terlihat ketika beliau menyerukan ajakan "Ganyang Malaysia". Pada saat itu, Malaysia bertindak semena-mena terhadap rakyat Indonesia di perbatasan. Dengan semboyan "Merdeka atau Mati!" Soekarno berjuang sampai titik darah penghabisan dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Begitu pula pasca kemerdekaan, Sukarno menyerahkan hidup dan matinya demi kesejahteraan Nusantara. Rakyat menjadi orientasi utama dalam setiap kebijakannya, terutama kaum-kaum marjinal. 5. Ia yang memilih jalan tersukar untuk dirinya dan termudah untuk pengikutnya.lihatlah teladan yang telah Nabi Muhammad SAW ajarkan. Walaupun beliau seorang rasul yang sudah dijamin surga, beliau lebih memilih jalan yang sukar demi kesejateraan umatnya. Beliau yang merelakan kelaparan demi mengenyangkan perut umatnya, beliau yang mengurangi tidurnya demi kedamaian umatnya. Negeri ini memerlukan sosok pemimpin seperti beliau. Pemimpin yang ikhlas menukarkan haknya untuk pengikutnya, pemimpin yang rela menukarkan kenyamanan tidurnya demi kedamaian pengikutnya. Adakah sosok yang seperti itu, di zaman pembaharuan seperti saat ini?. Jika ada maka tidak akan terdengar lagi nyanyian tentang tangisan rakyat miskin, tidak akan ada lagi orang miskin, tidak akan ada lagi penegemis-pengemis di jalanan, jika pemimpinnya peduli akan nasib rakyatnya. 6. Memiliki jiwa sosial yang tinggi. Rasa sosial berguna untuk memahami dan mengerti seberapa jauh seorang pemimpin dikenal oleh pengikutnya. Pemimpin yang mempunyai jiwa sosial tidak hanya ia yang memberikan uang kepada pengikutnya, bukan ia yang ingin disebut namanya ketika memberi, bukan yang selalu tampil di media masa ketika memberi. Tetapi pemimpin yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi adalah ia yang tidak ingin identitasnya diketahui pengikutnya atas pemberiannya. 7. Ia yang mampu mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa ketika ada yang bertanya kepada beliau, mana yang harus dipilih apakah menyelamatkan seorang anak yang sedang menghadapi 2 / 5
bahaya atau meneruskan shalat, maka beliau menyuruh untuk membatalkan shalat dan menyelamatkan anak yang sedang menghadapi bahaya. Contoh nyatanya sekarang ini adalah ketika seorang pemimpin harus mempertimbangkan antara pembangunan gedung DPR dengan kondisi rakyat maka pemimpin yang baik adalah mereka yang mengutamakan yang lebih mendesak, yaitu kepentingan rakyat daripada pembangunan gedung DPR. 8. Ia yang mempunyai jiwa karisma seorang pemimpin yang sejati. Seperti seorang yang pernah menjadi orang nomer satu di negeri ini, Ir. Soekarno. Beliau memiliki kharisma yang tidak adaduanya. Beliau mampu menyihir rakyatnya dengan pidato-pidatonya yang sangat dahsyat, menggugah rasa nasionalisme. Tak jarang orang-orang menyebutnya sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna yang pernah dimiliki bangsaini. Sifatnya yang karismatik dengan segala talenta yang beliau miliki menjadi daya tarik tersendiri. Pertanyaannya, masihkah Indonesia memiliki Soekarno-Soekarno kedua, ketiga dan seterusnya? Semoga saja diantara pemuda-pemudi Indonesia saat ini ada yang dapat menggantikan beliau menjadi Soekarno-Soekarno penerus bangsa. 9. Ia yang menjadikan orang-orang hebat sebagai inspiratornya. Pemimpin sejati tidak hanya belajar otodidak, tetapi pemimpin sejati ialah pemimpin yang mau belajar menjadi orang hebat kepada orang yang hebat pula. Jiwa itulah yang dimiliki oleh seorang Soekarno. Beliau banyak mengambil pelajaran dari orang-orang yang dikaguminya. Dari Gajah Mada, misalnya, Sukarno banyak belajar ilmu politik, ekonomi, nasionalisme, dan kenegaraan. Beliau juga belajar cara penyampaian ideologi dari metode dakwah Sunan Kalijaga. Masih banyak tokoh yang dikagumi Sukarno, seperti Ki Ronggowarsito, Jendral Sudirman, dan Dr Sutomo. Itulah pemimpin sejati, ia tidak hanya bisa menghebatkan diri dengan sendiri, tetapi ia merasa tidak ada nilainya dan masih haus akan kepemimpinan sehingga ia harus belajar atas orang-orang yang dianggapnya orang hebat. Bukankah diatas langit masih ada langit? 10. Memiliki jiwa sederhana dan mampu mengistimewakan rakyatnya. Pemimpin sejati tidak akan hanya bangga akan kehebatan dirinya sendiri, tetapi pemimpin sejati adalah ia yang mampu menghebatkan orang lain yaitu pengikutnya. Keberhasilan suatu pemimpin bukanlah bagaimana pemimpin itu menyelesaikan masalah sendiri, namun keberhasilan suatu pemimpin tergantung bagaimana ia memberhasilkan setiap individu-individu yang terdapat didalamnya. Memiliki jiwa sederhana dan berwibawa seperti inilah yang ditunggu-tunggu oleh bangsa ini. 11. Ia yang berfikir futuristik dan visioner. Pemimpin harus memiliki cita-cita dan tujuan kedepan yang jelas dan terstruktur. Pemimpin adalah penjual harapan. Tanpa adanya visi dan misi makasuatu negara tidak akan berkembang. Diperlukan pemimpin yang mampu berfikir kedepan, menentukan visi untuk memajukan bangsa dan menggaungkan nama bangsa ini 3 / 5
dikancah internasional. 12. Ia mampu menjadi motivator, inspirator dan teladan yang baik bagi pengikutnya. Dengan memberikan motivasi, inspirasi dan teladan yang baik terhadap pengikutnya akan berdampak positif terhadap kemajuan bangsa. Bahwa pemimpi tidak dapat berjalan sendiri. Pemimpin harus bisa menjadi motivator dikala masyarakat sedang kacau. Pemimpinlah yang harus bisa membangkitkan semangat rakyat untuk meneruskan hidup. Itulah kriteria seorangpresiden masa depanbangsa Indonesia. Semogadiantara para pemuda-pemudi Indonesia membaca dan merubah kemerosotan keadilan negeri ini menjadi lebih baik. Saya atas nama rakyat dari lapisan paling bawahberharap kepada kalian pemuda-pemudi Indonesia yang cemerlang. Bawalah harapan kami menjadi mimpi bagi kalianyang siap kalianwujudkan. Referensi: Argawi Kandito. 2011.Sukarno; The Leadership Secrets Of. Oncor Semesta Ilmu, Depok Biodata Penulis Nama : Yusman Alharis Tempat/Tanggal Lahir : Probolinggo, 15 Maret 1993 Universitas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 4 / 5
Alamat Rumah : Jalan Merbabu III No 186 Kelurahan Triwung Lor Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo No telepon seluler : 085746634314 Alamat E-mail : yusmanalharis@yahoo.com Akun Facebook : Yusman Alharis 5 / 5