BAB I PENDAHULUAN. Perilaku menurut Jogiyanto (2008:11) adalah tindakan-tindakan (actions)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pekembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks (Halim, 2008). Peningkatan kompleksitas tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam semua area profesi akuntansi Louwers et al. dalam (Husein, 2004). Profesi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi (Arens, 2011). Profesi berasal dari kata latin profess yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan pembaharuan yang akan menjadi generasi-generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan ada anggapan bahwa dunia

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang bersifat bebas (GATT, WTO, AFTA, dan APEC).

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin berat, oleh karena itu perbaikan kompetensi seiring

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesatpada saatini dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. due professional care dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesinya.

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Pieget (1932) dalam bukunya, The Moral Judgement of. objek dan kejadian yang ada di sekitar lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bisnispun semakin ketat pula. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa. Auditor memiliki tanggung jawab dalam melakukan audit atas

INDEPENDENSI AUDITOR SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat peneltian, serta sistematika penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua yaitu pihak internal dan

BAB I PENDAHULUAN. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Etika Profesi diperlukan agar apa yang dilakukan oleh suatu profesi tidak

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan laporan hasil audit. Agar pemerintah puas dengan pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam SPAP SA 341 dijelaskan bahwa terkait opini going concern, auditor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan. khususnya, memperoleh infomasi keuangan yang andal sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sesuai dengan perkembangan bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat tentang kewajaran penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak yang terkait, terutama informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. publik harus bersikap independen terhadap berbagai kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. selama kurun waktu dalam tahun buku, yang terdiri dari neraca, laba-rugi,

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya operasi usaha menyebabkan semakin banyak pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaannya. pihak internal maupun eksternal. Sudah menjadi kewajiban perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan akuntansi didalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Isu terkait etika selalu menjadi hal menarik untuk dibahas karena etika

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memerlukan seorang Pemeriksa Keuangan. Pemeriksa Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang

Etika Bisnis & Profesi

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku menurut Jogiyanto (2008:11) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksi-reaksi dari suatu objek atau organisme. Dalam melakukan setiap aktivitas kehidupan, manusia mempunyai pertimbangan-pertimbangan mengapa itu dilakukan bahkan mempertimbangkan bagaimana jika aktivitas yang dilakukan tersebut berhubungan dengan orang lain. Perilaku setiap individu akan dibentuk oleh kepribadian individu itu sendiri, dimana perilaku tersebut konsisten terhadap orang, objek, gagasan, dan situasi. Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku seseorang termasuk perilaku yang tidak etis seperti manipulasi dan perbuatan tidak jujur lainnya. Seseorang berkarakter negatif yang memiliki kecenderungan memanipulasi, berbuat curang, licik, dan tidak jujur disebut machiavellian (Purnamasari dan Chrismastuti, 2006). Istilah machiavellian ini dipopulerkan oleh Niccolo Machiavelli pada abad ke 16 dalam buku yang berjudul The Prince dan The Discourses (Wakefield, 2008). Machiavellianism didefinisikan sebagai sebuah proses dimana manipulator mendapatkan lebih banyak reward dibandingkan yang dia peroleh ketika tidak melakukan manipulasi, ketika orang lain mendapatkan lebih kecil, minimal dalam jangka pendek (Christie dan Geis, 1970 dalam Wakefield, 2008). Individu dengan perilaku machiavellian tinggi cenderung lebih berbohong (McLaughlin, 1970 dalam Purnamasari dan Chrismastuti, 2006). Richmond (2001) menunjukkan individu dengan perilaku machiavellian tinggi akan lebih mungkin 1

Bab I: Pendahuluan 2 melakukan tindakan yang tidak etis dibandingkan individu dengan perilaku machiavellian rendah. Penelitian terdahulu menunjukkan efek dari perilaku machiavellian secara signifikan mempengaruhi pilihan karir dan perilaku di tempat kerja. Sebagai contoh, para peneliti mendeteksi berbagai tingkat perilaku machiavellian dalam profesi yang berbeda seperti pemasaran (Hunt dan Chonko 1984), bankir (Corzine et al. 1999) dan eksekutif toko serba guna (Gable dan Topol, 1988). Studi lainnya menunjukkan machiavellian mengakibatkan peningkatan ketegangan kerja (Gemmill dan Heisler 1972; Heisler dan Gemmill 1977 dalam Wakefield, 2008) dan kurangnya kepuasan kerja (Gable dan Topol 1988; Hunt dan Chonko 1984; Corzine et al. 1999). Karakter menunjukkan pribadi seorang professional yang diantaranya diwujudkan dalam sikap dan tindakan etisnya. Perilaku dan tindakan etis seorang akuntan, akan sangat menentukan posisinya di masyarakat pemakai jasa profesionalnya. Beberapa penelitian mendukung teori adanya keterkaitan kepribadian mahasiswa akuntansi dengan perilaku mereka dalam menghadapi dilema etika (Suliani, 2010). Penelitian lainnya menambahkan pengaruh perilaku machiavellian dengan ideologi etika seperti Wakefield (2008) dalam penelitiannya mengenai akuntansi dan machiavellianism menyatakan bahwa seseorang yang memiliki perilaku machiavellian yang tinggi cenderung memiliki relativisme yang tinggi. Dalam bidang profesi akuntansi, tidak hanya dituntut memiliki kompetensi atau keahlian saja, tetapi juga harus memiliki sikap profesional dalam menjalankan profesinya dan mematuhi kode etik profesi yang ada. Salah satu kode etik resmi bagi para profesional akuntansi adalah Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Keberadaan kode etik ini dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi

Bab I: Pendahuluan 3 seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawab profesionalnya (Suliani,2010). Keunikan hubungan profesi akuntan dengan pengguna jasa profesionalnya serta dampak luas dari pelanggaran etika profesi akuntan pada kepercayaan publik atas jasa profesionalnya, menjadikan masalah perilaku akuntan sebagai isu yang menarik untuk didiskusikan. Perilaku machiavellian yang cenderung mengesampingkan aturan etika diatas kepentingan pribadi dapat menjadi kendala dalam menjalankan tugas sebagai akuntan. Walaupun dalam menjalankan profesi akuntan dituntut untuk bekerja secara profesional dan mematuhi kode etik profesi yang ada, namun ada beberapa kasus manipulasi yang mencoreng nama akuntan di mata publik. Salah satunya kasus manipulasi yang merugikan pemakai laporan keuangan melibatkan akuntan publik yang seharusnya menjadi pihak independen seperti kasus Enron Corp (2001). Laporan keuangan Enron sebelumnya dinyatakan wajar tanpa pengecualian oleh kantor akuntan Arthur Anderson (2000), yang merupakan salah satu KAP yang termasuk dalam jajaran big five, secara mengejutkan dinyatakan pailit pada 2 Desember 2001 (Purnamasari, 2006). Sebagian pihak menyatakan kepailitan tersebut salah satunya karena Arthur Anderson memberikan dua jasa sekaligus, yaitu sebagai auditor dan konsultan bisnis (Purnamasari, 2006). Kasus-kasus serupa juga terjadi di Indonesia. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) atas kertas kerja yang dibuat oleh KAP, dari 10 KAP yang melakukan audit terhadap 37 bank bermasalah ternyata hanya 1 KAP yang tidak melanggar SPAP (Bangkit, 2001 dalam Purnamasari, 2006).

Bab I: Pendahuluan 4 Berdasarkan isu tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa terdapat hubungan antara bidang professional akuntan dengan kecenderungan perilaku manipulatif. Mengingat maraknya kasus manipulasi menunjukkan ketidaktaatan akuntan pada kode etik yang ada. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti perilaku machiavellian diantara akuntan pada umumnya. Penelitian ini mengeksplorasi pertanyaan berikut: Apakah perilaku machiavellian berhubungan dengan karakteristik demografi akuntan, kepuasan kerja dan pengambilan keputusan etis dalam profesi akuntan dimana terdapat standar professional dalam tingkah laku? Bagaimana hubungan antara perilaku machiavellian dengan ideologi etika yang dianut oleh akuntan? Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Wakefield (2008) mengenai analisis hubungan antara perilaku machiavellian dan karakteristik demografi akuntan, kepuasan kerja, dan ideologi etika. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terdapat pada objek dan lokasi penelitiannya yaitu individu yang pernah/sedang bekerja sebagai auditor di Kota Bandung. Selain itu peneliti juga menambahkan satu variabel yaitu pengambilan keputusan etis sebagai pembeda dengan penelitian sebelumnya. Alasan dilakukannya penelitian ini karena masih sedikit penelitian mengenai perilaku machiavellian di Indonesia terutama yang berfokus pada profesi akuntan serta untuk mengetahui gambaran perilaku machiavellian pada akuntan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan 5 1. Apakah akuntan pada umumnya merupakan individu yang memiliki perilaku machiavellian tinggi atau rendah? 2. Bagaimana pengaruh karakteristik demografi akuntan terhadap perilaku machiavellian? 3. Bagaimana pengaruh perilaku machiavellian terhadap kepuasan kerja akuntan? 4. Bagaimana pengaruh perilaku machiavellian terhadap pengambilan keputusan etis akuntan? 5. Bagaimana pengaruh perilaku machiavellian terhadap ideologi etika dari akuntan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui apakah akuntan pada umumnya merupakan individu yang memiliki perilaku machiavellian tinggi atau rendah. 2. Ingin mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik demografi akuntan terhadap perilaku machiavellian. 3. Mengetahui bagaimana pengaruh perilaku machiavellian terhadap kepuasan kerja akuntan. 4. Mengetahui bagaimana pengaruh perilaku machiavellian terhadap pengambilan keputusan etis akuntan. 5. Mengetahui bagaimana pengaruh perilaku machiavellian terhadap ideologi etika dari akuntan.

Bab I: Pendahuluan 6 1.4 Manfaat Penelitian Dengan mengetahui hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi penulis Penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai hubungan antara perilaku machiavellian dengan karakteristik demografi akuntan, kepuasan kerja, pengambilan keputusan etis dan ideologi etika. 2. Manfaat bagi pembaca Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut dengan tema yang sama. 1.5 Sistematika Penulisan Secara garis besar, skripsi ini akan dituangkan dalam 5 bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Bab pertama dari skripsi ini menguraikan secara singkat mengenai isi skripsi yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini memaparkan teori teori yang telah diperoleh melalui studi pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian yang telah ditetapkan untuk selanjutnya digunakan dalam landasan pembahasan dan pemecahan masalah serta berisi tentang penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran.

Bab I: Pendahuluan 7 BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan berbagai hal, diantaranya sampel penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, metode penelitian serta metodologi analisis yang digunakan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab keempat dalam skripsi ini diantaranya menguraikan deskripsi obyek penelitian, analisis hasil penelitian, dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir merupakan bagian penutup, yang berisi simpulan dari penelitian yang telah dilakukan, saran untuk penelitian mendatang, serta keterbatasan penelitian.