BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehari-hari membutuhkan refreshing dengan salah satu jalannya adalah dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

POTENSI DAYA TARIK WISATA BLUSUKAN SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

STRATEGI PEMASARAN WISATA LAKULAMPAH DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya tercepat. Banyak sekali sektor yang menopang perekonomian Kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata sebaiknya tetap menjaga citra tujuan wisata dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. cemerlang yang dapat terus mengembangkan pariwisata, hal tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mudah memasuki pasar, sehingga dalam sebuah pasar, produk dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan jasmani maupun kebutuhan batin, hingga kesejahteraan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi sebuah industri yang mendunia. di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Selain

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Perencanaan dan Pengelolaan Pariwisata Perencanaan berarti memperhitungkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. (need) dan inginkan (want) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara. bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain.

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu langkah strategis dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. buatan dan peninggalan sejarah. Wilayah Kabupaten Sleman terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan warga masyarakat di sekitar tempat objek wisata itu berada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin. Apabila perusahaan sudah menetapkan strategi pemasarannya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya kebutuhan manusia terdiri atas tiga kebutuhan utama yakni

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era modern seperti sekarang ini, padatnya rutinitas kegiatan atau

3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan dan Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang dapat mengakses informasi tentang destinasi wisata yang ingin dikunjungi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi alam untuk menikmati keindahan alam, baik yang masih alami atau sudah ada

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. kebijaksanaan yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi khususnya untuk

DEFINISI- DEFINISI A-1

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

Bab I PENDAHULUAN. perjalanan, rumah makan, dan lain sebagainya. Pariwisata secara etimologi berasal

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan, bepergian, yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peran city walk sebagai faktor pendukung perkembangan pariwisata kota Solo

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB І PENDAHULUAN. Industri pariwisata menjadi perhatian khusus dalam Pemerintahan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata menjadi suatu kebutuhan yang mendominasi kehidupan manusia sekarang ini di era globalisasi. Seseorang yang sibuk akan rutinitas sehari-hari membutuhkan refreshing dengan salah satu jalannya adalah dengan berwisata. Sesungguhnya pariwisata itu sudah dimulai sejak awal peradaban manusia. Pada jaman prasejarah, manusia hidup berpindah-pindah, sehingga perjalanan yang jauh merupakan salah satu gaya dan cara bertahan hidup (I Putu Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009:25). Dalam perkembangan selanjutnya, berwisata dapat diidentikkan dengan berlibur di daerah lain, atau memanfaatkan waktu luang dengan melakukan perjalanan wisata.seiring berjalannya waktu, kini berwisata menjadi kebutuhan masyarakat untuk sejenak meninggalkan rutinitas pekerjaannya. Saat ini Indonesia mengenal Wisata Berbasis Masyarakat (community based tourism), yang dikembangkan berdasarkan prinsip keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan berbagai stakeholders pembangunan pariwisata termasuk pemerintah, swasta dan masyarakat.secara ideal prinsip pembangunan pariwisata berbasis masyarakat menekankan pada pembangunan pariwisata dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Dalam mengelola dan mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat hal lain yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan unique values yang berupa adat istiadat, upacara 1

2 tradisional, kepercayaan, seni pertunjukan tradisional, dan seni kerajinan khas yang dimiliki oleh masyarakat di kawasan tersebut (Argyo Demartoto, 2009:20). Pariwisata berbasis masyarakat memiliki peluang mengembangkan obyek-obyek dan atraksi-atraksi wisata berskala kecil, dengan dikelola oleh sekumpulan orang yang memiliki kesamaan hobi dan ketertarikan, serta mampu mengikuti perkembangan jaman. Wisata berbasis masyarakat biasanya memiliki suatu tema khusus seperti sejarah, budaya, kuliner, dan tidak ada batasan usia sehingga dapat dilakukan oleh semua kalangan, dengan demikian memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima oleh wisatawan. Jakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang sedang marak dengan wisata berbasis masyarakat yang dikembangkan oleh suatu komunitas tertentu. Terdapat Komunitas Historia Indonesia (KHI), komunitas yang awalnya didirikan oleh sekumpulan mahasiswa Universitas di Jakarta yang peduli dengan sejarah dan budaya ini memberi wadah kepada masyarakat Jakarta yang mencintai sejarah dengan kegiatan berwisata. Melalui kreativitas yang modern, KHI kini menghadirkan berbagai acara yang mampu menarik minat generasi tua dan muda untuk mencintai sejarahnya.berwisata malam di Kota Tua Jakarta, menjelajahi kampung-kampung tionghoa, atau bahkan menginap semalam di museum, semua program menarik ini disajikan secara regular oleh KHI. Di Indonesia sendiri mempunyai banyak sejarah, kebudayaan, tradisi, adat istiadat, dan seni pertunjukan disetiap daerahnya.salah satu contoh adalah Kota Solo yang mempunyai potensi lebih pada sektor wisata sejarah dan budaya, misalnya keraton dengan segala ritual-ritual budayanya selalu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung.namun masyarakat Kota Solo sendiri

3 masih banyak yang belum mengetahui tentang bagaimana sejarah sejumlah tempat di Kota Bengawan ini. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, jika tidak ingin sejarah punah lantaran tak sampai pada generasi muda. Sebuah komunitas bernama LakuLampah, mempunyai program wisata pada beberapa tempat bersejarah di Kota Solo dan sekitarnya.wisata ini rutin diadakan setiap bulan dengan mengunjungi obyek-obyek bersejarah yang berbeda-beda dan telah dikemas sedemikian rupa. Komunitas ini sebelumnya bernama Blusukan Solo, perubahan nama ini mempunyai maksud agar wisata ini tidak hanya terfokus pada Kota Solo saja, namun juga meliputi wilayah Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Boyolali, hingga Jawa Tengah. Program wisata LakuLampah dipublikasikan melalui website dan jejaring sosial yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas. Sebagai wisata yang tergolong unik dengan cara publikasi yang hanya memakai jejaring sosial sebagai bahan promosinya, LakuLampah mempunyai banyak peminat disetiap program wisatanya. Penelitian ini diharapkan dapat memaparkan dan hingga menemukan strategi promosi wisata yang dapat menarik banyak wisatawan. Berdasarkan alasan tersebut, dalam penulisan tugas akhir ini mengambil judul Strategi Pemasaran Wisata LakuLampah di Surakarta. B. Rumusan Masalah Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang terbentuknya wisata LakuLampah?

4 2. Bagaimana sistem organisasi dan acara kegiatan yang diselenggarakan wisata LakuLampah? 3. Strategi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh wisata LakuLampah? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya wisata LakuLampah. 2. Untuk mengetahun sistem organisasi dan acara kegiatan yang diselenggarakan wisata LakuLampah. 3. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh wisata LakuLampah. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat akademis Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. 2. Manfaat praktis Dapat mengetahui dan memberikan penjelasan mengenai strategi promosi dan pemasaran dari wisata LakuLampah serta yang berkaitan dengan pelaksanaannya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat juga menjadi bahan referensi bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian sejenis.

5 E. Kajian Pustaka 1. Pariwisata Menurut Happy Marpaung dalam bukunya yang berjudul Pengetahuan Kepariwisataan, dijelaskan bahwa pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Pengelolaan kegiatan pariwisata sangat diperlukan dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan bagaimana agar wisatawan membelanjakan uangnya sebanyak-banyaknya selama melakukan perjalanan wisata. Pariwisata berkaitan erat dengan daerah tujuan wisata atau atraksi wisata itu sendiri, akomodasi dan atau tempat yang menyediakan makanan dan minuman untuk wisatawan, transportasi, serta tempat perbelanjaan, sehingga pariwisata memiliki peran utama dalam perekonomian dan kepentingan sosial. Pentingnya pariwisata membuat banyak negara menggalakkan sektor ini untuk menggerakkan industri-industri kecil dan meningkatkan hubungan kerjasama antar negara. Sebelum melakukan perjalanan wisata, seorang calon wisatawan terlebih dahulu melakukan sebuah proses mental,untuk sampai pada keputusan, menyangkut kapan akan melakukan perjalanan, berapa lama, kemana, dengan cara bagaimana, dan seterusnya. Proses pengambilan keputusan ini sangat penting artinya bagi pembangunan pariwisata, terkait dengan berbagai fakta yang mempengaruhi keputusan, dan faktor-faktor ini dapat dipengaruhi dalam proses promosi (pemasaran wisata).

6 2. Strategi Pemasaran Menurut Oka A. Yoeti dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Pariwisata, dijelaskan bahwa strategi adalah hal menetapkan arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan didalam pasar. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang mengakibatkan individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat dilihat sebagai alat manajemen yang diharapkan dapat membantu agar perusahaan mampu tumbuh dan berkembang secara professional. Pada dasarnya pemasaran sangat erat kaitannya dengan kegiatan dalam memindahkan barang dan jasa (goods and services), dari produsen yang menghasilkannya ke tangan konsumen yang membutuhkannya, secara efisien menguntungkan dalam persaingan yang wajar. Dengan demikian strategi pemasaran adalah serangkaian rangsangan ditempatkan pada lingkungan konsumen yang dirancang untuk memengaruhi perilaku konsumen. 3. Pemasaran Wisata Menurut Salah Wahab pada bukunya yang berjudul Pemasaran Pariwisata, dijelaskan bahwa Pemasaran Wisata adalah proses manajemen dimana organisasi pariwisata nasional dan atau badan-badan usaha wisata dapat mengidentifikasi wisata pilihannya baik yang aktual maupun

7 potensial, dapat berkomunikasi dengan mereka untuk meyakinkan dan mempengaruhi kehendak, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan hal yang tidak disukai, baik pada tingkat lokal, regional, nasional, atau internasional, serta merumuskan dan menyesuaikan produk wisata mereka secara tepat, dengan maksud mencapai kepuasan optimal wisatawan, sehingga dengan begitu mereka dapat meraih saran-sarannya. Pada buku berjudul Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata yang ditulis oleh Drs. Bambang Sunaryo disebutkan bahwa dalam konsep pemasaran, terdapat 4 fungsi yang dikenal dengan 4P (product, price, place, promotion). Secara garis besar keempat variable tersebut dapar dijelaskan masing-masing sebagai berikut: a. Product (Produk) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perharian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. b. Price (Harga) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. c. Promotion (Promosi) Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.

8 d. Place (Tempat atau Distribusi) Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan 4. Potensi Daya Tarik Wisata Blusukan Solo Tugas Akhir Ari Fitriana tahun 2010 menjelaskan mengenai daya tarik wisata Blusukan Solo. Kota Solo memiliki banyak tempat bersejarah yang membutuhkan perhatian lebih dari masyarakat agar tidak habis ditelan jaman. Wisata semacam ini yang bisa meningkatkan eksistensi sekaligus mengenalkan kepada generasi muda bahwa Kota Solo tidak hanya memiliki Keraton untuk dikunjungi, tetapi masih banyak destinasi menarik lainnya. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo mempunyai destinasi utama untuk dikunjungi seperti Kraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, membeli batik, dan lainnya. Wisata Blusukan Solo adalah konsep wisata sejarah namun dengan mengangkat tempat-tempat bersejarah di kota Solo dan sekitarnya yang belum banyak diketahui masyarakat. Contohnya Wisata Blusukan Solo menyelenggarakan Wisata Blusukan Mangkunegaran, tidak seperti wisata pada umunya yang hanya menonjolkan Pendopo, Paringgitan, dan Pracimoyoso, Wisata Blusukan

9 Mangkunegaran pada saat itu mengangkat bangunan di sekitar Mangkunegaran seperti Artileri Kavalerie, Masjid Al-Wustho, dan Sanggar Seni Mangkunegaran, yang memiliki keterkaitan dengan Pura Mangkunegaran itu sendiri, dan tidak kalah menarik untuk diketahui sejarahnya. F. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di komunitas LakuLampah, dengan memperoleh data-data arsip dan dokumen. Sekretariat: Jalan Bintan no 3 Ketelan, Solo. Email :lakulampahsolo@gmail.com. b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2016. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi / pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan dengan ikut serta langsung dalam kegiatan, pengamatan dan pendokumentasian aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan Wisata LakuLampah pada bulan April hingga Juni 2016. b. Wawancara Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi antara pengumpul data dengan responden. Sehingga wawancara dapat

10 diartikan sebagai cara mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada responden. Wawancara dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dengan Fendy Fawzi Alfianzah selaku koordinator, para pengurus komunitas, serta peserta kegiatan wisata. Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah wawancara bebas tanpa mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu. c. Studi Dokumen Studi dokumen adalah pengumpulan data-data yang diperlukan dari buku atau dokumen yang diteliti untuk memperjelas penulisan. Adapun data-data tersebut berupa data arsip Profil LakuLampah, daftar peserta kegiatan pada bulan Agustus 2015 hingga Juni 2016, serta strategi promosi yang diterapkan LakuLampah. d. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber dari buku-buku perpustakaan lab tour DIII UPW, perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, dan perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Teknik Analisis Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yakni penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat. Dijabarkan pula menganai analisis SWOT Wisata LakuLampah, yakni analisis yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha

11 penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dengan menjelaskan Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil dari analisis SWOT berupa arahan maupun rekomendasi yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan yang selama ini dilakukan oleh LakuLampah, sehingga kegiatan yang dilakukan akan lebih baik dengan saran yang muncul setelah melakukan analisis SWOT. G. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : gambaran umum Kota Solo, berisi tentang kondisi geografis, sejarah, wisata sejarah Kota Solo, dan profil komunitas LakuLampah. BAB III :berisi daya tarik Wisata Lakulampah, penyusunan tema, profil wisatawan, pelaksanaan kegiatan, analisis SWOT kegiatan, dan strategi pemasaran yang dilakukan. BAB IV : Penutup, yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya dan memberikan kritik serta saran untuk Wisata LakuLampah.