JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

Available online Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun mahluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air.

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

INTERPRETASI DATA KONDUKTIVITAS LISTRIK DALAM PENENTUAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI: STUDI KASUS DAERAH TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

KUALITAS AIR SUMUR BOR DI PERUMAHAN BEKAS PERSAWAHAN GUNUNG PUTRI JAWA BARAT

Jurnal Einstein 2 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.


1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

Makalah Baku Mutu Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR SUNGAI KARAJAE SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH UNTUK KOTA PAREPARE

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR

2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

BAB III METODE PERCOBAAN. - Kuvet 20 ml. - Pipet Volume 10 ml Pyrex. - Pipet volume 0,5 ml Pyrex. - Beaker glass 500 ml Pyrex

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai Uji kualitas fisik air yang pada sarana air bersih

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

STUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

Jurnal Einstein 2 (2) (2014): Jurnal Einstein. Available online

Groundwater Quality Assesment of Unconfined Aquifer System for Suitable Drinking Determination at Northern Jakarta Groundwater Basin

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

PERBANDINGAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DAN ALUM (TAWAS) DALAM MEMPERTAHANKAN ph PADA AIR SUNGAI BELAWAN DI PDAM HAMPARAN PERAK TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut (Wardhana, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

JURNAL EINSTEIN Jurnal Penelitian Bindang Fisika Available online http://jurnal.unimed.ac.id/1/index.php/inpafi e-issn: 47 747x, p-issn 338 1981 Analisis Kualitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika Dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Rappel Situmorang dan Juliana Lubis Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Indonesia situmorangrappel@gmail.com Diterima Desember 16; Disetujui Januari 17; Dipublikasikan Februari 17 ABSTRAK Telah dilakukan penelitian Analisis Kualitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika Dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, dengan tujuan untuk menentukan apakah kualitas air sumur bor warga desa bagan Deli masih memenuhi standar baku mutu air bersih atau tidak. Penentuan Kualitas air sumur bor didasarkan pada air yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu PEMENKES no 416/MENKES/PER/IX/199 tentang persyaratan Kualitas Air Bersih. yang diperoleh dibandingkan dengan standar baku mutunya. Kemudian untuk mengetahui kualitasnya, diperoleh dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran (MIP). Jika ditinjau berdasarkan parameter Fisika, yaitu warna, rasa, bau, kekeruhan, TDS, dan suhu, 85 % telah melewati ambang batas baku mutu air bersih. Jika ditinjau dari nilai DHL, 9 % telah melewati baku mutu air bersih. sedangkan berdarkan parameter kimia, nilai ph, kandungan Besi (Fe), Timbal (Pb), Kesadahan, Fluoride, Nitrat, seluruh yang diuji masih memenuhi baku mutu air bersih, sedangkan kandungan nitrit, ada 3 yang melewati baku mutu air bersih, yaitu 4,, dan. Setelah dihitung menggunakan persamaan Indeks Pencemaran (IP) diperoleh bahwa semua air sumur bor di desa bagan deli telah tercemar ringan. Karena nilai MIP nya masing- masing berada di atas 1. Kata kunci : Kualitas air, parameter fisika, parameter kimia, cemar ringan PENDAHULUAN Air adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dengan substansi kimia dengan rumus kimia HO jumlahnya sangat melimpah di muka bumi ini tetapi sangat disayangkan kualitasnya mengalami penurunan dikarenakan aktivitas manusia yang berdampak pada pencemaran lingkungan hidup. Indonesia Merupakan negara kepulauan dan dua pertiga bagian wilayah indonesia berupa perairan. Namun demikian, Indonesia 17 juga tidak lepas dari masalah yang berhubungan dengan air bersih, Khususnya daerah yang berada di pesisir pantai.(sinaga, 13). Kotakota di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara kini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Di beberapa kota besar, kesulitan air bersih sudah umum dirasakan oleh sebahagian penduduknya, seperti misalnya di Sumatera Utara Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

Rappel Situmorang dan Juliana Lubis, Analisis Kualitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika Dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktifitas, dan mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/199 tentang syarat- syarat dan pengawasan kualitas air. Air yang memenuhi parameter fisik adalah air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih dan dengan suhu sebaiknya dibawah suhu udara sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman, dn jumlah zat padat terlarut (TDS) yang rendah. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan parameter Kimia, hendaknya air tersebut tidak mengandung zat- zat kimia yang beracun, ataupun kandungan logam yang melebihi baku mutu air bersih. Berbagai macam kegiatan manusia menghasilkan produk sampingan atau bahan buangan yang biasa disebut limbah, baik yang berupa limbah padat, cair, maupun limbah panas. Bentuk limbah dapat dikelompokkan menjadi limbah domestik, limbah pertanian, sedimen, polusi laut, dan pembangkit nuklir. Defenisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP- /MENKLH/I/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkugan adalah : masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan komponen lain kedalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (pasal 1). Dalam pasal, air pada sumber air menurut kegunaan/ peruntukannya digolongkan menjadi: 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.. Golongan B,yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri dan listrik negara. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sumur bor sebanyak, aquades, tissue, data geologi, alat tulis. Peralatan yang digunakan untuk mengalisis kualitas air sumur bor yaitu konduktivitimeter, thermometer, ph meter, botol aquades 1, 5 L, Spektrofotometrik, organoleptik, Elektroda, Turbidimetrik, GPS, gelas beaker, APHA, app Google earth, app TWCC, App Surfer11, Data Pemenkes. Proses sintesis dimulai dengan pengambilan sebanyak beserta tiap posisi dari sumur bor dari GPS. lalu di secara in situ yaitu bau, rasa, dan warna, kemudian air sumur bor di secara ex situ yaitu nilai DHL, salinitas, TDS, suhu, kekeruhan, kandungan nitrat, nitrit, kesadahan, fluoride, besi, dan tmbal. kalsinasi berupa kualitas air yang dijelaskan lewat angka atau status dari tiap air sumur bor, apakah memenuhi baku mutu air bersih, atau tidak. Kemudian hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan metode indeks pencemaran (MIP) sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/199 tentang syarat- syarat dan pengawasan kualitas air. Gambar 1. Pernyataan Indeks untuk suatu Peruntukan (j) Keterangan : (C i L ij ) R : Nilai (hasil penelitian/) rata-rata (C i L ij ) M : Nilai (hasil penelitian/) maksimum 18

Jurnal Einstein 5 (1) (17) : 17-3 PIj : Pollution Index Perairan akan semakin tercemar untuk suatu peruntukan (j) jika nilai (C i L ij ) R dan atau (C i L ij ) R adalah lebih besar dari 1,. Jika nilai maksimum Ci/Lij dan atau nilai rata-rata Ci/Lij makin besar, maka tingkat pencemaran suatu badan air akan makin besar pula. Jadi panjang garis dari titik asal hingga titik Pij diusulkan sebagai faktor yang memiliki makna untuk menyatakan tingkat pencemaran. IP = (C i L ij ) M /(C i L ij ) M ij) R Metode ini dapat langsung menghubungkan tingkat ketercemaran dengan dapat atau tidaknya sungai dipakai untuk penggunaan tertentu dan dengan nilai parameter-parameter tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kulitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika Berdasarkan parameter fisika, yang diuji adalah suhu, DHL, Bau, rasa, dan warna. Untuk parameter suhu, semua sumur bor masih memenuhi baku mutu air bersih seperti pada gambar berikut. 35 3 5 15 1 5 1 3 5 7 9 11 Batas Minimal Analisis 13 15 17 Batas Maksimal 19 Gambar. Grafik Suhu Pada Air Sumur Sedangkan berdasarkan parameter suhu, warna, daan rasa, 75 % telah melewati status baku mutu air bersih. Nilai DHL dari semua hanya ada 3 % yang masih memenuhi baku mutu air bersih. Seperi digambarkan oleh gambar 3 berikut. 1 Gambar 3. Nilai DHL Air Sumur Kekeruhan air sumur bor masih memenuhi baku mutu air bersih seperti ditampilkan pada gambar berikut. 3 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Gambar 4.Grafik Nilai Kekeruhan Air Sumur Nilai Zat padat terlarut (TDS) tertinggi berada pada air sumur bor yaitu sebesar 93 mg/l, dan terendah berada pada sumur bor 13 dengan TDS sebesar 1493 mg/l. dan hanya ada 4 yang masih memehi baku mutu air bersih. 1 5 5 1 15 5 Analisis (NTU) Standar Air Bersih 1 3 Gambar 5. Grafik nilai TDS Air Sumur. Kulitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Kimia Berdasarkan parameter kimia yang di adalah ph, kandungan mineral antara lain besi, nitrat, nitrit, Timbal, kesadahan, Fluoride. 19

Fluoride (mg/l) Kesadahan (mg/l) Timbal (mg/l) Besi (mg/l) Rappel Situmorang dan Juliana Lubis, Analisis Kualitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika Dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Salinitas, merupakan kriteria yang dapat diketahui dengan cara menghitung tingkat salinitasnya (kegaraman). Dan 85 % telah terasa payau. Sedangkan dari parameter kimia, semua masih memenuhi baku mutu air bersih seperti gambar berikut. 1 5 1 3 Gambar 6. Grafik Nilai ph Air Sumur Kesadahan adalah sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion (kation) logam valensi, misalnya Mg +, Ca +, Fe + dan Mn +. penelitian terhadap air sumur gali di wilayah Kecamatan Medan Belawan Desa Bagan Deli yang memiliki nilai kesadahan (CaCO3) yang berkisar antara 144 1 mg/l dan masih berada di bawah ambang batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 5 mg/l 6 4 batas minimum Analisis 5 1 batas maksimum Gambar 7. Grafik Nilai Kesadahan Air Sumur Besi yang terkandung dalam air sumur bor jika dilihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semua yang diuji memiliki kandungan besi berada dibawah ambang batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 1 mg/l untuk kualitas air bersih seperti terlihat pada gambar 4.9. Begitu juga untuk kualitas air minum, yang diambil di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan berada di bawah ambang batas yang diperbolehkan yaitu,3 mg/l seperti yang tertera pada tabel 4.13 berikut, dan gambar 7. 1,5 1,5 Gambar 7. Grafik Kandungan Besi Air Sumur Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Dan semua masih memenuhi baku mutu air bersih.,6,4, 5 1 5 1 Gambar 8. Grafik Kandungan Timbale Air Sumur Kandungan Fluoride di dalam air memiliki hubungan dengan nilai DHL air sumur bor jika dilihat dari hasil yang diperoleh, dimana semakin tinggi nilai DHL air sumur bornya maka semakin tinggi pula nilai DHL nya. 1 5 1 Gambar 9. Grafik Kandungan Fluoride Air Sumur

Nitrit (mg/l) nitrat (mg/l) Jurnal Einstein 5 (1) (17) : 17-3 Nitrat dalam air tanah terjadi secara alami akibat pencucian tanah. Nitrat menjadi perhatian khusus karena tingginya kadar nitrat dalam air dapat mengakibatkan sindrom bayi biru atau methemoglobinemia. Namun semua air sumur bor masih memenuhi baku mutu air bersih seperti yang disajikan pada gambar berikut. 15 1 5 Gambar 1. Grafik Kandungan Nitrat Air Sumur pada praktikum keenam, diperoleh bahwa kandungan nitrit pada tiga masih memenuhi baku mutu air bersih menurut PEMENKES 416/MENKES/PER/IX/199 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih yaitu 4,, dan karena ketiga tersebut memiliki kandungan nitrit yang lebih dari 1 mg/l seperti yang disajikan pada gambar 11. 3 1-1 5 1 5 1 Gambar 11. Grafik Kandungan Nitrit Air Sumur 3. Analisa Indeks Pencemaran Air Indeks Pencemaran Air merupakan suatu indeks yang berguna untuk mengevaluasi tingkat pencemaran lingkungan perairan. Untuk mengetahui kualitas suatu lingkungan perairan sesuai dengan peruntukannya, maka mengacu pada pedoman Indeks Mutu Lingkungan Perairan (IMLP). Contoh perhitungan Indeks Pencemaran untuk 1 IP = 15 /5, IP = 5/7 IP = 1.4 Perhitungan Cij/Lij Tiap Parameter Air Sumur Gali untuk Kualitas Air Bersih seperti yang ditampilkan pada tabel 1 Tabel 1. Rekap IP untuk baku mutu air minum dan IP baku mutu air bersih IP Air Bersih 1 1.4 1.3 3 1.4 4 1.4 5 1.4 6 1.4 7 1.3 8 1.4 9 1.4 1 1.4 11 1.3 1 1.3 13 1.3 14 1.4 15 1.4 16 1.4 17 1.4 18 1.4 19 1.3 1.4 Ket. : IP = Indeks Pencemaran Dari hasil perhitungan nilai Poluttion Index, Mutu Air sumur bor di Kecamatan Medan Belawan Desa Bagan Deli dapat ditentukan sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 115 Tahun 3 Sehingga masing-masing dapat digolongkan mutu airnya pada tabel sebagai berikut : 1

Rappel Situmorang dan Juliana Lubis, Analisis Kualitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika Dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Tabel. Status mutu air untuk peruntukan air bersih 1 3 4 5 6 7 8 9 1 11 1 13 14 15 16 17 18 19 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh mutu kualitas air rata-rata terhadap semua di tiap-tiap yaitu tergolong Cemar ringan untuk air bersih. Untuk 6 yang diuji kandungan logam nya, IP baku mutu air bersih nya sudah dalam status cemar ringan seperti yang disajikan pada tabel 4.3 Tabel 3. Rekap IP untuk baku mutu air bersih 6 Sumur IP Air Bersih IP Air Bersih 4 1.56 1.93.33 9.3 16 1.98 17,3 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh mutu kualitas air rata-rata terhadap semua di tiap-tiap yaitu tergolong Cemar ringan untuk air bersih. Sehingga masing-masing dapat digolongkan mutu airnya seperti yang disajikan pada tabel 4. Tabel 4. Status mutu air untuk peruntukan air bersih pada 6 sumur bor. 4 9 16 17 IP Air Bersih KESIMPULAN DAN SARAN Status seluruh air sumur bor yang digunakan warga desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan setelah diolah dengan metode indeks pencemaran (MIP) menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/199 Tentang Persyaratan Kualitas air bersih Belawan sudah tercemar ringan. Kepada Dinas Kesehatan Kota Madya Medan khususnya Pemerintahan Kecamatan Medan Belawan perlu melakukan pemantauan kualitas dan kuantitas air bawah tanah secara berkala untuk mengetahui kondisi air bawah tanah sehingga tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih. DAFTAR PUSTAKA Achmad, R, M.Si., (4), Kimia Lingkungan, Penerbit ANDI, Jakarta. Ansari, Kali Achmad, (8), Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Sunggal Medan Metode Turbidimetri, Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB, Bogor. Davis, S.N danwiest, R..J.M., (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc, New York. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, (1), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Non Kependidikan. FMIPA. UNIMED Gabriel. J.F, (1), Fisika Lingkungan, Hiporates, Jakarta. Girsang, dan Siddik, (199), Akuifer hydrology

Jurnal Einstein 5 (1) (17) : 17-3 Harahap, R., 13, Rekayasa Hidrologi, UNIMED Press, Medan KementerianKesehatan RI,, Persyaratan Kualitas Air Minumdala PERMENKES Nomor:97/Menkes/SK/VII/ Pemenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/199 Situmorang,R.,(3).,Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan Industri Kimia Medan (KIM) Dengan Metode Konduktivitas Listrik,Tesis,program Pasca Sarjana USU, Medan. Suripin. 4. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi : Yogyakarta Suripin, 1., Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Andi, Yogyakarta. Tekeda, S. 3. Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya Paramita : Jakarta. Wahyudi, H. 1. Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Bangkalan. Vol. 7. No. 1. 3