Tidak Semua CCB Serupa; Fokus pada Nifedipine GITS/OROS Karena Perlindungan 24 Jam Sangat Berharga

dokumen-dokumen yang mirip
Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. VII, 2003). Diagnosis hipertensi seharusnya didasarkan pada minimal tiga kali pengukuran

Farmaka Vol. 14 No Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Fasilitas

Farmaka Volume 14 Nomor 2 19

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejak beberapa dekade belakangan ini para ilmuan dibidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

OBAT ANTI HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang albuminuria, yakni: mikroalbuminuria (>30 dan <300 mg/hari) sampai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

masalah kesehatan dengan prevalensi A. Pendahuluan yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, dimana tekanan di pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penyakit kardiovaskuler. The Third National Health and Nutrition

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ketiga terbanyak di negara-negara maju, setelah penyakit jantung dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

darah. Kerusakan glomerulus menyebabkan protein (albumin) dapat melewati glomerulus sehingga ditemukan dalam urin yang disebut mikroalbuminuria (Ritz

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga meningkatkan risiko PKV seperti pembesaran ventrikel kiri, infark

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Karakteristik Pasien Hipertensi di Bangsal Rawat Inap SMF Penyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2013

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, dan ginjal (WHO, 2009).

KAJIAN PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANG ASAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai salah satu penyulit kehamilan. 1. (AKI) di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia

Kata Kunci: Kesesuaian dan ketidaksesuaian, Resep, Obat Antihipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi tekanan darah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAGEMENT OF ATRIAL FIBRILLATION IN PATIENTS WITH HEART FAILURE EUROPEAN HEART JOURNAL (2007) 28, Ferry Sofyanri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan di masyarakat

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2014, hal Vol. 11 No. 1 ISSN: EISSN : Online :

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. mmhg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam

perkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Agustus :39 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April :21 EFEK VASKULER OBAT ANTIHIPERTENSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BADAN POM RI Ind P PEDOMAN PENILAIAN EFIKASI DAN KEAMANAN ANTIHIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. Penyekat beta merupakan salah satu terapi medikamentosa pada pasien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mekanisme regulasi tekanan darah (pada pengukuran berulang tekanan darah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah cohort retrospective dengan menggunakan claimed

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok

GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD TIDAR KOTA MAGELANG PERIODE JANUARI-JUNI 2012

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

An Update Management Concept in Hypertension Ria Bandiara SubBagian Ginjal Hipertensi Bag. Ilmu penyakit Dalam FK UNPAD/RS Dr.Hasan Sadikin Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SARIO

Persalinan Induksi persalinan diindikasikan pada pre-eklampsia dengan kondisi buruk seperti gangguan

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh RA Oetari

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2015, hal Vol. 12 No. 1 ISSN: EISSN : Online :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pemberian sediaan poliherbal menurunkan tekanan darah tikus model

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi karena merupakan salah satu penyebab utama terjadinya morbiditas dan

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang utama adalah sesak napas dan rasa lelah yang membatasi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

EVALUASI DOSIS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2010 DAN 2011 NASKAH PUBLIKASI

jantung dan stroke yang disebabkan oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008). Menurut data dan pengalaman sebelum adanya pengobatan yang

I. PENDAHULUAN penduduk Amerika menderita penyakit gagal jantung kongestif (Brashesrs,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Hipertensi

PERIODE JANUARI 2012 JUNI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah (Benowitz,2012)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat perkotaan yakni 0,022% dan pada masyarakat pedesaan sebesar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puskesmas ini. meraih berbagai penghargaan ditingkat nasional.

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Proporsi kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20-

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saliva memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai proteksi, pengaturan reseptor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI KOMBINASI DUA OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi menjangkiti kira-kira 50 juta penduduk United State dan kirakira

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

Transkripsi:

Tidak Semua CCB Serupa; Fokus pada Nifedipine GITS/OROS Karena Perlindungan 24 Jam Sangat Berharga dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

HIPERTENSI; Masalah Global Angka Kejadian 1,2 : 1 Milyar orang di Dunia dan 25.8 % penduduk di Indonesia Komplikasi mayor yang biasa terjadi 3 : Gagal Jantung Stroke Gagal Ginjal Kematian. 3 1. WHO News Release April 2013. ; 2. RISKESDAS 2013 Depkes RI ; 3. James PA et al. JAMA 2014;311:507 20 2

Target dalam managemen hipertensi JNC-8 2014 ESH/ESC 2013 Target Tekanan Darah pada populasi umum <140/90 mmhg. 1,2 Pertimbangan kontrol Variabilitas Tekanan Darah sebagai target. 1 Mengurangi angka kematian dan risiko kardiovaskular total. 2 1. James PA et al. JAMA 2014;311:507 20; 2. Mancia et al. ESH/ESC Guidelines July 2013, Journal of Hypertension : Vol. 31: Nu.7;1285-1357 3

Obat Anti Hipertensi Diuretik; HCT, Indapamide, dll. Calcium Channel Blocker (CCB) Dihidropiridine : Nifedipine (Standard, GITS), Amlodipine dll. Non Dihidropiridine; diltiazem, verapamil Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (ACEI); Captopril, Ramipril, Lisinopril, dll. Angiotensin Receptor Blocker (ARB); Candesartan, Valsartan, Irbesartan, dll. β-blockers; Metoprolol, Bisoprolol, Carvedilol, Nebivolol, dll 4

Mekanisme Kerja CCB Ca ++ Ca ++ antagonis Mengurangi Kontraksi Menghambat masuknya ion kalsium melalui saluran kalsium yang terdapat pada membran sel jantung & sel otot polos sehingga terjadi relaksasi Efek inhibisi kanal Ca oleh CCB-DHP = Vaskular > Miokardium> SA/AV Node Doyle AE: Calcium antagonists. In Handbook of Hypertension, Vol. 11, Clinical Pharmacology of Antihypertensive Drugs 5 (Eds. BirkenhBger WH, Reid JL, Doyle AE). Elsevier Science Publishers, Amsterdam (1988) 424

6

Nifedipine GITS/OROS Nifedipin di dalam kemasan teknologi baru yang canggih

Nifedipine GITS/OROS(Oral Osmotic Delivery System) 8

INDIKASI Nifedipine GITS/OROS Pengobatan Hipertensi {INSIGHT study. J Hum Hypertension. 1996} Pengobatan Penyakit Jantung Koroner Stabil {ACTION Study. Cardiovasc Drugs Ther. 2006} Angina on effort Angina vasospastik Source : Insert Leaflet Adalat OROS

Nifedipine GITS/OROS menurunkan risiko kardiovaskular Nifedipine GITS/OROS T ACTION CV Risk (50%) 1 Death Risk & CV Event (13%) 2 1. Brown MJ. et al. European Hear Journal Supplement. 2001;3(Supplement B) B20-B26 2. Sierra C, et al. Expert Rev Cardiovasc Ther 10 2008 Sep;6(8): 1055-62 3. ENCORE Investigators. Circulation 2003;107:422 8. Lumen Diameter (88%) 3

Keuntungan Pengunaan Teknologi Oral Osmotic Delivery System 1. Efektif dalam penurunan tekanan darah 2. Penurunan tekanan darah terjadi secara perlahan smooth dan bertahap Gradual 3. Memiliki kontrol penurunan tekanan darah yang stabil hingga 24 Jam, dengan rasio T/P yang lebih baik (Nifedipine GITS/OROS rasio T/P 0,81 1,07) 4. Mengurangi resiko kerusakan target organ 5. Dosis 1 x sehari (praktis) Nifedipine GITS/OROS merupakan Satu-satunya obat hipertensi dengan Teknologi OROS (Oral Osmotic Delivery System) di Indonesia Page 11 Bayer Holding 4:3 Template 2010 July 2015

Nifedipine GITS/OROS Memiliki Rasio T/P lebih optimal dalam kelas CCB Nifedipine GITS/OROS dengan rasio T/P Optimal Agen Rasio T/P Kalkulasi rasio T/P pada Pasien Plasebo Adalat OROS (Nifedipine GITS) 0.81 1.07 Amlodipine 0.66 anti hipertensi Nifedipine Standard 0.40 0.60 IIMS Therapeutic Focus, 1996 Rasio T/P tinggi 0.50 Variabliltas Tekanan Darah Minimal Lebih efektif kontrol tekanan darah Dapat mengurangi resiko kerusakan organ target J Hypertens Suppl. 1995 Aug; 13(2)-5109-12.Pracyical relevance of the 24-hour trough peak ratio of antihypertensive drugs 12

Konsentrasi Plasma Nifedipine GITS/OROS berbeda dengan Nifedipine (Standard) Nifedipine GITS/OROS memiliki mekanisme kerja yang smooth and gradual dan memiliki profil konsentrasi yang lebih baik dari Nifedipine standard Profil Konsentrasi Obat Nifedipine GITS/OROS* memungkinan terapi 24-jam dengan dosis sekali sehari, tidak seperti formulasi nifedipin sebelumnya. Nifedipine GITS 20mg/hari Nifedipine SR 20mg/hari Nifedipine IR 20mg/hari Nifedipine IR = Capsule; Nifedipine SR = Retard; Nifedipine GITS = OROS = Long acting Waktu (jam) 13 Meredith PA, et al. J Hypertens 2004;22:1641-8

Nifedipine GITS/OROS berbeda dengan Nifedipine (Standard) BP reduction profile Kapsul (2 x 10 mg), Nifedipine IR Nifedipine SR Penurunan tekanan darah yang perlahan dengan efek anti hipertensi yang kontinu selama 24 jam Nifedipine IR = Capsule; Nifedipine SR = Retard; Nifedipine GITS = OROS = Long acting Waktu (jam) 14 Meredith PA, et al. J Hypertens 2004;22:1641-8

Perubahan Denyut Jantung (denyut/menit) Nifedipine GITS/OROS berbeda dengan Nifedipine (Standard) Respon Denyut Jantung Kapsul (2 x 10 mg), Nifedipine IR Nifedipine SR Waktu (jam) Nifedipine IR = Capsule; Nifedipine SR = Retard; Nifedipine GITS = OROS = Long acting 15

Nifedipine GITS/OROS vs Amlodipine Adalat OROS menunjukan penurunan Tekanan Darah yang lebih baik dibandingkan amlodipin TDS TDD Hypertens Res Vol. 29, No 10 (2006); dr Rich.J.Bauer 16

Plasma Norepineprine Pg/ml Plasma Norepineprine Pg/ml Nifedipine GITS/OROS vs Amlodipine Amlodipine meningkatkan kadar Norepineprine, sehingga dapat meningkatkan resiko heart rate Dosis awal Dosis awal de Champlain et al, 1998 17

Nifedipine GITS/OROS vs Amlodipine Adalat Oros menunjukan efek samping yang lebih ringan dibandingkan amlodipine Nifedipine GITS Overall Headache Dizziness GI Flushing Decreased SA &/or AV Conduction Hypotension Pedal Oedema 10 + + + + 0 + + Amlodipine 15 2+ + + + 0 + 2+ 0 = tidak ada laporan; + = Jarang ; 2+ = kadang-kadang; 3+ = Sering GI = Gastrointestinal; SA = Sinoatrial Node, AV = Atrioventricular Node GITS = Gastrointestinal Therapeutic System Frishman WH and Sonnenblick EH, Cardiovascular Pharmacotherapeutics, 1997 18

Penurunan TDS Efikasi Nifedipine GITS/OROS Nifedipine GITS/OROS 60 mg memiliki efikasi yang lebih baik dibandingkan Valsartan 160 mg dan memiliki efikasi yang sebanding dengan kombinasi Nifedipine GITS/OROS 30 mg dan Valsartan 80 mg, dalam penurunan tekanan darah. 0-5 -10-15 -20 N30+V80 N60 V160-25 -30 8 minggu Focus Study, 2016 19

Dosis dan Pemberian Nifedipine GITS/OROS Dianjurkan terapi dimulai dengan 30 mg sekali sehari Tergantung beratnya penyakit dan respon pasien, dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg satu kali sehari Dosis maksimum yang direkomendasikan 120 mg sehari Dosis awal 20 mg sehari dapat dipertimbangkan sesuai indikasi medis Tablet harus ditelan utuh dengan sedikit air, tanpa tergantung waktu makan Tablet tidak boleh dikunyah atau dihancurkan atau digerus Source : Insert Leaflet Adalat OROS

Perhatian Cangkang Nifedipine GITS/OROS akan terbuang bersama dengan feses, tetapi bahan aktif telah diserap oleh tubuh. (mohon disampaikan kepada Pasien). Pemberian Nifedipine GITS/OROS tidak boleh diganti dengan Nifedipin yang lain, karena memiliki mekanisme pelepasan zat aktif nifedipine yang berbeda. Source : 1. Insert Leaflet Adalat OROS, 2. Meredith PA, et al. J Hypertens 2004;22:1641-8 22

Kesimpulan CCB merupakan salah satu kelas obat Hipertensi yang di rekomendasikan dalam Panduan Hipertensi (JNC8 dan ESC/ESH) Nifedipine GITS/OROS merupakan obat anti hipertensi kelas CCB dengan farmakokinetik yang stabil dan efektif dalam mengontrol tekanan darah, dengan dosis praktis 1 x sehari. Nifedipine GITS/OROS memiliki teknologi canggih ORal Osmotic delivery System yang berbeda dengan Nifedipine standard. Nifedipine GITS/OROS memiliki profil keamanan dan toleransi yang baik. Dosis standard terapi Nifedipine GITS/OROS adalah 30 mg, ditingkatkan ke dosis Nifedipine GITS/OROS 60 mg bila dibutuhkan. Dosis Nifedipine GITS/OROS 20 mg dapat digunakan untuk kondisi tertentu, sesuai pertimbangan dokter. Nifedipine GITS/OROS tidak boleh dikunyah atau dihancurkan/ digerus. 23

Page 24 Bayer 4:3 Template 2010 March 2016