BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia juga disebut Bahasa Nasional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan pernyataan Nurgiantoro (Ambarita, 2008: 39) bahwa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

Ulfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nadia Keti Dwiguna, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

Oleh : Fatmi Latifah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE KALPOKKALDUNG. Amin Setyorini 1) 1) SD Negeri TEPAS 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

Transkripsi:

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib yang diajarkan di Seklah Dasar. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak dapat terlepas dari aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Guru sebagai pelaksana dan pengelola pembelajaran di sekolah, dituntut untuk dapat merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi aspek-aspek yang tercakup dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memegang peranan sangat penting terutama di tingkat sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam berkomunikasi secara baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Susanto (2013: 242-243) dibagi menjadi dua yaitu lisan dan tulisan. Penggunaan bahasa dalam kemampuan lisan ditunjukkan pada aspek menyimak dan berbicara, sedangkan kemampuan berbahasa tulisan tunjukkan pada aspek membaca dan menulis. Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan menulis berdasarkan silabus pembelajaran kelas IV yaitu terdapat pada Tabel 2.1 7

8 Tabel 2.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar Standar Kompetensi 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. Kompetensi Dasar 8.1. Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca). 2. Hakikat Menulis a. Pengertian Menulis Menulis digunakan oleh individu dengan individu lain dalam berkomunikasi secara tidak langsung. Menurut pendapat Newman dalam Resmini, Churiyah, Sundori (2007: 229) menjelaskan bahwa menulis merupakan keterampilan yang sulit diajarkan. Pendapat lain juga mengatakan bahwa menulis merupakan kombinasi antara proses yang diawali dengan mengumpulkan ideide kreatif sehingga menghasilkan tulisan sebagai produk yang dapat terbaca dan mudah di pahami oleh pembaca (Susanto, 2013: 249). Keterampilan menulis harus memperhatikan unsur kebahasaan yang merupakan aspek terpenting untuk dicermati. Keterampilan menulis bukan hanya sebuah coretan yang dituangkan dalam kertas, melainkan harus mempunyai makna dan informasi sehingga pembaca mengerti maksud dan isi tulisan. Selain itu, isi pesan dalam tulisan merupakan inti dari hakikat sebagai bentuk penggunaan bahasa yang aktif (Iskandarwassid

9 dan Sunendar, 2009: 249). Berdasarkan pengertian menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang paling sulit dikuasai karena siswa harus dapat mengemukakan ide, gagasan, dan pendapatnya dalam tulisan. Kegiatan menulis yang sering dilakukan siswa seperti mencatat pesan, menulis karangan atau menulis surat untuk teman. Menulis tidak dapat di peroleh secara alamiah tetapi harus berlatih secara terus menerus sehingga menghasilkan tulisan yang dapat disampaikan kepada pembaca. b. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Pembelajaran menulis sangat penting di pelajari bagi siswa Sekolah Dasar. Kemampuan menulis menentukkan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. pembelajaran menulis di Sekolah Dasar menurut Susanto (2013: 246) terdiri dari dua tahap yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan diberikan kepada siswa di kelas I-II. Berbeda dengan menulis permulaan, menulis lanjut terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pertama dalam menulis lanjut yang diberikan kepada siswa di kelas III-IV sedangkan menulis lanjut tahap kedua diberikan di kelas IX (SMP). Menulis memerlukan banyak pengetahuan yang diperoleh melalui membaca berbagai bahan bacaan. Pembelajaran menulis

10 permulaan menurut Susanto (2013: 258-259) di awali dari pengenalan huruf dalam tulisan, menyalin atau menjiplak, menulis halus atau indah, menulis nama, dan mengarang sederhana. Resmini, Churiyah, Sundori (2007: 202-203) mengungkapkan bahwa mengarang sederhana cukup lima sampai sepuluh baris. Mengarang sederhana juga perlu memperhatikan kerapian, ketepatan ejaan, dan isi karangan. Berdasarkan penjelasan mengenai pembelajaran menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menulis salah satunya dimulai dari mengarang sederhana. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar harus diperhatikan oleh guru, karena menulis dengan baik memerlukan pemahaman materi mengenai penguasaan terhadap bahasa yang luas baik dari segi kosa kata, pilihan kata, dan tata bahasa. 3. Karangan Deskripsi a. Pengertian Karangan Deskripsi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari aspek menulis salah satunya yaitu materi menulis karangan. Tes jenis menulis karangan merupakan tes yang memiliki kriteria kompleks. Penilaian dalam penulisan karangan mempertimbangkan dari berbagai kriteria. Kriteria penilaian penulisan karangan menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2009: 250) yaitu:

11 1) Kualitas dan ruang lingkup isi 2) Organisasi dan penyajian isi 3) Komposisi 4) Kohesi dan koherensi 5) Gaya dan bentuk bahasa 6) Mekanik: tata bahasa, ejaan, dan tanda baca 7) Kerapian tulisan dan kebersihan, dan 8) Respons afektif pengajar terhadap karya tulis. Kerangka karangan merupakan kerangka tulis yang menggambarkan poin-poin isi dalam tataan yang sistematis. Jenis karangan berdasarkan tujuan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menurut Mulyati (2015: 105) dibagi menjadi lima yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan perusasi. Hal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan deskripsi yaitu mengidentifikasi dan menyusun sesuatu untuk dideskripsikan. Ada beberapa macam yang dapat dideskripsikan yaitu deskripsi orang yang menggambarkan tentang fisik, keadaan sekitar orang itu, watak dan tingkah lakunya. Sedangkan deskripsi tempat yaitu karangan yang menggambarkan tentang lingkungan atau ruang tertentu (Mulyati, 2015: 108). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis karangan deskripsi yaitu menggambarkan kejadian yang dilihat untuk mendeskripsikan sedetail mungkin kedalam tulisan, sehingga pembaca dapat mengetahui gambaran nyata yang siswa alami. Keterampilan menulis karangan deskripsi dalam penelitian ini yaitu menggambarkan suatu objek berdasarkan media gambar seri dengan menerapkan model pembelajaran concept sentence

12 yaitu merangkai kata kunci menjadi kalimat, dan mengembangkan kalimat menjadi paragraf. b. Indikator Menulis Karangan Berkaitan dengan aktivitas-aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran menulis karangan di Sekolah Dasar. Indikator menulis karangan yang harus terpenuhi adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Indikator Menulis Karangan No Komponen Sub Komponen 1 Perencanaan karangan Menentukan topik karangan Menyusun rancangan karangan 2 Pengembangan paragraf Menjabarkan gagasan dasar paragraf ke dalam sejumlah gagasan penjelas Menyusun paragraf yang memenuhi persyaratan paragraf yang baik 3 Penyusunan karangan Menuangkan sejumlah gagasan ke dalam draf karangan Penyuntingan karangan (Suparno dan Yunus, 2009: 3.2) 4. Model Pembelajaran Concept Sentence Kegiatan belajar mengajar dilakukan di setiap kelas dengan menggunakan salah satu model pembelajaran sebagai gambaran lingkungan belajar siswa. Model pembelajaran concept sentence dalam praktiknya dilakukan dengan mengelompokkan siswa secara heterogen dan menyajikan minimal 4 kata kunci, kemudian kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragrafparagraf sesuai materi yang disajikan. Concept sentence merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis yang diawali dengan penyampaian kompetensi,

13 sajian materi, pembentukan kelompok heterogen, penyajian kata kunci sesuai materi, dan penugasan kelompok (Huda, 2013: 315-316). Model pembelajaran concept sentence juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Kelebihan model pembelajaran concept sentence dalam pembelajaran yaitu memudahkan proses pembelajaran dengan menghilangkan satu kata dalam kalimat, siswa dapat memadukan jawaban tanpa menjelaskan jawaban sehingga mudah untuk mengerti dan hafal dengan materi pembelajaran, kelebihan lain pada model pembelajaran concept sentence siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Sedangkan kekurangan model pembelajaran concept sentence yaitu guru yang tidak menguasai kelas akan telihat monoton, guru dan siswa juga kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal dan menjawab, siswa yang pasif dalam pembelajaran hanya mengambil jawaban dari teman, pembelajaran menggunakan model concept sentence hanya dapat diterapkan untuk mata pelajaran tertentu (Kurniasih dan Sani, 2016: 105-106). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran concept sentence merupakan salah satu alternatif keberhasilan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar menulis. Penggunaan model concept sentence dalam pembelajaran, siswa diminta untuk mengembangkan setiap kata kunci yang diberikan guru. Kata kunci yang tersedia minimal terdiri dari 4 kata untuk dikembangkan dalam menulis sebuah

14 paragraf. 5. Media Gambar Seri a. Media Pembelajaran Media pembelajaran secara luas merupakan sumber belajar yang dapat diartikan sebagai manusia, benda, atau peristiwa dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pembelajaran menurut Heinich dalam Hernawan, dkk (2007: 3) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara yaitu sebagai sumber pesan dan penerima pesan. Penggunaan media pembelajaran secara tepat akan memberikan hasil belajar siswa yang optimal, dalam arti sesuai dengan materi pelajaran dan bersifat mendukung. Media pembelajaran menurut Trianto (2009: 234) tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik tetapi juga media sederhana seperti foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan kunjungan ke luar kelas. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat memberikan informasi, perhatian dan kemauan sehingga terjadi proses belajar di kelas. Semakin baik dan sesuai media pembelajaran akan mempermudah guru menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa. Media pembelajaran juga mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas.

15 b. Media Gambar Seri Media pembelajaran berperan sangat penting dalam poses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media gambar seri. Karakteristik gambar seri menurut Sadiman (2009: 31-33) adalah autentik, sederhana, ukuran gambar proposional, dan memadukan antara keindahan dengan kesesuaian. Gambar seri merupakan salah satu bentuk media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan. Gambar seri menurut Arsyad (2009: 119) merupakan serangkaian gambar kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa dilatih mendeskripsikan setiap gambar sehingga menjadi sebuah karangan yang utuh. Gambar seri akan sulit dipahami jika berdiri sendiri dan belum diurutkan. Gambar seri yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan adalah rangkaian gambar yang tersusun secara logis. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media gambar seri merupakan rangkaian kejadian tertentu yang memiliki satu kesatuan cerita antara gambar satu dengan gambar lainnya. Pengamatan gambar-gambar yang disediakan dapat dikembangkan menjadi beberapa kalimat. Penggunaan media dalam pembelajaran khususnya media gambar seri akan membantu mempercepat pemahaman dalam membuat karangan.

16 6. Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Model Concept Sentence berbantu Media Gambar Seri Langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran concept sentence berbantu media gambar seri menurut Huda (2013: 316) yaitu: a. Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran mengenai menulis karangan deskripsi. b. Guru menyajikan materi secukupnya mengenai materi menulis karangan deskripsi. c. Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa secara heterogen. d. Guru menyajikan media gambar seri yang di dalamnya terdapat beberapa kata kunci sesuai materi atau topik untuk disusun secara utuh. e. Setiap kelompok diminta membuat karangan deskripsi dengan mengembangkan minimal 4 kata kunci setiap kalimat. f. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno atau lengkap dengan di pandu oleh guru. g. Siswa dibantu oleh guru memberikan kesimpulan.

17 B. Penelitian Relevan Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan: 1. Penelitian oleh Lestari, G.D., Halidjah S., Sabri, T (2017) dengan judul Pengaruh Model Concept Sentence Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi di Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa kelas Va sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota (kelas kontrol) pada keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V tanpa menggunakan model concept sentence adalah 64,24 dengan KKM 75 sedangkan rata-rata skor hasil belajar siswa kelas Vb Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Kota (kelas eksperimen) pada keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V meggunakan model concept sentence adalah 75,17 dengan KKM 75, hasil post-test kelas kontrol dan kelas ekperimen terdapat perbedaan skor rata-rata post-test siswa sebesar 10,93 sedangkan pengujian hipotesis diperoleh hasil sebesar 2,01. Kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu sama-sama menggunakan model concept sentence. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini penggunaan bantuan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. 2. Penelitian oleh Cahya Rachmawati,D.C., Pramono (2015) dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Concept Sentence Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Sederhana Peserta Didik Tunarungu Kelas VII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh

18 model pembelajaran concept sentence pada kemampuan menulis deskripsi peserta didik tunarungu. Kemampuan menulis deskripsi peserta didik tunarungu pada kondisi baseline 1 (A1) berkisar 30%- 40%. Pada kondisi intervensi (B) berkisar 60%-80%. Sementara itu, presentase overlap menunjukkan hasil 0% yang berarti bahwa model pembelajaran concept sentence memiliki pengaruh baik terhadap kemampuan menulis deskripsi peserta didik tunarungu. 3. Penelitian oleh Graham S., Kiuhara S., Mc.Keown D., R.Harris K (2012) dengan judul A Meta-Analysis of Writing Instruction for Students in the Elementary Grades mengatakan bahwa this metaanalysis provide evidence on the veracity of this claim, at least in part, as some of the treatments evaluated are specifically designed to improve writing modeles, knowledge, or skills. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata menghitug ukuran efek untuk intervensi tulis yang harus diuji dalam 4 penelitian. Enam intervensi menulis terlibat secara eksplisit dalam mengajarkan proses penulisan, keterampilan, atau pengetahuan. Semua instruksi intervensi (0.50), instruksi struktur teks (0,59), instruksi kreativitas/imajiner (0,70), dan mengajarkan keterampilan transkripsi (0,55). Empat intervensi penulisan mendukung penulisan siswa, masing-masing intervensi ini menghasilkan efek kegiatan praproduksi (0,54), bantuan rekan sejawat bila menulis (0,89), tujuan produk (0.76), dan penilaian penulisan (0.42), pengolah kata (0,47), penulisan ekstra (0,30), dan program penulisan komprehensif

19 (0,42), model pengembangan strategi yang diatur sendiri (1.17) dan pendekatan proses penulisan instruksi (0,40) memperbaiki seberapa baik siswa menulis. 4. Penelitian oleh Wigiati, F.A (2014) dengan judul The Students Ability and Problems in Writing a Descriptive Essay Across Different Levels (A Case Study in One University in Karawang) menyatakan bahwa the ability to write can allow people to communicate and to transfrom although they come from different background and cultures. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga siswa yang berada pada tingkat dasar dan siswa di tingkat menengah dengan masalah kosakata, penyusunan paragraf, kalimat, dan tata bahasa dalam menulis. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik yaitu pengamatan kelas, dokumentasi, dan wawancara. Data kemudian dikodifikasikan dan di sejajarkan dalam masalah menulis. Kemampuan menulis memperbolehkan untuk berkomunikasi meskipun dari latar belakang dan budaya yang berbeda. C. Kerangka Pikir Kerangka pikir pada penelitian ini sesuai dengan latar belakang masalah yaitu permasalahan dalam menulis karangan di kelas IV SD Negeri 7 Sokanegara. Permasalahan didapatkan dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran menulis. Selain mendapatkan data dari hasil observasi, hasil wawancara dengan guru juga menunjukkan rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak

20 siswa yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide, pendapat, gagasan dalam membuat sebuah karangan, penggunaan huruf kapital yang kurang tepat, penempatan tanda baca, serta tulisan yang kurang rapi. Permasalahan lain ditunjukkan guru dalam kegiatan pembelajaran yang belum memaksimalkan penggunaan model dan media pembelajaran dengan baik. Pembelajaran juga terlihat membosankan sehingga tidak dapat menumbuhkan antusias siswa dalam belajar. Melihat kondisi tersebut perlu adanya inovasi dalam meningkatkan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Inovasi pada pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menerapkan model pembelajaran concept sentence berbantu media gambar seri. Model pembelajaran concept sentence dan media gambar seri dapat membantu siswa belajar dengan mengembangkan 4 kata kunci yang terdapat pada gambar seri. Kata kunci yang tersedia dalam media gambar seri di kembangkan menjadi sebuah kalimat dan di kembangkan kembali dalam bentuk paragraf sehingga menghasilkan sebuah karangan yang padu. Kegiatan belajar siswa dilatih untuk bekerjasama dalam kelompok sehingga pembelajaran berjalan dengan baik. Kegiatan belajar dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Model pembelajaran concept sentence berbantu media gambar seri di kelas IV diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis karangan deskripsi dan meningkatkan hasil kemampuan menulis karangan deskripsi siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.

21 Berikut ini bagan kerangka pikir penggunaan model pembelajaran concept sentence berbantu media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi di kelas IV SD Negeri 7 Sokanegara. Masalah - Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa rendah. - Guru kelas IV SD Negeri 7 Sokanegara belum menggunakan model dan media pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Tindakan - Guru menggunakan model pembelajaran concept sentence dengan media gambar seri. Siklus I Penerapan model pembelajaran concept sentence dengan media gambar seri. Siklus II Penerapan model pembelajaran concept sentence dengan media gambar seri. Hasil - Proses belajar meningkat, dan hasil kemampuan menulis karangan deskripsi siswa dapat mencapai nilai KKM yaitu 75. Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir