BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. yang dihasilkan perusahaan jasa ini lebih bersifat intangible atau tidak terlihat.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM), apakah di perusahaan ini prinsip-prinsip

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter yang menimpa

BAB I PENDAHULUAN. adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar.

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. potensi diri agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga tercipta umat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sangat bergantung pada kinerja manajemen yaitu, perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di bidang ilmu teknologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak dibentuknya kawasan terintegrasi yang dikenal dengan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga di bidang jasa. Zaman sekarang perusahaan-perusahaan harus bersaing. dapat bertahan di tengah persaingan global ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB I PENDAHULUAN. Sektor telekomunikasi telah berperan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), 2010, Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Semarang 2009, BPS, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGHARGAAN, DAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini berkembang pesat dan terbuka yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB II URAIAN TEORITIS. Total quality management secara harafiah berasal dari kata total yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang semakin tajam. Iklim kompetisi yang semakin kuat ini mengharuskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BABl PENDAHULUAN. Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat telah banyak merubah wajah. produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Sektor telekomunikasi telah berperan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakpastian investasi adalah dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003: 3):

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Total Quality Management

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Efek Jakarta. Pasar modal merupakan suatu pasar yang didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat menyembunyikan dan mengubah metode informasi dengan. mempermainkan besar kecilnya angka-angka yang ada pada laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga

BAB V PENUTUP. meningkatkan kinerja seperti kualitas, produktivitas dan profitabilitas. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. penelitan ini digunakan 3 variabel diantaranya adalah Total Quality

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda, oleh karena itu laporan keuangan yang disajikan harus mengandung informasi yang memenuhi kriteria atau standar yang berlaku sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Standar Akuntansi Keuangan (2009) menetapkan kriteria yang harus dimiliki informasi akuntansi agar berguna bagi pengambilan keputusan. Salah satu kriteria tersebut adalah relevan dan reliable. Informasi akuntansi dikatakan relevan bila dapat mempengaruhi keputusan, baik menguatkan atau mengubah harapan para pembuat keputusan,sedangkan dikatakan reliable bila informasi dapat dipercaya dan menyebabkan penggunanya bergantung pada informasi yang terkandung dalam laporan tersebut. Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1 paragraf 22 tahun 2007 tentang tujuan akuntansi untuk perusahaan bisnis, pada umumnya informasi laba menjadi perhatian utama pengguna laporan keuangan untuk menilai kinerja atau pertanggungjawaban manajemen karena informasi laba dinilai dapat membantu stakeholders dalam penaksiran atau earning power perusahaan dan risiko investasi atau kredit. Hal ini menyebabkan para investor 1

2 cenderung lebih memperhatikan laba dalam laporan laba rugi sebagai dasar pengambilan keputusan. Pada saat ini hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada perusahaan didirikan tanpa mengejar laba. Laba merupakan tujuan dari didirikannya perusahaan yang berorientasi bisnis. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dalam menghadapi persaingan pasar global. Setiap perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya melalui perbaikan berkelanjutan pada kegiatan bisnis yang terfokus pada konsumen, yaitu meliputi keseluruhan organisasi dan penekanan pada fleksibilitas dan kualitas. Oleh karena itu, kualitas dan pengelolaannya selalu dikaitkan dengan aktivitas perbaikan berkelanjutan (continous-improvement) perusahaan (Efilia, 2014). Kualitas menjadi salah satu kunci memenangkan persaingan bisnis saat ini. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi (better quality), dengan biaya produksi yang ditekan serendah mungkin (lower cost), dengan harga produk dan jasa yang layak (reasonable price), memiliki keunggulan terhadap mutu yang diminta (quality in demand), kegiatan promosi yang efektif (more effective), serta proses pendistribusian produk atau jasa yang semakin cepat ke pelanggan. Perusahaan harus mampu menciptakan nilai bagi konsumen dalam bentuk produk atau jasa, serta pelayanan yang berkualitas untuk dapat bertahan dalam lingkungan seperti ini, sehingga akan ada nilai yang di dapat oleh perusahaan (Simamora, 1999). Perusahaan harus mampu menyesuaikan diri sedekat mungkin dengan kompetisi pasar yang sedang dihadapi (Wijayanti, 2011:1).

3 Perusahaan Perseroan (PT) Industri Telekomunikasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan PT. INTI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang ICT (Information and Communication Technology) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi. Berdiri tahun 1974- hingga kini, PT. INTI (Persero) telah banyak menghasilkan berbagai produk yang telah digelar diseluruh pelosok tanah air. Pasang surut perjalanan binis yang dialami, menjadikan PT. INTI (Persero) semakin kokoh dan matang dalam berperan sebagai prime mover industri ICT nasional. Hal itu ditandai dengan keberhasilan PT. INTI (Persero) dalam menghubungkan seluruh Indonesia melalui proyek Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) dua dekade lalu. (www.inti.co.id). PT. INTI (Persero) mencatat laba bersih Rp. 4,3 miliar disepanjang tahun 2013. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 74,2% dari tahun sebelumnya. Tahun 2012 PT. INTI (Persero) mencatat laba sebesar Rp. 16,69 miliar. Awalnya PT. INTI (Persero) menargetkan pendapatan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp. 38 miliar. Untuk pendapatan dari hasil penjualan PT. INTI (Persero) di sepanjang tahun 2012 sebesar Rp. 1,23 triliun. Perusahaan menginginkan untuk pencapaian laba dari tahun ke tahun harus meningkat minimal 20% dari tahun sebelumnya. Perusahaan berharap dapat memaksimalkan value (nilai) perusahaan serta mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan. Industri pelayanan jasa telekomunikasi di Indonesia khususnya yang dimiliki oleh Negara atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara) telah dihadapkan dengan berbagai persoalan, salah satunya adalah masalah mutu

4 pelayanan bagi pengguna jasa yang selama ini kurang memenuhi standar konsumen. Adanya keluhan mengenai penggunaan jasa yang digunakan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jasa. Fenomena tersebut berkaitan dengan Total Quality Management (TQM) di PT. INTI (Persero) selama tahun 2013 dilaksanakan kurang maksimal sehingga menyebabkan penurunan laba (www.inti.co.id). Berdasarkan pencarian data di divisi akuntansi PT. INTI (Persero) Bandung, penulis mendapatkan data laporan laba rugi PT. INTI (Persero) Bandung dari rentan tahun tahun 2009-2013 yang mengalami masalah penurunan, dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Laporan Laba Rugi PT. INTI (Persero) Bandung Tahun 2009-2013 (Disajikan dalam juta rupiah) Laba 2009 2010 2011 2012 2013 Laba Usaha 4.835,6 29.173,4 21.293,8 42.477,5 76.167,8 Laba Sebelum Pajak 13.862,8 21.319,8 23.476,6 30.305,7 24.552,5 Laba Bersih 2.788,7 4.585,7 10.429,5 16.688,8 4.300,4 Sumber: Divisi Akuntansi PT. INTI (Persero) Bandung Pembenahan manajemen yang dilakukan PT. INTI (Persero) dengan melakukan pengaturan fokus bisnis, akses sumber pendanaan baru, meningkatkan produktivitas karyawan, reorganisasi, tata ulang sistem, efesiensi dan pengelolaan perusahaan. PT. INTI (Persero) merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang perakitan produk ponsel dan juga produk gadget lainnya. PT. INTI (Persero) juga menangani solusi dan layanan jaringan untuk industri telekomunikasi (industri.kontan.co.id). Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama yang akan meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang

5 bersangkutan (Fandy Tjiptono& Anastasia Diana, 2003). TQM yang berfokus pada perbaikan kualitas secara berkesinambungan akan mendorong perusahaan dalam memperbaiki posisi persaingan dan meningkatkan produk yang bebas dari kerusakan. Perbaikan posisi dalam persaingan dapat meningkatkan penjualan, pangsa pasar, dan akhirnya meningkatkan laba. Peningkatan produk yang bebas dari kerusakan pun dapat menurunkan biaya operasi dan akhirnya meningkatkan laba (Dewi dan Wiwik, 2009). Laba merupakan selisih antara semua pendapatan dengan semua biaya dalam kegiatan bisnis (Soemarso 2000:233). berikut : Berikut pengertian laba menurut Sofyan S Harahap (2008:115) sebagai Laba adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kegiatan lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu, kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laba adalah naiknya nilai. Tahun 1970-an kualitas barang manufaktur di Jepang melampaui kualitas yang dihasilkan pesaing dari barat. Total Quality Management (TQM) atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Manajemen Mutu Terpadu merupakan konsep yang terlahir dari studi tentang keberhasilan perusahaanperusahaan Jepang dalam menerapkan pengendalian mutu (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2001:9). Di Indonesia Total Quality Management (TQM) mulai diterapkan pada berbagai perusahaan pada awal tahun 1980-an. Penerapan Total Quality Management (TQM) disuatu perusahaan khususnya perusahaan jasa sangat berperan dalam mendukung pencapaian standar mutu dan menjaga konsistensi

6 mutu produk dan pelayanan yang dihasilkannya. Melalui penerapan Total Quality Management (TQM), perusahaan diharapkan mampu memperbaiki mutu produk dan pelayanan jasanya bersama-sama dengan pengurangan biaya mutu. Dengan demikian hasil tersebut akan memungkinkan mereka bergerak maju dalam tingkat penerimaan pelanggannya yang tinggi, stabilitas laba dan pertumbuhan usaha yang pesat pula (kompas.com). Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2003:4). Faktor penting selain produk berkualitas yang mempengaruhi keunggulan daya saing tersebut yaitu, biaya produksi yang rendah. Perusahaan yang fleksibel dalam memenuhi tuntutan tersebut yang dapat merubah dan mampu menghasilkan produk atau jasa yang mampu bertahan dalam persaingan global, sehingga tujuan serta kesejahteraan perusahaan dapat tercapai. Total Quality Management (TQM) diakui sebagai pendekatan manajemen yang dapat memperbaiki kinerja perusahaan (Wijayanti, 2011:2). Menurut Khim dan Larry (1998) dalam Supratiningrum (2003) mengemukakan TQM adalah suatu filosofi yang menekankan pada proses pemanufakturan dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas, mengembangkan keterampilan dan mengurangi biaya produksi. Menurut Tresna dalam Supratiningrum (2003) mengemukakan bahwa TQM merupakan suatu prinsip dasar bagi suatu organisasi yang ingin secara terus

7 menerus melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam operasi pelayanan kepada konsumen untuk usaha jasa. Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2001:10) mengemukakan bahwa: Dasar pemikiran perlunya TQM sagatlah sederhana yakni bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan ligkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM. Secara empiris implementasi TQM juga diakui sangat berarti dalam menciptakan keunggulan perusahaan di seluruh dunia. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa implementasi TQM secara efektif berpengaruh positif terhadap sistem pengukuran kinerja (Kurnianingsih dan Retno, 2000); Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial (Narsa, I Made & Rani yuniawati, 2003); Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran dan Sistem Penghargaan (Reward) sebagai variabel moderating (Supratiningrum dan Zulaikha, 2003). Penerapan Total Quality Management (TQM) pada suatu perusahaan sangat berperan dalam mendukung pencapaian standar mutu sehingga dengan diterapkannya Total Quality Management (TQM) pada perusahaan diharapkan dapat memperbaiki kualitas produk. Dengan demikian hasil tersebut akan memungkinkan mereka bergerak maju dalam volume penjualan, menghasilkan produk dengan tingkat penerimaan pelanggan yang tinggi, stabilitas laba dan pertumbuhan yang pesat pula. Upaya memperbaiki dan meningkatkan laba perusahaan perlu dilakukan secara terencana dan melibatkan partisipasi aktif dari

8 semua unsur terkait dalam perusahaan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik (Munizu, 2010). Berdasarkan permasalahan dari teori yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) dalam meningkatkan laba perusahaan dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Penelitian diambil dengan judul: Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) Terhadap Laba Perusahaan (Studi Kasus PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Adapun masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut: Seberapa besar pengaruh dari penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap laba PT. INTI (Persero) Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini sesuai dengan identifikasi masalah, yaitu untuk: Mengetahui besarnya pengaruh penerapan Total QualityManagement (TQM) terhadap laba PT. INTI (Persero) Bandung.

9 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang telah penulis lakukan, diharapkan akan berguna, bagi: 1. Penulis a. Merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan terutama mengenai pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap laba perusahaan. 2. Perusahaan a. Memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian mengenai permasalahan yang dihadapi khususnya masalah Total Quality Management (TQM) dan laba perusahaan. b. Sebagai bahan analisis mengenai penerapan teori tentang Total Quality Management (TQM) dan laba pada perusahaan yang bersangkutan. 3. Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama.

10 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang berlokasi di Jalan Mochamad Toha No. 77 Bandung untuk memperoleh data yang objektif sebagaimana yang diperlukan dalam menyusun skripsi ini. Penelitian ini dilakukan bulan Mei 2014 sampai dengan April 2015.