Pada tahun 2000, International Committe on Taxonomy of Virusses telah menyusun lebih dari 4000 virus hewan dan tanaman 56 famili, 9 subfamili, dan

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

B. KARAKTERISTIK VIRUS

MIKROBIOLOGI BAKTERI

STRUKTUR DAN MORFOLOGI BAKTERI RITA ENDRIANI

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.

Pendahuluan. sel prokariot 5komponen struktural yang esensial

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

3. Protoplas dan Sferoplas 4.Spora A. Eksospora B. Endospora

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

o Archaebacteria o Eubacteria

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA

Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya

STRUKTUR SEL BAKTERI

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

BAB 3 LANDASAN TEORI

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

PENGANTAR TENTANG PENGERTIAN DASAR FISIOLOGI MIKROBIA

Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

II. RERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015

KULIAH BIOINDUSTRI MINGGU 3. Oleh : Sri Kumalaningsih, dkk

Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

Bakteri ilmunya Bakteriologi Khamir (Ragi, Yeast) ilmunya Mikologi Kapang (Jamur benang) ilmunya Mikologi Virus ilmunya Virologi Ganggang (Algae)

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya Antony van Leeuwenhoek Ehrenberg Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

Struktur Sel. Kompetensi: 1. Memahami komponen dasar sel, struktur dan fungsinya, 2. Membedakan sel prokariot dan eukariot

DI SUSUN OLEH. KELOMPOK : II Anggota : 1. Nurhaliza ( ) 2. Nevri Isnaliza ( ) 3. Siti wardana ( )

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

MODUL BAKTERI AKTIVITAS 1. CIRI-CIRI, STRUKTUR, MACAM-MACAM BENTUK KLASIFIKASI BAKTERI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG

Pengantar MIKROBIOLOGI

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1

Pengertian Mitokondria

REPRODUKSI MIKROORGANISME

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH

ARCHAEBACTERIA EUBACTERIA

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

Struktur Sel. Materi kuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agribisnis Pertemuan ke 2 Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP.

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

SEL Iriawati SITH - ITB

STRUKTUR SEL BAKTERI

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RIBOSOM. 5S dan 23S bersama-sama dengan 31 polipeptida yang

Materi pelajaran Biologi. Disusun oleh: Yuyun Yuliani, S.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dr. AL-MUQSITH, M.Si

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

M A T E R I G E N E T I K

1. Sel sangat kompleks namun teratur. 3. Sel mampu memperbanyak diri. 5. Sel melakukan berbagai reaksi kimiawi

MO aerob pertumbuhan MO perlu bantuan O2 MO anaerob pertumbuhan MO tanpa bantuan O2 MO aerob obligat pertumbuhan MO harus ada O2

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

I. PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, maupun sikap,bahkan yang meliputi segenap. aspek organisme atau pribadi (Djamarah dan Aswan, 1996: 11).

Bahan Kuliah. Genetika Molekular. disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi FMIPA Jurdik Biologi UNY

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Transkripsi:

VIRUS a. Sifat Umum Virus Virus adalah agen penyebab infeksi yang berukuran paling kecil (diameter berkisar 20 nm sampai sekitar 300 nm). Genom virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat (RNA atau RNA). Asam nukleat dibungkus dalam selubung protein, yang dikelilingi oleh mebran yang mengandung lipid. Seluruh unit infeksius disebut virion. Virus bersifat inert dalam lingkungan ekstraseluler, virus hanya bereplikasi dalam sel yang hidup, menjadi parasit pada tingkat genetik. Asam nukleat virus mengandung informasi penting untuk memerintahkan sel penjamu yang terinfeksi agar menyintesis makromolekul spesifik virus yang diperlukan untuk produksi turunan virus. Selama siklus replikatif, dihasilkan banyak salinan asam nukleat virus dan protein selubung. Protein selubung menyatu membentuk kapsid, yang membungkus dan menstabilkan asam nukleat virus terhadap lingkungan ekstraseluler dan mempermudah pelekatan dan penetrasi virus ketika berkontak dengan sel-sel rentan yang baru. Infeksi virus mungkin sedikit atau tidak mempunyai efek pada sel penjamu atau dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel. b. Istilah dan Definisi dalam Virologi 1. Kapsid : selubung protein atau lapisan yang menyelubungi genom asam nukleat. 2. Kapsomer : unit morfologi yang terlihat pada mikroskop elektron di permukaan partikel virus ikosahedral. Kapsomer merupakan sekelompok polipeptida, tetapi unit-unit morfologi tidak perlu sesuai dengan sifat kimia unit struktur. 3. Virus defektif : partikel virus yang kurang berfungsi pada beberapa aspek replikasi. 4. Selubung (envolepe) : membran yang mengandung lipid yang mengelilingi beberapa partikel virus. Selubung tersebut diperoleh selama maturasi virus dengan proses budding suatu proses reproduksi aseksual melalui membran sel. Glikoprotein yang dikode virus terpajan pada permukaan selubung. Proyeksi tersebut disebut peplomer.

5. Nukleokapsid : protein dasar yang membangun cetakan lapisan. Unit tersebut biasanya merupakan kumpulan dari suatu unit yang tidak identik. Unit struktural sering disebut sebagai protomer. 6. Subunit : rantai polipeptida viral berlipat tunggal. 7. Virion : partikel virus lengkap. Pada viral yang berlipat tunggal. (misal : Papilovirus, Picornavirus), virion identik dengan nukleokapsid. Pada virion yang lebih kompleks (Herpesvirus, Ortomyxovirus), termasuk nukleokapsid ditambah selubung sekitar. Struktur tersebut, virion berperan untuk memindahkan asam nukleat virus dari satu sel ke sel lain. c. Klasifikasi Virus 1. Dasar klasifikasi Sifat berikut telah digunakan sebagai dasar untuk klasifikasi virus. Jumlah informasi yang tersedia pada setiap klasifikasi virus. Cara virus digolongkan berubah secara cepat. Skuens genom sekarang sering dilakukan dini dalam idenditifikasi virus, dan perbandingan data dasar menyingkirkan kebutuhan untuk mendapatkan data yang lebih klasik (densitas ringan virion, dll). Data sekuens genomik adalah kriteria taksonomik yang berkembang (misal, ordo gen) dan dapat memberikan dasar bagi idendifikasi famili virus baru. Beberapa dasar klasifikasi virus yaitu morfologi virion, sifat genom virion, sifat fisiokimia virion, sifat protein virus, susunan dan replikasi genom, sifat antigenik, sifat biologi. 2. Sistem universal taksonomi virus Dalam setiap famili, subdivisi yang disebut genus biasanya didasarkan pada perbedaan fisikokimia atau serologi. Kriteria yang di gunakan untuk menjelaskan genus bervariasi diantara famili-famili. Nama genus ditandai dengan akhiran-virus. Pada empat famili (Poxviridae, Herpesviridae, Parvoviridae, Paramyxoviridae ), pengelompokan yang lebih besar yang disebut subfamili telah diterangkan, menggambarkan kompleksitas hubungan diantara sejumlah virus. Ordo virus dapat digunakan mengelompokan famili-famili virus yang mempunyai ciri khas umum yang sama. Saat ini, satu ordo saja yang telah di definisikan Mononegavirales, meliputi famili Filoviridae, Paramyxoviridae, dan Rhabdoviridae.

Pada tahun 2000, International Committe on Taxonomy of Virusses telah menyusun lebih dari 4000 virus hewan dan tanaman 56 famili, 9 subfamili, dan 233 genus, dengan ratusan virus masih belum ditetapkan. Akhir-akhir ini, 24 famili merupakan virus yang mengimfeksi manusia dan hewan.

BAKTERI Morfologi Bakteri Morphologi yaitu bentuk luar,yg dapat diamati langsung. Menurut pendapat Anthoni Van Leuwenhoek, bentuk bakteri adalah seperti tongkat (Bacill). Kenyataannya bentuk dasar bakteri adalah : Bacill; Coccus dan Vibrio(koma) dengan variasi bentuk masing-masing. Bakteri bentuk Bacill/batang yg hidup soliter disebut Bacillus. Bacillus berbagai macam : ada yg ujungnya tumpul, rata,seperti kulit kacang tanah,runcing. Bila formasinya dua-dua disebut Diplobacil. Bila formasinya seperti rantai disebut Streptobacill. Bila bentuknya selembar disbt filament. Bila kedua ujungnya tajam seperti jarum dsbt : Fusiformis.,dan lain sebagainya. Bentuk Bacil pendek,dan tampak seperti coccus tapi tidak,disebut Coccobacil/ Coccoid. Bentuk Coccus yang soliter, sendiri-sendiri. Bentuk Coccus dengan variasi dua-dua disebut Diplococcus, dengan berbagai formasi. Bentuk Coccus empat-empat seperti persegi disebut Tetrad/Gaffkya. Bentuk Coccus, delapandelapan seperti kubus disebut Sarcina. Bentuk coccus seperti rantai disebut Streptococcus. Bentuk Coccus dengan formasi bergerombol disebut Staphylococcus. Bentuk bakteri Vibrio/koma ;baik kecil besar, bahkan hampir setengah lingkaran. Variasi bentuk vibrio adalah spiral(koma berulang),dengan berbagai variasi. Bentuk tidak beraturan/pleomorpha/inovatif : Bentuk L- Form, untuk Gram negatip disebut Sferoplast dan Gram Positip disebut Protoplast. Bentuk Egg Fried pada Archaebacteria. Bentuk seperti huruf Cina, L; V; T; dan halter ditemukan pada Corynebacterium diphteriae. Struktur Eksternal Flagel : terdiri dari protein yg diseut flagellin, merupakan alat gerak bagi bakteri, umumnya yang memiliki flagel adalah bentuk Bacill,Vibrio dan Spiral. Pili/Fimbriae : bulu halus, pendek dan kaku, memiliki 2 fungsi : sebagai adhesi, melekat pada hostnya dan sebagai konyugasi (sex pili).

Dinding sel : Fungsinya : memberi bentuk pada sel/tubuh bakteri. Melindungi sel dari faktor luar yg merugikan. Mengatur keluar masuknya zat yg dibutuhkan dan tidak dibutuhkan (keluar,masuk). Memegang peranan penting dlm pembelahan sel Terdiri dari : peptidoglikan/ mukopeptin / murein Struktur Internal Membran sitoplasma Merupakan bagian terluar dari sitoplasma, yang melekat pada dinding sel. Merupakan bagian penting karena bersifat semipermeabel dan aktif mengambil zat yang di perlukan, jaga menolak yang tidak dibutuhkan dan yg beracun bagi bakteri. Membentuk ensim hidrolytis (exoenzim), yang berguna untuk menghancurkan zat makanan,hingga dapat diserap. Bertugas mempertahankan keseimbangan elektrolit,kadar air,ph dari sitoplasma. Bersifat antigen, jadi dapat merangsang terbentuknya antibodi. Aktip dalam pembentukan kapsul, pembentukan spora, dan pembelahan sel. Tempat melekatnya flagel dan vili. Cairan plasma atau sitoplasma Cairan plasma/sitoplasma merupakan zat hidup dari sel, terdapat dalam lingkungan dinding sel, terutama terdiri atas protein. Merupakan koloid, mengandung karbohidrat, protein, enzim, belerang, kalsium karbonat, dan volutin ( zat yang banyak mengandung RNA),mudah menyerap zat warna yg bersifat basa. dapat dilihat pada bakteri diphteriae. Volutin tampak berupa titik metakromatis (berwarna), Nukleoid (inti tidak sejati) Terdiri dari DNA dan RNA. RNA mrpk bagian dari Ribosom (organel), ber- fungsi sbg sintesa protein. Tdk ada nucleolus, tidak ada organel. Pada Gram Positip mitochondria berupa lipatan 2 yg disebut Mesosome, fungsi sebagai mitochondria. Banyak bakteri yg punya satuan kecil terdiri DNA, satuan kromosom itu disebut plasmid.

Spora nama spora bakteri adalah Endospora. Fungsinya sebagai perlindungan diri terhadap pengaruh buruk dari lingkungan luar. Spora tahan panas dan kering.(stadium istirahat). Bila lingkunga berubah baik maka spora akan bertunas dan menjadi sel vegetatif kembali. Umumnya termasuk famili Bacillaceae. Taraf metabolisme rendah,sehingga dapat bertahan hidup lama tanpa sumber makanan dari luar. Letak dan ukuran endospora bervariasi seperti: Bentuk Sentral, bentuk terminal, bentuk sub terminal dan bentuk drum stick. Reproduksi dan Pertumbuhan Bakteri Reproduksi bakteri terjadi secara pembelahan biner. Kecepatan pembelahan ditentukan dengan waktu generasi yaitu waktu yg dibutuhkan oleh sel untuk membelah (pembelahan biner melintang), tiap species punya waktu generasi sendiri. Contoh : waktu generasi Escherishia coli 20 menit, Mycobacterium tuberculosa 20 jam, Treponema pallidum 34 jam, dan lain sebagainya. Zat makanan yg diserap oleh bakteri, sebagian akan digunakan untuk membangun protoplasmanya, sehingga tumbuh mencapai besar tertentu. Setelah ukuran bakteri cukup, ia akan melakukan reproduksi. Kadang pertumbuhan pada bakteri diartikan sebagai meningkatnya jumlah konstituen sel, dan meningkatnya jumlah bakteri berhubungan dengan reproduksi. Kurva pertumbuhan bakteri dibagi menjadi 4 phase : 1. Lag Phase / Phase Penyesuaian / Phase adaptasi 2. Phase Logaritma / Log Phase / Phase Exponential 3. Phase Tetap Maksimum / Stationer Phase 4. Phase Deklinasi / Lethal Phase / Phase Kematian