BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ANDIK SUMAWAN A.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Baik itu pendidikan formal yang biasa dilakukan oleh lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu: 1) Sebanyak 27 siswa (79,4%) kurang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia yang terus berkembang. Perkembangan tersebut terjadi di segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

Novi Arrum Mustika SMP Negeri 2 Bungkal. Erika Eka Santi M.Si Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. manusia,karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangatlah penting, sebab pendidikan dapat diartikan sebagai proses. budi pekerti yang luhur serta moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang beradab menganggap pendidikan sebagai suatu kebutuhan

1. PENDAHULUAN. Diantara banyak siswa menganggap mata pelajaran fisika adalah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu pengembangan yang harus dibangun adalah pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran mempunyai makna dan. dengan guru yang mengajar (Usman dan Setyowati,1993 ).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar mereka. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan seseorang akan terhindar dari kebodohan dan kemiskinan, karena

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dimana tiap-tiap warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. selain itu dibutuhkan kemampuan/skill dari guru yang bersa ngkutan dalam. menggunakan pembelajaran aktif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sekolah juga sangat penting karena kualitas kerja sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Winkel (dalam Darsono dkk., 2000) mengungkapkan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SRI HARYANI A

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

BAB I PENDAHULUAN. baik itu sosial, ekonomi, budaya, bisnis, bahkan pendidikan. Pengaruh

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan berbahasa tidak terlepas dari empat komponen keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup, kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan. meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

belajar yang diciptakan guru, yaitu sebagai subyek pembelajaran.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan seseorang akan terhindar dari kebodohan dan kemiskinan, karena dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya melalui proses pendidikan ia mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya (Sagala, 2003). Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan mampu bersaing di era globalisasi. Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan perilaku hasil belajar. Perubahan dari perilaku hasil belajar siswa biasanya dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa metode dan 1

2 kegiatan praktik untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar sehingga siswa aktif di dalamnya (Margono Hadi, 1994). Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu guru dituntut untuk sabar, ulet serta mampu menciptakan proses belajar mengajar yang lebih aktif (Fakhrudin, 2009). Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat penting untuk menentukan kualitas pendidikan terhadap peserta didik. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, salah satunya adalah guru. Guru adalah orang yang terlibat langsung dalam upaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan anak didiknya agar menjadi generasi yang cemerlang, terampil dan cakap dalam menyampaikan gagasan ataupun ide. Guru diharapkan dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dan tepat, dengan fokus melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain guru, faktor penting lainya adalah metode pembelajaran. Pembelajaran adalah proses kegiatan yaang dilakukan oleh guru dengan siswa, yang mempunyai tujuan untuk mengaktifkan dan meningkatkan

3 pemahaman ilmu pengetahuan secara langsung atau tidak langsung. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam persoalan dalam kehidupan nyata. (Zaini, 2004). Dalam proses belajar mengajar pasti terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari hasil observasi diketahui bahwa proses pembelajaran biologi kelas VIIC SMPN 2 Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2011/2012 ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu: 1) Sebanyak 27 siswa (84,37%) kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran, 2) Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan, 3) Kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran biologi. Keadaan seperti itu membuat sebanyak 20 siswa (62,50%) ramai pada saat pembelajaran berlangsung. 4) Sebanyak 24 siswa (75%) kurang berani mengutarakan ide atau gagasan. Akibatnya siswa tidak termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga hasil belajar yang dicapai rendah, 5) Sebanyak 23 siswa (71,87%) merasa jenuh karena penyampaian materi yang monoton. Permasalahan pada proses pembelajaran ini berpengaruh pada hasil belajar (kognitif) siswa yang belum maksimal, yakni 56,25 % siswa

4 yang belum tuntas KKM atau menunjukkan nilai dibawah 62. Dalam hal ini guru dituntut lebih kreatif untuk mempersiapkan pembelajaran yang akan dikembangkan, selain itu guru harus pandai memilih jenis model pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar lebih rajin sehingga memperoleh hasil belajar yang tinggi. Pembelajaran masih bersifat monoton yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centre) sehingga situasi belajarnya terpusat pada pengajar. Selain itu metode yang dipakai tidak bervariasi (kurang menarik) bentuknya sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dirasakan kurang tepat. Dengan demikian proses belajar mengajar akan berlangsung kaku, sehingga kurang mendukung pengembangan pengetahuan, sikap, moral dan keterampilan siswa. Hal ini menyebabkan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam mengajar atau tergolong siswa yang pasif dan hanya sebagai pendengar. Dalam proses belajar mengajar di kelas juga terlihat siswa tidak bersemangat dan siswa merasa bosan karena tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Hal ini juga menyebabkan siswa malu dan kurang percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan pengamatan tersebut, maka terlihat bahwa pembelajaran di kelas tidak sesuai dengan tahapan perkembangan siswa Sekolah Menengah

5 Pertama. Oleh karena itu, agar siswa dapat memahami materi-materi dan tercapainya tujuan pembelajaran Biologi, maka tidak cukup hanya dengan metode ceramah, tetapi harus juga dikembangkan model pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih mudah menemukan dan memahami konsepkonsep yang sulit. Untuk itu perlu diupayakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa agar menjadi lebih aktif dalam belajar. Salah satunya adalah model pembelajaran ARIAS dan sebagai media penyampaian materinya dengan Flash Movie. Model pembelajaran ARIAS membantu siswa dalam memahami dan menekankan materi pembelajaran, sehingga siswa tidak jenuh dalam proses pembelajaran dan fokus pada pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Peneliti memilih model pembelajaran ARIAS karena model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang terdiri dari lima komponen yaitu Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction. Makna dari modifikasi ini adalah usaha pertama dalam pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin (percaya) pada siswa, kegiatan pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik dan memelihara minat/perhatian siswa kemudian diadakan evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan (reinforcement). Dengan diterapkannya metode ini dalam pembelajaran, siswa akan lebih percaya diri dalam mengikuti pembeajaran.

6 Materi yang disampaikan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang tidak jauh dari sekitar mereka, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Minat atau perhatian siswa dapat ditingkatkan dengan diterapkannya model ini dalam pembelajaran karena pembelajaran menjadi lebih menarik. Selain itu siswa juga dapat melakukan evaluasi terhadap apa yang telah mereka pelajari selama proses pembelajaran. Pada akhirnya, siswa dapat mencapai kepuasan dalam belajar sehingga mereka akan lebih giat lagi untuk belajar memahami, menguasai, dan mengaplikasikan materi Biologi dalam kehidupan di sekitar mereka. Pembelajaran melalui model ini dilengkapi dengan penggunaan media Flash Movie sehingga siswa tertarik menerima materi yang disampaikan dan mampu memahami materi pelajaran yang disajikan dengan Flash Movie. Penelitian mengenai hasil belajar pernah dilakukan oleh Sukron dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Materi Melalui Model Pembelajaran ARIAS dengan Mengoptimalkan Alat Peraga Pada Pokok Bahasan Bangun Datar (PTK pada siswa kelas X-AP SMK Prama Kartasura Tahun 2011. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan keseluruhan aspek penilaian kognitif pada siklus II meningkat dari penilaian kognitif nilai awal.

7 Hal ini juga diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Maryatun (2010), menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan media Visual Flash Movie dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2009/2010. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan judul skripsi sebagai berikut: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION) DENGAN MEDIA FLASH MOVIE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 2 COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012. B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah maka perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut: 1. Subyek Penelitian Siswa kelas VIIC SMPN 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Obyek Penelitian Pembelajaran Biologi dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media Flash Movie.

8 3. Parameter Penelitian Parameter yang digunakan adalah hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Flash Movie yang diukur dari aspek kognitif (hasil postest) dan aspek afektif (kualitas proses pembelajaran) siswa SMPN 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 yang disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMPN 2 Colomadu Karanganyar. 4. Indikator pencapaian Indikator ketercapaian: siklus PTK ini dihentikan apabila 80% siswa memperoleh nilai > 62 (KKM). C. Rumusan Masalah Dari latar belakang dan judul penelitian di atas, maka rumusan masalah yaitu: Apakah model pembelajaran ARIAS dengan media Flash Movie dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIIC SMPN 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012? D. Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi organisasi kehidupan pada siswa kelas VIIC SMPN 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 melalui model pembelajaran ARIAS dengan media Flash Movie.

9 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi guru dan calon guru : a. Memberikan alternatif pilihan kepada guru atau calon guru Biologi dalam menentukan strategi, metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan. b. Memberikan informasi kepada guru dan calon guru untuk lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Bagi siswa atau peserta didik : a. Dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru. b. Dapat meningkatkan hasil belajar yang sejalan dengan meningkatnya pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru. 3. Bagi sekolah : Dapat memberikan informasi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dengan banyaknya model pembelajaran yang digunakan yang berhubungan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.