ANALISIS PEMBERIAN INSENTIF KEPADA INVESTOR ASING MENURUT UU NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar

ANALISIS PENGATURAN KRITERIA FASILITAS PENANAMAN MODAL DIKAITKAN DENGAN PRINSIP MOST FAVORED NATION (MFN)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR TERHADAP PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penanaman modal juga harus sejalan dengan perubahan perekonomian

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP NON DISKRIMINASI PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

RELEVANSI KESEPAKATAN PAKET BALI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang pribadi ( natural person) ataupun badan hukum (juridical

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, segala kebutuhan manusia semakin meningkat. Kebutuhan juga

UPAYA PENCAPAIAN IKLIM USAHA KONDUSIF BAGI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DALAM KEGIATAN BISNIS PARIWISATA

BENTUK KEBIJAKAN YANG DIPEROLEH INVESTORDALAM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP INVESTOR ASING JIKA TERJADI SENGKETA HUKUM DALAM PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara berkembang tentu sedang giat-giatnya

HAK DAN KEWAJIBAN INVESTOR ASING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

HAK ISTIMEWA BAGI INVESTOR ASING DALAM BERINVESTASI DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

AKIBAT HUKUM BAGI PENANAM MODAL ASING YANG MELAKUKAN PELANGGARAN KONTRAK DALAM BERINVESTASI DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENANAM MODAL DALAM PERUSAHAAN PERSEKUTUAN PERDATA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL.

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Indonesia. Perizinan penanaman..., Putri wulandari, FHUI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya modal asing di suatu negara, terutama negara-negara berkembang

PENGATURAN BERINVESTASI ALAT PELEDAK DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kerja itu sendiri. Pekerja dan

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PRINSIP NON DISKRIMINASI DALAM UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL BAGI PERLINDUNGAN KEPENTINGAN NASIONAL JURNAL HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi (economic growth), guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonominya. Untuk dapat

PENERAPAN PENGGUNAAN MATA UANG RUPIAH BAGI PELAKU USAHA PERDAGANGAN LUAR NEGERI

ANALISIS TENTANG PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PIHAK DALAM PEMBENTUKAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Vol.7 No Keywords: Company With Permanent Establishment, Investment, Rule of Law.

BENTUK PERALIHAN HAK ATAS TANAH YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH WARGA NEGARA ASING AKIBAT PERCAMPURAN HARTA DALAM PERKAWINAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

PERLINDUNGAN INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD WORLD TRADE ORGANIZATION

TUGAS DAN KEWENANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH DALAM PENANAMAN MODAL DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas dunia merupakan dua hal yang

SKRIPSI PELAKSANAAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN TERHADAP PENANAMAN MODAL DALAM PENANAMAN MODAL DI KOTA PADANG

PEMBANGUNAN HUKUM INVESTASI DALAM PENINGKATAN PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH PADA SATUAN RUMAH SUSUN

PUBLIC POLICY SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan mekanisme WTO (World Trade Organizations) dengan bentuk salah satu

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI DARI PRAKTEK DUMPING

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. 1. entitas ekonomi didasarkan atas kenyataan bahwa masing-masing pihak saling

BAB I PENDAHULUAN. Akselerasi dalam berbagai aspek kehidupan telah mengubah kehidupan

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK EKSKLUSIF PEMILIK MEREK DI INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN MEREK DALAM BENTUK PERJANJIAN LISENSI

BAB I PENDAHULUAN. menerus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

IMPLEMENTASI PENYERAHAN DATA DOKUMEN NASABAH TERHADAP PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK (STUDI KASUS: P.T. RASYA JAYA SEJAHTERA)

BAB I PENDAHULUAN. membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era

PENGATURAN PENANAMAN MODAL ASING DI BIDANG JASA PERDAGANGAN EKSPOR

PERATURAN DAERAH JAMBI DALAM LINGKUP PERATURAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL DI INDONESIA. Oleh : Lili Naili Hidayah 1. Abstrak

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce.

TINJAUAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA. Jacklyn Fiorentina

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. Demi mencapai tujuan tersebut, ini adalah kegiatan investasi (penanaman modal).

DAFTAR PUSTAKA. Aminudin dan Asikin, Zainal, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dari

TANGGUNG JAWAB INVESTOR ASING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

EKSISTENSI ASAS KESEIMBANGAN DALAM KONTRAK KERJA SAMA PENANAMAN MODAL. Oleh : Kadek Septia Ningsih. A.A.G.A Dharmakusuma Desak Putu Dewi Kasih

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH PADA KOPERASI DALAM HAL WANPRESTASI

BAB II KEBIJAKAN DASAR PEMERINTAH TERHADAP INVESTOR ASING DAN DOMESTIK BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

PENANAMAN MODAL (INVESTASI) TERKAIT PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI INDONESIA

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR ASING APABILA TERJADI SENGKETA DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PENANAMAN MODAL ASING. Oleh

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

HUBUNGAN DESENTRALISASI PEMBERIAN PERSETUJUAN DAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DENGAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

KAJIAN YURIDIS ALIH TEKNOLOGI DALAM PERUSAHAAN MULTINASIONAL. Oleh : Kadek Bisma Prayogi A.A.GA Dharmakusuma Suatra Putrawan

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

KEPASTIAN HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS (NAAMLOZE VENNOTSCHAP)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai perjanjian penanaman modal asing, investor asing cenderung memilih

PENYELESAIAN SENGKETA KASUS INVESTASI AMCO VS INDONESIA MELALUI ICSID

DAFTAR PUSTAKA. ASEAN. (2007). ASEAN Economic Community Blueprint. Singapura: National University of Singapore.

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Asikin, Zainal, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG MEMUNGUT BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi dan industrialisasi saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diindikasikan dengan transaksi pemodal asing terbilang cukup aktif di Bursa Efek

Oleh : I Putu Sabda Wibawa I Dewa Gede Palguna Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

PERANAN PERATURAN DAERAH TERHADAP INVESTASI. Oleh: Fatimah Ashary. Dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Terhadap Iklim Investasi, Jurnal Hukum Bisnis (Volume 22, No.5, Tahun 2003): 9.

PENERAPAN PENDEKATAN RULES OF REASON DALAM MENENTUKAN KEGIATAN PREDATORY PRICING YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INVESTASI ASING PADA SEKTOR PARIWISATA DI BIDANG PERHOTELAN DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari

FUNGSI LEGISLASI DPR DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. Pokok kalimat keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat di

PENGATURAN HUKUM TERHADAP BATAS LANDAS KONTINEN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA DI GOSONG NIGER

HAK AHLI WARIS BERKEWARGANEGARAAN ASING TERHADAP HARTA WARISAN BERUPA TANAH

I. PENDAHULUAN. Menurut Hendrik Budi Untung (2010: 48), mengingat akan begitu besarnya peran

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN SAHAM YANG DILAKUKAN SECARA PINJAM NAMA. Oleh Ni Made Rai Manik Galih Sari I Gst.A. Mas Rwa Jayantiari

BAB I PENDAHULUAN. direbut harus diisi dengan berbagai bidang pembangunan. Karena dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif-empiris. Penelitian

SKRIPSI. Oleh : I GUSTI AGUNG JORDIKA PRAMANDITYA NIM

KEWAJIBAN PERUSAHAAN GO PUBLIC

PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WISATAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan yuridis empiris. Untuk itu diperlukan penelitian yang

Transkripsi:

ANALISIS PEMBERIAN INSENTIF KEPADA INVESTOR ASING MENURUT UU NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL Oleh : Any Prima Andari I Wayan Wiryawan Desak Putu Dewi Kasih Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Indonesia membutuhkan dana dari penanam modal terutama penanam modal asing. Indonesia membutuhkan penanam modal asing sehingga pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal lebih banyak memberikan insentif kepada penanam modal asing untuk menarik minat mereka agar menanamkan modalnya di Indonesia dan menghadapi persaingan antar negara yang semakin ketat. Dengan ketidakpastian hukum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal membuat para penanam modal asing maupun penanam modal dalam negeri enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dapat diketahui pemerintah Indonesia ingin melindungi kepentingan nasional, yaitu kepentingan penanam modal dalam negeri untuk mengembangkan industri nasional. Kata Kunci : insetif ; Investor ; Penanaman Modal ABSTRACT Indonesia needs funds from investors, especially foreign investors. Undeniably stronger foreign investment in terms of finance and technology because most of the foreign investor is a developed country. Indonesia currently needs funds to build the country's economy. Therefore, Indonesia needs foreign investors that the government through Act No. 25 of 2007 on Investment provides more incentives to foreign investors to attract them to invest in Indonesia and competition intensifies between countries. With the uncertainty of the law in Act No. 25 of 2007 on Investment makes foreign investors and domestic investors reluctant to invest in Indonesia. With the enactment of Act No. 25 of 2007 on Investment, known to the Indonesian government to protect national interests, the interests of investors in the country to develop a national industry. Keywords: incentives; investors; investment 1

I. PENDAHULUAN Penanaman modal adalah bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional dalam upaya untuk meningkatkan akumulasi modal, menyediakan lapangan kerja, menciptakan transfer tcknologi, melahirkan tenaga-tenaga ahli baru, memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan menambah pengetahuan serta membuka akses kepada pasar global. Penanaman modal asing dapat memberikan keuntungan cukup besar terhada perekonomian nasional. Investasi diartikan sebagai Penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha terbuka untuk investasi, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. 1 Insentif pada dasarnya merupakan salah satu strategi untuk menarik modal asing. Terbatasnya insentif akan sulit untuk menarik modal datang ke Indonesia. Namun terlalu memanjakan para pemodal terutama pemodal asing, juga akan berpengaruh kepada iklim usaha. Ketidakadilan dan ketimpangan akan dirasakan antara pemilik modal dalam negeri dengan pemilik modal asing. Dengan demikian, topik pembahasan makalah ini adalah mengenai kebijakan dalam UU No 25 Tahun 2007 mengenai insentif bagi pemodal asing atau disebut juga sebagai investor asing. Dan tujuan dari penulisan ini adalah di samping untuk mengetahui urgensi pemberian insentif yang ditujukan kepada investor asing juga untuk mengetahui syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh investor asing agar dapat memperoleh insentif. II ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk ke dalam kategori penelitian normatif atau penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum Hal. 10. 1 Salim dan Budi Sutrisno, 2008, Hukum Investasi di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2

sekunder dan bahan hukum tersier 2. Selain itu penelitian ini juga meneliti dan mengkaji peraturan peraturan tertulis. Jenis pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini ialah pendekatan perundang undangan dan pendekatan konsep. Teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis atau analisa isi, yaitu berupa teknik yang digunakan dengan cara melengkapi analisis dari suatu data sekunder dan dilakukan secara deskriptif. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Urgensi Pemberian Insentif Bagi Investor Asing Dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 untuk dapat mengakomodasi berbagai kepentingan yang ada di masyarakat, dan bertindak lebih adil kepada semua golongan penanaman modal tanpa mengorbankan kepentingan nasional 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 mengatur bahwa pemberian fasilitas penanaman modal harus tetap mempehatikan daya saing perekonomian dan kondisi keuangan negara, dan diusahakan untuk dapat tetap promotif dibandingkan dengan fasilitas yang diberikan oleh negaranegara tetangga lainnya 4. Hukum diciptakan untuk menjaga kedamaian dan ketertiban. Demikian juga Undang-Undang Penanaman Modal dibuat untuk menjaga kedamaian dan ketertiban dalam berinvestasi sehingga diharapkan dapat melindungi kepentingan-kepentingan seperti: Kepentingan pemerintah sebagai perumus kebijakan di bidang ekonomi yang menginginkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dapat meningkat. Kepentingan masyarakat sebagai warga negara yang menginginkan adanya kesejahteraan hidup melalui pengelolaan sumber ekonomi. Kepentingan penanam modal yang mencari keuntungan. Kepentingan Naional dan dari semua kepentingan yang berbeda-beda ini harus diseimbangkan. 2 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 1986, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Hal.l5. 3 Sentosa Sembiring, 2007, Hukum Investasi, Nuansa Aulia, Bandung,, Hal. 193. 4 Darji Darmodiharjo dan Shidarta,2003, Perjanjian Penanaman Modal dalam Hukum Perdagangan Internasional (WTO), Hal. 130-131. 3

2.2.2 Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh Investor Asing Untuk Mendapatkan Insentif Menurut UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 menyebutkan bahwa tujuan penyelenggaraan penanaman modal antara lain ; Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, Menciptakan lapangan kerja, Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional, Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan, Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi rill dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri dan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akibat yang muncul dari adanya era liberalisasi perdagangan adalah para pemilik modal akan mendapatkan berbagai kemudahan atau tidak ada lagi perbedaan perlakuan sesama pebisnis yang berada di bawah payung anggota World Trade Organization (WTO). Hukum investasi sebagai bagian dari hukum ekonomi harus mempunyai fungsi stabilitas (stability) 6 yaitu bagaimana potensi hukum dapat menyeimbangkan dan mengakomodasi kepentingan-kepentingan yang saling bersaing dalam masyarakat. Calon investor asing yang ingin menanamkan modal dan mendapatkan insentif di Indonesia wajib untuk berbadan usaha Perseroan Terbatas, mampu memberikan upah buruh yang sesuai atau lebih, memperhatikan jaminan sosial bagi para pekerja, memberikan kepastian lapangan usaha, mensejahterakan masyarakat dan memperhatikan kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar. Secara yuridis formal telah disebutkan bahwa pemberian insentif tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Calon investor sebenarnya hanya membutuhkan penyederhanaan sistem dan perijinan, penurunan berbagai pungutan yang tumpang tindih, dan transparansi biaya perizinan. 5 Erman Rajagukguk. 2007, Hukum Investasi di Indonesia (Anatomi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal), Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, Hal. 67 4

III. KESIMPULAN Urgensi berasal dari bahasa Latin urgere yang berarti mendorong atau keharusan yang mendesak. Dengan demikian, berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, dapat diketahui bahwa urgensi atau kepentingan-kepentingan yang dilindungi dan diutamakan oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan adanya pemberian insentif kepada inverstor asing yakni sebagai berikut: kepentingan pemerintah sebagai perumus kebijakan di bidang ekonomi yang menginginkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dapat meningkat, kepentingan masyarakat sebagai warga negara yang menginginkan adanya kesejahteraan hidup melalui pengelolaan sumber ekonomi, kepentingan penanam modal yang mencari keuntungan, dan kepentingan nasional yaitu kepentingan penanam modal dalam negeri untuk mengembangkan industri nasional. Namun hal ini cenderung menciptakan liberalisasi perekonomian. Sebab melalui insentif tersebut, digunakan oleh penanam modal asing untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karenanya, agar dapat memperoleh insentif, penanam modal asing wajib untuk memenuhi syarat-syarat antara lain, berbadan usaha Perseroan Terbatas, mampu memberikan upah buruh yang sesuai atau lebih, memperhatikan jaminan sosial bagi para pekerja, memberikan kepastian lapangan usaha, mensejahterakan masyarakat dan memperhatikan kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar. DAFTAR PUSTAKA Darji Darmodiharjo dan Shidarta 2007. Perjanjian Penanaman Modal dalam Hukum Perdagangan Internasional (WTO), Rajawali, Jakarta. Erman Rajagukguk. 2007. Hukum Investasi di Indonesia (Anatomi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal), Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta. Salim dan Budi Sutrisno 2008, Hukum Investasi di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sentosa Sembiring 2007, Hukum Investasi, Nuansa Aulia, Bandung. Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 1986. Penelitian Hukum Normatif, Universitas Indonesia Press, Jakarta. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. 5