BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan suatu bangsa. Strategi pembangunan seperti ini hanya dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Laba PT Bank BNI Syariah. menunjukkan bahwa variabel tabungan wadi ah berpengaruh positif

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang minus dana. Pihak-pihak surplus dana tersebut meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Piutang Usaha terhadap Laba pada BMT Istiqomah Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan. kemunculan bank atau lembaga keuangan ini sangat didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada hukum Islam yang sah. Tujuan ekonomi Islam bagi bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. Namun masih banyak juga

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli terhadap Laba Bersih

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat oleh bank disebut financing atau leading. Dalam menjalankan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

BAB I PENDAHULUAN. halnya bank syariah, koperasi syariah maupun lembaga keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau Financial Intermediatary antar dua pihak, yaitu pihak yang memiliki

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB V PEMBAHASAN. syari ah yaitu pembiayaan piutang yang mana merupakan bentuk pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang berada dibidang keuangan. terutama dalam memberikan biaya investasi pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

BAB I PENDAHULUAN. konvensional dan bank syari ah. Bank syari ah adalah bank yang aktivitasnya

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada perkembangan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yaitu untuk mendapatkan laba (profit). Di samping itu, untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa ini semakin berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya lembaga keuangan yang berdasarkan syariat islam. Salah satu lembaga keuangan syariah yaitu Bank Syariah. Bank syariah yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991, kemudian menyusul bank-bank lain yang membuka jendela syariah (Islamic window) dalam menjalankan kegiatan usahanya. Eksistensi perbankan syariah di Indonesia lebih tegas terdapat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang merupakan amandemen dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992. 1 Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum Islam dan tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh Bank Syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari perjanjian antara bank dengan nasabah dimana perjanjian tersebut harus tunduk pada aturan syariah islam. Tugas bank syariah sebagai lembaga keuangan syariah 1 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31-38.

2 adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan memberikan pelayanan jasa perbankan. Salah satu produk penghimpun dana yang dimiliki oleh bank syariah dalam bentuk simpanan yang menggunakan akad titipan adalah tabungan wadi ah. Tabungan wadi ah merupakan sumber dana pihak ketiga pada bank syariah. Motivasi utama masyarakat menitipkan dana pada bank syariah adalah untuk keamanan dana mereka, memperoleh keleluasaan untuk menarik dananya sewaktu-waktu, dan mendapat keberkahan. Bank syariah menerima titipan dana dari masyarakat, sehingga bank syariah wajib menjaga titipan dana masyarakat dan menjalankan amanat dari pihak yang menitipkannya. Grafik 1.1 Tabungan Wadi ah PT. Bank BNI Syariah Periode 2010-2016 (Dalam Jutaan Rupiah) 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000-2.479.448 379.657 655.549 1.296.768 7.801.666 6.207.761 6.118.436 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tabungan Wadi'ah Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 2 2 Laporan keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 melalui www.bi.go.id, diakses 09 Januari 2017, pukul 11:54 WIB.

3 Grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah tabungan wadi ah yang diperoleh PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 bersifat naik turun atau fluktuatif. Perolehan tabungan wadi ah paling banyak terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp. 7,801,666 dan perolehan tabungan wadi ah paling sedikit terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp. 397,657. Tabungan wadi ah yang meningkat diharapkan mampu menjaga keberlangsungan lembaga keuangan syariah. Tabungan wadi ah biasanya digunakan oleh bank untuk likuiditas yaitu kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari, mengatasi kebutuhan dana yang mendesak, memuaskan permintaan nasabah akan pembiayaan, dan memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang menguntungkan bagi nasabah. Apabila bank syariah memanfaatkan dana titipan masyarakat, maka segala risiko menjadi tanggung jawab bank syariah. Bank syariah wajib mengembalikan dana titipan ini kapan pun jika pihak yang menitipkan memerlukan. Bank syariah dapat memanfaatkan dana titipan ini, oleh karena itu bank akan memberikan bonus kepada nasabah yang menitipkan dananya sebesar sesuai pendapatan bank syariah. Bonus tidak boleh ditetapkan sebelumnya, akan tetapi tergantung pada pihak yang memberikan bonus. Pemberian bonus kepada nasabah tabungan wadi ah diakui sebagai beban pada saat terjadinya. 3 3 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm.49-50.

4 Grafik 1.2 Beban Bonus Wadi ah PT. Bank BNI Syariah Periode 2010-2016 (Dalam Jutaan Rupiah) 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000-77.242 47.496 52.685 24.465 9.520 2.434-2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Beban Bonus Wadi'ah Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016. 4 Grafik diatas menunjukkan bahwa beban bonus wadi ah yang dikeluarkan oleh PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 bersifat naik turun atau fluktuatif. Pengeluran paling tinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp. 77,242 dan pengeluaran paling rendah terjadi pada tahun 2015 sebesar Rp. 2,434. Pengeluaran beban bonus wadi ah yang terlalu besar akan menimbulkan menurunnya laba. Hal tersebut harus diperhatikan dan dikontrol karena jika biaya operasional beban bonus wadi ah yang dikeluarkan terlalu besar, maka akan berakibat menurunnya laba dan keuntungan bagi para pemilik dana, pemegang saham, dan investor sehingga mengganggu keberlangsungan bank terkait. 4 Laporan Keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 melalui www.bi.go.id, diakses pada 09 Januari 2017, pukul 11:54 WIB.

5 Pemberian bonus wadi ah dalam dunia perbankan modern ini dapat dijadikan sebagai banking policy dalam upaya merangsang semangat masyarakat untuk menabung dan sebagai indikator kesehatan bank terkait. Hal ini karena semakin besar nilai keuntungan yang diberikan kepada penitip dana dalam bentuk bonus, maka semakin efisien pula pemanfaatan dana tersebut dalam investasi produktif yang menguntungkan. Kesehatan bank selain diukur melalui pemberian bonus wadi ah dapat diukur melalui pendapatan yang diperoleh dari luar operasional bank syariah yaitu pendapatan non operasional. Pendapatan non operasional adalah pendapatan dari kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pokok bank syariah, seperti keuntungan penjualan aktiva tetap dan inventaris, keuntungan penjabaran transaksi valuta asing, dan pendapatan non operasional lainnya. Adanya pendapatan non operasional pada bank syariah diharapkan sedikit banyak berkontribusi meningkatkan laba. Dengan penambahan pendapatan non operasional ini diharapkan akan lebih memperlancar kegiatan operasional bank syariah.

6 Grafik 1.3 Pendapatan Non Operasional PT. Bank BNI Syariah Periode 2010-2016 (Dalam Jutaan Rupiah) 100.000 80.000 84.379 60.000 40.000 20.000-2.729 4.567 8.883 1.159 10.364 5.419 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pendapatan Non Operasional Sumber: Laporan keuangan PT. Bank BNI Syariah Periode 2010-2016. 5 Grafik diatas menunjukkan bahwa perolehan pendapatan non operasional PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 bersifat naik turun atau fluktuatif. Pendapatan non operasional tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar Rp. 84,379 dan pendapatan non operasional terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp. 1,159. Dengan adanya tingkat pendapatan non operasional diharapkan mampu mempengaruhi kemampuan modal bank dalam menghasilkan keuntungan bagi para pemilik dana, seluruh pemegang saham, dan investor. Terutama kemampuan modal dalam menghasilkan laba bersih bank syariah terkait. Laba bersih merupakan pendapatan bersih yang diperoleh dari suatu perusahaan perbankan. Laba merupakan salah satu unsure laporan 5 Laporan Keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 melalui www.bi.go.id, diakses pada 09 Januari 2017, pukul 11:54 WIB.

7 keuangan yang diperhitungkan oleh investor. Selain itu, perubahan laba digunakan sebagai parameter penilaian kinerja manajemen oleh pemilik perusahaan. Perubahan laba bank diharapkan setiap periode mengalami kenaikan. Kenaikan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor dengan cara menekan tingginya biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasional. Dengan demikian, dapat menarik para calon investor untuk berinvetasi. Selain itu, dengan adanya laba para pemegang saham mampu mengetahui dan mengukur berapa keuntungan yang akan diperoleh. Grafik 1.4 Laba PT. Bank BNI Syariah Periode 2010-2016 (Dalam Jutaan Rupiah) 800000 700000 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0-100000 246827 198404 293535 368166 530765 713429 2010-26765 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Laba Sumber: Laporan keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 6 6 Laporan Keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 melalui www.bi.go.id, diakses pada 09 Januari 2017, pukul 11:54 WIB.

8 Grafik diatas menunjukkan bahwa peroleh laba PT. Bank BNI Syariah selama tahun 2010-2016 mengalami kenaikan. Perolehan laba terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp. -26,765,- dan perolehan laba tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar Rp. 713,429,-. Dengan adanya kenaikan laba maka akan dikaitkan dengan peluang pembayaran dividen. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Dividen merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh semua pemegang saham dan investor. Investor (pendiri perusahaan) akan mendapatkan pembagian laba dari investasi yang ia tanam. Bagi perusahaan sendiri, dividen merupakan bukti bahwa reputasi perusahaan tersebut masih baik dan bisa dipertanggungjawabkan. 7 Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik untuk mengetahui apakah tabungan wadi ah, beban bonus wadi ah, dan pendapatan non operasional menjadi faktor yang mempengaruhi laba, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang hal diatas dengan judul PENGARUH TABUNGAN WADI AH, BEBAN BONUS WADI AH, DAN PENDAPATAN NON OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA PT. BANK BNI SYARIAH PERIODE 2010-2016. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini membahas tentang sejauh mana pengaruh tabungan wadi ah, beban bonus wadi ah, dan 7 Muhammad, Manajemen Keuangan Syariah Analisis Fiqh & Keuangan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014), hlm.536.

9 pendapatan non operasional terhadap laba pada PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut, 1. Tabungan wadi ah pada tiap tahunnya mengalami peningkatan walaupun mengalami penurunan pada dua tahun terakhir. Dengan adanya peningkatan tabungan wadi ah, bank mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Beban bonus wadi ah pada tiap tahunnya mengalami peningkatan, namun terjadi penurunan 2 tahun terakhir. Hal tersebut harus diperhatikan, karena jika pengeluaran terlalu besar akan berakibat menurunnya laba dan keuntungan bank terkait. 3. Pendapatan non operasional pada tiap tahunnya tidak stabil. Ketidakstabilan ini kemungkinan besar akan mempengaruhi laba dan keuntungan bank terkait. 4. Laba pada tiap tahunnya mengalami peningkatan yang stabil. Hal tersebut perlu dipertahankan guna menjaga kestabilan kesehatan dan kinerja bank terkait. C. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah tabungan wadi ah berpengaruh terhadap laba PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016?

10 2. Apakah beban bonus wadi ah berpengaruh terhadap laba PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016? 3. Apakah pendapatan non operasional berpengaruh terhadap laba PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016? 4. Apakah tabungan wadi ah, beban bonus wadi ah, dan pendapatan non operasional secara bersama-sama berpengaruh terhadap labapt. Bank BNI Syariah 2010-2016? D. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk, 1. Mengetahui pengaruh tabungan wadi ah berpengaruh terhadap laba PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016. 2. Mengetahui pengaruh beban bonus wadi ah berpengaruh terhadap laba PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016. 3. Mengetahui pengaruh pendapatan non operasional berpengaruh terhadap laba PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016. 4. Mengetahui pengaruh tabungan wadi ah, beban bonus wadi ah, dan pendapatan non operasional secara bersama-sama terhadap laba PT. Bank BNI Syariah 2010-2016.

11 E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pengetahuan mengenai bagaimana cara bank syariah memperoleh keuntungan secara maksimal yang sesuai dengan syariat Islam dan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional lembaga keuangan syariah. Serta pengetahuan mengenai keuntungan lembaga keuangan syariah setiap tahunnya dapat meningkat. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi PT. Bank BNI Syariah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Memberikan pengetahuan tambahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan laba pada bank syariah terkait dan perolehan keuntungan bagi para pemegang saham. Memberikan informasi tentang kinerja keuangan bank syariah untuk menarik para investor asing dan domestik. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang cara menghitung keuntungan bagi para pemegang saham. Menguji pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah untuk

12 diaplikasikan dalam menyusun penelitian dan mengolah data yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang lingkup Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Tabungan Wadi ah, Beban Bonus Wadi ah, dan Pendapatan Non Operasional terhadap Laba pada PT Bank BNI Syariah periode 2010-2016. Penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel X terhadap Y dimana variabel X sebagai variabel bebas (independen) yang terdiri dari X 1 (Tabungan Wadi ah), X 2 (Beban bonus wadi ah), X 3 (Pendapatan non operasional), dan Y sebagai variabel tetap (dependen) yaitu laba yang diukur dari perolehan laba bersih PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016. 2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini membahas tentang pengaruh tabungan wadi ah, beban bonus wadi ah, dan pendapatan non operasional terhadap laba pada PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016. Untuk meneliti hal tersebut membutuhkan data laporan keuangan dari pihak bank langsung, akan tetapi karena data laporan keuangan bersifat rahasia bank dan tidak boleh diketahui oleh pihak luar. Maka peneliti meneliti terkait data laporan keuangan PT. Bank BNI Syariah yang telah

13 dipublish oleh pihak bank periode 2010-2016 terkait laporan tabungan wadi ah, beban bonus wadi ah, pendapatan non operasional, dan laba. G. Penegasan Istilah 1. Definisi Konseptual a. Tabungan menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat 9 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 8 b. Wadi ah adalah prinsip simpanan murni dari pihak yang menyimpan atau menitipkan kepada pihak yang menerima titipan untuk dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan. 9 c. Tabungan wadi ah adalah simpanan pihak ketiga pada bank (perorangan atau badan hukum dalam mata uang rupiah) yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan media slip penarikan atau pemindah-bukuan lainnya. 10 d. Beban adalah penurunan gross dalam aset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang 8 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia,........., hlm. 84. 9 Ismail, Perbankan Syariah,.........., hlm.59. 10 Muhammad, Manajemen Keuangan Syariah......327.

14 diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. 11 e. Beban bonus wadi ah adalah beban yang dikeluarkan oleh bank kepada para penitip dana tabungan wadi ah sebagai imbalan tanpa ada kesepakatan di awal. f. Pendapatan adalah penerimaan dana sebagai hasil dari suatu investasi. 12 g. Pendapatan non operasional adalah pendapatan yang benar-benar telah diterima oleh bank dan tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional bank. h. Laba (profit) adalah kelebihan pendapatan dibanding dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. 13 2. Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel X sebagai variabel bebas dan variable Y sebagai variable terikat. Variabel bebas meliputi variabel X 1 (tabungan wadi ah), variabel X 2 (beban bonus wadi ah), variabel X 3 (pendapatan non operasional). Variabel bebas ini diukur dengan menggunakan skala nominal. Variabel Y sebagai variabet terikat adalah suatu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel Y (laba) 11 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), hlm.114-115. 12 Triloka H. Putri, Kamus Perbankan, (Jogjakarta:Mitra Pelajar, 2009), hlm.293. 13 Ibid, hlm.269.

15 pada PT Bank BNI Syariah periode 2010-2016. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala nominal. Populasi penelitian ini menggunakan data laporan keuangan PT. Bank BNI Syariah periode 2010-2016 pada laporan keuangan yang telah di publish melalui www.bi.go.id dan www.bnisyariah.co.id. H. Sistematika Pembahasan Skripsi Sistematika pembahasan dalam skripsi ini disajikan dalam 6 bab dengan penjabaran masing-masing-masing. Adapun rincian bab-bab sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut, BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang terkait dengan (a) latar belakang masalah, (b) identifikasi masalah, (c) rumusan masalah, (d) tujuan penelitian, (e) kegunaan penelitian, (f) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) penegasan istilah, dan (h) sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI, pada bab ini akan dikemukakan halhal yang terkait dengan (a) teori yang membahas variabel/sub variabel pertama, (b) teori yang membahas variabel/subvariabel kedua, (c) kajian penelitian terdahulu, (d) kerangka konseptual, dan (e) hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini akan mengemukan hal-hal yang terkait dengan (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) populasi, sampel, dan sampling, (c) sumber data, variabel, dan skala

16 pengukurannya, dan (d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN, pada bab ini akan mengemukakan hal-hal yang terkait dengan (a) hasil penelitian (deskripsi data dan pengujian hipotesis), dan (b) temuan penelitian. BAB V PEMBAHASAN, pada bab ini akan mengemukakan halhal yang terkait dengan jawaban masalah dalam penelitian dan menafsirkan temuan-temuan penelitian dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. BAB VI PENUTUP, pada bab ini berisi tentang dua hal pokok yaitu kesimpulan dan saran.