PENGEMBANGAN GRANUL GASTROMUKOADHESIF AMOKSISILLIN MENGGUNAKAN GUM ARAB, TRAGAKAN DAN GUM XANTHAN SERTA UJI PELEPASAN SECARA IN VITRO

dokumen-dokumen yang mirip
Formulasi dan Evaluasi Granul Gastroretentive Mukoadhesif Amoksisilin

PENGEMBANGAN FORMULASI TABLET MATRIKS GASTRORETENTIVE FLOATING DARI AMOKSISILIN TRIHIDRAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2014, hal Vol. 11 No. 1 ISSN: EISSN : Online :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

Profil Disolusi Parasetamol Mukoadhesif Menggunakan Kombinasi Polimer Natrium Karboksimetilselulosa dan Gom Arab

Abstrak. Abstract. Teti Indrawati, Goeswin Agoes, Elin Yulinah, dan Yeyet Cahyati Departemen Farmasi, Institut Teknologi Bandung

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tinggal obat dalam saluran cerna merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

OPTIMASI NATRIUM BIKARBONAT DAN ASAM SITRAT SEBAGAI KOMPONEN EFFERVESCENT PADA TABLET FLOATING NIFEDIPIN

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

PENGEMBANGAN SEDIAAN DENGAN PELEPASAN DIMODIFIKASI MENGANDUNG FUROSEMID SEBAGAI MODEL ZAT AKTIF MENGGUNAKAN SISTEM MUKOADHESIF

Pengaruh Natrium CMC, HPMC K100M, dan Etil Selulosa terhadap Karakteristik Tablet Nifedipin dengan Sistem Penghantaran Mukoadhesif

PENGEMBANGAN SEDIAAN LEPAS LAMBAT SISTEM MATRIKS BERBASIS ETILSELULOSA HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DENGAN TEKNIK DISPERSI SOLIDA

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sistem peyampaian obat konvensional tidak dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

Formulasi Granul Mukoadhesif Ketoprofen Menggunakan Polimer Kitosan Formulation of Mucoadhesive Ketoprofen Granule Using Chitosan Polymer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

UJI BANDING KUALITAS TABLET KETOPROFEN GENERIK DENGAN MEREK DAGANG

Effervescent system digunakan pada penelitian ini. Pada sistem ini formula tablet mengandung komponen polimer dengan kemampuan mengembang seperti

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

konvensional 150 mg dapat menghambat sekresi asam lambung hingga 5 jam, tetapi kurang dari 10 jam. Dosis alternatif 300 mg dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hipertensi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang terjadi di

MIKROENKAPSULASI METFORMIN HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT ETILSELLULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT ABSTRACT

Formulasi Granul Mukoadhesif Ekstrak Etanol Rimpang Lakka- Lakka (Curculigo Orchioides G) dengan Variasi Konsentrasi Polimer HPMC-Karbopol

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

OPTIMASI BAHAN POLIMER PEMBENTUK MATRIKS TABLET SUSTAINED RELEASE Na. DIKLOFENAK. Audia Triani Olii, Aztriana

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

Teknik likuisolid merupakan suatu teknik formulasi dengan obat yang tidak terlarut air dilarutkan dalam pelarut non volatile dan menjadi obat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat anti inflamasi non-steroid (AINS) banyak digunakan untuk terapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Granul merupakan sediaan multiunit berbentuk agglomerat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

FORMULASI SEDIAAN GRANUL MUKOADHESIF KOMBINASI EKSTRAK KULIT BATANG MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) DAN KUNYIT (Curcuma domestica Val.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat

OPTIMASI KOMBINASI MATRIKS NATRIUM ALGINAT DAN HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE UNTUK TABLET LEPAS LAMBAT KAPTOPRIL DENGAN SISTEM MUCOADHESIVE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak. kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORMULASI TABLET LEPAS LAMBAT NATRIUM DIKLOFENAK MENGGUNAKAN MATRIKS PATI BERAS KETAN PRAGELATINASI DARI KAMPAR

FORMULASI GLIBENKLAMID DENGAN METODE SELF EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SEDDS) DAN UJI IN- VITRO DISOLUSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh

PERBANDINGAN VARIASI KONSENTRASI HIDROTALSIT SEBAGAI MATRIK SEDIAAN TABLET LEPAS LAMBAT KAPTOPRIL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

FORMULASI TABLET FLOATING EFERVESEN RANITIDIN HCL DENGAN KOMBINASI POLIMER XANTHAN GUM GUAR GUM FENNY TENOJAYA

Karakterisasi dan studi disolusi dispersi padat furosemida menggunakan polietilen glikol (PEG), talk dan PEG talk sebagai pembawa dispersi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FORMULASI GRANUL MUKOADHESIF DISPERSI PADAT KETOPROFEN PVP K- 30 MENGGUNAKAN KITOSAN

Abstrak. Abstract. Kurnia Sari Setio Putri 1*, Bambang Sulistomo 1, Silvia Surini 1 1. Original Article. April 2017 (Vol. 4 No. 1)

ARTIKEL PENELITIAN. Rini Agustin 1 & Hestiary Ratih 2

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA. Pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 32,67 ± 0,37

dapat digunakan pada krisis hipertensi seperti kaptopril (Author, 2007). Kaptopril mempunyai waktu paruh biologis satu sampai tiga jam dengan dosis

FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

PENGGUNAAN PRAGELATINISASI PATI SINGKONG SUKSINAT DALAM SEDIAAN LEPAS LAMBAT GRANUL MUKOADHESIF PANYADEWI WIJAYA

SKRIPSI. Oleh: HADI CAHYO K

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Metode Penelitian. Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah Metode Pengempaan

PEMANFAATAN PEKTIN KULIT PISANG AGUNG SEBAGAI PENGIKAT TABLET IBUPROFEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

Profil pelepasan propanolol HCl dari tablet lepas lambat dengan sistem floating menggunakan matriks methocel K15M

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2015, hal 7-14 Vol. 12 No. 1 ISSN: EISSN : Online :

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

I. PENDAHULUAN. dan termasuk antiaritmia kelas IV. Diltiazem HCl diberikan secara oral untuk

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI KOMPOSISI POLIMER DALAM TABLET PROPRANOLOL HIDROKLORIDA SISTEM MENGAPUNG DAN LEKAT MUKOSA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa masalah fisiologis, termasuk waktu retensi lambung yang

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

bebas dari kerusakan fisik, serta stabil cukup lama selama penyimpanan (Lachman et al., 1986). Banyak pasien khususnya anak kecil dan orang tua

zat alc.if dari tablet dapat diatur mtuk tujuan tertentu (Banker &

PROFIL PELEPASAN IN VITRO IBUPROFEN DALAM BENTUK TABLET LEPAS LAMBAT DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS GUAR GUM PADA BERBAGAI KONSENTRASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR

Transkripsi:

PENGEMBANGAN GRANUL GASTROMUKOADHESIF AMOKSISILLIN MENGGUNAKAN GUM ARAB, TRAGAKAN DAN GUM XANTHAN SERTA UJI PELEPASAN SECARA IN VITRO Ririn 1, Faisal Attamimi 2, Nurlina 1, dan Sulasmi An Nur 1 1 Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, email : ririnrays@gmail.com 2 Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar ABSTRAK Amoksisilin adalah salah satu antibiotik dari golongan β-laktam dan memiliki aktivitas spektrum luas dalam mengobatan berbagai infeksi mikroba, di antaranya Helicobacter pylori. Dalam penelitian ini amoksisilin trihidrat diformulasi menjadi granul mukoadesif untuk memperlama waktu tinggalnya di dalam lambung. Granul mucoadhesive dibuat dengan metode granulasi basah menggunakan gom arab, tragakan, dan gum xanthan sebagai polimer mukoadesif. Evaluasi granul dilakukan meliputi kecepatan alir, kadar air, kompressibilitas, wash-off test, dan uji pelepasan obat. Wash off test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variasi konsentrasi dan kombinasi gom arab, tragakan, dan gom xanthan terhadap formula mucoadhesive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan secara farmasetis, melepaskan zat aktif 100 % dalam waktu 3 jam dan bertahan selama 30 menit pada mukosa lambung. Kata Kunci : gastromukoadesif, amoksisilin, tragakan, gum xanthan, granul PENDAHULUAN Amoksisilin merupakan salah satu antibiotik golongan β-laktam dan berspekrum luas yang efektif mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh mikroba, salah satunya adalah Helicobacter pylori. Amoksisilin merupakan antibiotik lini pertama untuk infeksi Helicobacter pylori, yang merupakan mikroba anaerob penyebab infeksi pada lambung yang menyebabkan berbagai kelainan seperti ulkus gastroduodenal, gastritis kronis aktif, serta gastritis atrofikan (1). Amoksisilin memiliki waktu paruh sekitar 1-1,5 jam dan bioavailabilitas yang rendah (2). Untuk bekerja secara efektif dalam membunuh Helicobacter pylori, maka amoksisilin harus memiliki konsentrasi yang efektif dan tinggal dalam waktu yang lama di dalam lambung. Oleh karena itu diperlukan perpanjangan ketersediaan agen lokal antibakteri agar dapat meningkatkan efektivitasnya dalam mengobati H. Pylori terkait tukak lambung (3). Salah satu sistem penghantaran obat yang dapat meningkatkan bioavalabilitas amoksisillin adalah sistem mukoadesif atau Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS). Sistem mukoadesif melekat pada sel epitel lambung atau mucus dan memperluas retensi lambung dengan meningkatkan perlekatan dan durasi kontak antara GRDDS dan membrane biologi (4). Beberapa polimer yang dapat digunakan sebagai polimer bioadhesif antara lain yang berasal dari alam seperti gum arab, tragakan dan 25 beberapa polimer alam lainnya (5). Polimer mukoadhesif dapat mengembang pada jaringan dan tersambung melalui ikatan silang yang menjamin polimer cukup terbasahi oleh mukus sehingga dapat berpenetrasi (6). Sediaan gastromukoadesif dapat dibuat dalam bentuk, granul, kapsul, tablet matriks, pelet, dan mikrokapsul. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan formulasi granul dan uji pelepasan amoksisilin menggunakan polimer gum arab, tragakan, dan gum xanthan dengan sistem mukoadhesif yang memiliki sifat farmaseutik yang baik. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah alat uji desintegrasi (Labindia), alat uji disolusi (Labindia), ayakan no 10 dan 16 (MBT), oven (Memmert), ph meter (Eutech Instrument), spektrofotometer UV- VIS (Labindia), timbangan analitik (O-Hauss). Bahan-bahan yang digunakan antara lain amoksisilin trihidrat baku (Kimia Farma), amoksisilin trihidrat, etanol 96%, HCl pa (E-Merck), NaCl 0,9% (b/v), gum arab, gum xanthan, lem sianoakrilat, laktosa, lambung kambing, parafilm (Parafin film ), dan tragakan.

26 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No.1 Maret 2013, hlm. 25 30 (ISSN : 1410-7031) Formulasi Sediaan Granul Mukoadesif Formulasi sediaan granul gastromukoadesif menggunakan amoksisillin trihidrat, laktosa, gum arab, tragakan, gum xanthan, air suling dan alkohol. Granul gastromukoadesif dibuat dengan menggunakan metode granulasi basah dengan mencampurkan amoksisillin trihidrat, laktosa dan polimer kemudian ditambahkan dengan campuran air suling dan alkohol (1:1) sampai terbentuk massa granul basah. Massa granul diayak dengan ayakan 10 mesh dan dikeringkan dalam oven pada suhu 60 ⁰C selama 4 jam kemudian diayak dengan mesh 16, lalu dilakukan evaluasi Evaluasi Granul Uji kadar air Granul dalam keadaan basah ditimbang, dicatat bobotnya (Wo), lalu dikeringkan, kemudian ditimbang kembali, dan bobot keringnya dicatat sebagai (Wt). Kadar air dihitung dengan rumus : %MC = (Wo-Wt)/Wt x 100% Uji sifat alir dan sudut diam Sebanyak 100 g granul dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir. Penutup corong dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir granul dan sudut diamnya dicatat. Uji kerapatan sejati Bobot piknometer kosong dicatat (a), lalu diisi dengan parafin cair lalu ditimbang kembali (b). Kerapatan parafin cair ρ par dapat dihitung. ρ par = b a 25 Dalam satuan g/ml. Sejumlah gram granul dimasukkan ke dalam piknometer kosong, kemudian ditimbang (c), lalu parafin cair ditambahkan hingga penuh dan ditimbang kembali (d). Selanjutnya kerapatan sejati ρ grn dari granul dapat dihitung : ρ grn = c a d a ρ par yang sama dengan yang diambil sehingga volume medium selalu konstan. Sampel diukur absorbansinya pada λ max. Uji wash off Jaringan lambung kambing dilekatkan pada kaca objek dengan menggunakan lem sianoakrilat dan ujungnya dikunci dengan parafin film. Sebanyak 20 granul ditempelkan pada mukosa lambung secara merata, kemudian ditempatkan pada tabung kaca dan dimasukkan ke dalam alat uji desintegrasi. Alat digerakkan naik turun sebanyak 30 kali per menit. Media yang digunakan adalah cairan lambung buatan dengan suhu 37±0,5 C. pengamatan granul yang melekat dilakukan setiap 30 menit dan dihitung setelah 2 jam. Kinetika pelepasan obat Untuk mengetahui mekanisme pelepasan dan kinetika pelepasan amoksisillin trihidrat digunakan model kinetika, nilai n, nilai r² untuk model orde nol, pertama, Higuchi, dan Korsmeyerpeppas. Pelepasan non-fickian nilai n berada pada 0,5-1,0 sedangkan difusi Fickian n = 0,5. Pengamatan nilai r² tertinggi menunjukkan mekanisme pelepasan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Lembab (Kadar Air) Granul Pembuatan granul mukoadesif dengan metode granulasi basah dengan lama pengeringan selama 4 jam di dalam oven belum cukup menghasilkan granul dengan kelembaban yang baik. Dari penelitian diperoleh bahwa kandungan kelembaban sediaan granul di atas 5%. Tabel 1. Hasil penentuan kandungan lembab granul mukoadhesif amoksisilin Formula Kandungan lembab (%) I 15,31 II 14,33 III 16,47 IV 15,59 Uji pelepasan in vitro Sejumlah tertentu granul dimasukkan ke dalam labu yang berisi larutan HCl 0,1 N sebanyak 900 ml. Pengaduk dayung diputar dengan kecepatan 50 rpm dan suhu medium dijaga konstan 37±0,5 ⁰C. Sampel obat yang terlepas ke dalam medium diambil pada menit ke 0, 30, 60, 90, 120, 150 dan 180. Setiap pengambilan sampel 5,0 ml, diganti dengan medium yang baru dengan volume Kecepatan Alir dan Sudut Diam Granul Dari hasil uji kecepatan alir semua formula memenuhi syarat dimana hal ini menunjukkan bahwa keempat formula memiliki kecepatan alir yang baik dan masuk dalam kategori bebas mengalir. Persyaratan kecepatan alir granul adalah 4-10 g/detik.

% Disolusi Ririn, dkk., Pengembangan Granul Gastromukoadesif Amoksisilin 27 Nilai sudut diam dipengaruhi oleh kecepatan alir. Sudut diam merupakan hasil tangensial dari sudut yang dibentuk oleh aliran serbuk. Secara teoritis, nilai sudut diam yang didapatkan merupakan nilai yang memenuhi syarat granul/serbuk yang baik, sebagaimana dipaparkan bahwa nilai sudut diam yang baik yaitu 20 0 40 0, di atas 50 0 akan sulit mengalir. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa semua formula memiliki sudut diam yang memenuhi syarat. Tabel 2. Hasil penentuan kecepatan alir dan sudut granul mukoadhesif amoksisilin Sudut diam Kecepatan alir granul Formula (g/detik) (⁰) I 5,20 18,48 II 4,57 19,87 III 4,20 20,60 IV 4,97 19,62 Densitas Sejati Granul Densitas sejati granul mukoadesif sebesar 0,82 kecuali pada formula III. Densitas sejati berhubungan dengan penambahan polimer dalam formulasi. Densitas sejati juga berpengaruh terhadap sedimentasi granul di dalam lambung. Semakin besar densitas sejati semakin cepat kecepatan sedimentasi granul sehingga mempercepat perlekatan granul pada mukosa lambung. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa densitas sejati yang diperoleh relatif besar. Dengan demikian granul yang diperoleh dapat dengan cepat berkontak dengan mukosa lambung. Tabel 3. Hasil penentuan densitas sejati granul mukoadhesif amoksisilin Formula Densitas sejati (g/ml) I 0,82 II 0,82 III 0,68 IV 0,83 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Gambar 1. Profil pelepasan amoksisilin dari granul mukoadhesif Uji Wash Off Uji wash off merupakan salah satu uji yang dilakukan pada sistem penghantaran obat di dalam lambung secara mukoadhesif dengan melihat proses terjadinya pelekatan antara bahan polimer obat dengan permukaan mukosa atau mukus lambung. Proses mekanistik yang terlibat dalam mukoadhesi antara polimer dengan mukosa dapat dijelaskan dengan tiga tahap yaitu pembasahan dan pengembangan polimer sehingga terjadi kontak dengan jaringan biologis, interpenetrasi rantai polimer dan pembelitan rantai polimer dengan rantai musin, serta pembentukan ikatan kimia yang lemah antara rantai-rantai yang terbelit (7). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% granul terlepas pada menit ke-30. Hal ini kemungkinan disebabkan karena viabilitas dari mukosa yang semakin rendah pada saat pengujian. Selain itu perbedaan daya lekat ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan jumlah gugus karboksilat dari setiap polimer yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan mukus. Tabel 4. Hasil uji wash off granul mukoadhesif amoksisilin Waktu (menit) 0 30 60 90 120 150 180 Waktu (Menit) Wash off (%) granul yang melekat FI F II F III F IV 0 100 100 100 100 30 0 0 0 0 FI F2 F3 F4 Pelepasan Amoksisillin Uji disolusi granul mukoadesif amoksisillin trihidrat dilakukan dengan menggunakan medium yang disesuikan dengan kondisi cairan di dalam lambung yaitu HCl 0,1 N yang dilakukan selama 3 jam dengan menggunakan metode dayung. Hasil yangdiperolehmenunjukkan bahwa amoksisillin trihidrat terlepas 100% dalam waktu 3 jam. Model Kinetika Pelepasan Amoksisilin Trihidrat Dari Sediaan Granul Mukoadhesif Kinetika pelepasan ditentukan berdasarkan persamaan untuk orde nol (persamaan garis lurus antara jumlah obat yang terlarut versus waktu) dan orde satu (persamaan garis lurus antara logaritma jumlah obat yang tidak terlarut versus waktu), dengan membandingkan nilai (r 2 ) yang didapat dari kedua orde tersebut. Kinetika pelepasanpada semua formula mengikuti orde

28 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No.1 Maret 2013, hlm. 25 30 (ISSN : 1410-7031) satu karena nilai r 2 yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan orde nol, kecuali formula I. Selain itu, pelepasan obat juga ditinjau dari nilai n (Korsmeyer-Peppas) yaitu nilai eksponensial difusi. Nilai n kurang dari 0,45 menandakan bahwa mekanisme pelepasan berdasarkan difusi Fickian, sedangkan nilai n antara 0,45 dan 0,89 menandakan mekanisme pelepasan obat berdasarkan non- Fickian atau anomalous diffusion. Pelepasan obat dengan mekanisme non-fickian menunjukkan terjadinya pelepasan obat melalui gabungan antara difusi dan erosi, yang merupakan indikasi pelepasan obat dengan mekanisme lebih dari satu (8). Berdasarkan nilai n yang diperoleh, keempat formula memiliki nilai n yang kurang dari 0,45 mengindikasikan pelepasannya mengikuti hukum difusi Fickian. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa semua formula hanya dapat melekat pada mukosa lambung selama 30 menit dan memenuhi syarat sifat farmaseutik yang baik tetapi kurang memiliki sifat adesifitas yang baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Marshall, B.J., Warren, J.R. 1984. Unidentified curved bacilli in the stomach of patients with gastritis and peptic ulceration. Lancet. Vol.5; 8390: 1311. 2. Sweetman, C.S. 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36th ed. Pharmaceutical Press. USA 3. Deshpande, A. 1996. Controlled-Release Drug Delivery Systems for Prolonged Gastric Residence : An overview. Drug Dev. Ind. Pharm. Volume 22(6), 531-539. 4. Laksmhi, 2012. Formulation and evaluation of gastroretentive mucoadhesive granules of amoxicillin trihydrate against H. pylori. JPR 2012, 5(6), 3692-3705. 5. Rajput, G.C. 2010. Stomach Specific Mucoadhesive Tablets As Controlled Drug Delivery System A Review Work. 2010 Vol 1(1) : 30-41. 6. Chowdary, K.P.R., Kamalakara, R.G. and Bhaskar, P. 2001. Mucoadhesive polymers promising excipients for controlled release. Int. J. Pharma Excip., 2001; 2: 33-38. 7. Swarbrick, J. 2007. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. 3rd ed. Vol 1. Informa Health Care USA Inc. New York. 8. Abdou, H.M.J. 1989. Dissolution Bioavailability and Bioequivalence. Pennsylvania Mack Publishing Company.

Ririn, dkk., Pengembangan Granul Gastromukoadesif Amoksisilin 29

30 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No.1 Maret 2013, hlm. 25 30 (ISSN : 1410-7031)