BAB III PAPARAN DATA DAN BEBERAPA ARGUMEN. A. Pendeskripsian Tradisi Menikah pada Desa Wedi Gedangan

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

Katalog : pareparekota.bps.go.id

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Godean berupa tanah yang datar dan sedikit berbukit. 2. Utara : Kecamatan Mlati, Kecamatan Seyegan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Pasar Tiban Kelurahan Krapyak Lor Pekalongan. kamus bahasa Indonesia karangan Badudu-Zain kata tiba

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB III PEMANFAATAN SISTEM GADAI SAWAH DI DESA SANDINGROWO KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Strategi Kajian

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV ANALISA FIKIH PRIORITAS ANTARA MENIKAH DAN MELANJUTKAN STUDI DENGAN MENINJAU DARI SEGI KEMASLAHATANNYA

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

PETA SOSIAL DESA CURUG

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

Katalog :

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Profil Desa. Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN


BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

Katalog :

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

BERITA RESMI STATISTIK


BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB III DISTRIBUSI RASKIN DI DESA PURWOKERTO KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

P R O F I L DESA DANUREJO

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA TERUNGWETAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO. A. Kondisi Geografis Desa Terungwetan Kecamatan Krian Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulak, di sebelah Barat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi:

BAB III PAPARAN DATA DAN BEBERAPA ARGUMEN A. Pendeskripsian Tradisi Menikah pada Desa Wedi Gedangan 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian yang berjudul Fikih Prioritas Antara Menikah dan Belajar Ditinjau Dari Segi Mas}lah}ah}nya Studi Pemuda Pemudi Masyarakat Desa Wedi Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan waktu penelitian di mulai pada tanggal 4 Desember 2014 sampai tanggal 25 Maret 2015. 2. Profil Singkat Desa Wedi Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo Desa Wedi merupakan desa yang letaknya sangat strategis, di samping letaknya yang sangat mudah dijangkau, desa Wedi juga dekat dengan area perindustrian. Selain itu masyarakat yang tinggal di Desa Wedi termasuk masyarakat yang heterogen, terdiri dari masyarakat yang berasal dari berbagai daerah yang ingin bekerja dalam sektor industri, dan hal demikian sangat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan masyarakat desa setempat. Karena Desa Wedi Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo merupakan tempat tinggal penulis, sehingga penulis lebih mengenal dan memahami kondisi masyarakat desa Wedi. Dahulu, banyak yang beranggapan bahwa bekerja lebih penting dari pada sekolah, terutama bagi perempuan, hal ini 86

dikarenakan tingkat ekonomi masyarakat Desa Wedi berada pada tingkat menengah ke bawah yang semakin mendorong pemuda pemudinya lebih memilih bekerja dan enggan melanjutkan pendidikannya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang menyadari bahwa melanjutkan pendidikan lebih penting dan lebih utama dari pada berhenti dan bekerja. Hal tersebut terbukti dengan adanya data yang sudah dikumpulkan penulis dari kelurahan desa Wedi dan terlihat jelas perbandingan antara pemuda pemudi beberapa tahun yang lalu dengan pemuda pemudi sekarang dari segi perubahan pola pikir dalam mengambil keputusan khususnya dalam hal melanjutkan studi. Dan berikut adalah paparan data yang penulis kumpulkan sebagai dokumentasi dari pendeskripsian implementasi menikah dan belajar pada desa Wedi kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo. 87

Potongan gambar desa Wedi di atas merupakan dokumentasi, sekaligus bukti bahwa desa Wedi adalah desa yang dekat dengan area perindustrian. Oleh karena itu, masyarakat desa Wedi dikatakan masyarakat yang heterogen karena banyaknya pendatang yang masuk ke desa Wedi dan dari adanya pendatang tersebut tidak sedikit yang pada akhirnya menetap di desa Wedi. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi kepribadian dan pemikiran seseorang. Demikian halnya dengan pemuda pemudi desa Wedi. Pola pikir mereka sedikit banyak telah terpengaruh dengan kondisi lingkungan yang ada di sana. Tak heran jika masih ada beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa tanpa mereka menuntut ilmu pun tetap bisa bekerja, menghasilkan dan mengumpulkan uang untuk menikah. Begitu juga dengan beberapa pemuda pemudi yang memilih melanjutkan studi, tak bisa dipungkiri, keadaan perekonomian pada tingkat menengah ke bawah, memaksa kondisi mereka untuk melanjutkan studi dengan tetap bekerja disela-sela waktu luangnya demi kelangsungan hidup sehari-hari mereka. Berikut paparan beberapa tabel yang berisikan informasi desa Wedi yang telah penulis kumpulkan dari kantor kelurahan desa Wedi kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo, sebagai salah satu sumber data untuk menguatkan penelitian penulis. 88

Tabel 3.1 Penduduk dan Keluarga Masyarakat Desa Wedi Pada 1 Januari 2014 : Jumlah penduduk laki-laki Jumlah penduduk perempuan Jumlah keluarga Jumlah keluarga pertanian Jumlah keluarga yang ada anggotanya menjadi 2541 orang 2488 orang 1444 keluarga 85 keluarga 52 keluarga buruh tani Jumlah keluarga yang menjadi PNS 92 keluarga Jumlah keluarga yang menjadi TNI 24 keluarga Jumlah keluarga yang menjadi POLRI 12 keluarga Jumlah keluarga pegawai SWASTA 1870 keluarga Jumlah keluarga Wiraswasta 455 keluarga Jumlah keluarga yang bekerja sebagai tukang 45 keluarga 89

Jumlah pensiunan 33 keluarga Jumlah keluarga yang bekerja sebagai nelayan 2 keluarga Jumlah keluarga yang menjadi buruh jasa 26 keluarga Jumlah penduduk yang datang dan menetap di 34 laki-laki 36 perempuan desa/kelurahan (migrasi masuk) Jumlah penduduk yang pindah keluar 24 laki-laki 24 perempuan desa/kelurahan (migrasi keluar) Jumlah penduduk yang bekerja sebagai TKI di 1 laki-laki 1 perempuan luar negeri Sumber Data : Kelurahan Desa Wedi, Kecamatan Gedangan, 2014. Tabel 3.2 Penggunaan Lahan Luas wilayah desa/kelurahan 1,48 km² (1 Ha = 0,01 km²) Luas lahan pertanian sawah irigasi Luas lahan nonpertanian 0,19 km² 1,29 km² Sumber Data : Kelurahan Desa Wedi, Kecamatan Gedangan, 2014. 90

Tabel 3.3 Ekonomi Industri mikro dari bahan logam mulia atau bahan 1 unit logam (perabot dan perhiasan dari logam dll) Industri dari kain/tenun (kerajinan tenun, konveksi, dll) Industri makanan dan minuman (pengolahan dan 10 unit 5 unit pengawetan daging, ikan, buah-buahan, sayuran, minyak dan lemak, susu dan makanan dari susu, dll) Jumlah pasar tanpa bangunan (pasar kaget, pasar subuh, 1 lokasi pasar terapung, dll) Jumlah toko/warung kelontong (tempat usaha di 102 unit bangunan tetap dengan menjual barang keperluan sehari-hari secara eceran tanpa ada sistem pelayanan mandiri) Jumlah warung /kedai makanan minuman (usaha pangan 53 unit siap saji di bangunan tetap, pembeli tidak dikenai pajak) Koperasi simpan pinjam 1 unit Sumber Data : Kelurahan Desa Wedi, Kecamatan Gedangan, 2014. 91

Tabel 3.4 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Wedi TK 341 SD 719 SLTP 270 SMU 852 Akademi (D1/D2/D3) 46 Sarjana (S1/S2/S3) 144 Sumber Data : Kelurahan Desa Wedi, Kecamatan Gedangan, 2014. Beberapa tabel di atas cukup bisa menggambarkan bagaimana kondisi lingkungan desa Wedi. Dari keseluruhan penduduk desa yang berjumlah 5029 jiwa, hanya 190 yang melanjutkan studinya ke jenjang strata baik satu, dua, maupun tiga. Demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa Wedi tingkat pendidikannya masih tergolong rendah, karna jumlah penduduk tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang melanjutkan studinya. B. Paparan Data Tentang Beberapa Argumen Pemuda Pemudi Desa Wedi yang Lebih Memilih Menikah Pemuda pemudi desa Wedi yang memutuskan untuk menikah dengan tanpa melanjutkan studinya, setelah penulis melakukan observasi, penyebaran angket dan wawancara mendalam, penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor 92

utama yang mempengaruhi pola fikir dan pilihan mereka adalah karena faktor biaya. Telah penulis sampaikan di atas, bahwa rata-rata tingkat perekonomian masyarakat desa Wedi kecamatan Gedangan adalah menengah ke bawah sehingga yang demikian pengaruhnya sangat dominan terhadap keputusan yang mereka ambil. Faktor kedua yang mempengaruhi keputusan pemuda pemudi untuk lebih memilih menikah dari pada melanjutkan studinya adalah karena desa Wedi merupakan desa yang dekat dengan area industri, sehingga dari beberapa pemuda dan pemudi yang tidak melanjutkan studinya, mereka lebih memilih bekerja dan mengumpulkan uang untuk persiapan menikah, sebagian besar dari mereka yang memilih bekerja meyakini bahwa tanpa melanjutkan studi, tetap bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah dan bisa menunaikan sunnah nabi, yaitu menikah. Faktor ketiga adalah tidak adanya minat atau keinginan pada diri pemuda atau pemudi itu sendiri untuk melanjutkan studinya. C. Paparan Data Tentang Beberapa Argumen Pemuda Pemudi Desa Wedi yang Lebih Memilih Melanjutkan Studi Hasil observasi yang penulis lakukan dengan cara membagikan angket dan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa pemuda pemudi desa Wedi kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo, dapat disimpulkan dalam beberapa alasan berikut. Alasan yang pertama dan yang lebih dominan adalah kebanyakan dari pemuda pemudi desa Wedi ingin menggapai cita-citanya, dan satu-satunya 93

cara agar mereka mendapatkan apa yang mereka cita-citakan adalah dengan melanjutkan studi dan menunda pernikahan. Seperti yang telah penulis singgung di atas, bahwa tingkat perekonomian masyarakat desa Wedi adalah menengah ke atas sehingga sebagian dari pemuda pemudi yang memutuskan untuk melanjutkan studinya, pada waktu luang mereka menyempatkan diri untuk bekerja. Meski harihari mereka terasa sangat melelahkan, dengan kemauan yang keras dan niat yang ikhlas dalam mencari ilmu, Allah memudahkan jalan mereka dalam menuntut ilmu. Alasan kedua adalah menuruti permintaan orang tua mereka. Orang tua pemuda pemudi yang lebih memilih melanjutkan studi dan menunda menikah, meyakini bahwa dengan memerintahkan putra putri mereka melanjutkan studinya, mereka merasa terangkat derajatnya. Tidak hanya itu, mereka juga merasa bisa memberi warisan yang sangat bermanfaat dari pada hanya meninggalkan harta yang sifatnya sementara dan fana. 94