BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN MULAI STUDI PUSTAKA OBSERVASI AWAL PROPOSAL DI SETUJUI PELAKSANAAN SURVEI DAN PENGUMPULAN DATA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis dan pembahasan, adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA PENCARIAN RUTE TERPENDEK TRANS JOGJA. Skripsi. untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana S-1

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. a) Load factor dinamis pada pagi hari saat weekend. Tabel 5.1 Load Factor Dinamis Pada Pagi Hari saat Weekend

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap manusia harus melaksanakan

ANIMASI 3D RUTE JALUR BUS TRANS JOGJA TRAYEK 1A DAN 3A BERBASIS ANDROID

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil Analisis Review Pengembangan Rute Trans Jogja ini, maka

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN TENTANG JARINGAN TRAYEK PERKOTAAN REGULER

Lokasi ATM di Yogyakarta

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi di kota-kota besar seperti di Yogyakarta. Untuk mengurangi

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Pada penelitian ini aplikasi yang dibangun yaitu aplikasi

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA BUS TRANS JOGJA TRAYEK 3A. : Hera Widiyastuti Ir. MT

BAB I PENDAHULUAN. tahun perkembangan jumlah penduduk kota Yogyakarta semakin meningkat

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN TENTANG JARINGAN TRAYEK PERKOTAAN REGULER

Ahmad Royani, S.Kom

Mengenal Codeigniter (CI) Framework

Bank, ATM & Money Changer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGELOMPOKAN JUMLAH PENUMPANG BUS TRANS JOGJA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING K-MEANS DAN AGGLOMERATIVE HIERARCHICAL CLUSTERING (AHC)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

WALIKOTA YOGYAKARTA. PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG PEMBATASAN USAHA TOKO JEJARING Dl KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pembangunan disegala bidang yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APA ITU WEBSITE :: mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web Diposting oleh Cara Membuat Blog Gratis Di: Daftar Istilah, Web Hosting

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

Museum Spiritualitas Kejawen

PENENTUAN JUMLAH KENDARAAN TRANSJOGJA DENGAN METODE SIMULASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

PENGEMBANGAN KARTU TANDA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA MENJADI SISTEM TIKET ELEKTRONIK MODA ANGKUTAN UMUM TRANS JOGJA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan dengan menggunakan teknologi yang berbeda beda. Selain itu terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Sektor transportasi sangat penting dalam menunjang kelancaran dalam

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

Informasi Nomor Telepon Penting di Yogyakarta

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. informasi geografi seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Tabel Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I

FRAMEWORK. Dengan framework seorang web programmer dapat membangun aplikasi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III KINERJA PT. JOGJA TUGU TRANS DALAM PELAYANAN TRANSPORTASI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi ini untuk mengembangkan teori-teori dan. analisis data peta dengan memanfaatkan teknologi komputer.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TEMPAT HIBURAN MALAM DI KUTA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

WALIKOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Mengenal Web Dinamis dan Statis Serta Perbedaanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDATAAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA DIVISI P2TL PT DATA ENERGY INFOMEDIA BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Aplikasi Web yang semakin berkembang pesat sejak munculnya

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang membantu mengidentifikasi kesempatan membuat keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu pembuatan keputusan (Whitten et al., 2004). Sistem pendukung keputusan dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. Sistem pendukung keputusan ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma. Pada dasarnya sistem pendukung keputusan dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relavan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan alternatif (Magdalena, 2012). 3.2 Website World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam, suara maupun video baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) serta dapat diakses melalui sebuah browser. Web dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 13

a. Web Statis Merupakan web yang menampilkan informasiinformasi yang sifatnya statis atau tetap. Sehingga untuk dapat mengubah informasi yang ada dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs tersebut. b. Web Dinamis Merupakan web yang secara struktur diperuntukkan untuk dapat dilakukan update sesering mungkin. Biasanya selain halaman utama yang bisa diakses oleh pengguna, pada umumnya juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website. c. Web Interaktif Salah satu contoh web interaktif adalah blog dan forum. Pada website ini pengguna bisa berinteraksi dan beradu argumen mengenai pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator yang mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak keluar dari alur pembicaraan. Dalam perkembangan teknologi web, banyak praktisi yang memberi label perkembangan web dengan Web 1.0, Web 2.0 dan Web 3.0 (Ayuningtyas, 2009). Web 1.0 memiliki sifat yang sedikit interaktif dan dikembangkan untuk pengaksesan informasi sehingga pengguna hanya akan membaca informasi yang ditampilkan web. Web 2.0 perkembangannya lebih tekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Implementasi dapat dilihat pada aplikasi spreadsheet pada Google yang 14

merupakan aplikasi untuk mengolah angka yang dapat diakses secar online. Web 3.0 berhubungan dengan konsep web semantik yang memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari yang juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan dengan informasi yang dicari. 3.3 Algoritma Generate and Test Generate and test merupakan teknik penyelesaian masalah dengan cara menyusun daftar penyelesaian yang mungkin dan menguji satu persatu untuk menentukan solusi yang tepat. Pada prinsipnya metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal. Algoritma Generate and Test adalah sebagai berikut (Kusumadewi & Purnomo, 2005): 1. Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu titik tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal). 2. Uji untuk melihat apakah node tersebut benarbenar merupakan solusinya dengan cara membandingkan node tersebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan. 3. Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah yang pertama. 15

3.4 TransJogja TransJogja merupakan salah satu angkutan publik yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan menjadi salah satu aset milik dinas perhubungan yang bekerjasama dengan PT. Jogja Tugu Transportasi. Keunggulan bus TransJogja dibandingkan bus angkutan perkotaan lainnya, yaitu aman, nyaman, cepat, murah dan ber-ac (Suhardi et al., 2013). Bus TransJogja merupakan salah satu alternatif transportasi massa yang sudah beroperasi di dalam Kota Yogyakarta sejak tahun 2008. Sampai saat ini TransJogja melayani delapan rute khusus yang beberapa diantaranya tidak dilalui bus kota. Sistem pembayaran ongkos juga berbeda dengan bus kota, yaitu dapat menggunakan kartu berlangganan TransJogja atau membayar pada petugas halte, dan walaupun berganti bus pada satu perjalanan tidak dipungut biaya lagi (Riyadi, 2010). Keunggulan dari memiliki kartu berlangganan TransJogja adalah harga untuk sekali perjalanan lebih murah dibanding membayar langsung ke petugas halte, dan dengan memiliki kartu tersebut pengguna dapat berangkat dari halte portabel. Seperti layaknya TransJakarta, TransJogja juga memiliki halte yang tersebar di berbagai tempat di Kota Yogyakarta. Perbedaannya adalah TransJogja tidak memiliki koridor khusus seperti TransJakarta, melainkan masih bercampur dengan kendaraan lainnya. 16

Delapan rute trayek yang dilalui bus TransJogja adalah sebagai berikut: Trayek 1A: Halte Prambanan - Halte JL. Solo (KR.1) - Halte Bandara Adisucipto - Halte Portabel Hyundai Depan Sheraton - Halte JL. Solo (Jayakarta) - Halte Janti Flyover - Halte JL. Solo (Jogja Bisnis) - Halte JL. Solo (Gedung Wanita) - Halte Urip Sumoharjo (LPP) - Halte Sudirman 1 (Bethesda) - Halte Sudirman 2 (Bumi Putera) - Halte Mangkubumi 1 (Tugu) - Halte Mangkubumi 2 (PLN) - Halte Malioboro 1 (Garuda) - Halte Malioboro 2 (Kepatihan) - Halte Ahmad Yani (Benteng Vrendenburg) - Halte Senopati 2 (Taman Pintar) - Halte Puro Pakualaman - Halte Kusumanegara 1 (TMP) - Halte Kusumanegara 3 (SGM) - Halte Kusumanegara (Gedung Juang 45) - Halte Gedong Kuning (JEC) - Halte Portabel Block O - Halte JL. Solo (Janti) - Halte JL. Solo (Alfa) - Halte JL. Solo (Maguwo) - Halte JL. Solo (KR.2) - Halte JL. Solo (Kalasan) - Halte Prambanan Trayek 1B: Halte Bandara Adisucipto - Halte Portabel Hyundai Depan Sheraton - Halte JL. Solo (Jayakarta) - Halte JL. Solo (Janti) - Halte Babarsari - Halte Portabel SMAN 1 Depok - Halte Portabel Kledokan - Halte Janti Flyover - Halte RS AU dr. S. Hardjolukito - Halte Gedong Kuning (Wonocatur) - Halte Kusumanegara (Gembira Loka) - Halte Kusumanegara 4 (SGM) - Halte Portabel Gajah Makam - Halte Kusumanegara 2 (STPP) - Halte Museum Biologi - 17

Halte Senopati 1 (Taman Senopati) - Halte Portabel Bayangkara (Gereja) - Halte Portabel Perpusda DIY - Halte Tentara Pelajar 1 (SMP 14) - Halte Sudirman 3 (Gondolayu) - Halte RS DR. YAP - Halte JL. Colombo (Kosudgama) - Halte JL. Colombo (UNY) - Halte UNY - Halte Santren - Halte Terminal Condong Catur - Halte Susteran Novisiat - Halte Sanata Dharma - Halte Portabel Pasar Demangan (RRI) - Halte JL. Solo (De Brito) - Halte JL. Solo (Ambarukmo) - Halte JL. Solo (Alfa) - Halte JL. Solo (Maguwo) - Halte Bandara Adisucipto Trayek 2A: Halte Terminal Jombor - Halte Ringroad Utara (Monjali 1) - Halte Portabel Karang Jati - Halte Am Sangaji 2 (Jetis) - Halte Portabel Kranggan - Halte Mangkubumi 1 (Tugu) - Halte Mangkubumi 2 (PLN) - Halte Malioboro 1 (Garuda) - Halte Malioboro 2 (Kepatihan) - Halte Ahmad Yani (Benteng Vrendenburg) - Halte Senopati 2 (Taman Pintar) - Halte Katamso 1 (Purawisata) - Halte Sugiono 1 (SD Pujokusuman) - Halte Portabel APPI, In. Menteri Supeno - Halte RSI Hidayatullah - Halte Portabel Gambiran 2 - Halte Ngesigondo (Diklat PU) - Halte Portabel SMP 9,1 - Halte Gedong Kuning (Dep. Kehutanan) - Halte Portabel Rejowinangun1 - Halte Portabel Banguntapan - Halte Kusumanegara (Gembira Loka) - Halte Portabel Gajah Makam - Halte Portabel Cendana 1 - Halte Kenari 1 (Mandala Krida) - Halte Portabel Gayam, Ir.Dr. Soetomo - Halte SMP 5 Yogyakarta - Halte Sudirman 1 (Bethesda) - Halte RS 18

DR. YAP - Halte JL. Colombo (Kosudgama) - Halte JL. Colombo (UNY) - Halte UNY - Halte Santren - Halte Terminal Condong Catur - Halte Ringroad Utara (Manggung) - Halte Ringroad Utara (Monjali 2) - Halte Terminal Jombor Trayek 2B: Halte Terminal Jombor - Halte Ringroad Utara (Monjali 1) - Halte Ringroad Utara (Kentungan) - Halte Terminal Condong Catur - Halte Susteran Novisiat - Halte Sanata Dharma - Halte JL. Colombo (Samirono) - Halte JL. Colombo (Panti Rapih) - Halte Cik Di Tiro 1 (Museum Korem) - Halte SMP 5 Yogyakarta - Halte Portabel Wisma Nendra (Kanisius) - Halte Kenari 2 (Mandala Krida) - Halte Portabel Cendana 2 - Halte Kusumanegara 3 (SGM) - Halte Kusumanegara (Gedung Juang 45) - Halte Gedong Kuning (Banguntapan) - Halte Portabel Rejowinangun 2 - Halte Portabel Kehutanan - Halte Portabel SMP 9,2 - Halte Ngesigondo (Basen) - Halte Portabel Gambiran 1 - Halte Pasar Seni Kerajinan Yogyakarta - Halte Portabel Pasar Sepeda - Halte Sugiono 2 (Museum Perjuangan) - Halte Portabel Purawisata - Halte Katamso 2 (Immaculata) - Halte Senopati 1 (Taman Senopati) - Halte KHA Dahlan 1 (PAPPMI) - Halte Ngabean - Halte Cokroaminoto (SMA 1) - Halte SMPN 11 - Halte Portabel Perpusda DIY - Halte Tentara Pelajar 1 (SMP 14) - Halte Portabel Hotel Utara - Halte Portabel Bangirejo - Halte Portabel PDAM - Halte Am Sangaji 1 (Jetis) - Halte Karang 19

Jati - Halte Ringroad Utara (Monjali 2) - Halte Terminal Jombor Trayek 3A: Halte Terminal Giwangan - Halte Tegal Gendu 2 - Halte Gedong Kuning (Dep. Kehutanan) - Halte Gedong Kuning (JEC) - Halte JL. Solo (Janti) - Halte JL. Solo (Alfa) - Halte JL. Solo (Maguwo) - Halte Bandara Adisucipto - Halte Ringroad Utara (Disnaker) - Halte Ringroad Utara (Instiper 2) - Halte Ringroad Utara (UPN) - Halte Terminal Condong Catur - Halte Ringroad Utara (Manggung) - Halte FK- UGM - Halte JL. Kaliurang (Kopma UGM) - Halte Cik Di Tiro 1 (Museum Korem) - Halte SMP 5 Yogyakarta - Halte Kotabaru - Halte Sudirman 2 (Bumi Putera) - Halte Diponegoro - Halte Tentara Pelajar 2 (Samsat) - Halte Jlagran - Halte Malioboro 1 (Garuda) - Halte Malioboro 2 (Kepatihan) - Halte Ahmad Yani (Benteng Vrendenburg) - Halte KHA Dahlan 1 (PAPPMI) - Halte Ngabean - Halte MT. Haryono 1 (JOKTENG) - Halte Sugiono 1 (SD Pujokusuman) - Halte Lowanu - Halte Sorogenen (Wirosaban) - Halte Tegal Turi 2 - Halte Terminal Giwangan Trayek 3B: Halte Terminal Giwangan - Halte Tegal Turi 1 - Halte Sorogenen (Nitikan) - Halte PA Muhammadiyah - Halte Sugiono 2 (Museum Perjuangan) - Halte MT. Haryono 2 (SMA 7) - Halte Tejokusuman - Halte Ngabean - Halte KHA Dahlan 2 (Ngadiwinatan) - Halte Tentara Pelajar 1 (SMP 14) - Halte Sudirman 3 20

(Gondolayu) - Halte RS DR. YAP - Halte JL. Kaliurang (Pertanian UGM) - Halte RSUP dr. Sardjito - Halte Ringroad Utara (Kentungan) - Halte Terminal Condong Catur - Halte Ringroad Utara (JIH) - Halte Ringroad Utara (STIKES Guna Bangsa) - Halte Ringroad Utara (Instiper 1) - Halte Ringroad Utara (Binamarga) - Halte JL. Solo (Maguwo) - Halte Bandara Adisucipto - Halte JL. Solo (Jayakarta) - Halte Janti Flyover - Halte RS AU dr. S. Hardjolukito - Halte Gedong Kuning (Wonocatur) - Halte Gedong Kuning (Banguntapan) - Halte Tegal Gendu 1 - Halte Terminal Giwangan Trayek 4A: Halte Terminal Giwangan - Halte SMK Muhammadiyah 3 - Halte Portabel Pasar Sepeda - Halte Museum Biologi - Halte Hayam Wuruk - Halte SMP 5 Yogyakarta - Halte Puro Pakualaman - Halte Taman Siswa - Halte Portabel APPI, In. Menteri Supeno - Halte UAD - Halte Terminal Giwangan Trayek 4B: Halte Terminal Giwangan - Halte SMK Muhammadiyah 3 - Halte Kusumanegara 3 (SGM) - Halte SGM - Halte APMD 1 - Halte UIN Sunan Kalijaga 1 - Halte JL. Solo (Gedung Wanita) - Halte Urip Sumoharjo (LPP) - Halte Sudirman 1 (Bethesda) - Halte SMP 5 Yogyakarta - Halte AA YKPN - Halte JL. Solo (De Brito) - Halte UIN Sunan Kalijaga 2 - Halte APMD 2 - Halte SMKN 5 - Halte Kusumanegara 4 (SGM) - Halte 21

Pasar Seni Kerajinan Yogyakarta - Halte UAD - Halte Terminal Giwangan 3.5 PHP (Personal Home Page Hypertext Preprocessor) PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih dari kemampuan CGI (Peranginangin, 2006). PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolahkeluaran gambar, file pdf dan movies flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya. 3.6 Code Igniter CodeIgniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis. CI atau CodeIgniter diperkenalkan kepada publik pada tanggal 28 Feburari 2006. Tujuan utama pengembangan codeigniter adalah untuk membantu developer mengerjakan aplikasi yang lebih cepat dibandingkan 22

menulis semua code dari awal (Danny, 2016). Codeigniter menyediakan berbagai macam library yang dapat mempermudah dalam pengembangan. Codeigniter dibangun menggunakan konsep MVC (Model-View- Controller) design pattern. CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dan dukungan yang banyak dari forum CodeIngiter. CodeIgniter/CI memiliki fitur-fitur yang sangat bermanfaat diantaranya (Id, 2011): Menggunakan Pattern MVC Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas. URL Friendly URL yang dihasilkan sangat url friendly. Pada CI diminimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL. Kemudahan Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper. 3.7 Google Maps Google Maps adalah layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan 23

berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum. Google Maps menawarkan API yang memungkinkan peta untuk dimasukkan pada situs web pihak ketiga, dan menawarkan penunjuk lokasi untuk bisnis perkotaan dan organisasi lainnya di berbagai negara di seluruh dunia. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis services yang dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna untuk membangun aplikasi enterprise di dalam websitenya (Mahdia & Noviyanto, 2013). Pengguna dapat memanfaatkan layanan-layanan yang ditawarkan oleh Google Maps setelah melakukan registrasi dan mendapatkan Google Maps API Key. Tampilan satelit Google Maps adalah "top-down". Sebagian besar citra resolusi tinggi dari kota adalah foto udara yang diambil dari pesawat pada ketinggian 800 sampai 1.500 kaki (240 460 meter), sementara sebagian besar citra lainnya adalah dari satelit. Sebagian besar citra satelit yang tersedia adalah tidak lebih dari tiga berusia tahun dan diperbarui secara teratur. Google Maps menggunakan varian dekat dari proyeksi Mercator, dan karena itu Google Maps tidak dapat secara akurat menunjukkan daerah di sekitar kutub (Bram, 2016). 24