Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Penerapan Experiential Learning

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERAIF TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII-G SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Fince, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Transkripsi:

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang Mersilia Busoso, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN NO 2 Pangalasiang, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV melibatkan 20 orang siswa terdiri atas 11 orang laki laki dan 9 orang perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 75% dan daya serap klasikal 69%. Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 90% dan daya serap klasikal 80%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai daya serap klasikal minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 85%. Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan kenampakan Bumi di kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang. Kata Kunci: Penerapan Metode Demonstrasi, Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Hasil belajar IPA di sekolah dasar (SD) tentu saja harus dikaitkan dengan tujuan pendidikan IPA yang telah dicantumkan dalam garis-garis besar program pengajaran IPA di sekolah dengan tidak melupakan hakikat IPA itu sendiri. 243

Tujuan pelajaran IPA menggambarkan hasil belajar yang harus dimiliki siswa dan cara siswa memperoleh hasil belajar tersebut. Dari penjelasan di atas tampak bahwa pendidikan IPA di SD sangatlah penting, olehnya itu seorang guru perlu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran IPA dengan efektif dan efisien, agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai, dengan menerapkan berbagai strategi, metode dan pendekatan mengajar yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan siswa. Penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan belajar siswa, oleh karena itu dalam proses pembelajaran, guru diharapkan menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif, kreatif, dan bermakna bagi siswa, dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam memahami prinsip dan konsep IPA, sehingga siswa sendiri yang menemukan prinsip dan konsep IPA tersebut, melalui proses pengkonstruksian pemikiran mereka sendiri. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Nikson (Ratumanan 2002:3) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah merupakan suatu upaya membantu siswa mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, dengan kemampuannya sendiri melalui internalisasi sehingga konsep dan prinsip itu terbangun kembali. Berdasarkan hasil observasi/pengamatan peneliti, pada saat proses pembelajaran di kelas IV SDN No 2 Pangalasiang, diperoleh data bahwa guru dalam praktik pembelajaran di kelas, ternyata belum sepenuhnya melibatkan fisik dan mental siswa, sehingga dalam proses pembelajaran terkesan siswa kurang aktif, dan guru-guru dalam proses pembelajaran kurang memantapkan penggunaan metode yang telah dipelajarinya. Rendahnya hasil belajar ini tidak jauh berbeda dengan data yang diperoleh. Padahal SDN telah menetapkan standar ketuntasan minimal yaitu 70. Dari hasil tersebut menandakan siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru, dengan demikian tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu metode yang efektif dalam pembelajaran IPA adalah metode demonstrasi. Metode ini mempunyai kelebihan dapat mengaktifkan siswa, dapat 244

menghindari kesalahan pengertian dari siswa dan guru, dan siswa akan merasa lebih terkesan karena siswa mengalami sendiri proses pembelajarannya. Berdasarkan keadaan di atas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul "Penerapan Metode Demonstrasi dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Kenampakan Bumidi Kelas IV SDN No 2 Pangalasiang". Rumusan masalah dalam penelitian ini Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN No 2 Pangalasiang tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertitik tolak pada keberhasilan dunia pendidikan dengan penerapan-penerapan metode atau pun model pembelajaran tertentu, dalam kaitannya penelitian ini bertujuan untuk memberikan pendalaman model pembelajaran yang diterapkan di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat memahami konsep ilmu pengetahuan alam khususnya pada materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SDN No.2 Pangalasiang. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini sebagai berikut : (1) bagi siswa, akan terdorong untuk meningkatkan hasil belajar dalam Ilmu Pengetahuan Alam melalui penerapan metode demonstrasi, (2) bagi guru, dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam pengelolaan proses pembelajaran IPA khususnya metode demonstrasi, (3) bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sekolah (4) bagi peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Berdasarkan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Siti Aisyiah dengan judul Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 2 Balanggala Kec. Ampana Tete diperoleh bahwa hasil penelitian tersebut meningkat dimana pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal 73% dan pada siklus II meningkat menjadi 95,10 %. Dari penelitian tersebut, penulis dapat simpulkan bahwa dengan menggunakan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 245

Dari penelitian di atas membuat penulis tertarik mengambil judul Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang. Semua metode pengajaran dapat mewakili pencapaian tujuan pendidikan. Pemakaiannya ditentukan oleh tujuan dan isi materi yang akan di ajarkan. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, metode demonstrasi sering digunakan karena materi- materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagaian besar menggunakan media yang harus didemonstrasikan. Menurut Tabrani, Rusyan (1993 : 106) mengatakan bahwa "Metode Demonstrasi adalah merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan". Pakar lain mengemukakan bahwa "Demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang guru menunjukkan atau memperlihatkan suatu proses" Roestyah, N.K. (2001: 83). Sehubungan dengan pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa metode demonstrasi adalah menunjukkan proses terjadinya sesuatu, agar pemahaman siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Dalam demonstrasi siswa dapat mengamati apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung. Adapun kelebihan Metode demonstrasi yaitu: (1) siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses sesuatu yang telah didemonstrasikan, ( 2 ) Perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal - hal yang penting yang sedang dibahas, ( 3 ) bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan, ( 4 ) dapat mengurangi kesalahan pengertian antara siswa dan guru bila di bandingkan dengan ceramah dan tanya jawab, karena dengan demonstrasi siswa akan dapat mengamati sendiri proses dari sesuatu. Dari uraian di atas ditegaskan kembali bahwa dengan demonstrasi akan dapat mengaktifkan siswa, dapat menghindari kesalahan pengertian dari siswa dan guru, dan siswa akan merasa lebih terkesan karena siswa mengalami sendiri, 246

sehingga akan lebih mendalam dan lebih lama disimpan dalam pikiran tentang sesuatu proses yang terjadi. Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (E Mulyasa, 2006). Menurut KTSP IPA diartikan sebagai cara mencari tahu secara sistematis alam semesta dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA di SD/MI merupakan wahana untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di sekelilingnya. (Depdiknas. 2006) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya IPA terdiri atas tiga komponen, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Jadi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau fakta yang dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam. II. METODELOGI PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini, mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Suharsimi (2010:137) yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan reflek. Penelitian ini di laksanakan di SDN No. 2 Pangalasiang Kecamatan Sojol, Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 20 orang 11 orang laki laki dan 9 orang perempua. Siklus I a. Kegiatan yang dikakukan pada tahap perencanaan meliputi: (1) pembuatan skenario pembelajaran, (2) pembuatan Rencana Kegiatan Pembelajaran, (3) pembagian kelompok, (4) menyiapkan alat demonstrasi sesuai materi ajar, (5) membuat lembar observasi siswa dan guru untuk melihat 247

bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas ketika pembelajaran berlangsung, (6) pemberian tugas, (7) membuat evaluasi. b. Pelaksanaan tindakan, pada tahap ini melaksanakan pembelajaran IPA yang telah direncanakan guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, penelitian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Struktur waktu diatur sebagai berikut : apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15 menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka waktu keseluruhan menjadi 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan. c. Observasi, kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap observasi ini adalah melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa maupun guru, yang dalam hal ini dilakukan oleh seoran observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. d. Refleksi, refleksi ini dilakukan untuk mengkaji hasil tindakan pada siklus I hasil kajian tindakan siklus I selanjutnya untuk dipikirkan serta ditetapkan beberapa alternatif tindakan baru yang diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Tindakan ini ditetapkan menjadi tindakan baru pada siklus II. Siklus II Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, maka dilakukan perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II disesuaikan dengan hasil yang ingin dicapai. Hasil yang diperoleh pada siklus II dianalisis untuk membuat kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh komponen yang meliputi guru dan siswa di kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang yang jumlahnya 20 orang siswa, laki-laki 11 orang dan 9 siswa perempuan yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari siswa berupa data hasil lembar observasi guru dan siswa, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes awal dan tes akhir. Data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam 248

bentuk persentase tingkat aktifitas dan ketuntasan belajar. Depdiknas dalam Muhammad (2005:104). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) siswa dikatakan tuntas individu jika daya serap siswa lebih dari atau sama dengan 70 %. Dalam hal ini suatu kelas dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 80 % siswa tuntas secara individu. Data Kualitatif yaitu data yang dikumpulkan kemudian diolah, dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari hasil observasi catatan lapangan dan pemberian tes. Analisis data ini mengacu pada model Miles dan Huberman (1992) dalam Sugiono, (2004:91) Adapun kriteria yang digunakan untuk mengungkapkan kemampuan siswa adalah sesuai dengan kriteria standar yang diungkapkan Nurkancana (1989) bahwa: Kriteria taraf keberhasilan NR 90% - 100% = Sangat Baik NR 80% - 89% = Baik NR 65% - 79% = Cukup NR 55% - 64 = Kurang NR 54% = Sangat Kurang Berdasarkan kriteria tersebut, maka peneliti menentukan indikator penelitian tindakan kelas ini tercapai apa bila rata-rata siswa kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang pada pokok bahasan perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan metode demonstrasi memperoleh nilai 70 dan ketuntasan belajar kelas 80. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 maret 2014, pelaksanaan pembelajaran selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan tindakan, satu kali pertemuan untuk tes akhir tindakan.dengan materi perubahan kenampakan bumi 249

Pada tahap ini melaksanakan pembelajaran IPA yang telah direncanakan dengan menggunakan metode demonstrasi, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan Struktur waktu diatur sebagai beikut : kegiatan pendahuluan 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15 menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka waktu keseluruhan menjadi 70 menit yang dilaksankan pada satu kali pertemuan. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan penggunaan metode demonstrasi, selanjutnya adalah pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Bentuk tes hasil belajar yang diberikan adalah uraian dengan jumlah soal 5 butir. Bobot skor masing-masing soal adalah 20, dan siswa yang menjawab semua soal dengan benar memperoleh nilai 100. Skor ratarata sudah menunjukkan peningkatan dari tes hasil belajar sebelum penelitian (58), yaitu sebesar 15,94% Presentase tuntas klasikal yang diperoleh sebesar 75%, belum mencapai presentase ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 80%. Sedangkan presentase daya serap klasikal (DSK) sebesar 69% sudah mencapai terget yang ditetapkan, yaitu DSK = 65%. Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan jumlah skor yang diperoleh dari semua item penilaian adalah 36 dari 52 skor total dan presentasi rata-rata 68,8% dengan kriteria baik. Masing-masing hasil penilaian pada setiap aspek dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Siswa menjawab salam dan berdoa diberi skor 4 sebab semua siswa terlihat menjawab salam dan berdoa ketika memulai pembelajaran; (2) siswa siap mengikuti pelajaran diberi nilai 3 sebab siswa terlihat siap dan tenag ketika guru akan memulai pembelajaran walaupun ada beberapa siswa yang masih mengotak-atik tasnya; (3) menjawab pertanyaan dari guru diberi skor 2 sebab hanya sebagian siswa yang mampu menjawab pertanyaan guru; (4) siswa mendengarkan penjelasan dari guru diberi skor 3 sebab siswa terlihat serius mendengarkan ketika guru menjelaskan walaupun masih ada 3 orang siswa yang keluar masuk; (5) siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru diberi skor 3 sebab ketika guru bertanya setelah menjelaskan siswa langsung merespon pertanyaan guru; (6) siswa membaca materi dibuku teks diberi skor 2 sebab hanya 250

sebagian siswa yang mau membaca materi dibuku teks sedang siswa yang lain hanya melihat-lihat gambar yang ada dibuku dan ada juga yang hanya berbicara dengan teman sebangkunya; (7) siswa mengamati kegiatan demonstrasi yang dicontohkan oleh guru diberi skor 3 sebab siswa terlihat serius mengamati demonstrasi yang dilakukan guru tapi tidak semua siswa yang serius masih ada beberapa siswa yang mengganggu temannya; (8) beberapa siswa maju kedepan kelas untuk melakukan demonstrasi terjadinya pasang surut air laut dan manfaatnya, diberi nilai 2 sebab banyak siswa yang malu-malu dan takut untuk tampil ke depan kelas melakukan demonstrasi; (10) aktif menjawab pertanyaan guru dan bertanya diberi skor 3 sebab siswa mulai berani bertanya dan mejawab pertanyaan guru (11) membuat rangkuman pelajaran diberi skor 3 sebab sudah banyak siswa yang mau membuat rangkuman walaupun ada beberapa siswa yang tidak mau membuat rangkuman (12) mengerjakan tes diberi skor 2 sebab hanya sebagian siswa yang mampu mengerjakan tes yang diberikan oleh guru (13) siswa berdoa di beri skor 3 sebab siswa terlihat serius berdoa ketika pelajaran akan ditutup walaupun masih ada yang mengganggu temannya. Hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan, namun guru masih perlu meningkatkan aktivitas siswa. Aktivitas Guru Lembar observasi aktivitas guru digunakan dengan tujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 20 dari skor maksimal 28 diperoleh presentase rata-rata 71,4% dengan kriteria rata-rata baik. Hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan, sehingga pada siklus ini penelitian dikatakan berhasil atau penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No 2 Pangalasian. Dari 7 item penilaian observasi, rata-rata guru memperoleh skor 3 (baik) meskipun masih ada indikator yang dinilai masih kurang. Dalam hal ini, guru baik sebagai guru, fasilitator, motivator dan evaluator, serta bertindak sebagai pengamat. Peniliti sebagai guru melakukan kegiatan: (a) melaksanakan RPP; (b) menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran 251

sesuai materi yang diajarkan kepada siswa. Guru sebagai fasilitator dan motivator: melakukan kegiatan keterampilan proses, yaitu mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung: (a) memotivasi siswa selama pembelajaran dengan melatih siswa berinteraksi dengan guru dan teman-temannya dalam metode demonstrasi; dan (b) membimbing siswa yang masih kesulitan dalam memahami pembelajaran IPA. Analisis Dan Refleksi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I dan tes hasil tindakan siklus I selanjutnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan lebih efektif untuk memeperoleh hasil belajar yang lebih baik pada siklus berikutnya. Dari hasil analisis tes hasil belajar tersebut diperoleh presentase ketuntasan klasikal yaitu 75% dan hasil ini belum mencapai indikator ketuntasan klasikal. Siklus II Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I, hanya saja beberapa hal yang dianggap kurang pada suklus I diperbaiki pada siklus II dan disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Tahapan tindakan ini yaitu tahap pedahuluan, tahap inti, dan tahap akhir Hasil yang diperoleh pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisa. Kegiatan belajar mengajar siklus II dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Pada tanggal 24 maret 2014. Proses pembelajaran dengan metode demonstrasi pada materi kenampakan bumi di kelas IV SD. Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus II Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II dengan penggunaan metode demonstrasi, maka kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes hasil belajar siswa. Bentuk tes yang diberikan adalah uraian dengan jumlah soal 5 butir. Bobot skor masing-masing soal adalah 20, dan siswa yang menjawab semua soal dengan benar memperoleh nilai 100. Sebaliknya, siswa yang menjawab semua soal dengan salah memperoleh nilai 0. Secara ringkas hasil analisis tes siklus II pada siswa SDN No.2 Pangalasiang sudah menunjukkan hasil yang sangat baik dengan presentase daya serap klasikal 80% dan presentase 252

ketuntasan klasikal 90%. Hasil tersebut sudah memenuhi indikator kinerja yang dipersyaratkan, sehingga penelitian ini dikatakan berhasil. Hasil Observasi Hasil observasi yang dilakukan pengamat, pada siklus II diperoleh data aktivitas guru serta aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan presentase rata-rata 87,5 % dengan kriteria rata-rata baik. Hal ini berarti bahwa siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan sudah dapat diminimalisir, dan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN No.2 Pangalasiang dalam mengikuti proses pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi terjadi peningkatan. Meskipun guru yang melakukan demonstrasi, namun siswa juga dilibatkan dalam kegiatan demonstrasi tersebut dan siswa diberi kesempatan melakukan demonstrasi seperti yang telah dijelaskan guru sebagai bentuk motivasi. Dalam penerapan metode demonstrasi, seorang guru tidak hanya dituntut untuk memahami dan menguasai jenis, teknik dan prosedur, tetapi yang perlu juga diperhatikan adalah mampu menciptakan suasana kelas yang aman dan menyenangkan. Selain itu, semangat dan antusias yang tinggi harus juga ada pada diri seorang guru dalam menerapkan metode demonstrasi. Aktivitas Guru Keberhasilan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran menurut pengamat yaitu rata-rata 85,7 dalam kategori sangat baik. Keberhasilan ini dapat juga ditunjukkan oleh setiap indikator penilaian dan presentase nilai rata-rata hasil observasi yang relatif meningkat dari siklus I ke siklus II. Analisa dan Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan guru, serta tes hasil belajar siswa pada tindakan siklus II, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui dampak dari tindakan yang diberikan. Adapun hasil evaluasi pelaksanaan tindakan siklus II yaitu: 253

a. Motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat baik, dan siswa lebih aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal tersebut ditunjukkan adanya peningkatan presentase perolehan dari siklus I ke siklus II, yaitu 68,8% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II atau kenaikkan presentasenya sebesar 21,3%. b. Pemahaman siswa tentang konsep pembelajaran meningkat, ini terlihat pada peningkatan rata-rata hasil belajar dari 69,2 (siklus I) menjadi 80 (siklus II). c. Dari hasil anlisis tes hasil belajar diperoleh presentase ketuntasan klasikal sebesar 90% dengan jumlah siswa yang belum tuntas hanya 2 orang. Pembahasan Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN No.2 Pangalasiang. Dari semua aktivitas yang dilaksanakan baik aktivitas guru, aktivitas siswa, dan analisis tes hasil belajar siswa setiap akhir siklus I dan siklus II, tampak terjadi peningkatan dan mencapai indikator yang ditentukan. Pada pembalajaran ini, siswa dilatih untuk memahami pelajaran dengan mengamati berbagai demonstrasi yang menggunakan alat dan bahan sederhana sebagai aplikasi konsep-konsep yang telah dijelaskan. Demonstrasi yang ditampilkan melibatkan siswa dan menarik perhatian siswa, sehingga siswa turut aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, untuk menambah aktivitas siswa, guru menyediakan LKS atau lembar hasil pengamatan demonstrasi yang dibagikan kepada siswa, serta siswa diberikan kesempatan membacakan hasilnya di depan kelas. Peningkatan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: Aktivitas Guru Aktivitas guru dalam setiap pertemuan menunjukkan peningkatan yang cukup sehingga dapat dikatakan aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran menurut pengamat dalam kategori baik dan sangat baik. Keberhasilan metode 254

demonstrasi dengan pelajaran yang diberikan tergantung dari kreativitas guru dan juga pemahaman untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk percobaan sederhana. Untuk ini, guru dituntut untuk lebih banyak belajar dan mencoba mengembangkan ide-ide baru yang dapat merangsang minat siswa untuk belajar. Penerapan metode demonstrasi ini, proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. Dengan cara mengamati langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. Demonstrasi dilakukan di depan siswa dengan menaruh semua bahan yang dibutuhkan untuk diperlihatkan kepada siswa. Guru harus memastikan bahwa bahan yang ditunjukkan dapat terlihat jelas oleh keseluruhan siswa. Aktivitas Siswa Presentase aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II menunjukkan peningkatan dari pertemuan I sampai pertemuan II. Hal ini berarti bahwa siswa termotivasi mengikuti pembelajaran melalui metode demonstrasi pada materi perubahan wujud benda. Adapun bentuk motivasi yang diberikan guru adalah menampilkan beberapa demonstrasi berupa bahan sederhana yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian memberikan kesempatan untuk menanggapi hasil demonstrasi, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam kegiatan demonstrasi tersebut. Tiap indikator penilaian menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan dan dapat dikatakan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran, rata-rata dalam kategori baik atau sesuai dengan kriteria penilaian. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa sebelum penelitian adalah rata-rata 58. Setelah diadakan penelitian pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 69 atau mengalami peningkatan sebesar 15,9%. Sementara siklus II, nilai rata-rata hasil belajar semakin meningkat menjadin 80. Sama halnya dengan hasil ketuntasan klasikal yang dicapai pada tes hasil belajar siklus I sebesar 75% atau terdapat 15 siswa yang tuntas dari dari 20 jumlah siswa. Presentase klasikal pada 255

siklus I ini belum dapat mencapai indikator keberhasilan belajar pada umumnya yaitu 80%. Dalam hal tersebut, peneliti perlu perbaikan dan peningkatan hasil yang lebih baik, sehingga dilanjutkan penelitian pada tahap selanjutnya atau ke siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II lebih baik dari pada siklus I. Peningkatan ini terjadi karena beberapa kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diperbaiki. Dengan demikian terjadi peningkatan analisis hasil penelitian, dimana ketutasan belajar klasikal mencapai 90% atau terdapat 18 siswa yang tuntas dari 20 siswa yang mengikuti tes. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SDN No.2 Pangalasiang, serta meningkatkan aktivitas yang lebih baik pada siswa. Penerapan metode demonstrasi, hasil belajar siswa dari 58 (nilai rata-rata hasil belajar sebelum penelitian) menjadi 69 (siklus I) dan 80 (siklus II). Demikian juga dengan ketuntasan klasikal meningkat dari ketuntasan 75% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II, dan peningkatan daya serap klasikal dari 69% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II. Saran 1. Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, siswa diharapkan lebih aktif untuk dapat memahami konsep yang dipelajari. 2. Guru hendaknya lebih aktif memberi dan menemukan ide-ide baru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat, sehingga siswa mudah memahami konsep yang dipelajari. 3. Metode demonstrasi sebaiknya diterapkan dalam KBM untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode demonstrasi tidak hanya diterapkan untuk mata pelajaran IPA, melainkan dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain. 256

DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 TAHUN 2006) Jakarta Depdiknas. (2006).Pembelajaran di SD. Jakarta Pusat Pendidikan Nasional E.Mulyasa. (2006). KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakary Kemmis dan Teggart. 1988. The Action Research Planner. Deakin Univercity Muhammad. (2005). Pembelajaran Kooperatif. Jawa Timur: Depdiknas. Ratumanan, Tanwey, Gerson, Drs., M.Pd. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Surabaya. Unesa University Press Roestiyah N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Siti Aisyiah. (2010). Penerapan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDN 2 Balanggala. FKIP Universitas Tadulako: Skripsi Tidak diterbitkan. Sugiyono. (2004). Metode penelitian bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Tabarani, Rusyam (1993). Metode Pembelajaran. Bandung: Andi Offset. 257