TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling sempurna, bersih, mengandung antibodi yang sangat penting, dan nutrisi yang tepat. Jika saluran ASI tersumbat maka produksi ASI akan menurun. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberi pengertian ataupun informasi supaya ibu bisa mengetahui cara melakukan perwatan payudara (Breastcare), tujuannya yaitu untuk mencegah infeksi dan memperlancar proses laktasi. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang bendungan saluran ASI di BPM Suwarni Sidoharjo Sragen. Metode Penelitian: Deskriptif dengan metode pendekatan Cross Sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, subjek penelitian yang digunakan yaitu 30 ibu nifas. Hasil penelitian: didapatkan bahwa tentang bendungan saluran ASI, responden berpengetahuan baik 22 responden (73,33%), cukup 2 responden (6,67%), kurang 6 responden (20%). Simpulan: bahwa tergolong baik. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, ibu nifas, bendungan ASI PENDAHULUAN Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Wanita yang melalui periode puerperium disebut puerpura. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya (Ambarwati,2008). Pada masa nifas ini terjadi perubahan fisik maupun psikis berupa organ reproduksi maupun terjadinya proses laktasi (Marmi, 2012). Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI (Kristiyanasari, 2011). ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling sempurna, bersih, mengandung antibodi yang sangat penting, dan nutrisi yang tepat (Chumbley, 2004). Pada ibu nifas, harus dilakukan pemeriksaaan payudara yaitu di inspeksi ataupun di palpasi, agar tidak ada masalah dan gangguan pada payudara waktu menyusui, yaitu seperti
payudara kemerahan ataupun bengkak pada payudara, karena jika terdapat tanda-tanda seperti disebutkan diatas akan mengganggu produksi ASI. Jika saluran ASI tersumbat maka produksi ASI akan menurun. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberi pengertian ataupun informasi supaya ibu bisa mengetahui cara melakukan perwatan payudara (Breastcare), tujuannya yaitu untuk mencegah infeksi dan memperlancar proses laktasi (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Penelitian terjadinya bendungan saluran ASI di Indonesia terbanyak adalah pada ibu-ibu pekerja, sebanyak 16% dari ibu yang menyusui (Departemen Kesehatan RI, 2006). Adanya kesibukan keluarga dan pekerjaan menurunkan tingkat perawatan dan perhatian ibu dalam melakukan perawatan payudara sehingga akan cenderung mengakibatkan terjadinya peningkatan angka kejadian bendungan saluran ASI. Berdasarkan survei oleh Nutrition dan Health di Jawa Tengah tentang ibu yang memberikan ASI pada bayinya, di perkotaan hanya 1-3 % (1-3 kejadian bendungan saluran ASI dari 100 ibu menusui) dan di pedesaan 2-13 % ( 2-13 kejadian bendungan saluran ASI dari 100 ibu yang menyusui). (Depkes RI, 2006). Sedangkan di BPM Suwarti dalam satu tahun terakhir terdapat 156 ibu nifas yang memberikan ASI pada bayinya, dan yang mengalami bendungan saluran ASI sebanyak 76 (50%) dari 156 ibu yang menyusui. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh penelti pada bulan Oktober November 2012 di BPM Suwarti Sidoharjo, Sragen didapat hasil dari 20 ibu nifas yang berkunjung di BPM Suwarti Sidoharjo, Sragen. Pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan terhadap 10 ibu nifas dengan menggunakan kuesioner tentang bendungan saluran ASI di dapatkan hasil bahwa sebanyak 2 orang memiliki pengetahuan baik, sebanyak 3 orang memiliki pengetahuan cukup, sedangkan terdapat 5 orang yang memiliki pengetahuan kurang. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan menggunakan pendekatan secara Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang ada di BPM Suwarti Sragen berjumlah 30 ibu nifas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan total sampling.
Uji validitas yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan cronbach s alpha. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis univariat yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik (Saryono, 2011). HASIL PENELITIAN 1. Variabel Tingkat Pengetahuan Tabel 4.1. Distribusi frekuensi Di BPM Suwarti Sidoharjo, Sragen. Hasil distribusi frekuensi responden berdasarkan umur responden dari 30 responden. Umur responden terbanyak adalah umur responden 20-35 tahun yaitu sebanyak 23 responden (76,67%). b. Pendidikan responden Tabel 4.2. Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan pendidikan Berdasarkan diagram 4.1. diatas diperoleh hasil tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan saluran ASI, responden berpengetahuan baik terbanyak adalah 22 responden (73,33%) 2. Deskriptif Karakteristik Responden a. Umur responden Tabel 4.1. Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan umur Hasil distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang pernah ditempuh dari 30 responden tingkat pendidikan responden terbanyak adalah SMA sebanyak 14 responden (46,67 %). c. Pekerjaan responden Tabel 4.3. Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan pekerjaan.
Hasil distribusi responden berdasarkan tingkat pekerjaan responden dari 30 responden, pekerjaan responden terbanyak adalah sebagai swasta sebanyak 19 responden (63 %). 3. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan karakteristik a. Tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan karakteristik umur. Tabel 4.2. Distribusi frekuensi berdasarkan umur. Berdasarkan tabel 4.2. diatas diperoleh hasil tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan saluran ASI berdasarkan umur, responden berpengetahuan baik mempunyai umur antara 20-35 tahun terbanyak adalah 17 responden (56,67%). b. Tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan karakteristik pendidikan Tabel 4.3. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan Berdasarkan tabel 4.3. diatas diperoleh hasil tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan saluran ASI berdasarkan pendidikan, responden berpengetahuan baik telah menempuh pendidikan akhir SMA terbanyak adalah 9 responden (30,00%). c. Tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan karakteristik pekerjaan
Tabel 4.4. Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan. Berdasarkan tabel 4.4. diatas diperoleh hasil tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan saluran ASI berdasarkan pekerjaan, responden berpengetahuan baik mempunyai pekerjaan swasta terbanyak adalah 13 responden (43,33%). PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka berikut ini akan dibahas tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan karakteristik responden, dan berdasarkan meliputi pengertian, etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan, dan pencegahan. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan ASI diperoleh hasil dari tabel 4.1. diatas dapat diketahui tentang bendungan saluran ASI, responden berpengetahuan baik terbanyak adalah 22 responden (73,33%). Pengetahuan merupakan kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindranya (Mubarak, 2011). Selain itu pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor umur, pendidikan, pekerjaan dan informasi (Mubarak, 2011). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa.sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2010). Data dalam diagram 4.1. diketahui karakteristik responden terbanyak yaitu pada rata-rata umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 23 responden (76,67%) dan data dalam tabel 4.2. menunjukkan sebagian besar berpengetahuan baik mempunyai umur antara 20-35 tahun 17 responden (56,67%). Dari hasil yang diperoleh bahwa usia 20-35 tahun mempunyai
pengetahuan baik yang merupakan usia reproduktif dimana pada usia ini daya tangkapnya sangat sangat bagus sehingga dapat menyerap informasi yang disampaikan. Seperti teori dalam penelitian ini bahwa bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat katagori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Pertumbuhan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikolosis atau mental, taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa (Mubarak, 2011). Maka dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang semakin baik tingkat /taraf berfikir ibu nifas dalam menerima dan menyerap informasi tentang bendungan saluran ASI. Data dalam diagram 4.2. diketahui karakteristik responden terbanyak yaitu menempuh pendidikan akhir SMA 14 responden (46,67%) dan data dalam tabel 4.3. menunjukkan sebagian besar berpengetahuan baik telah menempuh pendidikan akhir 9 responden (30,00%). Pada kenyataannya bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu minat dapat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam (Mubarak, 2011.) Data dalam diagram 4.3. diketahui karakteristik responden terbanyak yaitu mempunyai pekerjaan Swasta 19 responden (63,33%) dan data dalam tabel 4.4. menunjukkan sebagian besar berpengetahuan baik mempunyai pekerjaan swasta 13 responden (43,33%). Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sehingga ada kecendrungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.(mubarak, 2011)
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan saluran ASI sebagian besar yang mempunyai pengetahuan baik. Berdasarkan simpulan maka saran: Diharapkan bagi responden untuk tetap meningkatkan pengetahuan tentang bendungan saluran ASI, Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak, Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan untuk tetap meningkatkan dalam memberikan informasi atau penyuluhan pada ibu nifas tentang kesehatan khususnya tentang bendungan saluran ASI. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi 2010 : Jakarta. Rineka Cipta. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. jakarta : EGC. Dewi, V., Sunarsih, T. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Hidayat, A. A. A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Machfoedz, I. 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya. Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Peuperium Care. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC. Mubarak, W. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan : Salemba Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta... 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nogroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta : Nuha Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta : Mitra Cendikia. Sibagariang, dkk. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Diploma Kesehatan. Jakarta : TIM. Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Andi. Wawan, A., Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku. Yogyakarta: Nuha Kristiyanasari, W. 2011. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha