BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

dokumen-dokumen yang mirip
KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA

Manjemen Perpustakaan Khusus

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

Universitas Indonesia

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1991: 51). Perpustakaan perguruan tinggi mendukung

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB IV PROFIL TEMPAT PENELITIAN. tempat penelitian, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika.

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan

KEGIATAN PUSAT INFORMASI DALAM MENJALANKAN FUNGSI PIALANG INFORMASI STUDI KASUS PADA PUSAT INFORMASI KOMPAS DAN PUSAT DATA REPUBLIKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam waktu yang singkat, termasuk informasi tercetak dalam berbagai

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi membawa konsekuensi dilakukakannya proses pengolahan data

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

Manajemen Perpustakaan Khusus 1. Arif Surachman 2

Income Generating Activities di Perpustakaan Perguruan Tinggi 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip. Lib., M.Sc. 2

BAB III METODE PENELITIAN

PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penulisan tugas akhir,

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan.

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah Bapak/Ibu mengenal istilah pemialangan informasi?

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam

PEMBERDAYAAN KOLEKSI HASIL PENELITIAN DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI. Oleh : IKHWAN, S.Sos., MM. (Pustakawan Madya/IV/A)

Anang F.S.N., S.Sos 12/9/2013

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk

1 Universitas Indonesia

Kebijakan Pengembangan Perpustakaan Khusus

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

III. METODE PENELITIAN. ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan menentukan

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan untuk menyimpan buku atau bahan pustaka lainnya yang disusun. menurut sistem tertentu (Sulistyo Basuki, 1991 : 3).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang disebut

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi

BAB III PERANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PENGGUNA DALAM MENELUSUR INFORMASI PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN USU

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PUSAT PELAYANAN JASA INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Layanan buku..., Harianto, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA fij ~ "- ~J PENYUSUNAN DAN PENELUSURAN KLIPING ELEIITRONIK BERTEMA TENTANG "KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA"

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

Universitas Sumatera Utara

27 Universitas Indonesia

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa bahan pustaka yang terus bertambah. Perpustakaan sejak dulu

TUGAS AKHIR LAPORAN PRODUK BIBLIOGRAFI KOLEKSI BUKU DENGAN SUBYEK ILMU PERTANIAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan informasi yang semakin

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB III PENDEKATAN LAPANG

Seminar Pendidikan Matematika

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu serta disesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga membawa dampak kepada pengelompokkan perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tersebut. Istilah-istilah perpustakaan berkembang menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Apabila dilihat dari perkembangan teknologi informasi, perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital hingga perpustakaan virtual. Selain itu, perkembangan perpustakaan juga dapat dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sehingga menyebabkan banyak bermunculan istilah seperti perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya (Sulistyo- Basuki, 1991:65). Namun berdasarkan sifat dan golongan besarnya, perpustakaan secara umum terbagi dalam sebuah bentuk perpustakaan khusus dan perpustakaan umum. Kemudian dari kedua perpustakaan tersebut berkembang istilah lain yang

2 disesuaikan dengan cara pengelolaan, pengguna, tujuan, teknologi yang digunakan, pengetahuan yang dikemas, serta tujuan perpustakaan didirikan. Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi, lembaga atau organisasi bisnis, industri, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan misal perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan lain sebagainya. Perpustakaan khusus biasanya juga mempunyai karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya. Salah satu jenis perpustakaan khusus adalah pusat informasi. Pusat informasi adalah salah satu lembaga informasi yang didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari masyarakat yang meminta pelayanan aktif melalui permintaan langsung atas informasi. Pusat informasi biasanya didirikan oleh suatu organisasi dengan tujuan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga induknya. Pusat informasi melakukan fungsi-fungsi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, temu kembali dan penyebaran baik dokumen maupun informasi (Weisman, 1972:6). Dalam menjalankan fungsinya sebagai unit informasi yang menyebarkan informasi yang dimiliki oleh lembaga induknya, terdapat dua sasaran pengguna

3 yang pada umumnya dapat mengakses proses transfer informasi tersebut, yaitu staf lembaga itu sendiri dan masyarakat sekitar lembaga yang bersangkutan. Proses transfer informasi ini dapat dilakukan dengan cara profit maupun nonprofit. Sebuah organisasi yang mempunyai unit pusat informasi dengan tujuan untuk menunjang kegiatan organisasinya terutama dalam hal pengambilan keputusan atau kebijakan, maka transfer informasi yang dilakukan adalah dengan cara non-profit, informasi disebarkan secara cuma-cuma ke staf organisasi yang memerlukannya. Sedangkan untuk organisasi yang mempunyai unit informasi dengan tujuan sebagai jembatan antara informasi yang diproduksi oleh organisasi tersebut dan publikasi atau penyebarluasan informasi kepada masyarakat pengguna jasa organisasi yang bersangkutan, maka transfer informasi dapat dilakukan dengan cara komersial dan bersifat profit, informasi disebarkan dengan adanya imbalan. Transfer informasi yang bersifat komersial sangat erat kaitannya dengan kegiatan pemialangan informasi, dimana informasi yang disediakan oleh sebuah unit informasi dikelola dan dikemas sedemikian rupa untuk kemudian disebarluaskan dengan menerapkan tarif tertentu atas jasa atau informasi yang diberikannya. Di Indonesia, istilah pemialangan informasi sangat jarang digunakan. Masyarakat informasi di Indonesia lebih mengenal istilah jual beli informasi daripada pemialangan informasi. Namun pada dasarnya, kegiatan ini merupakan dua hal yang serupa dan banyak dijalankan oleh lembaga informasi di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi di Indonesia dijalankan sebagai suatu kegiatan transaksi bisnis, dimana sebagian besar dari unit informasi yang

4 menjalankan kegiatan ini lebih memilih fokus pada subjek-subjek informasi yang mereka kuasai. Dan unit-unit informasi ini ahli mengenai kandungan informasi yang mereka jual dan kepada siapa mereka harus menjual informasi tersebut. Unit-unit informasi ini bahkan lebih memilih mendapatkan sedikit pengguna (client) besar yang dapat memberikan jasa lebih besar terhadap informasi yang mereka sediakan daripada mendapatkan banyak pengguna (client) kecil. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh penulis terhadap para pelaku informasi yang tergabung dalam suatu komunitas keanggotaan surat elektronik (milist), di Jakarta terdapat beberapa pusat informasi dari beberapa organisasi atau institusi yang bergerak dalam berbagai bidang, telah melakukan kegiatan pemialangan informasi, seperti lembaga bidang ekonomi, lembaga bidang hukum, lembaga bidang jurnalistik, lembaga konsultan, dan lain-lain. Namun, setelah dilakukan observasi awalan oleh penulis secara langsung, pusat informasi yang berada di bawah suatu organisasi jurnalistik yang mempunyai pergerakan kegiatan yang dinamis. Terdapat empat pusat informasi bidang jurnalistik yang di Jakarta, yaitu Pusat Informasi Kompas, Pusat Data Republika, Pusat Data dan Analisa Bisnis Indonesia, dan Pusat Data dan Analisa Tempo. Pusat Informasi Kompas adalah sebuah unit kerja yang dimiliki oleh PT. Kompas Gramedia yang bertugas untuk menyajikan kumpulan berita yang pernah dimuat di surat kabar Kompas sejak pertama kali terbit sehingga dapat diakses oleh penggunanya. Pusat Data Republika adalah salah satu unit kerja di Penerbitan Republika yang dikelola oleh PT. Abdi Bangsa, Tbk. yang bertugas untuk melayani masyarakat dalam mengakses semua berita yang pernah

5 diterbitkan secara tercetak di Surat Kabar Republika dalam bentuk tercetak maupun elektronik. Pusat Data dan Analisa Bisnis Indonesia adalah sebuah unit kerja yang dimiliki oleh Harian Bisnis Indonesia yang merupakan sumber informasi unik di bidang penyediaan data dan informasi berbasis digital. Pusat Data dan Analisa Tempo adalah sebuah unit kerja di Surat Kabar Tempo yang berfungsi sebagai penyedia informasi yang diperoleh dari seluruh berita yang penah diterbitkan di Surat Kabar Tempo sehingga dapat diakses oleh pengguna informasinya. Keempat pusat informasi bidang jurnalistik tersebut hampir mempunyai karakteristik yang sama, baik dalam hal layanan, jasa yang ditawarkan, dan kegiatan lainnya. Salah satu kesamaan karakteristik tersebut adalah unit informasi tersebut melakukan dua fungsi transfer informasi sekaligus. Keempat pusat informasi tidak hanya melakukan transfer informasi di kalangan internal lembaga jurnalistik yang digunakan sebagai pedoman atau acuan kegiatan dan pengambilan kebijakan maupun keputusan di organisasi yang bersangkutan, tetapi juga kegiatan pemialangan informasi yang melakukan transfer informasi di kalangan pengguna jasa eksternal lembaga dengan menerapkan tarif tertentu atas jasa atau informasi yang dibutuhkannya. Adapun produk dari hasil kegiatan pemialangan informasi tersebut antara lain kumpulan kliping terbitan, kumpulan peraturan perundang-undangan, produk kemas ulang informasi dalam buku, almanak, dan lain-lain. Produk tersebut tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bentuk tercetak, CD, gambar, dan lain-lain. Produk tersebut dapat diakses oleh pengguna pusat informasi yang bersangkutan.

6 Pada penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua pusat informasi, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Alasan mengapa hanya dua pusat informasi yang diteliti oleh peneliti adalah karena masalah perizinan penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti bermaksud membuat deskripsi perbandingan kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, yang diharapkan dapat menggambarkan proses kegiatan pemialangan informasi secara umum di pusat informasi bidang jurnalistik. Karakteristik unik yang dimiliki oleh Pusat Informasi Kompas terletak pada produk informasi yang dihasilkannya. Kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas lebih diutamakan pada produk informasi dalam bentuk elektronik (softcopy dokumen). Hal ini memungkinkan pengguna jasa pemialangan informasi dapat mengakses produk informasi secara langsung di unit kerja Pusat Informasi Kompas ataupun secara online, kapan saja dan dimana saja melalui websites http://pik.kompas.co.id. Pada Pusat Data Republika, kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan lebih utamakan pada produk informasi dalam bentuk cetak dan elektronik. Namun berbeda dengan Pusat Informasi Kompas, kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Data Republika baru dapat diakses oleh pengguna secara offline. Offline adalah pengguna harus datang secara langsung ke Pusat Data Republika agar dapat mengakses produk informasi yang disediakan. Saat ini, Pusat Data Republika pun sedang mulai mengembangkan sistem akses produk informasi secara online

7 melalui fasilitas jaringan internet. Namun saat ini, proses tersebut masih dalam tahap pengembangan. Berdasarkan adanya keunikan dari dua contoh pusat informasi diatas, dalam hal pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi, maka penelitian ini membahas tema mengenai kegiatan pusat informasi dalam menjalankan fungsi pialang informasi : studi kasus pada Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika.. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai seluruh rangkaian proses kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua contoh pusat informasi bidang jurnalistik, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman istilah pemialangan informasi yang diterapkan dalam kegiatan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika? 2. Bagaimana prosedur kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika? 3. Apakah produk informasi yang dihasilkan dari kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika? 4. Bagaimana cara penetapan imbalan dalam bentuk tarif yang diberlakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika terhadap produk informasi yang dihasilkannya?

8 5. Apakah hambatan-hambatan yang ditemui pusat informasi dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi? 1. 3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pemahaman istilah pemialangan informasi yang diterapkan dalam kegiatan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 2. Mengetahui prosedur pelaksanaan kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 3. Mengetahui produk informasi yang dihasilkan dari kegiatan pemialangan informasi di Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. 4. Mengetahui cara penetapan imbalan dalam bentuk tarif yang diberlakukan oleh Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika terhadap produk informasi yang dihasilkannya. 5. Mengetahui hambatan yang ditemui Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini adalah dapat menambah khasanah keilmuan dan kegiatan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, khususnya mengenai penererapan dan pengembangan konsep pemialangan informasi (information brokering) sehingga

9 dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan pemikiran untuk penelitian yang selanjutnya. Manfaat praktis yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini adalah dapat dijadikan bahan evaluasi bagi Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika dalam menjalankan kegiatan pemialangan informasi. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada lembaga induk, untuk perbaikan dukungan dan pengembangan unit kerja pusat informasi tersebut. 1.5 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dimulai dengan adanya suatu masalah yang biasanya spesifik dan diteliti secara khusus sebagai suatu kasus yang akan diangkat ke permukaan tanpa adanya maksud untuk generalisasi. Penelitian mengenai kegiatan pusat informasi sebagai pialang informasi menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diminati. Subjek penelitian ini adalah pusat informasi bidang jurnalistik, yaitu Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Harian Republika. Objek penelitian ini adalah kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh dua pusat informasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya faktor-faktor tertentu yang memberikan ciri khas

10 pada tingkah laku sosial yang kompleks dari Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika, memahami relasi antara kegiatan pemialangan informasi salah satu pusat informasi dan pusat informasi lainnya (yang mencakup satu sektor tertentu dari sektor kehidupan), memahami latar belakang mereka, memahami relasi dan pengaruh dari faktor-faktor lain sehingga terwujud sebagai satu kesatuan. Melalui studi kasus, kita dapat menemukan varietas faktor-faktor yang terdapat dalam satu unit sosial, memandangnya sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dari unit sosial sehingga dapat memahami keunikan dan pola tingkah laku dalam hal kegiatan pemialangan informasi yang dilakukan oleh pusat informasi (Kartono, 1990: 254-255). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang terkait dengan konsep-konsep pusat informasi dan pemialangan informasi (information brokering), observasi dan wawancara. Instrumen penelitian berupa panduan wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada staf karyawan Pusat Informasi Kompas dan Pusat Data Republika. Pemilihan informan berdasarkan purposive sampling. Peneliti akan membuat kriteria informan berdasarkan kebutuhan penelitian. Dalam melakukan analisis data kualitatif terdapat suatu proses dengan beberapa tahap yang dilakukan yaitu: reduksi data, analisis, interpretasi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang terkumpul akan dituangkan dalam bentuk narasi deskriptif.

11 1.6 Definisi Istilah 1. Pemialangan informasi (information brokering) adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang/organisasi yang mahir menelusur informasi baik secara manual maupun secara online kemudian memberikan nilai tambah pada informasi tersebut serta mengemasnya sedemikian rupa sehingga dapat berguna untuk penggunanya, dan karena itu orang/organisasi tersebut menetapkan tarif tertentu atas jasa dan informasi yang diberikannya. 2. Pialang informasi adalah istilah umum yang digunakan untuk seorang individu atau organisasi/instansi yang menjual berbagai macam jasa dan produk informasi 3. Pusat informasi adalah lembaga, bagian dari suatu pusat bibliografi, lembaga penelitian, atau, pusat dokumentasi yang memberikan pelayanan informasi mengenai buku atau subjek yang menjadi tugas dan tanggung jawab lembaga itu; staf di lembaga ini beragam, yang antara lain terdiri atas peneliti, pustakawan, ahli bibliografi dan spesialis subjek; dapat meliputi kegiatan perpustakaan khusus yang diperluas dengan kegiatan seperti penulisan teknis, tugas-tugas dengan bantuan mesin dan penelusuran informasi untuk pemakai.. 4. Pusat informasi bidang jurnalistik adalah suatu unit kerja pada sebuah organisasi atau institusi bidang jurnalistik atau persuratkabaran yang bertugas menyediakan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi mengenai beberapa subyek tertentu yang pernah diterbitkan dalam

12 harian atau surat kabar yang bersangkutan untuk kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi atau institusi yang bersangkutan maupun pengguna luar organisasi.