BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dilihat dari metode penelitian yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan perusahaan- perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang merupakan anggota dari index peringkat LQ45. Dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dikuantitatifkan. Maksudnya adalah, pengolahan data laporan keuangan untuk memperoleh informasi akan variabel yang diteliti. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian, Penelitian ini dilakukan di Tahun 2017. Selama periode ini, peneliti melakukan studi kepustakaan dengan mengumpulkan bukti- bukti pendukung penelitian. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan DKI Jakarta, dimana sumber dari data yang diperoleh oleh peneliti berasal dari Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan perusahaan periode 2012-2016 yang termasuk dalam kategori index peringkat LQ45 periode Februari. 29
30 C. Populasi dan sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2009:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sedangkan Menurut Suharyadi (2008:12) Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang - orang, benda - benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian. Dari pengertian diata dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruan subjek penelitian. Dari Penjelasan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Populasi merupakan objek - objek baik orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai kualitas dan memiliki karakteristik tertentu. Populasi dalam setiap penelitian tidak hanya menggunakan orang, tetapi juga objek dan benda- benda lain yang berhubungan dalam penelitian yang dilakuakan. Dari penjelasan diatas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia periode 2012-2016. Dimana total populasi yang termasuk dalam kategori tersebut berjumlah 539 perusahaan. 2. Sampel Menurut Suharyadi (2009: 80) Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian. Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
31 Dari Penjelasan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu. Penelitian ini dilakukan karena adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang tersedia sehingga perlu diambil sampel dari populasi yang digunakan. Karna jika menggunakan populasi akan memakan waktu yang lama. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah dengan di dasarkan pada pertimbangan (judgement sampling) yang merupakan tipe pemilihan sample secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu. teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan pada informasi yang tersedia (Sarwono dan Suhayati, 2010:50). Dengan kata lain, pengambilan sampel dengan menggunakan Purposive sampling merupakan pemilihan sampel dengan menggunakan kriteria- kriteria tertentu yang telah di tentukan dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut ini kriteria- kriteria pengambilan sampel yang telah ditentukan oleh peneliti sebagai acuan dalam melakukan penetapan sampel. 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016 dan telah menerbitkan laporan keuangan audited untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember. Periode 2012-2016 di ambil dikarenakan laporan keuangan periode tersebut merupakan laporan keuangan periode terbaru yang tersedia di Bursa Efek Indonesia. Diharapkan dengan laporan keuangan yang terupdate dapat memberikan hasil penelitian yang lebih akurat.
32 2. Perusahaan yang selama periode 2012-2016 selalu terdaftar sebagai perusahaan dengan index LQ45. 3. Perusahaan yang menerbitkan laporan Tahunan lengkap selama periode penelitian. 4. Pembayaran Pajak Di atas 100 milyar per tahun. Sesuai dengan kriteria sampel yang telah di jelaskan diatas, maka yang menjadi sampel penelitian adalah 15 perusahaan dengan total penelitian selama 5 tahun yaitu periode 2012-2016. Jadi total sampel penelitian adalah 75 sampel. D. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini, variabel-variabel penelitian terdiri dari beberapa variabel penelitian. Berikut ini akan di jelaskan variabel- variabel dari penelitian ini. 1. Variabel Dependen (Y) Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah penghindaran pajak. Penghindaran pajak (Tax avoidance) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh wajib pajak untuk mengurangi pajak terutang mereka dengan tidak melanggar peraturan perundang- undangan pajak yang berlaku. Dyreng et al (2010) menyatakan penghindaran pajak dihitung dengan rumus cash effective tax rate (CETR) perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak. CETR digunakan untuk mengetahui agresifitas perusahaan atau organisasi dalam
33 melakukan pembayaran pajak terutang mereka ke Negara. Rumus yang digunakan untuk menghitung CETR adalah sebagai berikut : Persamaan 3.1 cash effective tax rate (CETR) CETR = Pembayaran Pajak Laba Sebelum Pajak Dalam penelitianya, beberapa peneliti juga menggunakan rumus yang sama dalam menilai agresifitas pembayaran pajak oleh perusahaan diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Musyarofah, Eva (2016), Rinaldi, Cheisviyanny (2014), Maarfu ah, Laila (2015) dan masih banyak peneliti lain yang menggunakan rumus ini. 2. Variabel independen (X) Menurut Sugiyono (2009) variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen terdiri dari tiga variabel yaitu, Return on Assets, average dan ukuran perusahaan. berikut ini akan dijelaskan uraian dari setiap variabel independen tersebut. a. Return on Assets (ROA) Menurut Harahap (2007: 304) Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva dikukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Ini
34 menunjukkan bahwa perputaran aktiva yang tinggi akan menghasilkan laba perusahaan. Rasio ini merupakan bagian dari rasio profitabilitis dengan tujuan utamanya utuk mengetahui efektivitas dari penggunaan aset perusahaan dalam memperoleh atau menghasilan laba perusahaan. Penggunaan rasio ini dalam penelitian untuk mengetahui efektifitas atau besarnya laba perusahaan dari hasil penggunaan aset. Dimana laba perusahaan ini yang akan menjadi penghasilan kena pajak. Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut: Persamaan 3.2 Return On Assets ROA= Laba Bersih Setelah pajak x 100% Total Aset Penelitian yang menggunakan rasio tersebut dalam penelitianya diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rinaldi, Cheisviyanny (2014), Maarfu ah, Laila (2015), Waluyo, et al (2014). b. Leverage Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayarkan semua kewajiban perusahaan baik itu kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset.
35 Budiman dan Setiyono (2012) leverage merupakan sumber pendanaan perusahaan eksternal dari hutang. Sejalan dengan tujuan dari rasio leverage, peneliti menggunakan rasio ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan hutang perusahaan dalam melakukan produksi atau dalam membiaya operasional perusahaan dan dampaknya terhadap pembayaran pajak perusahaan. Rumus dari rasio leverage adalah sebagi berikut: Persamaan 3.3 Leverage Debt Ratio = Total Kewajiban Total aset Penelitian terdahulu yang menggunakan rumus tersebut diatas antara lain penelitian yang dilakukan oleh Heryulianti (2015), Rinaldi, Cheisviyanny (2014), Maarfu ah, Laila (2015), Waluyo, et al (2014) dan Musyarofah, Eva (2016). c. Ukuran Perusahaan Menurut Rinaldi, et al (2015), secara umum ukuran perusahaan (organization size) dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau kecilnya suatu objek. Sedangkan menurut Sofia (2015) dalam Riyanto, Bambang (2008:313). Pengertian ukuran perusahaan adalah besar
36 kecilnya suatu perusahaan di lihat dari besarnya nilai equity nilai penjualan, atau nilai aktiva. Ukuran perusahaan merupakan pengklasifikasian perusahaan menurut besarnya perusahaan tersebut. pengklasifikasian tersebut dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor seperti besarnya aset dari perusahaan tersebut, harga saham perusahaan yang beredar di pasar, tingkat penjualan perusahaan, dan faktor- faktor lain yang dapat digunakan untuk menunjukkan besarnya suatu perusahaan. Dalam penelitian ini, yang menjadi tolak ukur besar kecilnya suatu perusahaan dilihat dari total aset dari perusahaan tersebut.penggunaan ukuran perusahaan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat signifikansi penggunaan aset dalam menghasilkan laba yang merupakan dasar penggenaan pajak. Oleh karena itu, rumus yang digunakan adalah sebagai berkut. Persamaaa 3.4 Ukuran Perusahaan SIZE = Ln (asset) Peneliti terdahulu yang melakukan penelitian dengan menggunakan rumus ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rinaldi, Cheisviyanny (2014), Maarfu ah, Laila (2015), Waluyo, et al (2014) dan Musyarofah, Eva (2016).
37 E. Sumber Data Dalam melakukan penelitian, ada dua sumber data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yaitu : 1. Data primer : Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan. Atau dapat juga diartikan sebagai data yang diperoleh dari hasil wawancara, penyebaran kuisioner dan juga melakukan interview. 2. Data sekunder : Merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul atau pihak lainya seperti laporan keuangan perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan indeks LQ45. F. Teknik Pengumpulan Data Dalam membuat atau melakukan suatu penelitian, teknik pengumpulan data sangatlah perlu diperhatikan. Dengan data yang baik, lengkap dan akurat maka penelitian yang dihasilkan akan baik juga. Menurut Sugiyono (2009:137) Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian
38 berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara- cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Pengumpulan data dengan menggunakan metode studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan mempelajari teori- teori yang ada kaitanya dengan masalah yang sedang ditulis oleh peneliti. Biasanya teori- teori yang dipelajari berasal dari buku- buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, Majalah, jurnal yang sesuai dengan masalah yang diteliti dan pencarian di internet hal- hal yang ada kaitanya dengan masalah yang seah diteliti oleh peneliti. 2. Studi dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari dokumen- dokumen yang diperoleh dan ada kaitanya dengan permasalahaan yang diteliti oleh peneliti. Dalam hal ini penulis mempelajari atau meneliti laporan keuangan perusahaan baik laba rugi dan neraca. Laporan keuangan yang diteliti oleh penulis yaitu lima tahun dari tahun dilakukanya penelitian.
39 G. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan setelah data yang dibutuhkan sudah lengkap, dan perlu dilakukan analisa untuk memperoleh jawaban dari hipotesis yang telah ditentukan. Dalam melakukan analisis data, ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan pengolahan data SPSS. Dan data- data yang digunakan dianalisis dengan menggunakan beberapa analisis sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Menurut Sugyono (2013: 29) bahwa pengertian statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa perlunya dilakukan pendeskripsian atau menggambarkan data yang telah terkumpul untuk memperoleh hasil analisis yang lebih jelas.
40 2. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data skunder ini, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Data Menurut Ghozali (2011:160) uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model Regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF = 1/Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2011:106).
41 c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot (Scatterplot) antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Selain grafik plot, dapat juga digunakan uji Glejser dalam menguji heteroskedestisitas suatu data penelitian, jika dalam penelitian nilai dari Sigma (sig) lebih besar dari 0.05, maka data tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.(t-1). Menurut Ghozali (2011:110) mengatakan bahwa model regresi korelasi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
42 3. Analisis regresi berganda Digunakan untuk mengetahui hubungan antara lebih dari satu variabel independen secara bersama- sama dengan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara Retun on Assets (ROA), Average, dan Ukuran perusahaan terhadap Penghindaran pajak. Rumus yang digunakan untuk menghitung regresi linier berganda dapat diformulasikan sebagai berikut: Persamaan 3.5 Analisis Regresi Berganda Y = a + + + +e Keterangan : Y = Penghindaran pajak a b X1 X2 X3 e = konstanta = koefisien regresi = Return On Assets = Leverage = Ukuran Perusahaan = Standart error
43 4. Uji Hipotesis Penelitian a. Koefisien Determinan (Adjusted R2) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Pada pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai (Adjusted R2) untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu Return on assets, leverage dan ukuran perusahaan. Nilai (Adjusted R2) mempunyai interval antara 0 dan 1. Jika nilai Adjusted R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika (Adjusted R2) bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011:97). b. Uji Statistik t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: Return on assets, leverage, ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya.
44 Apabila sig t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:101). c. Uji Statistik Fisher (F) Model regresi linier berganda di atas, untuk membuktikan apakah variabel - variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F. Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu: Return on Assets, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan (Ghozali, 2011:98). a) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. b) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.