Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi, Mariatu Kiftiah INTISARI Perbedaan mendasar asuransi jiwa syariah dengan asuransi konvensiona terdapat pada sistem perhitungan dan mekanisme pengoahan dana. Berdasarkan sistem pengoahan dana, asuransi jiwa syariah dibagi menjadi dua jenis yaitu asuransi jiwa syariah dengan unsur tabungan dan asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan. Pada asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan, tidak terdapat dana khusus untuk digunakan sebagai santunan duka (dana tabarru ). Dana tabarru merupakan dana yang diaokasikan untuk ahi waris peserta yang meningga dunia. Perhitungan Cost of Insurance (COI) digunakan untuk menghitung dana tabarru pada asuransi jiwa syariah. COI dipengaruhi oeh usia peserta asuransi () dan biaya pengeoaan resiko (α) serta tingkat investasi (i) yang digunakan. Daam ha ini, penuis menggunakan ringkasan iustrasi peserta asuransi jiwa syariah PT. X Syariah Insurance. Berdasarkan ringkasan iustrasi tersebut, diketahui dana tabarru untuk peserta yang berusia 44 tahun adaah sebesar Rp.302.93,00. Berdasarkan perhitungan COI, dana tabarru yang paing mendekati dengan ringkasan iustrasi peserta adaah sebesar Rp.305.590,0 dengan α=30% dan i=5%. Kata Kunci: asuransi jiwa syariah, dana tabarru, cost of insurance PENDAHULUAN Banyaknya ha-ha tidak pasti yang terjadi di dunia seperti bencana aam dan keceakaan mengakibatkan adanya resiko kerugian yang berdampak pada keseamatan masyarakat. Meihat kejadian tersebut masyarakat semakin sadar bahwa asuransi adaah sebuah kebutuhan daam kehidupan. Perusahaan asuransi merupakan saah satu sousi yang dapat membantu masyarakat daam menangani resiko-resiko yang mungkin terjadi karena ketidakpastian tersebut. Namun, saat ini masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat yang beragama Isam dibuat bingung dengan adanya isu tentang kehaaan produk asuransi. Sehingga asuransi syariah yang merupakan bagian dari ekomomi syariah diharapkan dapat menjadi aternatif bagi masyarakat. Roziq (202) mengemukakan bahwa ekonomi syariah merupakan pengetahuan sosia yang mempeajari permasaahan ekonomi didasari oeh niai-niai daam Isam. Ekonomi syariah merupakan tuntutan kehidupan sekaigus anjuran yang memiiki niai dimensi ibadah. Syariah mencakup seuruh aktivitas yang diakukan oeh seorang musim dengan aturan-aturan haa dan haram, serta periaku baik dan buruk. Syariah bertumpu pada kekuatan iman dan budi pekerti serta merupakan pedoman yang menjadi pegangan manusia daam menuju rahmat Aah SWT. Pertumbuhan perekonomian syariah sangat pesat daam kurun waktu 5 tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan (2006), pada tahun 2005 industri syari ah bidang asuransi mencapai pertumbuhan sekitar 50% per tahun sehingga pendapatan premi akhir tahun 2008 mencapai Rp.7,47 triiun. Adanya dukungan dari pemerintah daam pengeoaan pada bank syari ah, serta peningkatan jumah perusahaan asuransi yang menggunakan sistem syariah, mendorong pertumbuhan bisnis syariah semakin berkembang. Perkembangan sistem ekonomi syariah ditandai dengan penerbitan obigasi berbasis syariah, yang dikena dengan nama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dengan adanya SBSN tersebut diharapkan dapat mengatur jaannya bisnis asuransi syariah dan investasi dengan sistem syariah. Berdasarkan sistem perhitungannya, asuransi dibedakan menjadi dua, yaitu: asuransi konvensiona atau asuransi biasa dan asuransi syariah. Asuransi konvensiona menggunakan bunga daam sistem perhitungannya, sedangkan asuransi syariah menggunakan sistem mudharabah (bagi hasi). Asuransi syariah menawarkan beberapa produk asuransi, seperti: asuransi jiwa, asuransi 53
54 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH pendidikan, asuransi keceakaan, dan ain sebagainya. Asuransi jiwa (ife insurance) daam asuransi syariah dikena dengan asuransi takafu. Asuransi takafu berasa dari kata bahasa Arab At-takafu yang berarti toong menoong. Pengertian asuransi takafu adaah saing memiku resiko diantara sesama orang sehingga antara satu dengan yang ainnya menjadi penanggung atas resiko yang ainnya.[2] Menurut Syakir (2004), asuransi takafu terdiri atas dua jenis, yaitu asuransi takafu dengan unsur tabungan dan asuransi takafu tanpa unsur tabungan. Pada asuransi takafu dengan unsur tabungan, premi yang dibayarkan akan dibagi ke daam dua rekening, yaitu rekening dana peserta dan rekening tabarru. Rekening tabarru akan digunakan sebagai dana toong menoong yang akan diberikan kepada ahi waris peserta asuransi yang meningga. Dana yang terdapat pada rekening tabarru disebut dana tabarru yaitu dana yang merupakan bagian dari premi yang harus dibayarkan oeh peserta asuransi agar tertanggung mendapatkan perindungan asuransi jiwa [3]. Sedangkan pada asuransi takafu tanpa unsur tabungan, tidak ada dana khusus untuk dana tabarru. Ha ini mengakibatkan adanya kesuitan daam membagi surpus operasiona. Oeh karena itu, daam tugas akhir ini, penuis menggunakan perhitungan COI untuk menghitung dana tabarru pada asuransi jiwa syariah. Pada peneitian ini, penuis tertarik membahas bagaimana menganaisis dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI. Peneitian ini bertujuan menghitung dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI. Seanjutnya menganaisis dana tabarru yang dihasikan dan membandingkannya hasi dengan ringkasan iustrasi peserta asuransi PT. X Syariah Insurance. Perhitungan dana tabarru difokuskan pada asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan, tabe mortaita yang digunakan yaitu Tabe Mortaita Indonesia 20 (TMI 20) perhitungan di khususkan untuk peserta asuransi pria, biaya pengeoaan resiko yang ditetapkan daam perhitungan premi (α) diasumsikan konstan yaitu sebesar 0%, 30% dan 50% dari premi tabarru dan tingkat investasi (i) yang digunakan yaitu sebesar 5%,0%, dan 5%. Peneitian ini dimuai dengan menentukan usia peserta asuransi yakni tahun, jangka waktu pembayaran, kontribusi peserta dan manfaat. Seanjutnya menentukan peuang hidup dan matinya tertanggung meaui tabe mortaita. Seteah diasumsikan tingkat investasi yang digunakan, akan ditentukan faktor diskon. Seanjutnya dihitung dana tabarru asuransi jiwa syariah dengan menggunakan perhitungan COI dan membandingkan dana tabarru yang diperoeh berdasarkan perhitungan COI dengan dana tabarru pada ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance. TINGKAT BUNGA Tingkat suku bunga peranannya sangat penting daam perhitungan niai anuitas, karena besarnya niai tunai dan niai akhir tergantung dari tingkat bunga yang digunakan [4]. Besarnya pembayaran yang diakukan oeh pengguna moda kepada pemiik moda biasanya sudah diberikan jaminan mengenai besarnya bunga yang akan ditambahkan, besarnya pendapatan bunga tergantung pada besarnya pokok, jangka waktu investasi dan tingkat bunga. Berdasarkan perhitungannya, tingkat bunga dibagi menjadi dua, yaitu: bunga tungga dan bunga majemuk. Bunga tungga atau bunga sederhana adaah bunga yang dihitung berdasarkan pada pokok dan jangka investasinya [5]. Dimisakan P 0 adaah pokok investasi, i adaah tingkat suku bungapertahun, t adaah jangka waktu investasi, maka niai bunga secara matematis dapat dirumuskan dengan : I = P 0.i.t () seteah t tahun niai tota investasinya menjadi: P i. t (2) Pt 0
Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 55 Sedangkan bunga majemuk adaah bunga yang dihitung tidak hanya berdasarkan pokok investasi dan jangka investasinya saja, tetapi juga tota investasi pada waktu sebeumnya. niai tota investasinya adaah: Pt t P 0 i (3) Daam bunga majemuk didefinisikan suatu fungsi diskonto atau faktor diskon yang disebut juga dengan niai saat ini. Niai saat ini adaah investasi sebesar yang akan terakumuasi menjadi i pada akhir periode ke. Niai saat ini juga bisa disebut dengan faktor diskonto yang dinotasikan dengan v dan dapat dinyatakan sebagai berikut [6]: v ( i) Daam perhitungan asuransi, terdapat dua jenis suku bunga majemuk yaitu suku bunga nomina dan suku bunga efektif. Perbedaan dari kedua suku bunga tersebut teretak pada periode pembayaran. Apabia periode pembayaran bunganya adaah tahunan, maka suku bunganya disebut suku bunga efektif. Sedangkan suku bunga nomina periode pembayarannya sebanyak m kai daam setahun. TABEL MORTALITA Menurut Futami (993) tabe mortaita merupakan tabe yang menggambarkan distribusi tingkat kematian pada sekeompok orang yang diamati daam seang waktu tertentu berdasarkan keompok usia. Daam tabe ini terdapat beberapa fungsi probabiitas yang berhubungan dengan hidup dan meningganya seseorang pada usia tertentu. Fungsi fungsi probabiitas tersebut antara ain: jumah orang yang hidup pada usia tahun ( ), jumah orang yang meningga pada usia tahun (d ), kemungkinan orang berusia tahun hidup mencapai usia + tahun ( t p ), dan kemungkinan orang berusia tahun akan meningga sebeum mencapai usia + tahun ( t q ). Misakan adaah jumah orang yang hidup pada usia tahun dan d adaah jumah orang yang meningga pada usia tahun, maka: peuang () mencapai usia t tahun adaah : d (5) t p t, (6) p t t. (7) (4) di mana adaah jumah orang yang berusia t t tahun. Peuang seseorang yang berusia tahun meningga daam jangka waktu t tahun adaah: t q t p t (8) ASURANSI JIWA SYARIAH Asuransi syariah adaah sejumah usaha saing meindungi dan saing menoong di antara sejumah orang atau pihak meaui investasi daam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan poa pengembaian untuk menghadapi risiko tertentu meaui akad yang sesuai dengan syariah. Konsep asuransi syariah adaah suatu konsep di mana terjadi saing memiku resiko di antara sesama peserta.
56 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH Konsep takafu yang merupakan dasar asuransi syariah ditegakkan atas dasar tiga prinsip, yaitu saing bertanggung jawab, saing membantu dan bekerja sama, saing meindungi [2]. Asuransi syariah diterapkan daam rangka saing toong menoong antar sesama yang diiringi dengan konsep-konsep bisnis secara adi. Iniah yang membedakan antara asuransi syariah yang menumbukan semangat saing toong menoong secara ikhas daam masyarakat dengan asuransi konvensiona yang menitikberatkan pada kepentingan bisnis berasuransi pada masyarakat. Premi yang dibayarkan oeh tertanggung kepada perusahaan asuransi syariah harus berdasarkan kontrak asuransi yang teah dibuat atas persetujuan antara kedua beah pihak secara adi. Perusahaan asuransi syariah memperoeh keuntungan dari hasi investasi berdasarkan sistem mudharabah (bagi hasi) sesuai dengan kesepakatan sebeumnya. Seain itu, perbedaan yang mendasar antara asuransi syariah dan asuransi konvensiona adaah tidak adanya unsur bunga yang dibebankan oeh pihak tertanggung. Menurut Sumitro (2004), mekanisme pengoahan dana pada asuransi jiwa syariah terbagi daam dua jenis, yaitu pengoahan dana dengan unsur tabungan dan pengoahan dana tanpa unsur tabungan.. Pengoahan dana dengan unsur tabungan Pengoahan dana dengan unsur tabungan diakukan dengan cara sebagai berikut: a) Premi yang diterima, dimasukkan ke daam rekening tabungan dan rekening khusus (rekening tabarru ). Rekening tabungan merupakan rekening yang menjadi tabungan bagi peserta dimana dapat digunakan oeh peserta kapanpun sesuai kehendak peserta asuransi, sedangkan rekening tabarru merupakan rekening yang khusus disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran kaim kepada ahi waris jika diantara para peserta ada yang ditakdirkan meningga dunia. b) Premi disatukan daam kumpuan dana peserta, kemudian dikembangkan meaui investasi proyek yang dibenarkan daam Isam dengan menerapkan prinsip bagi hasi (mudharabah) sesuai dengan kesepakatan, misanya 60% keuntungan untuk peserta dan 40% keuntungan untuk perusahaan. c) Keuntungan peserta sebesar 60% tersebut dimasukkan daam rekening tabungan dan rekening tabarru secara proporsiona. Sedangkan keuntungan perusahaan sebesar 40% dipergunakan untuk pembiayaan operasiona perusahaan. 2. Pengoahan dana tanpa unsur tabungan Pengoahan dana tanpa unsur tabungan diakukan dengan cara sebagai berikut: a) Premi yang diterima dimasukkan ke daam rekening khusus yang disebut rekening tabarru yaitu rekening yang khusus disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran kaim kepada peserta jika sewaktu-waktu tertimpa musibah atau meningga dunia. b) Premi tersebut dimasukkan kedaam kumpuan dana peserta, kemudian dikembangkan meaui investasi proyek yang dibenarkan daam Isam. c) Keuntungan investasi yang diperoeh dimasukkan kedaam kumpuan dana peserta. d) Seteah dikurangi beban asuransi yaitu kaim dan premi reasuransi dan masih terdapat keebihan, maka keebihan itu akan dibagi menurut prinsip mudharabah. e) Keuntungan peserta akan dikembaikan kepada peserta yang tidak mengaami musibah. Sedangkan keuntungan perusahaan akan digunakan untuk pembiayaan operasiona perusahaan. Dana tabarru adaah dana yang merupakan bagian dari premi yang harus dibayarkan oeh peserta asuransi agar tertanggung mendapatkan perindungan asuransi jiwa. Besarnya dana tabarru dihitung dengan menggunakan perhitungan COI [3]. Perhitungan COI terdiri dari beberapa komponen, yaitu: tabe mortaita yang digunakan, asumsi hasi investasi (i) dan asumsi biaya pengeoaan (α). Jika dinyatakan daam persamaan matematis, persentase COI adaah sebagai berikut:
Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 57 dengan COI v. q v ( i) (9) (0) APLIKASI NUMERIK Sesuai dengan pembahasan daam peneitian ini, yaitu menghitung dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI, seanjutnya akan diberikan contoh kasus untuk menganaisis dan membandingkan dana tabarru yang dihasikan dengan dengan dana tabarru yang teah ditentukan daam ringkasan iustrasi peserta asuransi PT. X Syariah Insurance. Daam penyeesaian perhitungan menggunakan TMI 20 dan dibantu oeh Microsoft Ece. Perhitungan persentase dana tabarru terdiri dari beberapa komponen, yaitu TMI 20, faktor diskon (v), asumsi tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5% dan asumsi biaya pengeoaan (α) yang berbeda pua yaitu 0%, 30% dan 50%. Dengan α = 0% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 (0,95238 COI 0,00802) 0, 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q (0,95238 COI 0, 0,00079) untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 (0,95238 COI 0,00063) 0, 2 0,008486772 0,000835979 0,000666667 dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 0% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 0% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe. Tabe Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 0% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0,00802 0,008486772 0,00800 0,007748792 0,00079 0,000835979 0,00079798 0,000763285 2 0,00063 0,000666667 0,000636364 0,000608696,05820058,0000 0,96683575 Dengan α = 30% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 (0,95238 COI 0,00802) 0,3 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q (0,95238 COI 0,00079) 0,3 0,009565 0,00074829
58 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 (0,95238 COI 0,00063) 0,3 2 0,00085743 dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 30% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 30% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe 2. Tabe 2 Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 30% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0,00802 0,009565 0,0045585 0,009962733 0,00079 0,00074829 0,00025974 0,00098366 2 0,00063 0,00085743 0,0008882 0,000782609,36054428,29870299,242236025 Dengan α = 50% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 COI (0,95238 0,00802) 0,5 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q COI (0,95238 0,00079) 0,5 untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 COI (0,95238 0,00063) 0,5 2 0,052769 0,00504762 dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe 3. Tabe 3 Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 50% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0,00802 0,052769 0,045888 0,03947826 0,00079 0,00504762 0,00436364 0,0037393 2 0,00063 0,002 0,0045455 0,0009565,90476905,88888,73930435 Berdasarkan Tabe, 2 dan 3 persentase dana tabarru dengan tingkat investasi dan biaya pengeoaan yang berbeda menunjukkan bahwa semakin meningkatnya usia caon peserta maka resiko yang dihadapi perusahaan juga semakin tinggi, sehingga peserta yang berusia ebih tua akan membayar secara adi ebih maha dibandingkan dengan caon peserta yang berusia ebih muda. Berdasarkan tingkat investasi yang berbeda yaitu 5%, 0% dan 5%, menunjukkan bahwa semakin 0,002
Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 59 besar tingkat investasi, maka persentase dana tabarru semakin menurun. Namun, berdasarkan biaya pengeoaan resiko yang berbeda yaitu 0%, 30% dan 50% terihat bahwa semakin besar biaya pengeoaan resiko, maka persentase dana tabarru semakin meningkat. Studi kasus, dimisakan si A adaah seorang pria berusia 44 tahun. Si A merupakan saah seorang peserta asuransi di PT. X Syariah Insurance dengan kontribusi buanan sebesar Rp.600.000,00 dan masa pembayaran seama 0 tahun dengan manfaat asuransi sebesar Rp.00.000.000,00. Secara engkap, data peserta asuransi disajikan daam Tabe 4. Tabe 4 Ringkasan Iustrasi Peserta Asuransi PT. X Syariah Insurance Nama peserta A Usia 44 Tahun Masa pembayaran 0 Tahun Kontribusi buanan Rp.600.000,00 Manfaat asuransi Rp.00.000.000,00 Dana tabarru buanan Rp.302.93,00 α 50% Dengan menggunakan informasi dari Tabe 4, dihitung dana tabarru dengan menggunakan perhitungan COI sebagai berikut: untuk peserta yg berusia () 44 tahun q 44 = 0,00246, dengan α = 0% dan i = 5%, diperoeh: COI v. q 44 (0,95238 0,00246) 0, 44 0,00260375 Dana tabarru = 0,00260375 Rp.00.000.000,00 = Rp.260.37,50 Secara anaog dapat diakukan perhitungan dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan biaya pengeoaan (α) yang berbeda yaitu 0%,30% dan 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda pua yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan dana tabarru dengan biaya pengeoaan (α) yang berbeda dan tingkat investasi (i) yang berbeda pua disajikan daam Tabe 5. Tabe 5 Dana Tabarru Peserta berusia 44 Tahun dengan Tingkat Investasi Biaya Pengeoaan yang Berbeda α Dana Tabarru i = 5% i = 0% i = 5% 0% Rp.260.37,50 Rp.248.484,,60 Rp.237.68,0 30% Rp.334.693,90 Rp.39.480,50 Rp.305.590,0 50% Rp.458.57,40 Rp.447.272,70 Rp.427.826,0 Berdasarkan Tabe 5 dana tabarru peserta berusia 44 tahun dengan tingkat investasi dan biaya pengeoaan yang berbeda, menunjukkan bahwa dana tabarru yang mendekati dengan ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance adaah Rp.305.590,0 dengan i = 5% dan α = 30%. Daam ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance diketahui bahwa dana tabarru sebesar Rp.302.93,00 untuk peserta usia 44 tahun, dengan α = 50% dan i berkisar antara 5% hingga 5%. Dengan menggunakan perhitungan COI, diperoeh dana tabarru terbesar untuk α = 50% sebesar Rp.458.57,40 dengan i = 5%. Sehingga, perhitungan COI memberikan hasi terbaik bagi peserta asuransi.
60 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH PENUTUP Perhitungan COI dipengaruhi oeh besarnya peuang kematian berdasarkan usia peserta dan asumsi tingkat investasi (i) dan biaya pengeoaan (α). Semakin besar asumsi tingkat investasi (i) maka dana tabarru semakin keci, sedangkan berdasarkan biaya pengeoaan yang berbeda, besarnya dana tabarru berbanding urus dengan asumsi biaya pengeoaan, yaitu semakin besar biaya pengeoaan, maka dana tabarru juga semakin besar. Besarnya dana tabarru berdasarkan ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance adaah Rp.302.93,00. Berdasarkan perhitungan COI, besarnya dana tabarru yang paing mendekati ringkasan iustrasi tersebut adaah Rp.305.590,0 yaitu dengan i = 5% dan α = 30%. Perhitungan COI memberikan hasi dana tabarru terbaik bagi peserta asuransi. DAFTAR PUSTAKA []. Roziq, A., 202, Buku Cerdas Investasi dan Transaksi Syari ah, Dinar Media, Surabaya.. [2]. Sua, Syakir M., 2004, Asuransi Syari ah, Gema Insani Press, Jakarta. [3]. Sudibjo, S., 2009, Penetapan Portopoio Premi Asuransi Jiwa untuk Mencapai Titik Impas dengan menggunakan Mode Profit Testing, Bisnis dan Birokrasi, Jurna Imu Admininstrasi dan Organisasi, 6:59-67. [4]. Sembiring, Ak., dkk, 997, Matematika Keuangan, M2S, Bandung. [5]. Futami, T. Matematika Asuransi Jiwa, Bagian. Terj. dari Seimei Hoken Sugaku, Jokan ( 92 Revision), oeh Heriyanto G. Penerbit Incorporated Foundation Orienta Life Insurance Cutura Deveopment Center: Japan; 993. [6]. Keison, Stephen G. The Theory of Interest. McGraw-Hi: New York; 99. [7]. Sumitro, W., 2004, Asas-asas Perbankan Isam dan Lembaga-embaga Terkait, Raja Grafindo Persada, Jakarta. AMANAH FITRIA NEVA SATYAHADEWI MARIATUL KIFTIAH : FMIPA Untan Pontianak, amanah_fipa@yahoo.co.id : FMIPA Untan Pontianak, neva_s04@yahoo.co.id : FMIPA Untan Pontianak, kiftiahmariatu@ymai.com