ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

Prosiding Matematika ISSN:

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

MENENTUKAN NILAI CADANGAN YANG DISESUAIKAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA BERPASANGAN DENGAN METODE ILLINOIS

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Prosiding Matematika ISSN:

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2013 TERHADAP PAJAK TERUTANG

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir...

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

Sebuah catatan proses Participatory Rural Appraisal (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat Juni 2003

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3. Teori-teori Pembangunan dan. Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi. Pengantar Ekonomi Pembangunan 10/25/16

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

LAPORAN KINERJA INSTANSI. [Type the document subtitle] LKjIP TAHUN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

Analisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM. Deni Afrianti 1, Hasriati 2 ABSTRACT

METODE AGGREGATE COST UNTUK PERHITUNGAN PREMI TAHUNAN DANA PENSIUN PADA ASURANSI JIWA

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

PAID UP INSURANCE DAN EXTENDED INSURANCE PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA UNTUK STATUS HIDUP GABUNGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi, Mariatu Kiftiah INTISARI Perbedaan mendasar asuransi jiwa syariah dengan asuransi konvensiona terdapat pada sistem perhitungan dan mekanisme pengoahan dana. Berdasarkan sistem pengoahan dana, asuransi jiwa syariah dibagi menjadi dua jenis yaitu asuransi jiwa syariah dengan unsur tabungan dan asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan. Pada asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan, tidak terdapat dana khusus untuk digunakan sebagai santunan duka (dana tabarru ). Dana tabarru merupakan dana yang diaokasikan untuk ahi waris peserta yang meningga dunia. Perhitungan Cost of Insurance (COI) digunakan untuk menghitung dana tabarru pada asuransi jiwa syariah. COI dipengaruhi oeh usia peserta asuransi () dan biaya pengeoaan resiko (α) serta tingkat investasi (i) yang digunakan. Daam ha ini, penuis menggunakan ringkasan iustrasi peserta asuransi jiwa syariah PT. X Syariah Insurance. Berdasarkan ringkasan iustrasi tersebut, diketahui dana tabarru untuk peserta yang berusia 44 tahun adaah sebesar Rp.302.93,00. Berdasarkan perhitungan COI, dana tabarru yang paing mendekati dengan ringkasan iustrasi peserta adaah sebesar Rp.305.590,0 dengan α=30% dan i=5%. Kata Kunci: asuransi jiwa syariah, dana tabarru, cost of insurance PENDAHULUAN Banyaknya ha-ha tidak pasti yang terjadi di dunia seperti bencana aam dan keceakaan mengakibatkan adanya resiko kerugian yang berdampak pada keseamatan masyarakat. Meihat kejadian tersebut masyarakat semakin sadar bahwa asuransi adaah sebuah kebutuhan daam kehidupan. Perusahaan asuransi merupakan saah satu sousi yang dapat membantu masyarakat daam menangani resiko-resiko yang mungkin terjadi karena ketidakpastian tersebut. Namun, saat ini masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat yang beragama Isam dibuat bingung dengan adanya isu tentang kehaaan produk asuransi. Sehingga asuransi syariah yang merupakan bagian dari ekomomi syariah diharapkan dapat menjadi aternatif bagi masyarakat. Roziq (202) mengemukakan bahwa ekonomi syariah merupakan pengetahuan sosia yang mempeajari permasaahan ekonomi didasari oeh niai-niai daam Isam. Ekonomi syariah merupakan tuntutan kehidupan sekaigus anjuran yang memiiki niai dimensi ibadah. Syariah mencakup seuruh aktivitas yang diakukan oeh seorang musim dengan aturan-aturan haa dan haram, serta periaku baik dan buruk. Syariah bertumpu pada kekuatan iman dan budi pekerti serta merupakan pedoman yang menjadi pegangan manusia daam menuju rahmat Aah SWT. Pertumbuhan perekonomian syariah sangat pesat daam kurun waktu 5 tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan (2006), pada tahun 2005 industri syari ah bidang asuransi mencapai pertumbuhan sekitar 50% per tahun sehingga pendapatan premi akhir tahun 2008 mencapai Rp.7,47 triiun. Adanya dukungan dari pemerintah daam pengeoaan pada bank syari ah, serta peningkatan jumah perusahaan asuransi yang menggunakan sistem syariah, mendorong pertumbuhan bisnis syariah semakin berkembang. Perkembangan sistem ekonomi syariah ditandai dengan penerbitan obigasi berbasis syariah, yang dikena dengan nama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dengan adanya SBSN tersebut diharapkan dapat mengatur jaannya bisnis asuransi syariah dan investasi dengan sistem syariah. Berdasarkan sistem perhitungannya, asuransi dibedakan menjadi dua, yaitu: asuransi konvensiona atau asuransi biasa dan asuransi syariah. Asuransi konvensiona menggunakan bunga daam sistem perhitungannya, sedangkan asuransi syariah menggunakan sistem mudharabah (bagi hasi). Asuransi syariah menawarkan beberapa produk asuransi, seperti: asuransi jiwa, asuransi 53

54 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH pendidikan, asuransi keceakaan, dan ain sebagainya. Asuransi jiwa (ife insurance) daam asuransi syariah dikena dengan asuransi takafu. Asuransi takafu berasa dari kata bahasa Arab At-takafu yang berarti toong menoong. Pengertian asuransi takafu adaah saing memiku resiko diantara sesama orang sehingga antara satu dengan yang ainnya menjadi penanggung atas resiko yang ainnya.[2] Menurut Syakir (2004), asuransi takafu terdiri atas dua jenis, yaitu asuransi takafu dengan unsur tabungan dan asuransi takafu tanpa unsur tabungan. Pada asuransi takafu dengan unsur tabungan, premi yang dibayarkan akan dibagi ke daam dua rekening, yaitu rekening dana peserta dan rekening tabarru. Rekening tabarru akan digunakan sebagai dana toong menoong yang akan diberikan kepada ahi waris peserta asuransi yang meningga. Dana yang terdapat pada rekening tabarru disebut dana tabarru yaitu dana yang merupakan bagian dari premi yang harus dibayarkan oeh peserta asuransi agar tertanggung mendapatkan perindungan asuransi jiwa [3]. Sedangkan pada asuransi takafu tanpa unsur tabungan, tidak ada dana khusus untuk dana tabarru. Ha ini mengakibatkan adanya kesuitan daam membagi surpus operasiona. Oeh karena itu, daam tugas akhir ini, penuis menggunakan perhitungan COI untuk menghitung dana tabarru pada asuransi jiwa syariah. Pada peneitian ini, penuis tertarik membahas bagaimana menganaisis dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI. Peneitian ini bertujuan menghitung dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI. Seanjutnya menganaisis dana tabarru yang dihasikan dan membandingkannya hasi dengan ringkasan iustrasi peserta asuransi PT. X Syariah Insurance. Perhitungan dana tabarru difokuskan pada asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan, tabe mortaita yang digunakan yaitu Tabe Mortaita Indonesia 20 (TMI 20) perhitungan di khususkan untuk peserta asuransi pria, biaya pengeoaan resiko yang ditetapkan daam perhitungan premi (α) diasumsikan konstan yaitu sebesar 0%, 30% dan 50% dari premi tabarru dan tingkat investasi (i) yang digunakan yaitu sebesar 5%,0%, dan 5%. Peneitian ini dimuai dengan menentukan usia peserta asuransi yakni tahun, jangka waktu pembayaran, kontribusi peserta dan manfaat. Seanjutnya menentukan peuang hidup dan matinya tertanggung meaui tabe mortaita. Seteah diasumsikan tingkat investasi yang digunakan, akan ditentukan faktor diskon. Seanjutnya dihitung dana tabarru asuransi jiwa syariah dengan menggunakan perhitungan COI dan membandingkan dana tabarru yang diperoeh berdasarkan perhitungan COI dengan dana tabarru pada ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance. TINGKAT BUNGA Tingkat suku bunga peranannya sangat penting daam perhitungan niai anuitas, karena besarnya niai tunai dan niai akhir tergantung dari tingkat bunga yang digunakan [4]. Besarnya pembayaran yang diakukan oeh pengguna moda kepada pemiik moda biasanya sudah diberikan jaminan mengenai besarnya bunga yang akan ditambahkan, besarnya pendapatan bunga tergantung pada besarnya pokok, jangka waktu investasi dan tingkat bunga. Berdasarkan perhitungannya, tingkat bunga dibagi menjadi dua, yaitu: bunga tungga dan bunga majemuk. Bunga tungga atau bunga sederhana adaah bunga yang dihitung berdasarkan pada pokok dan jangka investasinya [5]. Dimisakan P 0 adaah pokok investasi, i adaah tingkat suku bungapertahun, t adaah jangka waktu investasi, maka niai bunga secara matematis dapat dirumuskan dengan : I = P 0.i.t () seteah t tahun niai tota investasinya menjadi: P i. t (2) Pt 0

Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 55 Sedangkan bunga majemuk adaah bunga yang dihitung tidak hanya berdasarkan pokok investasi dan jangka investasinya saja, tetapi juga tota investasi pada waktu sebeumnya. niai tota investasinya adaah: Pt t P 0 i (3) Daam bunga majemuk didefinisikan suatu fungsi diskonto atau faktor diskon yang disebut juga dengan niai saat ini. Niai saat ini adaah investasi sebesar yang akan terakumuasi menjadi i pada akhir periode ke. Niai saat ini juga bisa disebut dengan faktor diskonto yang dinotasikan dengan v dan dapat dinyatakan sebagai berikut [6]: v ( i) Daam perhitungan asuransi, terdapat dua jenis suku bunga majemuk yaitu suku bunga nomina dan suku bunga efektif. Perbedaan dari kedua suku bunga tersebut teretak pada periode pembayaran. Apabia periode pembayaran bunganya adaah tahunan, maka suku bunganya disebut suku bunga efektif. Sedangkan suku bunga nomina periode pembayarannya sebanyak m kai daam setahun. TABEL MORTALITA Menurut Futami (993) tabe mortaita merupakan tabe yang menggambarkan distribusi tingkat kematian pada sekeompok orang yang diamati daam seang waktu tertentu berdasarkan keompok usia. Daam tabe ini terdapat beberapa fungsi probabiitas yang berhubungan dengan hidup dan meningganya seseorang pada usia tertentu. Fungsi fungsi probabiitas tersebut antara ain: jumah orang yang hidup pada usia tahun ( ), jumah orang yang meningga pada usia tahun (d ), kemungkinan orang berusia tahun hidup mencapai usia + tahun ( t p ), dan kemungkinan orang berusia tahun akan meningga sebeum mencapai usia + tahun ( t q ). Misakan adaah jumah orang yang hidup pada usia tahun dan d adaah jumah orang yang meningga pada usia tahun, maka: peuang () mencapai usia t tahun adaah : d (5) t p t, (6) p t t. (7) (4) di mana adaah jumah orang yang berusia t t tahun. Peuang seseorang yang berusia tahun meningga daam jangka waktu t tahun adaah: t q t p t (8) ASURANSI JIWA SYARIAH Asuransi syariah adaah sejumah usaha saing meindungi dan saing menoong di antara sejumah orang atau pihak meaui investasi daam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan poa pengembaian untuk menghadapi risiko tertentu meaui akad yang sesuai dengan syariah. Konsep asuransi syariah adaah suatu konsep di mana terjadi saing memiku resiko di antara sesama peserta.

56 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH Konsep takafu yang merupakan dasar asuransi syariah ditegakkan atas dasar tiga prinsip, yaitu saing bertanggung jawab, saing membantu dan bekerja sama, saing meindungi [2]. Asuransi syariah diterapkan daam rangka saing toong menoong antar sesama yang diiringi dengan konsep-konsep bisnis secara adi. Iniah yang membedakan antara asuransi syariah yang menumbukan semangat saing toong menoong secara ikhas daam masyarakat dengan asuransi konvensiona yang menitikberatkan pada kepentingan bisnis berasuransi pada masyarakat. Premi yang dibayarkan oeh tertanggung kepada perusahaan asuransi syariah harus berdasarkan kontrak asuransi yang teah dibuat atas persetujuan antara kedua beah pihak secara adi. Perusahaan asuransi syariah memperoeh keuntungan dari hasi investasi berdasarkan sistem mudharabah (bagi hasi) sesuai dengan kesepakatan sebeumnya. Seain itu, perbedaan yang mendasar antara asuransi syariah dan asuransi konvensiona adaah tidak adanya unsur bunga yang dibebankan oeh pihak tertanggung. Menurut Sumitro (2004), mekanisme pengoahan dana pada asuransi jiwa syariah terbagi daam dua jenis, yaitu pengoahan dana dengan unsur tabungan dan pengoahan dana tanpa unsur tabungan.. Pengoahan dana dengan unsur tabungan Pengoahan dana dengan unsur tabungan diakukan dengan cara sebagai berikut: a) Premi yang diterima, dimasukkan ke daam rekening tabungan dan rekening khusus (rekening tabarru ). Rekening tabungan merupakan rekening yang menjadi tabungan bagi peserta dimana dapat digunakan oeh peserta kapanpun sesuai kehendak peserta asuransi, sedangkan rekening tabarru merupakan rekening yang khusus disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran kaim kepada ahi waris jika diantara para peserta ada yang ditakdirkan meningga dunia. b) Premi disatukan daam kumpuan dana peserta, kemudian dikembangkan meaui investasi proyek yang dibenarkan daam Isam dengan menerapkan prinsip bagi hasi (mudharabah) sesuai dengan kesepakatan, misanya 60% keuntungan untuk peserta dan 40% keuntungan untuk perusahaan. c) Keuntungan peserta sebesar 60% tersebut dimasukkan daam rekening tabungan dan rekening tabarru secara proporsiona. Sedangkan keuntungan perusahaan sebesar 40% dipergunakan untuk pembiayaan operasiona perusahaan. 2. Pengoahan dana tanpa unsur tabungan Pengoahan dana tanpa unsur tabungan diakukan dengan cara sebagai berikut: a) Premi yang diterima dimasukkan ke daam rekening khusus yang disebut rekening tabarru yaitu rekening yang khusus disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran kaim kepada peserta jika sewaktu-waktu tertimpa musibah atau meningga dunia. b) Premi tersebut dimasukkan kedaam kumpuan dana peserta, kemudian dikembangkan meaui investasi proyek yang dibenarkan daam Isam. c) Keuntungan investasi yang diperoeh dimasukkan kedaam kumpuan dana peserta. d) Seteah dikurangi beban asuransi yaitu kaim dan premi reasuransi dan masih terdapat keebihan, maka keebihan itu akan dibagi menurut prinsip mudharabah. e) Keuntungan peserta akan dikembaikan kepada peserta yang tidak mengaami musibah. Sedangkan keuntungan perusahaan akan digunakan untuk pembiayaan operasiona perusahaan. Dana tabarru adaah dana yang merupakan bagian dari premi yang harus dibayarkan oeh peserta asuransi agar tertanggung mendapatkan perindungan asuransi jiwa. Besarnya dana tabarru dihitung dengan menggunakan perhitungan COI [3]. Perhitungan COI terdiri dari beberapa komponen, yaitu: tabe mortaita yang digunakan, asumsi hasi investasi (i) dan asumsi biaya pengeoaan (α). Jika dinyatakan daam persamaan matematis, persentase COI adaah sebagai berikut:

Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 57 dengan COI v. q v ( i) (9) (0) APLIKASI NUMERIK Sesuai dengan pembahasan daam peneitian ini, yaitu menghitung dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI, seanjutnya akan diberikan contoh kasus untuk menganaisis dan membandingkan dana tabarru yang dihasikan dengan dengan dana tabarru yang teah ditentukan daam ringkasan iustrasi peserta asuransi PT. X Syariah Insurance. Daam penyeesaian perhitungan menggunakan TMI 20 dan dibantu oeh Microsoft Ece. Perhitungan persentase dana tabarru terdiri dari beberapa komponen, yaitu TMI 20, faktor diskon (v), asumsi tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5% dan asumsi biaya pengeoaan (α) yang berbeda pua yaitu 0%, 30% dan 50%. Dengan α = 0% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 (0,95238 COI 0,00802) 0, 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q (0,95238 COI 0, 0,00079) untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 (0,95238 COI 0,00063) 0, 2 0,008486772 0,000835979 0,000666667 dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 0% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 0% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe. Tabe Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 0% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0,00802 0,008486772 0,00800 0,007748792 0,00079 0,000835979 0,00079798 0,000763285 2 0,00063 0,000666667 0,000636364 0,000608696,05820058,0000 0,96683575 Dengan α = 30% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 (0,95238 COI 0,00802) 0,3 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q (0,95238 COI 0,00079) 0,3 0,009565 0,00074829

58 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 (0,95238 COI 0,00063) 0,3 2 0,00085743 dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 30% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 30% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe 2. Tabe 2 Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 30% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0,00802 0,009565 0,0045585 0,009962733 0,00079 0,00074829 0,00025974 0,00098366 2 0,00063 0,00085743 0,0008882 0,000782609,36054428,29870299,242236025 Dengan α = 50% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 COI (0,95238 0,00802) 0,5 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q COI (0,95238 0,00079) 0,5 untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 COI (0,95238 0,00063) 0,5 2 0,052769 0,00504762 dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe 3. Tabe 3 Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 50% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0,00802 0,052769 0,045888 0,03947826 0,00079 0,00504762 0,00436364 0,0037393 2 0,00063 0,002 0,0045455 0,0009565,90476905,88888,73930435 Berdasarkan Tabe, 2 dan 3 persentase dana tabarru dengan tingkat investasi dan biaya pengeoaan yang berbeda menunjukkan bahwa semakin meningkatnya usia caon peserta maka resiko yang dihadapi perusahaan juga semakin tinggi, sehingga peserta yang berusia ebih tua akan membayar secara adi ebih maha dibandingkan dengan caon peserta yang berusia ebih muda. Berdasarkan tingkat investasi yang berbeda yaitu 5%, 0% dan 5%, menunjukkan bahwa semakin 0,002

Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 59 besar tingkat investasi, maka persentase dana tabarru semakin menurun. Namun, berdasarkan biaya pengeoaan resiko yang berbeda yaitu 0%, 30% dan 50% terihat bahwa semakin besar biaya pengeoaan resiko, maka persentase dana tabarru semakin meningkat. Studi kasus, dimisakan si A adaah seorang pria berusia 44 tahun. Si A merupakan saah seorang peserta asuransi di PT. X Syariah Insurance dengan kontribusi buanan sebesar Rp.600.000,00 dan masa pembayaran seama 0 tahun dengan manfaat asuransi sebesar Rp.00.000.000,00. Secara engkap, data peserta asuransi disajikan daam Tabe 4. Tabe 4 Ringkasan Iustrasi Peserta Asuransi PT. X Syariah Insurance Nama peserta A Usia 44 Tahun Masa pembayaran 0 Tahun Kontribusi buanan Rp.600.000,00 Manfaat asuransi Rp.00.000.000,00 Dana tabarru buanan Rp.302.93,00 α 50% Dengan menggunakan informasi dari Tabe 4, dihitung dana tabarru dengan menggunakan perhitungan COI sebagai berikut: untuk peserta yg berusia () 44 tahun q 44 = 0,00246, dengan α = 0% dan i = 5%, diperoeh: COI v. q 44 (0,95238 0,00246) 0, 44 0,00260375 Dana tabarru = 0,00260375 Rp.00.000.000,00 = Rp.260.37,50 Secara anaog dapat diakukan perhitungan dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan biaya pengeoaan (α) yang berbeda yaitu 0%,30% dan 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda pua yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan dana tabarru dengan biaya pengeoaan (α) yang berbeda dan tingkat investasi (i) yang berbeda pua disajikan daam Tabe 5. Tabe 5 Dana Tabarru Peserta berusia 44 Tahun dengan Tingkat Investasi Biaya Pengeoaan yang Berbeda α Dana Tabarru i = 5% i = 0% i = 5% 0% Rp.260.37,50 Rp.248.484,,60 Rp.237.68,0 30% Rp.334.693,90 Rp.39.480,50 Rp.305.590,0 50% Rp.458.57,40 Rp.447.272,70 Rp.427.826,0 Berdasarkan Tabe 5 dana tabarru peserta berusia 44 tahun dengan tingkat investasi dan biaya pengeoaan yang berbeda, menunjukkan bahwa dana tabarru yang mendekati dengan ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance adaah Rp.305.590,0 dengan i = 5% dan α = 30%. Daam ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance diketahui bahwa dana tabarru sebesar Rp.302.93,00 untuk peserta usia 44 tahun, dengan α = 50% dan i berkisar antara 5% hingga 5%. Dengan menggunakan perhitungan COI, diperoeh dana tabarru terbesar untuk α = 50% sebesar Rp.458.57,40 dengan i = 5%. Sehingga, perhitungan COI memberikan hasi terbaik bagi peserta asuransi.

60 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH PENUTUP Perhitungan COI dipengaruhi oeh besarnya peuang kematian berdasarkan usia peserta dan asumsi tingkat investasi (i) dan biaya pengeoaan (α). Semakin besar asumsi tingkat investasi (i) maka dana tabarru semakin keci, sedangkan berdasarkan biaya pengeoaan yang berbeda, besarnya dana tabarru berbanding urus dengan asumsi biaya pengeoaan, yaitu semakin besar biaya pengeoaan, maka dana tabarru juga semakin besar. Besarnya dana tabarru berdasarkan ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance adaah Rp.302.93,00. Berdasarkan perhitungan COI, besarnya dana tabarru yang paing mendekati ringkasan iustrasi tersebut adaah Rp.305.590,0 yaitu dengan i = 5% dan α = 30%. Perhitungan COI memberikan hasi dana tabarru terbaik bagi peserta asuransi. DAFTAR PUSTAKA []. Roziq, A., 202, Buku Cerdas Investasi dan Transaksi Syari ah, Dinar Media, Surabaya.. [2]. Sua, Syakir M., 2004, Asuransi Syari ah, Gema Insani Press, Jakarta. [3]. Sudibjo, S., 2009, Penetapan Portopoio Premi Asuransi Jiwa untuk Mencapai Titik Impas dengan menggunakan Mode Profit Testing, Bisnis dan Birokrasi, Jurna Imu Admininstrasi dan Organisasi, 6:59-67. [4]. Sembiring, Ak., dkk, 997, Matematika Keuangan, M2S, Bandung. [5]. Futami, T. Matematika Asuransi Jiwa, Bagian. Terj. dari Seimei Hoken Sugaku, Jokan ( 92 Revision), oeh Heriyanto G. Penerbit Incorporated Foundation Orienta Life Insurance Cutura Deveopment Center: Japan; 993. [6]. Keison, Stephen G. The Theory of Interest. McGraw-Hi: New York; 99. [7]. Sumitro, W., 2004, Asas-asas Perbankan Isam dan Lembaga-embaga Terkait, Raja Grafindo Persada, Jakarta. AMANAH FITRIA NEVA SATYAHADEWI MARIATUL KIFTIAH : FMIPA Untan Pontianak, amanah_fipa@yahoo.co.id : FMIPA Untan Pontianak, neva_s04@yahoo.co.id : FMIPA Untan Pontianak, kiftiahmariatu@ymai.com