Pandangan Etnis Tionghoa Surabaya Terhadap Budaya Penggunaan Arak 泗水华裔对运用酒文化之观点

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin

Abstrak. :Jovita Priatnawati

ABSTRAK. : Okfaysienny. Program Studi : S-1 Sastra China

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察

ABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

EFEKTIFITAS PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA TIONGHOA MELALUI PERMAINAN DI KURSUS BAHASA TIONGHOA ELYON 游戏在泗水市崇高华教中心南校区的汉语词汇教学效果

JURNAL CENTURY PANDANGAN TIGA ORANG TIONGHOA GENERASI TUA SAMARINDA TERHADAP MAKNA BUNGA MEI DAN TANAMAN JERUK PADA PERAYAAN IMLEK.

ABSTRAK. : Kaniya Capriani

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

Alasan Pasien Non Tionghoa Menggunakan Pengobatan Akupuntur di Dua Klinik Akupuntur Surabaya Selatan 非华裔病人在泗水南区两座针灸诊所运用针灸医疗之原因

PENENTUAN SUKSESI KEPEMILIKAN USAHA KOMUNITAS TIONGHOA SURABAYA DALAM ERA GLOBALISASI. Ong Mia Farao Karsono & Widjojo Suprapto

在泗水从事中餐饮业的中国人及印尼华裔对范蠡十二原 则经商理念的应用

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa

Dominasi Anak Laki-Laki Sulung Dalam Keluarga Tionghoa Suku Hokkien di Kecamatan Tambaksari Surabaya Timur 泗水东区 Tambaksari 福建家庭中长子的地位和优势研究

ABSTRAK. : Ishak Filius Lili

Oleh : Novia Rizqy Amelia C

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI S1 SASTRA CINA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR

Kata Kunci :Tionghoa-Indonesia; Marga; Tionghoa; Etnis Tionghoa - Indoneisa

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA

EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA SKRIPSI.

RITUAL PERAYAAN IMLEK ETNIS TIONGHOA DI KOTA TOLI-TOLI 印尼托利托利华裔的春节习俗

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA

ABSTRAK. Nama : TIFFANY Progam Studi : Sastra China Judul : EKSISTENSI TATUNG DALAM PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA

Kata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa

ABSTRAK. : AnalisisTingkat Pemahaman Pengunjung Terhadap Ornamen dan Lukisan Bangunan Wihara Satya Budhi Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh

ABSTRAK. : Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur

Interaksi Sosial Etnis Batak Dan Etnis Tionghoa Di Gereja GSJA Sungai Kehidupan Surabaya 泗水 GSJA Sungai Kehidupan 教堂巴塔克族与华裔的社交.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah puisi. Dalam puisi identik dengan aspek keindahan,

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya

关系 风水和运气对泗水 PASAR ATOM 华人美食家族企业的影响

Pemberian Nama Tionghoa Keluarga Sub Suku Fúqīng di Banjarmasin 马辰福清人命名分析

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. tinjauan pustaka tentang Keberadaan dan Fungsi Xiangqi bagi Masyarakat

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PANDANGAN GENERASI TUA DAN GENERASI MUDA TIONGHOA SURABAYA TERHADAP PENERAPAN FENG SHUI TANGGA 泗水华人长辈与后辈对楼梯风水应用的看法

ABSTRAK. : Analisis pelafalan karakter 的 (de) pada lagu Mandarin periode an yang dinyanyikan oleh Andy Lau.

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

泗水教友对庙宇改为三教庙的态度与它的发展

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di negara China, puisi merupakan sesuatu yang tidak asing lagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

ABSTRAK. Kata kunci : seni beladiri, Yongchun, Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

九里香 印华乐队成员对古筝的看法 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DI PT LANGGENG SEJAHTERA JEPARA UNTUK KELANCARAN PRODUKSI MEBEL

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu

UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA

PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENYIAR MANDARIN NIGHT DI EL SHADDAY MEDIA PRODUCTION SOLO

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar. Sarjana Sastra. Oleh: Riri Putriyani NIM: PROGRAM STUDI SASTRA CINA

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap bangsa mempunyai kemampuan untuk menunjukkan jati diri bangsa

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang

FEBE DIYAH MUSTIKA NINGRUM PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN, FAKULTAS BAHASA DAN SENI, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

ICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Upacara minum..., Yuanita Tanuwijaya, FIB UI, Universitas Indonesia

Agnes Meilinda Priastuti Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu jiwa (Sensus 2010) 1. Orang

Bisnis Online Pakaian Wanita Oleh Etnis Tionghoa Di Surabaya 泗水华裔网络女服装上之买卖. Vony Fransisca Ong Mia Farao Karsono Leo Irwan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA INGAT HURUF TIONGHOA EDITOR MUDA HARIAN NUSANTARA SURABAYA 影响泗水 千岛日报 年轻编辑的汉字记忆的因素.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

印度尼西亚语口语课程中跨文化交际互动式教学法的应用

Transkripsi:

Pandangan Etnis Tionghoa Surabaya Terhadap Budaya Penggunaan Arak 泗水华裔对运用酒文化之观点 Yessica Loviana & Ong Mia Farao Karsono Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra, Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236 E-mail: blue_lychees@yahoo.com & miafarao@gmail.com ABSTRAK Yessica Loviana : Skripsi Pandangan Etnis Tionghoa Surabaya terhadap Budaya Penggunaan Arak Oleh karena arak di Tiongkok selain memiliki sejarah budaya penggunaan yang panjang, jenis-jenisnya banyak, dan juga digunakan dalam proses pengobatan tradisional, penelitian ini ingin menganalisis bagaimana pandangan etnis Tionghoa Surabaya terhadap budaya penggunaan arak. Apakah masih seperti yang dikatakan dalam kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini, ataukah sudah ada perubahan dalam budaya penggunaannya. Kajian pustaka yang digunakan meliputi: budaya minum arak bagi kaum perempuan; penggunaan arak dalam perayaanperayaan tertentu; makna arak bagi kaum sastrawan; manfaat arak dalam kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada budaya penggunaan arak yang masih sama seperti yang ditulis dalam kajian pustaka, ada yang sudah mengalami perubahan. Kata Kunci: Etnis Tionghoa Surabaya, Budaya Arak,Pandangan 1

摘要 周明华 : 论文泗水华裔对运用酒文化之观点 由于中国酒文化除了具有悠久的历史 种类多, 也经常用于传统中医治 疗的配料, 由此本论文分析泗水华裔对酒的运用的观点 是否与本论文相关理 论中所写的一样或者有了变化 使用的相关理论包括 : 中国女性饮酒习惯 饮 酒的场合 酒对文人的意义 酒对人体健康的益处 本论文使用定性描述研究 方法 分析结果得知关于运用酒文化, 有的符合相关理论里所写的, 有的已有 了变化 关键词 : 泗水华裔, 酒文化, 观点 2

PENDAHULUAN Arak di Tiongkok selain memiliki sejarah yang panjang dan juga telah memainkan peran penting dalam budaya Tionghoa dan banyak adat minum arak timbul selama sejarah Tiongkok yang panjang. Menurut Fú (2004) pada zaman kuno orang-orang menggunakan arak ketika besembahyang kepada langit dan bumi, menyembah gunung-gunung dan lautan, ketika bersembahyang menuangkan arak ke tanah. Bila bersembahyang kepada lautan maka arak dituangkan ke laut (p. 117). Pada hari-hari raya tertentu rakyat Tiongkok selalu tidak bisa berpisah dengan arak, misalnya pada perayaan tahun baru Imlek, festival Qīngmíng, festival kue bulan dan lain-lain. Waktu pernikahan ada arak bergembira (xǐjiǔ 喜酒 ), ada arak persilangan yang diminum kedua pengantin melambangkan ikatan yang abadi. Ada arak bulan purnama, untuk keluarga yang merayakan ulang tahun bayi berusia satu bulan. Ada arak panjang umur yang dijadikan hadiah untuk orang tua yang berulang tahun, karena kata arak dan kata panjang umur mirip yaitu jiǔ( 酒久 ). Arak juga melengkapi acara pesta pembukaan toko, pindah rumah dan lain-lain (Fú, 2004, p. 119). Masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia saat ini meskipun sudah jarang tetapi masih ada yang menggunakan arak dalam acara-acara tertentu seperti pernikahan, maupun perayaan lainnya, selain itu juga digunakan sebagai bahan campuran masakan, pengobatan bagi wanita setelah melahirkan, dan pemulihan tenaga bagi yang baru sakit, dan lain-lain. Jadi sangat menarik bila topik mengenai budaya arak ini ditulis dalam sebuah skripsi. Alasan lain karena di Indonesia adalah Negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim, sehingga akan menimbulkan budaya yang berbeda dengan budaya penggunaan arak di negeri Tiongkok. Dengan demikian bila dilakukan wawancara akan diperoleh pandangan yang bervariasi yang layak untuk dianalisis. Dengan demikian meneliti budaya arak akan juga memberi peluang bagi banyak peneliti untuk mengembangkan topiknya. Berdasarkan fenomena bahwa arak di Tiongkok selain memiliki sejarah panjang, jenis-jenisnya banyak, arak juga digunakan dalam proses pengobatan tradisional. Sepengetahuan penulis di Surabaya banyak tabib menggunakan arak untuk pengobatan, arak juga digunakan memasak ayam untuk ibu yang baru melahirkan. Dengan mempertimbangkan begitu banyak fungsi arak, penulis merasa penelitian dengan topik Pandangan Etnis Tionghoa Surabaya terhadap Budaya Penggunaan Arak dengan rumusan masalah bagaimana pandangan etnis Tionghoa Surabaya terhadap budaya penggunaan arak, layak diteliti. BUDAYA MINUM ARAK BAGI KAUM PEREMPUAN Menurut Wáng (2003), perempuan Tiongkok biasanya tidak minum arak, terutama tidak minum arak putih. Apabila seorang perempuan itu ikut minum, hanya minum sedikit saja arak anggur atau bir. Jika seorang perempuan sering minum arak, maka sama dengan perempuan yang merokok, dianggap orang tidak lazim (p. 154). 3

PENGGUNAAN ARAK DALAM PERAYAAN-PERAYAAN TERTENTU Menurut Gōng (2007) arak biasanya disajikan pada perayaan tahun baru Imlek, perayaan Qīngmíng yaitu pada hari ini orang Tiongkok membersihkan kuburan, perayaan Qíngrén Jié adalah perayaan yang jatuh pada hari ke tujuh bulan ke tujuh. Orang Tiongkok mempunyai kebiasaan makan malam bersama keluarga besar untuk merayakan Zhōng Qiū. Bagi orang Tiongkok, bayi yang baru lahir merupakan peristiwa gembira yang harus dirayakan. Orang Tiongkok minum arak ketika bayi tersebut berusia tiga hari, satu bulan penuh, seratus hari, dan berusia satu tahun. Demikian juga pada perayaan ulang tahun, pernikahan, dan pemakaman orang Tiongkok juga mepunyai tradisi minum arak. Selain itu perayaan juga diadakan ketika pembangunan rumah, atau ketika seseorang punya rumah baru, perayaan pembukaan usaha baru. Bagi orang Tiongkok arak adalah hadiah yang berharga, tidak ada arak, maka tidak ada pesta (p. 115-116). Menurut Jīn (2003) ketika pemakaman arak bermakna untuk mengenang sanak famili yang telah meninggal. MAKNA ARAK BAGI KAUM SASTRAWAN Arak dan syair bagi orang Tiongkok bagaikan air dan ikan, tidak terpisahkan. Tidak ada arak, tidak ada syair dan puisi. Arak dapat menimbulkan inspirasi bagi penyair untuk menciptakan puisi. Pada sisi lain, orang yang tidak berbakat membuat puisi tidak akan intim dengan arak. Arak sendiri adalah puisi dan syair, syair puisi yang baik seperti arak yang kental (Zhāng dan Xiè,2010, p. 27). Sastrawan yang terkenal pada zaman dinasti Táng bernama Lǐ Bái 李白, dia selalu meminum arak sebelum membuat puisi, setelah mabuk mampu menulis ratusan buah puisi. Sastrawan seringkali gemar minum, gemar mabuk, juga menggunakan arak dalam membaca sajak berirama. Menurut buku sejarah, dinasti-dinasti zaman dulu tidak kekurangan penggemar arak, minum arak sesuka hati, bersantai, serta menikmati kegembiraan. Selain itu pada zaman tiga negara, ada seorang yang bernama Zhèngquán 郑泉 yang sangat gemar minum arak. (Yīn, 2008, p. 36). Sementara Fú (2004) juga menegaskan bahwa dalam sejarah Tiongkok kuno banyak pelukis, penyair, penulis kaligrafi serta tokoh-tokoh penting lainnya yang terkenal mempunyai hobi minum arak. Misalnya saja Táo Yuānmíng 陶渊明 seorang penyair dari dinasti Jìn yang tidak bisa hidup sehari tanpa arak. Seorang kaligrafi Tiongkok terkenal bernama Wáng Xīzhī 王羲之 sambil minum arak, sambil menulis karyanya. Penyair Sū Shì 苏轼 seorang sastrawan pada dinasti Sòng juga merupakan seorang yang ahli membuat arak dan banyak yang lainnya (p. 130). MANFAAT ARAK DALAM KESEHATAN Menurut Yáng 杨 dan Yáng 阳 (2011), dalam pengobatan tradisional Tiongkok arak putih berguna untuk menyembuhkan penyakit atau merupakan zat untuk menyehatkan ginjal. Arak putih dapat menambah daya fungsi obat, menambah nafsu makan, menghilangkan lelah, minum sedikit arak putih dapat melancarkan pembuluh 4

darah, sehingga melancarkan aliran darah. Jadi arak putih dapat membantu orangorang yang sulit tidur. Arak kuning sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu melancarkan peredaran darah, menyehatkan kulit, menyehatkan hati. Arak anggur mengandung banyak mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yaitu zat besi, seng, tembaga, kalsium. Arak anggur juga mengandung banyak vitamin B dan C yang juga banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Beer mengandung banyak kalsium, karbon, kalium, vitamin B. Beer bisa mencegah panas dalam di rongga mulut (p. 43-47). METODE PENELITIAN Penelitian ini meneliti mengenai pandangan etnis Tionghoa Surabaya terhadap budaya penggunaan arak, sehingga yang diteliti merupakan informasi pendapat seseorang. Oleh karena itu paling tepat digunakan pendekatan kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunarto (2001) yang mengatakan paradigma penelitian kualitatif adalah paradigma yang bersifat fenomenalogik, yaitu berorientasi pada proses berupa kata dan kalimat (p. 132). Sesuai dengan pernyataan Hutomo (1992) penelitian kualitatif bersifat deskriptif artinya mencatat secara rinci segala fenomena yang dilihat dan didengar serta dibaca dan peneliti sendiri yang bertindak sebagai instrumen pengumpulan data (p. 85). Sumber data penelitian dalam penelitian ini adalah orang-orang yang disebut sebagai informan yang dapat memberi informasi mengenai pandangan mereka terhadap budaya penggunaan arak. Jadi jumlah informan tidak bergantung pada kuantitas tetapi bergantung pada cakupan masalah penelitian yang akan dilakukan. Jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak sebanyak seperti dalam penelitian kuantitatif, pernah ditegaskan oleh Sarwono (2006, p. 205). Pemilihan informan dilakukan secara Purposive, berarti informan dipilih yang dapat memberi informasi penggunaan arak dalam hal budaya minum arak bagi perempuan, penggunaan arak dalam perayaanperayaan tertentu, makna arak bagi kaum intelektual, manfaat arak dalam kesehatan. Pemilihan informan secara purposive dalam penelitian kualitatif sesuai dengan pendapat Sugiono (2007), yang mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif teknik pemilihan informan yang sering digunakan adalah teknik purposive sampling (p. 300). Jadi digunakan dua belas orang informan Surabaya yang terdiri atas tiga tabib, tiga pasang suami istri, tiga sastrawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara semi terstruktur, karena memiliki keuntungan wawancara dapat dilakukan dengan sistematis dan memperolah informasi yang lebih mendalam. Data-data ini dipersiapkan untuk menjawab rumusan masalah mengenai pandangan etnis Tionghoa Surabaya terhadap budaya penggunaan arak. Teknik pengumpulan data dilakukan terus hingga memperolah informasi yang jenuh. Dalam penelitian kualitatif, data digali hingga mencapai titik jenuh sesuai dengan pendapat Daymon dan Holloway (2008, p. 188-189). 5

HASIL ANALISIS DAN DISKUSI Budaya Minum Arak Bagi Kaum Perempuan Berdasarkan hasil wawancara terhadap tiga pasang suami istri yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini mengenai budaya minum arak bagi kaum perempuan ditemukan kategori-kategori seperti rincian dalam Tabel 1 berikut ini. Table 1 Pandangan responden terhadap budaya minum arak bagi kaum perempuan. Responden Agama Pendapat para responden (1) Perempuan sebenarnya tidak baik bila minum arak, tetapi boleh minum arak,wine dan beer asal tidak mabuk. Dia sendiri pernah mencoba minum arak, beer dan wine. Dia merasa laki-laki juga tidak baik jika minum arak, karena mengandung alkohol yang tidak baik untuk organ tubuh. Perempuan boleh minum arak,wine dan beer, asal tidak sampai mabuk, karena bisa melancarkan peredaran arah. Laki-laki boleh minum arak asal tidak mabuk di depan umum. Dia sendiri kadang-kadang minum arak, kebanyakan beer hitam, pernah mencoba wine, beer, sampanye Perempuan boleh minum arak, wine dan beer asal tidak mabuk. Laki-laki juga boleh minum arak asal tidak mabuk. Dia sendiri tidak pernah minum arak Perempuan boleh minum arak, wine dan beer asal tidak mabuk. Laki-laki boleh minum arak asal tidak mabuk. Dia sendiri kadang-kadang saja minum beer dan wine, untuk menghangatkan tubuh. Perempuan boleh minum arak, wine dan beer, asal tidak mabuk, dan tidak terlalu sering minum. Dia sendiri pernah minum arak kuning, wine dan beer untuk melancarkan peredaran darah. Laki-laki juga boleh minum arak asal tidak mabuk. Perempuan boleh minum arak, wine, beer asal tidak sampai mabuk. Laki-laki juga boleh minum arak, asal tidak sampai mabuk. Dia sendiri pernah minum arak putih, wine, beer, untuk melancarkan peredaran darah. Dari rincian Tabel 1 semua responden berpendapat kaum perempuan boleh minum arak, asalkan tidak mabuk, tetapi responden (1) berpendapat perempuan lebih baik tidak minum arak. Hampir semua responden tidak minum arak putih, mereka mengatakan minum beer, wine dan arak kuning, hanya responden yang pernah minum arak putih. Jadi menurut responden penelitian ini di Surabaya arak putih tidak populer untuk diminum. Sementara responden, menggunakan arak putih ketika bersembahyang. Jadi dapat disimpulkan pendapat responden penelitian ini sama dengan teori yang diajukan kajian pustaka menurut Wáng (2003) jika seorang perempuan sering minum arak, maka sama dengan perempuan yang merokok, dianggap orang tidak lazim (p. 154). Titik persamaan antara pendapat para responden dengan teori yang diajukan dalam kajian pustaka adalah perempuan yang jarang minum arak masih dianggap baik, jika sering minum arak bisa dianggap masyarakat tidak baik. 6

Bila dianalisis dari latar belakang agama para responden, ternyata baik agama maupun agama memiliki pandangan yang sama terhadap budaya minum arak bagi kaum perempuan. Dengan pengertian bila arak itu diminum sesekali masih diperbolehkan, tetapi bila diminum hingga mabuk tidak diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat diinterpertasikan bahwa bila seseorang telah mabuk, bisa menimbulkan keonaran. Penggunaan Arak dalam Perayaan-perayaan Tertentu Dari hasil wawancara dengan tiga pasang suami istri yang digunakan sebagai responden ditemukan rincian penggunaan arak pada saat perayaan-perayaan tahun baru Imlek dan tahun baru umum seperti jabaran dalam Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak pada tahun baru Imlek dan tahun baru umum Responden Agama Pendapat mengenai Tahun baru Imlek Pendapat mengenai Tahun baru (1) Semua keluarga berkumpul untuk makan malam bersama merayakan tahun baru imlek tanpa minum arak. Arak beras merah digunakan untuk sembahyangan. Merayakan tahun baru imlek dengan makan malam bersama keluarga, sambil minum beer. Merayakan dengan berkumpul dan makan malam bersama keluarga, tidak minum arak. Merayakan dengan berkumpul dan makan malam bersama keluarga, tidak minum arak, biasanya memberi hongbao untuk anak-anak. Merayakan dengan cara makan bersama keluarga. Selain itu juga ada sembahyangan dengan menggunakan arak beras merah, maknanya adalah memberi persembahan arak pada dewa-dewa Tidak ada minum arak. Merayakan dengan berkumpul bersama keluarga, biasanya ada minum wine atau beer. umum Merayakan. Berkumpul dan makan malam bersama keluarga. Tidak disajikan arak. Bergadang menunggu tanggal 1 Januari. Merayakan dengan cara berkumpul bersama keluarga dan bergadang sambil mengobrol. Tidak minum arak. Merayakan dengan berkumpul dan makan malam bersama keluarga, tidak minum arak. Merayakan dengan berkumpul dan makan malam bersama keluarga, tidak minum arak. Merayakan dengan cara makan bersama keluarga, tanpa arak. Merayakan dengan berkumpul bersama keluarga, biasanya ada minum wine atau beer. Dari rincian Tabel 2 dapat diketahui semua responden merayakan baik tahun baru umum maupun tahun baru Imlek dengan makan malam bersama keluarga mereka masing-masing. Ditemukan bahwa semua responden tidak menyajikan arak. Ada dua responden ketika merayakan dengan makan malam berkumpul keluarga bukan arak yang disajikan tetapi beer dan wine. Sementara arak beras merah digunakan ketika melakukan ritual sembahyangan sebelum makan bersama dengan keluarga pada saat merayakan hari raya tahun baru Imlek. Ketika merayakan tahun baru umum semua responden merayakan juga dengan makan bersama keluarga, tanpa menyajikan arak. Ada satu responden yang menyajikan wine atau beer pada saat merayakan tahun baru umum. 7

Jadi dapat disimpulkan bagi responden penelitian ini ketika merayakan tahun baru imlek maupun tahun baru umum tidak menyajikan minuman arak. Minuman yang disajikan ketika merayakan tahun baru Imlek dan tahun baru umum adalah beer atau wine. Hal ini membuktikan adanya pergeseran budaya bagi responden etnis Tionghoa yang digunakan dalam penelitian ini, karena kajian pustaka menurut Gōng (2007) mengatakan, ketika merayakan tahun baru Imlek orang Tiongkok mempunyai kebiasaan minum arak. Sementara menurut responden penelitian ini, arak hanya untuk digunakan ritual sembahyang, dan jenis araknya adalah arak beras merah. Tabel 3 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak pada perayaan Qīngmíng Responden Agama Pendapat mengenai saat merayakan Qīngmíng (1) Masih merayakan sembahyangan Qīngmíng dengan pergi ke kuburan dan membersihkan kuburan. Masih memakai arak beras merah dan teh pada saat sembahyang. Makna arak untuk menghormati leluhur, karena dalam sejarah Tiongkok menghormati orang yang lebih tua dengan menggunakan arak. Masih merayakan sembahyangan Qīngmíng, pergi ke kuburan dan membersihkan kuburan. Masih memakai arak beras merah pada saat sembahyang. Makna arak untuk menghormati leluhur. Masih merayakan sembahyangan Qīngmíng, pergi ke kuburan dan membersihkan kuburan. Sembahyangan di kuburan tidak memakai arak, sembahyangan di rumah memakai arak beras merah. Hanya mengikuti tradisi, tidak tahu maknanya. Masih pergi ke kuburan untuk sembahyangan. Sembahyangan di kuburan tidak Tidak tahu maknanya. Masih pergi ke kuburan untuk sembahyangan. Memakai arak putih untuk sembahyangan. Maknanya untuk menghormati leluhur dan mengikuti tradisi. Masih pergi kekuburan untuk sembahyang. Sembahyangan memakai arak putih. Menurut tradisi, arak dipakai untuk menghormati leluhur. Dari rincian Tabel 3 ditemukan bahwa dalam era globalisasi sekarang ini, hari raya tradisional Qīngmíng masih tetap dilaksanakan. Bila ditelusuri dari agama para responden yang beragama dan, sehingga wajar jika mereka masih melakukan tradisi hari raya Qīngmíng, karena agama memang merupakan agama dari negara Tiongkok. Sementara agama di Indonesia pada saat situasi politik orde baru dijadikan satu dengan agama. Hal ini menyebabkan orang yang beragama juga bersembahyang di Klenteng, sehingga para responden masih juga melakukan sembahyangan Qīngmíng. Ketika melakukan sembahyangan pada hari raya Qīngmíng di kuburan, semua responden penelitian ini masih menggunakan arak untuk ritual sembahyangan,tetapi ada responden yang ketika sembahyang di kuburan tidak menggunakan arak, ketika sembahyang di rumah menggunakan arak. Mengenai jenis arak yang digunakan adalah arak putih dan arak beras merah. Sementara mengenai makna arak ketika melakukan ritual sembahyangan pada hari raya Qīngmíng ada yang mengerti dan ada 8

yang tidak mengerti makna arak, hanya mengikuti tradisi. Menurut respoden penelitian ini yang mengerti makna arak pada perayaan Qīngmíng, makna arak adalah untuk menghormati arwah leluhur dan mengenang sanak famili yang telah meninggal yang terbukti sesuai dengan pernyataan Jīn (2003) dan Gōng (2007). Tabel 4 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak pada Zhōng guó Qíngrén Jié dan hari Valentine Responden Agama Pendapat mengenai Zhōng guó Qíngrén Jié Pendapat mengenai hari Valentine (1) Tidak merayakan Tidak merayakan Tidak merayakan Tidak merayakan Tidak merayakan Tidak merayakan Tidak merayakan Tidak merayakan Waktu masih muda merayakan, minum wine Tidak merayakan dengan pasangan Waktu masih muda merayakan, minum wine dengan pasangan Tidak merayakan Dari rincian Tabel 4 ditemukan sebagian besar responden penelitian ini sudah tidak merayakan Zhōng guó Qíngrén Jié. Ditemukan responden dan ketika masih muda mereka merayakan Zhōng guó Qíngrén Jié dengan minum wine bukan arak, tetapi sekarang tidak. Hal ini bila ditelusuri dari usia mereka yang telah berusia 60 tahun lebih dapat dimengerti bahwa generasi responden dan termasuk generasi zaman orde baru, yang ketika mereka masih muda budaya Tiongkok masih sangat kental dilaksanakan oleh para etnis Tionghoa saat itu. Mengenai hari Valentine, ternyata para responden penelitian ini tidak ada yang merayakan. Tabel 5 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak pada Zhōngqiū Jié Responden Agama Pendapat mengenai Zhōngqiū Jié (1) Tidak ada sembahyangan, hanya makan kue bulan, membagi-bagikan kue bulan untuk saudara-saudara dan tidak minum arak Tidak ada sembahyangan, hanya makan kue bulan, tidak minum arak. Tidak merayakan dan tidak minum arak. Pergi ke pantai bersama dengan teman-teman untuk melihat bulan, tidak minum arak. Sembahyangan dengan kue bulan dan arak beras merah. Tidak minum arak Sembahyangan dengan kue bulan dan arak merah. Tidak minum arak. Dari rincian Tabel 5 dapat diketahui cara para responden penelitian ini merayakan hari raya Zhōngqiū, ada yang hanya makan kue bulan dan membagi-bagikan kue bulan pada sanak saudara; ada yang tidak makan kue bulan hanya pergi ke pantai melihat bulan; ada yang melakukan sembahyangan dengan menyajikan kue bulan dan arak beras merah di atas meja sembahyangan. Dari semua respoden tidak ada yang meminum arak, arak hanya untuk ritual sembahyangan. 9

Responden (1) (Laki-laki) Tabel 6 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak pada bayi baru lahir, 3 hari, 1 bulan, 100 hari, 1 tahun. Bayi baru lahir Bayi 3 hari Bayi 1 bulan Bayi 100 hari Bayi 1 tahun Tidak dirayakan, Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan Dirayakan tetapi sang ibu minum tim ayam arak beras. Tidak dirayakan Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan, tetapi sang ibu minum tim ayam arak beras. Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan, tetapi sang ibu minum tim ayam arak beras. Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan Tidak dirayakan Tidak dirayakan Tidak dirayakan Dirayakan Tidak dirayakan Tidak dirayakan Dari rincian Tabel 6, ditemukan ketika bayi baru lahir, 3 hari, 100 hari semua responden penelitian ini tidak melakukan perayaan. Pada saat bayi berusia satu bulan semua responden penelitian ini merayakan dengan cara mengirim bingkisan kepada teman dekat dan famili yang pasti berisi 2 butir telur ayam yang diberi warna merah dan tidak menyajikan arak. Setelah bayi berusia 1 tahun ada yang merayakan ada yang tidak, yang pasti ketika merayakan tidak menyajikan arak. Jadi ditemukan responden penelitian ini tidak ada satupun yang merayakan dengan menggunakan arak sebagai sajian. Ada responden yang menggunakan arak untuk bahan campuran mengetim ayam, yang berfungsi sebagai pemeliharaan kesehatan bagi sang ibu yang baru melahirkan bayinya, yaitu melancarkan peredaran darah dan melancarkan air susu ibu. Bila dihubungkan dengan teori Gōng (2007) yang menulis begitu mendetail ketika perayaan bayi baru lahir, 3 hari, 1 bulan, 100 hari dan 1 tahun, ternyata para responden yang paling banyak hanya merayakan ketika bayi berusia 1 bulan saja. Hal ini membuktikan adanya perubahan cara merayakan kelahiran bayi menurut teori dengan temuan lapangan dalam penelitian ini. Tabel 7 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak pada ulang tahun, pernikahan, dan pemakaman Responden Pada saat ulang tahun Pada saat pernikahan Pada saat pemakaman (1) - Merayakan dengan makan bersama keluarga, tidak ada arak. -Makan malam bersama keluarga, tidak ada minum -Arak kuning disajikan dalam mangkok bersama dua telur rebus,bermakna agar pernikahannya abadi. - Xǐjiǔ diganti dengan sirup. - Jìng jiǔ menggunakan teh. maknanya menghormati yang lebih tua. -Arak kuning disajikan dalam mangkok bersama dua telur 10 -Keluarganya masih merayakan sembahyangan secara tradisional Tiongkok dengan menggunakan arak beras merah, maknanya untuk menghormati orang yang meninggal tersebut. -Keluarganya masih merayakan

arak, hanya beer. rebus,bermakna agar pernikahannya abadi. - Xǐjiǔ diganti dengan sirup. - Jìng jiǔ menggunakan teh. maknanya menghormati yang lebih tua. Tidak merayakan ulang tahun Waktu masih muda merayakan, sekarang tidak lagi, biasanya hanya makanmakan, tidak ada minum arak. Merayakan dengan makan mie dan telur merah. Tidak ada minum arak. Merayakan dengan makan bersama teman-teman, tidak ada minum arak. - Jìng jiǔ menggunakan arak beras merah,maknanya menghormati yang lebih tua. - Jìng jiǔ menggunakan arak beras merah,maknanya menghormati yang lebih tua. - Jìng jiǔ menggunakan arak beras merah,maknanya menghormati yang lebih tua. - Jìng jiǔ menggunakan arak beras merah,maknanya menghormati yang lebih tua. sembahyangan secara tradisional Tiongkok dengan menggunakan arak beras merah, maknanya untuk menghormati orang yang meninggal tersebut. -Keluarganya masih merayakan sembahyangan secara tradisional Tiongkok dengan menggunakan arak beras merah, maknanya untuk menghormati orang yang meninggal tersebut. -Keluarganya masih merayakan sembahyangan secara tradisional Tiongkok dengan menggunakan arak beras merah, maknanya untuk menghormati orang yang meninggal tersebut. -Keluarganya masih merayakan sembahyangan secara tradisional Tiongkok dengan menggunakan arak putih, maknanya untuk menghormati orang yang meninggal tersebut. --Keluarganya masih merayakan sembahyangan secara tradisional Tiongkok dengan menggunakan arak putih, maknanya untuk menghormati orang yang meninggal tersebut. Dari rincian Tabel 7 ditemukan responden penelitian ini pada saat merayakan ulang tahun tidak ada yang menggunakan arak sebagai minuman. Sementara responden menyajikan beer sebagai minuman. Hal ini bila dikaitkan dengan teori Gōng (2007), membuktikan bahwa minuman arak tidak sepopuler di Tiongkok, menurut responden ini tidak menggunakan arak sebagai minuman tetapi menggunakan beer. Hal ini bila ditelusuri dari agama yang dianut sebagian besar penduduk Indonesia yaitu agama Islam, maka wajar di Indonesia orang tidak merayakan dengan arak, karena arak merupakan minuman haram bagi agama Islam. Mengenai cara merayakan pernikahan bagi para responden penelitian ini sebagian besar responden menggunakan arak beras merah untuk jìng jiǔ. Pada acara jìng jiǔ ini arak ada yang diganti dengan minuman lain yaitu teh, tetapi pada saat xǐjiǔ arak diganti dengan sirup yang berwarna merah. Hal ini bila dikaitkan dengan teori Gōng 11

(2007) atau Jīn (2003), yang mengatakan bahwa orang Tiongkok merayakan hari pernikahan dengan arak, sementara di Indonesia menurut temuan di lapangan dalam penelitian ini arak diganti dengan teh dan sirup, sehingga terjadi perubahan. Mengenai penggunaan arak dalam acara pemakaman, semua responden menggunakan arak, hanya jenisnya yang berbeda. Ada responden yang menggunakan arak beras merah, ada yang memakai arak putih untuk sembahyangan. Mengenai makna arak, ada responden yang tidak mengerti, hanya mengikuti tradisi saja, ada responden yang mengatakan arak bermakna untuk menghormati leluhur. Bila dikaitkan dengan teori Gōng (2007), ternyata temuan di lapangan dalam penelitian ini sama dengan yang dinyatakan oleh Gōng (2007), yaitu arak tetap digunakan dalam acara sembahyangan ketika pemakaman. Tabel 8 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak pada saat pindah rumah baru dan membuka usaha baru. Responden Pindah Rumah Baru Membuka Usaha Baru. (1) (Perempuan) Dari rincian Tabel 8, ditemukan baik ketika pindah rumah maupun membuka usaha baru tidak ada responden yang menggunakan arak. Semua responden penelitian ini melakukan selamatan ala tradisi Jawa agar mereka tetap hidup selamat dan berlimpah rejeki. Hal ini bila dihubungkan dengan teori Gōng (2007), terbukti terjadi perubahan, menurut teori menggunakan arak, tetapi para responden dengan cara selamatan ala tradisi Jawa. Hal ini membuktikan adanya pergeseran budaya tradisi Tiongkok menjadi tradisi Jawa. Tabel 9 Pendapat para responden mengenai penggunaan arak sebagai hadiah dan bagi kesehatan Responden Sebagai hadiah Manfaat bagi kesehatan (1) -Pada acara tunangan memberi hadiah arak beras merah kepada pasangan Dapat melancarkan peredaran darah. -Memberi hadiah wine untuk orang tua yang berulang tahun. -Untuk kesehatan dan menghormati yang berulang tahun. 12 Dapat melancarkan peredaran darah.

Tidak pernah Tidak pernah. -Memberi hadiah arak beras merah untuk orang tua yang berulang tahun. -Maknanya mengikuti tradisi. -Memberi hadiah arak beras merah untuk orang tua yang berulang tahun. - Maknanya mengikuti tradisi menghormati yang berulang tahun. Tidak baik karena ada alkoholnya. Minum sedikit arak bisa menghangatkan tubuh. Dapat melancarkan peredaran darah. -Dapat melancarkan peredaran darah -Menjaga kehangatan tubuh. Dari rincian Tabel 9 ternyata responden penelitian ini masih ada yang memberi hadiah ulang tahun berupa arak beras merah dan wine kepada orang yang berusia lanjut. Hal ini dilakukan karena arak sebagai simbol untuk menghormati orang yang lebih tua. Ada juga responden penelitian ini yang memberi hadiah ulang tahunnya bukan berupa arak. Mengenai manfaat arak, hampir semua responden penelitian ini mengatakan arak baik untuk kesehatan asal minumnya dalam jumlah kecil. Hanya responden seorang yang mengatakan arak tidak baik untuk kesehatan karena mengandung alkohol. Pernyataan ini sesuai dengan teori menurut Yáng 杨 dan Yáng 阳 (2011, p. 43-47). Makna Arak bagi Kaum Sastrawan Untuk menjawab rumusan masalah mengenai makna arak bagi kaum sastrawan, penelitian ini menggunakan tiga orang responden yang terdiri atas dua orang yang berprofesi sebagai penulis prosa dan puisi, dan seorang penulis kaligrafi. Semua responden mengatakan ketika berkarya tidak pernah minum arak. Menurut responden penelitian ini, teori yang diutarakan oleh Fú (2004, p. 130) bahwa dalam sejarah Tiongkok kuno banyak pelukis, penyair, penulis kaligrafi serta tokoh-tokoh penting lainnya yang terkenal mempunyai hobi minum arak untuk membangkitkan inspirasi agar bisa menulis puisi dengan baik. Manfaat Arak dalam Kesehatan Demi memperoleh data yang lengkap untuk menjawab rumusan masalah mengenai manfaat arak bagi kesehatan, penelitian ini menggunakan tiga orang tabib. Mereka terdiri atas seorang tabib ahli dalam bidang akupuntur dan obat herbal, seorang tabib yang ahli dalam bidang akupuntur dan pijat memijat, dan seorang tabib yang ahli dalam bidang akupuntur dan obat-obat penyakit dalam. Semua responden tidak menggunakan arak ketika melakukan akupuntur, juga tidak merekomendasikan arak sebagai obat ketika mereka membuka resep. Sementara mengenai manfaat arak bagi kesehatan menurut ketika responden penelitian ini bila dijabarkan seperti dalam tampilan Tabel 10 berikut ini. 13

Responden Tabel 10 Pendapat para responden mengenai manfaat arak dalam kesehatan. Manfaat arak bagi kesehatan (1) Dia tidak pernah memakai arak untuk pengobatan, arak banyak digunakan sebagai obat luar, tidak diminum. Arak untuk melancarkan sirkulasi darah, itupun hanya memakai sedikit arak, dan kadar alkohol nya tidak tinggi. Biasanya memakai arak putih, arak kuning, gaoliangjiu. Arak bermanfaat untuk mengawetkan obat-obatan, melancarkan peredaran darah dan menghangatkan badan. Arak tidak digunakan untuk akupuntur. Resep obat ada yang mengandung arak, ada yang tidak, tetapi dia tidak merekomendasikan resep yang mengandung arak. Jenis arak yang bermanfaat untuk kesehatan adalah arak beras dan arak beras ketan. Manfaat arak ada dua macam, sebagai obat luar dan obat minum. Jenis arak yang digunakan untuk obat luar adalah diedajiu/ 跌打酒 (fungsinya agar bagian memarnya hangat lalu bisa melancarkan darah yang beku), arak yang untuk diminum biasanya menggunakan arak putih. Dari rincian Tabel 10 dapat diketahui ketiga responden yang digunakan dalam penelitian ini, semuanya penguasaan terhadap manfaat arak tidak serinci seperti yang diutarakan oleh Yáng 杨 dan Yáng 阳 (2011, p. 43-47). Jenis arak menurut para responden penelitian ini hanya menyebut tentang arak putih, tidak menyebut mengenai arak kuning, arak anggur dan beer. Mengenai manfaat arak responden penelitian ini hanya menyebutkan berfungsi untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, serta mengawetkan obat-obatan, tidak menyebut serinci seperti yang ditulis dalam teori. KESIMPULAN DAN SARAN Pandangan para responden penelitian yang berupa pasangan suami istri mengenai budaya minum arak bagi kaum perempuan sama dengan teori; mengenai penggunaan arak dalam perayaan-perayaan tertentu ada yang sama dengan teori, ada yang sudah terjadi perubahan. Pandangan responden sastrawan dalam penelitian ini sudah tidak seperti yang ditulis dalam teori, karena mereka tidak minum arak ketika berkarya. Pandangan responden tabib penelitian ini tidak serinci seperti yang ditulis dalam teori. Menyadari penelitian ini masih merupakan penelitian awal dan kurang mendalam, diharapkan adanya peneliti lain yang meneliti mengenai topik yang sejenis misalnya meneliti mengenai Perbedaan Budaya Arak Orang Tiongkok dengan Etnis Tionghoa Indonesia dalam Hal Pernikahan ; Perbedaan Budaya Arak Orang Tiongkok dengan Etnis Tionghoa Indonesia dalam Hal pemakaman. DAFTAR REFRENSI Daymon, C. & Holloway (2008). Qualitative Research Methods in Public Relations and Marketing Communications. Diterjemahkan oleh Cahya Wiratama. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. 14

Fú, Chūnjiāng 傅春江. (2004). Zhōnghuá chájiǔ de gùshi 中华茶酒的故事. Singapore: Asiapac Book Ptc Ltd. Gōng, Wén 龚纹. (2007). Journey Into China. Běijīng: China Intercontinental Press. Hutomo, Suripan Sadi. (1992). Teori, Terminologi Aksioma dan Proses Penelitian Kualitatif Prasasti, No. 7, Th. II, Juli!992. Surabaya: Fakultas Penendidikan Bahasa dan Seni, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jīn níng 金宁. ( 2003). Zhōng huá wén huà yán xiū jiào chéng 中华文化研修教程. Běijīng:rén mín jiào yù chū bǎn shè. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiono. (2007). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunarto. (2001). Metodologi Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan. Surabaya: UNESA Universitas Press. Wáng, Shùnhóng 王顺洪. (2003). Zhōngguó Gàikuàng 中国概况. Běijīng: Běijīng Dàxué Chūbǎnshè. Yáng, Yǒng 杨勇 dan Yáng, Shūyuàn 阳淑瑗.(2011) Jiǔ yǔ Jiǔ Wénhuà 酒与酒文化. Běijīng: Zhōngguó Biāozhǔn Chūbǎnshè. Yīn, Wěi 殷伟 (2008). Qiān Gǔwénrén de Tuífèi yǔ Háofàng 千古文人的颓废与豪放. Běijīng: Zhōngguó Wénshǐ Chūbǎnshè. Zhāng, Wénxué 张文学 dan Xiè, Míng 谢明. (2010). Zhōngguó Jiǔ ji Jiǔ Wénhuà Gàilun 中国酒及酒文化概论. Sìchuān: Sìchuān Dàxué Chūbǎnshè. 15