Perkembangan Fisik Dewasa Akhir

dokumen-dokumen yang mirip
Unita Werdi Rahajeng

AGING. Psikologi Dewasa dan Lansia Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB I PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang. telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia populasi lanjut usia juga mengalami peningkatan (Tanaya, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia adalah seorang laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lanjut usia yang berusia antara tahun, danfase senium yaitu lanjut usia

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. berkala, enyahkan asap rokok, rajin senam osteoporosis, diet sehat dan seimbang,

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

Masa Dewasa Madya Perkembangan Fisik, Kognitif, Karir dan Religiusitas. Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan bahwa lansia atau lanjut usia di Indonesia adalah sebuah periode

BAB I PENDAHULUAN. di atas 65 tahun (7,79 % dari seluruh jumlah penduduk). Bahkan, Indonesia. paling cepat di Asia Tenggara (Versayanti, 2008).

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat seiring

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. biasanya disebabkan oleh usia yang semakin menua (Arking dalam Berk, 2011). Dari masa

Usia tua adalah periode penutup dlm rentang hidup seseorang Kondisi kehidupan & perawatan yg lbh baik --> ketuaan mental & fisik baru kelihatan pd usi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan populasi penduduk lanjut usia (lansia) di dunia terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN diprediksikan mencapai jiwa atau 11,34%. Pada tahun terjadi peningkatan mencapai kurang lebih 19 juta jiwa.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025 (Depkes, 2013). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 20,24 jiwa setara dengan 8,03 dari seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. pengobatan dan peralatan (Busse, Blumel, Krensen & Zentner, 2010).Robertson

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tangga yang memiliki minimal salah satu anggota didalam rumah tangganya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit. kronis yang disebabkan oleh gula darah tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini, telah membawa banyak perbaikan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. satu sasaran dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidakberdayaan. Menurut UU No.13 tahun 1998, lansia adalah seseorang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan mengakibatkan. meningkatnya usia harapan hidup manusia (life expectancy).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit saat ini telah mengalami perubahan yaitu adanya transisi

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran anti penuaan (KAP) atau Anti-Aging

BAB 1 : PENDAHULUAN. mobilitas, perawatan diri sendiri, interaksi sosial atau aktivitas sehari-hari. (1)

TEORI PROSES MENUA DAN PERMASALAHANNYA N E N E N G K U RW I YAH

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan bertambahnya usia yang menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup individu, yaitu suatu masa

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy); semakin banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan

PRINSIP DAN TUGAS TUMBUH KEMBANG LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian berdampak kepada peningkatan proporsi lanjut. adalah suatu proses menghilangnya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

manusia mengalami banyak perubahan dari segi fisik dan mental. Penuaan adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan sistem

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penuaan adalah suatu proses yang mengubah seorang dewasa sehat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini

BAB I PENDAHULUAN. pencapain pembangunan di Indonesia. Peningkatan UHH ditentukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

RISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran. Meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia (lansia) ini, berkaitan

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. menopause. Jumlah populasi wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

, 2015 PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK DAN SIRUP MELON JINGGA

BAB I PENDAHULUAN. menurun. World Health Organization (WHO) menggolongkan lansia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan mengakibatkan kerja otak melambat dan fungsi organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. tahun Data WHO juga memperkirakan 75% populasi lansia di dunia pada. tahun 2025 berada di negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di seluruh dunia jumlah lanjut usia (lansia) diperkirakan mencapai

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIMENSIA. OLEH: Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep, Sp. Kom

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi pada kelompok umur 56 tahun ke atas yang. mengkonsumsinya di bawah kebutuhan minimal di provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di seluruh dunia saat ini terjadi transisi demografi dimana proporsi

Munro, dkk (1987), older elderly: tahun -.85 tahun M. Alwi Dahlan : -. > 60 tahun Gerontologi ilmu yang mempelajari tetang proses penuaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Ada tiga aspek yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sadar dan tidak sadar meliputi persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk,

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran,

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula

GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI

Transkripsi:

Psikologi Perkembangan Perkembangan Fisik Dewasa Akhir Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id

Dewasa Akhir Lanjut Usia Masa akhir dalam kehidupan manusia Masa menurunnya fisik dan mental Berlalunya kejayaan Kelompok minoritas

Tugas Perkembangan Lanjut Usia Menyesuaikan diri dengan menurunnya kondisi fisik dan mental Menyesuaikan diri dengan masa pensiun/menurunnya income Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup Membentuk hubungan dengan orang seusia Menyesuaikan diri dengan peran sosial

Pembagian Lanjut Usia Menurut WHO 1. Elderly 60-74 tahun 2. Old 75-90 tahun 3. Very Old >90 tahun Menurut Santrock 1. Young Old/Old Age 65-74 tahun 2. Old Old/Late Old Age 75 keatas 3. Oldest Old 85 tahun keatas UU RI No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Pasal 1 ayat 2 60 tahun keatas

LONGEVITY Longevity Lama hidup individu Hal yang mempengaruhi antara lain: Gen, Sejarah hidup, Status pernikahan, Status ekonomi, fisik, Gaya hidup, Lingkungan Life Expetency Harapan hidup Perkiraan usia seseorang berdasarkan pada populasi khusus.

Kompas, September 2015

http://www.humantific.com/visbit-8-life-expectancy-who-is-1/ http://www.humantific.com/visbit-6-usa-life-expectancy/

CENTENARIANS Individu berumur lebih dari 100 tahun Biasanya sehat fisik dan mental Studi Centenarian di Pulau Okinawa Jepang. Fakta yang didapat: diet, gaya hidup rendah stress, komunitas yang peduli, beraktivitas, spiritualitas http://www.okicent.org/study.html

AGING / PENUAAN Hal yang terjadi alamiah Ada 3 macam penuaan: 1. Healthy Aging 2. Unhealthy Aging 3. Active Aging

TEORI PENUAAN BIOLOGIS Teori Evolusioner seleksi alami dikaitkan dengan kebugaran reproduktif yang hanya ada di awal masa dewasa (Austad, 2009). Teori Jam Seluler (cellular clock theory), dinyatakan oleh Leonard Hayflick (1977) bahwa jumlah maksimal sel manusia bisa membelah adalah sekitar 70-80 kali. Seiring bertambahnya usia, sel-sel manusia mengalami penurunan kapasitas untuk membelah. Teori Radikal Bebas (free-radical theory) orang menua karena bagian dalam metabolisme sel normal mereka memproduksi molekul oksigen yang tidak stabil yang diketahui sebagai radikal bebas. Molekul ini memantul di dalam sel, merusak DNA dan struktur sel lainnya (Chehab dkk, 2008). Teori Mitokondrial (mitochondrial theory), menyatakan bahwa proses penuaan berkaitan dengan pembusukan mitokondrial yaitu tubuh tipis di dalam sel yang menyediakan energi untuk berfungsi, tumbuh dan memperbaiki (Crane dkk, 2010; Figueiredo dkk, 209).

PERUBAHAN FISIK LANSIA Perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan, dan kulit, Perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf, pencernaan Perubahan sensori penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, peraba Perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar keterampilan baru.

MASALAH KESEHATAN LANSIA Gangguan Kronis onset yang perlahan dan dalam durasi yang lama Gangguan kronis yang umum: arthritis, tekanan darah tinggi Penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian : Serangan jantung, kanker, stroke, penyakit paru-paru, pneumonia, diabetes

PERMASALAHAN KESEHATAN MENTAL 1. Depresi Mayor perasaan tidak bahagia, tidak bergairah. Banyak ditemui di lansia 60an. Reminiscence therapy (terapi kenangan) untuk mengatasi depresi lansia 2. Dementia gangguan neurologis meliputi kemunduran fungsi mental sehingga kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri dan kemampuan mengenali lingkungan 3. Alzheimer kerusakan otak yang progresif. Salah satu bentuk dementia 4. Parkinson degenerasi dari neuron-neuron di otak yang menghasilkan dopamine, fungsi degeneratif otak diiringi penuruan fungsi motorik

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Intelektual Lansia Pendidikan : Makin banyak lansia yang masih belajar. Korelasi positif dengan intelektualitasnya Alasan lansia mengenyam pendidikan lagi : 1. Pemahaman tentang diri, utamanya tentang proses penuaan 2. Belajar pengetahuan dan ketrampilan untuk mengisi waktu pensiunnya Kerja : Berhubungan dengan jenis pekerjaann yang ditekuni Kemampuan berpikir berkorelasi positif dengan jenis pekerjaan yang beroritentasi kepada kemampuan kognitif daripada kemampuan manual Kesehatan : Penyakit dan gaya hidup berhubungan dengan intelektual 1. Penyakit gaya hidup (banyak makan, inactivity) penuruan kognitif 2. Olahraga teratur korelasi positif dengan kemampuan berpikir lansia