ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

dokumen-dokumen yang mirip
PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

IKATAN ALUMNI CEDS UI

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART)

Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DPD AREBI JABAR 2016 [KOMPAK KUAT HEBAT]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret.

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT WIJAYA KARYA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1. Prosedur Keanggotaan

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

ANGGARAN DASAR PEMUDA MUAHMMMADIYAH BAB I NAMA, IDENTITAS, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1. Nama, Identitas dan Tempat Kedudukan

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA BAB I NAMA, KEDUDUKAN, LAMBANG, HYMNE DAN KODE ETIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BAB I PENGERTIAN UMUM DAN LAMBANG Pasal 1 Organisasi Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi didirikan atas dasar idealisme yang sama dari beberapa orang pendiri untuk meningkatkan kualitas Perempuan Indonesia menjadi lebih baik dan bermartabat. Pasal 2 Lambang Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi adalah menampilkan sosok perempuan cerdas, mandiri, beriman dan berkualitas

BAB II KEANGGOTAAN Pasal 3 Anggota PPLIPI terdiri dari: 1. Anggota Biasa, yaitu para perempuan dari berbagai profesi yang mempunyai kepedulian terhadap sesama perempuan dan mempunyai keinginan untuk berjuang mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan Indonesia. 2. Anggota Kehormatan adalah para tokoh perempuan berprestasi yang dapat menginspirasi perempuan lainnya.

Pasal 4 Syarat dan Tata Cara Menjadi Anggota 1. Perempuan berwarga negara Indonesia yang memiliki profesi di bidang tertentu, berusia minimal 25 (dua puluh lima) tahun yang mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus PPLIPI. 2. Anggota bersifat terbuka tanpa membedakan suku, agama dan ras (SARA).

BAB III KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 5 Kewajiban Anggota 1. MenghayaJ dan mentaaj Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode E'k, Asta E'ka dan keputusan- keputusan hasil Kongres, Musyawarah maupun Rapat PPLIPI. 2. AkJf dalam kegiatan yang dilakukan PPLIPI 3. MentaaJ ketentuan organisasi sebagai berikut: a. Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan sesama anggota dan Jdak membedakan status, materi, derajat dan keturunan. b. Membantu Ketua Umum dan Pengurus Harian lainnya dalam melaksanakan tugas. c. Mencegah sejap usaha dan Jndakan- Jndakan yang merugikan kepenjngan organisasi.

Pasal 6 Hak Anggota 1. Menghadiri pertemuan, mengeluarkan pendapat, mengajukan usul dan saran secara tertulis atau lisan, sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Memilih dan dipilih menjadi pimpinan dan jabatan- jabatan lain dalam PPLIPI. 3. Mendapatkan informasi, pelayanan, perlindungan, dan pembelaan dalam hal yang berkaitan dengan kepenjngan organisasi.

Pasal 7 PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Anggota berhenj karena: a. Meninggal dunia b. Atas permintaan sendiri secara tertulis dan efekjf setelah ditunjuk pengganjnya. c. Masa jabatan untuk Pengurus Harian habis dalam 1 (satu) periode dan Jdak terpilih kembali 2. Anggota diberhenjkan karena: a. Tidak mentaaj kewajiban- kewajiban yang sudah ditentukan. b. Melakukan kegiatan yang merusak nama baik organisasi. c. Menjadi Pengurus organisasi sejenis. d. Terkena kasus hukum dan telah memiliki kekuatan hukum yang tetap ( inkracht ).

3. Tata Cara PemberhenOan 1) Pimpinan sesuai dengan Jngkatannya memanggil yang bersangkutan untuk klarifikasi. 2) Pimpinan sesuai Jngkatannya memberi peringatan secara tertulis 3 (Jga) kali berturut- turut kepada yang bersangkutan supaya memperbaiki kesalahannya selama 1-3 bulan 3) Apabila selama waktu yang diberikan sebagaimana termaksud dalam bujr 1) dan 2), Jdak ada perubahan, maka akan diberi sanksi berupa surat pemberhenjan. 4) Apabila anggota sebagaimana termaksud dalam bujr 1), 2) dan 3), menjabat sebagai Pengurus, maka pemberhenjan harus dilakukan pada Rapat Pengurus Harian sesuai Jngkatannya.

BAB III KEANGGOTAAN KETUA UMUM DAN PIMPINAN PUSAT Pasal 8 KETUA UMUM 1. Organisasi PPLIPI diurus oleh Pengurus Harian. Pengurus Harian di Jngkat Nasional dipimpin oleh seorang Ketua Umum 2. Ketua Umum dipilih oleh Kongres Nasional sejap 5 (lima) tahun dengan cara : a. Musyawarah Mufakat b. Aklamasi c. Pemilihan suara langsung dengan jumlah suara minimal lima puluh persen plus satu dari peserta. 3. Ketua Umum dapat dipilih kembali dalam masa bakj 2 (dua) periode berturut- turut. 4. Dalam keadaan Jdak adanya kandidat Ketua Umum yang memadai, maka Ketua Umum yang menjabat dapat dipilih kembali untuk periode ke 3 atau periode selanjutnya. 5. Rapat Pengurus Harian Jdak berwenang memberhenjkan Ketua Umum.

Pasal 9 Pimpinan Pusat 1. Pimpinan Pusat PPLIPI adalah pemegang kebijakan terjnggi dalam organisasi dan penanggung jawab pelaksanaan keputusan Kongres Nasional. 2. Pimpinan Pusat PPLIPI berwenang: a. Memimpin PPLIPI di seluruh Indonesia maupun di luar negeri. b. Melaksanakan program organisasi. c. Mengusahakan berdirinya Cabang PPLIPI di seluruh Indonesia maupun di luar negeri. d. Mengesahkan Pimpinan Cabang.

BAB III PIMPINAN WILAYAH, PIMPINAN CABANG DAN PIMPINAN ANAK CABANG Pasal 10 Pimpinan Wilayah 1. Pimpinan Wilayah PPLIPI adalah pemegang kebijakan organisasi di Jngkat Provinsi. 2. Pimpinan Wilayah dipilih langsung oleh Musyawarah Wilayah untuk masa bakj 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali dalam masa bakj 2 (dua) periode berturut- turut. 3. Pimpinan Wilayah terpilih disahkan oleh Pimpinan Pusat.

Pimpinan Wilayah PPLIPI berwenang: 1. Memimpin PPLIPI di Jngkat Provinsi. 2. Melaksanakan program organisasi. 3. Menyampaikan usulan kepada Pimpinan Pusat. 4. Memberikan laporan kegiatan kepada Pimpinan Pusat sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun sekali. 5. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Pusat dalam Kongres Nasional. 6. Memilih Ketua Umum dan Formatur Pimpinan Pusat dalam Kongres Nasional.

Pasal 11 Pimpinan Cabang 1. Pimpinan Cabang PPLIPI adalah pemegang kebijakan organisasi di Jngkat Kabupaten/Kota. 2. Pimpinan Cabang dipilih langsung oleh Musyawarah Cabang untuk masa bakj 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali dalam masa bakj 2 (dua) periode berturut- turut. 3. Pimpinan Cabang terpilih direkomendasikan oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

4. Pimpinan Cabang PPLIPI berwenang: 1. Memimpin PPLIPI di Jngkat Kabupaten/Kota. 2. Melaksanakan program organisasi. 3. Menyampaikan usulan kepada Pimpinan Wilayah. 4. Memberikan laporan kegiatan Rakercab dan atau rapimcab kepada Pimpinan Wilayah untuk disampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat sekurang- kurangnya 1 (satu) kali dalam masa 1 (satu) periode kepengurusan. 5. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah dalam Muswil. 6. Memilih Ketua dan Formatur Pimpinan Wilayah dalam Muswil.

Pasal 12 Pimpinan Anak Cabang 1. Pimpinan Anak Cabang PPLIPI adalah pemegang kebijakan organisasi di Jngkat Kecamatan. 2. Pimpinan Anak Cabang dipilih langsung oleh Musyawarah Anak Cabang untuk masa bakj 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali dalam masa bakj 2 (dua) periode berturut- turut. 3. Pimpinan Anak Cabang terpilih disahkan oleh Pimpinan Cabang.

4. Pimpinan Anak Cabang PPLIPI berwenang: 1. Memimpin PPLIPI di Jngkat Kecamatan. 2. Melaksanakan program organisasi. 3. Menyampaikan usulan kepada Pimpinan Cabang. 4. Memberikan laporan kegiatan kepada Pimpinan Cabang sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun sekali. 5. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Cabang dalam Muscab. 6. Memilih Ketua dan Formatur Pimpinan Cabang dalam Muscab.

Pasal 13 JUMLAH KEPENGURUSAN 1. Jumlah kepengurusan Jngkat pusat (DPP) minimal 41 (empat puluh satu) orang. 2. Jumlah kepengurusan pada Jngkat wilayah (DPW) minimal 31 (Jga puluh satu) orang. 3. Jumlah kepengurusan pada Jngkat wilayah kabupaten (DPC) minimal 23 (dua puluh Jga) orang. 4. Jumlah kepengurusan pada Jngkat kecamatan (PAC) minimal 11 (sebelas) orang.

BAB IV PERMUSYAWARATAN

Pasal 14 Musyawarah Nasional 1. Musyawarah Nasional disebut Kongres Nasional adalah forum permusyawaratan terjnggi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat PPLIPI sejap 5 (lima) tahun sekali dan dihadiri oleh Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, serta Peninjau dan Undangan. 2. Kongres Nasional berwenang: a. Menetapkan dan/atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPLIPI. b. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pimpinan Pusat. c. Menetapkan dan mengesahkan program kerja dalam satu periode. d. Memilih Ketua Umum sekaligus menetapkan sebagai Ketua Formatur dan menetapkan anggota formatur untuk menyusun Pengurus Pimpinan Pusat. e. Menetapkan keputusan- keputusan lainnya yang dianggap perlu. 5. Kongres Nasional sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah Pimpinan Pusat dan Pimpinan Cabang yang sah.

Pasal 14 Musyawarah Kerja Nasional 1. Musyawarah Kerja Nasional disingkat Mukernas adalah forum permusyawaratan terjnggi kedua setelah kongres yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat PPLIPI sekurang- kurangnya sekali di antara 2 (dua) Kongres Nasional dan dihadiri oleh Pimpinan Wilayah. 2. Mukernas berwenang: a. Mengambil keputusan untuk melaksanakan keputusan Kongres Nasional dan keputusan yang dianggap perlu. b. Memberi rekomendasi atau usulan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPLIPI. c. Mengevaluasi perkembangan Organisasi.

Pasal 15 Musyawarah Wilayah 1. Musyawarah Wilayah disingkat Muswil adalah forum permusyawaratan di Jngkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah PPLIPI sejap 5 (lima) tahun sekali dan dihadiri oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Peninjau dan Undangan. 2. Muswil dilaksanakan selambat- lambatnya 1 (satu) tahun setelah Kongres Nasional. 3. Muswil berwenang: 1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah. 2. Menetapkan dan mengesahkan program kerja dalam satu periode. 3. Memilih Ketua sekaligus menetapkan sebagai Ketua Formatur dan menetapkan anggota formatur untuk menyusun Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah. 4. Menetapkan keputusan- keputusan lainnya yang dianggap perlu.

Pasal 16 Musyawarah Kerja Wilayah 1. Musyawarah Kerja Wilayah disingkat Mukerwil adalah forum permusyawaratan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah PPLIPI sekurang- kurangnya sekali di antara 2 (dua) Muswil, dihadiri oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang di Provinsi tertentu. 2. Mukerwil berwenang: 1. Mengambil keputusan untuk melaksanakan keputusan Muswil dan keputusan yang dianggap perlu. 2. Mengevaluasi perkembangan Organisasi.

Pasal 17 Musyawarah Cabang 1. Musyawarah Cabang disingkat Muscab adalah forum permusyawaratan di Jngkat Kabupaten/Kota yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang PPLIPI sejap 5 (lima) tahun sekali dan dihadiri oleh Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, Peninjau dan Undangan. 2. Muscab dilaksanakan selambat- lambatnya 1 (satu) tahun setelah Muswi 3. LMuscab berwenang: 1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pimpinan Cabang. 2. Menetapkan dan mengesahkan program kerja dalam satu periode. 3. Memilih Ketua sekaligus menetapkan sebagai Ketua Formatur dan menetapkan anggota formatur untuk menyusun Pengurus Pimpinan Cabang. 4. Menetapkan keputusan- keputusan lainnya yang dianggap perlu.

Pasal 18 Musyawarah Kerja Cabang 1. Musyawarah Kerja Cabang disingkat Mukercab adalah forum permusyawaratan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang PPLIPI sekurang- kurangnya sekali di antara 2 (dua) Muscab. 2. Mukercab berwenang: 1. Mengambil keputusan untuk melaksanakan keputusan Muscab dan keputusan yang dianggap perlu. 2. Mengevaluasi perkembangan Organisasi.

Pasal 19 Musyawarah Anak Cabang 1. Musyawarah Anak Cabang disingkat Musancab adalah forum permusyawaratan di Jngkat Kecamatan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang PPLIPI sejap 5 (lima) tahun sekali dan dihadiri oleh Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, Peninjau dan Undangan. 2. Musancab dilaksanakan selambat- lambatnya 1 (satu) tahun setelah Muscab. 3. Musancab berwenang: 1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pimpinan Anak Cabang. 2. Menetapkan dan mengesahkan program kerja dalam satu periode. 3. Memilih Ketua sekaligus menetapkan sebagai Ketua Formatur dan menetapkan anggota formatur untuk menyusun Pengurus Pimpinan Anak Cabang. 4. Menetapkan keputusan- keputusan lainnya yang dianggap perlu.

Pasal 20 Musyawarah Kerja Anak Cabang 1. Musyawarah Kerja Anak Cabang disingkat Mukerancab adalah forum permusyawaratan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang PPLIPI sekurang- kurangnya sekali di antara 2 (dua) Musancab. 2. Mukerancab berwenang: 1. Mengambil keputusan untuk melaksanakan keputusan Musancab dan keputusan yang dianggap perlu. 2. Mengevaluasi perkembangan Organisasi.

BAB V PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 21 1. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila musyawarah untuk mufakat Jdak tercapai, maka keputusan diambil atas dasar suara terbanyak.

BAB VI IURAN KEANGGOTAAN & Pasal 22 1. SeJap anggota wajib membayar uang Penda[aran Keanggotaan sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) pada saat menda[ar menjadi anggota PPLIPI, dan uang Iuran Keanggotaan sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per bulan. 2. Uang Penda[aran Keanggotaan hanya dibayar 1 (satu) kali dan di diserahkan langsung ke rekening DPP- PPLIPI, untuk kebutuhan operasional organisasi di Jngkat Pusat 3. Iuran Keanggotaan dikelola oleh Pimpinan Harian sesuai Jngkatannya. Untuk Jngkat Pusat oleh DPP- PPLIPI. Untuk Jngkat Wilayah oleh DPW- PPLIPI. Untuk Jngkat Cabang oleh DPC- PPLIPI. Untuk Jngkat Anak Cabang oleh PAC- PPLIPI.

BAB VII PEMBUBARAN PASAL 23 Apabila terjadi sesuatu hal yang menyebabkan berakhirnya organisasi ini maka keputusan diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum dan atau Pendiri PPLIPI.

BAB VII PENUTUP Pasal 24 Hal hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) ini, akan ditetapkan berikutnya sebagai addendum yang disetujui oleh Ketua Umum dan Pengurus Harian. Pasal 25 Pengesahan dan pemberlakuan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal dikeluarkannya Akta Notaris Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI).

Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian di Jakarta pada tanggal 1 November 2016 Ketua Umum Sekretaris Jenderal Indah SDA Maya Miranda Ambarsari