ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA Negeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII, VIII DAN IX SMPN 5 SIDOARJO (Studi pada siswa Kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 5 Sidoarjo)

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN PROGRAM IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK

UPAYA MENINGKATKAN TIGA ASPEK KEBUGARAN JASMANI DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 LIANG PINOH UTARA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

STUDI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SMPN 5 KOPAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL. Oleh ZAINAL ABIDIN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA JURUSAN IPA DAN JURUSAN IPS (Studi pada Siswa Kelas X SMAN 12 Surabaya)

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo)

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

Jurnal PPKM II (2018) ISSN(print): X ISSN(online):

GAMBARAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

STUDI DESKRIPSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA PENJASKESREK

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

Rino Hariyono S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya,

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN UMUR TAHUN DI SLB SE KULONPROGO E-JURNAL

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARU-PARU DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TARIK TAHUN AJARAN

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH. Zulheri Is 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

PENGARUH SENAM SEMANGAT PAGI (SSP) TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SISWA KELAS XI SMAN 4 SIDOARJO

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

YOHANDIKA RISWANGGA NIM

`SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR SE- GUGUS SELATAN KECAMATAN PLUMPANG KABUPATEN TUBAN

DESKRIPSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Skripsi) Oleh AFRIKA ANDRIYANI

Abstrak. Kata kunci: Kebugaran jasmani, sepakbola gawang bergerak, permainan

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA DENGAN MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS (STUDI PADA SISWA KELAS XI SMA NEHERI 3 SIDOARJO)

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015,

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI TINOM TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS X BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsisten. Dalam KTSP tahun 2006 (Depdiknas, 2006: 204) diuraikan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

Journal of Sport Sciences and Fitness

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 2 BOJONEGORO (Studi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bojonegoro)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

Journal of Sport Sciences and Fitness

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

Journal of Sport Sciences and Fitness

ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERJALAN KAKI DAN BERSEPEDA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA (Studi Pada Siswa Kelas 5 SDN Lidah Wetan II/462, Kota Surabaya)

SURVEI KEBUGARAN JASMANI ATLET RENANG USIA TAHUN

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

PERAN GURU PENJAS TERHADAP KEBUGARAN (KESEGARAN) JASMANI SISWA

Unnes Journal of Sport Sciences

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Azizil Fikri STKIP PGRI Lubuklinggau Diterima: 16 Mei 2017; Lolos: 26 Mei 2017; Dipublikasikan: 31 Mei 2017.

PROFIL TINGKAT KEMAMPUAN FISIK DAN KETERAMPILAN PADA ATLET KEMPO PRAPON KOTA PONTIANAK

Transkripsi:

AALISIS TIGKAT KESEGARA JASMAI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, UESA alamsyahpermanaputra@ymail.com alamsyahjombang@ymail.com Raymond Ivano Avandi, S.Pd., M.Kes Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, UESA Abstract Physical fitness is the ability of one's body to perform daily work tasks without causing significant fatigue, so that the body still has the energy reserves to cope with the extra workload. Problems can be formulated as follows: how the Analysis of Physical Fitness High School Students of Class X Men (Study on SMA PGRI 1, State SMA 2 and SMA 3 Jombang)? The purpose of this research was to determine the level of physical fitness Son High School Students of Class X (PGRI SMA 1, SMA 2 and 3 Jombang) by Fitness Test Physical (TKJI) and to find out which is better physical fitness level high school students Son Class X Men ( PGRI SMA 1, State SMA 2 and 3 Jombang) Physical fitness test by Indonesia (TKJI). The method of data collection using descriptive methods test and measurement techniques, while the instrument used is fitness Physical Test (TKJI). For the 16-19 year age category which consists of 5 items that test: run 60 yards, lifting body (pull ups), recline seat (shit up), jump upright (vertical jump) and the 1200 meter run. Based on the research that has been conducted on physical fitness tests at the High School Students of Class X Men (SMA PGRI 1, State SMA 2 and 3 Jombang) consisting of 5 test items, it can be concluded that: the average value of physical fitness in the school SMA PGRI 1 Jombang (9.7%) both categories, (54.8%) category, (35.5%) less category, at State SMA 2 Jombang (59.1%) category, (40.9%) less category, whereas in State SMA 3 Jombang (3.8%) categories very well, (11.5%) good category (65.4%) category (19.2%) less category. The authors wish to penjaskes teachers in each school could provide more varied materials and inofatif penjaskes with the element of fun and the students should be able to improve physical fitness by continuing to perform physical activities after hours penjaskes. Keywords: Level High School Physical Fitness Abstrak Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan seharihari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki cadangan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan. Maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : bagaimana hasil Analisis Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SMA Putra Kelas X (Study pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan SMA egeri 3 Jombang)? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani Siswa SMA Putra Kelas X (SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) berdasarkan Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) dan untuk mengetahui manakah yang lebih baik tingkat kesegaran jasmani Siswa SMA Putra Kelas X (SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) berdasarkan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Metode pengambilan data menggunakan metode deskriptif dengan teknik tes dan pengukuran, sedangkan instrumen yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani (TKJI). Untuk kategori umur 16-19 tahun yang terdiri dari 5 item tes yaitu : lari 60 meter, angkat tubuh (pull up), baring duduk (shit up), loncat tegak (vertical jump) dan lari 1200 meter. 1

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tes kesegaran jasmani pada Siswa SMA Putra Kelas X (SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) yang terdiri dari 5 item tes maka dapat diambil kesimpulan bahwa : nilai rata-rata kesegaran jasmani di SMA PGRI 1 Jombang (9,7%) kategori baik, (54,8%) kategori sedang, (35,5%) kategori kurang, di SMA egeri 2 Jombang (59,1%) kategori sedang, (40,9%) kategori kurang, sedangkan di SMA egeri 3 Jombang (3,8%) kategori baik sekali, (11,5%) kategori baik, (65,4%) kategori sedang (19,2%) kategori kurang. Penulis berharap bagi guru penjaskes di masing-masing sekolah bisa memberikan materi penjaskes lebih bervariatif dan inofatif dengan adanya unsur kesenangan dan bagi siswa tersebut hendaknya bisa meningkatkan kesegaran jasmani dengan senantiasa melakukan aktivitas-aktivitas fisik diluar jam penjaskes. Kata Kunci : Tingkat Kesegaran Jasmani SMA A. PEDAHULUA Olahraga merupakan aktivitas fisik untuk melatih tubuh seseorang, olahraga juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan bisa meningkatkan kesegaran jasmani. Berkenaan dengan pernyataan tersebut menurut urhasan, dkk. (2005:17) mendefinisikan olahraga sebagai berikut : Olahraga merupakan salah satu kebutuhan manusia terutama untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Apabila kondisi tubuh seseorang sehat, maka orang tersebut dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan baik. Olahraga yang dimaksud di atas, adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan kebugaran jasmani, agar kondisi fisik tetap prima. (urhasan, dkk. 2005:17) Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kesegaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kesegaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia. Sejalan dengan pengertian di atas Mutohir, T.C dan Maksum (2007:51) menyatakan bahwa : Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Orang yang bugar berarti ia dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari secara optimal, tidak malas atau bahkan berhenti sebelum waktunya. Jika mengacu pada definisi tersebut, tampaknya kondisi yang demikian belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Apalagi sehat secara sempurna sebagaimana definisi WHO, yang mengidentifikasikan sehat tidak hanya dari segi jasmani, melainkan juga dari rohani dan sosial. Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan dan bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh karyawan berbeda dengan anggota TI, berbeda pula dengan olahragawan, pelajar, dan sebagainya. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan orang dewasa, bahkan tingkat kebutuhannya sangat individual. Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan melaksanakan pengukuran. Pengukuran kesegaran jasmani dilakukan dengan tes kesegaran jasmani. Untuk melaksanakan tes diperlukannya adanya alat atau instrumen. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) merupakan salah satu bentuk instrumen untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani. TKJI untuk anak umur 16-19 tahun ini sangat baik dan tepat jika dipergunakan oleh sekolah dan lembaga pendidikan sejenis karena remaja umur 16-19 tahun ini hampir seluruhnya menjadi siswa sekolah atau lembaga pendidikan tersebut. Selain itu, kesegaran jasmani merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan pendidikan jasmani dan kesehatan. Hal ini jelas dapat dibaca dari kurikulum sekolah yang berlaku. Pada kurikulum tertulis bahwa salah satu tujuan khusus pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah adalah meningkatkan kesegaran jasmani. (Depdiknas, 1999:2). Komponen kesegaran jasmani meliputi beberapa hal, antara lain daya tahan kardiovaskuler atau daya tahan jantung dan paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan, komposisi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan, keseimbangan, kecepatan reaksi dan koordinasi. Para ahli kesehatan olahraga sependapat pada komponen-komponen ini, hal terpenting dalam menentukan kesegaran jasmani adalah komponen daya tahan jantung dan paru. Daya tahan jantung dan paru umumnya diartikan sebagai ketahanan terhadap kelelahan dan kemampuan pemulihan segera setelah mengalami kelelahan. Daya tahan yang tinggi dapat mempertahankan penampilan dalam jangka waktu yang relatif lama secara terus menerus. 2

Selain itu ada komponen kesegaran jasmani yang lain yaitu : 1. Kecepatan gerak (Speed of Movement) 2. Kelincahan (Agility) 3. Keseimbangan (Balance) 4. Kecepatan reaksi (Reaction Time) 5. Koordinasi (Coordination) (Depdiknas, 1996:1) Sejumlah ahli kesehatan olahraga sependapat bahwa dari 5 komponen tersebut diatas, komponen daya tahan adalah komponen terpenting dalam menentukan kesegaran jasmani seseorang. Dari pemahaman ini, kondisi jasmani yang segar akan akan mempengaruhi daya tahan seseorang dalam menjalankan aktivitasnya. Dengan tubuh yang sehat dan bugar akan memiliki tingkat kemampuan yang lebih dalam melakukan tugas pekerjaan, bagi siswa akan mempengaruhi kondisi psikis siswa dalam belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SMA Putera Kelas X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) B. KAJIA PUSTAKA 1. Hakekat Kesegaran Jasmani Istilah kesegaran jasmani sebenarnya merupakan terjemahan dari istilah Physical Fitness. Kesegaran jasmani merupakan kondisi tubuh seseorang yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan atau aktifitas sehari-hari. Setiap individu perlu memiliki tingkat kesegaran jasmani yang ideal, sesuai dengan tuntutan tugas dalam kehidupan sehari-hari. Berkenanaan dengan pernyataan tersebut urhasan, dkk. (2005:17) menyatakan bahwa, kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki cadangan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan. Pengertian yang sejalan dengan pernyataan tersebut bahwa kebugaran jasmani adalah adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh vitalitas dan kesiagaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih cukup energi untuk beraktivitas pada waktu senggang dan menghadapi hal-hal yang bersifat darurat (emergency). Dalam kehidupan sehari-hari tingkat kesegaran jasmani seseorang (siswa, mahasiswa, karyawan, dan lainlain) sangat berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melakukan aktivitas pekerjaannya masing-masing dari pagi sampai sore. Kemudian orang tersebut masih sanggup melakukan aktivitas lainnya di waktu senggang. Sehingga dengan memiliki kesegaran jasmani yang memadai setiap individu akan berada pada kondisi yang ideal dalam kesehariannya. Tentang kesegaran jasmani ini John F. Kennedy mengatakan : Physical fitness is not only one of the most important keys to a healthy body, it is the basics dynamis and creative intellectual activities. Yang artinya kesegaran jasmani bukan hanya merupakan kunci paling penting untuk kesehatan badan, hal itu berjalan secara 3 dinamis dan penampilan kegiatan yang kreatif (urhasan, dkk. 2005:17) Sedangkan menurut Ateng (1992:66-68) tentang kebugaran jasmani, menyatakan bahwa kebugaran jasmani merupakan suatu aspek fisik dari kebugaran total. Kadang pengertian kebugaran jasmani disamakan dengan kebugaran motorik, meskipun sebenarnya kebugaran motorik merupakan bagian dari kebugaran jasmani. Menurut Mutohir, T.C dan Maksum (2007:51), menjelaskan kebugaran jasmani yaitu : Kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Orang yang bugar berarti ia dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari secara optimal, tidak malas atau bahkan berhenti sebelum waktunya. Jika mengacu pada definisi tersebut, tampaknya kondisi yang demikian belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Apalagi sehat secara sempurna sebagaimana definisi WHO, yang mengidentifikasikan sehat tidak hanya dari segi jasmani, melainkan juga dari rohani dan sosial (Mutohirr, T.C dan Maksum. 2007:51). Menurut (Depdiknas, 1996:1), disebutkan bahwa kesegaran jasmani terdiri dari sepuluh komponen, yaitu : a. Daya tahan kardiovaskular(cardiovascular endurance) b. Daya tahan otot (Muscle endurance) c. Kekuatan otot (Muscle strength) d. Kelenturan (Flexibility) e. Komposisi tubuh (Body composition) f. Kecepatan gerak (Speed of movement) g. Kelincahan (Agility) h. Keseimbangan (Balance) i. Kecepatan reaksi (Reaction time) j. Koordinasi(Coordination) (Depdiknas, 1996:1) Menurut (Sugiono, 2010:32-35), disebutkan bahwa tes kesegaran jasmani memiliki 6 fungsi, yaitu : a. Mengukur kemampuan fisik seseorang. b. Menentukan status kondisi fisik seseorang. c. Menilai kemampuan fisik seseorang sebagai salah satu tujuan pengajaran pendidikan jasmani d. Mengetahui perkembangan fisik seseorang e. Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani. f. Sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran pendidikan jasmani (Sugiono, 2010:32-35). 2. Kesegaran Jasmani Menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) Dalam kekehidupan sehari-hari tingkat kesegaran seseorang (siswa, mahasiswa, karyawan, dan lain-lain) sangat berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melakukan aktivitas pekerjaannya masing-masing, dari pagi sampai siang, bahkan hingga sore hari. Kemudian orang tersebut msih sanggup melakukan aktivitas fisik lainnya, sehingga dengan memiliki kesegaran jasmani yang

memadai setiap orang akan berada kondisi yang ideal dalam hidupnya. Kesegaran jasmani merupakan ekspresi kuantitatif dari kondisi fisik seseorang. Kesegaran jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muscular dimana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Menurut (Sudarno, 1992:9), mengemukakan bahwa : Seseorang dinyatakan fit bila ia bebas dari gangguan atau kelemahan yang membatasi geraknya, memiliki ketahanan dan ketangkasan dalam tugas hariannya, serta masih memiliki cadangan tenaga yang hanya dapat digunakan untuk mengatasi keadaan darurat yang mendadak tetapi juga dapat digunakan untuk menikmati waktu senggangnya. Dengan demikian kesegaran jasmani mempunyai fungsi sangat penting bagi individu dalam melaksanakan tugas-tugas hidupnya yang baik dan secara optimal, sehingga kondisi tubuh seseorang mempunyai peran penting dalam kegiatan aktivitasnya sehari-hari. 3. Hakekat Tes Kegeran Jasmani Indonesia (TKJI) Menurut (Depdiknas, 1996:1) mengemukakan tentang kesegaran jasmani bahwa : Kesegaran Jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.(depdiknas, 1996:1) Ada beberapa item untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana tingkat kesegaran jasmani seseorang, yaitu dengan menggunakan Tes Kesegaran jasmani Indonesia yang telah disusun sesuai dengan kondisi anak Indonesia. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia adalah bagian dari pembinaan fisik atau salah satu bentuk alat ukur untuk mengukur, mengetahui, dan menentukan tingkat kesegaran jasmani siswa, karena tes ini dapat dipergunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti tes kesegaran jasmani dan setiap upaya perlu dinilai tingkat keberhasilannya. Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrument atau alat tes yang berlaku diseluruh Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun. TKJI merupakan satu rangkaian tes. Oleh karena itu, semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus menerus dan tidak boleh terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan dari satu butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh 4 bolak-balik, dengan urutan pelaksanaan tes untuk usia 16-19 tahun sebagai berikut: 1. Lari cepat (sprint) 60 meter 2. Gantung siku tekuk untuk putrid dan gantung angkat tubuh (pull up) 60 detik untuk putra 3. Baring duduk (shit up) 60 detik 4. Loncat tegak (vertical jump) 5. Lari jarak 1000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra. (Depdiknas, 2003:1). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia anak untuk umur 16-19 tahun. Dalam buku Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, anak umur 16-19 tahun sangat baik dan tepat jika dipergunakan oleh 13 sekolah dan lembaga pendidikan karena umur 16-19 tahun ini hampir seluruhnya menjadi siswa. Selain itu, kesegaran jasmani merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan pendidikan jasmani. Hal ini telah jelas disebutkan dalam kurikulum sekolah yang berlaku. Pada kurikulum tertulis bahwa salah satu tujuan khusus pendidikan jasmani dan kesehatan adalah meningkatkan kesegaran jasmani. Penelitian ini menggunakan tes yang disesuaikan dengan sampel, yaitu dengan menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) anak untuk umur 16-19 tahun. Kesegaran jasmani merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan pendidikan jasmani. Hal ini telah jelas disebutkan dalam kurikulum sekolah yang berlaku. Pada kurikulum tertulis bahwa salah satu tujuan khusus pendidikan jasmani dan kesehatan adalah meningkatkan kesegaran jasmani. C. METODE PEELITIA Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan mengguanakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Pendekatan deskriptif ini menggambarkan kesegaran jasmani yang dimiliki siswa SMA Putera Kelas X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) pada usia 16-19 tahun. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau perubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok dan menggunakan angka-angka. (Sukmadinata, 2005:53-54) Secara umum, menurut (Maksum, 2006:14) terdapat beberapa langkah-langkah penelitian deskriptif adalah sebagai berikut : 1) Menetukan masalah 2) Mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah 3) Memilih atau menyusun instrument pengumpulan data 4) Menentukan sampel 5) Mengumpulkan data 6) Manganalisis data 7) Menyusun laporan penelitian (Maksum, 2006:14) Penelitian dengan judul Analisis Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SMA Putera Kelas X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang)

merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan fenomena tertentu, dalam hal ini yaitu tingkat kesegaran jasmani siswa di SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi atau variabel tertentu dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesa, yaitu pemberian treatment atau perlakuan terhadap subyek penelitian. Bentuk sederhana dari penelitian deskriptif adalah penelitian dengan satu variabel. (Maksum, 2006:14) D. HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dari hasil penelitian berdasarkan TKJI menggunakan 5 item tes menghasilkan klasifikasi dan rata - rata dari masing masing sekolah sebagai berikut : 1. SMA PGRI 1 Jombang a) Klasifikasi Baik (B) diperoleh 3 siswa (9,7%) n 3 P X P X P = 9,7% 31 b) Klasifikasi Sedang (S) diperoleh 17 siswa (54,8%) X 17 31 % P = 54,8% c) Klasifikasi Kurang (K) diperoleh 11 siswa (35,5%) X 11 P X100 31 % P = 35,5% 2. SMA egeri 2 Jombang a) Klasifikasi Sedang (S) diperoleh 13 siswa (59,1%) X 13 22 % P = 59,1% b) Klasifikasi Kurang (K) diperoleh 9 siswa (40,9%) X 9 22 % P = 40,9% 3. SMA egeri 3 Jombang a) Klasifikasi Baik Sekali (BS) diperoleh 1 siswa (3,8%) X 1 % P = 3,8% b) Klasifikasi Baik (B) diperoleh 3 siswa (11,5%) X 17 % P = 65,4% d) Klasifikasi Kurang (K) diperoleh 5 siswa (19,2%) n 5 P X 49 P X P = 19,2% Berdasarkan pengolahan data Tes Kesegaran Jasmani Indonesia mengenai hasil analisa Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Siswa Putra SMA Kelas X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang), diketahui bahwa secara keseluruhan urutan persentase terbesar siswa putra SMA putra kelas X di SMA PGRI 1 Jombang dengan persentase 54,8% dengan klasifikasi sedang. Di SMA egeri 2 Jombang dengan persentase 59,4% dengan klasifikasi sedang, sedangkan di SMA egeri 3 Jombang dengan persentase 65,4% dengan klasifikasi sedang. Sesuai dengan hasil di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesegaran jasmani dengan sampel penelitian siswa SMA putra kelas x rata-rata pada kategori sedang (S). Hal ini dapat dijadikan suatu hal perhatian bagi Guru Penjaskes dan orang tua siswa agar lebih memperhatikan aktivitas siswa atau anaknya baik di sekolah maupun lingkungan masyarakat agar kesegaran jasmani siswa tersebut bisa ditingkatkan lebih baik lagi dan terjaga. PEUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tes kesegaran jasmani pada Siswa SMA Putra Kelas X (study pada SMA PGRI 1, SMA egeri 2 dan 3 Jombang) yang terdiri dari 5 item tes maka diambil kesimpulan bahwa, nilai rata-rata kesegaran jasmani pada Siswa SMA Putra Kelas X pada masing-masing sekolah adalah : 1. SMA PGRI 1 Jombang Siswa SMA Putra Kelas X di SMA PGRI 1 Jombang dalam kategori Baik Sekali sebanyak 0 siswa (0,0%), baik (B) sebanyak 3 siswa (9,7%), sedang (S) sebanyak 17 siswa (54,8%) dan kurang (K) sebanyak 11 siswa (35,5%), kurang sekali (KS) sebanyak 0 siswa (0,0%) 2. SMA egeri 2 Jombang Siswa SMA Putra Kelas X di SMA egeri 2 Jombang dalam kategori Baik Sekali (BS) sebanyak 0 siswa (0,0%), baik (B) sebanyak 0 siswa (0,0%), sedang (S) sebanyak 13 siswa (59,1%) dan kurang (K) sebanyak 9 siswa (40,9%), kurang sekali (KS) sebanyak 0 siswa (0,0%) X 3 % P = 11, 5% c) Klasifikasi Sedang (S) diperoleh 17 siswa (65,4%) 5

3. SMA egeri 3 Jombang Siswa SMA Putra Kelas X di SMA egeri 3 Jombang dalam kategori Baik Sekali (BS) sebanyak 1 siswa (3,8%), baik (B) sebanyak 3 siswa (11,5%), sedang (S) sebanyak 17 siswa (65,4%) dan kurang (K) sebanyak 5 siswa (19,2%), kurang sekali (KS) sebanyak 0 siswa (0,0%). Sukmadinata, S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya : Unesa University Press. B. Saran 1. Bagi Guru Penjaskes dan orang tua dari siswa tersebut harus bisa memperhatikan dan berusaha meningkatkan pada pembinaan dan peningkatan kesegaran jasmani dalam kegiatannya baik di sekolah maupun di rumah maupun lingkungan sekitar. 2. Untuk para siswa dari masing-masing sekolah tersebut hendaknya meningkatkan kesegaran jasmani dengan melakukan aktivitas-aktivitas olahraga baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, agar kesegaran jasmani siswa tersebut bisa terjaga bahkan bisa menigkat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ateng, A. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasma. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan dan Tenaga Kependidikan Depdikbud. 1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdiknas, 1999-2000. Tingkat Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Umur 13-15 Tahun dan 16-19 Tahun. Jakarta : Departemen Pendidikan asional Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Maksum, Ali. 2007. Metodologi Penelitian. Surabaya: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas egeri Surabaya.. Maksum, Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas egeri Surabaya. Mutohir, T.C dan Maksum Ali. 2007, Sport Development Index. Jakarta : PT. IDEKS. urhasan, Dkk. 2005. Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani. Surabaya : Unesa University Press. Sastropanoelar, Soedarno. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Sudarno. SP. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Surabaya : Depdiknas. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 6