Birokrasi Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak

dokumen-dokumen yang mirip
BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga

I. PENDAHULUAN. Ada kecenderungan bahwa beberapa indikator aparatur didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh suatu instansi, organisasi, atau

1 Universitas Indonesia

PELAYANAN PENGURUSAN AKTA PERKAWINAN DIKANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PEKANBARU

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbandingan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif

Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN LANDAK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN PASIRJAMBU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan

STANDAR PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KANTOR KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH KOTA BALIKPAPAN

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai hal yang melekat di dalamnya seperti kartu tanda penduduk atau

PELAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

BAB II PENCATATAN KELAHIRAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN A. Pengertian Pencatatan Kelahiran Menurut Undang-Undang No.

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

FAKTOR KUALITAS SDM YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENINGKATAN ETOS KERJA PEGAWAI DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TAHUNA INDUK KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE. Oleh :

KUALITAS PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN ROKAN HULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

BIROKRASI PROSES PENERBITAN E-KTP DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU TEGUH SEGORO & CHALID SAHURI

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA BAGIAN TATA USAHA DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DENGAN DASAR UU No.32 Tahun 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH, DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan,

Analisis Birokrasi Pelayanan Publik Pembuatan Akte Kelahiran Pada Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Kota Pekanbaru

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, mewujudkan pemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

diskriminasi di kalangan masyarakat, yang dapat berakibat terhambatnya pelaksanaan catatan sipil di Indonesia. Kemudian atas dasar Instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

2 alamat, pindah datang untuk menetap, tinggal terbatas, serta perubahan status orang asing tinggal terbatas menjadi tinggal tetap. Sedangkan Peristiw

BAB I PENDAHULUAN. agar bersedia mengurus hak tentang kependudukan ke Dinas Pemerintah yang. sebagai pelanggan yang dapat mengurus sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara (

KINERJA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (STUDI TENTANG KARTU KELUARGA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO) Oleh : Jaqlin A.

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG MASALAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

AKUNTABILITAS KINERJA PEGAWAI KECAMATAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK Oleh ERNA SRI MADUNDANG

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

Kualitas Pelayanan Publik dalam Pengurusan IMB

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

LAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PELAYANAN MASYARAKAT BERBASIS PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI TINGKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk

KESADARAN, LINGKUNGAN, DAN BUDAYA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. aparatur dalam berbagai sektor terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah Republik Indonesia memberikan perlindungan, pengakuan,

PERAN KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNGPINANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PELAYARAN DI TANJUNGPINANHG

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Latar Belakang Tujuan Manfaat Metode Survei. 2

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Taufiqurrohman, SH, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

KINERJA ORGANISASI DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MELAWI

KINERJA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (Suatu Studi di Kelurahan Tingkulu Kota Manado) KOSARINA D. I. P.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

Transkripsi:

Birokrasi Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak DISKA dan Prof. Dr. H. SUJIANTO, M. Si Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293. e-mail : putridizka@ymail.com Abstract: Not optimal beuracracy in the background of the birth certificate issue is so complex, both in terms of availability and performance of its employees, as well as many obstacles in the field of administration of the birth certificate registration so that the management is not running smoothly and less than the maximum. Therefore, the authors intend to conduct research with the goal of how beuracracy in the service of birth certificate of Dinas Kependudukan and Catatan Sipil Regency Siak and what are the factors that influence it. The study site is located in the office of Dinas Kependudukan and Catatan Sipil regency Siak. The results of this study it can be concluded that the implementation of the birth certificate service beuracracy in the Department of Dinas Kependudukan and Catata Sipil Regency Siak overall could not be said better. Keywords: Beuracracy, birth certificate Services, Civil Registration Abstrak: Belum optimalnya birokrasi dalam pembuatan akta kelahiran dengan dilatarbelakangi masalah yang begitu kompleks, baik bagi segi ketersediaan maupun kinerja pegawainya, serta masih banyak kendala di bidang pendaftaran administrasi pembuatan akta kelahiran sehingga pengurusannya tidak berjalan secara lancar dan kurang maksimal. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan tujuan bagaimana birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Lokasi penelitian ini berada di kantor Dinas Kependudukan dan Catatasan Sipil Kabupaten Siak. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak secara keseluruhan belum bisa dikatakan baik. Kata Kunci : Birokrasi, Pelayanan akta kelahiran, Administrasi Kependudukan PENDAHULUAN Keberadaan penyelenggaraan pemerintah, birokrasi dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas untuk semua masyarakat. Hal ini karena birokrasi merupakan komponen dalam administrasi pemerintahan untuk kesuksesan pelaksanaan otonomi daerah. Tujuan dari otonomi daerah adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Pada otonomi daerah yang luas, keberadaan pemerintah daerah untuk melayani kebutuhan masyarakat (public service) semakin penting. Oleh karena

itu, agar pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka pemerintah daerah dituntut untuk mengaktualisasikan isi otonominya. Adapun kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan, birokrasi adalah sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan publik yang mencakup berbagai program pembangunan dan kebijakan pemerintah. Sebagai ujung tombak pelayanan publik, birokrasi harus lebih mengutamakan sifat pendekatan yang mengarah pada pelayanan masyarakat dan menghindari kesan pendekatan kekuasaan serta kewenangan. Birokrasi yang baik dapat memberikan penyempurnaan bagi suatu organisasi yang bercirikan organisasi modern, ramping, efektif dan efisien, yang mampu membedakan antara tugas-tugas yang perlu ditangani dan yang tidak perlu ditangani. Birokrasi yang baik juga mampu melakukan perubahan sistem dan prosedur kerjanya yang lebih berorientasi pada ciri-ciri organisasi modern yakni pelayanan cepat, tepat, akurat, terbuka dengan tetap mempertahankan kualitas, efesiensi biaya dan ketepatan waktu. Kenyataannya birokrasi yang dimaksudkan untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan tersebut, seringkali diartikulasikan berbeda oleh masyarakat. Penyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan (termasuk di dalamnya penyelenggaraan pelayanan publik) diberi kesan sebagai proses kontraproduktif dalam penyelesaian masalah, karena hampir segala bentuk layanan yang disediakan oleh birokrasi pemerintah dalam kehidupan sehari-hari baik itu pelayanan pembuatan KTP, Pembuatan Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan sebagainya sering berakhir dengan ketidakpuasan masyarakat sebagai konsumen. Dimana aparat pemerintah memberikan pelayanan hanyalah bentuk pelayanan yang didasari oleh kewajiban sebagai pekerja pemerintah bukan sebagai abdi masyarakat. Banyaknya jenis pelayanan publik menyebabkan perlunya dilakukan batasan kajian pada jenis pelayanan tertentu. Salah satu jenis pelayanan publik yang mendasar adalah pelayanan disektor administrasi kependudukan, karena berkaitan dengan eksistensi setiap individu sebagai Warga Negara Indonesia. Tujuan pelaksanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu diantara satuan kerja perangkat daerah yang bertugas mengurus masalah kependudukan adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah instansi pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yang bertugas memberikan pelayanan seperti pelayanan pendaftaran penduduk dan pelayanan pencatatan sipil berupa pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengesahan anak dan pengakuan anak. Salah satu pelayanan yang diberikan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak adalah pembuatan akta kelahiran.dimana secara hukum akta kelahiran ini bermanfaat untuk kepentingan anak tersebut. Jika seorang anak belum memiliki akat kelahiran maka secara hukum keberadaannya dianggap tidak ada oleh negara. Hal ini mengakibatkan anak tersebut tidak tercatat dalam silsilah kewarganegaraan dan kependudukannya serta tidak terlindungi keberadaannya. Akta kelahiran merupakan salah satu identitas yang dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan memiliki kejelasan status dalam kekuatan hukum tetap dan kedudukan hukum yang sama sebagai Warga Negara Indonesia. Pada UU No 23 Tahun

2006 Pasal 1 dan 2 dijelaskan bahwa setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh penduduk kepada instansi pelaksana ditempat terjadinya peristiwa kelahiran paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak kelahiran. Oleh karena itu, kepemilikan akta kelahiran adalah hak setiap warga negara, dan negara berkewajiban untuk menjamin terlaksananya hak tersebut melalui pegawai catatan sipil. Arti penting dari kepemilikan akta kelahiran yakni: menjadi bukti bahwa negara mengakui atas identitas seseorang yang menjadi warganya, sebagai alat dan data dasar bagi pemerintah untuk menyusun anggaran nasional dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan perlindungan anak, merupakan bukti awal kewarganegaraan dan identitas diri pertama yang dimiliki anak, menjadi bukti yang sangat kuat bagi anak untuk mendapatkan hak waris dari orangtuanya, mencegah pemalsuan umur, perkawinan dibawah umur, tindak kekerasan terhadap anak, perdagangan anak, karena anak secara yuridis berhak untuk mendapatkan perlindungan, kesehatan, pendidikan, pemukiman, dan hak-hak lainnya sebagai warga negara. Sampai saat ini masih banyak anak indonesia yang identitasnya belum tercatat dalam akta kelahiran, secara de jure keberadaannya dianggap tidak ada oleh negara. Hal ini mengakibatkan banyak permasalahan yang terjadi berpangkal dari manipulasi identitas anak. Semakin tidak jelas identitas seorang anak, maka semakin mudah terjadi eksploitasi terhadap anak seperti anak menjadi korban perdagangan bayi dan anak, tenaga kerja dan kekerasan. Oleh karenanya diharapkan kepada seluruh masyarakat di Indonesia jangan takut dan enggan untukmendaftarkan segera kelahiran anaknya, untuk memberikan perlindungan terbaik bagi anak dan mencegah munculnya segala bentuk eksploitasi bagi anak, beban tugas kepada pemerintah tidaklah mudah dan harus melibatkan semua pihak oleh karenanya harus ada kerjasama dan koordinasi yang sinergi untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang terbaik bagi anak-anak di Indonesia. Dalam pengurusan akte kelahiran sudah ditetapkan prosedur pengurusan, namun masih banyak berbagai keluhan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan pengurusan akte kelahiran ini diantaranya adalah: 1. Masih banyak adanya keterlambatan pengurusan akta kelahiran, berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap masyarakat yang sedang mengurus akta kelahiran mengatakan bahwa tidak tepat waktu sering terjadi. 2. Kadangkala berkas-berkas persyaratan hilang. Informasi yang diperoleh, menyatakan bahwa berkas persyaratan yang sudah disampaikan pemohon dinyatakan tidak ada atau hilang, sehingga terpaksa pemohon melengkapi kembali persyaratan, sementara sebagian berkas atau arsip yang hilang tidak ada pertinggalnya yang dimiliki pemohon. 3. Di sisi lain, informasi yang diperoleh dari petugas pelayanan pengurusan akte kelahiran ini, menyatakan bahwa kesulitan yang sedang dihadapi justru karena masyarakat tidak paham tentang prosedur pengurusan, sehingga pelayanan yang diberikan terkesan menyulitkan dan berbelit-belit. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak.

Weber dalam Pasolong (2008:66) menyebut defenisi birokrasi adalah sebagai suatu daftar atau sejumlah daftar ciri-ciri yang sifat pentingnya yang relatif secara hubungannya satu sama lain telah banyak menimbulkan perdebatan. Selanjutnya. Menurut Kumorotomo (2007:74) birokrasi sesungguhnya dimaksudkan sebagai sarana bagi pemerintah yang berkuasa untuk melaksanakan pelayanan publik sesuai dengan aspirasi masyarakat, untuk melaksanakan tugas-tugas administrasi yang besar dengan cara mengkoordinasikan secara sistematis (teratur) pelaksanaan pekerjaan dari banyak orang. Selanjutnya Hagel dalam Thoha (2007:22) berpendapat bahwa birokrasi adalah sebagai satu jembatan yang menghubungkan aparatur negara (pemerintahan) dengan masyarakatnya. Birokrasi yang dimaksudkan untuk penyelenggaraan bernegara, penyelenggaraan pemerintahan termasuk di dalamnya penyelenggaraan pelayanan umum dan pembangunan, seringkali masyarakat diartikan dalam konotasi yang berbeda. Birokrasi seolah-olah memberi kesan adanya proses panjang yang berbelit-belit apabila masyarakat akan menyelesaikan suatu urusan dengan aparat pemerintah. Blau dan Meyer dalam Dwiyanto (2006:176) Birokrasi adalah sistem kontrol dalam organisasi yang dirancang berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan sistematis, dan bertujuan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja individu dalam rangka penyelesaian tugas-tugas administrasi berskala besar. Dwiyanto (2006:52) menggunakan kriteria untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan birokrasi pelayanan publik yaitu : 1. Efektifitas Agar mampu berkompetisi secara sehat kegiatan dalam governance perlu mengutamakan efektivitas dalam setiap kegiatan. Perlunya efektivitas terutama ditujukan pada sektor publik karena sektor ini menjalankan aktifitasnya secara monopolistik. Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tercapai, hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi, serta fungsi agen pembangunan. 2. Transparansi / keadilan Yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti dan dengan mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu. Melalui prinsip good governance, setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan. Akan tetapi karna kemampuan masing masing berbeda, maka sektor publik perlu memainkan peranan agar sejahtera dan keadilan dapat berjalan seiring sejalan. Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik. Kriteria ini erat kaitannya dengan konsep ketercukupan atau kepantasan. Keduanya mempersoalkan apakah tingkat efektivitas tertentu, kebutuhan dan nilai-nilai dalam masyarakat dapat terpenuhi. Isu-isu yang menyangkut pemerataan pembangunan, layanan pada kelompok pinggiran dan sebagainya, akan mampu dijawab melalui kriteria ini.

3. Daya Tanggap Kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini mengukur daya tanggap birokrasi terhadap harapan, keinginan dan aspirasi, serta tuntutan pengguna jasa. Responsivitas sangat dibutuhkan dalam pelayanan publik karena hal tersebut merupakan bukti kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Berlainan dengan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta, organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap negara atau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat. Oleh sebab itu, kriteria organisasi tersebut secara keseluruhan harus dapat dipertanggung jawabkan secara transparan demi memenuhi kriteria daya tanggap ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan birokrasi antara lain: a. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan birokrasi pelayanan pengurusan akta kelahiran, maksudnya adalah dilihat dari segi tingkat kemampuan, pengetahuan, pendidikan dan keahlian yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan baik secara prosedur dan teknis dalam birokrasi tersebut serta cara penerapannya. b. Fasilitas Kerja adalah peralatan dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan oleh organisasi dalam mendukung pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh individu, karena fasilitas kerja yang berhubungan dengan teknologi juga merupakan salah satu unsure yang penting dalam meningkatkan semangat kerja yang dimiliki oleh setiap individu dalam organisasi. c. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberikan contoh oleh pimpinan kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Menurut Pasolong (2007:128) dalam bukunya Teori Administrasi Publik, pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Lukman (200 4:5) pelayanan merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasaan masyarakat. Dari beberapa defenisi diatas maka dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan kegiatan pemberian jasa dari satu pihak kepada pihak lainnya, dimana pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara ramah tamah dan dengan etika yang baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerima. Menurut Ratminto dan Winarsih (2005:141) pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dapat diwujudkan apabila dalam lingkungan internal organisasi penyelenggara pelayanan terdapat 3 komponen, yaitu sistem pelayanan yang mengutamakan kepentingan masyarakat khususnya pengguna jasa, kultur pelayanan dalam organisasi penyelenggara pelayanan, dan sumber daya manusia yang berorientasi pada kepentingan pengguna jasa. Selanjutnya Menurut Barata (2004) pelayanan yang baik mengandung empat unsur yaitu:

1) Cepat artinya pelayanan yang diberikan tepat waktu. 2) Tepat artinya pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 3) Mudah artinya pelayanan yang diberikan tidak berbelit-belit, sehingga memudahkan. 4) Transparan artinya tidak ada yang harus ditutupi dalam pemberian pelayanan dan menurut unsur keterbukaan. METODE Penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan yang menghasilkan data deskriptif artinya penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan secara jelas dan terperinci mengenai masalah yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang didukung dengan dilakukannya wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait. Kemudian data-data tersebut dianalisa sedemikian rupa sehingga diambil kesimpulan secara deskriptif pula. Dalam memperoleh data dari informan, peneliti menggunakan metode Snowball Sampling. Fakta yang dibutuhkan meliputi kata-kata dan tindakan informan yang memberikan data dan informasi tentang bagaimana pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak dari key informan melalui proses pengamatan dan wawancara. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan penelitian antara lain: (1). Informan kunci adalah orang yang mengetahui permasalahan secara mendalam. Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pencatatan Sipil dan Seksi Pencatatan Sipil Kabupaten Siak. (2). Informan pelengkap adalah orang yang dianggap mengetahui permasalahan ini walaupun tidak terlihat secara langsung dalam permasalahan ini. Adapun yang menjadi informan pelengkap dalam penelitian ini adalah Pelaksana Pencatatan Sipil dan masyarakat yang menilai pembuatan akta kelahiran. Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber daya, yakni data primer dan data skunder sesuai dengan klasifikasi atau pengelompokan informasi atau data yang telah diperoleh. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari sumber informasi atau informan penelitian melalui wawancara langsung mengenai birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran dan faktor-faktor yang mempengaruhi birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Sumber data ini dapat diperoleh dari jurnal atau laporan-laporan penelitian terdahulu, buku-buku, internet, koran, dan sumber lainnya yang relevan dengan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu tentang birokrasi pelayanan, buku petunjuk administrasi kependudukan serta laporan tahunan mengenai pembuatan akta kelahiran. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain: wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab (interview) dengan informan. Adapun dalam penelitian ini wawancara yang akan dilakukan yaitu tentang pelaksanaan Birokrasi Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Kabupaten Siak. Observasi adalah melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, yaitu dengan melihat objek secara langsung atau pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan terhadap objek yang diteliti. Adapun yang diobservasi dalam rencana penelitian ini yaitu di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Birokrasi Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Siak. Dalam penelitian ini yang dilaksanakan diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan sebelumnya. Hasil tanggapan yang diberikan responden berdasarkan indikator penelitian yang disesuaikan permasalahan penelitian. a) Efektivitas Efektivitas adalah suatu ukuran dalam menyatakan seberapa jauh pencapaian target output yang diukur dengan membandingkan output anggaran atau hal yang seharusnya menjadi sasaran dengan output realisasi atau yang sesungguhnya. Efektifitas pelayanan pembuatan akta kelahiran dapat diukur dengan menggunakan dua sub indikator yakni kemudahan prosedur pelayanan dan persyaratan yang sesuai. indikator dapat dikatakan belum efektif, hal ini dikarenakan persyaratan yang dibutuhkan untuk membuat akta kelahiran lebih rumit dibandingkan persyaratan yang sebelumnya, serta prosedur atau tahap-tahapan yang harus dilalui dalam pengurusan akta kelahiran lebih panjang dan berbelit-belit. b) Keadilan dan Transparansi Transparansi dan Keadilan adalah memberikan penjelasan yang sejujur-jujurnya kepada pemohon. Maksudnya mengenai prosedur / tatacara, persyaratan, waktu penyelesaian dan rincian biaya serta hal-hal yang berkaitan dengan proses kepemilikan yang wajib diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta serta adanya perlakuan yang sama rata dan tidak pilih kasih. Keadilan dan trasnparansi pelayanan pembuatan akta kelahiran dapat diukur dengan menggunakan dua sub indikator yakni keadilan dalam memberikan pelayanan dan kepastian biaya pelayanan. indikator dapat dikatakan sudah cukup efektif, karena masalah pengurusan berapa besar biaya yang harus keluarkan dan biaya yang telah ditetapkan sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari rincian biaya yang sudah ditampilkan oleh petugas pelayanan tersebut, sehingga pemohon atau masyarakat yang mengurus suatu pelayan sudah mengetahui berapa besar biaya yang harus dikeluarkan.

c) Daya Tanggap Daya Tanggap adalah kemampuan pegawai untuk mengenali kebutuhan pelayanan yang dibutuhkan oleh pemohon. Daya Tanggap pelayanan pembuatan akta kelahiran dapat diukur dengan menggunakan dua sub indikator yakni responsibilitas pegawai dalam memberikan pelayanan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan. indikator dapat dikatakan sudah efektif, hal ini dikarenakan sudah terlihatnya kemampuan petugas yang mahir dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga masyarakat merasa puas akan pelayanan yang telah diberikan petugas kepada masyarakat. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Birokrasi Beberapa indikator-indikator dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak antara lain: a) Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan birokrasi pelayanan pengurusan akta kelahiran, maksudnya adalah dilihat dari segi tingkat kemampuan, pengetahuan, pendidikan dan keahlian yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan baik secara prosedur dan teknis dalam birokrasi tersebut serta cara penerapannya. Sumber Daya Manusia dalam pelayanan pembuatan akta kelahiran dapat diukur dengan menggunakan dua sub indikator yakni tingkat kedisiplinan pegawai dan kualitas mekanisme pegawai. indikator dapat dikatakan belum berjalan secara efektif, dimana dalam hal kedisiplinan kerja petugas sering kali melanggar peraturan yang telah ditentukan oleh pihak dinas. Adapun pelanggaran kedisiplinan kerja yang dilakukan petugas antara lain petugas sering tidak ada ditempat disaat waktunya kerja sehingga masyarakat atau pemohon yang hendak mengurus suatu pelayanan seperti pelayanan akta kelahiran harus menunggu petugasnya datang baru si pemohon bisa dilayani. Hal seperti ini yang membuat masyarakat atau pemohon merasa malas mengurus akta kelahiran karena disebabkan oleh menggu waktu yang tidak jelas. b) Fasilitas Kerja Fasilitas kerja adalah peralatan dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan oleh organisasi dalam mendukung pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh individu. Karena fasilitas kerja yang berhubungan dengan teknologi juga merupakan salah satu unsur yang penting dalam rangkaian meningkatkan semangat kerja yang dimiliki oleh setiap individu dalam organisasi, sebab dengan dimilikinya fasilitas kerja yang baik dapat juga merangsang dan menyenangkan serta menghapus

kebosanan dalam diri individu dalam kegiatan sehari-harinya. Fasilitas Kerja dalam pelayanan pembuatan akta kelahiran dapat diukur dengan menggunakan dua sub indikator yakni kenyamanan dan keamanan lingkungan pelayanan. indikator dapat dikatakan belum memenuhi standar, hal ini dikarenakan masih minimnya alat-alat teknologi yang mendukung jenis pelayanan serta kurangnya fasilitas yang diberikan pemerintah untuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sehingga masyarakat merasa kurang nyaman akan pelayanan yang diberikan petugas dikarenakan fasilitas kerja dilingkungan pelayanan kurang memadai. c) Kepemimpinan Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberikan contoh oleh pimpinan kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam faktor kepemimpinan, seorang pemimpin tidah hanya mengerti tentang proses pelayanan namun pemimpin hendaknya juga mengerti dengan apa yang diinginkan oleh petugas pelayanan, misalnya dengan memperlakukan bawahan seperti rekan kerja bukan seperti atasan dan bawahan sehingga terbentuk hubungan emosional antar individu dengan tanpa disadari akan tercipta suasana kerja yang nyaman dan akan memotivasi petugas memberi pelayanan dalam memberikan pelayanan yang baik. Kepemimpinan dalam pelayanan pembuatan akta kelahiran dapat diukur dengan menggunakan dua sub indikator yakni memberikan motivasi kerja kepada bawahan dan pengawasan kinerja pegawai. indikator dapat dikatakan sudah berkualitas, hal ini disebabkan karena secara umum masyarakat sudah puas dengan sikap kepala bagian yang terbilang tanggap menegur dan memotivasi pegawainya. Hanya saja masih perlu ditingkatkan lagi dalam hal kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan khusunya pelayanan akta kelahiran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta berdasarkan birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran, dapat diambil kesimpulkan sebagai berikut: 1. birokrasi pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Siak, dilihat dari hasil wawancara dengan masyarakat menyatakan bahwa pengurusan akta kelahiran sering terlambat waktu, yakni tidak sesuai dengan waktu yang telah digariskan dalam aturan. 2. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan akta kelahiran yaitu deregulasi dan debirokratisasi dalam pelayanan. Dalam pengurusan akta kelahiran dirasakan kurang efektif yakni masih terjadi birokrasi yang cukup panjang.

DAFTAR RUJUKAN Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, PSKK UGM. Yogyakarta. Kumorotomo, Wahyudi. 2007. Etika Administrasi Negara. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lukman, Sampara, 2004. Manajemen Kualitas Pelayanan, Jakarta: STIA-LAN Press Mayarni. 2010. Analisis Birokrasi Pelayanan Publik Pembuatan Akte Kelahiran Pada Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Kota Pekanbaru. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2010. Jurnal Kebijakan Publik. Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta Ratminto, Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sampara, Lukman dan Sutopo. 2003. Pelayanan Prima, LAN. Jakarta. Siagian, Sondang P. 2006. Filsafat Administrasi Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara Sinambela Poltak, Lijan. 2006. Reformasi Pelayanan Publik (Teori Kebijakan dan Implementasi). Jakarta: Bumi Aksara Thoha, Miftah. 2007. Birokrasi dan Politik di Indonesia. Raja Grafindo Persada. Jakarta.